analisis pengaruh harga, keragaman produk, dan

advertisement
ANALISIS PENGARUH HARGA, KERAGAMAN
PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM
MELAKUKAN PEMBELIAN DI BASKIN
ROBBINS ICE CREAM MAL CIPUTRA
SEMARANG
(Studi Kasus Pada Konsumen Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
ERLANGGA TAHTA KUSUMANEGARA
NIM.C2A008057
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
ANALISIS PENGARUH HARGA, KERAGAMAN
PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM
MELAKUKAN PEMBELIAN DI BASKIN
ROBBINS ICE CREAM MAL CIPUTRA
SEMARANG
(Studi Kasus Pada Konsumen Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
ERLANGGA TAHTA KUSUMANEGARA
NIM.C2A008057
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
i
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama Penyusun
:
Erlangga Tahta Kusumanegara
Nomor Induk Mahasiswa
:
C2A 008 057
Fakultas / Jurusan
:
Ekonomika dan Bisnis / Manajemen
Judul Skripsi
:
“ANALISIS PENGARUH HARGA, KERAGAMAN
PRODUK,
DAN
KUALITAS
PELAYANAN
TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM
MELAKUKAN
ROBBINS
ICE
PEMBELIAN
CREAM
DI
MAL
BASKIN
CIPUTRA
SEMARANG (Studi Kasus Pada Konsumen Baskin
Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang)”
Dosen Pembimbing
:
Drs. Sutopo, MS
Semarang, 20 Januari 2012
Dosen Pembimbing,
(Drs. Sutopo, MS)
NIP.19520513 198503 1002
ii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
Nama Mahasiswa
: Erlangga Tahta Kusumanegara
No. Induk Mahasiswa
: C2A 008 057
Fakultas/ Jurusan
: Ekonomi / Manajemen
Judul Skripsi
: ANALISIS
PENGARUH
HARGA,
KERAGAMAN PRODUK DAN KUALITAS
PELAYANAN
TERHADAP
KONSUMEN
DALAM
KEPUASAN
MELAKUKAN
PEMBELIAN DI BASKIN ROBBINS ICE
CREAM MAL CIPUTRA SEMARANG (Studi
Kasus Pada Konsumen Baskin Robbins Ice
Cream Mal Ciputra Semarang).
Dinyatakan lulus ujian pada tanggal 16 Maret 2012
Tim Penguji :
1. Drs. H. Sutopo, MS
(
)
2. Idris, SE, M.Si
(
)
3. Sri Rahayu Tri Astuti, SE, MM
(
)
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Erlangga Tahta Kusumanegara,
menyatakan bahwa skripsi degan judul: “ANALISIS PENGARUH HARGA,
KERAGAMAN PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI
BASKIN ROBBINS ICE CREAM MAL CIPUTRA SEMARANG (Studi
Kasus Pada Konsumen Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang)”
adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan
sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian
tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat
atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya
sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,
tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan
penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
diatas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menarik skripsi yang saya
ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima.
Semarang, 20 Januari 2012
Yang membuat pernyataan,
(Erlangga Tahta Kusumanegara)
NIM: C2A 008 057
iv
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of the price, product diversity, and
quality of service to customer satisfaction in making a purchase at Baskin
Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang. After learning related literature
review, this study has important variable that is strongly effected the customer
satisfaction. There are price, product diversity, and quality of service.
This study was conducted by sampling method. The sample in this study
were 100 people in making a purchase at Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra
Semarang. This study conducted using random sampling method, and then
conducted with an analysis, using the analysis of quantitative and qualitative
data.
This study results showed that the price variable, product diversity
variable, and the quality of services variable, significantly has a positive effect on
customer satisfaction. The most dominant variable that has effect to customer
satisfaction is quality of service variable with the highest value of standardized
coeficient.
Keyword : Quality service, price, product diversity, customer satisfaction.
v
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh
harga, keragaman produk, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen
dalam melakukan pembelian di Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra
Semarang. Setelah mengetahui telaah literatur terkait, dalam penelitian ini
ditetapkan variabel penting yang diduga kuat mempengaruhi kepuasan konsumen
yaitu harga, keragaman produk, dan kualitas pelayanan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode penarikan sampel. Sampel dalam
penelitian ini adalah 100 orang dalam melakukan pembelian di Baskin Robbins
Ice Cream Mal Ciputra Semarang yang dilakukan secara acak dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel dan kemudian dilakukan analisis
terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan analisis data secara kuantitatif
dan kualitatif.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga, variable
keragaman produk, dan variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan
terhadap kepuasan konsumen. Variabel dominan yang mempengaruhi kepuasan
konsumen adalah variabel kualitas pelayanan dengan nilai standardized coeficient
paling tinggi.
Kata Kunci : Kepuasan konsumen, harga, keragaman produk, kualitas pelayanan.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha
Pengasih dan Penyayang atas berkat rahmat-Nya dapat terselesaikan skripsi yang
berjudul “ANALISIS PENGARUH HARGA, KERAGAMAN PRODUK,
DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI BASKIN ROBBINS ICE
CREAM MAL CIPUTRA SEMARANG (Studi Kasus Pada Konsumen
Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang)”
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat
bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih atas segala
bantuan, bimbingan dan dukungan yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan kepada:
1. Prof. Drs. Mohamad Nasir, M.Si., Ak., Ph.D, selaku Dekan Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
2. Bapak Drs. Sutopo, MS, selaku dosen pembimbing atas waktu, perhatian,
kesabaran dan segala bimbingan serta arahannya selama penulisan skripsi ini.
3.
Ibu Andriyani, SE, MM, selaku dosen wali.
4. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro atas segala dedikasinya selama ini.
5. Bapak Gatot Karyawan Trisakti, S.sos dan Ibu Erni Anita, S.sos, selaku orang
tuaku yang telah mencurahkan kasih sayang, doa, dan perhatian padaku.
vii
6. Seluruh keluarga besarku, eyang, sepupu, tante, om, budhe dan pakdhe
tersayang atas bantuan doanya untuk kelancaran terselesaikannya skripsi ini.
7. Dr.Etna Nur Afri Yuyyeta, SE, Msi, Akt, yang telah mendukung kelancaran
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Pacarku tercinta Ch. Okky Augusta Lovenia yang telah dengan sabar
menemani setiap hari-hariku selama ini, dan tidak pernah lelah memberi
semangat serta kasih sayangnya kepadaku.
9. Para responden yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesionernya.
10. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.
Penulis hanya dapat berdoa semoga Tuhan membalas segala kebaikan dan
memberi kemurahan bagi berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya
skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai
tambahan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan.
Semarang, 20 Januari 2012
Penulis,
Erlangga Tahta Kusumanegara
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN................................ .
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ..............................................
iv
ABSTRACT ...................................................................................................
v
ABSTRAKSI ...............................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .................................................................................
vii
DAFTAR TABEL.........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................
9
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 10
1.4 Sistematika Penulisan .................................................................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 13
2.1 Landasan Teori ............................................................................ 13
2.1.1 Pengertian Pemasaran ........................................................ 13
2.1.2 Perilaku Konsumen ............................................................ 14
2.1.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ........................ 19
2.1.4 Kepuasan Pelanggan ........................................................... 21
2.1.5 Harga ................................................................................. 26
2.1.6 Keragaman Produk ............................................................. 29
2.1.7 Kualitas Pelayanan .............................................................. 30
2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................... 33
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................... 35
2.4 Hipotesis ....................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 37
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................... 37
3.1.1 Variabel Penelitian ............................................................. 37
3.1.2 Definisi Opersional ............................................................ 39
3.2 Populasi dan Sampel ................................................................... 41
3.2.1 Populasi ............................................................................. 41
3.2.2 Sampel ............................................................................... 42
3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 43
3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 43
3.5 Teknik Pengolahan Data .............................................................. 44
3.6 Metode Analisa Data ................................................................... 45
3.6.1 Uji Kualitas Data ............................................................... 47
3.6.2 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 47
3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda ..................................... 49
3.6.4 Pengujian Hipotesis ........................................................... 49
ix
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 53
4.1 Gambaran Umum Responden ..................................................... 53
4.1.1 Umur Responden .............................................................. 53
4.1.2 Pendidikan Responden ..................................................... 54
4.1.3 Pekerjaan Responden ........................................................ 55
4.1.4 Pendapatan Responden ..................................................... 56
4.2 Analisis Kualitatif ........................................................................ 56
4.2.1 Tanggapan Responden Tentang Variabel Harga (X1) ...... 57
4.2.2 Tanggapan Responden Tentang Variabel
Keragaman Produk (X2) .................................................. 58
4.2.3 Tanggapan Responden Tentang Variabel
Kualitas Pelayanan (X3) .................................................. 60
4.2.4 Tanggapan Responden Tentang Variabel
Kepuasan Konsumen (Y) ................................................ 61
4.3 Analisis Kuantitatif ..................................................................... 63
4.3.1 Uji Validitas ...................................................................... 63
4.3.2 Uji Reliabilitas ................................................................... 64
4.3.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 65
4.3.4 Analisis Regresi Berganda ................................................ 67
4.3.5 Pengujian Hipotesis .......................................................... 69
4.3.6 Uji F (Uji Model) .............................................................. 71
4.3.7 Koefisien Determinasi ....................................................... 72
4.4 Pembahasan ................................................................................. 73
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 76
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 76
5.2 Saran ........................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 81
x
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 1.1
2.
Tabel 1.2
3.
Tabel 1.3
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
10. Tabel 4.7
11. Tabel 4.8
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Data Outlet Baskin Robbins Ice Cream di Kota
Semarang ............................................................................ 4
Data Target Penjualan, Pencapaian Penjualan,
dan Jumlah Customer di Baskin Robbins Ice Cream
Mal Ciputra Semarang Bulan Januari sampai
Desember 2010 .................................................................. 5
Data Jumlah Keluhan Konsumen Baskin Robbins
Ice Cream di Kota Semarang Bulan Januari sampai
Desember 201 .................................................................... 7
Umur Responden ............................................................... 53
Tingkat Pendidikan Responden ......................................... 54
Pekerjaan Responden ......................................................... 55
Pendapatan Responden ...................................................... 56
Tanggapan Responden Tentang Variabel Harga (X1) ....... 57
Tanggapan Responden Tentang Variabel Keragaman
Produk (X2) ....................................................................... 59
Tanggapan Responden Tentang Variabel Kualitas
Pelayanan (X3) .................................................................. 60
Tanggapan Responden Tentang Variabel Kepuasan
Konsumen (Y) .................................................................... 62
Uji Validitas ....................................................................... 63
Uji Reliabilitas ................................................................... 64
Multikolinearitas ................................................................ 66
Regresi Berganda ............................................................... 68
Uji F ................................................................................... 71
Nilai Koefisien Determinasi ............................................... 72
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.
2.
3.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .............................................. 35
Gambar 4.1 Normalitas ........................................................................... 65
Gambar 4.2 Heteroskedastisitas .............................................................. 67
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran B
Lampiran C
Lampiran D
Lampiran E
Lampiran F
Halaman
Surat Ijin Penelitian .......................................................... 81
Kuesioner .......................................................................... 83
Tabulasi Data Penelitian ........ ........................................... 90
Hasil Uji Validitas ............................................................. 101
Hasil Uji Reliabilitas ......................................................... 104
Hasil Uji Regresi Linear Berganda, Uji Asumsi Klasik dan
Uji Goodness of Fit ........................................................... 109
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kasali (2009) menyatakan bahwa tak dapat dipungkiri bahwa dunia ini
terus berubah. Maka, tak ada kata kunci lain selain beradaptasi dengan
perubahan yang ada dalam persaingan dunia usaha yang sekarang semakin
ketat, kepuasan konsumen kini menjadi syarat penting yang harus dimiliki
oleh semua perusahaan agar bisa bersaing di pasar. Tuntutan kebutuhan
konsumen akan mutu dan keragaman produk yang tinggi, harga terjangkau,
dan pelayanan yang baik, menuntut para produsen dan pemasar berlomba
memberikan nilai lebih pada produknya. Kunci utama perusahaan untuk
memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada
konsumen melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas dengan
harga yang bersaing.
Memuaskan konsumen merupakan salah satu tujuan perusahaan menuju
profitabilitas, karena konsumen yang tidak puas akan dengan mudah
melikuidasi suatu perusahaan dan dengan ramai-ramai akan membelanjakan
uang mereka di tempat lain.
Konsumen adalah orang yang paling penting dalam perusahaan. Seorang
konsumen tidak tergantung pada perusahaan, tetapi perusahaan yang
tergantung pada konsumen. Menurut Schanaars (1991), kepuasan konsumen
2
merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha, hal ini dikarenakan
dengan
memuaskan
konsumen,
organisasi
atau
perusahaan
dapat
meningkatkan tingkat keuntungannya dan mendapatkan pangsa pasar yang
lebih luas. Namun, memuaskan konsumen saja tidaklah memadai. Sebab,
kemungkinan konsumen untuk melakukan perpindahan (switching behaviour)
masih ada.
Seybold et al (2001) dalam Raharso (2005), menyatakan bahwa apabila
konsumen pergi, maka eksistensi perusahaan tidak diperlukan lagi. Kepuasan
dapat dirasakan konsumen apabila mereka mendapatkan pelayanan dan
produk yang berkualitas. Apabila konsumen puas dengan pembelian pertama,
konsumen akan melakukan pembelian berulang di perusahaan atau toko
tersebut. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa konsumen tersebut mempunyai
loyalitas. Fornell (1992) dalam Margaretha (2004), menyimpulkan bahwa
loyalitas konsumen merupakan fungsi dari kepuasan konsumen, rintangan
pengalihan dan keluhan konsumen. Kotler (2005), menyatakan bahwa dalam
jangka panjang, loyalitas menjadi tujuan bagi perencanaan pasar stratejik.
Salah satu bisnis atau usaha yang juga merasakan ketatnya persaingan
saat ini adalah bisnis kuliner. Bisnis kuliner ini merupakan bisnis yang pangsa
pasarnya tidak mengenal umur. Siapa saja membutuhkan dan sangat
menikmati berbagai macam sajian kuliner yang kini menjamur. Saat ini dapat
dilihat makin banyak cafe, rumah makan, dan bahkan warung tenda
bermunculan di berbagai tempat di kota Semarang baik yang berlokasi di
dalam sebuah mal atau pusat perbelanjaan, di pinggir jalan raya maupun di
3
daerah perumahan. Dengan makin maraknya persaingan antar usaha kuliner
saat ini, menuntut para pemilik usaha kuliner ini untuk selalu memperhatikan
kualitas produk dan pelayanannya agar mampu mempertahankan kepuasan
pelanggannya.
Baskin Robbins adalah salah satu jenis retail ice cream yang ada di
Indonesia, dan memiliki cabang di kota Semarang. Baskin Robbins memiliki
beberapa macam produk jual yang berbahan dasar ice cream antara lain cup &
cones, sundae & splits, fountain drinks, ice cake, ready pack, hand packed.
Dalam menjalankan usahanya, pihak Baskin Robbins memiliki visi menjadi
market leader super premium ice cream pertama di Indonesia. Sedangkan misi
dari Baskin Robbins adalah meningkatkan sales, menurunkan cost,
meningkatkan produktivitas, meningkatkan efisiensi, menjadi tempat terbaik
untuk
pembeli,
memberikan
service
yang
terbaik
kepada pembeli,
memberikan pelayanan yang baik, sopan dan ramah, menyediakan produk
yang terbaik dan lengkap, menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.
Di bawah ini merupakan data outlet Baskin Robbins Ice Cream di
Semarang.
4
Tabel 1.1
Data Outlet Baskin Robbins Ice Cream di Kota Semarang
No.
Nama Outlet
Jumlah
1.
Baskin Robbins Mal Ciputra
1
2.
Baskin Robbins Java Supermal
1
3.
Baskin Robbins Sri Ratu Pemuda
1
4.
Baskin Robbins DP Mal
1
Sumber : www.baskin31.com
Dengan semakin berkembangnya bisnis retail ice cream di Indonesia,
pihak Baskin Robbins harus berjuang keras dalam mempertahankan konsumen
yang sudah ada. Hal itu dikarenakan adanya persaingan yang sangat ketat dari
para pelaku usaha retail ice cream, dan masing-masing pelaku bisnis berusaha
untuk menampilkan ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda dari outlet ice
cream yang lain.
Selama periode bulan Januari hingga Desember 2010, customer di
Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang mengalami penurunan yang
cukup signifikan. Target penjualan yang telah ditetapkan oleh pihak
perusahaan juga banyak yang tidak tercapai. Hal ini dapat dilihat dalam tabel
di bawah ini yang menerangkan jumlah target penjualan yang ditetapkan,
pencapaian penjualan dan jumlah customer dari bulan Januari hingga
Desember 2010 sebagai berikut:
5
Tabel 1.2
Data Target Penjualan, Pencapaian Penjualan, dan Jumlah Customer
di Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang
pada Bulan Januari hingga Desember 2010
Bulan
Target
Pencapaian
Pencapaian
Jumlah
Penjualan
Penjualan (Rp)
Penjualan ( %)
Customer
Januari
Rp. 44.370.000,-
Rp. 41.995.000,-
94,64 %
1.418
Februari
Rp. 36.943.000,-
Rp. 33.629.000,-
91,02 %
1.110
Maret
Rp. 39.268.500,-
Rp. 36.394.000,-
92,67 %
1.392
April
Rp. 39.102.000,-
Rp. 37.904.000,-
96,93 %
1.293
Mei
Rp. 42.426.000,-
Rp. 40.795.000,-
96,15 %
1.283
Juni
Rp. 40.995.000,-
Rp. 39.054.500,-
95,26 %
1.258
Juli
Rp. 48.813.000,-
Rp. 50.862.500,-
104,19 %
1.774
Agustus
Rp. 40.021.500,-
Rp. 38.279.500,-
95,64 %
1.311
September
Rp. 39.691.500,-
Rp. 37.509.000,-
94,50 %
1.297
Oktober
Rp. 40.115.000,-
Rp. 37.748.000,-
94,09 %
1.262
Nopember
Rp. 44.321.500,-
Rp. 45.605.500,-
102,89 %
1.511
Desember
Rp. 40.219.000,-
Rp. 36.330.000,-
90,33 %
1.380
Sumber : Buku Kasir Baskin Robbins Mal Ciputra Semarang tahun 2010
Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan jumlah konsumen Baskin Robbins
Mal Ciputra Semarang dari bulan Januari – Desember 2010 mengalami
6
penurunan dan sebagian besar target tidak tercapai. Jadi, secara umum dapat
disimpulkan bahwa jumlah customer Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra
Semarang pada tahun 2010 mengalami penurunan dan pencapaian penjualan
cenderung berfluktuasi.
Berkurangnya pelanggan yang datang ke Baskin Robbins Ice Cream Mal
Ciputra Semarang dapat terjadi karena pelanggan merasakan ketidakpuasan
terhadap harga, kurangnya keragaman produk dan kualitas pelayanan yang
disediakan sehingga menyebabkan turunnya kepuasan pelanggan dan pada
akhirnya menyebabkan pelanggan tidak melakukan pembelian lagi di Baskin
Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang. Jika kondisi ini terus berlanjut,
Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang akan kehilangan banyak
pelanggan dan mengalami kerugian. Untuk dapat tetap bertahan, pihak Baskin
Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang harus dapat menganalisis keluhankeluhan dari pelanggan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada
untuk meningkatkan kepuasan konsumennya.
Dibawah ini merupakan data banyaknya keluhan ketidakpuasan
konsumen Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang dilihat dari
berbagai aspek yaitu harga, keragaman produk, dan kualitas pelayanan.
7
Tabel 1.3
Data Jumlah Keluhan Konsumen
Baskin Robbins Ice Cream di Kota Semarang
pada Bulan Januari hingga Desember 2010
Bulan
Jumlah
Harga
Konsumen
Keragaman
Kualitas
Produk
Pelayanan
Januari
1.418
418
372
185
Februari
1.110
447
341
181
Maret
1.392
543
366
194
April
1.293
627
379
148
Mei
1.283
593
388
126
Juni
1.258
611
391
194
Juli
1.774
653
399
119
Agustus
1.311
662
403
193
September
1.297
649
464
197
Oktober
1.262
683
491
128
Nopember
1.511
719
483
133
Desember
1.380
722
513
145
Sumber: Data Jumlah Keluhan Konsumen Baskin Robbins Ice Cream di Kota
Semarang tahun 2010
Untuk tetap bertahan, Baskin Robbins Mal Ciputra Semarang harus
melakukan perubahan strategi, misalnya dengan cara melakukan evaluasi
sejauh mana harga yang ditawarkan sesuai dengan pangsa pasar, sejauh
mana keragaman produk-produk yang di tawarkannya dapat menarik
8
minat beli konsumen, dan bagaimana kualitas pelayanan para karyawan
terhadap konsumen. Pihak perusahaan harus inovatif dalam menciptakan
produk baru/ variasi rasa ice cream yang baru, agar customer tidak merasa
bosan dan jenuh dengan produk yang sudah ada tentunya dengan harga
terjangkau. Pihak perusahaan juga harus meningkatkan kualitas pelayanan
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta
ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen
(Tjiptono, 2004).
Peranan informasi dari harga menurut Tjiptono (1999) dalam jurnal
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Lokasi Terhadap
Kepuasan Pelanggan, fungsi harga adalah memberi tahu konsumen
mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Persepsi yang sering
berlaku adalah bahwa harga yang tinggi mencerminkan kualitas yang baik.
Menurut Van Trijp, Hoyer, dan Inman (1996) dalam Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia, kepuasan dan perpindahan merek yang dilakukan oleh
konsumen disebabkan oleh pencarian variasi. Ketidakpuasan pada masa
pasca konsumsi mempunyai kemungkinan akan merubah perilaku
keputusan belinya dengan mencari alternatif merek lain dan mencari
karakteristik kategori produk yaitu variasi produk. Dalam jurnal Analisis
Manajemen (2007) Iwan Suroso menyatakan bahwa berkaitan dengan
pemilihan produk dan jasa, konsumen mempunyai kebutuhan dan
pengharapan, mereka memiliki “bobot perusahaan” tertentu. Penjualan
akan disebut memberikan kualitas bila pelayanan yang diberikan
9
memenuhi atau melebihi harapan konsumen dan perusahaan dapat
memuaskan sebagian besar kebuyuhan pelanggan hampir sepanjang waktu
akan disebut perusahaan berkualitas.
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah yang terjadi di
atas maka dapat diajukan sebuah penelitian dengan judul “ ANALISIS
PENGARUH HARGA, KERAGAMAN PRODUK, DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM
MELAKUKAN PEMBELIAN DI BASKIN ROBBINS ICE CREAM
MAL CIPUTRA SEMARANG ”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah di kemukakan
sebelumnya, permasalahan yang di hadapi oleh Baskin Robbins Ice Cream
Mal Ciputra Semarang adalah menurunnya kepuasan konsumen yang
ditunjukkan dari bukti menurunnya jumlah konsumen di Baskin Robbins Ice
Cream Mal Ciputra Semarang pada periode tahun 2010 dan pencapaian
penjualan jarang mencapai target penjualan. Dari masalah yang dihadapi oleh
Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang, maka masalah penelitiaan
ini adalah bagaimaa meningkatkan kepuasan konsumen di Baskin Robbins Ice
Cream Mal Ciputra Semarang.
Sehingga berdasarkan uraian tersebut maka akan menimbulkan
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
10
1. Apakah harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Baskin Robbins
Ice Cream Mal Ciputra Semarang?
2. Apakah keragaman produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang?
3. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian perlu ditentukan terlebih
dahulu tujuan penelitian agar tidak kehilangan arah dalam melakukan
penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga terhadap
kepuasan konsumen Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra
Semarang?
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh keragaman produk
terhadap kepuasan konsumen Baskin Robbins Ice Cream Mal
Ciputra Semarang?
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepuasan konsumen Baskin Robbins Ice Cream Mal
Ciputra Semarang?
11
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membacanya maupun yang terkait secara langsung didalamnya.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1.
Sebagai masukan dan pertimbangan bagi pihak Baskin Robbins
Ice Cream Mal Ciputra Semarang dalam mengembangkan
strategi menghadapi persaingan, sehingga dapat dijadikan
pertimbangan dalam pengembangan strategi di masa yang akan
datang.
2.
Sebagai bahan masukan dan referensi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap masalah kepuasan konsumen.
3.
Sebagai bahan masukan atau tambahan pengetahuan bagi rekanrekan mahasiswa serta masyarakat umum.
1.4
Sistematika Penulisan
Sistematika ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas
dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, secara sistematis
susunan skripsi ini adalah sebagai berikut :
Bab 1 : Pendahuluan
Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian serta
sistematika penulisan.
12
Bab 2 : Tinjauan Pustaka
Pada bab dua ini dijelaskan mengenai pengertian dan berbagai
teori
tentang
kepuasan
konsumen,
konsumen, faktor-faktor yang
tahap-tahap
mempengaruhi
kepuasan
kepuasan
konsumen. Dalam bab ini juga dibahas mengenai penelitian
terdahulu, kerangka penelitian, model penelitian serta hipotesis.
Bab 3 : Metode Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai variabel penelitian, cara
penentuan sampel, jenis dan sumber data, serta metode analisa
yang dipakai dalam penelitian.
Bab 4 : Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini diterangkan mengenai deskripsi obyek penelitian,
hasil analisa perhitungan data serta pembahasan mengenai
interprestasi hasil penelitian.
Bab 5 : Penutup
Pada bab terakhir ini merupakan kesimpulan yang diperoleh dari
seluruh penelitian dan juga saran-saran yang direkomendasikan
oleh peneliti.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1
Pengertian Pemasaran
Menurut Basu Swastha (1999) yang dimaksud dengan
pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, melakukan
promosi, dan pendistribusian barang dan jasa yang dapat
memberikan kepuasaan akan pemenuhan kebutuhan pembeli yang
ada maupun pembeli potensial. Sehingga pada intinya pemasaran
adalah suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan pembeli dan
penjual.
Pemasaran
mempunyai
arti
lebih
luas,
pemasaran
mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi
kebutuhan konsumen yang harus dipuaskan, memasarkan produk
dan melakukan pelayanan dengan berkualitas. Kegiatan pemasaran
harus di kelola dan di koordinasikan dengan baik agar tujuan dari
perusahaan dapat di capai dan perusahaan dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan-nya.
Untuk itu di kenal suatu istilah
manajemen pemasaran yang dikemukakan oleh Philip kotler
(2007).
14
Manajemen Pemasaran terjadi bilamana setidak-tidaknya
salah satu pihak dalam pertukaran potensial mempertimbangkan
sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan
dari pihak lain. Definisi manajemen pemasaran yang disahkan pada
tahun 2007 oleh Asosiasi Pemasaran Amerika (American
Marketing Association) adalah kegiatan mengatur lembaga, dan
proses untuk membuat, berkomunikasi, memberikan, dan bertukar
penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan
masyarakat pada umumnya.
2.1.2 Perilaku Konsumen
Duncan (2005) menyatakan bahwa perilaku konsumen
adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian,
pemilihan,
pembelian,
penggunaan,
serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan
keinginan. Untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat,
kita harus memahami apa yang konsumen pikirkan (kognisi) dan
konsumen rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku),
serta
dimana
(kejadian
sekitar)
yang
mempengaruhi
dan
dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan oleh
konsumen.
Dalam definisi perilaku konsumen di tekankan pada suatu
pertukaran di antara individu. Peran pemasaran itu sendiri adalah
15
untuk menciptakan pertukaran
dengan konsumen melalui
formulasi dan penerapan strategi pemasaran.
Menurut
Philip
Kotler
(2007),
perilaku
pembelian
konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi
perilaku konsumen. Budaya merupakan penentu keinginan dan
perilaku yang paling dasar. Masing-masing budaya terdiri dari
sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan
sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup
kebangsaan, agama, kelompok ras dan wilayah geografis
2. Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian kosumen dipengaruhi
faktor sosial, yang meliputi:
a. Kelompok Acuan
Kelompok acuan adalah kelompok yang memiliki pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang. Ada tiga cara kelompok acuan mempengaruhi
perilaku seseorang, yaitu: (1) kelompok acuan membuat
sesorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru, (2)
kelompok acuan mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi
seseorang dan (3) kelompok acuan menuntut seseorang
supaya mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat
16
mempengaruhi pilihan seseorang akan produk atau merek
tertentu.
b. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga
menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh
dalam perilaku sesorang.
c. Peran dan status
Seseorang
berpatisipasi
ke
dalam
banyak
kelompok
sepanjang hidupnya seperti di dalam keluarga, klub, atau
organisasi. Kedudukan orang di masing-masing kelompok
dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran
meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status
3. Faktor pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi,
yaitu:
a. Usia dan tahap siklus hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda
sepanjang tahunnya. Selera orang terhadap suatu produk
atau jasa berubah seiring bertambahnya usia.
b. Pekerjaan
17
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya.
Pekerja kasar cenderung membeli pakaian kerja kasar,
sedangkan pekerja kantoran membeli setelan bisnis.
c. Keadaan ekonomi
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
sesorang. Dimana dengan keadaan ekonomi yang memadai
dapat menunjukkan kemampuan di dalam mengkonsumsi
suatu barang dan jasa. Keadaan ekonomi meliputi
pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan kekayaan,
kemampuan meminjam dan sikap terhadap kecenderungan
pengeluaran daripada menabung.
d. Gaya hidup
Orang hidup yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial,
bahkan dari pekerjaan yang sama, mungkin memiliki gaya
hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat
dan opininya. Gaya hidup merupakan penggambaran
“keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya.
e. Kepribadian
Setiap seseorang mempunyai kepribadian yang berbedabeda
yang
akan
mempengaruhi
perilaku
membeli.
Kepribadian adalah ciri bawaan psikologi manusia yang
18
terbedakan yang menghasilkan tanggapan yang relatif
konsisten
dan
bertahan
lama
terhadap
rangsangan
lingkungannya.
4. Faktor psikologi
Pilihan
pembelian
seseorang
dipengaruhi
empat
faktor
psikologi utama, yaitu:
a. Motivasi
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu.
Beberapa kebutuhan bersifat biogenis, yaitu kebutuhan
yang muncul dari adanya tekanan biologis. Dan kebutuhan
lain bersifat psikogenis, yaitu kebutuhan yang muncul dari
tekanan psikologis. Kebutuhan akan menjadi motif jika
didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai.
Motif adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong
seseorang bertindak.
b. Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap bertindak. Bagaimana
tindakan sebenarnya seseorang yang termotivasi akan
dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu.
Persepsi adalah proses yang digunakan individu untuk
memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan
informasi
guna
menciptakan
gambaran
dunia
yang
memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada
19
rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan lingkungan
sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Poin
pentingnya adalah persepsi bisa sangat beragam antara
individu satu dengan yang lain yang mengalami realitas
yang sama.
c. Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman. Sebagian besar perilaku seseorang dihasilkan
dari hasil belajar pada situasi sebelumnya.
d. Keyakinan dan Sikap
Melalui bertindak dan belajar, seseorang mendapatkan
keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi
perilaku pembelian seseorang. Keyakinan adalah suatu
gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang
gambaran
sesuatu.
Sikap
menggambarkan
penilaian,
perasaan, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari
seseorang atas sebuah objek atau gagasan.
2.1.3
Proses pengambilan Keputusan Pembelian
Tahap-tahap dalam proses keputusan membeli menurut Philip
Kotler (2007), adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan Masalah
20
Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah atau
kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara
keadaan
sebenarnya
dan
keadaan
yang
diinginkannya.
Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam
diri pembeli atau dari luar. Dalam kasus terdahulu, kebutuhan
seseorang yang normal adalah: lapar, haus, seks, akan
meningkat hingga mencapai satu ambang rangsang dan
berubah menjadi satu dorongan. Semua rangsangan itu dapat
menyebabkan
seseorang
mengenal
suatu
masalah
atau
kebutuhan. Para pemasar perlu mengenal berbagai hal yang
dapat menggerakkan kebutuhan atau minat tertentu dalam
konsumen.
2. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin
akan mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan
konsumen adalah kuat, dan obyek yang dapat memuaskan
kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli obyek itu.
Konsumen mungkin akan berusaha dengan aktif untuk
memperoleh informasi lebih lanjut sehubungan dengan
kebutuhannya itu.
3. Penilaian Alternatif
Pemasar perlu mengetahui bagaimana proses informasi
konsumen tiba pada tahap pemilihan merek. Tidak ada proses
21
penilaian yang sederhana dan tunggal yang dipergunakan oleh
semua konsumen atau bahkan oleh konsumen dalam semua
situasi membeli.
4. Keputusan Membeli
Tahap
penilaian
keputusan
menyebabkan
konsumen
membentuk suatu pilihan. Konsumen mungkin juga akan
membentuk suatu maksud membeli dan cenderung membeli
merek yang disukainya.
5. Perilaku pasca pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami
beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga
akan melakukan beberapa kegiatan setelah membeli produk,
yang akan menarik bagi pemasar. Tugas para pemasar belum
selesai setelah produk dibeli oleh konsumen, namun akan terus
berlangsung hingga periode waktu pasca pembelian.
2.1.4 Kepuasan Pelanggan
Terdapat beberapa definisi mengenai kepuasan pelanggan.
Kotler (2007) menyatakan bahwa kepuasan adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan kesannya
terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya.
Blackwell dan
Miniard (1995) dalam Margaretha (2004)
22
mendefinisikan kepuasan sebagai evaluasi pasca konsumsi dimana
suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi
harapan. Kotler (2006) menyatakan bahwa kepuasan atau
ketidakpuasan
konsumen
adalah
respon
terhadap
evaluasi
ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan
sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
pemakaian.
Menurut Tjiptono (2005) terciptanya kepuasan pelanggan dapat
memberikan manfaat antara lain hubungan antara perusahaan dan
pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan dan
membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word ofmouth) yang menguntungkan bagi perusahaan.
Semakin berkualitas produk dan layanan yang diberikan,
maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi.
Bila kepuasan pelanggan semakin tinggi, maka dapat menimbulkan
keuntungan bagi perusahaan tersebut. Pelanggan yang puas akan
terus melakukan pembelian pada perusahaan tersebut. Demikian
pula sebaliknya jika tanpa ada kepuasan, dapat mengakibatkan
pelanggan melakukan pembelian di tempat lain. Terciptanya
kepuasan pelanggan yang optimal maka akan mendorong
terciptanya loyalitas di benak pelanggan yang merasa puas
(Mujiharjo, 2006).
23
Menurut Tjiptono (2005) ada 2 model kepuasan pelanggan
yaitu :
1. Model Kognitif
Penilaian pelanggan berdasarkan pada perbedaan antara suatu
kumpulan dari kombinasi atribut yang dipandang ideal untuk
individu dan persepsinya tentang kombinasi dari atribut yang
sebenarnya. Dengan kata lain penilaian berdasarkan perbedaan
yang ideal dengan yang aktual.
Apabila yang ideal sama dengan persepsinya maka pelanggan
akan puas, sebaliknya apabila perbedaan antara yang ideal dan
yang aktual semakin besar maka konsumen semakin tidak puas.
Berdasarkan model ini maka kepuasan pelanggan dapat dicapai
dengan 2 cara yang utama, yaitu :
a. Mengubah penawaran perusahaan sehingga sesuai dengan
yang ideal.
b. Meyakinkan pelanggan bahwa yang ideal tidak sesuai
dengan kenyataan yang sebenarnya.
2. Model Afektif
Model Afektif mengatakan bahwa penilaian pelanggan
individual
terhadap
suatu
produk
tidak
semata-mata
berdasarkan perhitungan regional saja tetapi juga berdasarkan
pada tingkat aspirasi, perilaku belajar (learning behavior),
24
emosi perasaan spesifik (kepuasan, keengganan), suasana hati
(mood) dan lain-lain.
Pada dasarnya kepuasan pelanggan dapat diukur dengan
berbagai macam metode dan teknik. Menurut Kotler (2007) ada
4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:
a. Sistem Keluhan dan Saran
Suatu perusahaan yang berorientasi pada pelanggan akan
memberikan kesempatan yang luas pada para pelanggannya
untuk menyampaikan saran dan keluhan, misalnya dengan
menyediakan kotak saran, kartu komentar dan lain-lain.
Informasi dari para pelanggan ini akan memberikan
masukan dan ide-ide bagi perusahaan agar bereaksi dengan
tanggap dan cepat dalam menghadapi masalah-masalah
yang timbul.
dikeluhkan
Sehingga perusahaan akan tahu apa yang
oleh
para
pelanggan-nya
dan
segera
memperbaikinya. Metode ini berfokus pada identifikasi
masalah dan juga pengumpulan saran-saran dari pelanggannya langsung.
b. Ghost Shopping
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai
kepuasan
pelanggan
adalah
dengan
mempekerjakan
beberapa orang (Ghost Shopper) untuk berperan atau
bersikap sebagai pembeli potensial terhadap produk dari
25
perusahaan dan juga dari produk pesaing.
Kemudian
mereka akan melaporkan temuan-temuannya mengenai
kekuatan dan kelemahan dari produk perusahaan dan
pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian
produk-produk tersebut. Selain itu para ghost shopper juga
bisa mengamati cara penanganan terhadap setiap keluhan
yang ada, baik oleh perusahaan yang bersangkutan maupun
dari pesaingnya.
c. Lost Customer Analysis
Perusahaan akan menghubungi para pelanggannya atau
setidaknya mencari tahu pelanggannya yang telah berhenti
membeli produk atau yang telah pindah pemasok, agar
diketahui penyebab mengapa pelanggan tersebut kabur.
Dengan adanya peningkatan customer lost rate maka
menunjukkan adanya kegagalan dari pihak perusahaan
untuk dapat memuaskan pelanggannya.
d. Survei Kepuasan Pelanggan
Pada umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan
dilakukan dengan mengadakan survei melalui berbagai
media baik
melalui
telepon,
pos,
ataupun
dengan
wawancara secara langsung. Dengan dilakukannya survei
kepada pelanggan oleh pihak perusahaan, maka perusahaan
akan memperoleh tanggapan dan umpan balik (feedback)
26
secara langsung dari pelanggan dan juga akan memberikan
tanda bahwa perusahaan menaruh perhatian yang besar
terhadap para pelanggannya.
2.1.5 Harga
Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan
moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya)
yang
ditukarkan
agar
memperoleh
hak
kepemilikan
atau
penggunaan suatu barang atau jasa (Tjiptono dan Chandra, 2005).
Perusahaan harus menetapkan harga secara tepat agar dapat
sukses dalam memasarkan barang atau jasa. Harga merupakan
satu-satunya
unsur
bauran
pemasaran
yang
memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga
unsur lain (produk, distribusi dan promosi) menyebabkan
timbulnya biaya. Disamping itu, harga merupakan unsur bauran
pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan
cepat (Tjiptono, 2005).
Secara umum, ada dua faktor yang utama yang perlu
dipertimbangkan dalam menetapkan harga, yaitu faktor internal
perusahaan dan faktor lingkungan eksternal (Kotler dan Armstrong,
1994 dalam Tjiptono, 2005). Dua faktor utama tersebut, yaitu:
27
1. Faktor Internal Perusahaan
a. Tujuan Pemasaran Perusahaan
Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga
adalah tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa
berupa maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar,
menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi
persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lainlain.
b. Strategi Bauran Pemasaran
Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran
pemasaran. Oleh karena itu, harga perlu dikoordinasikan
dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya,
yaitu produk, distribusi dan promosi.
c. Biaya
Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal
yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
2. Faktor Eksternal Perusahaan
a. Sifat pasar dan permintaan
Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan
permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar
persaingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli
28
atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya
adalah elastisitas permintaan.
b. Persaingan
Menurut Porter (1985), ada 5 kekuatan pokok yang
berpengaruh dalam persaingan industri, yaitu persaingan
dalam industri yang bersangkutan, produk subtitusi,
pemasok, pelanggan dan ancaman pendatang baru.
3. Unsur-unsur lingkungan eksternal lainnya
Selain
faktor-faktor
diatas,
perusahaan
juga
perlu
mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi (inflasi, resesi atau
tingkat bunga), kebijakan dan peraturan pemerintah dan aspek
sosial (kepedulian terhadap lingkungan). Harga memiliki dua
peranan utama dalam pengambilan keputusan para pembeli
(Tjiptono, 1999), yaitu:
a. Peranan alokasi harga, yaitu fungsi harga dalam membantu
para pembeli untuk memutuskan cara memperolehnya
manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkam berdasarkan
daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat
membantu
para
pembeli
untuk
memutuskan
cara
mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang
dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai
alternative yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi
dana yang dikehendaki.
29
b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam
memberi tahu konsumen mengenai faktor-faktor produk,
seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi
dimana pembeli mengalami kesulitas untuk menilai faktor
produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang
sering
berlaku
adalah
bahwa
harga
yang
tinggi
mencerminkan kualitas yang baik.
Kotler (2008) menyatakan bahwa terdapat enam usaha utama
yang dapat diraih suatu perusahaan melalui harga yaitu bertahan
hidup,
maksimalisasi
laba
jangka
pendek,
maksimalisasi
pendapatan jangka pendek, unggul dalam pasar dan unggul dalam
mutu produk.
2.1.6 Keragaman Produk
Keputusan tentang penempatan produk berkaitan dengan
ketersediaan produk/ keragaman produk dalam jumlah yang sesuai
dan di lokasi yang sangat tepat (Tjiptono, 2005). Semakin
beragamnya jumlah dan jenis produk yang dijual di suatu tempat
maka konsumen-pun akan merasa puas jika ia melakukan
pembelian di tempat tersebut dan ia tidak perlu melakukan
pembelian di tempat yang lain. Dan hal serupa akan ia ulangi
untuk pembelian berikutnya.
30
2.1.7 Kualitas Pelayanan
Perusahaan yang ingin berkembang dan ingin mendapatkan
keunggulan bersaing harus dapat menyediakan produk dan jasa
yang berkualitas. Banyak perusahaan yang mengembangkan
strategi mempertahankan konsumen melalui kualitas produk dan
pelayanan, baik dipasar konsumen maupun bisnis seperti yang
penelitian yang dilakukan oleh Selnes (1993) dalam Margaretha
(2004), dimana hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
produk dan jasa berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan
akhirnya akan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
Tjiptono dan Chandra (2005) menyatakan bahwa kualitas
pelayanan adalah fungsi harapan pelanggan pada pra pembelian,
pada proses penyediaan kualitas yang diterima dan pada kualitas
output yang diterima. Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat
diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi
harapan konsumen (Tjiptono dan Chandra, 2005).
Kualitas pelayanan yang baik sering dikatakan sebagai
salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu bisnis.
Penelitian yang dilakukan oleh Dabholkar, et. al. (2000) dalam
Tjiptono (2005) menyatakan bahwa kualitas jasa mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Maka,
suatu
perusahaan
dituntut
untuk
memaksimalkan
kualitas
31
pelayanannya
agar
mampu
menciptakan
kepuasan
para
pelanggannya.
Tjiptono dan Chandra (2005), pelayanan yang berkinerja
tinggi adalah pelayanan yang mampu memuaskan kebutuhan
pelanggan, atau dengan kata lain mampu melebihi harapan dari
pelanggan.
Pelayanan pada umumnya dibedakan atas dua, yaitu:
1. Pelayanan atas produk berbentuk barang, yakni pelayanan yang
diberikan perusahaan atas produk perusahaan berupa barang
yang berwujud.
2.
Pelayanan atas produk berupa jasa, yakni pelayanan yang
diberikan perusahaan atas produk yang sifatnya tidak berwujud
(tidak nyata).
Wilson (1982) menyatakan bahwa terdapat 4 karakteristik
pokok pada jasa yang membedakannya dengan barang. Keempat
karakteristik tersebut meliputi:
1.
Tidak tampak (intangibility)
Jasa bersifat intangibility, artinya tidak dapat dilihat, dirasa,
diraba atau didengar sebelum dibeli.
2.
Tidak terpisahkan
Suatu jasa tidak dapat dipisahkan dari sumber pmberinya.
Pemberian jasa membuthkan kehadiran pemberi jasa, baik
32
berupa alat atau manusia. Jadi produksi dan konsumsi terjadi
bersama-sama dengan pemberian jasa.
3.
Bervariasi (variability)
Jasa
bersifat
sangat
variabel
karena
merupakan
non
standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan
jenis bergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut
dihasilkan.
4.
Tidak tahan lama (perishability)
Jasa merupakan komoditas yang yang tidak tahan lama dan
tidak dapat disimpan. Ketidaktahanlamaan jasa tersebut tidak
akan menjadi masalah jika permintaannya konstan. Tetapi
kenyataanya, permintaan konsumen akan jasa sangat bervariasi
dan dipengaruhi oleh faktor musiman.
Kualitas pelayanan (service quality) dapat diukur dengan
menggunakan lima dimensi. Kelima dimensi tersebut menurut
Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1985) dalam Tjiptono (2005)
adalah:
1. Bukti
langsung
(tangibles),
meliputi
fasilitas
fisik,
perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
2. Reliabilitas
pelayanan
memuaskan.
(reliability),
kemampuan
untuk
memberikan
yang dijanjikan dengan segera,
akurat dan
33
3. Daya
tanggap
(responsiveness),
yaitu
keinginan
untuk
membantu para konsumen dan memberikan pelayan sebaik
mungkin.
4. Jaminan / keyakinan (assurance), yaitu
pengetahuan dan
kesopansantunan para pegawai perusahaan serta kemampuan
menumbuhkan rasa percaya para konsumennya kepada
perusahaan.
5. Empati (empathy), meliputi kemudahaan melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami
kebutuhan para pelanggan.
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang kepuasan konsumen juga dilakukan oleh Rayi
Endah (2008) ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh
kualitas layanan (X1), kualitas produk (X2) dan harga (X3) terhadap
kepuasan pelanggan (Y) restoran Warung Taman Singosari Semarang.
Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah 100 orang, dengan teknik
pengambilan
sampel
menggunakan
metode
conviniencel
sampling.
Kemudian teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi lincar
berganda. Dari data yang telah memenuhi uji validitas, uji reabilitas dan uji
asumsi klasik diolah sehingga mengahsilkan persamaan regresi sebagai
berikut:
Y= 0,342 X1 = 0,271 X2 = 0,213 X3.
34
Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa dua variabel
independen yang diteliti yaitu kualitas layanan dan kualitas produk terbukti
secara signifikan mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan variabel
harga tidak berpengaruh secara signifikan. Kemudian melalui uji F dapat
diketahui variabel kualitas layanan, kualitas produk dan harga berpengaruh
secara signifikan bersama-sama terhadap kepuasan pelanggan. Angka
adjusted R square sebesar 0,420 menunjukkan bahwa 42% variasi kepuasan
pelanggan bisa dijelaskan oleh ketiga variabel independen yang digunakan
dalam persaman regresi. Sedangkan sisanya sebesar 58% dijelaskan oleh
variabel lain diluar ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Penelitian yang lain adalah penelitian oleh Martianawati (2009).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh brand image,
kualitas pelayanan dan fasilitas SPBU “Pasti Pas” Terhadap Kepuasan
Konsumen Pengguna Kendaraan Bermotor”. Dalam penelitian ini, sampel
yang diambil adalah 100 orang, dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda. Dari data yang telah memenuhi uji validitas, uji reabilitas dan uji
asumsi klasik diolah sehingga mengahsilkan persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = 0,225 X1 + 0,523 X2 + 0,206 X3
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial, ketiga variabel
berpengaruh secara signifikan. Pengujian secara simultan, ketiga variabel
35
berepengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen. Faktor yang
paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen adalah kualitas pelayanan.
2.3. Kerangka Pemikiran teoritis
Berdasarkan landasan teori tersebut diatas, dapat disusun suatu kerangka
pemikiran sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut :
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran Teoritis
H1
Harga (X1)
Keragaman Produk (X2)
Kepuasan Konsumen
(Y)
H2
H3
Kualitas Pelayanan (X3)
Sumber : Tjiptono (2005), Mursid (2006), Kotler et all (2003).
2.4. Hipotesis
Anggoro (2007) menyatakan bahwa hipotesis adalah pernyataan
sementara mengenai ada tidaknya hubungan antara dua atau lebih
variabel/fenomena yang menjadi minat peneliti. Hipotesis ini dimaksudkan
untuk
memberi
arah
sementaranya adalah :
bagi
analisis
penelitian.
Disini
kesimpulan
36
1. Hubungan Antara Harga dan Kepuasan Konsumen
Harga, dilihat dari sudut pandang konsumen, seringkali digunakan
sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan
manfaat yamg dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai dapat
didefinisikan sebgai rasio antara manfaat yang dirasakan tethadap harga.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga
tertentu, jika manfaat yang dirasakan meningkat, maka nilainya akan
meningkat pula. Apabila nilai yang dirasakan pelanggan semakin tinggi,
maka akan menciptakan kepuasan pelanggan yang maksimal (Tjiptono,
2005).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fariza (2008) mengenai
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan GSM
Indosat di kota Semarang, hasil penelitiannya menyatakan bahwa harga
berpengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan. Karena variabel
harga tersebut diukur dengan persepsi, sehingga berpengaruh positif.
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat diambil dalam
penelitian ini adalah:
H1 : Harga mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan
konsumen.
2. Hubungan Antara Keragaman Produk dan Kepuasan Konsumen
37
Keragaman produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap
loyalitas konsumen, sehingga semakin lengkap dan variatif produk yang
dijual, maka semakin tinggi loyalitas konsumen. Karena variabel
keragaman
produk
tersebut
diukur
dengan
persepsi,
sehingga
berpengaruh positif. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang
dapat diambil dalam penelitian ini adalah:
H2 : Keragaman produk mempunyai pengaruh yang positif
terhadap kepuasan konsumen.
3. Hubungan antara Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen
Secara garis besar dari sejumlah studi, dapat disimpulkan bahwa
kualitas layanan berkaitan dengan kepuasan pelanggan. Kotler (2006)
menyatakan bahwa kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan
pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Karena variabel
kualitas pelayan tersebut diukur dengan persepsi, sehingga berpengaruh
positif. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat diambil
dalam penelitian ini adalah:
H3 : Kualitas
pelayanan
mempunyai
terhadap kepuasan konsumen.
pengaruh
yang
positif
38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.1.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah konsep abstrak yang diukur lewat dimensi
dan elemen (Ibnu Widiyanto, 2008). Variabel-variabel penelitian
meliputi:
a. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian
peneliti (Ferdinand, 2006). Variabel dependen mencerminkan
masalah dalam suatu analisis. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kepuasan konsumen.
b. Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi
variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang
pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen
adalah variabel yang menjelaskan mengenai cara sebuah masalah
dipecahkan dalam suatu analisis. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah harga, keragaman produk, dan kualitas
pelayanan.
39
3.1.2 Definisi Operasional
Definisi operasional yang dijelaskan adalah operasionalisasi
konsep agar dapat diteliti atau diukur melalui gejala-gejala yang ada.
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
variabel diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya
pengukuran tersebut.
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kepuasan Konsumen (Y)
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari perbandingan kesannya terhadap kinerja atau hasil
suatu
produk
dan
harapan-harapannya
(Kotler,
2007).
Indikator yang bisa di lihat adalah:
a. Tidak ada komplain atau keluhan terhadap pelayanan maupun
produk Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang.
b. Konsumen menberikan pujian setelah melakuakan transaksi di
outlet Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang.
c. Melakukan sebuah transaksi transaksi di outlet Baskin Robbins
Ice Cream Mal Ciputra Semarang merupakan sebuah
pengalaman yang bagus.
2.
Harga (X1)
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan
jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka
40
mendapatkan sejumlah kombinasi manfaat dari memiliki atau
menggunakan barang atau jasa (Basu Swastha, 1999).
Indikator yang bisa dilihat adalah :
a. Harga yang ditawarkan terjangkau oleh daya beli pelanggan
b. Harga yang ditawarkan lebih rendah daripada harga pesaing
c.
Harga sesuai dengan manfaat yang diperoleh pelanggan
3. Keragaman Produk (X2)
Didalam suatu toko yang memasarkan berbagai jenis produk,
sudah
sepantasnya
selalu
memuaskan
konsumennya.
Konsumen akan cenderung mencari toko yang mempunyai
kelengkapan/ keragaman produk-produk yang dijual, baik dari
segi rasa yang bermacam-macam, berbagai pilihan menu,
maupun dari besar kecilnya ukuran ice cream yang tersedia.
Indikator yang bisa di lihat adalah :
a. Kelengkapan variasi rasa ice cream yang tersedia.
b. Ketersediaan berbagai pilihan menu.
c. Tersedia-nya ice cream dalam berbagai pilihan ukuran.
4. Kualitas Pelayanan (X3)
Pelayanan merupakan suatu bentuk ikatan yang dapat terjalin
antara pihak penjual dengan konsumen. Baik pelayanan pada
41
konsumen sebelum membeli barang maupun setelah membeli
barang. Indikator yang bisa dilihat adalah:
a. Karyawan membantu pelanggan dengan cepat dan tanggap
b. Karyawan bersikap sopan
c. Sikap karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan
terhadap pelanggan
d. Tersedia sarana untuk melayani keluhan konsumen.
e.
Lay out yang memudahkan konsumen dalam pemilihan
barang.
3.2
Populasi dan Sampel
3.2.1
Populasi
Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau
individu-individu yang karakteristiknya ingin di ketahui (Anggoro,
1999).
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan konsumen/
pelanggan dari Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra Semarang.
3.2.2
Sampel
Sampel adalah anggota populasi yang memberi keterangan yang
hendak di selidiki dan di anggap bisa mewakili keseluruhan dari
42
populasi (Danang Sunyoto, 2011).
Metode pengambilan sampel
yang digunakan adalah Accidental Sampling Method (pemgambilan
sampel secara acak) yaitu sampel di mana pengambilan elemenelemen yang dijadikan sampel adalah konsumen dari Baskin Robbins
ice cream Mal Ciputra Semarang yang kebetulan ditemui pada saat
melakukan pembelian di Baskin Robbins Ice Cream Mal Ciputra
Semarang. Pengambilan jumlah sampel menurut Kao Purba (1996)
dapat menggunakan rumus :
n=
Z2
4(moe) 2
n=
Z2
1,962
4(0,1) 2
n = 96
Dimana :
n
= Jumlah Sampel
Z
= 1,96 dengan tingkat kepercayaan 95%
Moe
= Margin of Error, atau tingkat kesalahan maksimum 10%.
Jadi sampel yang akan di gunakan adalah sebanyak 100 orang
konsumen Baskin Robbins ice cream Mal Ciputra Semarang.
3.3
Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah :
43
1. Data Primer
Menurut Sunyoto (2011) data primer merupakan data yang di dapat dari
sumber pertama baik dari individu maupun perseorangan.
Jadi data
primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari sumbernya, di
amati dan di catat untuk pertama kalinya.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah
data
yang bukan
di usahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti. Data sekunder di peroleh dari berbagai
bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal-jurnal dan dokumen lainnya
yang ada hubungannya dengan materi kajian.
3.4
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Studi Pustaka
Yaitu suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku
dan literatur lain yang berhubungan dengan materi penelitian (Yuanita,
2009).
2. Observasi
Merupakan kegiatan pencatatan secara langsung terhadap kegiatan
perusahaan yang terjadi selama penelitian berlangsung.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya yang akan dijawab oleh responden dan disajikan dalam
44
alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Uma Sekaran, 2006).
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh
responden tanpa bantuan dari pihak peneliti. Pertanyaan yang di ajukan
pada responden harus jelas dan tidak meragukan responden.
Dengan melakukan penyebaran kuesioner responden untuk
mengukur persepsi responden digunakan Skala Likert (Sugiyono, 2004).
Pertanyaan dalam kuesioner di buat dengan menggunakan skala 1-5
untuk mewakili pendapat dari responden.
Nilai untuk skala tersebut adalah :
a.
Sangat Tidak Setuju : 1
b.
Tidak Setuju
: 2
c.
Netral
: 3
d.
Setuju
: 4
e.
Sangat Setuju
: 5
3.5 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data
ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara atau rumus
tertentu (Iqbal Hasan, 2002). Tahap-tahap pengolahan data adalah sebagai
berikut (Iqbal Hasan, 2002):
1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah
dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk atau data yang
45
terkumpul itu tidak logis dan meragukan. Tujuan editing adalah untuk
menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan di
lapangan dan bersifat koreksi.
2. Coding
Coding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data
yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang
dibuat dalam bentuk angka-angka atau huruf-huruf yang memberikan
petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang
dianalisis.responden.
3. Tabulasi
Tabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah
diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Setelah proses
tabulasi selesai kemudian data-data dalam tabel tersebut akan diolah
dengan bantuan software statistik yaitu SPSS.
3.6
Metode Analisa Data
Dalam penelitian ini metode analisa data yang dipakai adalah :
1. Analisa Kualitatif
Analisa
kualitatif
mempergunakan
suatu
kata-kata
untuk
menggambarkan keadaan suatu perusahaan. Suatu definisi yang dapat di
artikan secara harfiah karena model ini di lukiskan dengan sebuah
kalimat yang bisa mewakili kualitas dari sebuah obyek yang diteliti.
46
2. Analisa Kuantitatif
Analisa data ini mempergunakan metode statistik yang berupa angkaangka. Dalam penelitian ini data yang diperoleh salah satunya dengan
melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden.
Untuk
mengukur persepsi dari responden yang telah dikumpulkan digunakan
Skala Likert (Sugiyono, 2004). Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat para
responden.
Tabel 3.1
Nilai Skala Likert
No.
Jawaban
Keterangan
Skor
1.
A
Sangat Tidak Setuju
1
2.
B
Tidak Setuju
2
3.
C
Netral
3
4.
D
Setuju
4
5.
E
Sangat Setuju
5
3.6.1 Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
47
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak sahnya
suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan
pada kuesioner mampu mengungkap sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner itu.
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Kuesioner dikatakan reliabel
jika jawaban seseorang terhadap kuesioner stabil dari waktu
kewaktu.
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Untuk mendeteksinya dengan cara menganalisis
nilai toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF).
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan yang tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas
atau yang terjadi Heteroskedastisitas kebanyakan data cross
48
section mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data ini
menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang,
dan besar). Cara menganalisis asumsi Heteroskedastisitas dengan
melihat grafik scatter plot dimana :
o Jika penyebaran data pada scatter plot teratur dan membentuk
pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka
dapat disimpulkan terjadi problem Heteroskedastisitas.
o Jika penyebaran data pada scatter plot tidak teratur dan tidak
membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi
satu)
maka
dapat
disimpulkan
terjadi
problem
Heteroskedastisitas.
3. Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen,
atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati
normal. Data distribusi normal dapat dilihat dari penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik dari pengambilan
keputusan. Jika data menyebar disekitar garis diagonal atau
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
normalitas. Begitu pula sebaliknya jika data yang menyebar jauh
dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi tidak memenuhi normalitas.
49
3.6.3
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regrsi linier berganda digunakan untuk mengetahui apakah
variabel bebas secara bersama mempengaruhi variabel terikat.
Y = b1X1+ b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
Y = Loyalitas Konsumen
b1 = Koefisien regresi harga
b2 = Koefisien regresi keragaman produk
b3 = Koefisien regresi kualitas pelayanan
X1= Kualitas harga
X2= Keragaman produk
X3= Kualitas pelayanan
e = Varians pengganggu
3.6.4 Pengujian Hipotesis
1. Uji statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak
diuji adalah apakah suatu parameter ( ) sama dengan nol, atau
H0 :
= 0 yang artinya adalah apakah suatu variabel independen
bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
50
dependen. Hipotesis alternatifnya (
), parameter suatu variabel
tidak sama dengan nol, atau H0 :
≠ 0 yang artinya adalah
variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen (Kuncoro, 2001).
Pengambilan keputusan dengan tingkat signifikansi (α) = 0,05
ditentukan sebagai berikut:
a.
Jika tingkat signifikansi t hitung > 0,05 atau t hitung < t tabel,
maka H0 diterima.
b.
Jika tingkat signifikansi t hitung < 0,05 atau t hitung > t tabel,
maka H0 ditolak.
Keterangan:
t hitung diperoleh dengan menggunakan  = 0,05 (satu sisi)
dengan dk = n-k-1 (100-3-1) = 96.
Berdasarkan nilai  = 0,05 dan dk = 96 diperoleh t tabel = 1,661
(Sugiyono, 2004).
2. Uji statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (H0)
yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model
sama dengan nol atau H0 :
=
=……=
= 0 yang artinya
adalah apakah semua variabel independen bukan merupakan
51
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (
), tidak semua parameter simultan sama dengan
nol, atau H0 :
≠
≠……≠
≠ 0 yang artinya adalah semua
variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen (Kuncoro, 2001).
Kriteria pengujian :
a.
Jika tingkat signifikansi F > 0,05 atau F hitung < F tabel,
maka H0 diterima.
b.
Jika tingkat signifikansi F < 0,05 atau F hitung > F tabel,
maka H0 ditolak.
Keterangan: F hitung diperoleh dengan menggunakan dk1 = 3
(variabel bebas) dengan dk2 = n-k-1 (100-3-1) = 96.
Berdasarkan dk1 = 3 = 0,05 dan dk2 = 96 diperoleh F tabel =
2,70 (Sugiyono, 2004).
3. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan
model
dalam
menerangkan
variasi
variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen
memberikan
hampir
semua
informasi
yang
52
dibutuhkan
untuk
(Kuncoro, 2001).
memprediksi
variasi-variasi
dependen
Download