No.5 /67/BGUB/HUMAS GUBERNUR BANK INDONESIA MERESMIKAN APLIKASI MANAJEMEN KINERJA BANK INDONESIA Gubernur Bank Indonesia, Syahril Sabirin menegaskan kembali komitmen untuk mewujudkan Bank Indonesia sebagai lembaga yang sehat dan bertanggung jawab. Hal ini disampaikan pada saat peresmian penggunaan Aplikasi Manajemen Kinerja yang dapat memantau pencapaian target pelaksanaan tugas Bank Indonesia hari ini di Ruang Serbaguna lantai 3 Gedung Bank Indonesia. Lembaga yang sehat dan bertanggung jawab yang dimaksudkan disini adalah suatu upaya peningkatan akuntabilitas terhadap tugas melalui penataan sistem perencanaan, anggaran dan manajemen kinerja (SPAMK) serta komitmen dari segenap pimpinan satker untuk dinilai dan dievaluasi melalui suatu indikator kinerja, jelas Syahril Sabirin lebih jauh. "Program Transformasi yang sedang dilaksanakan Bank Indonesia tidak terbatas kepada penataan struktur organisasi semata tetapi juga memperbaiki sistem dan mekanisme kerja sebagaimana layaknya bank sentral yang memiliki peranan sangat penting dalam ekonomi," tegas Syahril Sabirin. Sistem Manejemen Kinerja yang diresmikan adalah sistem untuk mengukur dan memantau kinerja dan melakukan evaluasi yang dituangkan melalui suatu scorecard atau yang lebih dikenal dengan istilah Balanced Scorecard. Syahril mengungkapkan bahwa dalam sistem ini, Bank Indonesia mengembangkan 4 (empat) perspektif pengukuran yaitu perspektif stakeholders; keuangan; pengembangan organisasi dan sistem (proses internal); serta perspektif pengembangan sumber daya manusia (SDM). Sistem tersebut akan menayangkan indikator-indikator kinerja dan pencapaiannya dalam suatu executive dashboard sehingga Dewan Gubernur dan Pimpinan satuan kerja dapat melihat kinerja satuan kerja yang dipimpinnya, aspek yang perlu mendapat perhatian ekstra dan yang perlu dipertahankan serta fokus strategi yang harus ditetapkan oleh organisasi ke depan. Sistem Manajemen Kinerja ini diharapkan pula dapat menjadi batu pijakan bagi keberhasilan penerapan good governance ke depan. "Saya mengharapkan agar penerapan manajemen kinerja yang baru ini dapat menjadi motor dalam menggerakkan partisipasi dan komitmen, baik dari jajaran Dewan Gubernur maupun seluruh pimpinan Satker, dalam rangka mewujudkan good governance tersebut," ungkap Syahril Sabirin. Jakarta, 9 Mei 2003 BIRO KOMUNIKASI Rusli Simanjuntak Kepala Biro