Manajemen & Bisnis, Volume 6, Nomor 2, September 2007 KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN KOPERASI PADA KOPERASI KARYAWAN UNIVERSITAS SURABAYA Soelistiani Soegiono Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya Heru Suprihadi Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya, email: [email protected] Abstract Koperasi Karyawan (Kopkar) UBAYA was founded in 1995 and had its legal status in accordance with the AKTE PENDIRIAN No.8194/BH/KWIK/X/95 dated 23th November 1995. Kopkar core values are the spirit of togetherness, mutual cooperation and solidarity among its members. Owning only millions of rupiah at the beginning, Kopkar has been growing and spreading their business rapidly, and nowadays Kopkar has billions of rupiah as its capital. The key for its success is the quality of service. Increasing the service quality will be encouraging the participation and support from the members. This fact has led to the escalation of number of its member and capital. The effect of service quality to Kopkar member’s satisfaction is the main study and topic of this research. This research was emphasized on Kopkar UBAYA Financial Service Business Unit. Cluster random sampling method has been chosen to collect the data from 94 members. The questionnaire was based on the following five dimensions namely tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy. While the questionnaire corresponding to the member’s satisfaction was derived from two values, which are related to purchase and service. The data was compared and processed by linier regression. The result is t (testing coefficient) equal to 16,248 which revealed that the effect of service quality to the member’s satisfaction is significant and convincing in Kopkar UBAYA Financial Service Business Unit. Keywords: layanan, partisipasi, kualitas layanan, kepuasan anggota. Abstrak Koperasi Karyawan (Kopkar) UBAYA didirikan pada tanggal 23 November 1995 sesuai Akte Pendirian no. 8194/BH/KWIK/X/91. Pembentukan Koperasi Karyawan tersebut diawali ide untuk membentuk organisasi dalam bentuk paguyuban dengan dilandasi nilainilai persaudaraan dan kekeluargaan sampai terbentuknya koperasi yang ada sekarang ini dan koperasi selanjutnya berkembang dengan pesat, dengan modal jutaan rupiah menjadi milyar rupiah. Kunci keberhasilannya adalah dari kualitas layanan kepada para anggota, karena dengan peningkatan kualitas layanan tersebut akan meningkatkan kepuasan para anggota dan akan meningkatkan jumlah anggota maupun modal koperasi. Adapun topik penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan anggota Kopkar UBAYA dan ditekankan pada unit pelayanan jasa keuangan Kopkar UBAYA dan metode yang dipergunakan adalah “Cluster random sampling” dengan mengumpulkan data dari 94 anggota koperasi. Daftar pertanyaan didasarkan pada 5 dimensi kualitas layanan antara lain: tangiables, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. sedangkan yang berhubungan dengan kepuasan anggota ditunjukkan oleh dua nilai yaitu “attributed related to purchase and service”. Data diolah menggunakan “linier regression”. Hasil penelitian menunjukan t = 16,248, yang menunjukkan bahwa kualitas layanan mempengaruhi kepuasan anggota pada unit pelayanan jasa keuangan Kopkar UBAYA. Kata kunci: layanan, partisipasi, kualitas layanan, kepuasan anggota. 181 Soelistiani Soegiono dan Heru Suprihadi 1. Latar Belakang Koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Hal ini bermakna bahwa kemakmuran masyarakat diutamakan dan bukan perorangan dan badan usaha yang sesuai adalah koperasi. Adapun prinsip-prinsip Koperasi tercantum pada Undang-undang no 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yang berbunyi bahwa: “koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan yang berarti bahwa masing masing anggota sadar dan memiliki semangat untuk selalu bekerja sama dan bertanggung jawab secara bersama-sama tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri untuk kepentingan bersama”. Selanjutnya pasal 3 menyebutkan bahwa “koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta untuk membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Pernyataan ini bermakna bahwa peningkatan kesejahteraan anggota menjadi program utama melalui pelayanan usaha, sehingga pelayanan terhadap anggota adalah prioritas utama. Dengan demikian keberhasilan koperasi untuk mencapai tujuannya dapat diukur dari peningkatan kesejahteraan anggota yang ditandai dengan peningkatan pendapatan riil anggotanya. UBAYA adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi ternama di Surabaya khususnya dan Indonesia pada umumnya telah memiliki wadah yang dinamakan koperasi karyawan UBAYA dengan akte pendirian no. 8194 / BH / KWIK 13 / X / 95 tertanggal 23 November 1995. Pembentukan koperasi karyawan diawali ide membentuk organisasi berupa paguyuban dengan sikap kesetiakawanan yang tinggi akan kehidupan sesama dan dilandasi nilai-nilai persaudaraan serta kekeluargaan hingga terbentuknya koperasi yang ada seperti sekarang ini. Hal ini terjadi sejak awal tahun 1975 yang disebut masa solidaritas. Ada tenggang waktu cukup panjang antara tahun 1975–1987, sehingga terbentuklah koperasi karyawan yang telah mendapatkan kepercayaan dari anggota dan lembaga Universitas Surabaya. Selanjutnya dari tahun 1987–1995 disebut periode penataan organisasi secara keseluruhan dan konsolidasi kepengurusan sampai mendapatkan status Badan Hukum. Setelah diperoleh status badan hukum, Koperasi karyawan UBAYA mulai melakukan terobosan–terobosan dengan membawa perubahan, baik perkembangan anggota maupun mutu kegiatannya. Prioritas kegiatannya adalah simpan–pinjam dan mulai mengembangkan usaha lain yaitu membuka toko koperasi dan kantin. Dengan terjadinya krisis moneter pada tahun 1997 Indonesia telah memberikan dampak sangat besar terhadap kondisi perekonomian umumnya dan koperasi pada khususnya. Hal ini menyebabkan orientasi usaha koperasi pada masa itu lebih banyak pada layanan usaha pengadaan sembilan bahan pokok dengan pengelolaan lebih menitikberatkan pada aspek sosial dan gotong royong. Usaha sembako ini merupakan prioritas pada tahun 1998-2000. Bersamaan dengan krisis moneter bahwa Kopkar memberanikan diri menjalin kerjasama dengan pengembang untuk menjual rumah kepada anggota Kopkar. Usaha ini terus berjalan, sehingga pada bulan Januari 2000 Kopkar berhasil menjual rumah kepada anggota sebanyak 17 unit. Disamping itu koperasi juga menyediakan kredit untuk peralatan rumah tangga. 182