Perpustakaan Universitas Indonesia >> null Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=31703&lokasi=12 -----------------------------------------------------------------------------------------Abstrak ABSTRAK Indonesia sebagai negara agraris digambarkan dengan sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian. Pembangunan dan pengembangan agribisnis hortikultura belum sepenuhnya dilaksanakan dari hulu sampai ke hilir. Hal ini mengakibatkan posisi petani sebagai pelaku utama dalam rantai pasokan memiliki posisi tawar yang lemah. Salah satu pilar pengembangan agribisnis hortikultura adalah penerapan Supply Chain Management System (SCM). Supply Chain Management System diawali dari pasokan sarana produksi, produksi, penanganan pasca panen, pemasaran hingga distribusi produk kepada konsumen. Supply Chain Management System dapat diartikan sebagai siklus lengkap produksi yang meliputi seluruh stakeholder di dalam rantai pasokan yang saling terkait satu dengan lainnya. Volume supply dan demand yang seringkali tidak mencapai titik optimum sebagian besar disebabkan oleh adanya proses bisnis disetiap mata rantai yang belum optimal. Salah satunya pada bagian penjualan adalah memberikan harga produk, membuat rencana penjualan per tahun, sehingga terjadi ketidakseimbangan manfaat yang diperoleh diantara pelaku dalam rantai pasokan. Penelitian ini merancang sebuah sistem informasi SCM dengan melakukan modifikasi sebuah software open source ERP yaitu ADempiere versi 3.5.4. Analisis dan perancangan sistem informasi SCM dilakukan dengan pendekatan Object-Oriented Analysis and Design (OOAD). Analisis dilakukan dengan pengamatan proses bisnis dan pengumpulan data perusahaan dan kemudian mengusulkan solusi perbaikan proses bisnis untuk mengatasi permasalahan. Model SCM yang dibangun diujicobakan menggunakan dua buah skenario yaitu : (1) Skenario pertama adalah membuat rencana tanam, rencana panen produk sayuran untuk satu kali masa tanam, dan (2) Skenario kedua yang memperlihatkan bagaimana mitra tani, mitra beli, customer berinteraksi dengan perusahaan melalui sistem informasi Supply Chain Management yang dirancang. Skenario pertama akan menghasilkan sebuah perencanaan produksi yang disesuaikan dengan data kebutuhan permintaan konsumen yang berguna untuk meminimalkan stok di gudang. Sementara itu skenario kedua berguna untuk meningkatkan posisi tawar petani dengan tersedianya user interface antara petani dengan perusahaan, sehingga perusahaan dapat menawarkan produk yang dibutuhkan pada waktu tertentu kepada petani dan dari pihak petani dapat memberikan respon kemampuan untuk menerima order produksi dari perusahaan, sehingga produk dari petani dapat langsung diserap oleh perusahaan. Dari sisi customer, terjadi peningkatan kualitas layanan dengan kemudahan untuk melakukan transaksi pemesanan dan pembayaran produk secara online.