INTISARI FORMULASI DAN EVALUASI SALEP EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle linn) MENGGUNAKAN KOMBINASI BASIS PEG 4000 DAN PEG 4001 Asyifa Siti Nur Azizah2 Anna L Yusuf S.Far.,Apt3 Nia Kurniasih, M.Sc.,Apt4 Penggunaan daun sirih di kalangan masyarakat biasanya digunakan dalam bentuk air godokan sirih, seiring perkembangan waktu obat yang digunakan dengan cara tradisional kini sudah mengalami kemajuan dalam teknologi sediaan seperti sabun daun sirih, pasta gigi daun sirih dan dalam penelitian ini akan dibuat sediaan topikal dalam bentuk salep dari ekstrak daun sirih hijau. Salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar (FI edisi III), pembuatan salep ekstrak daun sirih hijau ini digunakan kombinasi basis antara PEG 4000 dan PEG 400, karena menurut Voight (1995), “PEG merupakan basis yang bersifat memiliki daya lekat dan distribusi yang baik pada kulit dan tidak menghambat pertukaran gas dan produksi keringat, memiliki sifat bakterisida sehingga pada penyimpanan bulan tidak perlu khawatir adanya serangan bakteri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kombinasi PEG 400 dan PEG 4000 berpengaruh terhadap sifat fisik salep ekstrak etanol daun sirih hijau, yaitu semakin banyak penambahan PEG 400 akan menurunkan daya lekat, serta meningkatkan daya sebar salep, perbedaan warna salep, namun secara statistik memberikan hasil tidak ada perbedaan signifikan pada uji daya lekat antara ketiga formulasi, pada uji daya sebar memberikan hasil adanya perbedaan signifikan antara ketiga formulasi, , kombinasi PEG 400 dan PEG 4000 dapat membentuk formula optimum dengan konsentrasi yang berbeda, hasil yang paling baik menunjukkan pada formulasi 1 namun pada nilai uji daya sebar tidak memenuhi nilai parameter daya sebar, dan yang memenuhi nilai parameter daya sebar adalah formulasi 2 dan 3, namun secara konsistensi bentuk salep yang baik adalah fomulasi 1. Kata kunci : Daun sirih hijau, salep, PEG. Keterangan :1 judul, 2 nama mahasiswa, 3 nama pembimbing I, 4 nama pembimbing II. vi