Pengantar Komunikasi Data - Coretan Digital Faisal

advertisement
Pengantar Komunikasi Data
MAKALAH
Disusun sebagai Tugas pada Mata Kuliah
Sistem Telekomunikasi
Oleh :
Bayu Rahmawan
14101012
Faisal Yudo Hernawan 14102019
Moh. Fajar Faisaldy
14102027
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
PURWOKERTO
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal ditemukannya komputer, komputer hanya dapat digunakan
sendiri dan tidak dapat berkomunikasi / berbagi data dengan komputer lain.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada, dengan menggunakan
teknologi digital komputer dapat berinteraksi dengan komputer lainnya.
Dengan menggunakan sebuah kabel dan port koneksi, komputer yang satu
dengan yang liannya dapat saling dihubungkan. Komputer yang saling
dihubungkan dapat mengakses data, mengirim data dan lain-lain.
Perkembangan berikutnya dikembangkan suatu jaringan komputer
yang di dalamnya terdapat lebih dari satu komputer yang saling terhubung
satu sama lain. Komputer-komputer yang saling terhubung tersebut dapat
saling tukar-menukah fasilitas data dan informasi.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu komunikasi data?
2.
Apa perbedaan komunikasi digital dan analog ?
3.
Apa itu komunikasi data serial dan paralel ?
4.
Apa itu transimisi sinkron dan asinkron ?
5.
Apa itu protokol komunikasi komputer ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Data.
2.
Untuk mengetahui Perbedaan komunikasi digital dan analog.
3.
Untuk mengetahui komunikasi data serial dan paralel.
4.
Untuk mengetahui transmisi sinkron dan asinkron.
5.
Untuk mengetahui protokol komunikasi komputer
D.
1.
Manfaat
Teoritis
a. Hasil
penulisan
ini
dapat
digunakan
sebagai
referensi
di
perpustakaan ST3 Telkom Purwokerto.
b. Hasil penulisan ini dapat menjadi bacaan bagi orang yang akan
melakukan penulisan serupa.
2. Praktis
a. Hasil penulisan ini diharapkan dapat membantu dalam melakukan
penelitian tentang Pengantar Komunikasi Data.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Komunikasi Data
Komunikasi data dapat didefinisikan sebagai hubungan atau
interaksi (pengiriman dan peneriman) antar device yang terhubung dalam
sebuah jaringan, baik yang dengan jangkauan sempit maupun dengan
jangkauan yang lebih luas melalui media transmisi misalnya seperti kabel.
Untuk bisa terjadinya data komunikasi, perangkat harus saling berkomunikasi
atau terhubung menjadi sebuah bagian dari sistem komunikasi, yang terdiri
atas kombinasi dari hardware (peralatan fisik atu keras) dan perangkat
softwere (program). Efektivitas sistem komunikasi data tergantung pada
empat karakteristik yang mendasar, yaitu pengiriman, akurasi, ketepatan
waktu dan juga jitter. Atau bisa juga definisi komunikasi data adalah proses
pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari dua atau lebih alat
yang terhubung kedalam sebuah network (jaringan) melalui suatu media.
2.2. Perbandingan Komunikasi Digital Dan Analog
Sistem komunikasi analog adalah sistem yang mentransmisikan
isyarat analog, yaitu time signal yang berada pada nilai kontinyu pada interval
waktu yang terdefinisikan. Jika time signal analog tersebut dicuplik, maka
yang terjadi adalah urutan bilangan-bilangan (nilai-nilai) yang harus
ditransmisikan. Daftar nilai ini masih berupa nilai analog yang bisa bernilai
sembarang. Sistem ini belum digital dan dikatakan sebagai sistem diskret
terhadap waktu (discrete time) atau sistem tercuplik (sampled system). Jika
nilai-nilai tercuplik tersebut dibuat menjadi himpunan diskret (misalkan
integer), maka sistem menjadi digital.
Gambar 1 dibawah menunjukkan kekontrasan hubungan antara
sistem komunikasi analog dan sistem komunikasi digital. Pada sistem analog,
terdapat penguat (amplifier) di sepanjang jalur transmisi. Setiap penguat
menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan isyarat pesan maupun derau
tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut.
Pada sistem digital, penguat digantikan regenerative repeater.
Fungsi pengulang (repeater) selain menguatkan isyarat, juga “membersihkan”
isyarat tersebut dari derau. Pada isyarat “unipolar baseband”, isyarat masukan
hanya mempunyai dua nilai 0 atau 1. Jadi pengulang harus memutuskan,
mana dari kedua kemungkinan tersebut yang boleh ditampilkan pada interval
waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi penerima. Jadi
keuntungan pertama komunikasi digital adalah kesalahan (error) hampir
selalu dapat dikoreksi.
Gambar 1.0 Perbandingan komunikasi analog dan digital
Keuntungan kedua sistem komunikasi digital adalah bahwa hanya
berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Karena itu
nilai-nilai dapat dimanipulasi dengan menggunakan rangkaian-rangkaian
logika , atau jika perlu, dengan mikroprosessor. Operasi-operasi matematika
yang rumit dapat secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi
pemrosesan isyarat atau keamanan dalam transmisi isyarat.
Keuntungan
ketiga
berhubungan
dengan
rentang
dinamik.
Ilustrasinya adalah seperti dicontohkan dalam perekaman disk. Perekaman
disk piringan hitam analog mempunyai masalah terhadap rentang dinamik
yang terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi bentuk alur
yang ekstrem, dan sulit bagi jarum perekam untuk mengikuti variasi-variasi
tersebut. Perekaman secara digital tidak mengalami masalah, karena semua
nilai amplitudenya, baik yang sangat tinggi maupun yang sangat rendah,
ditransmisikan menggunakan urutan isyarat terbatas yang sama.
Namun, di dunia ini tidak ada yang ideal, demikian pula halnya
dengan sistem komunikasi digital. Kerugian sistem digital dibandingkan
dengan sistem analog adalah, bahwa sistem digital memerlukan lebar bidang
yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan
menggunakan single-sideband AM dengan lebar bidang yang kurang dari 5
kHz. Dengan menggunakan sistem digital, untuk mentransmisikan isyarat
yang sama, diperlukan lebar bidang hingga empat kali sistem analog.
Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini
penting bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim
mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah
terkirim dengan benar.
2.3. Komunikasi Data Serial dan Paralel
Transmisi serial merupakan transmisi data yang memiliki
karakteristik mengirim data hanya satu bit dalam satu satuan waktu.
Gambar 1.1 Komunikasi data serial
Karena itu jika terdapat banyak bit yang akan dikirimkan maka
harus mengirimkannya satu persatu/ber-urutan. Contoh komunkasi serial
yaitu pada serial-port RS-232C di komputer. Transmisi serial ini memiliki
kerugian yaitu pada saat melakukan pengiriman datanya dengan cara satu persatu sehingga kecepatan yang dihasilkan akan menjadi sangat rendah.
Sedangkan keuntungan transmisi serial ini tidak memerlukan biaya yang
mahal jika ingin melakukan komunikasi jarak jauh, karena hanya cukup
menggunakan satu kabel saja. Untuk komunikasi jarak jauh lebih cocok
digunakan transmisi serial
Transmisi paralel ini merupakan kebalikan dari transmisi serial.
Pada saat melakukan pengiriman data transmisi paralel mengirimkannya
beberapa bit dalam satuan waktu. Biasanya transmisi paralel mengrimkan 8
bit secara bersamaan. Contoh transmisi paralel pada port CPU ke printer yang
berfungsi untuk mencetak data. Namun untuk printer saat ini sudah banyak
yang menggunakan transmisi serial (USB), port untuk transmisi paralel dapat
ditemui pada motherboard konvensional yang sudah jarang diproduksi.
Keuntungan menggunakan transmisi paralel ini karena data yang dikirimkan
langsung
bersanmaan
sehingga
memiliki
kecepatan
tinggi.
Untuk
kerugiannya transmisi paralel memerlukan biaya yang tinggi, lebih cocok
digunakan pada komunikasi jarak dekat. Jika dipergunakan untuk komunikasi
jarak jauh transmisi paralel memerlukan 8 kali lipat kebutuhan kabel lebih
banyak dari transmisi serial.
Gambar 1.2 Komunikasi data paralel
2.4. Transmisi Sinkron dan Asinkron
Transmisi sinkron merupakan transmisi data antar dua piranti
dimana pengirimn dan penerima berada pada waktu yang sinkron. Contohnya
pada sinyal SYN yang melakukan sinkronisasi dengan dua piranti yang
melakukan komunikasi.
Transmisi tak sinkron merupakan transmisi data antar dua piranti
dimana pengirim dan penerima tidak perlu berada pada yang sinkron (sama).
Contoh transmisi tak sinkron yaitu pada penginputan data dari keyboard ke
memori. Karena pada saat penginputan kecepatan pengguna dalam menekan
tombol keyboard berbeda dengan kecepatan memory untuk transfer. Jika
kasus tersebut dilakukan secara sinkron maka memri akan banyak kehilangan
waktu akibat menanti tombol keyboard ditekan.
2.5. Protokol Komunikasi Komputer
OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan
komputer. Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan
bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah
melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masingmasing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open Systems
Interconnection
(OSI)
diciptakan
oleh
International
Organization
for
Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana
proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan
untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang
berbeda secara efisien.
Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara
khusus pada proses komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab
untuk
membentuk
koneksi
antar
perangkat,
sementara
layer
lainnya
bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer
data berlangsung.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer
jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran
komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.
Penjelasan Model 7 Lapis (Seven Layer Model) Komunikasi Jaringan
7. Aplication Layer
Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana
aplikasi jaringan berkomunikasi dg layanan jaringan. Menyediakan jasa
untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran
informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service
lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer
lainnya.
Berfungsi
sebagai
antarmuka
dengan
aplikasi
dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang
berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, DNS, TELNET, NFS
dan POP3.
6. Presentation Layer
Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak
ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan
melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat
lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam
Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
5. Session layer
Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana
koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini
juga dilakukan resolusi nama. Protokol yang berada dalam lapisan ini
adalah RPC (Remote Procedure Call), dan DSP (AppleTalk Data Stream
Protocol).
4. Transport layer
Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paketpaket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga
dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada
level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang
hilang di tengah jalan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah
UDP, TCP, dan SPX ( Sequence Packet Exchange).
3. Network layer
Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,
membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing
melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah DDP (Delivery Datagram
Protocol), Net BEUI, ARP, dan RARP (Reverse ARP).
2. Data-link layer
Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit
data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu,
pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan
perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC
Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti
hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802,
membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link
Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1. Physical layer
Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti
halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain
itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC)
dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Protokol yang berada
dalam lapisan ini adalah Ethernet, FDDI (Fiber Distributed Data Interface),
ISDI, dan ATM.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Komunikasi data dapat didefinisikan sebagai interaksi (pengiriman dan
peneriman) antar device yang terhubung dalam sebuah jaringan.
2. Sistem komunikasi analog adalah sistem yang mentransmisikan isyarat
analog, yaitu time signal (urutan nilai-nilai bilang yang harus
ditransmisikan). Jika nilai-nilai tercuplik tersebut dibuat menjadi
himpunan diskret (misalkan integer), maka sistem menjadi digital.
3. Transmisi serial merupakan transmisi data yang memiliki karakteristik
mengirim data hanya satu bit dalam satu satuan waktu sedagkan transmisi
paralel saat melakukan pengiriman data transmisi paralel mengirimkannya
beberapa bit dalam satuan waktu.
4. Transmisi sinkron merupakan transmisi data antar dua piranti dimana
pengirimn dan penerima berada pada waktu yang sinkron sedangkan
transmisi tak sinkron merupakan transmisi data antar dua piranti dimana
pengirim dan penerima tidak perlu berada pada yang sinkron (sama).
5. Protokol komunikasi komputer / Osi layer ada 7, yaitu Aplication Layer,
Presentation Layer,
Session Layer, Transport Layer, Network Layer,
Data-link layer, Physical Layer.
B. Saran
1. Bagi pembaca disarankan untuk menjadikan tulisan ini sebagai referensi.
2. Bagi pembaca disarankan untuk menjadikan acuan dalam penulisan
makalah yang berkaitan dengan komunikasi data.
Daftar Pustaka
Anonim. (2014). Pengertian 7 OSI Layer dan TCP/IP Beserta Fungsinya. Diambil kembali
dari Informasi Teknologi Komputer:
http://www.diarypc.com/2014/01/pengertian-7-osi-layer-dan-tcpip.html.
Diakses pada tanggal 23 Desember 2015 pukul 19.00.
ELIEZER, P. G. (21, Oktober 2012). Komunikasi Data. Diambil kembali dari
http://www.geyosoft.com/2012/komunikasi-data. Diakses pada tanggal 23
Desember 2015 pukul 19.20.
N, S. (17, September 2014). Definisi Atau Pengertian Komunikasi Data Lengkap. Diambil
kembali dari http://www.pengertianku.net/2014/09/definisi-atau-pengertiankomunikasi-data-lengkap.html. Diakses pada tanggal 23 Desember 2015 pukul
20.00.
Yashinta, N. (25, Februari 2015). KOMUNIKASI DATA. Diambil kembali dari SAT PUSKOM
UNS: http://sat.uns.ac.id/komunikasi-data/. Diakses pada tanggal 23 Desember
2015 pukul 20.20.
Download