MODUL IV. DESKRIPSI POHON Modul keempat tentang deskripsi pohon membahas proses dan langkah-langkah dalam mendeskripsikan bagian pohon yang dimulai dari akar sampai bunga dan atau buah. Proses ini perlu dilakukan dalam rangka membentuk pola pikir mahasiswa dalam menguraikan ciri-ciri pohon. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Pada akhir pelajaran modul empat diharapkan mahasiswa dapat: 1. Memahami bagaimana cara melakukan deskripsi secara benar. 2. Mengerti pentingnya proses deskripsi dalam pengenalan jenis pohon. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa mampu secara langsung: 1. Menerapkan langkah-langkah dalam proses deskripsi secara berurutan mulai dari akar sampai buah pada saat melakukan proses pengenalan jenis baik di laboratorium maupun di lapangan. 2. Mendeskripsi jenis pohon mengikuti langkah-langkah yang tepat, sehingga diperoleh jenis yang tepat. IV-1 Deskripsi merupakan langkah dalam memahami struktur dasar dari tumbuhan atau pohon dan menerapkan istilah botani yang umumnya digunakan dalam dunia taksonomi untuk keperluan identifikasi dan akan sangat bermanfaat ketika digunakan bersamaan dengan pembuatan kunci identifikasi yang tepat untuk mengetahui lokasi geografi di mana pohon tersebut tumbuh. Serangkaian checklist pertanyaan akan digunakan dalam proses deskripsi untuk membantu pencirian pohon yang merupakan persyaratan determinasi dan identifikasi jenis pohon ketika diklarifikasi kembali dengan specimen. Dalam proses deskripsi juga digunakan seperangkat peralatan yang akan memperjelas deskripsi karakter pohon seperti hand lensa dan atau mikroskop yang merupakan essential perangkat deskripsi yaitu lensa perbesaran 10 x sedangkan untuk kondisi karakter morfologi yang sangat kecil bias ditingkatkan hand-lensanya menjadi 12 x atau 20 x atau bilamana diperlukan dapat digunakan mikroskop yang sopistikat. Kemudian mengingat ada specimen yang sangat rapuh dan berukuran seperti bunga kecil dalam hal ini dapat digunakan alat bantu seperti pin-set untuk memegang bagian karakter pohon dimaksud. 4.1. Langkah-langkah dalam proses deskripsi Dalam melakukan deskripsi pohon jika memungkinkan juga dilakukan pengukuran bagian tumbuhan selain pencatatan karakter yang nantinya hilang bilamana sampel pohon dimaksud sudah dibuat dalam bentuk specimen herbarium karena ketika melakukan deskripsi langsung dilapangan akan memerlukan waktu yang cukup lama sehingga cukup dicatat ciri-ciri yang mudah berubah atau hilang seperti warna, aroma dan getah serta ukuran pohon IV-2 sesunguhnya sementara ciri-ciri lainnya yang tidak berubah dapat dilakukan setelah menjadi specimen herbarium. 1. Bagian umum dari morfologi pohon (Lampiran 1) a. Apakah bentuk specimen itu pohon, perdu atau semak, atau herba b. Apakah tergolong jenis pohon berbunga tahunan (annual), semusim (biennual) atau berbungan sepanjang tahun (perennial), pada bagian ini akan sulit untuk dideterminasi, tetapi sangat membantu ketika kita bias mengetahuinya. c. Apakah tumbuhnya solitary atau berbatang tunggal atau bercabang d. Bagaimana bagian batang secara keseluruhan: halus, agak kasar, beralur atau berkotak, dan mengelupas e. Bagaimana bagian kulitnya, apakah berwarna, bergetah, dan warna getahnya apa. 2. Daun (Lampiran 2) a. Bagaimana letak daun pada tangkai? b. Apakah daunnya dengan jelas dapat dibedakan bentuk dan ukuran? Jika demikian uraikan penciriannya. c. Apakah daun tipe majemuk atau tunggal? d. Apakah pembagian helaian daunnya pinnata atau palmate? e. Bagaiamana rupa pertulangan daunnya? f. Bagaimana bentuk daunnya dan ukuran (panjang: lebar) rationnya? IV-3 g. Bagaimana pinggiran daunnya, rata, bergerigi atau berombak?, bagaimana bentuk ujung dan pangkal daun? h. Apakah terdapat bulu halus atau bermabut halus pada permukaan daun? Bagaimana rupa bulu/rambutnya serta warnanya? i. Apakah tangkai daun ada atau tidak? Bagaimana cara helaian daun (blade/lamina) menyatu dengan tangkainya (petiole)? j. Apa warna permukaan atas dan bawah daun? 3. Perbungaan (Lampiran 3) a. Apakah dalam tangaki batang mengeluarkan tangkai perbungaan tunggal atau lebih dari satu? Bagaimana arah tangkai perbungaannya apakah tegak, melengkung dengan posisi ke atas atau menjuntai kea rah permukaan tanah b. Bagaimana tipe tangkai perbungaannya seperti berbentuk spike-bunga melekat pada tangkai perbungaan tanpa tangkai bunganya, raceme-memiliki tangkai bunga, panicle-percabangan banyak dan bertangkai bunga, corymbosa-tangkai bunga terletak berselang seling dan tumbuhnya menuju ujung tangkai perbungaan, umbelifera-tumbuh terminal dan munumpu pada ujung tangkai perbungaan atau capitulum-menumpuk atau mengumpul dalam cakram atau berbentuk seperti disk. c. Berapa lama tangkainya bertahan ketika bunga mekar dan berbuah? d. Apakah pelepah bunga hadir atau tidak, bagimana warna, ukuran dan bentuknya (dapat mengikuti bentuk helaian daun) IV-4 4. Bunga (Lampiran 4) a. Apakah bunganya tipe actinomorphic-bila dilipat symetris bentuknya, atau zygomorphic-bila dilipat hanya dapat satu kali lipatan atau bilateral saja. b. Apakah perhiasan bunganya tersusun atas dua bagian perhiasan yang serupa sehingga sulit dibedakan antara petal dan sepal (tepals) atau terusun menjadi dua bagian perhiasan bunga yang dapat dibedakan dengan jelas (petalmahkota dan sepal-kelopak) baik ukuran dan warnanya? c. Berapa jumlah bagian perhiasan bunga (atau sepal dan petal) dan tangkai sarinya? (jika ada lebih dari 12 tangkai sari disebut saja banyak), perhatikan dengan teliti bila terdapat petal yang bifida. d. Apakan perhiasan bunganya menyatu atau terpisah? e. Bagaimana ukuran petal dan sepal serta rationya? f. Apakah benang sarinya saling menyatu atau menempel pada petal? g. Apakah benang sarinya berhadapan dengan petal atau berselang-seling? h. Bagiamana ukuran dari setiap bagian benang sari (filament-tangkai benang sari dan anther-kepala sari) terkait dengan setiap benang sari dan bagian bunga lainnya? Apakah benang sari bergantung keluar dari bunga? i. Berapa jumlah carpel-putik yang menyusun gynoecium-alat reproduksi bunga betinanya? (perhatikan buahnya). Berapa jumlah kepala dan tangkai putik? Apakah carpel-putiknya menyatu? j. Apakah ovary-bakal buahnya superior-terletak diatas receptacle–dudukan bunga atau inferior-terletak dibawah receptacle? IV-5 k. Bagaimana bentuk receptacle concave-cembung atau convex-cekung? l. Berapa jumlah loculusnya? 5. Buah (Lampiran 5) a. Bagaimana bentuk buahnya? b. Apakah tipe buah pericarp dry-buah kering atau pericarp fleshy-buah berdaging? c. Apakah buah kering indehiscent-terdiri dari 1 carpel yang bijinya tunggal atau dehiscent-majemuk dalam satu compartment-ruang? d. Pada tipe Indehiscent, apakah buah keringnya membranous-terbuka atau woody-tertutup? e. Pada tipe dehiscent, apakah terdiri dari 1 karpel yang terbuka satu sisi saja atau kedua sisinya? f. Jika lebih dari satu karpel, bagaimana mekanisme pembukaan karpelnya? 4.2. Pembuatan Matriks Langkah-langkah dalam pembuatan matriks pohon mengikuti urutan informasi yang sudah menjadi standard adalah sebagai berikut: 1. Habitus (tumbuhan secara keseluruha tergolong dalam kategori pohon dan bukan perdu atau yang lainnya). 2. Bagian yang tumbuhan di bawah permukaan tanah (underground part) atau air (akar dan perakaran). IV-6 3. Tunas vegetatif (vegetative buds). 4. Batang dan kulit. 5. Dedaunan (tataletak daun, struktur daun, tangkai, bentuk helaian daun, bagian pangkal, unjung dan pinggiran serta pertulangan daun. 6. Perbungaan (majemuk atau tunggal) 7. Bunga (symetris lipatannya, bentuk bunga, kondisi seksualitasnya, calyx, corolla, androecium, gynoecium, plasenta, ovary dan kelenjar nectar. 8. Buah meliputi dehiscence, karakter buah secara keseluruhan) 9. Biji (bagian kulit, embrio, endosperma) 10. Tunas (permudaan) 11. Jumlah kromosom. Masukkan pencirian tersebut diatas kedalam suatu table atau matriks dengan menggunakan program excelTM yang kemudian akan diimport ke dalam packet program khusus identifikasi jenis pohon, yang disusun oleh Van Balgooy (1998) (Lampiran 6). Sehingga akan diperoleh dendrogram dari jenis atau marga ataupun family yang diteliti dan dipelajari. 4.3. Pengunnaan Perangkat Lunak (PATN data analysis dan PAUP data analysis) Aplikasi deskripsi karakter jenis pohon dengan menggunakan salah satu program (PATN atau PAUP) akan menghasilkan dendogram kekerabatan jenis pohon. akan lebih akurat lagi bila disertai dengan pencirian karakter genetiknya yang sekarang sudah divalidasi penggunaannya. IV-7 Pertanyaan: 1. Jelaskan langkah-langkah dalam proses deskripsi pohon? 2. Jelaskan manfaat dari melakukan deskripsi tumbuhan terutama dalam proses pengenalan jenis pohon? 3. Buatlah matriks dari hasil deskripsi yang saudara lakukan? Pustaka yang direkomendasikan: Bebbington A and J Bebbington 1996. Describing flower-a guide to the structure of flowers and to their identification features. Rcihmond Publishing C.Ltd. Surrey UK. Bell AD and A Bryan 1993. Plant form: an illustrated guide to flowering plant morphology. Oxford University Press. Oxford-UK. Baumgradt JP 1982. How to identify flowering plant families. Timber Press, Portland. Oregon. Heywood VH 1993. Flowering Plant of the Worldl Batsford Press, London. UK. IV-8