63 BAB III METODE PENELITIAN

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Asosiatif. Menurut Kuncoro (2003, p9),
Penelitian asosiatif berusaha untuk menentukan apakah terdapat hubungan
(asosiasi) antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada
diantara variabel yang diteliti. Yang dimaksud dengan variabel adalah suatu konsep
yang dapat diasumsikan sebagai suatu kisaran nilai.
Sedangkan cross section menurut Sekaran (2006, p177) adalah studi yang
dilakukan dengan data hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian,
mingguan, bulanan dalam rangka menjawab penelitian. Dimana unit yang diteliti
adalah secara individu yaitu orang-orang yang menjadi konsumen restoran Kentucky
Fried Chicken cabang Mall Pondok Indah 2.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian
Tujuan
Jenis
Time
Horizon
Unit Analisis
Penelitian
T-1
Asosiatif
Individu; Konsumen
Cross Section
T-2
Asosiatif
Individu; Konsumen
Cross Section
T-3
Asosiatif
Individu; Konsumen
Cross Section
Keterangan:
T-1 = Untuk mengetahui dan memahami pengaruh kegiatan pemasaran terhadap ekuitas
merek
T-2 = Untuk mengetahui pengaruh kegiatan pemasaran terhadap keputusan pembelian
T-3 = Untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian
63
64
3.2
Operasional Penelitian
Skala pengukuran pada penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2004, p87),
skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Tabel 3.2 Variabel Operasional Penelitian
Variabel
Konsep variabel
Sub
Indikator
variabel
Skala
Ukuran
Pengukur
an
Kegiatan
pemasaran
(X)
Aktivitas yang
1. Citra toko
- Barang Dagangan
- Layanan yang
dilakukan oleh
diberikan
- Jumlah Pelanggan
perusahaan untuk
- Kenyaman dan
memasarkan sebuah
Suasana Toko
produk
2. Intensitas
Distribusi
- Menempatkan
Barang dan Jasa
Likert
Ordinal
Guttman
Nominal
dibanyak Gerai
3. Promosi
Harga
- Penetapan Harga
Pada Pristiwa
Khusus, seperti
Menu Buka Puasa
- Menurunkan
Harga dengan
Menawarkan Paket
Hemat
Ekuitas
Merek (Y)
Seperangkat aset
dan liabilitas
1. Kesadaran
- Top of mind
merek
- Brand Recall
- Brand Recognition
- Unaware brand
merek yang
terkait dengan
suatu merek,
2. Asosiasi
- Atribut produk
merek
- Atribut tidak
berwujud
65
nama, simbol,
- Manfaat bagi
pelanggan
yang mampu
menambah atau
- Harga relative
3. Kesan
- Kinerja
kualitas
- Pelayanan
mengurangi nilai
- Keandalan
- Kesesuaian
yang diberikan
dengan
spesifikasi
oleh sebuah
- Karakteristik
produk atau jasa
produk
- Ketahanan
baik pada
Likert
Ordinal
Likert
Ordinal
- Hasil
perusahaan maupun
4. Loyalitas
pelanggan.
konsumen
- Berpindah-pindah
- Kebiasaan
- Pembeli yang Puas
dengan Biaya
Peralihan
- Menyukai Merek
- Pembeli yang
Komit
Keputusan
Proses
1. Pengenalan
Pembelian
pengintegrasian yang
masalah
disebabkan oleh
(Z)
mengkombinasikan
atau
adanya rangsangan
pengetahuan untuk
kebutuhan
internal dan
mengevaluasi dua
- Kebutuhan yang
eskternal
atau lebih perilaku
alternative dan
memilih salah satu
diantaranya.
2. Pencarian
informasi
- Sekedar lebih peka
terhadap informasi
produk
- aktif mencari
66
informasi
3. Evaluasi
alternative
- konsumen
berusaha memenuhi
kebutuhan
- konsumen mencari
manfaat tertentu
dari solusi produk
4. Keputusan
pembelian
Ordinal
- konsumen
membentuk
Likert
preferensi atas
merek-merek yang
ada di dalam
kumpulan pilihan
- konsumen dapat
membentuk niat
untuk memebeli
merek yang paling
disukai
3.3
5. Perilaku
- kepuasan dan
setelah
ketidakpuasan
pembelian
produk
Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer seperti kuesioner yang disebarkan
kepada responden yang membeli produk KFC secara langsung pada cabang Pondok
Indah Mall 2. Dan data sekunder, seperti library research (studi pustaka) karena data
tersebut didapat dari pihak lain atau pihak ketiga yang telah diolah.
Menurut Indriantoro & Supomo (2002,p146-147) sumber data penelitian terdiri atas:
sumber data primer dan sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).
67
3.4
Teknik Pengumpulan Data
Berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kuesioner
Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner disebarkan kepada
konsumen yang membeli produk KFC secara langsung pada cabang KFC Pondok
Indah Mall 2.
2. Library Research (studi pustaka)
Peneliti mengumpulkan data dari berbagai buku, jurnal, artikel, internet yang
berhubungan dengan penelitian.
3.5
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik
sampling kemudahan (convenience sampling). Menurut Riduwan dan Koncoro (2008,
p50) Teknik pengambilan sampel yang apabila populasinya tidak diketahui secara pasti,
maka digunakan teknik kemudahan (convenience sampling). Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menduga/mewakili nilai suatu populasi. Populasi
dalam penelitian ini adalah pelanggan yang membeli produk Kentucky Fried Chicken
(KFC) pada cabang Pondok Indah Mall 2.
Misalnya jika digunakan untuk mengestimasi μ, kita dapat (1-α)% yakin bahwa error
tidak melebihi nilai e tertentu apabila ukuran sampelnya sebesar n, dimana:
n=
Z α/2 σ
2
e
=
(1,96).(0,25)
0,05
2
68
=
96,04
Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa sampel
random berukuran 96,04 = 97 akan memberikan selisih estimasi dengan µ kurang dari
0,05. Jadi, sampel yang diambil sebesar 97 ≈ 100 orang.
3.6
Teknik Pengolahan Sampel
Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang
diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan
pengujian validitas instrumen menurut Riduwan (2004:109-110) menjelaskan bahwa
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu
alat ukur. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara
bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap
butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk
menghitung validitas alat ukur yang digunakan rumus:
Dimana:
r
hitung
= Koefisien korelasi
∑ Xi
= Jumlah skor item
∑ Yi
= Jumlah skor total
n
= Jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :
69
Dimana:
t
= Nilai t
r
= Koefisien korelasi hasil r
n
= Jumlah responden
hitung
hitung
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n-2)
Kaidah keputusan : Jika t
hitung
>t
table
berarti valid sebaliknya
t
hitung
<t
table
berarti tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r)
sebagai berikut:
Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi
Antara 0600 – 0,799 : tinggi
Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi
Antara 0,200 – 0,399 : rendah
Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpul data yang
digunakan. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari
reliabilitas internal yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran,
rumus yang digunakan adalah alpha.
Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode alpha sebagai berikut:
Langkah 1 : Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
70
Dimana : Si = varians skor tiap-tiap item
∑Xi2 = jumlah kuadrat item Xi
(∑Xi)2 = jumlah item Xi dikuadratkan
N = jumlah responden
Langkah 2 : Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus:
∑Si= S1 + S2 + S3..................Sn
Dimana :
∑Si
=
jumlah varians semua item
S1 + S2 + S3..................n = varians item ke 1,2,3....n
Langkah 3 : Menghitung Varians total dengan rumus:
Dimana:
St = varians total
∑Xt2 = jumlah kuadrat X total
(∑Xt)2 = jumlah X total dikuadratkan
N = jumlah responden
Langkah 4 : Masukkan nilai alpha dengan rumus:
71
Dimana:
r11 = nilai reabilitas
∑Si = jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
K = jumlah item
Kemudian diuji dengan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus korelasi Pearson
Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:
harga rXY atau rb ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Oleh karenanya disebut
rawal-akhir. Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman Brown, yakni:
Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (tabel
r) untuk α = 0,05 atau α = 0,01 dengan derajad kebebasan (dk = n-2). Kemudian
membuat keputusan membandingkan r11 dengan rtabel. Adapun kaidah keputusan : Jika
r11 > rtabel berarti reliabel dan r11 < rtabel berarti tidak reliabel.
3.7
Metode Analisis
Tabel 3.3 : Metode Analisis Berdasarkan Tujuan Penelitian
Tujuan
Alat analisis
T-1
Path Analysis dan Korelasi Pearson
T-2
Path Analysis dan Korelasi Pearson
72
T-3
Path Analysis dan Korelasi Pearson
Menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008, p222-224)
1. Menguji dengan Analisis Korelasi Sederhana dan Ganda
Mengetahui hubungan antara variabel X1 dengan Y dan X2 dengan Y dan X1 dan X2
terhadap digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah (PPM)
pearson Product Moment, dengan rumus :
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r
≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r= 0 artinya tidak
ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat.
Tabel 3.4 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2005:138)
73
2. Menguji dengan Analisis regresi berganda
Rumus :
Ŷ = a+b1 X1 + b2X2
3. Menguji dengan Analisis Jalur (path analysis)
Analisis ini akan digunakan dalam menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh
koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1 dan X2
terhadap Y.
Dalam pengolahan data, metode yang digunakan adalah analisis jalur (path analisis)
dengan menggunakan SPSS versi 16. Menurut Analisis jalur (path analisis) adalah teknik
untuk mengestimasi pengaruh variabel independent kepada variabel dependen dari
kumpulan korelasi yang diobservasikan, memberikan pola hubungan sebab-akibat
diantara variabel. Menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008, p2) Path analysis
digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas
(eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).
A.
Path Analysis
Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson &
Wichern, 1992). Path Analysis diartikan oleh Bhornstedt (1974 dalam Kusnendi,
2005:1)yang dikutip oleh Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008,p1) bahwa “a
technique for estimating the effect’s a set of independent variables has on a dependent
variable from a set of observed correlations, given a set of hypothesized causal asymetric
relation among the variables.”
Sedangkan Tujuan utama path analysis adalah ….. a
method of measuring the direct influence along each separate path in such a system and
thus of finding the degree to which variation of a given effect is determined by each
74
particular cause. The method depend on the combination of knowledge of the degree of
correlation among the variables in a system with such knowledge as may possessed of the
causal relations (Maruyama, 1998:16).
“Sebuah teknik untuk memperkirakan pengaruh kumpulan variabel bebas dalam
variabel terikat dari sebuah kumpulan hubungan yang teramati, memberikan kumpulan
hipotesis hubungan kausal asimetrik antar variabel.” Sedangkan Tujuan utama path
analysis adalah ….. Sebuah metode pengukuran pengaruh langsung antara setiap jalur
yang terpisah seperti metode yang mengukur pengaruh langsung diantara setiap jalur yang
terpisah seperti sebuah sistem dan untuk menemukan besaran kepada variasi mana yang
diberikan
pengaruh
yang
menentukan
setiap
hubungan
kausal.
Metode
yang
mengandalkan kombinasi tingkat korelasi hubungan pengetahuan diantara variabel dalam
sebuah sistem seperti pengetahuan yang mungkin memiliki hubungan kausal (Maruyama,
1998:16).
Jadi, model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar
variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung
seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).
Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan
(kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur hubungan
kausal antara variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis
korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur.
Al Rasyid dalam Sitepu (1994:24) yang dikutip oleh Riduwan dan Kuncoro (2008,
p115)
mengatakan
bahwa
dalam
penelitian
sosial
tidak
semata-mata
hanya
mengungkapkan hubungan variabel sebagai terjemahan statistik dari hubungan antara
variabel alami, tetapi terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar
variabel.
75
Menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008, p2) Manfaat lain model path
analysis adalah untuk: (1) Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari
atau permasalahan yang diteliti; (2) Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai
variabel bebas (X), dan prediksi dengan path analysis ini bersifat kualitatif; (3) Faktor
determinan yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang berpengaruh dominan terhadap
variabel terikat (Y), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur)
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y); (4) Pengujian model,
menggunakan theory trimming, baik untuk uji reliabilitas (uji kejegan) konsep yang sudah
ada ataupun uji pengembangan konsep baru.
Asumsi-asumsi yang mendasari path analysis sebagai berikut:
1. Pada model path analysis, hubungan antar variabel adalah bersifar linier, adaptif dan bersifat
normal
2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik
3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio
4. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk
memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel
5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrument pengukuran valid dan reliable) artinya
variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung
6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan
konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau dibangun berdasarkan
kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang
diteliti.
Menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008, p116-118) Pada diagram jalur
digunakan dua macam anak panah, yaitu: (a) anak panah satu arah yang menyatakan
pengaruh langsung dari sebuah variabel eksogen [variabel penyebab (X)] terhadap sebuah
variabel endogen [variabel akibat (Y)], misalnya:
76
dan (b) anak panah dua anak yang menyatakan hubungan korelasional antara
variabel eksogen, misalnya
Langkah-langkah menguji Path Analysis sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural
Struktur: Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi
a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan
strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.
Hipotesis: Naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel
eksogen (X1 dan X2).
b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien
regresi untuk struktur yang telah dirumuskan:
Persamaan regresi ganda: Y = a + b1X1 + b1X2 + ε1
Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu
koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z-
score (data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1). Koefisien jalur
yang distandarkan (standardize path coefficient) ini digunakan untuk menjelaskan besarnya
pengaruh (bukan memprediksi) variabel bebas (eksogen) terhadap variabel lain yang
diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen). Koefisien path ditunjukkan oleh output
yang dinamakan Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram jalur
sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variabel eksogen dengan variabel
endogen, maka koefisien path-nya adalah sama dengan koefisien korelasi r sederhana.
3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan)
Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut
H1: ρyx1 = ρyx2 = ....... = ρyxk ≠ 0
Ho: ρyx1 = ρyx2 = …….. = ρyxk = 0
77
a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual: Menggunakan Tabel F
Keterangan :
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel eksogen
R2yxk = R
Jika F
square
hitung
F
hitung
≥F
≤F
tabel,
maka tolak Ho artinya signifikan dan
tabel,
terima Ho artinya tidak signifikan
Dengan taraf signifikan (α) = 0,05
Carilah nilai F
F
tabel
=F
tabel
menggunakan Tabel F dengan menggunakan rumus:
{(1-α) (dk=k), (dk=n-k-1)
Cara mencari F
tabel
: nilai
nilai
atau F
(dk=k)
{(1-α) (v1=k), (v2=n-k-1)}
atau V1 disebut sebagai nilai pembilang
(dk=n-k-1)
atau V2 disebut sebagai nilai penyebut
b. Kaidah pengujian signifikansi: Program SPSS
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05
≤ Sig], maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan.
4. Menghitung Koefisien jalur secara Individu
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
H1: ρyx1 > 0
Ho: pyx1 = 0
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus
(Schumacker & Lomax, 1996:44. Kusnendi, 2005:12)
78
Keterangan :
Statistik SeρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi setelah data
ordinal ditansformasi ke interval.
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas
Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut.
-
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤
Sig], maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.
-
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05
≥ Sig], maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya siginifikan.
5. Meringkas dan menyimpulkan
Kemudian setelah didapat hasil perhitungan maka dibuatlah ringkasan dari hasil penelitian
tersebut kemudian dianalisis dan disimpulkan yang berguna untuk pengambilan keputusan
penelitian.
3.8
Rancangan Uji Hipotesis
Menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008, p80) Rancangan Uji Hipotesis
menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana tingkat presisi (α) = 5%=0,05
Dasar Pengambilan Keputusan:
‐
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤
Sig], maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.
‐
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya siginifikan.
79
Variabel:
X = Kegiatan Pemasaran (Marketing Activity)
Y = Ekuitas Merek (Brand Equity)
Z = Keputusan Pembelian (Purchasing Decision)
1. Tujuan 1 (T-1)
Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:
Y= ρyx X + ρy ε1
ε1
ρ yX
X Y Gambar 3.1 Substruktur 1 Analisis Jalur
a. Uji korelasi variabel X dengan variabel Y
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho : ρyX = 0
H1 : ρyX >0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: X tidak ada hubungan yang signifikan dengan variabel Y
H1: X ada hubungan yang signifikan dengan variabel Y
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
Keterangan: Statistik Se
ρX1
diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis regresi
setelah data ordinal ditransformasi ke interval
80
b. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:
Ho: ρyX ≠ 0
H1: ρyX = 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ho: Variabel X tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y
H1: Variabel X berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variable Y
2. Tujuan 2 (T-2)
Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:
Z = ρzx X + ρzy Y + ρz ε2
Kegiatan Pemasaran
(X)
ρzx ε2 Keputusan Pembelian
(Z)
Ekuitas Merek (Y)
ρzy Gambar 3.2 Substruktur 2 Analisis Jalur
a. Uji korelasi variabel X dengan variabel Z
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho : ρzX = 0
H1 : ρzX >0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: X tidak ada hubungan yang signifikan dengan variabel Z
H1: X ada hubungan yang signifikan dengan variabel Z
81
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
Keterangan: Statistik Se
ρX1
diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis regresi
setelah data ordinal ditransformasi ke interval
b. Uji korelasi variabel Y dengan variabel Z
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho : ρzy = 0
H1 : ρzy >0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: Y tidak ada hubungan yang signifikan dengan variabel Z
H1: Y ada hubungan yang signifikan dengan variabel Z
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
Keterangan: Statistik Se
ρy
diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis regresi
setelah data ordinal ditransformasi ke interval
c.
Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
Ho: ρzy = ρzX ≠ 0
H1: ρzy = ρzX = 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ho: Variabel X dan Y tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z
H1: Variabel X dan Y berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z
Persamaan Struktural diagram Jalur adalah:
Y = ρyx X + ρy ε1
Z = ρzx X + ρzy Y + ρz ε2
82
3.9
Rancangan Implikasi Hasil Penelitian
Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil analisis telah
selesai dikumpulkan, maka selanjutnya dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada Pelanggan
Restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) cabang Pondok Indah Mall 2, akan digunakan untuk
mengetahui pengaruh Kegiatan Pemasaran terhadap Ekuitas Merek dan dampaknya terhadap
Keputusan Pembelian dari Pelanggan Kentucky Fried Chicken (KFC) Pondok Indah Mall 2.
Dari analisis tersebut diatas, apabila terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara
Kegiatan Pemasaran dan Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian, maka artinya kegiatan
pemasaran yang dijalankan oleh Pihak Perusahaan Kentucky Fried Chicken (KFC) sudah baik
karena mampu menciptakan Ekuitas Merek. Jika dilihat dari Ekuitas Merek yang telah tercipta
maka dapat mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan untuk membeli produk dari Restoran
Cepat Saji Kentucky Fried Chicken (KFC) cabang Pondok Indah Mall 2.
Dengan adanya gambaran ini, dapat digunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi
efektivitas Kegiatan Pemasaran dan Ekuitas Merek yang telah dilakukan selama ini dalam
meningkatkan Keputusan Pembelian Pelanggan terhadap Restoran Cepat Saji Kentucky Fried
Chicken (KFC) Pondok Indah Mall 2.
Download