judul dalam bahasa indonesia, ditulis dengan huruf tnr

advertisement
Dampak Pelaksanaan Program .... (Nanda Indra Tawakal) 339
DAMPAK KETERLAKSANAAN PROGRAM LIFE SKILLS DALAM
PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA
KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO
IMPACT IMPLEMENTATION OF LIFE SKILLS PROGRAM ON THE IMPROVEMENT OF LIFE
SKILLS CATFISH FARMING IN KARANGPATIHAN VILLAGE BALONG DISTRICT PONOROGO
Oleh:
Nanda Indra Tawakal, 12102241004, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan keterlaksanaan program life skills budidaya ikan
lele. (2) mendeskripsikan dampak keterlaksanaan program life skills dalam peningkatan kecakapan hidup
budidaya ikan lele. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif jenis deskriptif.
Tempat penelitian di desa Karangpatihan kecamatan Balong kabupaten Ponorogo. subjek penelitian ini
adalah tokoh masyarakat, pengelola program, serta warga masyarakat yang mengikuti program.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Komponen analisis
data dalam penelitian ini : pengumpulan data, reduksi data, display data, dan membuat kesimpulan. Untuk
memperoleh keabsahan data diguanakan trianggulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program life skills budidaya ikan lele guna memberikan
ketrampilan dan kemampuan budidaya ikan lele kepada warga masyarakat dan guna untuk menambah
pendapatan warga masyarakat. (2) Dampak program life skills budidaya ikan lele yaitu peningkatan
kemampuan dari sasaran program. Dampak yang ditimbulkan dirinci dalam empat asepek kecakapan
hidup yaitu: kecakapan vokasional, kecakapan akademik, kecakapan personal, dan kecakapan sosial.
Kata Kunci: Keterlaksanaan program, Dampak program
Abstract
This research is intended to:(1) describe the implementation of life skills programs of catfish
farming. (2) describe the impact of the implementation of life skills program on increase of life skills
catfish. This research is a qualitative descriptive approach. The informants are community leaders,
program managers, as well as citizens who take the program. The data collection is done by observation,
documentation, and interviews. Components of data analysis in this study: data collection, data
reduction, data display, and make conclusions. To obtain the validity of data for triangulation of sources
and techniques. The results of this study indicate that: (1) The implementation of life skills programs
catfish farming in order to provide the skills and capabilities of catfish farming to citizens and in order to
increase the income of citizens. (2) The impact of life skills programs catfish namely increasing the
capability of the target program. The impact is detailed in four aspects, namely life skills: vocational
skills, academic skills, personal skills, and social skills.
Keywords: program implementation, program impact
dengan nesagar-negara di Asia maupun negara
PENDAHULUAN
bagi
Pendidikan merupakan suatu pengaruh
berkembang lainnya. Unesco melaporkan pada
bangsa
tahun 2012 Indonesia berada pada peringkat ke-
indonesia
untuk
menjadikan
indonesia lebih maju dan berkembang. Sebagai
64
berdasarkan
penelitian
Education
negara yang masih berkembang, pendidikan di
Development Index (IDI). Di sisi lain, kasus
Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan
putus sekolah anak-anak usia di sekolah di
340
Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 8, No. 5, Tahun 2016
indonesia juga masih tinggi. Berdasarkan data
pendidikan non formal. Pendidikan informal
BPS tahun 2011, rata-rata nasional angka putus
adalah proses yang berlangsung sepanjang usia
sekolah kelompok umur 7-12 tahun 0.6%,
sehingga seseorang memperoleh nilai, sikap,
kelompok 13-15 tahun 2,21%, kelompok 16-18
ketrampilan, dan pengetahuan yang bersumber
tahun
pada pengalaman hidup sehari-hari. Pendidikan
3,14%.
Di
ponorogo
sendiri
angka
partisipasi pendidikan sudah lumayan baik.
formal
Namun
trend
berstruktur, bertingkat, berjenjang, dimulai dari
penurunan seiring dengan kenaikan usia. Angka
sekolah dasar sampai dengan perhuruan tinggi
Partisipasi Sekolah Kabupaten Ponorogo untuk
dan yang setaraf denganya. Pendidikan non
anak usia 7-12 tahun 98,84%, anak usia 13-15
formal
tahun 97,55%, dan usia 16-19 tahun 65,72%.
pendidikan formal namun kegiatannya juga
angka
APS
menunjukkan
adalah
kegiatan
adalah
yang
pendidikan
sistematis,
diluar
sistem
Melihat tujuan bernegara dan berbangsa,
terorganisir dan sitematis. Tujuan dari pendidikan
merujuk pada Undang-undang 1945 yaitu “untuk
non formal adalah menambah, mengganti, dan
membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia
melengkapi pendidikan formal. Pendidikan non
yang melindungi segenap bangsa dan seluruh
formal menekankan pada program yang mengacu
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
pada pekerjaan masyarakat. Pendidikan non
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
formal mempersiapkan warga belajarnya untuk
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
siap, mampu, dan terampil bekerja setelah
yang
menyelesaikan
berdasarkan
kemerdekaan,
perdamaian
pendidikan.
formal
tercapai
kemampuan serta meningkatan mutu kehidupan
sumber
daya
manusianya
mempunyai kualitas yang dapat diandalkan, baik
untuk
non
abadi dan keadilan sosial. Tujuan tersebut bisa
jika
berfungsi
Pendidikan
mengembangkan
dan martabat masyarakat.
pada bidang ekonomi, sosial, maupun pendidikan
Pada saat ini masih banyak masyarakat
yang menjadi tulang punggung kemajuan suatu
yang tidak melanjutkan atau tidak terlayani oleh
bangsa. Pada saat ini dunia pendidikan di
pendidikan
Indonesia sedang menghadapi sebuah tantangan
keahlian tertentu. Dari data di Kabupaten
besar, sebagai akibat dari krisis ekonomi. Dunia
Ponorogo
pendidikan di tuntut untuk mempertahankan
pendidikan yang ditamatkan, pada tahun 2012
hasil-hasil dari pembangunan pendidikan yang
hampir 49,91% penduduk usia 10 tahun ke atas di
telah dicapai dan harus menyelesaikan masalah-
Kabupaten
masalah pendidikan yang belum terselesaikan.
pendidikan tingkat dasar. Menilik data tersebt
Untuk menghadapi era global, dunia pendidikan
menuntut
pendidikan
dituntut untuk mempersiapkan sumber daya
membantu
mereka
manusia yang kompeten di bidangnya agar
potensi yang dimilikinya agar dapat bermanfaat
mampu bersaing dalam dunia kerja.
bagi pembangunan bangsa.
Jalur
pendidikan
pendidikan
informal,
ada
tiga
pendidikan
yakni
formal,
formal
apabila
dengan
dilihat
Ponorogo
tidak
menurut
telah
non
dalam
memiliki
tingkat
menamatkan
formal
untuk
mengembangkan
Potensi lahan budidaya ikan di Indonesia
di
bagi
menjadi
beberapa
golongan
yaitu
Dampak Pelaksanaan Program .... (Nanda Indra Tawakal) 341
budidaya laut, tambak, kolam, keramba, jaring
masyarakat agar dapat menunjang program
apung dan sawah. Dari beberapa golongan
pendidikan masyarakat. Melihat permaslahan
budidaya
dengan
tersebut pemerintah perlu membuat kebijakan
menggunakan kolam merupakan salah satu
untuk program pendidikan masyarakat yang
penghasil produksi ikan terbesar. Budidaya ikan
mengacu
lele merupakan salah satu jenis usaha yang
kebermaknaan
program.
semakin berkembang di kalangan masyarakat.
dilaksanakan
oleh
Ikan lele pada saat ini merupakan salah satu jenis
Karangpatihan.
Pemerintah
ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara
masyarakat mendirikan sebuah pusat pelatihan
komersial oleh masyarakat. Ikan lele dapat
yang di beri nama Pusat Latihan Kelompok.
dibudidayakan di tempat yang sumber airnya
Penelitian
terbatas selain itu budidaya ikan lele tidak terlalu
Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten
sulit. Hanya saja yang selalu menjadi masalah
Ponorogo. Desa Karangpatihan berada di tanah
ialah
yang tandus, kering, dengan kondisi alam yang
ikan
tersebut,
kurangnya
budidaya
informasi
informasi
dan
pada
ini
Upaya
Desa
Desa
di
dengan
wilayah
terjunkan pada aktivitas budidaya tersebut.
mengembangkan sektor ekonomi di bidang
yang
sedang
dikembangkan
pendidikan kecakapan hidup
adalah
Desa Karangpatihan yang mengalami kemiskinan
(life skills).
jika dibandingkan dengan wilayah lain. Untuk
mengatasi
menyatakan life skills adalah kecakapan yang
Karangpatihan
dimiliki
pendidikan
mau
dapat
pertanian atau perkebunan. Masih banyak warga
Menurut Tim Broad-Based Education (2002: 9)
seseorang untuk
mungkin
Desa
sepeti
formal
tidak
dan
tersebut
pemerintah
dilakukan
warga
kualitas
ketersediaan tenaga terampil yang siap di
Salah satu bidang dari pendidikan non
itu
peningkatan
dan
berani
hal
tersebut
pemerintah
mendirikan
yang
bernama
Desa
sebuah
lembaga
Pusat
Latihan
menghadapi problema hidup dan kehidupan
Kelompok. Lembaga tersebut didirikan dengan
secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian
menggunakan dana swadaya masyarakat. Pusat
secara
serta
Latihan Kelompok ini memberikan pelatihan dan
menemukan solusi sehingga akhirnya mampu
pembinaan usaha seperti budidaya lele, budidaya
mengatasi. Menurut Anwar (2012: 20) program
kambing, budidaya kelinci. Selain itu di PLK itu
pendidikan life skills
juga diajarkan membuat berbagai kerajinan
dapat
proaktif
dan
memberikan
kreatif
mencari
adalah pendidikan yang
bekal
ketrampilan
yang
rumah tangga seperti membuat keset, lampion,
praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar
dan lai-lain. Pada Program life skills budidaya
kerja, peluang usaha dan potensi ekonomi atau
ikan lele yang dilakukan di PLK di ikuti oleh
industri yang ada di masyarakat.
warga
Pada saat ini banyak masyarakat yang
tidak mengetahui potensi yang ada. Selain itu
masyarakat sekarang juga kurang memiliki
ketrampilan, maka dari itu pemerintah perlu
menggali
dan
mengembangkan
potensi
Desa
Karangpatihan
keterbatasan ekonomi.
yang
memiliki
342
Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 8, No. 5, Tahun 2016
METODE PENELITIAN
penting, dicari tema dan membuang yang tidak
Jenis Penelitian
diperlukan. 3. Display data. Mile and Huberman
Penelitian ini merupakan penelitian yang
dalam Sugiyono (2013: 341) menyatakan the
menggunakan pendekatan kualitaitif dengan jenis
most frequent from of display data for qualitaive
diskriptif
yang
mendiskripsikan,
research data in the past has been narrative tax.
mencatat,
analisis,
mengintrepetasikan
Maksudnya yang paling sering digunakan untuk
berupaya
dan
menyajikan data dalam penelitian kualitatif
kondisi yang ada di lapangan.
adalah dengan teks yang bersifat naratif. 4.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian
ini
Membuat kesimpulan.
dilakukan
di
Desa
Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten
Ponorogo. Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 1 April 2016-30 Mei 2016.
Desa Karangpatihan merupakan salah satu
desa di wilayah admisnitrasi Kecamatan Balong,
Kabupaten
Subyek Penelitian
Subyek
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
penelitian
ini
yaitu
warga
masyarakat yang menjadi sasaran program,
Desa
Karangpatihan
merupakan desa yang sangat luas. Luas Desa
Karangpatihan 1335.6 ha dengan total jumlah
penduduk
pengelola program, dan tokoh masyarakat.
Ponorogo.
5.750
jiwa.
Kegiatan
ekonomi
didominasi oleh sektor pertanian. Hal tersebut
Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan
dikarenakan di Desa Karangpatihan masih banyak
Data
persawahan
dan
lahan
kosong.
Kondisi
Pengumpulan data dalam penelitian ini
pendidikan di Desa Karangpatihan bisa dibilang
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
masih rendah akan tingkat pendidikannya dan
dokumentasi.
masih banyak anak yang tidak melanjutkan
Data
penelitian
ini
bersifat
diskriptif berupa hasil wawancara, dokumen,
hasil
observasi,
catatan
lapangan.
ketingkat sekolah yang lebih tinggi.
Dalam
Program life skills budidaya ikan lele
penelitian ini yang menjadi instrumen utama
dilaksanakan di Desa Karangpatihan. Program ini
yaitu peneliti itu sendiri yang menggunakan alat
diadakan pemerintah desa merupakan suatu
bantu berupa pedoman observasi, wawancara, dan
bentuk pemberdayaan warga masyarakat Desa
dokumentasi.
Karangpatihan. Program ini dilaksanakan guna
menambah
Teknik Analisis Data
dan
memberikan
ketrampilan kepada warga masyarakat yang
Teknik analis data yang digunakan dalam
penelitian ini ialah
kemampuan
1. Pengumpulan data.
Pengumpulan data didapat dari hasil wawancara,
observasi, dan dokumentasi. 2. Reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkup, memilih halhal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
kurang mampu. Disisi lain program life skills
budidaya ikan lele ini untuk membekali warga
masyarakat dalam menjalankan kegiatan usaha.
Hal yang melatarbelaking diadakannya program
life skills budidaya ikan lele di antaranya: di Desa
Karangpatihan masih banyak masyarakat kurang
Dampak Pelaksanaan Program .... (Nanda Indra Tawakal) 343
mampu, Desa Karangpatihan berada di tempat
adanya program life skills, 2. Pemerintah Desa
yang sulit air sehingga ikan lele yang di pilih
Karangpatihan sangat mensuport sekali akan
karena dalam membudidayakan ikan lele tidak
adanya program life skills budidaya ikan lele. 3.
memerlukan banyak air dan mudah. Tujuan dari
Banyaknya Sumber Daya Manusia yang dimiliki,
diadakannya program life skills ada 2 yaitu :
4. Semangat yang tinggi dari pengelola program
untuk
diikuti dari beberapa sasaran program.
menambah
masyarakat
pendapatan
agar
dari
perekonomian
warga
keluarga
Sedangkan
yang
menjadi
faktor
terangkat dan untuk memberikan ketrampilan
penghambat dari terlaksananya program life skills
budidaya ikan lele kepada warga masyarakat.
budidaya ikan lele yaitu: 1. Motivasi dari warga
Program life skills budidaya ikan lele yang di
masyarakat masih kurang. 2. Warga masyarakat
selenggarakan
kurang pandai ada juga yang buta aksara, 3.
oleh
Karangpatihan
ini
pemerintah
ditujukan
Desa
bagi
warga
Karangpatihan
yang
Dampak program life skills yang dapat
Proses
terlihat pada sasaran program setelah mengikuti
perekrutan peserta dengan cara pemerintah desa
kegiatan semua sasaran mempunyai kemampuan
menunjuk langsung warga masyarakat yang
dan ketrampilan seperti yang telah dilatihkan.
kurang mampu dan mau mengikuti program life
Tujuan dari program life skills budidaya ikan lele
skills
yang
sudah tercapai namun belum 100%. Adapun
disampaikan dalam program ini disesuaikan
dampak yang ditimbulkan oleh program life skills
dengan program yang dilakukan. Materi yang
budidaya ikan lele, yaitu: 1. Dampak terhadap
disampaikan oleh instruktur meliputi pengetahuan
kecakapan
dan
pembelajaran
ditimbulkan terhadap kecakapan vokasional pada
merupakan suatu cara yang dilakukan oleh
sasaran program, yaitu : ketrampilan penyiapan
instruktur
kolam, pengaturan air, pemeliharaan, masa
masyarakat
Desa
mempunyai
kekurangan
budidaya
ikan
ketrampilan.
dalam
ekonomi.
lele.
Metode
Materi
menyampaikan
materi
Masalah akan ketersediaan air.
Vokasional.
Ketrampilan
Dampak
tersebut
yang
pembelajaran kepada sasaran program sehingga
pemanenan.
mampu
tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Dalam
dikuasai oleh sasaran program. Mereka juga
pembelajaran program life skills ini menggunakan
mengaplikasikannya di rumah dalam nentuk
dua metode yaitu ceramah dan praktek. Namun
berwirausaha ikan lele. 2. Dampak terhadap
penerapan keduanya tidak seimbang. Metode
kecakapan akademik. Dampak akademik yang
ceramah di gunakan 30% dan praktek digunakan
terlihat pada sasaran progam yaitu meningkatnya
70%.
pengetahuan dari sasaran program. Meningkatnya
Dalam jalannya sebuah program tentu
pengetahuan ini dibuktikan dengan bagaimana
berjalan
faktor
mereka mampu menguasai materi teori maupun
pendukung dan penghambat. Adapun faktor
praktek. 3. Dampak terhadap kecakapan personal.
pendukung yang membuat jalannya program life
Dampak
skills budidaya ikan lele ini lancar, sebagai
kecakapan personal meliputi mengetahui potensi
berikut: 1. Masyarakat sangat mendukung akan
diri dan rasa pesrcaya diri. Warga masyarakat
tidak
mulus
dan
terdapat
yang
ditimbulkan
terkait
dengan
Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 8, No. 5, Tahun 2016
344
yang menjadi sasaran program menjadi mampu
dan terampil menjaga kelangsungan hidupnya di
menentukan seberapa besar usaha budidaya ikan
masa yang akan datang. Pendidikan life skills
lele yang akan mereka lakukan sesuai dengan
mempunyai esensi untuk meningkatkan relevansi
kemampuan
warga
pendidikan dengan nilai-nilai kehidupan nyata,
masyarakat juga menjadi memiliki rasa percaya
baik preventif maupun progrsif (Anwar, 2012:
diri yang sangat tinggi. 4. Dampak terhadap
43). Kegiatan pelaksanaan program tidak hanya
kecakapan sosial. Dampak yang terkait dengan ini
memberikan ketrampilan, tetapi juga pengetahuan
meliputi
yang terkait dengan ketrampilan yang diberikan
mereka.
Disisi
berkomunikasi
dengan
lain
baik
dan
menambah relasi.
salah
satu
contoh
tentang
pengetahuan
kewirausahaan.dengan diberikannya pengetahuan
Pembahasan
kewirausahaan, hal itu akan menjadi bekal dalam
Berikut ini adalah beberapa aspek yang
akan dijadikan pembahasan dalam penelitian ini,
yaitu :
1.
kajiat teori, program life skills yang ditujukan
kepada warga masyarakat diharapkan dapat
Keterlaksanaan program life skills budidaya
ikan lele.
keterlaksanaan program life skills budidaya ikan
lele dapat dikatakan sudah baik. Brolin dalam
Anwar (2012: 20) life skills constitute a
continium of knowledge and aptitude that are
necessary for a person to function effectively and
to avoild interupption of employment experience.
pengertian diatas menyatakan kecakapan hidup
merupakan serangkaian pengetahuaan dan bakat
yang diperlukan bagi seseorang yang dapat
berfungsi
secara
hambatan-hambatan
efektif
dan
dalam
menghindari
bekerja.
Dalam
program life skills budidaya ikan lele diharapkan
dapat membantu sasaran program agar memiliki
ketrampilan
membantu warga masyarakat memiliki bekal
ketrampilan untuk melakukan sebuah usaha demi
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
bekal
melakukan sebuah kegiatan usaha. Berdasarkan
dan
kemampuan
dalam
membudidayakan ikan lele dan supaya warga
masyarakat mencapai taraf hidup yang lebih baik.
Tujuan dari program life skills ini sudah
sesuai dengan teori. Berdasarkan kajian teori,
tujuan utama dari pendidikan life skills adalah
menyiapkan peserta didik agar mampu, sanggup,
mencapai
hidup
yang
sejahtera.
Program
pendidikan life skills adalah pendidikan yang
dapat
memberikan
bekal
ketrampilan
yang
praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar
kerja, peluang usaha, dan potensi ekonomi yang
ada di masyarakat (Anwar, 2012: 20). Sejalan
dengan kajian teori dapat diketahui bahwa
program life skills budidaya ikan lele yang
diselenggrakan pemerintah Desa Karangpatihan
sudah memberikan ketrampilan dan pengetahuan
yang dapat dijadikan bekal oleh sasaran program
untuk menjalankan sebuah usaha agar taraf hidup
mereka lebih baik.
2.
Dampak keterlaksanaan program life skills
budidaya ikan lele
Otto Soemareonto dalam Hasmawati (2013: 129)
dampak adalah suatu perubahan yang terjadi
sebagai akibat suatu aktivitas dan aktivitas itu
dapat dilakukan oleh manusia yang mengarah
pada perubahan dalam kehidupan manusia itu
sendiri. Dampak yang dapat dirasakan oleh warga
Dampak Pelaksanaan Program .... (Nanda Indra Tawakal) 345
masyarakat yaitu peningkatan kemampuan dan
mencakup
ketrampilan
lele,
kecakapan berfikir rasional. Salah satu contoh
peningakatan pengetahuan, dan penambahan
dari kecakapan ini ialah pengambilan keputusan.
pendapatan. Dampak yang ditimbulkan dari
Ketrampilan ini menjadi paling utama dalam
adanya program life skills budidaya ikan lele ini
menentukan seseorang dapat berkembang atau
akan di rinci menjadi empat aspek kecakapan
tidak. Salah satu dampak yang bisa dilihat dari
hidup,
vokasional.
kecakapan persona mengenai mengenal diri
Kecakapan vokasional ini dikatkan dengan
sendiri. Para warga masyarakat menjadi mampu
bidang pekerjaan yang terdapat di masyarakat
mengetahui potensi diri yang mereka miliki.
(Anwar,
kecapakan
Warga masyarakat mampu menentukan seberapa
vokasional yang muncul dari adanya program life
besar usaha budidaya ikan lele yang mereka
skills budidaya ikan lele yaitu meningkatnya
jalankan sesuai dengan kemampuan mereka.
ketrampilan. Warga masyarakat menjadi memiliki
Selain itu ada juga dampak yang terkait tentang
ketramilan dalam hal budidaya ikan lele. 2.
rasa percaya diri. Warga masyarakat menjadi
Kecakapan
memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
dalam
yaitu:
budidaya
1.
2012:
ikan
Kecakapan
31).
akademik.
Dampak
Kecakapan
akademik
kecakapan
mengenal
diri
dan
seringkali disebut kemampuan berfikir ilmiah.
Dampak akademik yang terlihat pada sasaran
SIMPULAN DAN SARAN
program yaitu meningkatnya pengetahuan dari
Simpulan
Berdasarkan uraiaan di atas, dari hasil penelitian
sasaran
program.
Dengan
bertambahnya
kecakapan akademik dari sasaran program, maka
dalam menjalankan usaha budidaya ikan lele
menjadi lebih baik. Hal itu dikarenakan mereka
menjadi
mengerti
bagaimana
teknik-teknik
membudidayakan ikan lele. 3. Kecakapan sosial.
Kecakapan
kecakapan
sosial
antara
komunikasi
lain
dengan
mencakup
empati
dan
kecakapan bekerja sama. Ketrampilan dapat
berupa ketrampilan komunikasi (Anwar, 2012:
30).
Mempunyai
komunikasi
yang
baik
merupakan cakupan dari kecakapan sosial. Warga
masyarakat yang mengikuti program life skills,
setelah lulus cara berkomunikasi mereka menjadi
lebih baik. Dengan hal ini juga memicu
tambahnya relasi dari warga masyarakat. Dengan
semakin
bertambahnya
relasi
maka
usaha
budidaya ikan lele mereka akan lebih baik. 4.
Kecakapan
personal.
Kecakapan
personal
dan pembahasan yang telah dilakukan dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Program
life skills ini diadakan merupakan bentuk
pemberdayaan
warga
Karngpatihan.
Yang
masyarakat
Desa
melatarbelakingi
diadakannya program ini ialah masih banyaknya
warga kurang mampu di Desa Karngpatihan.
Tujuan dari program ini untuk memberikan
kemampuan dan ketrampilan budidaya ikan lele
kepada warga masyarakat Desa Karangpatihan
dan
untuk
masyarakat
menambah
agar
pendapatan
perekonomian
warga
keluarga
terangkat. Dalam pelaksanaanya program ini
tidak hanya memberikan ketrampilan saja, namun
juga memberikan pengetahuan. Penyampaian
materi dilakukan dengan dua metode yaitu
ceramah dan praktek. 2. Dampak keterlaksanaan
program. Dampak dari program life skills
Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 8, No. 5, Tahun 2016
346
budidaya ikan lele yaitu peningkatan kemampuan
dari sasaran program. Dengan adanya program ini
berdampak positif bagi warga masyarakat Desa
Karangpatihan. Dampak yang ditimbulkan di
rinci menjadi empat aspek kecakapan hidup,
yaitu:
kecakapan
vokasional,
kecakapan
Bambang Iqbal Safrani. (2015). Belum
Meratanya Pendidikan Di Indonesia.
Diakses tanggal 20 februari 2016 dari
www.kompasiana.com
Hasnawati. (2013). Dampak Menonton Tayangan
Sinetron Putih Abu-Abu Terhadap Perilaku
Anak Di Kelurahan Sidodamai Samarinda.
Ejournal Ilmu Komunikasi, 1(2), 126-137.
akademik, kecakapan sosial, dan kecakapan
personal.
Saran
1.
Para pengelola dan penyelenggara program
perlu melakukan pemantauan secara berkala
pada usaha yang dujalankan oleh warga
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan,
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Tim Broad Based Education Depdiknas. (2012).
Kecakapan Hidup Life Skills Melalui
Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas.
Jatim: Swa Bina Qualita Indonesia.
masyarakat.
2.
Warga masyarakat harus mampu membuat
usaha yang mereka lakukan menjadi lebih
besar.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar. (2012). Pendidikan Kecakapan Hidup
(life skills). Bandung: Alfabeta.
Undang-undang 1945
.
www.Bappeda.ponorogo.go.id Diakses tanggal
25 Februari 2016.
www.bps.go.id Diakses tanggal 25 Februari 2016
Download