69 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tersebut di atas serta dengan adanya keterbatasan yang ada maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan plyometrics Hurdel Hop dan Doubel Leg Bound terhadap peningkatan kemampuan menyundul bola. Pengaruh latihan Doubel Leg Bound mempunyai peningkatan kemampuan menyundul bola lebih baik dari pada latihan Hurdel Hop untuk peningkatan menyundul bola. 2. Ada perbedaan kemampuan menyundul bola yang signifikan antara atlet yang memiliki kemampuan awal kekuatan otot tungkai tinggi dan rendah. Peningkatan kemampuan menyundul bola pada atlet yang memiliki kemampuan awal kekuatan otot tungkai tinggi lebih baik dari atlet yang memiliki kemampuan awal kekuatan otot tungkai rendah. 3. Tidak ada pengaruh interaksi yang signifikan antara latihan plyometrics dan kekuatan otot tungkai terhadap peningkatan kemampuan menyundul bola. B. Implikasi Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide yang lebih luas jika dikaji tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar kesimpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya dalam upaya prestasi sepakbola khususnya meningkatkan kemampuan menyundul bola. Latihan plyometrics memberikan pengaruh yang siginifikan terhadap kemampuan menyundul bola. Tinggi dan rendahnya kemampuan awal kekuatan otot tungkai memberikan perbedaan yang signifikan pula terhadap peningkatan kemampuan menyundul bola. Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel penelitian memiliki implikasi baik secara keseluruhan atau sendiri-sendiri terhadap peningkatan kemampuan menyundul bola. Atas dasar itulah dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut: Latihan Plyometrics plyometrics Hurdel Hop dan Doubel Leg Bound dapat digunakan untuk meningkatkan secara keseluruhan kemampuan menyundul bola pada 69 70 pemain sepakbola. Temuan tersebut sebaiknya bisa dijadikan patokan di dalam pengambilan kebijakan dalam pengembangan prestasi olahraga khususnya permainan sepakbola, oleh karena itu pelatih, guru, Pembina maupun pemain sepakbola dapat menerapkan hasil temuan ini dalam melakukan latihan serta pembuatan program latihan untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola. Metode latihan Plyometrics plyometrics Hurdel Hop dan Doubel Leg Bound yang disajikan merupakan bentuk latihan yang sederhana dengan pembebanan yang berbeda merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kondisi fisik melalui proses adaptasi fisiologi dan psikologi yang sistematis, dimana pembebanan dalam plyometrics mengaktifkan reflex spindle otot yang mengirimkan stimulus yangsangat kuat melalui sumsum tulang belakang ke otot-otot, yang menyebabkan otot-otot tersebut berkontraksi sangat kuat. Bentuk latihan yang bevariasi dalam upaya untuk meningkatkan kualitas latihan, dan kekuatan otot tungkai merupakan variabel-variabel yang mempengaruhi kemampuan menyundul bola. Latihan plyometrics plyometrics Doubel Leg Bound ternyata sangat efektif untuk pemain yang memiliki kemampuan awal kekuatan otot tungkai tinggi dan dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola. Berkenaan dengan penerapan metode latihan plyometrics yang terbukti dapat meningkatkan kemampuan menyundul bola, tentunya masih ada faktor pendukung lain yang juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan menyundul bola yaitu kemampuan awal kekuatan otot tungkai. Hasilnya menunjukkan bahwa Ada perbedaan hasil kemampuan menyundul bola yang signifikan antara atlet yang memiliki kemampuan awal kekuatan otot tungkai tinggi dan rendah. Peningkatan hasil kemampuan menyundul bola pada atlet yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi lebih baik dari atlet yang memiliki kekuatan otot tungkai rendah. Secara praktis temuan ini dapat dijadikan salah satu indikator dalam penyusunan program latihan yang dibuat oleh para pelatih, guru, pembina dan para praktisi olahraga dan juga untuk menemukan dosis yang tepat berdasarkan karakteristik siswa, pemain atau atlet dalam melaksanakan latihan. 71 C. Saran Dalam upaya keikutsertaan meningkatkan kualitas dan prestasi atlet dari cabang olahraga apapun, juga berdasarkan hasil penelitian ini yang tertulis dalam kesimpulan dan implikasi secara menyeluruh, maka kepada pembina atau pelatih olahraga khususnya sepakbola, dapat diajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Di dalam memilih model latihan khususnya latihan Plyometrics yang akan dilakukan terhadap atletnya, pembina/pelatih harus mengetahui karakteristik dari model latihan yang akan dipilihnya sekaligus harus mengetahui dan memperhatikan karakteristik dan kondisi fisik dari atletnya. 2. Pelatih harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai efek mekanis terhadap komponen dasar kinematika menyundul bola khususnya pada atlet sepakbola. 3. Sehubungan dengan komponen dasar kinematika kekuatan otot tungkai, dari hasil penelitian ini penerapan latihan Doubel Leg Bound pada atlet yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi lebih efektif dibandingkan dengan penerapan latihan Hurdel Hop. Hal-hal yang perlu diperhatikan pembina/pelatih pada saat melakukan latihan Doubel Leg Bound: a. Sebelum latihan dilaksanakan, jelaskan gerakan latihan plyometrics Doubel Leg Bound yang benar terlebih dahulu agar atlet melakukan latihan dengan gerakan yang benar sehingga hasil latihan bisa tercapai dengan maksimal. b. Sebelum melakukan latihan inti, sebaiknya terlebih dahulu melakukan pelatihan peregangan (Stretching) dan latihan pemanasan (Warning-Up) dengan intensitas yang cukup. c. Lakukan latihan inti, dalam hal ini latihan plyometrics Doubel Leg Bound yang sesuai dengan program latihan. d. Lanjutkan dengan Aktivitas formal (Formal Activity), tahap ini adalah bentuk latihan yang sesuai dengan cabang olahraga yang sedang dilatihkan khususnya pemain sepakbola dengan atlet yang mempunyai kekuatan otot tungkai tinggi. e. Kemudian lakukan penenangan (cooling down ) yang dilanjutkan dengan pengarahan dan koreksi dari latihan yang telah dilaksanakan. 72 f. Lanjutkan latihan sesuai dengan program latihan yang telah ditetapkan dan terus dipantau sesuai dengan interval waktu yang telah direncanakan. 4. Peneliti sangat menganjurkan sekali kepada ilmuan olahraga lainnya agar penelitian ini dilanjutkan dengan melibatkan komponen dasar kinematika gerakan pada menyundul bola dan melibatkan lebih banyak sampel dan kelompok usia yang berbeda.