ASUHAN KEPERAWATAN pada klien dgn ggn esofagus Oleh Ni Ketut Alit A Faculty Of Nursing Airlangga University Referensi Black, J.M. & Matassarin E, (1997). Medical Surgical Nursing: Clinical Management for continuity of care. J.B. Lippincott.co. Barbara C.L & Wilma J.P. (2006). Essentials of Medical Surgical Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Ignativicius & Bayne. (2001). Medical and Surgical Nursing. Philadelphia: W.B. Saunders Company. Doenges, M. E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, edisi 3. Jakarta: EGC. Price, S. A., 2005. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6. Jakarta: EGC. R. Syamsuhidayat Buku Ajar Ilmu Bedah; EGC; Jakarta; 1997. Artikel & jurnal terkait Rivew Esofagus Organ silinderis berongga dgn panjang 25 cm dan diameter 2 cm. Letak : Posterior jantung & trakea Anterior vertebra Terbentang dari hipofaring sampai kardia lambung Fungsi : Menghantarkan bahan makanan dari faring ke lambung Anatomi Esofagus Pada kedua ujung esofagus terdapat spingter Krikofaringeus – sfingter esofagus bag. Atas, terdiri dari serabut otot rangka Keadaan normal – kontraksi/ tonik Sfingter esofagus bag. bawah, walaupun secara anatomis tidak nyata, berperan sbg sawar thd refluks isi lambung Keadaan normal – tertutup Lapisan Esofagus Terdiri 4 lapisan : Mukosa : Epitel berlapis gepeng bertingkat Keadaan normal bersifat alkali, tidak tahan asam Sub Mukosa Mengandung sel- sel sekretoris yg menghasilkan mukus Muskularis Otot luar longitudinal, lapisan dalam sirkuler 5% bag atas – otot rangka, bag bawah otot rangka Lapisan luar Jaringan ikat jarang – bukan serosa atau selaput peritonium Persarafan Esofagus Dikoordinasi o sistem saraf otonom ; saraf simpatis & parasimpatis Serabut parasimpatis – nervus vagus ; saraf motorik esofagus Sirkulasi esofagus Distribusi darah – pola segmental Bag. Atas – a. tiroide inferior dan subsclavia Bag tengah – cabang segmental aorta, a. brokhiales Bag subdiafragmatika – a. gastrika sinistra & frenika inferior Aliran Vena Juga mengikuti pola segmental Vena esofagus di daerah leher : v. azigos, hemiazigos Di bawah diafragma : masuk ke vena gastrika sinistra berhub vena porta dan vena sistemik Aliran kolateral – varises esofagus ( komplikasi sirosis) MENELAN Aksi fisiologis- makananan/cairan bergerak dari mulut ke lambung Gerakan otot yg sangat terkoordinasi Gerak volunter lidah Refleks faring & esofagus Dikoordinasi serabut saraf V, IX, X Pusat menelan/deglutisi di Medula oblongata MENELAN MENELAN Terdiri 3 Fase fase oral : (bolus) didorong ke belakang mengenai dinding posterior faring oleh gerakan voluntar lidah dan menyebabkan rangsangan gerakan refleks menelan. fase faringeal, palatum mole dan uvula bergerak secara refleks menutup rongga hidung, laring terangkat dan menutup glotis mencegah makanan memasuki trakhea menghindari aspirasi (tersedak). Kontraksi otot konstriktor faringeus mendorong bolus melewati epiglotis menuju faring bagian bawah dan memasuki esofagus. Fase esofageal, otot-otot krikofaringeus relaksasi -bolus masuk ke esofagus- gelombang relaksasi primer dihantarkan ke otot krikofaringeus menyebabkan otot ini berkontraksi dan mendorong bolus menuju sfingter esofagus bagian distal. Gangguan Pada Esofagus DISFAGIA Kesadaran subyektif adanya ggn transport aktif zat yg dimakan/ diminum Disfagia non esofagus – ggn neurologis Disfagia esofageal ( obstruktif / motorik) - Strikture esofagus - Tumor intrinsik/ekstrinsik esofagus - Ggn sfingter esofagus Gangguan Pada Esofagus AKALASIA Ggn pergerakan esofagus – hipomotilitas Peristaltik yg lemah, tidak teratur Etiologi ?! Diduga degenerasi pleksus auerbach Gangguan Pada Esofagus HIATAL HERNIA Herniasi bag lambung ke dalam dada melalui hiatus esofagus diafragma 2 Macam Hernia hiatus sliding Hernia hiatus roling Pengkajian Anamnesa Data umum Keluhan Kesulitan menelan, mual muntah, perasaan mengganjal di kerongkongan, gangguan nafas Riwayat Penyakit Pola kebiasaan B1; sesak, tidak nyaman saat bernafas B2 : Pusing, anemia B3 : Nyeri telan, ggn yg berhub dgn neurologis B4: TAK B5 : Mual, muntah, tidak bs menelan makanan, panas, terbakar di epigastrium B6 : Lemah Psikososial : Cemas Koping tidak efektif Program penatalaksanaan tidak adekuat Ggn rasa nyaman nyeri b/d proses penyakit Risiko ggn nutrisi ( kurang dr kebutuhan) b/d intake tidak adekuat Risiko cedera/ aspirasi b/d menurunnya fungsi menelan Cemas b/d koping yg tidak adaptif Penatalaksanaan terapi tidak adekuat b/d keterbatasan support Thaks, a lot…. See U ……….later