L1 LAMPIRAN 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk

advertisement
LAMPIRAN
1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data
Narasumber : Dr. Herlina
Jabatan
: Dokter Umum
No
1.
Pertanyaan
Bagaimana prosedur
pelayanan rumah sakit
dimulai dari pasien datang?
Jawaban
Untuk pasien rawat jalan mereka harus
mendaftar terlebih dahulu di loket,
kemudian menuju poli klinik. Di poli
klinik oleh perawat akan dilakukan
anamnesis pada pasien mengenai
keluhannya, dan dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital seperti tensi, suhu, dll.
Kemudian dokter akan melanjutkan
dengan pemeriksaan fisik. Proses
selanjutnya dokter menentukan apakah
pasien perlu atau tidak dirujuk ke
penunjang
medik
(radiologi,
laboratorium).
Bila perlu rujukan, maka pasien akan
dibuatkan
surat
pengantar
untuk
pemeriksaan penunjang medik. Pasien
akan menuju ruang penunjang medik
disertai surat pengantar.
Setelah pasien melakukan rujukan ke
penunjang medik kemudian pasien
kembali ke poli dengan hasil pemeriksaan
penunjang medik tersebut. Dokter akan
memeriksa hasil rujukan dan membuat
diagnosis mengenai penyakit pasien
seperti ICDX.
Setelah melakukan diagnosis maka dokter
akan menentukan apakah pasien perlu
melakukan rawat inap atau tidak. Bila
tidak maka pasien akan diberikan terapi
dalam bentuk resep untuk mengambil
obat diapotek. Bila perlu rawat inap maka
perawat poli akan membawa pasien ke
IGD untuk dilakukan tindakan medik
seperti pemasangan infus, dll.
Setelah dilakukan tindakan kemudian
perawat IGD akan menghubungi ruang
L1
L2
No
Pertanyaan
2.
Apa saja yang dicatat petugas
waktu pendaftaran?
3.
Bagaimana prosedur
penanganan di IGD?
4.
Bagaimana cara dokter
mengangani banyak pasien di
IGD?
Jawaban
perawatan untuk menanyakan ketersedian
dan persiapan kamar, lalu pasien akan
diantar ke kamarnya.
Ketika melakukan pendaftaran loket akan
meminta kartu berobat pasien, jika tidak
ada maka akan dibuatkan kartu
berobatnya. Pasien akan ditanya nama
dan alamat kemudian petugas akan
mencatatnya pada kartu berobat pasien
dan status pasien.
Pasien yang datang dalam keadaan gawat
darurat akan langsung ditangani oleh tim
IGD yang terdiri dari dokter jaga dan
beberapa petugas (dalam hal ini perawat
piket) untuk dilakukan pertolongan
pertama pada pasien. Masing – masing
petugas melakukan bagiannya, ada yang
bertugas
melakukan
anamnesis,
melakukan tindakan seperti pemasangan
infus, memberikan obat, memeriksa tanda
– tanda vital pasien seperti tendi, nadi,
dll. Kemudian dokter jaga akan
melakukan pemeriksaan fisik kondisi
pasien.
Dokter akan membuat diagnosis dan
memutuskan apakah pasien perlu
perawatan lebih lanjut (rawat inap) atau
tidak. Apabila perlu, proses selanjutnya
perawat akan menghubungi ruang rawat
untuk menyediakan kamar bagi pasien
tersebut sesuai dengan permintaan pasien.
Kemudian mengantarkannya ke kamar
perawatan yang telah dipesan tersebut,
dan mendaftarkannya esok hari pada jam
kerja.
Pasien yang datang dalam keadaan gawat
atau diluar jam operasional akan
dilarikan ke IGD. Di IGD apabila ada
lebih dari 1 pasien yang datang
bersamaan atau berselang tidak lama
maka pasien tersebut akan diberikan
prioritas mana yang akan di tangani
terlebih dahulu sesuai dengan keadaan
pasien saat itu.
L3
No
Pertanyaan
5.
Bagaimana cara pasien
mendapat kamar inap?
6.
Apa saja yang dilakukan
dokter di poli klinik?
Jawaban
Perawat pada IGD akan menghubungi
ruang keperawatan untuk menyediakan
kamar untuk pasien. Jika pasien berasal
dari poli klinik, maka pasien akan dibawa
keIGD untuk mendapatkan tindakan
seperti pemasangan infus, kemudian
pasien akan diantar ke kamarnya.
Proses pertama oleh perawat akan
dilakukan anamnesis pada pasien
mengenai keluhannya, dan dilakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital seperti
tensi, suhu dll. Kemudian dokter akan
melanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
Proses selanjutnya dokter menentukan
apakah pasien perlu atau tidak dirujuk ke
penunjang
medik
(radiologi,
laboratorium).
Bila perlu rujukan, maka pasien akan
dibuatkan
surat
pengantar
untuk
pemeriksaan penunjang medik dan pasien
akan menuju ruang penunjang medik
disertai surat pengantar. Surat pengantar
berisikan identitas pasien dan nama
dokter yang meminta dan tindakan apa
yang akan dilakukan. Pasien kemudian
menyerahkan surat pengantar tersebut ke
petugas instalasi penunjang medik dan
menunggu antrian hingga dipanggil.
Setelah dipanggil pasien akan melakukan
pemeriksaan sesuai dengan permintaan
dokter dari pasien.
Setelah pemeriksaan pasien akan
diberikan kwitansi untuk melakukan
pembayaran di kasir. Setelah melakukan
pembayaran pasien akan mendapat
kwitansi bukti pembayaran. Pada
kwitansi terdapat 3 rangkap yaitu 1 untuk
instalasi, 1 untuk pasien, dan 1 untuk
kasir. Pada kwitansi sudah terdapat poin –
poin biaya yang harus dibayar pasien
untuk suatu tindakan misalnya jasa
konsul, obat, dll. Untuk semua instalasi
menggunakan kwitansi yang sama.
Setelah pasien melakukan rujukan ke
penunjang medik, kemudian pasien
L4
No
Pertanyaan
7.
Bagaimana prosedur rujukan
ke radiologi dan
laboratorium?
8.
Bagaimana pembayaran
pasien rawat inap?
9.
Apa beda kartu berobat
pasien dan status pasien?
Jawaban
kembali ke poli dengan hasil pemeriksaan
penunjang
medik.
Dokter
akan
memeriksa hasil rujukan dan membuat
diagnosis mengenai penyakit pasien
seperti ICDX. Setelah melakukan
diagnosis maka dokter akan menentukan
apakah pasien perlu melakukan rawat
inap atau tidak, bila tidak maka pasien
akan diberikan terapi dalam bentuk resep
untuk mengambil obat di apotek.
Resep tersebut diserahkan ke apotek dan
pasien akan melakukan pembayaran di
kasir. Setelah membayar pasien akan
kembali ke apotek dengan membawa
kwitansi untuk pengambilan obat dan
pulang.
Bila perlu rawat inap maka perawat poli
akan membawa pasien ke IGD untuk
dilakukan tindakan medik seperti
pemasangan infus, dll. Setelah dilakukan
tindakan kemudian perawat IGD akan
menghubungi ruang perawatan untuk
menanyakan ketersedian dan persiapan
kamar lalu pasien akan diantar
kekamarnya.
Dokter akan membuat surat pengantar
yang akan dibawa pasien untuk
diserahkan ke instalasi penunjang medik.
Kemudian
pasien
melakukan
pemeriksaan.
Setelah pemeriksaan, pasien akan
melakukan pembayaran di kasir baru
dapat mengambil hasil pemeriksaannya.
Pasien kembali ke poli dengan membawa
hasil pemeriksaan dan diperiksa kembali
oleh dokter.
Pembayaran akan dilakukan diakhir
ketika pasien sudah diperbolehkan
pulang, selama dirawat inap perawat pada
ruang keperawatan akan mencatat semua
transaksi berobat pasien seperti riwayat
penyakit.
Kartu pasien adalah kartu yang didapat
pasien yang sudah terdaftar pada rumah
sakit. Ketika berobat ke rumah sakit,
L5
No
Pertanyaan
Jawaban
pasien hanya perlu menunjukan kartu
berobatnya dan petugas akan mencarikan
status pasiennya. Jika pasien baru akan
didaftarkan dan mendapat kartu berobat
pasien dan status pasien. Status pasien
berisikan riwayat dari penyakit pasien.
10. Bagaimana pasien rawat inap
mendapat rujukan ke
penunjang medik?
Dokter akan membuat surat pengantar
yang akan diserahkan kepada perawat,
kemudian perawat akan mengantarkan
surat tersebut kepada instalasi penunjang
medik yang dimaksud.
Untuk instalasi laboratorium, petugas
penunjang medik akan datang ke kamar
pasien dalam melakukan pemeriksaan
seperti mengambil darah untuk dites di
lab.
Sedangkan instalasi radiologi, pasien
akan diantarkan oleh perawat ke ruang
instalasi tersebut untuk dilakukan
pemeriksaan sesuai permintaan dokter.
Dan hasilnya akan diserahkan oleh
petugas instalasi ke perawat untuk
diperiksa oleh dokter.
Narasumber : Henry Alpius, S. Kep
Jabatan
: Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik
No
1.
Pertanyaan
Dari sistem yang berjalan
selama ini, apa saja kendala
dan permasalahan yang ada ?
Jawaban
Kendala yang ada selama ini adalah
pencatatan data yang tidak akurat. Setiap
minggu dilakukan pengecekan terhadap
stock obat dan data yang ada di kami
tidak sesuai dengan obat yang ada,
misalnya obat minum ada 1000 unit
namun kenyataanya hanya ada 100 unit.
Data obat yang ada tidak sesuai dengan
obat yang tersedia karena pegawai
cenderung malas / lupa untuk melakukan
pengecekan stock yang ada dan ada
petugas yang mengambil obat. Apabila
stock obat di apotek sudah habis maka
L6
No
Pertanyaan
2.
Selain data obat yang tidak
akurat, apakah masih ada
permasalahan yang ada ?
3.
Data pembayaran pasien
disimpan dimana, dan
bagaimana cara
menyimpannya?
Jawaban
akan sulit untuk mengetahuinya dan
melakukan tindakan segera / pengadaan
obat. Setiap obat memiliki batas stock
minimum, dan apabila sudah mencapai
maka harus ditambah.
Belum ada penomoran pada bukti
pembayaran / kwitansi. Dan setiap ada
sidak dari BPK (Badan Pemeriksa
Keuangan), masalah yang ditemukan
selalu pada bagian keuangan dan stock
obat. Masalah yang ditimbulkan dari
belum adanya penomoran pada kwitansi
adalah dalam melakukan pembukuan
menjadi sulit, dan apabila ingin
melakukan
pengecekan
riwayat
pembayaran sebelumnya sulit. Selama ini
pasien yang berobat pada instalasi
tertentu akan diberikan kwitansi rangkap
3, satu untuk instalasi, satu untuk pasien
dan satu untuk kasir. Dan pembayaran
dilakukan di kasir. Dalam melakukan
pembayaran terkadang terjadi kesalahan
dalam perhitungan karena masih
menggunakan manual kesalahan tersebut
bisa dari kasir dan instalasi. Kesalahan
pada kasir adalah kesalahan pada
perhitungan total biaya dan kembalian
pembayaran, sedangkan kesalahan yang
terjadi pada instalasi adalah kesalahan
dalam pencantuman harga tindakan
misalnya harga tindakan medik jahitan.
Sehingga petugas yang terkait harus
menanggung
kerugiannya
akibat
kesalahan perhitungan.
Pasien akan diberikan 3 rangkap
kwitansi, salah satunya untuk kasir, dan
bukti pembayaran tersebut akan disetor
oleh petugas piket kepada kepala kasir
yang akan melakukan pembukuan dan
kemudian diteruskan kepada bendahara
rumah sakit.
L7
2. Hasil wawancara dengan Pihak RSUD untuk evaluasi
Narasumber : Dr. Herlina
Jabatan
: Dokter Umum
Tanggal dan Waktu Wawancara : Minggu, 27 Januari 2013, Jam 19.25 WIB
No
1.
Pertanyaan
Apakah sistem yang telah
kami buat akan / dapat
dipakai ?
Jawaban
Bisa diterapkan, jika dikemudian hari ada
pelayanan tambahan maka sistem
tersebut diharapkan ada pengembangan
lebih lanjut misalnya penambahan fitur
dan display.
2.
Bagaimana komentarnya
mengenai sistem yang telah
kami buat ?
Apakah menu yang disajikan
dalam sistem tersebut mudah
untuk digunakan ?
Seberapa besar sistem dapat
membantu pekerjaan para
karyawan ?
Perlu adanya pemisahan antara aplikasi
untuk kasir dan pendaftaran pasien.
3.
4.
Ya, mudah dan cepat untuk dipelajari
dan beradaptasi.
Dengan beralih dari sistem yang
sekarang yang masih manual secara
otomatis pekerjaan karyawan dari satu
bagian ke bagian yang lain menjadi lebih
cepat.
Narasumber : Henry Alpius, S.Kep
Jabatan
: Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik
Tanggal dan Waktu Wawancara : Minggu, 27 Januari 2013, Jam 20.00 WIB
No
1.
Pertanyaan
Apakah sistem yang telah
kami buat akan / dapat
dipakai ?
Jawaban
Dapat, karena selama ini rumah sakit
masih menggunakan sistem yang
manual. Dengan adanya aplikasi ini
diharapkan bisa membantu dalam proses
transaksi dan pelayanan dirumah sakit.
2.
Bagaimana komentarnya
mengenai sistem yang telah
kami buat ?
Apakah menu yang disajikan
dalam sistem tersebut mudah
untuk digunakan ?
Perlu penambahan fitur berupa jadwal
praktek dokter untuk menggantikan
sistem penjadwalan yang sekarang.
Sangat mudah, karena tampilan –
tampilannya jelas, simple dan mudah
dipahami.
3.
L8
No
4.
Pertanyaan
Seberapa besar sistem dapat
membantu pekerjaan para
karyawan ?
Jawaban
Sangat membantu karena sebelumnya
masih manual, dengan adanya program
ini sangat membantu dalam menghemat
waktu dan lebih termonitor sehingga
dapat meminimalisir kecurangan yang
ada maupun human error.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan melalui telepon, dapat kami
simpulkan bahwa sistem yang telah kami buat dapat diterapkan dalam kegiatan
operasional rumah sakit.
Selain dapat menghemat waktu dan memonitor serta
meminimalisir kecurangan, sistem tersebut juga diharapkan dapat membantu proses
pelayanan yang selama ini dijalankan secara manual. Dengan catatan bahwa
dikemudian hari apabila ada penambahan jasa pelayanan maka diharapkan sistem
tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut.
L9
L10
L11
L12
L13
L14
Download