PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG 3 M TERHADAP SIKAP KELUARGA DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH ( STUDY ANALITIK DI LINGKUNGAN BENCE RT 24 RW 05 KELURAHAN PAKUNDEN KOTA KEDIRI TAHUN 2008 ) Emi Agustina, Suryono, Andika Bagus S. Bidang Keperawatan, Akademi Keperawatan Pamenang Pare - Kediri ABSTRACT Education of health is process to increase ability of society in looking after and improving its health. Attitude not yet represented an activity or action however representing open or open behaviour. Target of this research is to know what is there influence of gift education of health about 3 M to society attitude in prevention of dengue in environment of Bence Sub-District of Pakunden. Desain Research weared in this is analytic. Its population is the overall of family head exist in RT 24 RW 05. Sample of is over all of population taken with sampling purposive counted 30 client. Data processed by using statistical test of Wilcoxon Signed Rank Test. With result of from 15 responder getting treatment which before education of health only getting value enough there is 11 responder ( 73,3 ) and less there is 4 responder ( 26,7 ) but after can education of health 15 natural responder [is] make-up of change become goodness there is 12 responder ( 80 ) and enough there is 3 responder ( 20 ). From result of research with test of statistic the Wilcoxon Signed Ranks Test got by P signifikasi = 0,002 with = 5 = 0,05. Becoming there by H0 = Refused by because value of P < 0,05. Equally there is influence of education of health about 3 M to family attitude in prevention of dengue. One of them is to education of health about 3 M, previous family have attitude which enough or less after getting education of health can turn into betterly. Family become diffraction understand hygiene of environment will and also can do prevention of dengue self-supportingly Keywords : Education of health, family attitude korban di kota Kediri ini sudah melebihi total korban DB tahun lalu yang hanya 224 orang dengan 5 orang diantaranya meninggal dunia ( Sumber : JawaPos 11/11/05 ). Berdasarkan data puskesmas Pesantren II yang menangani wilayah kelurahan Pakunden, didapatkan kasus DBD di wilayah kelurahan Pakunden 20 kasus dan tahun 2007 didapatkan 4 kasus DBD yang kejadiannya terjadi pada bulan januari sampai dengan april. Di seluruh Indonesia pada bulan januari sampai dengan juni 2007 didapatkan data 90.531 penderita DBD dan 982 orang diantaranya meninggal dunia. Berdasarkan hasil studi pendahuluan tentang sikap keluarga yang dilakukan di lingkungan Bence pada RT 24 dengan 30 kepala keluarga . Dengan cara observasi dapat diketahui 5 diantara 30 tempat tinggal terdapat jentik-jentik nyamuk didalam bak air/kamar mandi dan ada juga yang tidak mengubur bendabenda bekas yang dapat dijadikan sarang nyamuk. Dari kelima keluarga tersebut diketahui 2 kepala keluarga atau sekitar 40 % sikap keluarga tersebut PENDAHULUAN Demam berdarah dengue adalah salah satu penyakit menular yang perlu untuk dicegah dan diberantas karena dapat mengakibatkan kematian dan berpotensi untuk menjadi wabah. Pemerintah melalui Departemen Kesehatan sudah menghimbau masyarakat untuk hidup bersih dan sehat terutama kebersihan lingkungan sekitar melalui media elektronik maupun media cetak yang telah disampaikan kepada masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran penyakit demam berdarah dengan cara melaksanakan gerakan PSN atau lebih sering dikenal dengan sebutan gerakan 3 M. Namun pada kenyataannya pelaksanaan gerakan 3 M tidak dilakukan oleh masyarakat, karena masyarakat terlalu sibuk akan kepentingannya sendiri. Menurut WHO, setiap tahun, diperkirakan terdapat 20 juta kasus infeksi dengue, mengakibatkan kira-kira 24 juta kematian. Pada tahun 2005 jumlah total korban DB di Kabupaten Kediri mencapai 303 pasien. Sedangkan di kota Kediri 238 pasien. Jumlah Jurnal AKP 22 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010 tahu tetapi tidak mencerminkan pencegahan demam berdarah seperti melakukan 3 M dan 3 kepala keluarga atau sekitar 60 % tidak melakukan 3 M. Pada kenyataannya sikap masyarakat kurang tentang gerakan 3 M. Pemerintah melalui Departemen Kesehatan atau Puskesmas mengadakan penyuluhan tentang PSN atau gerakan 3 M, akan tetapi masyarakat belum sadar dan kurang menanggapi tentang pentingnya gerakan 3 M. Pelaksanaan gerakan 3 M tidak terlaksana akibatnya sampah – sampah tidak terawat sehingga dijadikan tempat bersarang nyamuk demam berdarah. Dari banyaknya sampah yang dijadikan sarang nyamuk menyebabkan masyarakat terkena penyakit demam berdarah. Penyakit demam berdarah yang terjadi di masyarakat tidak lepas dari sikap masyarakat yang terlalu sibuk akan pekerjaannya sehingga mereka lupa akan kewajiban menjaga kebersihan lingkungannya dan tidak mengindahkan penyuluhan – penyuluhan atau pesan yang disampaikan pemerintah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang 3 M terhadap sikap masyarakat dalam pencegahan demam berdarah di lingkungan Bence Kelurahan Pakunden. Quesioner atau angket dibuat terstruktur sehingga memungkinkan responden untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan mengenai data demografi. Serta kuisioner sikap untuk mengetahui dan mengukur sikap keluarga. Respon yang diintervensi dilakukan penyuluhan tentang 3M. Sebelumnya diamati terlebih dahulu sikap keluarga dan tanggapan mereka mengenai pencegahan demam berdarah dengan cara 3M dengan menggunakan lembar kuisioner sikap. Setelah dilakukan penyuluhan diamati sikap keluarga tersebut, setelah 1 bulan diberikan kuisioner sikap dan dinilai apakah dilaksanakan atau tidak penyuluhan yang kita lakukan. Analisa hasil jawaban atas jawaban kuesioner dan scoring, HASIL PENELITIAN Tabel 1. Tabulasi Silang Sikap Pada Kelompok Kontrol Sebelum Pendidikan Kesehatan Kategori sikap setelah perlakuan Kategori sikap kelompok kontrol Baik METODE PENELITIAN Cukup Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah “Quasy Eksperimental Desain” yaitu desian untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimental. Rancangan yang diambil oleh peneliti adalah Rancangan “ Non – Equivalent Control Group “ dimungkinkan untuk membandingkan hasil intervensi program kesehatan di suatu kontrol yang serupa, tetapi tidak perlu kelompok yang benar-benar sama. Populasi dari penelitian ini adalah keluarga atau 600 Kepala Keluarga yang ada di lingkungan Bence Kelurahan Pakunden. Sampel dari penelitian ini dibatasi hanya pada kepala keluarga yang ada di lingkungan Bence RT 24 RW 05 kelurahan Pakunden sebanyak 30 kepala keluarga. 15 kepala keluarga dilakukan perlakuan/penyuluhan dan 15 kepala keluarga lainnya tidak dilakukan perlakuan/penyuluhan (kontrol). Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui questioner. Jurnal AKP Kurang Tidak Baik Total Baik 10 (66,7%) 2 (13,3%) 0 (0 %) 0 (0 %) 12 (80 %) Cukup 3 ( 20% ) 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) 3 (20 %) Kurang 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) Tidak Baik Total 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) 13 (86,7%) 2 (13,3%) 0 (0 %) 0 (0 %) 15 (100 %) Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Dari kelompok kontrol yang menunjukkan sikap baik ada 13 responden ( 86,7% ) sedangkan yang menunjukkan sikap cukup ada 2 Responden (13,3%). Dari kelompok perlakuan yang menunjukkan sikap baik ada 12 responden ( 80% ) sedangkan yang menunjukkan cukup ada 3 responden ( 20% ). 23 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010 Tabel 2. Tabulasi silang antara kelompok perlakuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan Pada tabel diatas menggambarkan bahwa pendidikan kesehatan tentang 3 M mempunyai pengaruh terhadap sikap keluarga dalam pencegahan demam berdarah. Hal tersebut dilihat dari hasil uji Kategori sikap setelah perlakuan Kategori sikap kelompok kontrol Baik Cukup Kurang Tidak Baik Total Baik 0 (0 %) 8 (53,3%) 4 (26,7%) 0 (0 %) 12 (80 %) Cukup 0 (0 %) 3 (20%) 0 (0 %) 0 (0 %) 3 (20 %) Kurang 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) Tidak Baik 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) Total statistik Wilcoxon Signed Rank Test yang menunjukkan nilai signifikasi ( P = 0,002 ) dan ada 14 responden yang mengalami peningkatan sikap atau perubahan sikap dan ada 1 yang mengalami kemunduran sikap 0 (0 %) 11 (73,3%) 4 (26,7%) 0 (0 %) 15 (100 %) Pembahasan Setelah dilakukan analisa data dan melihat hasilnya, dalam bab ini akan dibahas tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang 3 M terhadap sikap keluarga dalam pencegahan demam berdarah. Dari hasil penelitian dengan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test tersebut didapatkan signifikasi P = 0,002 dengan α = 5% = 0,05. Jadi dengan demikian H0 = Ditolak karena nilai P < 0,05. Dengan kata lain ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang 3 M terhadap sikap keluarga dalam pencegahan demam berdarah. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui perbedaan antara kelompok perlakuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Apabila sebelum dilakukan ( 73,3% ) dan sikap kurang ada 4 responden dan setelah pendidikan kesehatan nilai responden mengalami perubahan. Sikap baik diperoleh 12 responden ( 80% ) dan sikap cukup diperoleh 3 responden ( 20% ). Kesimpulan 1. Dari data penelitian sikap keluarga dalam pencegahan demam berdarah dengan cara 3 M sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah dari kelompok perlakuan sikap cukup ada 11 responden (73,3%), kemudian kurang sebanyak 4 responden (26,7%) dari total 15 responden. 2. Dari data penelitian sikap keluarga dalam pencegahan demam berdarah dengan cara 3 M sesudah dilakukan pendidikan kesehatan adalah dari kelompok perlakuan sikap baik ada 12 responden ( 80% ) dan cukup ada 3 responden ( 20% ). 3. Dari hasil penelitian di atas menunjukkan ada perbedaan hasil penelitian sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Dan diuji pada uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan signifikasi P = 0,002 dengan α = 5% = 0,05. Jadi dengan demikian H0 = Ditolak karena nilai P < 0,05. Dengan kata lain ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang 3 M terhadap sikap keluarga dalam pencegahan demam berdarah. Selanjutnya dilakukan perbandingan nilai antara pre perlakuan dan post perlakuan dengan menggunakan tabulasi data selanjutnya dikonversikan dalam rumus uji peringkat bertanda dari Wilcoxon untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang 3M terhadap sikap keluarga dalam pencegahan demam berdarah. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test N Mean Sum of Rank Ranks a Skor sikap Negatif Ranks 1 4,50 4,50 setelah Positif Ranks 14b 8,25 115,50 perlakuan – Ties 0c skor sikap sebelum perlakuan Total Z Nilai signifikan Jurnal AKP 15 Test Statistik Skor sikap setelah perlakuan – skor sikap sebelum perlakuan -3,154a ,002 24 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010 Nursalam, (2003), “ Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan “. Salemba Medika : Jakarta DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi, (2006), “ Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek “.Rineka Cipta : Jakarta Azwar S., (1998), “ Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya “ Edisi 2, Pustaka Belajar Offset Yogya Effendy, Nasrul ( 1998 ). “Dasar – Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat”. Ed 2. EGC.Jakarta Mansjoer, Arif & Suprohaita; 2000; “ Kapita Slekta Kedokteran Jilid II “; Jakarta: Media Aesculapius. Purwanto, Heri, ( 1999 ), “ Pengantar Perilaku Manusia “. EGC : Jakarta Widayatun Tri Rusmi, (1998), “ Ilmu Perilaku “, CV Agung Seto, Jakarta. WHO, ( 1999 ), “ Demam Berdarah Dengue “ EGC, Jakarta [email protected] ( diakses tanggal 18 September 2007 ) http://www.suarapembaharuan.com/news/2004/04/04/ index.htm ( diakses tanggal 18 September 2007 ) htttp://www.depkes.go.id/index ( diakses tanggal 18 September 2007 ) Notoatmodjo, Soekidjo. ( 2005 ), “ Metodelogi Penelitian Kesehtan “. Rineka Cipta : Jakarta Notoatmodjo, Soekidjo. ( 2003 ), “ Pendidikan dan Perilaku Kesehatan“. Rineka Cipta : Jakarta Jurnal AKP 25 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010