Dampak Pelaksanaan Program .... (Nanda Indra Tawakal) 339 DAMPAK KETERLAKSANAAN PROGRAM LIFE SKILLS DALAM PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO IMPACT IMPLEMENTATION OF LIFE SKILLS PROGRAM ON THE IMPROVEMENT OF LIFE SKILLS CATFISH FARMING IN KARANGPATIHAN VILLAGE BALONG DISTRICT PONOROGO Oleh: Nanda Indra Tawakal, 12102241004, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan keterlaksanaan program life skills budidaya ikan lele. (2) mendeskripsikan dampak keterlaksanaan program life skills dalam peningkatan kecakapan hidup budidaya ikan lele. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Tempat penelitian di desa Karangpatihan kecamatan Balong kabupaten Ponorogo. subjek penelitian ini adalah tokoh masyarakat, pengelola program, serta warga masyarakat yang mengikuti program. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Komponen analisis data dalam penelitian ini : pengumpulan data, reduksi data, display data, dan membuat kesimpulan. Untuk memperoleh keabsahan data diguanakan trianggulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan program life skills budidaya ikan lele guna memberikan ketrampilan dan kemampuan budidaya ikan lele kepada warga masyarakat dan guna untuk menambah pendapatan warga masyarakat. (2) Dampak program life skills budidaya ikan lele yaitu peningkatan kemampuan dari sasaran program. Dampak yang ditimbulkan dirinci dalam empat asepek kecakapan hidup yaitu: kecakapan vokasional, kecakapan akademik, kecakapan personal, dan kecakapan sosial. Kata Kunci: Keterlaksanaan program, Dampak program Abstract This research is intended to:(1) describe the implementation of life skills programs of catfish farming. (2) describe the impact of the implementation of life skills program on increase of life skills catfish. This research is a qualitative descriptive approach. The informants are community leaders, program managers, as well as citizens who take the program. The data collection is done by observation, documentation, and interviews. Components of data analysis in this study: data collection, data reduction, data display, and make conclusions. To obtain the validity of data for triangulation of sources and techniques. The results of this study indicate that: (1) The implementation of life skills programs catfish farming in order to provide the skills and capabilities of catfish farming to citizens and in order to increase the income of citizens. (2) The impact of life skills programs catfish namely increasing the capability of the target program. The impact is detailed in four aspects, namely life skills: vocational skills, academic skills, personal skills, and social skills. Keywords: program implementation, program impact dengan nesagar-negara di Asia maupun negara PENDAHULUAN bagi Pendidikan merupakan suatu pengaruh berkembang lainnya. Unesco melaporkan pada bangsa tahun 2012 Indonesia berada pada peringkat ke- indonesia untuk menjadikan indonesia lebih maju dan berkembang. Sebagai 64 berdasarkan penelitian Education negara yang masih berkembang, pendidikan di Development Index (IDI). Di sisi lain, kasus Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan putus sekolah anak-anak usia di sekolah di 340 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 8, No. 5, Tahun 2016 indonesia juga masih tinggi. Berdasarkan data pendidikan non formal. Pendidikan informal BPS tahun 2011, rata-rata nasional angka putus adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sekolah kelompok umur 7-12 tahun 0.6%, sehingga seseorang memperoleh nilai, sikap, kelompok 13-15 tahun 2,21%, kelompok 16-18 ketrampilan, dan pengetahuan yang bersumber tahun pada pengalaman hidup sehari-hari. Pendidikan 3,14%. Di ponorogo sendiri angka partisipasi pendidikan sudah lumayan baik. formal Namun trend berstruktur, bertingkat, berjenjang, dimulai dari penurunan seiring dengan kenaikan usia. Angka sekolah dasar sampai dengan perhuruan tinggi Partisipasi Sekolah Kabupaten Ponorogo untuk dan yang setaraf denganya. Pendidikan non anak usia 7-12 tahun 98,84%, anak usia 13-15 formal tahun 97,55%, dan usia 16-19 tahun 65,72%. pendidikan formal namun kegiatannya juga angka APS menunjukkan adalah kegiatan adalah yang pendidikan sistematis, diluar sistem Melihat tujuan bernegara dan berbangsa, terorganisir dan sitematis. Tujuan dari pendidikan merujuk pada Undang-undang 1945 yaitu “untuk non formal adalah menambah, mengganti, dan membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia melengkapi pendidikan formal. Pendidikan non yang melindungi segenap bangsa dan seluruh formal menekankan pada program yang mengacu tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan pada pekerjaan masyarakat. Pendidikan non kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan formal mempersiapkan warga belajarnya untuk bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia siap, mampu, dan terampil bekerja setelah yang menyelesaikan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian pendidikan. formal tercapai kemampuan serta meningkatan mutu kehidupan sumber daya manusianya mempunyai kualitas yang dapat diandalkan, baik untuk non abadi dan keadilan sosial. Tujuan tersebut bisa jika berfungsi Pendidikan mengembangkan dan martabat masyarakat. pada bidang ekonomi, sosial, maupun pendidikan Pada saat ini masih banyak masyarakat yang menjadi tulang punggung kemajuan suatu yang tidak melanjutkan atau tidak terlayani oleh bangsa. Pada saat ini dunia pendidikan di pendidikan Indonesia sedang menghadapi sebuah tantangan keahlian tertentu. Dari data di Kabupaten besar, sebagai akibat dari krisis ekonomi. Dunia Ponorogo pendidikan di tuntut untuk mempertahankan pendidikan yang ditamatkan, pada tahun 2012 hasil-hasil dari pembangunan pendidikan yang hampir 49,91% penduduk usia 10 tahun ke atas di telah dicapai dan harus menyelesaikan masalah- Kabupaten masalah pendidikan yang belum terselesaikan. pendidikan tingkat dasar. Menilik data tersebt Untuk menghadapi era global, dunia pendidikan menuntut pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sumber daya membantu mereka manusia yang kompeten di bidangnya agar potensi yang dimilikinya agar dapat bermanfaat mampu bersaing dalam dunia kerja. bagi pembangunan bangsa. Jalur pendidikan pendidikan informal, ada tiga pendidikan yakni formal, formal apabila dengan dilihat Ponorogo tidak menurut telah non dalam memiliki tingkat menamatkan formal untuk mengembangkan Potensi lahan budidaya ikan di Indonesia di bagi menjadi beberapa golongan yaitu Dampak Pelaksanaan Program .... (Nanda Indra Tawakal) 341 budidaya laut, tambak, kolam, keramba, jaring masyarakat agar dapat menunjang program apung dan sawah. Dari beberapa golongan pendidikan masyarakat. Melihat permaslahan budidaya dengan tersebut pemerintah perlu membuat kebijakan menggunakan kolam merupakan salah satu untuk program pendidikan masyarakat yang penghasil produksi ikan terbesar. Budidaya ikan mengacu lele merupakan salah satu jenis usaha yang kebermaknaan program. semakin berkembang di kalangan masyarakat. dilaksanakan oleh Ikan lele pada saat ini merupakan salah satu jenis Karangpatihan. Pemerintah ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara masyarakat mendirikan sebuah pusat pelatihan komersial oleh masyarakat. Ikan lele dapat yang di beri nama Pusat Latihan Kelompok. dibudidayakan di tempat yang sumber airnya Penelitian terbatas selain itu budidaya ikan lele tidak terlalu Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten sulit. Hanya saja yang selalu menjadi masalah Ponorogo. Desa Karangpatihan berada di tanah ialah yang tandus, kering, dengan kondisi alam yang ikan tersebut, kurangnya budidaya informasi informasi dan pada ini Upaya Desa Desa di dengan wilayah terjunkan pada aktivitas budidaya tersebut. mengembangkan sektor ekonomi di bidang yang sedang dikembangkan pendidikan kecakapan hidup adalah Desa Karangpatihan yang mengalami kemiskinan (life skills). jika dibandingkan dengan wilayah lain. Untuk mengatasi menyatakan life skills adalah kecakapan yang Karangpatihan dimiliki pendidikan mau dapat pertanian atau perkebunan. Masih banyak warga Menurut Tim Broad-Based Education (2002: 9) seseorang untuk mungkin Desa sepeti formal tidak dan tersebut pemerintah dilakukan warga kualitas ketersediaan tenaga terampil yang siap di Salah satu bidang dari pendidikan non itu peningkatan dan berani hal tersebut pemerintah mendirikan yang bernama Desa sebuah lembaga Pusat Latihan menghadapi problema hidup dan kehidupan Kelompok. Lembaga tersebut didirikan dengan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian menggunakan dana swadaya masyarakat. Pusat secara serta Latihan Kelompok ini memberikan pelatihan dan menemukan solusi sehingga akhirnya mampu pembinaan usaha seperti budidaya lele, budidaya mengatasi. Menurut Anwar (2012: 20) program kambing, budidaya kelinci. Selain itu di PLK itu pendidikan life skills juga diajarkan membuat berbagai kerajinan dapat proaktif dan memberikan kreatif mencari adalah pendidikan yang bekal ketrampilan yang rumah tangga seperti membuat keset, lampion, praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar dan lai-lain. Pada Program life skills budidaya kerja, peluang usaha dan potensi ekonomi atau ikan lele yang dilakukan di PLK di ikuti oleh industri yang ada di masyarakat. warga Pada saat ini banyak masyarakat yang tidak mengetahui potensi yang ada. Selain itu masyarakat sekarang juga kurang memiliki ketrampilan, maka dari itu pemerintah perlu menggali dan mengembangkan potensi Desa Karangpatihan keterbatasan ekonomi. yang memiliki 342 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 8, No. 5, Tahun 2016 METODE PENELITIAN penting, dicari tema dan membuang yang tidak Jenis Penelitian diperlukan. 3. Display data. Mile and Huberman Penelitian ini merupakan penelitian yang dalam Sugiyono (2013: 341) menyatakan the menggunakan pendekatan kualitaitif dengan jenis most frequent from of display data for qualitaive diskriptif yang mendiskripsikan, research data in the past has been narrative tax. mencatat, analisis, mengintrepetasikan Maksudnya yang paling sering digunakan untuk berupaya dan menyajikan data dalam penelitian kualitatif kondisi yang ada di lapangan. adalah dengan teks yang bersifat naratif. 4. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini Membuat kesimpulan. dilakukan di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 April 2016-30 Mei 2016. Desa Karangpatihan merupakan salah satu desa di wilayah admisnitrasi Kecamatan Balong, Kabupaten Subyek Penelitian Subyek HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN penelitian ini yaitu warga masyarakat yang menjadi sasaran program, Desa Karangpatihan merupakan desa yang sangat luas. Luas Desa Karangpatihan 1335.6 ha dengan total jumlah penduduk pengelola program, dan tokoh masyarakat. Ponorogo. 5.750 jiwa. Kegiatan ekonomi didominasi oleh sektor pertanian. Hal tersebut Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan dikarenakan di Desa Karangpatihan masih banyak Data persawahan dan lahan kosong. Kondisi Pengumpulan data dalam penelitian ini pendidikan di Desa Karangpatihan bisa dibilang menggunakan teknik observasi, wawancara, dan masih rendah akan tingkat pendidikannya dan dokumentasi. masih banyak anak yang tidak melanjutkan Data penelitian ini bersifat diskriptif berupa hasil wawancara, dokumen, hasil observasi, catatan lapangan. ketingkat sekolah yang lebih tinggi. Dalam Program life skills budidaya ikan lele penelitian ini yang menjadi instrumen utama dilaksanakan di Desa Karangpatihan. Program ini yaitu peneliti itu sendiri yang menggunakan alat diadakan pemerintah desa merupakan suatu bantu berupa pedoman observasi, wawancara, dan bentuk pemberdayaan warga masyarakat Desa dokumentasi. Karangpatihan. Program ini dilaksanakan guna menambah Teknik Analisis Data dan memberikan ketrampilan kepada warga masyarakat yang Teknik analis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah kemampuan 1. Pengumpulan data. Pengumpulan data didapat dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. 2. Reduksi data. Mereduksi data berarti merangkup, memilih halhal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang kurang mampu. Disisi lain program life skills budidaya ikan lele ini untuk membekali warga masyarakat dalam menjalankan kegiatan usaha. Hal yang melatarbelaking diadakannya program life skills budidaya ikan lele di antaranya: di Desa Karangpatihan masih banyak masyarakat kurang Dampak Pelaksanaan Program .... (Nanda Indra Tawakal) 343 mampu, Desa Karangpatihan berada di tempat adanya program life skills, 2. Pemerintah Desa yang sulit air sehingga ikan lele yang di pilih Karangpatihan sangat mensuport sekali akan karena dalam membudidayakan ikan lele tidak adanya program life skills budidaya ikan lele. 3. memerlukan banyak air dan mudah. Tujuan dari Banyaknya Sumber Daya Manusia yang dimiliki, diadakannya program life skills ada 2 yaitu : 4. Semangat yang tinggi dari pengelola program untuk diikuti dari beberapa sasaran program. menambah masyarakat pendapatan agar dari perekonomian warga keluarga Sedangkan yang menjadi faktor terangkat dan untuk memberikan ketrampilan penghambat dari terlaksananya program life skills budidaya ikan lele kepada warga masyarakat. budidaya ikan lele yaitu: 1. Motivasi dari warga Program life skills budidaya ikan lele yang di masyarakat masih kurang. 2. Warga masyarakat selenggarakan kurang pandai ada juga yang buta aksara, 3. oleh Karangpatihan ini pemerintah ditujukan Desa bagi warga Karangpatihan yang Dampak program life skills yang dapat Proses terlihat pada sasaran program setelah mengikuti perekrutan peserta dengan cara pemerintah desa kegiatan semua sasaran mempunyai kemampuan menunjuk langsung warga masyarakat yang dan ketrampilan seperti yang telah dilatihkan. kurang mampu dan mau mengikuti program life Tujuan dari program life skills budidaya ikan lele skills yang sudah tercapai namun belum 100%. Adapun disampaikan dalam program ini disesuaikan dampak yang ditimbulkan oleh program life skills dengan program yang dilakukan. Materi yang budidaya ikan lele, yaitu: 1. Dampak terhadap disampaikan oleh instruktur meliputi pengetahuan kecakapan dan pembelajaran ditimbulkan terhadap kecakapan vokasional pada merupakan suatu cara yang dilakukan oleh sasaran program, yaitu : ketrampilan penyiapan instruktur kolam, pengaturan air, pemeliharaan, masa masyarakat Desa mempunyai kekurangan budidaya ikan ketrampilan. dalam ekonomi. lele. Metode Materi menyampaikan materi Masalah akan ketersediaan air. Vokasional. Ketrampilan Dampak tersebut yang pembelajaran kepada sasaran program sehingga pemanenan. mampu tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Dalam dikuasai oleh sasaran program. Mereka juga pembelajaran program life skills ini menggunakan mengaplikasikannya di rumah dalam nentuk dua metode yaitu ceramah dan praktek. Namun berwirausaha ikan lele. 2. Dampak terhadap penerapan keduanya tidak seimbang. Metode kecakapan akademik. Dampak akademik yang ceramah di gunakan 30% dan praktek digunakan terlihat pada sasaran progam yaitu meningkatnya 70%. pengetahuan dari sasaran program. Meningkatnya Dalam jalannya sebuah program tentu pengetahuan ini dibuktikan dengan bagaimana berjalan faktor mereka mampu menguasai materi teori maupun pendukung dan penghambat. Adapun faktor praktek. 3. Dampak terhadap kecakapan personal. pendukung yang membuat jalannya program life Dampak skills budidaya ikan lele ini lancar, sebagai kecakapan personal meliputi mengetahui potensi berikut: 1. Masyarakat sangat mendukung akan diri dan rasa pesrcaya diri. Warga masyarakat tidak mulus dan terdapat yang ditimbulkan terkait dengan Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 8, No. 5, Tahun 2016 344 yang menjadi sasaran program menjadi mampu dan terampil menjaga kelangsungan hidupnya di menentukan seberapa besar usaha budidaya ikan masa yang akan datang. Pendidikan life skills lele yang akan mereka lakukan sesuai dengan mempunyai esensi untuk meningkatkan relevansi kemampuan warga pendidikan dengan nilai-nilai kehidupan nyata, masyarakat juga menjadi memiliki rasa percaya baik preventif maupun progrsif (Anwar, 2012: diri yang sangat tinggi. 4. Dampak terhadap 43). Kegiatan pelaksanaan program tidak hanya kecakapan sosial. Dampak yang terkait dengan ini memberikan ketrampilan, tetapi juga pengetahuan meliputi yang terkait dengan ketrampilan yang diberikan mereka. Disisi berkomunikasi dengan lain baik dan menambah relasi. salah satu contoh tentang pengetahuan kewirausahaan.dengan diberikannya pengetahuan Pembahasan kewirausahaan, hal itu akan menjadi bekal dalam Berikut ini adalah beberapa aspek yang akan dijadikan pembahasan dalam penelitian ini, yaitu : 1. kajiat teori, program life skills yang ditujukan kepada warga masyarakat diharapkan dapat Keterlaksanaan program life skills budidaya ikan lele. keterlaksanaan program life skills budidaya ikan lele dapat dikatakan sudah baik. Brolin dalam Anwar (2012: 20) life skills constitute a continium of knowledge and aptitude that are necessary for a person to function effectively and to avoild interupption of employment experience. pengertian diatas menyatakan kecakapan hidup merupakan serangkaian pengetahuaan dan bakat yang diperlukan bagi seseorang yang dapat berfungsi secara hambatan-hambatan efektif dan dalam menghindari bekerja. Dalam program life skills budidaya ikan lele diharapkan dapat membantu sasaran program agar memiliki ketrampilan membantu warga masyarakat memiliki bekal ketrampilan untuk melakukan sebuah usaha demi Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa bekal melakukan sebuah kegiatan usaha. Berdasarkan dan kemampuan dalam membudidayakan ikan lele dan supaya warga masyarakat mencapai taraf hidup yang lebih baik. Tujuan dari program life skills ini sudah sesuai dengan teori. Berdasarkan kajian teori, tujuan utama dari pendidikan life skills adalah menyiapkan peserta didik agar mampu, sanggup, mencapai hidup yang sejahtera. Program pendidikan life skills adalah pendidikan yang dapat memberikan bekal ketrampilan yang praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar kerja, peluang usaha, dan potensi ekonomi yang ada di masyarakat (Anwar, 2012: 20). Sejalan dengan kajian teori dapat diketahui bahwa program life skills budidaya ikan lele yang diselenggrakan pemerintah Desa Karangpatihan sudah memberikan ketrampilan dan pengetahuan yang dapat dijadikan bekal oleh sasaran program untuk menjalankan sebuah usaha agar taraf hidup mereka lebih baik. 2. Dampak keterlaksanaan program life skills budidaya ikan lele Otto Soemareonto dalam Hasmawati (2013: 129) dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas dan aktivitas itu dapat dilakukan oleh manusia yang mengarah pada perubahan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Dampak yang dapat dirasakan oleh warga Dampak Pelaksanaan Program .... (Nanda Indra Tawakal) 345 masyarakat yaitu peningkatan kemampuan dan mencakup ketrampilan lele, kecakapan berfikir rasional. Salah satu contoh peningakatan pengetahuan, dan penambahan dari kecakapan ini ialah pengambilan keputusan. pendapatan. Dampak yang ditimbulkan dari Ketrampilan ini menjadi paling utama dalam adanya program life skills budidaya ikan lele ini menentukan seseorang dapat berkembang atau akan di rinci menjadi empat aspek kecakapan tidak. Salah satu dampak yang bisa dilihat dari hidup, vokasional. kecakapan persona mengenai mengenal diri Kecakapan vokasional ini dikatkan dengan sendiri. Para warga masyarakat menjadi mampu bidang pekerjaan yang terdapat di masyarakat mengetahui potensi diri yang mereka miliki. (Anwar, kecapakan Warga masyarakat mampu menentukan seberapa vokasional yang muncul dari adanya program life besar usaha budidaya ikan lele yang mereka skills budidaya ikan lele yaitu meningkatnya jalankan sesuai dengan kemampuan mereka. ketrampilan. Warga masyarakat menjadi memiliki Selain itu ada juga dampak yang terkait tentang ketramilan dalam hal budidaya ikan lele. 2. rasa percaya diri. Warga masyarakat menjadi Kecakapan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. dalam yaitu: budidaya 1. 2012: ikan Kecakapan 31). akademik. Dampak Kecakapan akademik kecakapan mengenal diri dan seringkali disebut kemampuan berfikir ilmiah. Dampak akademik yang terlihat pada sasaran SIMPULAN DAN SARAN program yaitu meningkatnya pengetahuan dari Simpulan Berdasarkan uraiaan di atas, dari hasil penelitian sasaran program. Dengan bertambahnya kecakapan akademik dari sasaran program, maka dalam menjalankan usaha budidaya ikan lele menjadi lebih baik. Hal itu dikarenakan mereka menjadi mengerti bagaimana teknik-teknik membudidayakan ikan lele. 3. Kecakapan sosial. Kecakapan kecakapan sosial antara komunikasi lain dengan mencakup empati dan kecakapan bekerja sama. Ketrampilan dapat berupa ketrampilan komunikasi (Anwar, 2012: 30). Mempunyai komunikasi yang baik merupakan cakupan dari kecakapan sosial. Warga masyarakat yang mengikuti program life skills, setelah lulus cara berkomunikasi mereka menjadi lebih baik. Dengan hal ini juga memicu tambahnya relasi dari warga masyarakat. Dengan semakin bertambahnya relasi maka usaha budidaya ikan lele mereka akan lebih baik. 4. Kecakapan personal. Kecakapan personal dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Program life skills ini diadakan merupakan bentuk pemberdayaan warga Karngpatihan. Yang masyarakat Desa melatarbelakingi diadakannya program ini ialah masih banyaknya warga kurang mampu di Desa Karngpatihan. Tujuan dari program ini untuk memberikan kemampuan dan ketrampilan budidaya ikan lele kepada warga masyarakat Desa Karangpatihan dan untuk masyarakat menambah agar pendapatan perekonomian warga keluarga terangkat. Dalam pelaksanaanya program ini tidak hanya memberikan ketrampilan saja, namun juga memberikan pengetahuan. Penyampaian materi dilakukan dengan dua metode yaitu ceramah dan praktek. 2. Dampak keterlaksanaan program. Dampak dari program life skills Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 8, No. 5, Tahun 2016 346 budidaya ikan lele yaitu peningkatan kemampuan dari sasaran program. Dengan adanya program ini berdampak positif bagi warga masyarakat Desa Karangpatihan. Dampak yang ditimbulkan di rinci menjadi empat aspek kecakapan hidup, yaitu: kecakapan vokasional, kecakapan Bambang Iqbal Safrani. (2015). Belum Meratanya Pendidikan Di Indonesia. Diakses tanggal 20 februari 2016 dari www.kompasiana.com Hasnawati. (2013). Dampak Menonton Tayangan Sinetron Putih Abu-Abu Terhadap Perilaku Anak Di Kelurahan Sidodamai Samarinda. Ejournal Ilmu Komunikasi, 1(2), 126-137. akademik, kecakapan sosial, dan kecakapan personal. Saran 1. Para pengelola dan penyelenggara program perlu melakukan pemantauan secara berkala pada usaha yang dujalankan oleh warga Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tim Broad Based Education Depdiknas. (2012). Kecakapan Hidup Life Skills Melalui Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas. Jatim: Swa Bina Qualita Indonesia. masyarakat. 2. Warga masyarakat harus mampu membuat usaha yang mereka lakukan menjadi lebih besar. DAFTAR PUSTAKA Anwar. (2012). Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills). Bandung: Alfabeta. Undang-undang 1945 . www.Bappeda.ponorogo.go.id Diakses tanggal 25 Februari 2016. www.bps.go.id Diakses tanggal 25 Februari 2016