BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan meningkatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merk yang mereka jual. Komunikasi pemasaran juga dapat dikatakan suatu proses komunikasi yang dilakukan dalam konteks aktivitas pemasaran seperti jual beli produk oleh produsen kepada konsumen melalui pesan yang disampaikan berupa persuasi atau membujuk, informasi, sehingga mampu menarik minat konsumen untuk membeli. Komunikasi pemasaran membentuk banyak fungsi bagi konsumen, konsumen dapat memberitahu atau di tunjuk bagaimana dan mengapa sebuah produk digunakan, oleh orang seperti apa dan dimana serta kapan konsumen dapat belajar tentang siapa yang membuat produk dan apa yang di pertahankan perusahaan dan merek, dan konsumen dapat memberikan satu insentif atau imbalan untuk percobaan atau pengunaan.1 Proses pemasaran yang berhasil terdiri dari serangkaian langkah yang berkesinambungan terdiri atas tiga tahap yaitu segmentasi, targetting dan positioning. Segmentasi pasar pada dasarnya adalah suatu strategi 1 Philip Kotler,op.cit.,hlm.204 12 untuk memahami struktur konsumen. Adapun targetting atau menentukan target pasar adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau konsumen. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning, yaitu suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen.2 Komunikasi Pemasaran adalah aspek penting dari keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya suatu perusahaan. Dalam dekade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting. Bahkan telah di klaim bahwa pemasaran di era 1990-an adalah komunikasi dan pemasaran yang keduanya tidak dapat dipisahkan dalam konteks pemasaran. 3 Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan dua unsur pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya.sedangkan pemasaran adalah kegiatan bisnis yang direncanakan, menetapkan harga dari sebuah produk, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang melengkapi kebutuhan konsumen. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran 2 Morissan.M,A.kencana.,hlm.56 3 Terrence A. Shimp. Periklanan Promosi Dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi ke-5 Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2003 Hal 4 13 pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya. Komunikasi Pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan yang ditujukan bagi konsumen. Tentunya ketiga tahapan tersebut dapat mempengaruhi dari sebuah kegiatan marketing strategi marketing communication (komunikasi pemasaran) yaitu:4 1. Tahap pertama communication yang ingin dicapai dari adalah tahap perubahan pengetahuan. Dalam perubahan ini konsumen mengetahui kesadaran sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan pada siapa. Dengan demikian pesan yang ingin disampaikan menunjukkan informasi penting dari produk itu. 2. Tahap kedua adalah tahap perubahan sikap yang ditentukan oleh tiga unsur yang oleh Sciffman dan kanuk (1994: 242) sebut sebagai tricomponent attitudes changes yang menunjukkan bahwa tahap perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen ini menunjukkan bahwa tahap perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu cognition (pengetahuan), affection (perasaan) dan conation (perilaku). 3. Pada tahap ketiga, yaitu tahap perubahan perilaku, dimaksudkan agar konsumen tidak beralih pada 4 produk lain, dan terbiasa John E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara, Marketing Communication: Taktik & Strategi. Jakarta: PT. BHUANA ILMU POPULER. 2006 hal 59-60 14 menggunakannya.Pemasar harus menilai pengalaman dan kesan yang paling mempengaruhi setiap tahap proses pembelian. Pemahaman ini akan membantu mereka mengalokasikan dana komunikasi pemasaran yang benar. Dengan hal ini, pemasar dapat menilai komunikasi pemasaran menurut kemampuannya mempengaruhi pengalaman dan kesan, membangun ekuitas merek, dan mendorong penjualan merek. Komunikasi bukan hanya sebagai upaya penyampaian pesan, tetapi berperan penting dalam kegiatan dan aktifitas pemasaran. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk dipasar. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran komunikasi yang tepat, proses komunikasi akan berjalan sesuai dengan tujuan promosi. 5 Selain sebagai penyampaian pesan dan penginformasian produk, komunikasi pemasaran juga memiliki peran, antara lain : a. Hubungan Pertukaran / Membujuk Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen saat ini dan konsumen potensial agar berhasrat masuk kedalam hubungan pertukaran. b. Pengingat Produk 5 Sutisna, SE, ME. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, Hal.268 15 Komunikasi juga dapat dijadikan sebagai pengingat bagi konsumen mengenai keberadaan produk. Proses komunikasi yang bersifat mengingatkan ini sangat berarti bagi kelangsungan hidup perusahaan. c. Differensiasi Peran lain yang dimiliki oleh komunikasi pemasaran adalah bentuk membedakan (differentiating) produk yang di tawarkan oleh satu perusahaan lainnya. Upaya membedakan produk ini dilakukan dengan mengkomunikasikan kepada konsumen bahwa produk yang di tawarkan berbeda dengan lainnya yang sejenis. Diferensiasi produk juga erat kaitannya dengan product possitioning. Pada tingkatan yang lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya mendukung transaksi dengan menginformasikan, membujuk, mengingatkan, dan membedakan produk, tetapi juga menawarkan sarana pertukaran itu sendiri. Proses komunikasi yang terjadi bukan hanya sebagai alat untuk menyampaikan pesan – pesan produk tetapi juga sebagai sarana penghantaran nilai – nilai sosial kepada masyarakat.6 Komunikasi pemasaran dapat dikatakan berhasil apabila pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh khalayak sasaran dan membuat khalayak sasaran melakukan sesuatu sesuai pesan yang disampaikan.Dalam hal ini terdapat unsur membujuk agar khalayak 6 Sutisna, SE, ME. Perilaku Konsumen Pemasaran,PT. Remaja Rosdakarya Bandung, 2002, Hal. 266-267 16 sasaran dapat menerima produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. 2.2 Promosi Menurut Kotler, promosi adalah bagian dari kegiatan pemasaran dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau penukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya. 7 Dalam Wikipedia, promosi diartikan sebagai upaya untuk calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.8 Dengan adanya promosi, produsen atau distributor mengharapkan peningkatan angka penjualan. Sedangkan menurut Swastha, “ Promosi adalah arus informasi atau persuasi salah satu arah yang dibuat untuk mengingatkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.9 Selain itu, promosi dapat dikatakan sebagai salah satu cara yang dibutuhkan perushaan dalam meningkatkan volume penjualan. Olehk karena itu, kegiatan promosi ini harus dapat dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran serta diarahkan dan dikendalikan dengan baik sehingga promosi tersebut benar – benar dapat memberikan konstribusi yang tinggi dalam upaya meningkatkan volume penjualan. Promosi menunjuk pada berbagai aktifitas yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan 7 Kotler,Philip. 2002, Marketing Management, 10 edition, Prentice Hall,Inc. Hal 93 Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/promosi 9 Basu Swastha. 2000, Asas-asas Marketing, Edisi Ketiga. Liberty, Yogyakarta, Hal 237 8 17 kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan mengenai promosi yaitu dasar kegiatan promosi adalah komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk mendorong terjadinya penjualan. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikam, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan, sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan lalu memahaminya, berubah sikap menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.10 Dari sekian banyak pengertian tentang promosi, dapat disimpulkan bahwa apapun manfaatnya suatu produk jika produk tersebut tidak dikenal konsumen, maka produk tersebut tidak akan mengenal bahkan untuk membeli. Pada prakteknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh para penjual atau produsen, pihak pembeli atau calon pembeli kadang – kadang ada kalanya secara sadar atau tidak sadar juga telah melakukan promosi, misalnya bila mereka menginginkan suatu infornasi atau keterangan mengenai harga, kualitas dan sebagainya dari pihak penjualan. 10 Fandy tyjptono, Strategi pemasaran, Yogyakarta, ANDI 18 Kegiatan promosi dalam prakteknya menurut Swastha adalah alat untuk :11 a. Modifikasi Tingkah Laku Orang – orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa alasan, antara lain mencari kesenganan, mencari bantuan, memberikan pertolongan atau instruksi, pengembangan ide atau pendapat. Sedangkan promosi dari segi lain berusaha mengubah sikap tingkah laku dan pendapat, serta memperkuat sikap dan tingkah laku yang telah ada. Penjual sebagai sumber selalu berusaha menciptakan kesan yang baik yang ada pada dirinya (lembaganya) untuk mendorong peningkatan pembelian barang dan jasa yang ditawarkan. b. Pemberitahuan Kegiatan promosi dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran hasil produk suatu perusahaan. Promosi yang bersifat informasi ini harus dilakukan sejak tahap – tahap awal dari siklus kehidupan produk. Sebagian konsumen tidak akan membeli suatu produk, apabila mereka belum mengetahui bentuk produk dan fungsi produk . c. Membujuk Promosi yang bersifat membujuk umumnya kurang disenangi masyarakat. Namun kenyataannya promosi yang bersifat persuasive ini malah tumbuh dan berkembang. Promosi ini ditujukan untuk 11 Swastha, Op.Cit. Swastha,Basu 19 meningkatkan jumlah pembelian dari suatu produk yang telah mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupannya. d. Mengingatkan Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan untuk mempertahankan merek suatu produk agar tetap diminati oleh para konsumen. Promosi macam ini sangat perlu dilakukan apabila produk telah memasuki tahap kedewasaannya dalam siklus kehidupannya. 2.3 Perencanaan Membuat Strategi Promosi Perencanaan strategi adalah proses manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsung secara turun menurun antara sasaran – sasaran organisasi dengan sumber daya dan berbagai peluang yang terdapat dilingkungannya. 12 Perencanaan promosi tidak hanya membutuhkan perencanaan strategi yang menyeluruh dengan nama perusahaan berharap dapat mencapai sasaran pemasaran, tetapi juga perlu menentukan taktik yang tepat yang tercakup dalam setiap kombinasi variabel bauran promosi.13 Perencaan strategi promosi yaitu mencari peluang – peluang yang menarik dan mengembangkan strategi promosi yang menguntungkan. Tugas dari bagian promosi tidak hanya merumuskan strategi pokok untuk 12 Philip Kotler, Ibid hal 64 Philip Kotler, Ibid hal 102 13 20 mencapai sasaran – sasaran promosi, tetapi juga menyusun rencana pendukung bauran promosi.14 Dari ketepatan strategi yang telah disusun dan ditentukan dan bagaimana strategi itu dijabarkan dalam sebuah perancangan kegiatan, sebelum perencanaan ini dibuat maka asumsi atau keputusan yang diambil akan didasarkan pada hasil analisis. Berdasarkan analisis situasi ini, perusahaan mecoba memahami pasar yang mencakup segmentasi konsumen dan tingkat persaingan di dalamnya. Analisis yang dibutuhkan untuk membantu menyusun perencanaan marketing communication adalah :15 1. Analisis Peluang Pasar Dalam beberapa aspek, analisis ini mecakup karakteristik dan kebutuhan pasar, strategi produk, tempat, daya beli masyarakat, saluran distribusi, dan sebagainya. Analisis yang cermat terhadap pasar akan memberikan peluang bagi setiap produk untuk masuk ke pasar.hh16 Peluang pasar adalah wilayah dimana terdapat kecendrungan permintaan yang menguntungkan, dimana perusahaan percaya kebutuhan konsumen belum terpuaskan dan dimana perusahaan dapat bersaing secara efektif. Suatu perusahaan biasannya mengidentifikasi peluang pasar dengan cara memperhatikan pasar secara cermat dan 14 Philip Kotler, Ibid hal 96 Kennedy & Soemanagara,2006 : Hal.64 16 Ibid 65 15 21 menandai jika terdapat kecendrungan permintaan yang menguntungkan, dimana perusahaan percaya kebutuhan konsumen belum terpuaskan dan dimana perusahaan dapat bersaing secara efektif. Suatu perusahaan biasanya mengidentifikasi peluang pasar dengan cara memerhatikan pasar secara cermat dan menandai jika terdapat kecendrungan kenaikan permintaan dan juga memerhatikan tingkat kompetisi yang terdapat pada setiap segmen pasar.17 Jadi dapat digambarkan bahwa peluang pasar ini tercipta, jika di pasar terdapat 3 (tiga) hal, yaitu sebagai berikut : a. Permintaan b. Kebutuhan dan peluang yang belum puas c. Persaingan usaha Analisis peluang pasar yang dilakukan ini dapat dikatakan sebagai analisa SWOT, karena analisa SWOT merupakan analisis yang menganalisa suatu internal perusahaan seperti produk dan menganalisa kondisi pasar. 2. Analisis Pesaing / Kompetitif Dalam mempersiapkan strategi dan rencana pemasaran, praktisi pemasaran harus melakukan analisis secara cermat terhadap persaingan yang ada pada suatu segmen pasar. Salah satu aspek penting dalam perencanaan strategi pemasaran adalah meneliti keuntungan kompetitif. Contoh keuntungan kompetitif ini antara lain kemampuan 17 Morissan,M.A,PeriklananKomunikasi Pemasaran Terpadu,Kencana,hlm 51 22 perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa berkualitas tinggi, memberikan pelayanan yang baik, memproduksi dengan ongkos rendah sehingga harga produk menjadi murah atau kemampuan mendominasi saluran distribusi.18 Dalam penyusunan strategi perencanaan marketing communication bagi produk dan layanan, dibutuhkan analisis tentang kondisi persaingan di pasar yang akan dimasuki. Pesaing produk dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu : a. Pesaing Langsung Pesaing yang memiliki hubungan langsung dengan produk yang mana produknya dapat beragam, yang disajikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Pesaing langsung dibagi ke dalam 3 kategori yaitu : 1. Prime Competitor adalah pesaing perusahaam yang memiliki posisi kuat di dalam pasar. 2. Middle Competitor adalah biasanya tergolong sebagai pemain lama di dalam pasar. 3. Weak Competitor adalah perusahaan yang tidak memiliki keberdayaan di dalam pasar. b. Pesaing Tidak Langsung 18 Morissan,M.A,PeriklananKomunikasiPemasaran Terpadu,Kencana,hlm 53 23 Perusahaan yang memiliki produk berbeda dengan produk kita, akan tetapi keberadaan produk bersifat subtitutif (produk pengganti). Analisis yang menyangkut pesaing usaha ini perlu untuk melihat sejauh mana kemampuan anda dalam memposisikan produk di pasar. Dengan melihat persaingan yang ada, maka kita dapat memutuskan strategi communication yang akan kita susun atau tentukan.19 2.3.1 Deskripsi SWOT ( Strengths, Weakness, Oppurtinities, Threats ) Analisis SWOT adalah evaluasi mengenai kekuatan, kelemahan, semua indikator internal atau indikator yang dapat dikendalikan perusahaan. Sedangkan analisis peluang dan ancaman adalah analisis semua indikator eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Kekuatan dan kelemahan perusahaan merupakan faktor yang sangat penting dalam analisis SWOT bila ingin membuat perencanaan karena hanya pada kedua faktor inilah perusahaan dapat memegang kendali. Kekuatan merupakan keunggulan bersaing sehingga harus dipertahankan dan diperkuat. Sedangkan kelemahan merupakan suatu kerugian dalam persaingan sehingga kelemahan harus diminimalkan. 20 19 Kennedy & Soemanagara,Op.Cit. Hal 65 Rangkuti.Fredy, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, PT Gramedia Pustak Ustama, Jakarta, 2009, Hal 66 – 67 20 24 2.3.2 Deskripsi STP ( Segmentation, Targetting, Positioning ) Tujuan pokok dari segmenting, targeting, positioning adalah memposisikan suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki keunggulan kompetitif, jika produk tersebut menawarkan atribut – atribut determinan yang dinilai penting dan unik oleh pelanggan. Agar produk yang dihasilkan dapat meningkatkan brand awareness maka diperlukan beberapa tahapan atau proses. Proses tersebut yaitu Segmentation, Targetting, Positioning.21 2.3.2.1 Segementasi Segmentasi adalah proses pengelompokkan pasar keseluruhan ke dalam kelompok – kelompok yang sama dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku, atau respon terhadap program pemasaran spesifik. Proses segmentasi dapat dilakukan backward (reactive) maupun forward (proactive). Variabel yang digunakan bermacam-macam di antaranya geografis, psikografis, demografis, perilaku, pengambilan keputusan dan pola media. Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk melakukan pemetaan dan pengelompokkan terhadap konsumen perusahaan yang dapat diidentifikasikan dengan keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian, dan kebiasaan pembelian yang serupa. Tujuan penggunaan segmentasi pasar adalah untuk memungkinkan satu pemasar 21 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid 1 ,Indeks : Jakarta, 2006, Hal 113 – 116 25 perancang bauran pemasaran yang lebih tepat dalam menjawab kebutuhan para konsumen di segmen pasar tertentu.22 Metode – metode untuk melakukan segmentasi pasar – pasar konsumen : a. Segmentasi Demografis Segmentasi demografis melibatkan pembagian pasar berdasarkan variabel – variabel demografis seperti usia, gender, ukuran keluarga, tahap siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, agama, ras dan kebangsaan. Bersandarnya para pemasar terhadap karaketristik demografis ini karena mereka sering kali terkait erat dengan kebutuhan dan perilaku beri para konsumen serta dapat langsung diukur.23 b. Segmentasi Geografis Variabel – variabel geografis, seperti agama, ukuran populasi, kepadatan, dan iklim juga mempengaruhi kebutuhan produk konsumen. Orang – orang di satu wilayah negara atau dunia memiliki kebutuhan dan perilaku beli yang berbeda dengan mereka yang berada di wilayah lain. 24 c. Segementasi Behavioralls 22 Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip – Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, Jakarta, 2004, Hal 89 23 Monle Lee & Carla Johnson, Ibid, Hal 90 24 Monle Lee & Carla Johnson, Ibid , Hal 93 26 Perusahaan – perusahaan dapat membagi sebuah pasar menjadi kelompok – kelompok menurut manfaat yang mereka cari, penggunaan volume produk, dan loyalitas merek.25 d. Segementasi Psikografis Pembagian pasar berdasarkan gaya hidup dan atau kepribadian dirujuk sebagai segmentasi psikografis. Penentuan gaya hidup biasanya didasarkan pada analisis kegiatan, minat atau keinginan, dan opini para konsumen.26 Psikografis atau gaya hidup, menggambarkan kekayaan yang dimiliki oleh setiap kelompok konsumen. 2.3.2.2 Targeting Setelah menemukan segmen pasar, berikutnya yang perlu diperhatikan adalah Targeting. Targeting merupakan proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan. Kriteria evaluasi yang digunakan meliputi ukuran dan potensi pertumbuhan segmen, karaskteristik struktural segmen dan kesesuaian antara produk dan pasar. Menurut Kasali, targeting yaitu menetapkan target pasar untuk produk yang dihasilkan, yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang 25 26 Monle Lee & Carla Johnson, Ibid, Hal 93 Monle Lee & Carla Johnson, Ibid, Hal 94 27 menjadi fokus dari kegiatan kegiatan pemasaran.27 Targeting disebut juga selecting, karena pemasar harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian pasar saja dan meninggalkan bagian pasar lainnya yang mungkin masih potensial untuk digarap. Untuk menentukan target market, diperlukan beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu :28 1. Terdapat sekelompok konsumen yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang sama. 2. Segmen yang dituju harus dapat diukur daya belinya. 3. Segmen harus terjangkau dan dilayani dengan baik dan optimal, baik melalui promosi maupun distribusinya. 4. Segmen sasaran harus lebih responsif dan berbeda terhadap program pemasaran yang dijalankan dibandingkan segmen lainnya secara keseluruhan yang terdapat dipasar. 5. Besarnya segmen sebaiknya benar – benar dapat memberikan keuntungan. Terdapat 5 (lima) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan target market yang optimal yaitu :29 a. Segmen yang besar b. Daya beli dan kesediaan membeli c. Perbedaan dengan segmen lain d. Ada tidaknya pesaing lain yang menguasai segmen tersebut 27 Kasali, Ibid hal 123 J.Darymple,Dougles dan Leonard J.Parsons. Basic Marketing management,John Wiley and Sons Inc, New york,1995.Hal 65. 29 Rhenald Kasali,Op.Cit, Hal 125 28 28 e. Pasar dapat dijangkau media jika sumber daya memadai Target pasar adalah memilih satu beberapa segmen konsumen yang akan menjadi fokus kegiatan – kegiatan pemasaran dan promosi. Kadang – kadang targeting disebut juga dengan selecting karena audiensi harus di seleksi . Perusahaan harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian saja (segmen) konsumen dan meninggalkan bagian lainnya. 30 Target konsumen berhubungan erat dengan adanya media yang dapat digunakan untuk menjangkau kelompok – kelompok atau segmen – segmen tertentu dalam masyarakat. Target pasar mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu menyeleksi konsumen sasaran sesuai dengan kriteria – kriteria tertentu dan menjangkau konsumen sasaran terserbut (reaching).31 Langkah selanjutnya adalah positioning produk, setelah mendapatkan target market yang tepat. 2.3.2.3 Positioning Positioning merupakan cara pemasar menanamkan citra, persepsi dan imajinasi atas produk yang ditawarkan kepada konsumen melalui proses komunikasi. Positioning tidak sama dengan segmentasi baik diferensiasi ataupun konsentrasi. Dengan perkataan lain, positioning bukan menempatkan produk untuk kelompok tertentu (segmen), tetapi 30 Morissan,M.A,PeriklananKomunikasi Pemasaran Terpadu,Kencana,hlm.70 Morissan,M.A,PeriklananKomunikasi Pemasaran Terpadu,Kencana,hlm.71 31 29 berusaha menanamkan citra produk dibenak konsumen pada segmen yang telah dipilih.32 Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam otaknya, di dalam alam khayalnya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu. Dengan demikian, positioning harus di lakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang tepat. Positioningmenjadi penting bagi perusahaan karena tingkat kompetisi yang cukup tinggi saat ini. Persepsi terhadap perusahaan atau produk memegang peranan penting dalam konsep positioning karena khalayak menafsirkan media bersangkutan melalui persepsi yaitu hubungan – hubungan asosiatif yang disimpan melalui proses sensasi. Hiebing & Cooper (1997), mendefinisikan positioning sebagai ‘ membangun persepsi produk di dalam pasar sasaran relatif terhadap persaingan.33 Pernyataan positioning berupa kata – kata yang diolah dalam bentuk rangkaian kalimat menarik yang disampaikan dengan manis. Kata – kata itu adalah atribut yang menunjukan segi – segi keunggulan suatu produk atau perusahaan terhadap para pesaingnnya. Pernyataan positioning itu harus dapat diungkapkan secara jelas dan tegas yang dapat disusun berdasarkan pengalaman yang panjang dalam bidang tertentu, 32 Sutisna,S.E,M.E, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT.Remaja Rosdakarya Bandung, 2002, Hal 258 33 Morissan,M.A,PeriklananKomunikasi Pemasaran Terpadu,Kencana,hlm.72,73 30 hasil – hasil studi, informasi dari mulut ke mulut, atau publisitas yang ada.34 Dalam menyusun suatu pernyataan positioning, pengelola pemasaran harus mengetahui bagaimana audiensi membedakan produk bersangkutan terhadap produk saingan lainnya. Definisi lain positioning menurut Rhenald Kasali adalah “ suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya “ .35 Semakin banyaknya produk yang dihasilkan dengan berbagai merek membuat konsumen memilah merek – merek yang mereka terima di dalam pikirannya. Semakin banyak pikiran mereka dibanjiri informasi tentang suatu merek maka merek tersebut akan semakin dikenal. Positioning dilakukan agar konsumen mampu mengingat merek atau produk atau nama tertentu dalam benaknya, sehingga menjadikan produk itu mempunyai citra yang kuat di mata konsumen. 36Positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa dari produk di dalam pasar. Istilah posisi disini mengandung makna tempat suatu produk, merek, atau sekelompok 34 Morissan,M.A,PeriklananKomunikasi Pemasaran Terpadu,Kencana,hlm.73 Rhenald Kasali,Manajemen Periklanan konsep dan aplikasi di Indonesia, Pusaka Utama Grafiti, Jakarta,1995,hal 157 36 Ibid, Hal 529 35 31 produk di dalam benak konsumen, relative terhadap pemasaran persaingan. Dalam strategi positioning ada beberapa cara yang digunakan : a. Penonjolan karakteristik produk b. Penonjolan harga dan mutu c. Penonjolan penggunaannya d. Positioning menurut kelas produk e. Positioning menggunakan simbol f. Positioning langsung terhadap pesaing.37 2.4 Strategi Promosi Istilah strategi berasal dari kata Yunani “ strategia “ yang berarti kepemimpinan (leadership). Strategi adalah keseluruhan tindakan – tindakan yang ditempuh oleh sebuah organisasi unttuk mencapai sasarannya atau dengan kata lain strategi merupakan kualisator elemen dinamis pengelolaan yang memungkinkan sebuah perusahaan mencapai sasaran.38 Oleh Lawrence R Jauch & William F. Ghueck strategi diartikan sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengingatkan keunggulan srtategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama 37 Rhenald Kasali,OP.Cit,hal 539 Prof.Dr. Winardi, SE, Strategi Pemasaran,(Bandung : Mundur Maju 98), Hal 46 38 32 perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.39 Selain definisi tersebut Prof. Dr. Winardi, SE dalam bukunya strategi pemasaran mengemukakan bahwa promosi terdiri dari upaya – upaya yang diinisiasi informasi dan penjual secara terkoordinasi guna untuk membentuk saluran – saluran informasi dan persuasi guna menunjukan penjualan barang dan jasa tertentu atau penerimaan ide – ide atau pandangan – pandangan tertentu.40 Selain itu promosi juga digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai produk – produk tetapi juga untuk meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran perusahaan, organisasi saluran dan masyarakat umum untuk membeli barang – barang.41 Pada inti dari kegiatan promosi adalah suatu bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang berusaha untuk menyeburkan informasi, mempengaruhi, meningkatkan pasar sasaran agar bersedia menerima membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan.42Strategi promosi adalah hal yang berkaitan dengan masalah masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan khalayak sasaran, startegi promosi ini 39 Lawrence R.Jauch & William F Ghueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1996, Hal 12 40 Prof.Dr.Winardi,SE, Strategi Pemasaran, (Bandung: Mundur Maju 98), Hal 47 41 David W. Cravens, Pemasaran Strategi, Edisi ke empat, Jilid 2, Erlangga, Jakarta, Hal 76 42 Hasan, Ali, Marketing, Jakartab, Media Pesindo, 2006, Hal 367 33 biasanya dipakai untuk proporsi personal selling, iklan dan penjualan. 43 Strategi promosi adalah perencanaan taktik operasional berupa tindakan – tindakan yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk menginformasikan, mempengaruhi dan mengarahkan sasarannya agar membeli barang atau jasa. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi promosi adalah hal yang berkaitan dengan masalah – masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.44 Perencanaan strategi adalah proses manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsung secara terus menerus antara sasaran – sasaran organisasi dengan sumber daya dan berbagai peluang yang terdapat dilingkungannya.45 Perencanaan promosi tidak hanya membutuhkan perencanaan strategi yang menyeluruh dengan nama perusahaan berharap dapat mencapai sasaran pemasaran, tetapi juga memerlukan taktik yang tepat yang tercakup dalam setiap kombinasi variabel bauran promosi.46 Tugas dari bagian promosi tidak hanya merumuskan strategi pokok untuk mencapai sasaran-sasran promosi, tetapi juga menyusun rencana pendukung bauran promosi.47 Langkah terakhir dalam proses strategi promosi adalah melaksanakan dan mengendalikan rencana promosi. Suatu perencanaan tidak akan berarti kecuali jika rencana dilaksanakan, 43 Fandy tjyptono,1997,strategi pemasaran,yogyakarta,ANDI,hal 233 44 Philip Kotler,Manajemen Pemasaran,Edisi ke 6, Jilid Satu, Erlangga 1991, Hal 66 Philip Kotler,Ibid,Hal 64 46 Philip Kotler,Ibid,Hal 102 47 Philip Kotler,Ibid,Hal 96 45 34 karena itu perusahaan harus merancang organisasi pemasaran yang mampu melaksanakan rencana promosi tersebut. Pelaksanaan promosi proses yang mengubah rencana promosi menajadi usaha dan tugas nyata dan memastikan bahwa tugas itu dikerjakan sedemikian rupa sehingga mampu mencapai tujuan yang di nyatakan oleh rencana tersebut. Pengendalian adalah menguraikan sistem pengawasan atas realisasi yang dibandingkan dengan rencana.48 Tujuan pengendalian adalah untuk memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, keuntungan dan tujuan – tujuan yang lain sudah ditetapkan dalam perencanaan. 2.5 Bauran Promosi Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen, yaitu : iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/humas, dan personal selling. Namun George dan Michael Belch menambahkan dua elemen dalam promotional mix, yaitu direct marketing dan interactive marketing. Terdapat bauran yang berbeda pada sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Berikut adalah Bauran – bauran Promosi pada perusahaan jasa. 49 2.5.1 Periklanan (advertising) Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai “ any paid form of nonpersonal communication about an organization , product , service 48 Philip Kotler, Ibid hal 97 Lovelock Christoper,Wirtz Jochen,Mussry jacky, Pemasaran Jasa Jilid 1 Edisi Ketujuh, Erlangga,hlm 203 49 35 or idea by an identified sponsor “ (setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui).50 Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkauannya yang luas. Iklan menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas. 51 Sifat dan tujuan iklan berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, antara satu jenis industri dengan industrin lainnya, dan antara satu situasi dengan situasi lainnya. Ciri – ciri dari periklanan tersebut adalah : 1. Penyiaran 2. Cetak 3. Internet 4. Luar Ruangan 5. Surat Langsung 2.5.2 Penjualan Perorangan ( Personal Selling ) Penjualan perorangaan adalah interaksi antar individu,saling bertatap muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, 50 Morissan,M.A,PeriklananKomunikasi Pemasaran Terpadu,Kencana,hlm.17 Ibid, hlm18 51 36 menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. 52 Ciri – ciri dari Penjualan Perorangan adalah : 1. Penjualan 2. Layanan Pelanggan 3. Pelatihan 4. Telemarketing 2.5.3 Publikasi Komponen lain yang sangat penting dalam bauran promosi suatu organisasi atau perusahaan adalah Publikasi. Jika suatu organisasi merencanakan dan mendistribusikan informasi secara sistematis dalam upaya untuk mengontrol dan mengelola citra serta publikasi yang diterimanya, maka perusahaan tersebut tengah menjalankan tugas hubungan masyarakat atau publikasi. 53 Publikasi merupakan usaha untuk merangsang permintaan terhadap suatu produk secara non personal dengan membuat berita yang bersifat komersil tentang produk tersebut dalam media cetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut. Pada publikasi, informasi yang tercantum bukan berupa iklan, melainkan berupa berita. Biasanya, individu atau lembaga yang 52 53 Lovelock Christoper,Wirtz Jochen,Mussry jacky, Ibid,Hal 203 Morissan,MA,Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu,Ramdina Prakarsa,2007, Hal 20 37 dipublikasikan tidak mengeluarkan biaya dan tidak dapat mengawasi pengungkapan beritanya. Publisitas mengandung unsur – unsur berita yang menarik sehingga dapat menarik media massa untuk ikut serta menyiarkan meskipun tidak menerima bayaran. Alat komunikasi umum yang digunakan pada saat melakukan publikasi adalah pers, pidato, atau seminar, laporan tahunan, dan donasi serta hubungan masyarakat. 54 Ciri – ciri pada publikasi adalah : 1. Siaran Pers 2. Konferensi Pers 3. Event Khusus 4. Sponsorship 5. Pameran Dagang 2.5.4 Promosi Penjualan ( Sales Promotion ) Promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. 55 Ciri – ciri pada Promosi Penjualan adalah : 1. Sampel 2. Kupon 3. Pengembalian 54 55 Lovelock Christoper,Wirtz Jochen,Mussry jacky, Ibid, Hal 203 Morissan,MA,Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu,Ramdina Prakarsa,2007, Hal 20 38 4. Hadiah 5. Promo Hadiah 2.5.5 Pemasaran Langsung ( Direct Marketing ) Upaya perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan sasaran dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan dari atau transaksi penjualan.56 Direct Marketing ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan – pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Direct marketing berkembang sebagai respon terhadap pengecilan pasar, dimana semakin banyak ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual.57 Pemasaran langsung terdiri atas komunikasi langsung dengan konsumen perorangan sasaran untuk memperoleh tanggapan segera. Dengan demikian, para pemasar langsung berkomunikasi dengan pelanggan, seiring berdasarkan pertemuan satu lawan satu secara interaktif.58 Pemasaran Langsung memberi manfaat bagi pelanggan dalam berbagai cara. Pelanggan melaporkan bahwa berbelanja dari rumah itu menyenangkan, mudah dan tidak repot. Berbelanja dari rumah ini 56 Morissan,MA,Ibid,Hal 17 Fandy Tjiptono,Op.Cit,hal 232 58 Philip Kotler & Garry Amstrong, Prinsip – Prinsip Pemasaran , Jilid 2 Edisi 8, Erlangga, 2001 57 39 menghemat waktu dan memperkenalkan kepada mereka pilihan barang yang lebih beragam. Mereka dapat berbelanja secara komperatif dengan membolak – balik katalog, kemudian memesan produk untuk diri sendiri maupun orang lain.59 2.5.6 Materi Pembelajaran Pada bauran materi pembelajaran, contoh atau ciri – ciri yang dimiliki adalah : 1. Situs Web 2. Brosur 3. Perangkat Lunak CD ROM 4. Buku Petunjuk 2.5.7 Rancangan Korporat Pada bauran materi pembelajaran, contoh atau ciri – ciri yang dimiliki adalah : 1. Papan Nama 2. Dekorasi Interior 3. Kendaraan 4. Peralatan 5. Alat Tulis 6. Seragam 59 Philip Kotler & Garry Amstrong, Ibid 40 2.5.8 Interactive Marketing Tujuan dari pemasaran interaktif adalah untuk memikat dan memelihara konsumen yang akan menjadi rekan bisnis dalam penciptaan, pembelian, dan pengembangan produk dan layanan. Konsumen tidak hanya sebagai peserta pasif yang menerima iklan sebelum membeli, melainkan konsumen diharapkan proaktif dan interaktif dalam pemasaran.60 Media interaktif memingkinkan pengguna melakukan berbagai fungsi, seperti menerima dan mengubah informasi dan gambar, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan tentu saja melakukan pembelian. 61 2.6 Pelaksanaan Promosi Langkah terakhir dalam proses strategi promosi adalah melaksanakan dan mengendalikan rencana promosi. Suatu perencanaan tidak akan berarti kecuali jika rencana dilaksanakan, karena itu perusahaan harus merancang organisasi pemasaran yang mampu melaksanakan rencana promosi tersebut. Pelaksanaan promosi adalah proses yang mengubah rencana promosi menjadi usaha atau tugas nyata dan memastikan bahwa tugas itu dikerjakan sedemikian rupa sehingga mampu mencapai tujuan yang dinyatakan oleh rencana tersebut. 60 http://winbiewimpie.blogspot.com/2012/12/pemasaran-langsung-dan-interaktif.html 61 Morissan,MA,Ibid,Hal 19 41 2.7 Pemasaran Jasa Pendidikan Pemasaran dalam konteks jasa pendidikan adalah sebuah proses sosial dan manajerial untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan penawaran, pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain dalam bidang pendidikan. 62 Etika pemasaran dalam dunia pendidikan adalah menawarkan mutu layanan intelektual dan pembentukan watak secara menyeluruh. Pendidikan sebagai produk jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud akan tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang diproses dengan menggunakan atau tidak menggunakan bantuan produk fisik dimana proses yang terjadi merupakan interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa yang mempunyai sifat tidak mengakibatkan perpindahan hak atau kepemilikan. 63 62 http://erlanmuliadi.blogspot.com/2011/06/pemasaran-pendidikan.html?m=1 Ibid 63 42