Gangguan kekebalan awal dapat memprediksikan siapa yang membutuhkan pengobatan HIV dini Oleh: poz.com, 27 Februari 2010 Sedikit perubahan dalam tingkat sel-sel kekebalan tertentu segera setelah terinfeksi HIV sangat menentukan percepatan laju penyakit, menurut penelitian yang diterbitkan pada The Journal of Infectious Diseases edisi 15 Januari 2010 dan dilaporkan oleh aidsmap. Hasilnya mungkin membantu para penyedia layanan kesehatan untuk memprediksi siapa yang akan mendapat manfaat dari pengobatan HIV dini. Ada sebuah diskusi yang sedang berlangsung dalam komunitas ilmiah tentang waktu yang tepat bagi orang dengan HIV untuk mulai memakai terapi antiretroviral (ART). Baru-baru ini, Departemen Kesehatan dan Pelayanan AS mengubah pedoman pengobatan HIV merekomendasikan orang HIV-positif untuk memulai pengobatan ARV bila CD4 turun di bawah 500, sedangkan pedoman sebelumnya dianjurkan dimulai setelah sel CD4 turun di bawah 350. Namun, panel yang bertanggung jawab untuk menulis pedoman menjadi terpecah mengenai pengobatan apa yang cocok untuk orang dengan jumlah CD4 yang lebih tinggi. Salah satu argumen yang mendukung menunda pengobatan adalah kenyataan bahwa saat ini tidak mungkin untuk secara akurat memprediksi siapa yang akan mendapat manfaat paling banyak dari terapi dini. Dalam upaya untuk menentukan apakah perubahan-perubahan dalam sel-sel jenis tertentu berhubungan dengan perkembangan penyakit lebih cepat, Anuradha Ganesan, MD, MPH, dari National Naval Medical Center di Bethesda, Maryland, dan rekan-rekannya mengikuti 466 personil militer yang telah hidup dengan HIV, rata-rata, kurang dari satu tahun. Tim Ganesan menguji apakah sel CD4 dan CD8 sedang aktif atau beristirahat – dengan kata lain, apakah mereka melawan infeksi. Tim juga melihat tingkat DNA yang dimasukkan ke dalam sel CD4. Dan mereka mengevaluasi tingkat jenis tertentu sel CD4 dan CD8. Sebagai contoh: Sel naif adalah mereka yang dapat merespon untuk semua jenis infeksi. Ini berlawanan dengan sel-sel memori, yang hanya khusus untuk satu jenis infeksi yang telah diperkenalkan pada sistem kekebalan tubuh. Ganesan dan rekan-rekannya menemukan bahwa tingkat yang lebih tinggi dari sel CD8 naif dikaitkan dengan perkembangan penyakit lebih cepat di antara peserta penelitian. Tingkat yang lebih tinggi dari sebuah penanda pada sel CD4 dan CD8 terkait dengan aktivasi, disebut Ki-67, juga dikaitkan dengan perkembangan yang lebih cepat. Dan tingkat DNA HIV yang telah dimasukkan ke dalam sel CD4 sangat memprediksikan pengembangan penyakit. Para penulis merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penanda ini akan dilakukan “untuk mengidentifikasi siapa yang paling berisiko terhadap pengembangan infeksi dan siapa yang paling mungkin untuk memperoleh manfaat dari intervensi terapeutik dini.” Artikel asli: Early Immune Disruption Might Predict Who Needs Early HIV Treatment Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/