Kerangka Pikir Kajian Pengantar Sistem Ekonomi Perspektif Islam Dari Karya Besar: Taqyuddin An-Nabhani Asas Sistem Ekonomi Download Tsaqafah Kritik Sistem Ekonomi Kapitalis Pandangan Islam Terhadap Ekonomi Sistem Ekonomi VS Ilmu Ekonomi Politik Ekonomi Islam Kritik Sistem Ekonomi Sosialis Kaidah Umum Perekonomian Oleh : Hidayatullah Muttaqin, SE E-Mail: [email protected] PENGANTAR SISTEM EKONOMI Tiga Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis Scarcity (Kelangkaan Barang dan Jasa) Value (Nilai Barang yg Dihasilkan) Price (Harga & Peranannya dalam): Produksi-Distribusi-Konsumsi Barang Jasa Mempunyai Nilai Guna (Utility) Menjadi Alat Pemuas Jumlahnya Terbatas (Scarcity) Kapitalisme: Kebutuhan (need) Tak Terbatas (no limited) Muncul Masalah Ekonomi Bagaimana Mengatasinya ? Perbanyak Jumlah Barang & Jasa Pemecahan Masalah Produksi: Quantitas, Qualitas, dan Sarananya Masalah Ekonomi (real economic problem) Menurut Kapitalisme Skala Mikro: Peningkatan Produksi Kebutuhan Akan Barang & Jasa Bukan Untuk Memenuhi Kebutuhan Manusia Solusi Ekonomi Kapitalisme Karenanya Tidak ada Pemecahan Masalah Pemenuhan Kebutuhan Manusia Skala Makro: Pertumbuhan Ekonomi Standar Nilai Barang Berkaitan dengan Kegunaannya bagi Individu (Nilai Guna/ Utility Value) Berkaitan dengan Barang Lain (Nilai Tukar/ Exchange Rate) Teori Kepuasan Akhir (Marginal Satisfaction Theory) Syarat Pertukaran Sempurna Nilai: Obyek Penukaran Sifat yang Bisa Diukur Adanya Alat Tukar (Medium of Exchange) Harga (Price) Uang Urgensi Pembahasan Nilai Menurut Kapitalis Nilai: Standar Mengukur Barang & Jasa (Unit of Account) Membedakan Produktif dan Non Produktif Perbedaan Nilai Tukar dg Harga Nilai Tukar: Penisbatan pertukaran Barang dg Barang-Barang Lain dg Mutlak Harga: Penisbatan Nilai Tukar Barang dg Uang Harga Sebagai Standar Nilai Barang Bernilai Guna (Utility) Tidak Berguna (Disutility) Peran Harga Dalam Kegiatan Ekonomi Menentukan Siapa yg Mampu Berproduksi & Siapa yg Harus Keluar dari Area Produksi Supply Menentukan Siapa Konsumen yg Mampu Memenuhi Kebutuhannya & yg Tidak Mampu Distribusi Demand Beban Produksi - Modal - Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga Kerja - Biaya Sewa - Pajak - Bunga, dll Faktor Utama Penentu Supply Kegunaan Barang Bagi Konsumen Diukur dg Harga Faktor Utama Penentu Demand S Naik ↑ Harga Naik ↑ D Turun ↓ S Turun ↓ Harga Turun ↓ D Naik ↑ Struktur Harga Metode Paling Akurat Dalam Pendistribusian Barang & Jasa di Masyarakat bagi Kapitalis Dibangun dg Membiarkan Kebebasan Konsumen Struktur Harga/ Mekanisme Harga Membelanjakan Barang yg Dibutuhkan dan Disenanginya Menurut Kemampuan Keuangan Konsumen Keseimbangan Ekonomi Secara Otomatis Tingkat Harga yg Berlaku Distribusi Barang: Batas Konsumsi Barang yg Dapat Dibeli Konsumen Menentukan Barang yg Laku & Tidak Laku di Pasaran Barang yg Laku Produsen (Untung) : - Tingkat Produksi Tetap - Meningkatkan Produksi Barang yg Tidak Laku Produsen (Rugi) : - Menurunkan Produksi - Menghentikan Produksi Untuk Siapa Diproduks? Laju Produksi Barang Apa yg Diproduksi? Berapa Banyak Diproduksi? Struktur Harga Pendorong Utama Manusia Melakukan Usaha Produktif (Pengorbanan) Kapitalisme: Mengabaikan Pengorbanan Karena Dorongan Moral & Spritual Mendorong Laju Produksi Memperoleh Insentif Materi: Upah Berupa Uang Supply Barang di Pasaran Pemenuhan Kebutuhan & Keinginan Harga Penyeimbang: Produksi & Konsumsi Alat Penghubung : Produsen & Konsumen Tiga Kerangka Sistem Ekonomi Kapitalis: Scarcity, Value, Price Tiang Penyangga Ekonomi Disebut Politik Ekonomi Kapitalisme Alat Pengendali Ekonomi Kritik Terhadap Kapitalisme Menyatukan Pembahasan Produksi Barang & Jasa dg Distribusi Barang Memandang Ekonomi dg Satu Pembahasan Antara: BarangBarang Produksi Dg Cara Memperolehnya Karena itu Asas Pembentukan Ekonomi Ideologi Kapitalisme Salah Mencampuradukan Antara: Kebutuhan dg Alat Pemuas Kebutuhan Kapitalisme Tidak Membedakan Pembahasan Ilmu Ekonomi dg Sistem Ekonomi Seharusnya Dibedakan Ilmu Ekonomi Produksi Barang, Qualitas, & Sarananya Sistem Ekonomi Distribusi Kekayaan, Kepemilikan, Cara Memperoleh Harta, Mengembangkannya, Membelanjakannya Berkaitan dg Pengadaan Barang & Jasa Sebagai Alat Pemuas Kebutuhan Bersifat Universal Karena Kemampuan Produksi Ditentukan oleh Penguasaan Sains & Teknologi Sangat Dipengaruhi Oleh Pandangan Hidup/ Ideologi Tidak Netral Tuntutan Pemenuhan Kebutuhan dlm Kapitalisme Hanya Pada Materi Bertentangan dg Fakta Kebutuhan Itu Sendiri Kebutuhan Moral (Ma’nawiyah) Kebutuhan Spritual (Ruhiyah) Ketiganya Harus Dipenuhi Akibatnya Kapitalisme: Melihat Manusia Bersifat Materi Semata - Tidak Menipu Jika Menguntungkan - Menipu Jika Menguntungkan Kebutuhan Materi Orang yg Seperti ini Sangat Berbahaya Yg Dikejar Keuntungan Materi Saja (Profit Oriented) Membantu Fakir Miskin, agar mereka tidak Mencuri Kekayaannya Jika Kekayaan Bertambah & Aman dg Membiarkan Fakir Miskin, Fakir Miskin tsb Tidak Akan Dibantu Pemanfaatan BarangBarang Produksi dlm Kapitalisme Tidak Memperhatikan MasalahMasalah yg Seharusnya Menjadi Pijakan Masyarakat Barang & Jasa Boleh Diproduksi Karena Ada Orang yg Menginginkannya Sehingga Tidak Aneh dlm Masyarakat Kapitalis Jika Ada Barang yg Diproduksi, Dipasarkan, & Dikonsumsi Meskipun Merusak Sosial Ekonomi Masyarakat Sehingga (Misalnya) Ganja, Khamar, Pelacuran, dll, Tidak Boleh Dianggap Barang Bermanfaat (Bahkan Dianggap Barang Produksi) Hanya Karena Ada Orang yg Menginginkannya Tidak Boleh Mengklaim Suatu Barang Bermanfaat Karena Ada Orang yg Menginginkannya, Baik dg alasan Esensi Barang Tersebut: Membahayakan atau Tidak Mempengaruhi Interaksi atau Tidak Diharamkan/Tidak Menurut Keyakinan Orang Memisahkan Barang Ekonomi dg InteraksiInteraksi dlm Masyarakat Tidak mungkin: Karena Barang Produksi Digunakan Untuk Pertukaran, sehingga Terbentuklah Interaksi Interaksilah yg Membentuk Masyarakat Karena itu Barang Produksi Harus Dilihat Sebagai MasalahMasalah yg Harus Dijadikan Pijakan dlm Masyarakat Barang Harus Dianggap Bermanfaat Jika Esensinya Memang Bermanfaat Konsekwensi Pencampuradukan Pembahasan Pemuasan Kebutuhan dg Alat Pemuasnya Pandangan Alat-Alat Pemuas Hanya Sebatas Pemuas Kebutuhan Semata, Tidak Memperhatikan Faktor Lain Kapitalisme Lebih Berpijak Pada Produksi Kekayaan Daripada Distribusi Untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Produksi SetinggiTingginya Satu-Satunya Arah Tujuan Ekonomi Kapitalis Meningkatkan Kekayaan Negara Secara Total Inilah Cara Kapitalisme Meningkatkan Kemakmuran Anggota Masyarakat Dg Membiarkan Masyarakat SebebasBebasnya Bekerja, Untuk Memproduksi & Mengumpulkan Kekayaan Pertambahan Pendapatan Nasional Pembentukan Ekonomi dlm Kapitalisme Bukan dlm Rangka Memenuhi Kebutuhan-Kebutuhan Individu & Terpenuhinya Kebutuhan MasingMasing Individu Secra Menyeluruh Distribusi Pendapatan? - Kebebasan Kepemilikan - Kebebasan Bekerja Terfokus Pada BarangBarang yg Akan Memenuhi Kebutuhan Individu Kemakmuran Masyarakat: - Produksi Setingi-Tinginya - Pertambahan Pendapatan Nasional Pertumbuhan Ekonomi yg Tinggi / Setidaknya Perekonomian Tumbuh Inilah Politik Ekonomi Kapitalisme Pemenuhan Kebutuhan Secara Kolektif Keliru, Karena: Tidak Menyebabkan Naiknya Taraf Kehidupan Seluruh Individu Tidak Pernah Menghasilkan Kemakmuran Setiap Individu Masalah Ekonomi Sebenarnya (Realitas) Bertumpu Pada Bagaimana Distribusi Barang & Jasa Di Tengah-Tengah Masyarakat Pemenuhan Kebutuhan-Kebutuhan Setiap Individu & Kebutuhan Individu Secara Menyeluruh Bukan Bertumpu Pada KebutuhanKebutuhan Umat/ Bangsa Secara Total Bukan Kemiskinan yg Menimpa Negara Memecahkan Masalah Kemiskinan yg Menimpa Individu Membahas Sistem Ekonomi Membahas Tentang Bagaimana Kebutuhan-Kebutuhan Pokok Tiap Individu Bisa Dipenuhi Terpecahkannya Masalah Kemiskinan Individu & Terdistribusikannya Kekayaan Negara Bukan Membahas Tentang Bagaimana Agar Barang-Barang Produksi Bisa Diproduksi Mendorong Individu & Rakyat Untuk Bekerja Meningkatkan Pendapatan Nasional Masuk ke dlm Pembahasan Ilmu Ekonomi Kritik Teori Kebutuhan Tidak Terbatas Ketersediaan Barang & Jasa Kebutuhan Manusia Sumber Daya Ekonomi (Resources) Cukup Tersedia Kebutuhan Pokok Terbatas Quantiasnya Bila Tidak Dipenuhi Akan Menimbulkan Masalah Lebih Bersifat Keinginan (Want) Daripada Bersifat Kebutuhan (Need) Bila Tidak Dipenuhi Tidak Menimbulkan Masalah Perkembangan Sains & Teknologi (Kemajuan Peradaban) Terkait dg Kebutuhan Manusia yg Harus Dipenuhi Adalah Kebutuhan Pokok (Basic Needs) dlm Kapasitasnya Sebagai Manusia Bukan Seluruh Jenis Kebutuhan yg Harus Dipenuhi/ Kebutuhan Sekunder & Tersier tidak Harus Dipenuhi Kebutuhan Sekunder & Tersier (Lux) Bisa Juga Dipenuhi Kebutuhan Sekunder & Tersier Akan Terus Bertambah (Namun Bersifat Relatif) Pemecahan Kemiskinan Absolut & Struktural Bukan Kemiskinan Suatu Negara Pemecahan Kemiskinan Setiap Anggota Masyarakat Tidak Dapat Dipecahkan dg Menambah Jumlah Produksi (Nasional) Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Pokok Setiap Individu Secara Menyeluruh Membantu Pemenuhan Kebutuhan-Kebutuhan Sekunder dan Tersiernya Kemiskinan Seperti Ini Terpecahkan dg Sistem Distribusi Kekayaan yg Adil Nilai (Value) Menurut Kapitalisme Bersifat Nisbi (Relatif) Tidak Bersifat Hakiki Nilai Menurut Anggapan Kritik Nilai Suatu Barang Berdasarkan Batas Akhir Manfaat yg Bisa Diperoleh Nilai Barang Bisa Diukur dg Barang Lain Disebut Nilai Guna (Utility Value) Disebut Nilai Tukar (Exchange Value) Bila Dinisbatkan dengan Uang, Nilai Tukar Ini Disebut Harga (Price) Nilai Barang Apapun, Semata-Mata Ditentukan Oleh Manfaatnya (Utility), dg Memperhatikan Faktor Kelangkaan Bukan yg Bersifat Dugaan Nilai: Sebutan Tertentu yg Pasti (Hakiki) Bukan Sesuatu yg Nisbi Sebab: Nilai Merupakan Sesuatu yg Memiliki Fakta & Dapat Dijangkau Nilai Batas (Marginal Value) Nilai Batas Hakikatnya Bukan Nilai Barang Perkiraan Bagi Tingkat Produksi yg Disesuaikan dg Tingkat Kecenderungan yg Berhubungan dg Penjualan Barang-Barang Nilai Barang tsb Ditentukan Berdasarkan Batas Paling Rendah Kritik Jika Harga Barang Turun Nilai Barang Tidak Turun Jika Harga Barang Naik Nilai Barang Tidak Naik Teori Batas (Marginal Theory) Hakikatnya Bukan Teori Tentang Nilai Tetapi Teori Tentang Harga Jika Kegunaan Dinilai dg Harga, Maka Bersifat Dugaan Sehingga Nilai BerubahUbah Mengikuti Pasar Bahkan Tidak Ada Kaitannya dg Harga Barang Karena Nilai Barang Semata Ditentukan Oleh Perkiraan Guna Barang tsb dg Memperhatikan Faktor Kelangkaan Jadi Harga Berbeda dg Nilai Harga Ditentukan Oleh Tingkat Supply & Demand Realitas tsb di dlm-nya Sudah Terkandung Uang, Tidak Mengikuti Manfaat Barang Realitas Nilai Seperti Ini Tidak Layak Disebut Nilai Nilai Barang Ditentukan Berdasarkan Manfaat dan Faktor Nilai Barang Tidak Kelangkaan Dipengaruhi Oleh Tingkat Supply & Demand Kapitalisme: Manfaat Adalah Hasil Jerih Payah Manusia Jika Upah (Hasil Jerih Payah) Tidak Sebanding dg Kerjanya (Pengorbanan), Tingkat Produksi Akan Turun Kapitalis: Metode Paling Akurat dlm Pendistribusian Kekayaan Adalah dg Menjamin Tercapainya Tingkat Produksi Setingi-Tingginya Kritik Kekayaan yg Diciptakan Allah di Alam Merupakan Asas Manfaat Barang tsb Biaya yg Dikorbankan Untuk Menambah Manfaat Kekayaan tsb, Menjadikan Kekayaan yg Dihasilkan Memiliki Manfaat Tertentu Sehingga Keliru dg Mengatakan Manfaat Semata-Mata Dihasilkan Jerih Payah Manusia Merosotnya Tingkat Produksi Tidak Hanya Disebabkan Ketidakseimbangan Antara Upah dg Kerja Bisa Disebabkan Habisnya Kekayaan Negara (SDA) Tercapainya Tingkat Produksi yg Tinggi Tidak Ada Kaitannya dg Distribusi Harta Kepada Individu Bisa Jadi Akibat Perang Bisa Disebabkan Upah yg Tidak Memadai Sehingga Terjadi Pemogokan, dll Kapitalisme: Harga Adalah Pendorong Laju Produksi Kapitalisme: Harga Satu-Satunya Metode Distribusi Kekayaan Kritik Harga Mengendalikan Manusia Karena Tingkat Konsumsi Bergantung Pada Harga (Supply), & Tingkat Produksi Bergantung Pada Harga Pula (Demand), Akhirnya Membentuk Distribusi Imbalan Materi: Mendorong Manusia Mencurahkan Tenaga Usaha Manusia Didasari: Kebutuhan Materil Kebutuhan Moral, dan Kebutuhan Sprituil Imbalan Materi Bukanlah Satu-Satunya Faktor yg Mendorong Produksi Menjadikan Harga Semata Sebagai Pendorong Produksi Adalah Keliru Metode Ini Tidak Berdasarkan Standar KebutuhanKebutuhan Primer Orang yg Tidak Mampu Menghasil-kan Barang & Jasa Karena Memiliki Kelemahan, Maka Tidak Layak Hidup Tidak Akan Terjadi Distribusi Kekayaan yg Adil Metode Ini Berdasarkan Nilai Jasa-Jasa yg Telah Diinvestasikan Untuk Menghasilkan Barang & Jasa Investasi Terjadi Jika Memiliki Tanah, Modal, Tenaga, Proyek yg Dilakukakan Kaidah Ini Mengukuhkan yg Berhak Hidup Adalah yg Mampu Memberikan Andil Menghasilkan Barang & Jasa Cengkraman Kaum Borjuis (Pemilik Modal) di Negara yg Menganut Ekonomi Kapitalis Mereka (Segelintir Orang) Menguasai Perseroan-Perseroan Raksasa Mereka (Produsen) Menguasai & Mengendalikan Mayoritas Konsumen, Termasuk Mengendalikan Harga Barang yg Dibutuhkan Masyarakat Ekonom Kapitalis Terutama Aliran Individualis (Pendukung Laissez Faire) Tidak Mendukung Campur Tangan Negara, Menurut Mereka Sturktur Harga Sudah Cukup Menjamin Muncullah Sistem Tambal Sulam Untuk Menutupi Kejahatan Sistem Kapitalis & Kaum Borjuis Menetapkan Harga dlm Kondisi Tertentu Negara Campur Tangan dlm Perekonomian Membuat ProyekProyek Umum Akan Tetapi Distribusi Ekonomi yg Adil Tetap Tidak Dapat Terwujud Dampak Struktur Harga Sebagai Pengendali Distribusi terhadap Konglomerasi Barat di Dunia Konglomerasi Barat Merambah ke Luar Negeri Memperluas Pasar Mencari Bahan Baku Imperialisme Ekonomi dg Mengkotak-Kotakan Daerah Jajahan Pemusatan Kekayaan Dunia Ke Negara-Negara Maju Pemusatan Kekayaan Dunia di Tangan Konglomerasi Sosialisme Muncul Akibat Kezhaliman Kapitalisme thd Masyarakat (1) Mewujudkan Kesamaan (Equity) Secara Riil Kesamaan Hisabiyah: Pembagian Berdasarkan Manfaat yg Sama Kesamaan Syuyu’iah: Pembagian Kerja Menurut Kemampuan, Pembagian Hasilnya Menurut Kebutuhan Kesamaan dlm Masalah Faktor-Faktor Produksi Prinsip-Prinsip AliranAliran Sosialisme (2) Menghapuskan Kepemilikan Individu Keseluruhan atau Sebagian (3) Mengatur Produksi & Distribusi Secara Kolektif Komunisme: Kepemilikan Individu Harus Dihapus Terkait dg Pelaksanaan Proyek Sosialis Kapitalis: Kepemilikan Individu Pada Barang-Barang Produktif Saja yg Dihapus, Barang Konsumtif Tidak Dihapus Sosialisme Kapitalis: Pengaturan Produksi & Distribusi Diserahkan Kepada Negara Sosialis Pertanian: Hanya Kepemilikan terhadap Tanah Pertanian yg Tidak Boleh Aliran Naqabiyah: Pengaturan Diserahkan Kepada Sekelompok Pekerja yg Terorganisir Sarana Untuk Mencapai Tujuan-Tujuan Sosialisme Aliran Naqabiyah Tsauriyah Kebebasan Para Pekerja & Usaha yang Bersifat Kerja Langsung Sampai Saat Mewujudkan Tujuan, Gerakan Ekonomi Terhenti, Akhirnya Kapitalisme Runtuh Aliran Sosialis Marxis Hukum Evolusi Sosial (Termasuk Meyakini Hukum Ini Saja) Sudah Cukup Sistem Kapitalis & Menggantinya Aliran Sosialis Negara Menerapkan Pemikiran-Pemikiran Mereka Melalui Undang-Undang Sehingga Kemaslahatan Umum & Perbaikan Kondisi Pekerja Terjaga Teori-Teori Sosialisme yg Paling Masyur Adalah Karl Marx Teori Ini Diambil dari Kapitalisme, Kemudian Digunakan Karl Marx Untuk Menyerangnya Adam Smith: Nilai Tergantung Pada Usaha yg Dicurahkan David Ricardo: Nilai Suatu Barang Bergantung Pada Biaya Produksinya Teori Karl Marx Tentang Nilai (Value) Sumber Satu-Satunya Nilai Adalah Usaha yg Dikorbankan Untuk Menghasilkan Barang Para Pekerja Menghasilkan Barang-Barang yg Nilainya Jauh Melebihi Tingkat Upah yg Didapatkannya Dari Pemilik Modal Kapitalisme Tidak Memberikan Upah Tidak Lebih Supaya Pekerja Tetap Dapat Bertahan Hidup Untuk Bekerja Perbedaan Nilai yg Dihasilkan Pekerja dg Tingkat Upah Disebut Nilai Lebih Tenaga Kerja (Surplus Labor and Value) Apa yg Dirampas Para Pemilik Modal Terhadap Hak-Hak Pekerrja Ini Disebut Pendapatan, Laba, Manfaat Modal Bangunan Aliran Pemikiran Karl Marx Sosialisme Karl Marx Disebut Sosialisme Ilmiah Tegaknya Sistem Baru Akan Sempurna Jika Diterapkan UndangUndang Perekonomian Sesuai dg Hukum Dialektika Tanpa Adanya Intervensi dari Pihak Pembuat Hukum Filsafat Materialisme Historis Sistem Masyarakat Pada Masa Kapanpun Merupakan Akibat Kondisi Ekonomi Perubahan yg Terjadi dlm Sistem Masyarakat Disebabkan Oleh Perjuangan Kelas (class Struggle) dlm Rangka Memperbaiki Kondisi Ekonominya Sejarah Membuktikan Perjuangan Dimenangkan Oleh Kelas yg Lebih Dominan Jumlahnya & Lebih Buruk Kondisinya atas Kelas Orang Kaya yg Jumlahnya Lebih Sedikit Inilah yg Disebut Hukum Evolusi Sosial Disebut Teori Dialektika Dikenal Juga dg Nama Teori Economic Determinism Tenaga-Tenaga yg Dominan dlm Kehidupan Sosial & Perubahan Sosial Adalah Kepentingan Ekonomi (yg Berhubungan dg Produksi & Distribusi Kekayaan) Evolusi Sosial Merupakan Hasil Kekuatan Ekonomi Menurut Karl Marx Hukum yg Terjadi Pada Masa Lalu Ini Berlaku Juga Untuk Masa Mendatang Antara Kelas Orang-Orang Merdeka dg Kelas Para Budak Pada Masa Lalu Perjuangan Ini Terjadi Antara Kelas Orang-Orang Terpandang dengan Kelas Orang-Orang yg Awam Antara Kelas Orang-Orang Terpandang dg Kelas Petani Sejak Revolusi Perancis Perjuangan Terjadi Antara Kelas Menengah (Borjuis) dg Kelas Pekerja (Proletar) Antara Kelas Para Pemimpin Formal dg Kelas Pemimpin Non-Formal Perjuangan Ini Dimenangkan Kelas Orang-Orang yg Terzalimi yg Jumlahnya Lebih Dominan Setelah Kemenangan Tercapai Kelas Orang Terzalimi Ini Menjelma Menjadi Kelas Orang Zalim Baru Yg Unggul Menjadi Pengendali Proyek Perekonomian & Menjadi Pemilik Modal Produksi Berubah Menjadi Bersifat Kolektif (Masing-masing Individu Pekerja Harus Saling Bekerja Sama) Sistem Kepemilikan Tetap Para Pemilik Modal Tetap Mengeksploitasi Para Pekerja dg Upah yg Pas-Pasan Akibatnya Kelas Pekerja Tidak Bisa Ikut Memiliki Modal Perjuangan Kelas Pekerja Akan Terus Berlangsung Sampai Sistem Kepemilikan & Sistem Produksi Seimbang Sistem Kepemilikan Menjadi Pemilikan Kolektif Sehingga Kelas Borjuislah yg Memainkan Peranan dlm Perekonomian & Menguasai Modal Menurut Hukum Evolusi Sosial Kemenangan Akan Dicapai Kelas Pekerja Sehingga Sistem Ekonomi yg Ada Saat Ini, Mencakup Juga Bennih-Benih komunitas yg Akan datang Pada Masa Lalu Kelas Menengah (Borjuis) Menang Atas Kelas Orang Terpandang Akan Tetapi Otoritas Kelas Borjuis Itu Kini Berakhir Diambil Alih Kelas Pekerja (Proletar) Hukum Akumulasi Modal (Law of Capital Accumulation) Jumlah Pemilik Modal Berkurang & Jumlah Pekerja Terus Bertambah Sebagaimana Persaingan Bebas, yg Menyebabkan Melimpahnya Produk (Konsumtif) Secara Berlebihan Keadaan Ini Menyebabkan Terjadinya Resesi Ekonomi Sehingga Jumlah Produk Melebihi Kemampuan Daya Beli Konsumen dari Kelas Pekerja Orang Kaya Jatuh & Kemudian Masuk Ke Kelas Pekerja Akibat Upah yg Pas-Pasan Makin Lama Sistem Kapitalis Bertahan Makin Bertambah Pula Krisis-Krisis Ekonomi Nantinya Hingga Muncul Krisis yg Sangat Dasyat yg Merobohkan Sendi-Sendi Kapitalisme & Berdirilah Sistem Sosialis Sistem Sosialis Merupakan Babak Akhir Evolusi Historis Asal-Muasal Law of Capital Accumulation Hukum ini Berasal Dari Ajaran Sistem Ekonomi Kapitalis Jumlah Proyek (Pabrik) Berkurang Tetapi Tingkat Produksi Bertambah Besar Terjadi Suatu Gerakan Merubah (Menggabungkan) Kerja & Modal Dari Sebagian Proyek yg Satu Kepada Sebagian Proyek yg Lain Sehingga Terjadi Sentralisasi Proyek atau Produksi Ke Tangan Kaum Borjuis & Tempat Tertentu Persaingan Bebas Membiarkan Setiap Orang Berproduksi Sesuai Keinginan & Sesukanya Yg Dimaksud Krisis Ekonomi Menurut Karl Marx Setiap Gejolak yg Muncul Secara Tiba-Tiba yg Mempengaruhi Keseimbangan Ekonomi (Economic Equilibrium) Krisis yg Terjadi Secara Periodik (Fase Kemakmuran, Fase Resesi) yg Bisa muncul dlm Bentuk Gejolak yang Dasyat yg Menggoncang Sendi-Sendi Perekonomian Secara Keseluruhan Krisis-Krisis Umum yg Terjadi Secara Periodik (1) Bersifat Umum (2) Bersifat Periodik (3) Melimpahnya Produksi Krisis Menimpa Semua Atau Sebagian Aspek Kegiatan Ekonomi Fase Krisis dg Fase Krisis Selanjutnya Dipisahkan antara 7-11 Tahun Tingkat Supply melebihi Tingkat Demand sehingga Terjadi Krisis Krisis Ini Terjadi di Suatu Negara Menjalar ke NegaraNegara Lainnya Krisis Terjadi Tidak Pada Waktu-Waktu yg Tetap, Tetapi Secara Periodik Semua Aliran Sosialisme (Termasuk Komunisme) Berusaha Mewujudkan Kesamaan Secara Riil Kritik Keinginan tsb Mengada-Ada Karena Kesamaan Secara riil Tidak mungkin Terjadi Karakter Fitrah Manusia Menyebabkan Berbeda Tingkat Kekuatan Tubuh & Akalnya Jika Diterapkan Hukum Besi oligarki Untuk Memaksa Terjadinya Kesamaan Berbeda Tingkat Pemenuhan Kebutuhannya Tetap Tidak mungkin Sama dlm Mempergunakan Kekayaannya Untuk Berproduksi dan Pemanfaatannya Perbedaan Ini Bersifat Alami Setiap Usaha Ini Akan Mengalami Kegagalan Sebaliknya Menciptakan Ketidakadilan Masyarakat Kritik Terhadap Penghapusan Pemilikan Pribadi (Private Proverty) dlm Sosialisme Bertentangan dg Fitrah Manusia Kepemilikan atau Perolehan Merupakan Wujud Naluri Mempertahankan Diri (Survival Instink) Sehingga Tidak Mungkin Menghapus Pemilikan Individu Setiap Usaha Ini Hanya Akan Menghancurkan Manusia Cara Sosialis Memabatasi Kepemilikan: Pemberangusan Pembatasan Kadar Pemilikan dg Ukuran Tertentu Ini Cara Pemberangusan yg Membatasi Aktivitas & Pemanfaatan Hasil Jerih Payah Manusia Pembatasan Kekayaan Tertentu Sehingga Orang tidak Boleh Memilikinya, di mana Kekayaan Tersebut Memiliki Karakter Untuk Dimiliki Oleh Individu, Sama dg Pemberangusan Tentang Penghapusan Secara Parsial, Harus Dilihat Dulu: Pembatasan Kadar Pemilikan dg Cara Mekanisme Tertentu Diperbolehkan Karena Tidak Membatasi Aktivitas Manusia Pembatasan Kekayaan Tertentu yg Memiliki Karakter Tidak bisa Dimiliki Oleh Satu Orang Saja Karena Dapat Merusak Masyarakat, Maka Diperbolehkan Kritik Pengaturan Produksi & Distribusi Secara Kolektif dlm Sosialisme Tidak Bisa Dilakukan dg Menciptakan Gejolak& Goncangan di Tengah-Tengah Manusia Tidak Bisa Juga dg Menciptakan Dendam & Permusuhan Antar Manusia Cara Seperti Ini Merupakan Cara Mewujudkan Gejolak Bukan Cara Mengatur Bisa Saja Para Pemilik Modal Sangat lihai Memenuhi Kebutuhan Para Pekerjanya Sehingga Mereka Tidak Merasakan Kezaliman Sehingga Tidak Terjadi Dialektika (Perubahan) yg Mengatur Produksi & Konsumsi Mengatur Produksi & Distribusi Harus Dilakukan dg: UndangUndang & Pemecahan yg Benar Asas yg Benar Sesuai dg Kondisi (Realitas) Masalahnya KritikTerhadap Sosialisme Karl Marx (1) Pandangan Tentang Teori Nilai Bertentangan dg Fakta Usaha yg Dikorbankan Hanyalah Salah Satu Sumber Nilai Barang Materi yg Digunakan Untuk Melakukan Usaha, Serta Kebutuhan Tertentu Terhadap Jasa Barang Tersebut Juga Mempunyai Peranan dalam dlm Menentukan Nilai barang Sovyet Menjadi Negara Sosialis Bukan karena Dialektika Materialisme Tetapi Akibat Perebutan Kekuasaan dg Revolusi Berdarah (2) Sistem Sosial (Kemasyarakatan) yg Ada Akibat Kondisi Perekonomian dimana Perubahan yg Terjadi Disebabkan Pertarungan Kelas-Kelas Sosial Untuk Memperbaiki Kondisi Materi Mereka Pendapat Ini Keliru Karena Bertentangan dg Fakta & Dibangun di Atas Sebuah Hipotesa Teori yg Bersifat Asumtif Juga di RRC, Jernman Timur & Negara-Negara Eropa Timur Menjadi Negara Sosialis Karena Cengkraman Sovyet Bukan Karena Dialektika (3) Hukum Evolusi Sosial atau Economic Determinism & Law of Capital Accumulation Sentralisasi Produksi: Teori Absurd, Ada Batas yg Menyebabkan Sentralisasi Produksi Berhenti Sentralisasi Produksi Tidak Pernah Terjadi Secara Mutlak Negara yg Mengalami Proses Dialektika Seperti AS, Inggris, Jerman (Negara Barat Lainnya) yg Jumlah Pekerjanya Dominan, Tidak Mengalami Perubahan Sistem Sosialis Kontradiksi Kedua Sistem Ekonomi Tersebut dg Islam Metode Operasional (Thariqah) Islam dlm Memecahkan Masalah Ekonomi Juga Metode yg Sama Digunakan dlm Memecahkan Seluruh Masalah Kehidupan Manusia Memahami Fakta Menggali Nash-Nash Syara yg Terkait Istinbath Hukum: Solusi (Solving) Metodologi Sosialisme Berdasarkan Hipotesa yg Bersifat Teoritis yg Diasumsikan Terjadi Pada Realitas Masalah Islam Mengambil hukum-hukum Syara (Hukum Allah) Sebagai Pemecahan Masalah Ekonomi Kapitalisme Hukum Kufur Metodologi Kapitalisme Adalah Menggalinya dari Realitas Masalah, Sehingga Pemecahan Tergantung Pada Perkembangan Realitas Masalah Sosialisme/ Komunisme Hukum kufur “Ekonomi” Dari Bahasa Yunani: “Mengatur Urusan Rumah Tangga” Urusan Ilmu Ekonomi Mengatur Pengadaan Harta Kekayaan Pembahasan yg Berkaitan dg Faktor Produksi Ekonomi Membahas Kegiatan Urusan Mengatur Kekayaan Mengatur Perolehan Manusia Atas Alat-Alat Pemuas Kebutuhan Diusahakan Oleh Sains Murni yg Universal Bukan Muncul Dari Masalah Memproduksi Alat-Alat Pemuas yg Memberikan Kegunaan Jadi Masalah Ini Muncul Dari Persoalan Perolehan Kegunaan (Utility) Inilah Masalah Utama Ekonomi yg Harus Dipecahkan Urusan Sistem Ekonomi Mengatur Distribusi Kekayaan Pembahasan yg Berkaitan dg Pemikiran Tertentu Pemikiran yg Mempengaruhi & Terpengaruh Oleh Pandangan Hidup Sehingga Pembahasan Sistem Ekonomi Merupakan Pembahasan yg Paling Penting Kegunaan (Utility) Terdiri Dari (1) Batas Kesenangan yg Bisa Dirasakan Manusia Ketika Memperoleh Barang Tertentu Bisa Dilahirkan Dari (2) Keistimewaan yg Terkandung Pada Zat Barang Itu Tenaga Manusia -Tenaga Pikiran -Tenaga Fisik Harta Kekayaan Kedua-Duanya -Pemanfaatan dg Dikonsumsi, Zatnya Habis -Pemanfaatan Zatnya, Zatnya Tetap utuh Asas Kegunaan Segala Sesuatu yg Dapat Memuaskan Kebutuhan-Kebutuhan Manusia Harta Kekayaan Akumulasi dari Kekayaan Itu Sendiri dg Tenaga Manusia Tenaga Manusia Hanyalah Alat Atau Sarana Untuk Mendapatkan & Menghasilkan Harta Kekayaan Perolehan Kekayaan Diperoleh Dari Orang Lain Diperoleh Langsung Dari Alam Perolehan Harta Untuk Dikonsumsi Zatnya Untuk Dimanfaatkan Zatnya Untuk Mengambil Manfaat Dari Tenaga Manusia Masalah Perolehan Kekayaan Ini Berasal Dari Pandangan Kepemilikan, Transaksi dlm Masalah Kepemilikan, dan Distribusi Kekayaan Pemecahan Masalah Inilah yg Menjadi Asas Ekonomi Kepemilikan (Proverty) Dg Jalan Pertukaran: Dg Cara Membeli Dg Cara Mengontrak Kekayaan & Pekerja Dg jalan Tanpa Pertukaran: Hibbah Waris Pinjaman Sehingga Masalah Ekonomi Hakikatnya Terletak Pada Perolehan Kekayaan Asas yg Digunakan Untuk Membangun Sistem Ekonomi Pengelolaan (Tasharruf) Kepemilikan Distribusi Kekayaan Di Tengah-Tengah Manusia Pandangan Islam Terhadap Kekayaan Membedakan Pandangan terhadap Kekayaan Pandangan Terhadap Pemanfaatan Kekayaan Sarana-Sarana yg Memberikan Kegunaan Perolehan Kegunaan Kekayaan & Tenaga Manusia: Merupakan Sarana yg Memberikan Kegunaan Diserahkan Kepada Kemampuan Akal Manusia Pemanfaatan & Tata Cara Perolehan Kegunaannya Islam Campur Tangan dlm Permasalahan Ini Campur Tangan Islam dlm Masalah Perekonomian Mengharamkan Pemanfaatan & Jula Beli Beberapa Bentuk Harta Kekayaan, Seperti: Khamar & Bangkai Mengharamkan Pemanfaatan & Menyewa Beberapa Tenaga Manusia: Dansa & Pelacuran Lihat: QS. Al Baqarah:2, QS. Al Jatsiyat: 12-13, QS. Abasa:24-32, QS. Al Anbiya’: 80, QS. Al Hadid: 25. Tata Cara Perolehan Kekayaan: Hukum-Hukum Berburu Menghidupkan Tanah Mati Hukum-Hukum Kontrak Jasa Industri Hukum-hukum Waris, Hibbah, & Wasiat Allah SWT Menjelaskan Bahwa Dia-lah yg Menciptakan Harta Kekayaan & Tenaga Manusia Agar Bisa Dimanfatkan Manusia Mendorong & Memacu Manusia Melakukan Produksi Tetapi Tidak Campur Tangan dlm Tata Cara Meningkatkan Produksi Masalah Bagaimana Memproduksi Kekayaan Diserahkan Kepada Manusia Karena Allah SWT Tidak Ikut Campur dlm Masalah Ini Nabi SAW Pernah Bersabda dlm Masalah Penyerbukan Kurma: “Kalianlah yg Lebih Tahu (Tentang) Urusan Dunia Kalian”. Riwayat Tetang Nabi SAW yg Mengutus Dua Orang Kaum Muslimin ke Pandai Besi Yaman Untuk Mempelajari Industri Persenjataan Politik Ekonomi: Tujuan yg Ingin Dicapai Oleh HukumHukum yg Dipergunakan Untuk Memecahkan Mekanisme Mengatur Urusan Manusia Mekanisme dlm Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Pokok Setiap Individu Menurut Hukum Syara’ Kewajiban Bekerja Bagi LakiLaki yg Mampu Bekerja Politik Ekonomi Islam Jaminan Tercapainya Pemenuhan Semua Kebutuhan Primer (Basic Needs) Setiap Orang Secara Menyeluruh Islam Memandang Manusia Secara Individu (Bukan Secara Kolektif) Sebagai Komunitas yg Hidup dlm Sebuah Negara Jika Tidak Terpenuhi Kewajiban Anak-Anak & Ahli Warisnya Membantu & Mendorong Tiap Orang Untuk Memenuhi KebutuhanKebutuhan Sekunder dan Tersiernya, Sesuai Kadar Kemampuannya Islam Memandang Manusia Terikat Dg Sesamanya dlm Interaksi Tertentu, Melalui Mekanisme Tertentu, Dg Gaya Hidup Tertentu Pula Jika Tidak Terpenuhi Untuk Menafkahi Dirinya & Keluarga yg Menjadi Tanggungannya Kewajiban Baitul Mal Pembatasan Perolehan Kekayaan Untuk Memenuhi Kebutuhan Pokok, Sekunder & Tersier Melalui Mekanisme yg Khas (Menurut Syara’) Contohnya Mengharamkan Produksi & Konsumsi Barang yg Hukumnya Haram, Seperti Minuman Keras Mengharamkan Riba & Segala Bentuk Transaksi yg Terkait Riba Sebagai Seorang Muslim, Barang-Barang tsb Bukanlah Barang Ekonomi Islam Tidak Menganggap Riba Sebagai Barang Ekonomi, Baik Bagi Muslim Maupun Non-Muslim Asas (Dasar Pijakan) dlm Memenuhi Berbagai Kebutuhan Tuntutan Masyarakat dlm Memenuhi Berbagai Kebutuhannya dg Memanfaatkan Harta Kekayaan Islam Tidak Memisahkan Antara Manusia dg Eksistensinya Sebagai Manusia Tidak Memisahkan Eksestensinya Sebagai Manusia dg Pribadinya Islam Tidak Memisahkan Jaminan Pemenuhan Kebutuhan Primer dg Masalah Mungkin-Tidaknya Pemenuhan Kebutuhan Sekunder & Tersier Islam Menjadikan Pemenuhan Berbagai Kebutuhan (Primer, Sekunder & Tersier) dg Apa yg Dituntut Masyarakat Sebagai Dua Hal yg Beriringan & Tidak Terpisah Inilah Cara Agar Manusia Dapat Memperoleh Berbagai Kebutuhannya Baik Kebutuhan Primer, Sekunder, Maupun Tersier Mendorong Manusia Agar Bekerja, Berusaha & Mencari Rezki Bekerja Hukum Wajiban Bekerja Bagi Laki-Laki yg Mampu Kaidah-Kaidah Hukum Syara’ Tentang Sebab-Sebab Kepemilikan & Transaksi-Transaksinya Menyebabkan Semua Persoalan Terkait Bisa Diselesaikan, Sehingga Sangat Mempermudah Manusia dlm Memperoleh, Memanfaatkan & Mengembangkan Harta Islam Membiarkan Manusia Bekerja Selama Masih Halal Di Sisi Lain, Islam Memberikan Kebebasan Kepada Manusia Untuk Membuat Uslub & Sarana-Sarana yg Dipergunakan dlm Produksi Oleh Karena Itu, Seorang Muslim Harus Gesit Mencari Harta Kekayaan (Meskipun Banyak Rintangan) – dg Disertai Kehausan Agar Usahanya Benar-Benar Bersih & Halal Islam Menganggap Mekanisme Bekerja & Kewajiban Ahli Waris Adalah Belum Cukup dlm Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Pokok, Membantu Pemenuhan Kebutuhan Sekunder & Tersier Syara’ Memberikan Kekuasaan Kepada Negara Untuk Memungut Harta Kekayaan Tertentu Secara Tetap (Seperti Jizyah & Kharaj) Kewajiban Baitul Mal Adalah Kewajiban Negara Melayani Kepentingan Umat Syara’ Juga Menjadikan Harta Zakat Bagian Dari Harta Baitul Mal HR Bukhari, Nabi SAW Bersabda: “Imam yg Menjadi Pemimpin Manusia, Adalah (Laksana) Pengembala. Dan Hanya Dialah yg Bertanggungjawab Terhadap (Urusan) Rakyatnya.” Syara’ Juga Menjadikan Kepemilikan Umum Sebagai Otoritas Negara yg Harus Dimenej Negara Syara’ Juga Memberikan Wewenang Kepada Negara Untuk Memungut Harta yg Diwajibkan Kepada Seluruh Kaum Muslimin Wewenang yg Diberikan Syara’ Tersebut Digunakan Untuk Melayani Umat dg Menjamin Kebutuhan Pokok, Mendorong & Membantu Mereka Memenuhi Kebutuhan Sekunder & Tersier Menurut Kadar Kemampuan Mereka, Serta Membiayai Berbagai Kewajiban Negara Lainnya Hukum-Hukum yg Menyangkut Masalah Ekonomi Dibangun Berdasarkan Tiga Kaidah Kepemilikan (Proverty) Kaidah Umum Perekonomian Pengelolan Kepemilikan Harta Hakikatnya Adalah Milik Allah SWT Allah Menyerahkan Hak Kepemilikan Untuk Manusia Kepemilikan Individu (Private Proverty) Terkait dg Hukum-Hukum Bermuamalah Kepemilikan Negara (State Proverty) Terkait dg Hukum-Hukum Baitul Mal & Muamalah Kepemilikan Umum (Collective Proverty) Terkait dg Hukum-Hukum Baitul Mal Secara Khusus Distribusi Kekayaan di Tengah-Tengah Manusia Mengikuti SebabSebab Kepemilikan & Transaksi Secara Wajar Setiap Individu Memiliki Perbedaan Kemampuan Mencegah Perputaran Harta Hanya Pada Segilintir Orang Saja Peranan Negara Mengatur Distribusi Ekonomi Melalui Baitul Mal (Kebijakan Fiskal) Melarang Penimbunan Emas & Perak (Sebagai Mata Uang) Meskipun Telah Dikeluarkan Zakatnya