PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan

advertisement
PT SKYBEE Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian (tidak diaudit)
30 September 2016 dan 31 Desember 2015 dan
untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal–tanggal
30 September 2016 dan 2015
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2016 DAN 2015
DAFTAR ISI
Pernyataan Direksi
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Exhiibit
A
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
B
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
C
Laporan Arus Kas Konsolidasian
D
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
E
Ekshibit A
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 SEPTEMBER 2016
31 Desember 2015
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang lain-lain - Pihak ketiga
Pajak dibayar di muka
Aset lancar lainnya
5
6
9a
Total Aset Lancar
Kelompok lepasan aset yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dihapuskan
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sejumlah Rp 5.618.196.295 pada tahun 2016,
Rp 5.559.655.591 pada tahun 2015
Aset pengampunan pajak - Aset tetap
Aset pajak tangguhan
5.691.269.360
56.522.315
329.213.669
904.006.000
435.457.871
704.560.304
5.912.760.490
4.006.000
6.981.011.344
7.056.784.665
-
81.962.960.470
482.338.310
200.076.500
28.240.416.955
566.256.645
27.970.208.630
Total Aset Tidak Lancar
28.922.831.765
110.499.425.745
TOTAL ASET
35.903.843.109
117.556.210.410
7
8e
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit A/2
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 SEPTEMBER 2016
31 Desember 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha - Pihak ketiga
Beban masih harus dibayar
Utang pajak
Liabilitas keuangan lancar lainnya - Pihak ketiga
8
9b
Total Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas yang secara langsung
dengan aset yang diklasifikasikan
untuk dihapuskan
553.353.462
150.000.000
12.036.713
85.036.728
659.331.407
269.000.000
23.372.962
104.620.173
800.426.903
1.056.324.542
-
145.627.748.083
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas diestimasi imbalan kerja karyawan
10
Total Liabilitas
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 1.400.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 585.000.000
saham
Tambahan modal disetor
Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
Total Ekuitas
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
11
(
310.537.684
310.537.684
1.110.964.587
146.994.610.309
58.500.000.000
62.688.984.736
61.675.268.933)
58.500.000.000
61.046.441.861
( 102.051.977.837)
59.513.715.803
17.494.464.024
(24.720.837.281)
(
46.932.863.923)
34.792.878.522
(
29.438.399.899)
35.903.843.109
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
117.556.210.410
Ekshibit B
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DAN 2015
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2016
2015
PENDAPATAN
-
-
BEBAN POKOK PENDAPATAN
-
-
LABA KOTOR
-
-
Beban penjualan dan pemasaran
Beban umum dan administrasi
Beban keuangan
Pendapatan keuangan
Pendapatan operasi lain
Beban operasi lain
14
14
15
16
(
(
(
2.429.800)
1.562.272.628)
4.234.365)
7.266.694
44.073.401.211
( 2.498.785.114)
RUGI SEBELUM MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
40.012.945.998
9e
40.283.154.323
21
3.152.662.440)
401.721.901
(
2.750.940.539)
(90.053.612.462)
-
TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
RUGI NETO PER SAHAM DASAR
(
40.283.154.323
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
Total
62.850.686
1.376.261.550)
( 87.302.671.923)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
Rugi neto/ total rugi komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
1.836.945.334)
(2.306.242)
(
270.208.325
RUGI BERSIH DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN
OPERASI YANG DIHENTIKAN
Laba setelah pajak dari operasi yang dihentikan
(
(
-
40.283.154.323
( 90.053.612.462)
40.376.708.904
93.554.581)
( 55.424.850.012)
( 34.628.762.450)
40.283.154.323
( 90.053.612.462)
69
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
(
95)
Ekshibit C
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DAN 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham
Saldo laba Ditempatkan
Agio saham,
belum
dan disetor
bersih
ditentukan
penuh
Penggunaannya
Saldo 1 Januari 2015 / 31 Desember 2014
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan
58.500.000.000
-
61.046.441.861
-
9.133.039.911
34.628.762.450 ) (
90.053.612.462)
17.970.281.221 )
66.284.350.539
46.932.863.923 ) (
29.438.399.899)
61.046.441.861 (
46.291.810.101 ) (
Saldo 1 Januari 2016 / 31 Desember 2015
58.500.000.000
61.046.441.861 (
102.051.977.837 ) (
1.642.542.875
-
Penghapusan investasi atas entitas anak
Saldo 30 September 2016
58.500.000.000
Catatan
62.688.984.736 (
Catatan
145.337.963.001
55.424.850.012 ) (
58.500.000.000
Total laba komprehensif tahun berjalan
16.658.481.229
Total ekuitas
(
Saldo 30 September 2015
Pengampunan pajak
Kepentingan
non-pengendali
62.213.625
1.704.756.500
22.243.367.598
22.243.367.598
40.376.708.904 (
93.554.581)
40.283.154.323
61.675.268.933 ) (
24.720.837.281 )
34.792.878.522
Catatan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit D
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DAN 2015
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan lainnya
Penerimaan (pembayaran) kas dari dan untuk operasi lainnya
Penerimaan pendapatan bunga
648.037.989
4.600.506.807
7.266.694
(
(
15.452.994.193)
63.741.447.001)
69.117.846.113
39.503.482
Arus kas bersih diperoleh (digunakan)dari aktivitas operasi
5.255.811.490
(
10.037.091.599)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan dari penjualan entitas anak
Perolehan aset tetap
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi
PENURUNAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS
200.000
-
200.000
-
-
5.255.811.490
(
10.037.091.599)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
435.457.871
12.803.454.184
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
5.691.269.361
2.766.362.585
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit E
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M
a. Pendirian Perusahaan
PT Skybee Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Kreatip Komunikacitra pada
tanggal 10 Juni 1995 berdasarkan akta Notaris Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., No. 12. Akta pendirian Perusahaan
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2 5662.HT.01.01.TH.96
tanggal 6 Maret 1996, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 2 Agustus
1996, Tambahan No. 6819. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 67 tanggal 20 Juni 2014, tentang perubahan susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Perusahaan dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-20777.40.22.2014 tanggal 18 Juli 2014.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam
bidang perdagangan telpon selular dan produk penunjang operator selular. Perusahaan terletak di Jl. Kebon
Sirih No. 63, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Berdasarkan dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-5887/BL/20104 tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan melakukan
penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 235.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per
saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp 375 per saham. Pada tanggal 7 Juli
2010, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
c. Struktur Entitas Anak
Entitas beserta entitas-entitas anak selanjutnya disebut sebagai “Kelompok Usaha”.
Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset entitas anak
adalah sebagai berikut:
Nama entitas anak
Persentase
kepemilikan (%)
Mulai
beroperasi
secara
komersial
2015
2014
Total aset (dalam
jutaan Rupiah)
Domisili
Jenis usaha
2015
2014
PT Sinergitama
Komindo (STK)
Jakarta
Perdagangan
dan jasa
2000
55,00
55,00
92.232
92.284
PT Kaswall Dinamika
Indonesia (KDI)
Jakarta
Manajemen
periklanan
2009
60,00
60,00
114.604
97.046
Kepemilikan langsung:
Kepemilikan tidak langsung:
Melalui KDI:
PT Media World
Indonesia (MWI)
Jakarta
Perdagangan
dan jasa
2007
99,00
99,00
55.782
60.983
PT Media One
Indonesia (MOI)
Jakarta
Perdagangan
dan jasa
2010
99,00
99,00
19.492
15.498
PT Iklania (IKL)
Jakarta
Jasa periklanan
dan lain-lain
2012
50,00
50,00
633
634
PT Optima Kaswall
(OK)
Jakarta
Perdagangan
dan jasa
2012
51,00
51,00
228.329
163.106
Ekshibit E/2
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
PT Sinergitama Komindo (STK)
Pada tanggal 21 Desember 2010, Perusahaan menjual sebagian penyertaan sahamnya kepada PT Sinergitama
Mandiri (pihak ketiga), sejumlah 18.244 saham atau sebesar Rp 4.556.000.000. Dengan demikian pemilikan
saham Perusahaan pada PT Sinergitama Komindo (STK) menjadi sebesar 55%.
PT Kaswall Dinamika Indonesia (KDI)
Berdasarkan akta Notaris No. 55 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., tanggal 17 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi
3.000 saham (dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham), yang mewakili 60% kepemilikan di PT Kaswall
Dinamika Indonesia (KDI) dari PT Mazeltov Putra Kaswall (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar
7.000.000.000.
Pada tanggal 3 Juni 2016, Perusahaan menjual semua sahamnya atas KDI ke PT Mazeltov Putra Kaswall sebanyak
550 lembar saham dan PT Media Planning Kaiser sebanyak 2.450 lembar saham dengan pembayaran Rp 200.000.
PT Media World Indonesia (MWI)
Berdasarkan akta No. 14 dari Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., tanggal 6 Mei 2011, KDI mengakuisisi 99
saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) yang mewakili 99% kepemilikan PT Media World Indonesia
(MWI) dari Apink Widyasmoko dan Nadia Natalia (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 99.000.000.
PT Media One Indonesia (MOI)
Berdasarkan akta Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn. No. 1 tanggal 1 Desember 2010, KDI mendirikan
PT Media One Indonesia (MOI) dengan jumlah 75 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) atau
sejumlah Rp 75.000.000, yang mewakili 75% kepemilikan.
Berdasarkan akta Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn. No. 11 tanggal 6 Mei 2011, KDI meningkatkan
kepemilikan saham di MOI sebesar Rp 24.000.000 sehingga pemilikan saham di MOI sebesar 99%.
PT Iklania (IKL)
Berdasarkan akta Notaris No. 9 dari Notaris Nana Zaenah, S.H., tanggal 25 Pebruari 2011, KDI mendirikan
PT Iklania (IKL) dengan jumlah modal disetor sebesar Rp 500.000.000. Jumlah penyertaan modal KDI pada IKL
adalah sebesar Rp 250.000.000 yang mewakili 50% kepemilikan.
PT Optima Kaswall (OK)
Berdasarkan akta Notaris No. 26 dari Notaris Edwar S.H., tanggal 27 November 2011, KDI mendirikan PT Optima
Kaswall (OK) dengan jumlah modal disetor sebesar Rp 300.000.000. Jumlah penyertaan modal KDI pada OK adalah
sebesar Rp 153.000.000 yang mewakili 51% kepemilikan.
Ekshibit E/3
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
: Hindrata Lengkey
: Novica Mulia Komala
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur Independen
: Sugiono Wiyono Sugialam
: Juliana Julianti Samudro
: Meiliana Widjaja
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Novica Mulia Komala
Silvyanna Nagasastra
Dody Setiabudi
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 65/SB/ DIR/VII/11 tentang pengangkatan sekretaris Perusahaan tanggal
6 Juli 2011, Perusahaan menetapkan Saudari Meiliana Widjaja sebagai Sekretaris Perusahaan terhitung sejak
tanggal tersebut.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, Kelompok Usaha mempunyai pegawai tetap masingmasing sejumlah 3 dan 51 orang (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”),
yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas
konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis (historical cost concept), dengan pengecualian seperti
yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan
mata uang fungsional Kelompok Usaha.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Induk Perusahaan dan seluruh entitas anak.
Ekshibit E/4
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan)
Pengendalian didapat ketika Kelompok Usaha terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui
kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, Kelompok Usaha mengendalikan investee jika dan hanya jika
Kelompok Usaha memiliki:
 kekuasaan atas investee (contoh hak saat ini yang memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan
aktivitas relevan investee);
 eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan
kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasilnya..
Ketika Kelompok Usaha mempunyai hak suara kurang dari mayoritas atau hak serupa terhadap investee,
Kelompok Usaha mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan dalam menilai apakah terdapat kekuasaan atas
sebuah investee, termasuk:
 pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara lain investee;
 hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan
hak suara Kelompok Usaha dan hak suara potensial.
Kelompok Usaha menilai kembali apakah terdapat atau tidak pengendalian terhadap investee jika fakta dan
keadaan yang menunjukkan bahwa ada perubahan satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan ke Kelompok Usaha dan dihentikan
untuk dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian ditransfer keluar dari Kelompok Usaha. Aset, liabilitas,
pendapatan dan beban dari entitas anak, yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan, termasuk dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Kelompok Usaha mendapatkan
pengendalian sampai dengan tanggal Kelompok Usaha berhenti untuk mengendalikan entitas anak.
Laba rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain diatribusikan ke pemilik entitas induk dari
Kelompok Usaha dan Kepentingan Non-Pengendali (“KNP”), meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki
saldo defisit. Ketika diperlukan, penyesuaian dibuat pada laporan keuangan entitas anak agar kebijakan
akuntansinya seragam dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha. Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas,
pendapatan, beban dan arus kas dalam intra Kelompok Usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam
Kelompok Usaha dieliminasi seluruhnya dalam konsolidasi.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:







menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke
laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan
secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Ekshibit E/5
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
c. Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi (acquisition method). Biaya perolehan dari sebuah
akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan
jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP
pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang
teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan
dalam beban-beban administrasi.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan
yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi
ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif
melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan
ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan
nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasi sebagai aset atau liabilitas, akan
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan
PSAK No. 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan
penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada biaya perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat
dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh
dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang
diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi
dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat
dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi
ditetapkan atas UPK tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka
goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi
tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut
diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
d. Aset dan Liabilitas Keuangan
1. Aset dan Liabilitas Keuangan
a. Aset Keuangan
Pengakuan awal
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, asset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan
tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam
lindung nilai yang efektif.
Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar
lainnya dan aset tidak lancar lainnya.
Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan
ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Ekshibit E/6
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
a. Aset Keuangan (Lanjutan)
Pengakuan awal (Lanjutan)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual
atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif (effective hedge). Aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan
konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
i. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat
untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
ii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity) adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Kelompok
Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga
jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk
dijual.
iii. Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan
Kategori tersedia untuk dijual (available-for-sale) adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori
aset keuangan lainnya.
b. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kelompok
Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
i. Liabilitas keuangan diukur melalui laporan laba rugi
Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan pada saat
pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan
konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan diukur melalui laporan laba rugi.
ii. Pinjaman dan utang
Pinjaman adalah liabilitas keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan
yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya
segera atau dalam waktu dekat.
Ekshibit E/7
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
c. Pengakuan
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung
penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas
tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.
pada nilai wajar, kecuali aset dan
laba rugi, ditambah atau dikurangi
atas perolehan aset keuangan atau
keuangan setelah pengakuan awal
2. Pengukuran Nilai Wajar
Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara
pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction)
pada tanggal pengukuran.
Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga
kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu
dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu
transaksi yang wajar.
Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar dengan
menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar
oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari
instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan
model penetapan harga opsi (option pricing model).
Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga
kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu
waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu
transaksi yang wajar.
3. Hirarki Nilai Wajar
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan
signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki
tingkatan sebagai berikut:
Tingkat 1: Kuotasi pasar (belum disesuaikan) di dalam pasar aktif bagi aset maupun liabilitas yang dapat
diidentifikasi.
Tingkat 2: Input selain kuotasi pasar yang termasuk di dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi bagi aset
atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivatif
harga).
Tingkat 3: Input bagi aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input
yang tidak dapat diobservasi).
4. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan
yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan
amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate method) yang
dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai.
Ekshibit E/8
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
adalah sebagai berikut:
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat
bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset
keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi
hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa
yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok
aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual
atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset
keuangan yang tidak signifikan secara individual.
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan
yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan
memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual
diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa
datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai
tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui
pada laporan laba rugi komprehensif.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif,
diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis
yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik
risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan
data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada
periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada
periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.
6. Penghentian Pengakuan
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Kelompok Usaha mentransfer seluruh hak untuk
menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara
substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer.
Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh
Kelompok Usaha diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam
kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset
tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang
timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas.
Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang
ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan
dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
Ekshibit E/9
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
d.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
6. Penghentian Pengakuan (Lanjutan)
Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah
sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha
tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat
keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
7. Saling hapus
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus (set-off) dan nilai neto yang dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha ada hak hukum saat ini dilaksanakan untuk
mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga)
bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Dana yang dibatasi Pengunaannya
Bank yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman disajikan sebagai “Dana yang dibatasi pengunaannya”.
g. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika:
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama,dengan Kelompok Usaha; atau (ii) memiliki
kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii)
memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha;
b. suatu pihak yang berelasi dengan Kelompok Usaha;
c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Kelompok Usaha sebagai ventura;
d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk;
e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau
untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti
diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau
entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha.
a.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasian yang relevan.
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower
of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang
(weighted-average method). Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil
penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.
i. Beban Dibayar Di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode
garis lurus (straight-line method).
Ekshibit E/10
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
j. Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud terdiri dari hak operasional yang berasal dari akuisisi entitas anak dan pembelian program
komputer dan biaya penerapannya dan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset tak berwujud
diakui jika Kelompok Usaha kemungkinan besar akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tak
berwujud tersebut dan biaya aset tersebut dapat diukur dengan andal.
Hak operasional berasal dari kombinasi bisnis dicatat pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hak operasional
mempunyai umur manfaat yang tidak terbatas dan dicatat pada nilai perolehan dikurangi dengan cadangan
penurunan nilai, jika ada. Program komputer dicatat pada harga perolehan dikurangi dengan akumulasi
amortisasi dan penurunan nilai, jika ada. Program komputer diamortisasi berdasarkan estimasi umur manfaat.
Kelompok Usaha harus mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tak berwujud. Apabila nilai
tercatat aset tak berwujud melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tercatat aset
tersebut diturunkan kembali menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.
k. Aset Tetap
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga
pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi
kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya.
Kelompok Usaha menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain
tanah, diakui sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian
penurunan nilai, jika ada.
Penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method),
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Kendaraan
Peralatan dan perabotan kantor
Sarana dan prasarana
20
8
4
4
Beban perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada
saat terjadinya beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan. Aset tetap yang sudah tidak
dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset
tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada tahun berjalan.
Nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa
dan/atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.
Pada saat akhir tahun buku, nilai sisa aset, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan disesuaikan
secara prospektif, jika diperlukan, sesuai dengan keadaan.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika aset tetap tersebut tidak digunakan lagi
secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan aset tetap diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan
jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak
termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus
dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan
jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak
termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus
dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Ekshibit E/11
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
Penjualan Barang
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan
manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan
penerimaannya.
Pendapatan Bagi Hasil
Pendapatan dengan bentuk bagi hasil disajikan secara neto, setelah memperhitungkan semua beban langsung
yang terkait.
Penjualan Jasa
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan sesuai kontrak dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan
andal.
Pendapatan Bunga
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga
dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrument keuangan,
atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau
liabilitas keuangan.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Pendapatan Jasa
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
m. S e w a
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset.
Kelompok Usaha mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian
sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai
pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan
pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih
Kelompok Usaha sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Kelompok Usaha diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode
berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan
berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi pada bulan dan periode
tersebut, laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun berjalan.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, nilai tukar kurs yang digunakan masing-masing adalah
Rp 13.316 dan Rp 13.795 per USD 1.
Ekshibit E/12
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
o. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Aset dan atau liabilitas pajak kini terdiri dari liabilitas kepada, atau klaim dari Kantor Pelayanan Pajak terkait
dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian. Pendapatan aset dan atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan
ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode
berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pajak Tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset
dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang
dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh
perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan
juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan
diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak
tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai ulang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian dan diakui sejauh yang telah menjadi kemungkinan penghasilan kena pajak di masa depan bahwa
akan memungkinkan aset pajak tangguhan untuk dipulihkan.
Jumlah aset atau liabilitas yang ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial berlaku pada tanggal pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat liabilitas pajak tangguhan/ (aset)
yang telah diselesaikan/ (dipulihkan).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disaling hapus apabila Kelompok Usaha memiliki
dipaksakan untuk men-saling hapus aset dan liabilitas pajak kini.
hak legal yang dapat
Perpajakan lainnya
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
q. Imbalan Kerja Karyawan
Imbalan kerja jangka pendek diakui dengan metode akrual, sedangkan imbalan pasca-kerja dan pesangon
pemutusan hubungan kerja dihitung dengan menggunakan metode actuarial, berdasarkan jasa yang diberikan
oleh karyawan sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang-Undang Tenaga Kerja) dan telah sesuai dengan standar
tersebut di atas. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Kelompok Usaha sehubungan dengan imbalan
pasca-kerja ini.
Kelompok Usaha mengakui laba atau rugi dari kurtailmen atas program pensiun manfaat pasti pada saat
kurtailmen terjadi (apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan material terhadap jumlah
karyawan yang mengikuti program pensiun atau apabila terdapat perubahan terhadap ketentuan-ketentuan
program pensiun manfaat pasti dimana bagian yang material untuk jasa yang diberikan oleh karyawan aktif pada
masa depan tidak lagi memenuhi ketentuan dari program pensiun, atau akan memenuhi ketentuan untuk
manfaat yang lebih rendah). Laba atau rugi dari kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai
wajar aset dana pensiun, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan
keuntungan atau kerugian aktuarial dan beban jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
Ekshibit E/13
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
r. Rugi Neto Per Saham Dasar
Rugi per saham dihitung dengan membagi rugi neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun setelah mempertimbangkan efek
pemecahan saham.
Rugi per saham dilusi dihitung dengan membagi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode/tahun setelah mempertimbangkan
efek pemecahan saham ditambah jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan dikeluarkan pada saat obligasi
konversi dikonversi menjadi saham biasa.
s. Informasi Segmen
Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa
(segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen
geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung
kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses
konsolidasi.
t. Kontinjensi
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di
dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi
adalah kecil.
Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan
atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir
ke dalam entitas.
u. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan
(peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian.
Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan
atas laporan keuangan konsolidasian bila material.
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN
Pertimbangan
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan
asumsi mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas
liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan
berikutnya.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha
yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian,
aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti
diungkapkan pada Catatan 2d.
Ekshibit E/14
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Goodwill
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ektensif dalam mengalokasikan harga beli
kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh
perusahaan menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), ”Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak
diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk
penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan
pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Penentuan mata uang fungsional
Kelompok Usaha mengukur transaksi mata uang asing di dalam mata uang fungsional masing-masing Entitas dan
Entitas Anak. Di dalam menentukan mata uang fungsional Entitas Kelompok Usaha, pertimbangan diperlukan untuk
menentukan mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa dan negara di mana kekuatan
persaingan dan regulasi paling menentukan harga jual barang dan jasa. Mata uang fungsional entitas di dalam
Kelompok Usaha ditentukan berdasarkan penilaian manajemen terhadap lingkungan ekonomi di mana Entitas
beroperasi dan proses entitas di dalam menentukan harga jual.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak
dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan
dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui,
untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan
dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi
yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Kelompok Usaha mengevaluasi akun
tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya.
Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk
namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan
berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik
atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok
Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi
jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu.
Nilai tercatat dari piutang usaha dan piutang lain-lain Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai
pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp 9.110.236.017 dan Rp 100.940.874.708 (31 Desember 2015 adalah
Rp 9.110.236.017 dan Rp 102.059.400.677).
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan
perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok
Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak
penghasilan badan.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki
risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya
diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada
saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan
dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Ekshibit E/15
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Pensiun dan Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan
asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan,
tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan
Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha
berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas
diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.
Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 30 September 2016 dan
31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 310.537.684.
Penyusutan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai
sisa aset, dan biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Nilai tercatat bersih atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015
adalah masing-masing sebesar Rp 482.338.310 dan Rp 566.256.645. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
Catatan 7.
Instrumen Keuangan
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan
estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti
objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan
metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat
mempengaruhi secara langsung laba atau rugi komprehensif Kelompok Usaha.
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa
penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh
manajemen diisyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat
penggunaan dan tingkat laba kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Nilai tercatat atas aset pajak tangguhan Kelompok Usaha pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015
adalah masing-masing sebesar Rp 28.240.416.955 dan Rp 27.970.208.630. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
Catatan 8e.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada
ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa
atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan
aset.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Arus kas diproyeksikan untuk sepuluh
tahun ke depan dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan
di masa depan yang akan meningkatkannya kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap
tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk
masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
Ekshibit E/16
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PELEPASAN ENTITAS ANAK
Berdasarkan akta Notaris A. Wahono P., S.H., No. 5 dan 6 tanggal 3 Juni 2016, Perusahaan menyetujui untuk
menjual seluruh sahamnya atas PT Kaswall Dinamika Indonesia (KDI) kepada:
a.
b.
PT Mazeltov Putra Kaswall sejumlah 550 lembar senilai Rp 100.000;
PT Media Planning Kaiser sejumlah 2.450 lembar senilai Rp 100.000
Harga jual entitas anak
Nilai buku pada tanggal penjualan:
Total aset
Total liabilitas
200.000
(
Total aset neto
Bagian kepentingan non-pengendali
Laba penjualan saham entitas anak
81.962.960.470)
148.122.229.281
66.159.268.811
(
22.243.367.598 )
43.916.101.213
5. KAS DAN SETARA KAS
30 September 2016 31 Desember 2015
Kas
607.233.030
2.360.881
Bank, Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
145.022.227
121.546.463
PT Bank Central Asia Tbk
851.460.658
219.284.060
18.547.102
17.226.054
68.102.332
73.410.672
904.011
1.629.741
1.084.036.330
433.096.990
PT Bank M andiri (Persero) Tbk
Dalam Dolar AS
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank M utiara Tbk
Sub-total
Deposito berjangka dalam rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
Total
Tingkat bunga deposita berjangka per tahun adalah sebesar 5%
4.000.000.000
5.691.269.360
435.457.871
Ekshibit E/17
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG LAIN-LAIN
30 September 2016
31 Desember 2015
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
Brightpoint Singapore Pte Ltd
78.052.043.200
78.052.043.200
PT Karyamegah Adijaya
20.492.112.542
20.821.033.950
PT Intouch Innovate Indonesia
1.710.782.565
1.710.782.565
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
1.156.424.381
1.475.540.962
101.411.362.688
102.059.400.677
(101.354.840.373)
(101.354.840.373)
Sub-total
Dikurangi cadangan penurunan nilai
Total
56.522.315
704.560.304
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun,
manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas piutang tersebut.
7. ASET TETAP
Kelompok lepasan
30 September 2016
Saldo aw al
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
aset
Saldo akhir
Biay a perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan
980.148.000
-
-
-
-
Kendaraan
350.000.000
-
-
-
-
350.000.000
Peralatan dan perabotan kantor
2.640.311.523
-
-
-
-
2.640.311.523
Sarana dan prasarana
2.155.452.713
-
-
-
-
2.155.452.713
6.125.912.236
-
-
-
-
6.125.912.236
534.997.450
Total Nilai Terc atat
980.148.000
Akumulasi peny usutan
Pemilikan langsung
Bangunan
498.241.900
36.755.550
-
-
-
Kendaraan
280.729.167
32.812.500
-
-
-
313.541.667
Peralatan dan perabotan kantor
2.625.231.811
14.350.285
-
-
-
2.639.582.096
Sarana dan prasarana
2.155.452.713
-
-
-
2.155.452.713
-
-
-
5.643.573.926
Total akumulasi
peny usutan
Nilai Buku
5.559.655.591
566.256.645
83.918.335
482.338.310
Ekshibit E/18
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. ASET TETAP (Lanjutan)
Kelompok lepasan
31 Desember 2015
Saldo aw al
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
aset
Saldo akhir
Biay a perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan
980.148.000
-
-
-
Kendaraan
1.973.983.336
-
-
-
1.623.983.336
350.000.000
Peralatan dan perabotan kantor
4.333.169.785
-
-
-
1.692.858.262
2.640.311.523
Sarana dan prasarana
2.287.896.890
-
-
-
132.444.177
2.155.452.713
9.575.198.011
-
-
-
Total Nilai Terc atat
-
980.148.000
3.449.285.775
6.125.912.236
Akumulasi peny usutan
Pemilikan langsung
Bangunan
449.234.500
49.007.400
-
-
Kendaraan
1.075.035.085
37.108.667
-
-
Peralatan dan perabotan kantor
3.920.331.463
202.713.905
-
Sarana dan prasarana
2.243.737.734
5.228.472
-
7.688.338.782
294.058.444
-
Total akumulasi
peny usutan
Nilai Buku
-
280.729.167
1.497.813.557
2.625.231.811
93.513.493
2.155.452.713
-
-
498.241.900
831.414.585
2.422.741.635
1.886.859.229
5.559.655.591
566.256.645
Jumlah beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
masing-masing adalah sejumlah Rp 58.540.704 dan Rp 294.058.444, dibebankan ke beban operasi (Catatan 13).
Berdasarkan evaluasi manajemen, aset tetap Kelompok Usaha tidak terdapat penurunan nilai pada tanggal 30
September 2016 dan 31 Desember 2015.
8. UTANG USAHA
30 September 2016
31 Desember 2015
PT M ega Best Realty
112.639.000
112.639.000
Persada Centra M axindo
327.380.600
327.380.600
Lain-lain dibawah 100 juta
113.333.862
219.311.807
To tal
553.353.462
659.331.407
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, analisa umur utang usaha di atas adalah sebagai berikut:
30 September 2016
31 Desember 2015
-
-
1 - 30 hari
-
-
31 - 60 hari
-
-
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo:
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
To tal
553.353.462
553.353.462
659.331.407
659.331.407
Ekshibit E/19
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar sejumlah
Rp 5.912.760.490 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
Rp
329.213.669
dan
b. Utang Pajak
30 September 2016
31 Desember 2015
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 ayat 2
338.238
339.346
Pasal 21
9.832.475
18.833.616
Pasal 23
1.866.000
4.200.000
Total
12.036.713
23.372.962
c. Beban Pajak
30 September 2016
Pajak kini
-
31 Desember 2015
-
Pajak tangguhan
(
270.208.325)
17.062.467.093
Total
(
270.208.325)
17.062.467.093
d. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara (rugi) laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode
yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Ekshibit E/20
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2016
31 Desember 2015
Rugi sebelum beban pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
(
4.137.711.536)
(
104.536.158.071)
3.284.893.123
(
86.138.752.808)
Laba (rugi) neto entitas anak sebelum
beban pajak penghasilan
Eliminasi
-
Rugi sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan
(
172.295.699.653
852.818.413)
(
18.379.211.226)
Beda temporer
Cadangan penurunan nilai piutang
-
16.372.855.958
Beda tetap:
Beban penyusutan
10.937.500
21.875.000
Jamsostek
5.291.520
15.874.560
Beban pajak
9.903.966
11.970.903
Tunjangan kesehatan
2.712.920
5.310.500
Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak bersifat final (
2.305.506)
Lain-lain
Total beda tetap
(
3.925.241)
(
420.100)
26.540.400
Taksiran rugi fiskal - Perusahaan
(
826.278.013)
50.685.622
(
1.955.669.646)
9. PERPAJAKAN (Lanjutan)
e. Pajak Tangguhan
Taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2016 didasarkan atas perhitungan
sementara, dikarenakan Perusahaan belum menyampaikan surat pemberitahunan Pajak Penghasilan
Badan. Taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 sesuai dengan surat
pemberitahunan Pajak Penghasilan Badan yang dilaporkan pada Kantor Pajak.
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan
liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari
aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Desember
2015
Aset pajak tangguhan :
Imbalan kerja karyawan
Cadangan kerugian penurunan
nilai atas persediaan
Kerugian fiskal
Cadangan kerugian penurunan
nilai atas piutang
27.616.269.097
Aset Pajak Tangguhan
27.970.208.630
77.634.421
276.305.112
-
Dibebankan
ke laporan
laba rugi
Komprehensif
konsolidasian
270.208.325
194.501.537
Kelompok
lepasan aset
September
2016
-
77.634.421
-
276.305.112
270.208.325
-
27.616.269.097
-
28.240.416.955
Ekshibit E/21
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dibebankan
ke laporan
laba rugi
Komprehensif
konsolidasian
Desember
2014
Aset pajak tangguhan :
Imbalan kerja karyawan
Cadangan kerugian penurunan
nilai atas persediaan
Kerugian fiskal
Cadangan kerugian penurunan
nilai atas piutang
Aset Pajak Tangguhan
2.081.400.198
11.883.706.823
Desember
2015
- (
975.965.286)
77.634.421
8.472.401.806) (
58.957.644)
276.305.112
8.472.401.806
1.053.599.707
276.305.112
8.472.401.806 (
Kelompok
lepasan aset
25.534.868.899
-
17.062.467.093 (
27.616.269.097
182.043.086)
27.970.208.630
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan
kena pajak di masa yang akan datang.
10. IMBALAN KERJA KARYAWAN
Imbalan kerja jangka pendek dialkui pada saat terutang kedapa karyawan. Imbalan pasca kerja ditentukan
berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Pada tanggal 31 Maret 2016, Perusahaan tidak membentuk penyisihan atas imbalan pasca-kerja tersebut
karena sejak Juli 2015 entitas anak Perusahaan telah berhenti beroperasi. Liabilitas impbalan pension
tersebut merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan. Tidak terdapata
pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini pada tahun 2014.
11. MODAL SAHAM
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
Pemegang Saham
Ora Pro Nobis International Corp.
Creative One Ltd.
Tres Maria Capital Ltd.
Credit Suisse AG Singapore Trust
Aspires Inc.
PT Syailendra Capital
Masyarakat (masing-masing dengan
pemilikan kurang dari 5%)
Total
Total saham
Persentase ditempatkan dan
pemilikan
disetor penuh
Total
23,93%
17,40%
15,29%
14,25%
11,97%
7,74%
140.000.000
101.782.500
89.420.000
83.362.500
69.997.500
45.250.000
14.000.000.000
10.178.250.000
8.942.000.000
8.336.250.000
6.999.750.000
4.525.000.000
9,42 %
55.187.500
5.518.750.000
100,00%
585.000.000
58.500.000.000
12. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Saldo agio saham sejumlah Rp 61.046.441.861 pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015,
merupakan jumlah agio setelah dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 3.578.558.139 dalam Penawaran
Umum Saham Perdana Perusahaan.
Ekshibit E/22
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
Kepentingan non-pengendali (KNP) atas aset neto Entitas anak merupakan bagian pemegang saham
minoritas atas aset neto entitas anak yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Kelompok Usaha tertentu
(Catatan 2b).
30 September 2016
PT Kaswall Dinamika Indonesia
31 Desember 2015
(22.243.367.598)
PT Sinergitama Komindo
(44.697.919)
(24.689.496.325)
Total
(44.697.919)
(46.932.863.923)
14. BEBAN USAHA
30 September 2016 30 September 2015
Beban Umum dan administrasi
Gaji
815.110.084
810.022.099
Jasa profesional
183.212.821
456.515.566
83.918.335
266.673.092
480.031.388
303.734.577
Penyusutan dan amorstisasi
Lain-lain
Sub-total
1.562.272.628
1.836.945.334
Beban Penjualan dan Pemasaran
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta)
Sub-total
Total
15. PENDAPATAN OPERASI LAIN
2.429.800
-
2.429.800
-
1.562.272.628
1.836.945.334
Ekshibit E/23
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 September 2016 30 September 2015
Laba penjualan saham entitas anak
43.916.101.213
-
Keuntungan selisih kurs - Neto
-
12.297.832
Lain-lain
-
5.144.120
Total
43.916.101.213
17.441.952
16. BEBAN OPERASI LAIN
30 September 2016 30 September 2015
Beban penghapusan piutang dividen
2.494.481.198
Lain-lain
-
4.303.916
Tot al
1.376.261.550
2.498.785.114
1.376.261.550
17. LABA (RUGI) NETO PER SAHAM DASAR
Rincian dari perhitungan laba neto per saham dasar adalah sebagai berikut:
30 September 2016
30 September 2015
Laba (Rugi) neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
40.376.708.907
Total rata-rata tertimbang saham yang beredar
(
585.000.000
Laba (Rugi) neto per saham dasar
69
55.424.850.012)
585.000.000
(
95)
18. INFORMASI SEGMEN USAHA
a.
Informasi Segmen Primer
Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Kelompok Usaha diklasifikasikan menjadi empat (4) segmen usaha,
yaitu kartu perdana dan voucher isi ulang, telepon selular, media dan jasa lainnya
2016
Telepon Selular
Media
Jasa Lainnya
Total
Pendapatan eksternal
-
-
-
-
Beban pokok pendapatan
-
-
-
-
Laba segmen
-
-
-
-
Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
Pendapatan operasi lain neto yang tidak
dapat dialokasikan
Manfaat pajak penghasilan, Neto
4.067.721.907
4.067.721.907
44.080.667.908
44.080.667.908
270.208.325
270.208.325
Ekshibit E/24
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laba neto tahun berjalan
40.283.154.326
40.283.154.326
Aset segmen
35.703.766.609
35.703.766.609
Total aset
35.703.766.609
35.703.766.609
Liabilitas segmen
1.110.964.586
1.110.964.586
Total liabilitas
1.110.964.586
1.110.964.586
83.918.335
83.918.335
Penyusutan dan amortisasi
2015
Jasa Lainnya
Telepon Selular
Media
Pendapatan eksternal
-
-
-
-
Beban pokok pendapatan
-
-
-
-
Laba segmen
-
-
-
-
Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
Pendapatan operasi lain neto yang tidak
dapat dialokasikan
Manfaat pajak penghasilan, Neto
Laba neto tahun berjalan
(
Total
1.839.251.576
1.839.251.576
62.850.686
62.850.686
401.721.901
401.721.901
2.750.940.539 )
2.750.940.539 )
Aset segmen
117.556.210.410
117.556.210.410
Total aset
117.556.210.410
117.556.210.410
Liabilitas segmen
1.408.230.947
1.408.230.947
Total liabilitas
1.408.230.947
1.408.230.947
266.673.092
266.673.092
Penyusutan dan amortisasi
19. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI
Pihak Ketiga
a.
Perusahaan menyewakan outlet yang berlokasi di E-Center Karawaci, Tangerang, kepada PT Trikomsel Oke
Tbk, untuk jangka waktu sewa dalam satu tahun dan dapat diperpanjang.
b.
Pada tanggal 21 Oktober 2013, Perusahaan dan Guvera Limited (Guvera) mengadakan perjanjian kerjasama
komesial dimana Guvera menunjuk Perusahaan untuk menjadi distributor lokal untuk membantu
meluncurkan dan mengoperasikan media jasa pengantar musik Guvera dan konten media lainnya kepada
pelanggan dan bisnis di Indonesia. Pembagian keuntungan dari perjanjian kerjasama ini masing-masing ada
lah 30% dan 70% untuk Perusahaan dan Guvera.
Kedua belah pihak telah menyetujui perjanjian yang berlaku 3 (tiga) tahun yang dimulai pada 20 Juni 2013
sampai dengan 21 Oktober 2016.
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risikorisiko keuangan yang dihadapi Kelompok Usaha, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta
Ekshibit E/25
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan.
Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Kelompok Usaha dalam menghadapi risiko tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Risiko Kredit
Eksposur risiko kredit Kelompok Usaha terutama timbul dari pengelolaan piutang usaha. Kelompok Usaha
melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan
juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi
timbulnya kegagalan penagihan.
30 September 2016
Eksposur
Nilai tercatat
maksimum
31 Desember 2015
Eksposur
Nilai tercatat
maksimum
Aset
b.
Kas dan setara kas (tidak
termasuk kas kecil)
Aset keuangan lancar lainnya
5.084.036.330
904.006.000
5.084.036.330
904.006.000
433.096.990
4.006.000
433.096.990
4.006.000
Total Aset
5.988.042.330
5.988.042.330
437.102.990
437.102.990
Risiko Likuiditas
Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari penempatan dana dari
kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha
Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan
fasilitas bank dengan terus memonitor proyeksi arus kas dan ketersediaan dana. Kelompok Usaha juga
menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang
cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam
instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai
serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan.
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
b.
Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Tabel berikut ini merupakan ringkasan atas liabilitas keuangan berdasarkan Kelompok Usaha pada akhir
periode pelaporan berdasarkan pembayaran kontraktual sebelum didiskontokan:
Permintaan
segera atau
antara
satu tahun
Lebih dari
satu tahun
Total
Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Aset keuangan lancar lainnya
5.691.269.360
904.006.000
-
5.691.269.360
904.006.000
Total
6.595.275.360
-
6.595.275.360
Permintaan
Total
Ekshibit E/26
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
segera atau
antara
satu tahun
c.
Lebih dari
satu tahun
Liabilitas Keuangan
Utang usaha
Beban masih harus dibayar
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
553.353.462
150.000.000
85.036.727
-
553.353.462
150.000.000
85.036.727
Total
788.390.189
-
788.390.189
Manajemen permodalan
Kelompok Usaha melakukan pengelolaan modal untuk memastikan kelangsungan hidup Kelompok Usaha
serta mencapai struktur permodalan yang optimal untuk memaksimalkan manfaat bagi pemegang
saham. Manajemen Kelompok Usaha secara berkala melakukan penelaahan dan mengelola struktur
permodalan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan, biaya modal, tingkat
profitabilitas, proyeksi arus kas dan proyeksi peluang investasi.
Kelompok Usaha melakukan penelaahan struktur modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian.
Gearing ratio didapatkan dengan membagi utang neto dengan total ekuitas. Utang neto didapat
dengan mengurangkan jumlah utang dengan kas dan setara kas serta aset keuangan tidak lancar
lainnya.
Kelompok Usaha melakukan penelaahan struktur modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian.
Gearing ratio didapatkan dengan membagi utang neto dengan total ekuitas. Utang neto didapat dengan
mengurangkan jumlah utang dengan kas dan setara kas serta aset keuangan tidak lancar lainnya.
Gearing ratio pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Total pinjaman
30 September
2016
31 Desember 2015
-
-
Kas dan setara kas
(
5.691.269.360) (
435.457.871)
Pinjaman neto
(
5.691.269.360) (
435.457.871)
Total ekuitas
Rasio pinjaman neto terhadap modal
207.874.563.287
29.438.399.899
2,74%
1,48%
21. PENGHENTIAN OPERASI ENTITAS ANAK
Penghentian operasi entitas anak, KDI telah dimuat dalam akta Notaris A. Wahono P., S.H., No. 5 dan 6
tanggal 3 Juni 2016.
Hasil untuk KDI disajikan di bawah ini:
31 Desember 2015
Pendapatan
Beban pokok pendapatan
(
56.340.611.836
72.681.916.040)
LABA BRUTO
(
16.341.304.204)
Ekshibit E/27
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Beban operasional
pendapatan (beban) operasi lain-lain
(
(
40.449.921.707)
29.535.480.726)
RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN
(
86.326.706.637)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Tangguhan
(
975.965.286)
RUGI NETO DARI PENGHENTIAN OPERASI (
87.302.671.922)
Kelas-kelas utama aset dan liabilitas dari KDI sebagai kelompok pelepasan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dilepas:
A S E T
31 Desember 2015
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pajak dibayar di muka
Beban dibayar di muka dan uang muka
Aset lancar lainnya
2.948.844.107
41.869.360.186
1.861.130.226
9.117.689.539
25.986.326.658
21.579.212
Total Aset Lancar
81.804.929.928
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan
Aset tidak lancar lainnya
103.580.930
54.449.612
Total Aset Tidak Lancar
158.030.542
Total pelepasan aset yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dilepas
81.962.960.470
21. PENGHENTIAN OPERASI ENTITAS ANAK (Lanjutan)
LIABILITAS
31 Desember 2015
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Uang muka penjualan
Utang pajak
132.395.060.069
6.187.370.115
608.849.255
42.105.000
6.394.363.644
Total Liabilitas Jangka Pendek
145.627.748.083
Ekshibit E/28
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Liabilitas yang secara langsung dengan
aset yang diklasifikasikan untuk
dilepas
145.627.748.083
22. KELANGSUNGAN HIDUP
Laporan keuangan disusun dengan anggapan Perusahaan dan entitas anak akan melanjutkan usahanya
secara berkelanjutan. Perusahaan dan entitas anak belum menghasilkan pendapatan untuk tahun 2016 dan
2015. Kondisi ini menimbulkan keraguan substansial atas kemampuan Perusahaan dan entitas anak dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Keberlanjutan Perusahaan dan entitas anak bergantung pada
kemampuan Perusahaan dan entitas anak untuk menghasilkan arus kas yang cukup dari operasi di masa yang
akan datang, dan dukungan keuangan yang berkesinambungan dari para pemegang saham.
Rencana manajemen untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan merencanakan adanya usaha baru.
23. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan
antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction),
yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari
instrumen keuangan Kelompok Usaha:
1.
Kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancara lainnya, utang usaha, aset keuangan lancar lainnya
dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
2.
Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang
atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan dengan pasar oleh masing-masing
bank.
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan Kelompok Usaha:
30 September
2016
31 Desember 2015
A S E T
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Aset keuangan lancar lainnya
5.691.269.360
904.006.000
435.457.871
704.560.304
Total
6.595.275.360
1.144.024.175
23. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
4.006.000
Ekshibit E/29
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 September
2016
31 Desember 2015
Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang
diamortisasi
Utang usaha
Beban masih harus dibayar
Liabilitas keuangan lancar lainnya
553.353.462
150.000.000
85.036.727
659.331.407
269.000.000
104.620.173
Total
788.390.189
1.032.951.580
Seperti pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, Kelompok Usaha tidak memiliki instrumen
keuangan yang dicatat pada nilai wajar. Tidak ada transfer antara Tingkat 1 dan Tingkat 2 pengukuran nilai wajar
dan tidak ada transfer masuk dan keluar dari Tingkat 3.
24. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Manajemen Kelompok Usaha bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang selesai pada
tanggal 18 Mei 2017
Download