PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE-PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM - Untuk periode-periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 (Tidak diaudit) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2014 (DISAJIKAN KEMBALI) DAN 1 JANUARI 2014 (DISAJIKAN KEMBALI) 31 Maret 2015 Rp'000 Catatan 31 Desember 2014 *) Rp'000 1 Januari 2014 *) Rp'000 ASET Aset lancar Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - bersih Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Aset real estat Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dan uang muka 6 7,19 569.264.415 44.492.142 720.157.412 45.547.918 497.850.834 109.071.949 8,32 8 1.947.951 156.040.472 559.566 131.987.627 1.504.801 125.997.654 9,32 9 14.263.896 50.539.108 12.761.757 110.541.142 23.499.041 312.448.827 13.995.862 57.415.198 12.859.039 107.402.189 22.815.263 36.403.082 13.613.095 49.527.107 10.992.493 42.559.457 6.466.120 36.981.170 1.295.798.751 1.149.143.156 894.564.680 64.341.770 39.251.640 7.978.948 10.000.000 976.264.424 2.284.223.712 7.714.195 63.081.060 38.010.748 7.978.948 10.000.000 854.494.720 2.415.730.886 6.492.658 55.943.503 133.507.000 39.262.725 9.543.100 1.000.000 853.241.872 2.132.555.575 7.186.435 Jumlah aset tidak lancar 3.389.774.689 3.395.789.020 3.232.240.210 JUMLAH ASET 4.685.573.440 (0) 4.544.932.176 0 4.126.804.890 0 10 30 11 Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Deposito dibatasi penggunaannya Uang muka pembelian tanah Investasi pada entitas asosiasi Piutang lain-lain Aset keuangan lainnya Aset tetap - bersih Properti investasi - bersih Uang jaminan dan aset lain-lain 20 12 34g 7 13 14 *) Disajikan kembali Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. -1- PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2014 (DISAJIKAN KEMBALI) DAN 1 JANUARI 2014 (DISAJIKAN KEMBALI) - LANJUTAN 31 Maret 2015 Rp '000 Catatan 31 Desember 2014 *) Rp '000 1 Januari 2014 *) Rp '000 LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Utang kontraktor Utang pajak Biaya masih harus dibayar Jaminan Pendapatan diterima dimuka Liabilitas derivatif Bagian jangka pendek dari utang bank jangka panjang 15 67.386.683 43.546.245 3.734.893 46.055.865 55.864.050 130.561.869 181.095.009 30 16 17 18 76.553.881 39.965.181 3.783.866 39.419.238 63.174.736 109.947.117 165.140.780 - 19 - 60.884.000 39.493.155 2.483.311 34.283.961 56.680.280 58.031.612 146.186.498 23.430.787 143.795.048 120.951.094 393.591.566 672.039.662 618.935.893 815.065.170 17 318.356.916 303.153.775 313.636.354 19 20 30 1.120.041.225 117.906.756 29.054.722 1.110.180.658 116.977.123 29.767.161 691.232.474 121.810.968 25.707.032 1.585.359.619 1.560.078.717 1.152.386.828 710.000.000 22.656.487 710.000.000 22.656.487 710.000.000 22.656.487 142.000.000 1.504.342.884 142.000.000 1.445.116.214 142.000.000 1.241.932.642 2.378.999.371 49.174.788 2.319.772.701 46.144.865 2.116.589.129 42.763.763 Jumlah ekuitas 2.428.174.159 2.365.917.566 2.159.352.892 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.685.573.440 4.544.932.176 4.126.804.890 Jumlah liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jaminan Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan - bersih Jumlah liabilitas jangka panjang EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar - 5.000 juta saham Modal ditempatkan dan disetor 3.550 juta saham Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan pengunaannya Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 21 21 23 *) Disajikan kembali Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian -2- PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) Catatan Pendapatan Beban pokok pendapatan 24 25 LABA BRUTO Beban umum dan administrasi Penghasilan investasi Beban keuangan Kerugian lain-lain - bersih 26 27 28 29 LABA SEBELUM PAJAK Beban pajak final Beban pajak penghasilan 30 30 LABA PERIODE BERJALAN 31 Maret 2015 Rp '000 31 Maret 2014 *) Rp '000 394.017.635 (145.252.678) 378.072.494 (137.391.275) 248.764.957 240.681.219 (107.842.476) 6.206.633 (13.179.343) (48.077.620) (106.548.841) 6.928.710 (16.168.983) 65.680.569 85.872.151 190.572.674 (23.837.272) 221.714 (22.098.357) (9.836.201) 62.256.593 158.638.116 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA Pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi Kerugian aktuarial dari program pensiun manfaat pasti Pajak penghasilan terkait - (418.737) 104.684 Penghasilan komprehensif lain periode berjalan, setelah pajak - (314.053) TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 62.256.593 158.324.063 59.226.670 3.029.923 156.951.026 1.687.090 62.256.593 158.638.116 59.226.670 3.029.923 156.640.963 1.683.100 62.256.593 158.324.063 16,68 44,21 Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 23 Penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 23 LABA PER SAHAM DASAR (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 31 * Disajikan kembali Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. -3- PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE-PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) Catatan Saldo per 1 Januari 2014 Perubahan kebijakan akuntansi Saldo yang disajikan kembali CONTROL Laba periode berjalan Penghasilan komprehensif lain periode berjalan, setelah pajak 38 Saldo per 31 Maret 2014 Saldo per 31 Desember 2014 Perubahan kebijakan akuntansi Saldo yang disajikan kembali CONTROL Laba periode berjalan Penghasilan komprehensif lain periode berjalan, setelah pajak Saldo per 31 Maret 2015 38 Tambahan modal disetor Rp'000 Modal disetor Rp'000 Saldo laba Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp'000 Rp'000 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp'000 Kepentingan nonpengendali Rp'000 42.483.482 280.281 42.763.763 0 - Jumlah ekuitas Rp'000 710.000.000 710.000.000 0 - 22.656.487 22.656.487 0 - 142.000.000 142.000.000 0 - 1.242.612.081 (679.439) 1.241.932.642 0 156.951.026 2.117.268.568 (679.439) 2.116.589.129 0 156.951.026 - - - (310.063) (310.063) 710.000.000 22.656.487 142.000.000 1.398.573.605 2.273.230.092 42.759.773 2.315.989.865 710.000.000 710.000.000 0 22.656.487 22.656.487 0 142.000.000 142.000.000 0 1.446.594.163 (1.477.949) 1.445.116.214 0 2.321.250.650 (1.477.949) 2.319.772.701 0 45.880.543 264.322 46.144.865 (0) 2.367.131.193 (1.213.627) 2.365.917.566 (0) - - - 59.226.670 - 59.226.670 - 3.029.923 - 62.256.593 - 710.000.000 22.656.487 142.000.000 1.504.342.884 2.378.999.371 49.174.788 2.428.174.159 0 0 0 0 0 0 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. -4- (3.990) 2.159.752.050 (399.158) 2.159.352.892 0 156.951.026 (314.053) (0) PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 31 Maret 2015 Rp '000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan 31 Maret 2014 Rp '000 416.536.646 (194.463.204) 353.960.015 (197.744.821) Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan 222.073.442 (4.103.050) (21.493.638) 156.215.194 (14.936.418) (22.155.993) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 196.476.753 119.122.783 (204.934) 5.492.953 (277.410.000) 200.910 (23.415.927) (3.138.953) (17.443.799) 108.482.100 6.922.682 (60.000.000) 2.747.800 214.124 (13.035.524) (5.684.110) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perubahan deposito yang dibatasi penggunaannya Penerimaan bunga Pembayaran uang muka investasi Hasil penjualan aset tetap dan properti investasi Hasil penjualan aset keuangan lainnya Perolehan aset tetap Perolehan aset real estat Perolehan properti investasi Penempatan investasi pada aset keuangan tersedia untuk dijual - Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Investasi (9.000.000) (315.919.750) 30.647.072 ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN Pembayaran utang bank Pembayaran liabilitas derivatif (31.450.000) - (90.378.750) (6.265.875) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (31.450.000) (96.644.625) (150.892.997) 53.125.230 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 720.157.412 497.850.834 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 569.264.415 550.976.064 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. -5- PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Plaza Indonesia Realty Tbk (Perseroan) adalah perseroan terbuka yang berstatus Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang didirikan berdasarkan Akta No. 40 tanggal 5 Nopember 1983 dari Winanto Wiryomartani, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6944.HT.01.01.Th.84 tanggal 8 Desember 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1466/1986. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 44 tanggal 8 Agustus 2008 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-77866.AH.01.02 tanggal 24 Oktober 2008, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 463/2009. Perseroan berdomisili di Jakarta dengan alamat The Plaza Office Tower Lt. 10, Jl. MH. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat. Perseroan memulai aktivitas operasinya pada bulan Maret 1990. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama meliputi bidang perhotelan, pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen. Perseroan adalah pemilik hotel Grand Hyatt Jakarta (Hotel), Plaza Indonesia Shopping Center, The Plaza (gedung perkantoran) dan Keraton at The Plaza a Luxury Collection Hotel. Perseroan melalui entitas anak, PT Sarana Mitra Investama, secara tidak langsung memiliki PT Plaza Lifestyle Prima, perusahaan pemilik fX (pusat gaya hidup). Jumlah karyawan Perseroan dan entitas anak (Grup) rata-rata 1.632 untuk 31 Maret 2015 dan 1.622 karyawan untuk 31 Desember 2014. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, susunan pengurus Perseroan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen Franky Oesman Widjaja M. Tachril Sapi-ie Sintong Panjaitan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Rosano Barack Boyke Gozali Lucy Suyanto Maria Rosario B. Egron J. Arnes Lukman Jacop Makmur Direktur Independen Komite Audit Ketua Anggota Sintong Panjaitan Hadi Priatna Tatang Sayuti Personil manajemen kunci Personil manajemen kunci Grup adalah anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan entitas anak. -6- PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan b. Entitas Anak Perseroan memiliki penyertaan langsung dan tidak langsung saham entitas anak berikut: Persent ase Pemilikan Ent it as Anak Domisili Jenis Usaha Mulai Jumlah Aset 31Maret 31Desember Operasi 31Maret 2015 2014 Komersial 2015 31Desember 2014 Rp '000 Rp '000 Penyert aan langsung Plaza Indonesia Finance B.V. (PIFBV) Belanda Jasa keuangan 100,00% 100,00% 1996 23.205 24.792 PT Plaza Nusant ara Realt i (PNR) Jakart a Propert i 99,99% 99,99% 2004 205.236.486 201.477.847 PT Sarana Mit ra Invest ama (SMI) Jakart a Propert i 80,57% 80,57% 2007 376.020.317 374.471.487 PT Jakart a Marcapada Media (JMM) Jakart a Media dan penyiaran 75,00% 75,00% - 228.024 236.481 PT Plaza Indonesia Jababeka (PIJ) Jakart a Propert i 70,00% 70,00% - 181.483.758 179.228.312 PT Plaza Indonesia Urban (PIU) Jakart a Propert i 99,99% 99,99% - 306.356.289 303.168.235 Jakart a Propert i 59,55% 59,55% 2007 376.010.919 374.461.270 Jakart a Propert i 99,96% 99,96% - 24.593.487 24.859.878 Penyert aan t idak langsung: Melalui SMI: PT Plaza Lif est yle Prima (PLP) Melalui PNR: PT Bangun Persada Prima (BPP) PIFBV didirikan pada tanggal 23 Oktober 1996 dan bergerak dalam bidang jasa keuangan. Pada bulan Nopember 2006, Perseroan mengakuisisi 75% kepemilikan atau 20 ribu saham JMM dari PT Global Mega Wisata Mandiri Internasional. Pada tahun 2006, kegiatan utama JMM meliputi perolehan ijin prinsip untuk televisi lokal dan ijin saluran frekuensi. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, JMM belum memulai kegiatan usahanya. Pada bulan Oktober 2009, Perseroan mengakuisisi 80,57% kepemilikan atau total 141 ribu saham SMI dari PT Spektrum Duta Corporasi. SMI memiliki 73,91% kepemilikan di PLP, pemilik pusat gaya hidup. Pada tanggal 24 Mei 2010, Perseroan mengakuisisi 16,89% kepemilikan atau 20.342 saham PNR dari PT Azbindo Nusantara dan 1,37% kepemilikan atau 1.667 saham PNR dari PT Persada Giri Abadi sehingga meningkatkan kepemilikan Perseroan terhadap PNR menjadi sebesar 99,99% atau 120.466 saham. Pada tahun 2011, PNR mendirikan BPP dengan jumlah kepemilikan sebesar 99,96%. BPP bergerak dibidang pembangunan properti. BPP belum beroperasional secara komersil. Pada tanggal 25 Juni 2013, Perseroan dan PT Grahabuana Cikarang mendirikan suatu perseroan yang bernama PT Plaza Indonesia Jababeka (“PIJ”) berdasarkan Akta Notaris No. 6 tanggal 25 Juni 2013 dari Uus Sumirat, S.H., notaris di Jakarta. Penyertaan saham Perseroan dalam PIJ adalah 70% dan tujuan dari pendirian PIJ adalah untuk pembangunan mixed use development di kawasan Jababeka dengan luas tanah sekitar 12 hektar. PIJ bergerak dibidang pembangunan properti. PIJ belum beroperasional secara komersil. Pada tanggal 3 November 2014, Perseroan mengakuisisi 99,99% saham PT Duta Karya Cipta atas PT Citra Asri Property dengan nilai akuisisi sebesar Rp 9.990.000 ribu (Catatan 5). PT Citra Asri Property kemudian berubah nama menjadi PT Plaza Indonesia Urban (PIU). Pada tanggal 10 Nopember 2014, PIU meningkatkan modal dasar menjadi 300.000.000 saham atau setara Rp 300 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2014, modal disetor PIU sebanyak 300.000.000 saham atau setara Rp 300 miliar. Perseroan memiliki 299.990.000 saham (99,99%) atau setara Rp 299.990.000 ribu. -7- PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan c. Penawaran Umum Efek Perseroan Sebelum dilakukannya penawaran umum perdana atas saham Perseroan, para pendiri Perseroan memiliki 80.000.000 saham Perseroan. Pada tanggal 2 Mei 1992, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No. S840/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 35.000.000 saham Perseroan kepada masyarakat. Pada tanggal 15 Juni 1992, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Pada tanggal 15 Nopember 1993, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal disetor Perseroan dari 115.000.000 saham menjadi 230.000.000 saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham. Pada tanggal 4 Mei 1994, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-796/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum terbatas sebanyak 115.000.000 saham. Pada tanggal 27 Agustus 2003, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal disetor Perseroan dari 345.000.000 saham menjadi 355.000.000 saham yang berasal dari penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Peningkatan modal tersebut dilakukan oleh PT Bimantara Citra Tbk dan PT Paraga Artamida, pemegang saham pendiri. Pada tanggal 14 Nopember 2006, pemegang saham menyetujui untuk membagikan saham bonus sejumlah 355.000.000 saham yang berasal dari selisih penilaian kembali aset tetap dan agio saham. Setiap pemegang saham menerima satu lembar tambahan saham untuk setiap saham yang dimiliki per tanggal 22 Desember 2006. Sesuai dengan pengumuman tentang pemecahan saham (stock split) No. Peng-457/BEJDAG/U/12-2006 tanggal 22 Desember 2006 yang dikeluarkan oleh BEJ, ditetapkan tanggal perdagangan saham dengan nilai nominal Rp 200 per saham dimulai sejak tanggal 2 Januari 2007. BES dan BEJ bergabung/merger pada tanggal 30 Nopember 2007 dan BEJ berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tanggal 31 Desember 2014, saham Perseroan sebanyak 3.550.000.000 saham telah tercatat di BEI. 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar yang Berlaku Efektif 1 Januari 2015 Grup melakukan penerapan standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi yang berlaku efektif 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. Penerapan standar dan interpretasi baru/revisi berikut, yang relevan dengan operasi Grup dan menimbulkan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian terdiri dari: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 46 (revisi 2013), Pajak Penghasilan -8- PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Standar dan interpretasi baru/revisi berikut relevan tetapi tidak menimbulkan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian: PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 48 (revisi 2013), Penurunan Nilai Aset PSAK 50 (revisi 2013), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2013), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 (revisi 2013), Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar Standar dan interpretasi baru/revisi berikut tidak relevan terhadap operasional Grup: PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain ISAK 26 (revisi 2013), Penilaian Kembali Derivatif Melekat 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian tidak ditujukan untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik pelaporan yang berlaku di negara lain. b. Dasar Penyusunan Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar accrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Dasar Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perseroan dan entitas yang dikendalikan oleh Perseroan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perseroan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pendapatan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan. -9- PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup. Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian. Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham mungkin awalnya diukur pada nilai wajar atau pada bagian pemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perseroan dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui di dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolaholah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. d. Kombinasi Bisnis Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar. Kepentingan nonpengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. - 10 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen, imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain. Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. e. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama masing-masing entitas dalam Grup (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. f. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: - 11 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang material dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. g. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau - 12 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 7. Aset keuangan tersedia untuk dijual nvestasi jangka panjang dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Dividen atas aset keuangan tersedia untuk dijual, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman diberikan dan piutang Aset keuangan setara kas, piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman diberikan dan piutang, yang pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pengeluaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk aset ekuangan tersedia untuk dijual dalam bentuk investasi ekuitas yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau - 13 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual, akan dinilai penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan kemungkinan gagal bayar atas piutang. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan cadangan diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Penghentian pengakuan aset keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui - 14 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, utang bank dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Pembelian kembali instrumen ekuitas Perseroan (saham treasuri) diakui dan dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas Perseroan tersebut tidak diakui dalam laba rugi. i. Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. j. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. k. Investasi pada Entitas Asosiasi - 15 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (penyesuaian 2014), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Grup dan nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Grup telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen darI entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi. Persyaratan dalam PSAK 55 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi Grup. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2014) Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat. Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Grup kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Grup memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Grup mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Grup kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi. - 16 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Grup. l. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dari persediaan dikurangi seluruh biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. m. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. n. Aset Real Estat Aset real estat terdiri dari unit apartemen yang tersedia untuk dijual dan tanah yang sedang dikembangkan, dimana dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. o. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan setiap akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari properti investasi berikut ini: Tahun Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan operasi Prasarana gedung 32,5 – 40 12 4–8 4 – 10 Tanah yang belum atau dikembangkan dalam satu tahun kedepan diklasifikasikan sebagai properti investasi. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan yang akan digunakan sebagai properti investasi setelah selesai. Akumulasi biaya perolehan dan biaya pembangunan (termasuk biaya pinjaman yang terjadi) didepresiasi pada saat selesai dan siap untuk digunakan. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan. - 17 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan p. Aset Tetap – Pemilikan Langsung Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Peralatan kantor Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Perabot dan perlengkapan Prasarana gedung Kendaraan 40 4–8 12 4–5 4 5 – 10 4–5 Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan siap digunakan. q. Goodwill Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Grup pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon. - 18 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Pada pelepasan unit penghasil kas yang relevan, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan. Kebijakan grup untuk goodwill yang berasal dari akuisisi dari entitas asosiasi tercermin pada Catatan 3k. r. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Kecuali Goodwill Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. s. Sewa Sewa diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai lessor Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai lessee Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. - 19 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan t. Aset Tak Berwujud - Hak Atas Tanah Biaya legal pengurusan hak atas tanah pada saat perolehan tanah tersebut diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah aset tetap dan properti investasi. Biaya pembaruan atau pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi selama periode hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam kontrak atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek. u. Beban Tangguhan Perangkat Lunak Beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan dan ijin pemakaian software dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaat ekonomis antara tiga hingga lima tahun. v. Provisi Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. w. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual. Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya. x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan hotel Pendapatan hotel diakui pada saat jasa diberikan atau pada saat hotel telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang kepada pelanggan. Pendapatan penjualan apartemen Pendapatan dari penjualan apartemen diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: - 20 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan proses penjualan telah selesai; harga jual akan tertagih; tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi. Pendapatan jasa Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa dengan acuan pada tingkat penyelesaian berdasarkan kontrak. Beban Beban diakui pada saat terjadinya. y. Imbalan Pasca kerja Grup membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan seusuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2013. Sebagai dampak atas penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015, mulai tahun buku 2015, liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai dengan UU 13/2003, dikurangi dengan nilai wajar aset program pensiun , jika ada. Sebelum tahun buku 2015, liabilitas yang disebutkan di atas mencakup penyesuaian terhadap keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui dan penyesuaian atas biaya jasa lalu yang belum diakui. Sebagai dampak dari perubahan kebijakan akuntansi ini, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan penyesuaian atas biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi dengan ketentuan transisi yang berlaku. Liabilitas imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk Obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata uang Rupiah, sama dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan, dan yang memiliki jangka waktu yang mendekati jangka waktu liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan. Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Mulai tahun buku 2015, sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (revisi 2013) yang telah disebutkan di atas, Grup mengubah kebijakan akuntansi terkait pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial dan penyesuain jasa lalu - 21 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Keuntungan atau kerugian actuarial Grup mengakui seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya. Sebelum tahun buku 2015, keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi – asumsi aktuarial, dan perubahan dalam program pensiun pasti yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program, jika didanai, dikreditkan atau dibebankan ke laporan laba konsolidasian selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan. Penyesuaian biaya jasa lalu Grup mengakui seluruh penyesuaian jasa lalu melalui laba rugi. Sebelum tahun buku 2015, dalam hal biaya jasa lalu terkait atas perubahan terhadap program pensiun yang mengharuskan karyawan tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting), maka biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting. Lihat catatan 36 sebagai dampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi yang dijelaskan diatas. z. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis. - 22 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Untuk pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. aa. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Grup tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif. bb. Informasi Segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular di review oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja terfokus pada kategori dari setiap bisnis. 4. PERTIMBANGAN AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Pertimbangan Penting dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Selain dari penyajian perkiraan yang didiskusikan dibawah ini. - 23 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan periode depan dijelaskan dibawah ini: a. Rugi Penurunan Nilai Pinjaman Diberikan dan Piutang Grup menilai penurunan nilai pinjaman diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang di review secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. b. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Properti Investasi Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dan properti investasi dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut. c. Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup. d. Realisasi Aset Pajak Tangguhan Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan direview pada akhir periode pelaporan dan diturunkan apabila tidak ada lagi kemungkinan jumlah laba fiskal yang cukup tersedia untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan yang akan dimanfaatkan. 5. KOMBINASI BISNIS Pada tanggal 3 Nopember 2014, Perseroan membeli kepemilikan 99,99% saham PT Citra Asri Property dari PT Duta Karya Cipta dengan nilai akuisisi sebesar Rp 9.990.000 ribu. Di tanggal yang sama, PT Citra Asri Property berganti nama menjadi PT Plaza Indonesia Urban (“PIU”). Tujuan akuisisi adalah untuk perluasan bisnis Perseroan. - 24 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Tabel berikut ini merupakan rekonsiliasi arus kas yang dibayarkan dan diperoleh dalam kombinasi bisnis. 3 Nopember 2014 Rp'000 Imbalan kas yang dibayar Dikurangi: Kas dan setara kas yang diperoleh 9.990.000 (744.446) Arus kas keluar bersih atas akuisisi 9.245.554 Tabel berikut ini merangkum imbalan yang dibayar, jumlah aset yang diperoleh dan liabilitas yang diasumsikan, diakui pada tanggal perolehan. 3 Nopember 2014 Rp'000 Harga perolehan Ditambah kepentingan nonpengendali 9.990.000 10.000 Alokasi harga perolehan: Kas dan setara kas Aset real estat Aset tetap Uang muka Aset lain-lain - lancar Liabilitas lain-lain 744.446 60.575.597 4.500 6.000.000 10.743.673 (68.036.581) Nilai wajar dari aset bersih diperoleh 10.031.635 Keuntungan pembelian (31.635) Translasi kombinasi bisnis tersebut sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). Biaya akuisisi dan kontribusi PIU terhadap laba bersih Grup sejak tanggal akuisisi sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah tidak signifikan. Kepentingan nonpengendali telah diakui sesuai dengan proporsi nilai wajar aset yang diakuisisi. Jika PIU dikonsolidasikan sejak 1 Januari 2014, maka pengaruh terhadap laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah tidak signifikan. - 25 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 6. KAS DAN SETARA KAS 31 Maret 2015 Rp'000 Kas Bank - pihak ketiga Rupiah Bank Negara Indonesia Bank Internasional Indonesia Bank Mandiri Bank Central Asia Bank CIMB Niaga Bank Danamon Bank Citibank Bank Rakyat Indonesia Bank Sinarmas Bank Mega Bank Permata 31 Desember 2014 Rp'000 2.122.014 1.769.098 21.680.412 15.807.999 12.260.976 11.771.969 6.146.447 2.697.637 50.998 15.163 9.664 12.021.122 12.824.973 11.816.557 8.384.892 11.222.550 7.176.543 - - Dollar Amerika Serikat Bank CIMB Niaga (US$ 1.038.708 tahun 2015 dan US$ 1.571.060 tahun 2014 Bank Negara Indonesia (US$ 805.131 tahun 2015 dan US$ 1.032.568 tahun 2014) Bank Danamon (US$ 566.506 tahun 2015 dan US$ 15.186 tahun 2014) Bank Internasional Indonesia (US$ 403.318 tahun 2015 dan US$ 445.365 tahun 2014) Bank Mandiri (US$ 99.896 tahun 2015 dan US$ 144.359 tahun 2014) Sumitomo Mitsui Banking (US$ 51.090 tahun 2015 dan 2014) Bank Sinarmas (US$ 964 tahun 2015 dan US$ 965 tahun 2014) Euro Ing Bank (EUR 1.638 tahun 2015 dan 2014) Jumlah kas dan bank - 26 - 14.912 9.775 67.723 - 70.441.265 63.539.047 13.590.453 19.543.992 10.534.336 12.845.145 7.412.160 188.908 5.277.018 5.540.341 1.307.046 1.795.821 668.460 635.558 12.618 12.002 23.205 38.825.296 24.792 40.586.559 111.388.575 105.894.704 PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 31 Maret 2015 Rp'000 Deposito berjangka - pihak ketiga Rupiah Bank Danamon Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Central Asia Bank Internasional Indonesia Bank CIMB Niaga 31 Desember 2014 Rp'000 143.000.000 66.000.000 39.024.338 2.500.000 84.600 55.000.000 95.150.000 7.496.654 6.000.000 5.000.000 - Dollar Amerika Serikat Bank Mandiri (US$ 15.046.249 tahun 2015 dan US$ 35.246.226 tahun 2014) Bank Internasional Indonesia (US$ 415.000 tahun 2015 dan US$ 195.000 tahun 2014) Bank CIMB Niaga (US$ 380.000 tahun 2015 dan dan 2014) Jumlah deposito berjangka Jumah Tingkat bunga per tahun deposito berjangka Rupiah USD - 250.608.938 168.646.654 196.865.122 438.463.054 5.429.860 2.425.800 4.971.920 207.266.902 4.727.200 445.616.054 457.875.840 614.262.708 569.264.415 720.157.412 5% - 9,75% 0,25% - 3% 5% - 11% 0,25% - 3% Deposito berjangka yang dimiliki oleh Grup pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 memiliki jangka waktu jatuh tempo berkisar antara 1-3 bulan sejak ditempatkan. 7. ASET KEUANGAN LAINNYA 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Aset lancar Deposito yang dibatasi penggunaannya (Catatan 19) 44.492.142 45.547.918 Aset tidak lancar Tersedia untuk dijual 10.000.000 10.000.000 - 27 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Tersedia untuk dijual Perusahaan PT Pembangunan Kota Tua Tempat kedudukan Aktivitas Jakarta Kontraktor Persentasi kepemilikan 31M aret 31Desember 2015 2014 % % 11,11 11,11 31M aret 2015 Rp'000 31Desember 2014 Rp'000 10.000.000 10.000.000 Pada tanggal 17 Desember 2013, Perseroan dan beberapa entitas lainnya mendirikan suatu perseroan yang bernama PT Pembangunan Kota Tua Jakarta (“PKTJ”) berdasarkan Akta Notaris no. 108 tanggal 17 Desember 2013 dari Yualita Widyadhari, S.H., Mkn., notaris di Jakarta. Penyertaan saham Perseroan dalam PKTJ adalah 11,11% dan tujuan dari pendirian PKTJ adalah untuk berusaha dalam bidang jasa, pembangunan, perdagangan dan percetakan khususnya yang berhubungan dengan bangunan tua, seni, dan atau bersejarah yang berada di kawasan kota tua Jakarta. Pada bulan Maret 2014, Perseroan menambahkan penyertaan di PKTJ sebesar Rp 9 miliar. 8. PIUTANG USAHA 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 32) 1.947.951 559.566 Pihak ketiga: Sewa kantor dan ruangan City ledger Kartu kredit Agen perjalanan In house guests 144.527.392 4.461.561 2.417.642 1.811.999 4.463.777 122.514.225 6.160.025 1.260.844 1.890.778 1.803.654 Cadangan kerugian penurunan nilai 157.682.371 (1.641.899) 133.629.526 (1.641.899) 156.040.472 131.987.627 157.988.423 132.547.193 110.129.126 91.451.643 Cadangan kerugian penurunan nilai 10.340.643 12.225.208 7.924.023 19.011.322 159.630.322 (1.641.899) 11.811.780 3.091.238 1.299.198 26.535.233 134.189.092 (1.641.899) Jumlah 157.988.423 132.547.193 Jumlah b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: Kurang dari 30 hari 31-60 hari 61-90 hari Lebih dari 90 hari - 28 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan c. Berdasarkan mata uang 31 Maret 2015 Rp'000 Rupiah Dollar Amerika Serikat 31 Desember 2014 Rp'000 Cadangan kerugian penurunan nilai 63.410.295 96.220.027 159.630.322 (1.641.899) 64.731.529 69.457.563 134.189.092 (1.641.899) Jumlah 157.988.423 132.547.193 Piutang usaha yang belum tertagih sampai 30 hari dianggap telah jatuh tempo. Tidak ada bunga yang dikenakan terhadap piutang usaha. Grup mengakui cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan penelahaan atas piutang masing-masing dan kolektif pelanggan, kecuali untuk Hotel, berdasarkan analisa umur piutang. Piutang usaha yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan dimana Grup tidak mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena belum ada perubahan signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah piutang tercatat masih dapat dipulihkan. Grup memiliki jaminan dalam bentuk kas dari pelanggan sewa dan hotel. Umur piutang yang telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya: 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Kurang dari 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari 10.340.643 12.225.208 7.924.023 17.369.423 11.811.780 3.091.238 1.299.198 24.893.334 Jumlah 47.859.297 41.095.550 Umur piutang usaha yang diturunkan nilainya 31 Maret 2015 Rp'000 Lebih dari 90 hari 1.641.899 - 29 - 31 Desember 2014 Rp'000 1.641.899 PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Mutasi cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Saldo awal Jumlah yang dihapuskan selama tahun berjalan Pemulihan kerugian penurunan nilai 1.641.899 - 2.196.169 (340.541) (213.729) Saldo akhir 1.641.899 1.641.899 Berdasarkan hasil review akan status dan kualitas kredit dari piutang, manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai memadai untuk menutup kerugian atas piutang usaha tidak tertagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang tersebut di atas. Beberapa piutang perseroan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang (Catatan 19). 9. PIUTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2015 Rp'000 Pihak Berelasi (Catatan 32) PT Aneka Bina Laras (Catatan 12) PT Aneka Bina Lestari 31 Desember 2014 Rp'000 11.270.000 2.993.896 11.270.000 2.725.862 14.263.896 13.995.862 Pihak Ketiga 50.539.108 57.415.198 Jumlah 64.803.004 71.411.060 Sub jumlah 10. ASET REAL ESTAT 31 Maret 2015 Rp'000 Tanah sedang dikembangkan Apartemen siap dijual Jumlah 31 Desember 2014 Rp'000 67.981.685 42.559.457 64.842.732 42.559.457 110.541.142 107.402.189 a. Tanah sedang dikembangkan Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tanah milik PIU, entitas anak, sedang dikembangkan untuk pembangunan apartemen. - 30 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan b. Apartemen siap dijual Apartemen Perseroan dengan nama Keraton Private Residence telah selesai dibangun pada akhir bulan April 2012 dan terjual sekitar 88,89% sampai tanggal 1 Januari 2014. Tidak ada penjualan apartemen pada tahun 2014 dan 2015. Aset real estat telah diasuransikan oleh Perseroan dimana nilai pertanggungannya termasuk di dalam nilai pertanggungan aset tetap yang diungkapkan di Catatan 13. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan potensial atas nilai aset real estat, oleh karena itu tidak diperlukan cadangan penurunan nilai. 11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA 31 Maret 2015 Rp'000 Biaya dibayar dimuka Asuransi Asuransi kesehatan Komisi Lain - lain Uang muka Uang muka investasi Uang muka pembayaran Jumlah 31 Desember 2014 Rp'000 9.536.358 4.376.395 3.682.309 12.656.007 17.837.880 4.899.907 3.284.714 4.542.755 30.251.069 30.565.256 277.410.000 4.787.758 5.837.826 282.197.758 5.837.826 312.448.827 36.403.082 - Pada tanggal 13 Maret 2015, Perseroan melakukan pembayaran uang muka investasi sebesar Rp 277.410.000 ribu kepada Star East Development Corp (“SEDC”) atas rencana investasi saham yang dimiliki oleh SEDC dimana Perseroan perlu terlebih dahulu melakukan due diligence. Apabila berdasarkan hasil due diligence, Perseroan memutuskan untuk tidak membeli investasi tersebut, maka uang muka investasi yang telah dibayarkan akan ditarik kembali oleh Perseroan pada saat jangka waktu MOU berakhir yaitu tanggal 13 Juli 2015 atau pada saat diakhiri secara sepihak oleh Perseroan beserta keuntungan sebesar 10% per annum dari uang muka investasi. Apabila berdasarkan due diligence Perseroan memutuskan untuk membeli investasi tersebut, maka uang muka investasi akan dihitung sebagai bagian dari pembayaran atas pembelian investasi. - 31 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Tempat kedudukan M etode ekuitas PT Aneka Bina Laras PT Jababeka Plaza Indonesia Jakarta Jakarta Aktivitas M anajemen hotel Kontraktor Persentase kepemilikan 31 M aret 31 Desember 2015 2014 48,99% 30,00% 31 M aret 2015 Rp ' 000 48,99% 30,00% Jumlah 31 Desember 2014 Rp ' 000 24.151.651 15.099.989 22.930.684 15.080.064 39.251.640 38.010.748 Mutasi investasi dengan metode ekuitas: 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 PT Aneka Bina Laras ("ABLS") Saldo awal Penerimaan dividen Bagian laba bersih entitas asosiasi Saldo akhir 22.930.684 1.220.967 24.151.651 24.262.362 (1.960.000) 628.322 22.930.684 PT Jababeka Plaza Indonesia ("JPI") Saldo awal Penambahan investasi Bagian laba bersih entitas asosiasi Saldo akhir 15.080.064 19.925 15.099.989 15.000.363 79.701 15.080.064 Entitas asosiasi berkedudukan di Indonesia. Jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan laba bersih dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut. 31 Maret 2015 Rp'000 Jumlah aset Jumlah liabilitas Aset bersih 138.455.217 (15.918.500) 122.536.717 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 136.230.957 (16.157.142) 120.073.815 31 Maret 2014 Rp'000 Pendapatan usaha 9.074.812 5.604.291 Jumlah laba bersih tahun berjalan 2.558.695 1.914.240 Investasi pada entitas tersebut di atas diperoleh terutama untuk tujuan memberikan imbal hasil kepada pemegang saham. Pada tanggal 23 September 2013, Perseroan dan PT Grahabuana Cikarang mendirikan suatu perseroan yang bernama JPI berdasarkan Akta Notaris no. 5 tanggal 23 September 2013 dari Uus Sumirat, S.H., notaris di Jakarta. Penyertaan saham Perseroan dalam JPI adalah 30% dan tujuan dari pendirian JPI adalah untuk pembangunan mixed use development di kawasan Jababeka dengan luas tanah sekitar 4 hektar. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham dan Pengalihan Piutang antara PNR dan PT Sinar Monexindo (SM) pada tanggal 7 Desember 2012, pemegang saham menyetujui pembelian saham milik ABLS - 32 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan sebanyak 39.993.800 saham dengan persentase kepemilikan sebesar 48,99% dengan nilai Rp 22.196.900 ribu. PNR juga membayar kepada SM sebesar Rp 11.270.000 ribu atas piutang lain-lain SM ke ABLS (Catatan 9). 13. ASET TETAP 1 Januari 2015 Rp'000 Biaya perolehan: Tanah Bangunan Peralatan kantor Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Perabot dan perlengkapan Prasarana gedung Kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan kantor Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Perabot dan perlengkapan Prasarana gedung Kendaraan Jumlah Nilai buku bersih Penambahan Rp'000 Pengurangan Rp'000 24.415.717 713.376.683 34.068.929 147.395.878 200.995.388 48.431.027 348.199.767 26.503.348 92.353.605 417.866 7.778.906 989.511 582.033 1.295.000 12.583.535 26.325 662.350 128.022 196.638 813.023 - 1.635.740.342 23.646.851 1.826.358 253.532.658 30.387.869 79.002.658 145.303.646 30.037.107 222.164.822 20.816.863 4.458.604 424.637 2.632.160 6.119.853 2.009.491 6.439.165 872.973 26.325 661.960 128.022 196.638 523.150 781.245.623 22.956.883 1.536.095 854.494.720 Reklasifikasi Rp'000 121.370.000 51.295 1.006.815 504.825 (1.562.935) 121.370.000 - 31 Maret 2015 Rp'000 145.785.717 713.376.683 34.460.470 147.395.878 208.163.239 50.299.331 349.089.987 26.985.325 103.374.205 1.778.930.835 257.991.262 30.786.181 81.634.818 150.761.539 31.918.576 228.407.349 21.166.686 - 802.666.411 976.264.424 - 33 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 1 Januari 2014 Rp'000 Biaya perolehan: Tanah Bangunan Peralatan kantor Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Perabot dan perlengkapan Prasarana gedung Kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan kantor Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Perabot dan perlengkapan Prasarana gedung Kendaraan Jumlah Nilai buku bersih Pengurangan Rp'000 24.415.717 713.376.683 32.518.983 145.206.218 198.269.922 41.510.343 341.145.365 29.553.997 26.892.401 2.230.003 2.197.565 7.546.293 6.616.881 2.095.544 2.525.624 71.405.156 680.057 7.905 5.006.699 262.880 232.538 5.576.273 - 1.552.889.629 94.617.066 11.766.352 - 1.635.740.342 235.698.241 28.875.143 68.605.178 127.189.182 23.329.397 195.290.572 20.660.044 17.834.417 1.950.432 10.405.385 23.048.302 6.970.590 26.938.122 3.932.023 437.706 7.905 4.933.838 262.880 63.872 3.775.204 - 253.532.658 30.387.869 79.002.658 145.303.646 30.037.107 222.164.822 20.816.863 699.647.757 91.079.272 9.481.406 - 781.245.623 853.241.872 Reklasifikasi Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Penambahan Rp'000 185.872 566.683 5.191.396 (5.943.952) 24.415.717 713.376.683 34.068.929 147.395.878 200.995.388 48.431.027 348.199.767 26.503.348 92.353.605 854.494.720 Reklasifikasi tanah merupakan tanah milik entitas anak ,PIJ, yang direklasifikasi dari Properti Investasi karena tanah tersebut akan mulai dikembangkan menjadi kawasan mixed used di tahun 2015. Penyusutan yang dibebankan pada beban umum dan administrasi adalah sebesar Rp 22.956.883 ribu dan Rp 23.184.493 ribu masing-masing untuk periode 31 Maret 2015 dan 2014. Aset dalam penyelesaian terutama renovasi Hotel Grand Hyatt dan Plaza Indonesia yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2015. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, nilai perolehan aset tetap yang telah habis disusutkan tetapi masih digunakan masing-masing sebesar Rp 534.155.767 ribu, Rp 517.279.875 ribu. Sebagian dari aset tetap Perseroan digunakan sebagai agunan atas utang bank jangka panjang (Catatan 19). Grup mengasuransikan aset real estat, aset tetap dan properti investasinya, kecuali tanah, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 yang diselenggarakan oleh PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Asoka Mas dan PT Asuransi Rama Satria Wibawa dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 859.914 ribu dan Rp 15.254.560 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Nilai wajar aset tetap sebesar Rp 4.075.791.000 ribu pada tahun 2014, dihitung oleh KJPP Rengganis, Hamid & Rekan, penilai independen yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penilaian dilakukan berdasarkan pendekatan harga pasar. - 34 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Grup memiliki beberapa tanah dan bangunan yang terletak di Jakarta dan Tangerang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo antara tahun 2017 - 2044. Menajemen berpendapat tidak terdapat masalah perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. 14. PROPERTI INVESTASI 1 Januari 2015 Rp'000 Biaya perolehan: Tanah Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan operasi Prasarana gedung Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan operasi Prasarana gedung Jumlah Nilai buku bersih Biaya perolehan: Tanah Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan operasi Prasarana gedung Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan operasi Prasarana gedung Jumlah Nilai buku bersih Reklasifikasi Rp'000 31 Maret 2015 Rp'000 144.410 420.558 - (121.370.000) 58.574 514.288 (572.862) 356.705.066 1.975.383.371 324.330.790 67.093.427 339.510.672 35.601.036 17.443.799 564.968 (121.370.000) 3.098.624.362 358.526.066 148.958.963 54.088.449 225.811.167 12.993.791 6.697.529 1.110.128 6.779.525 144.410 420.558 - 371.519.857 155.656.492 55.054.167 232.170.134 787.384.645 27.580.973 564.968 - 814.400.650 Penambahan Rp'000 Pengurangan Rp'000 478.075.066 1.975.383.371 323.163.100 66.504.361 339.090.127 20.899.506 1.167.690 674.902 326.815 15.274.392 3.203.115.531 2.415.730.886 2.284.223.712 1 Januari 2014 Rp'000 Penambahan Rp'000 Pengurangan Rp'000 Reklasifikasi Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 134.901.451 1.975.383.371 317.983.881 61.323.989 316.496.027 3.969.847 221.803.615 4.890.037 5.925.516 22.567.312 19.312.765 1.412.931 1.399.348 - 121.370.000 289.182 667.787 1.426.136 (2.383.106) 478.075.066 1.975.383.371 323.163.100 66.504.361 339.090.127 20.899.506 2.810.058.566 274.499.245 2.812.279 121.369.999 3.203.115.531 306.357.914 122.523.101 50.466.928 198.155.048 52.168.152 26.435.862 4.380.853 28.708.094 759.332 1.051.975 - 358.526.066 148.958.963 54.088.449 225.811.167 677.502.991 111.692.961 1.811.307 - 787.384.645 2.132.555.575 2.415.730.886 Beban penyusutan yang dibebankan pada beban pokok pendapatan sejumlah Rp 27.580.973 ribu dan Rp 28.481.902 ribu masing-masing untuk periode 31 Maret 2015 dan 2014 (Catatan 25). Pada tahun 2014 terdapat penambahan tanah di entitas anak, PIU, senilai Rp 221.803.615 ribu. - 35 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Properti investasi termasuk aset dalam rangka Bangun-Kelola-Alih (BOT) PLP, entitas anak tidak langsung (Catatan 34d). Nilai buku aset BOT ini pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 1 Januari 2015 Rp'000 Biaya perolehan: Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Prasarana gedung Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Prasarana gedung Jumlah Nilai Buku Bersih Penambahan Rp'000 439.852.947 15.396.277 23.300.566 8.003.537 10.709.826 94.207 1.153.897 - 439.852.947 15.396.277 23.394.773 8.003.537 11.863.723 497.263.153 1.248.104 - 498.511.257 87.994.589 10.811.751 18.133.374 5.107.019 3.396.726 489.021 203.814 193.791 - 91.391.315 11.300.772 18.337.188 5.300.810 122.046.733 4.283.352 - 126.330.085 375.216.420 1 Januari 2014 Rp'000 Biaya perolehan: Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Prasarana gedung Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Prasarana gedung Jumlah Nilai Buku Bersih 31 Maret 2015 Rp'000 Reklasifikasi Rp'000 372.181.172 Penambahan Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Reklasifikasi Rp'000 439.852.947 15.396.277 22.908.003 6.459.928 1.466.227 392.563 1.543.609 9.243.599 - 439.852.947 15.396.277 23.300.566 8.003.537 10.709.826 486.083.382 11.179.771 - 497.263.153 74.407.686 10.311.273 17.824.438 4.971.421 13.586.903 500.478 308.936 135.598 - 87.994.589 10.811.751 18.133.374 5.107.019 107.514.818 14.531.915 - 122.046.733 378.568.564 - 36 - 375.216.420 PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Nilai wajar properti investasi sebesar Rp 8.921.483.000 ribu pada tahun 2014, dihitung oleh KJPP Rengganis, Hamid & Rekan, penilai independen yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penilaian dilakukan berdasarkan harga pasar. Manajemen berkeyakinan bahwa penambahan tanah di PIU sebesar Rp 221.803.615 ribu masih dalam kisaran dengan harga pasarnya karena pembeliannya terjadi di bulan Nopember dan Desember 2014. Properti investasi Perseroan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang (Catatan 19). Keuntungan atas penjualan aset tetap dan properti investasi adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Rp'000 Harga jual Nilai buku tercatat: Aset tetap Properti investasi Keuntungan penjualan aset tetap dan properti investasi (Catatan 31) - 37 - 31 Desember 2014 Rp'000 431.833 4.981.594 (290.263) - (2.284.946) (1.000.972) 141.570 1.695.676 PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 15. UTANG USAHA Utang usaha merupakan utang kepada pemasok pihak ketiga atas pembelian barang dan jasa. Tidak ada bunga yang dikenakan pada utang usaha. a. Berdasarkan segmen usaha 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Pusat perbelanjaan Hotel Perkantoran Apartemen 31.291.022 34.144.948 1.178.628 772.085 30.705.720 42.208.923 3.204.390 434.848 Jumlah 67.386.683 76.553.881 Berdasarkan mata uang 31 Maret 2015 Mata uang Rp'000 Mata uang fungsional Rupiah Mata uang asing USD EUR SGD JPY AUD 31 Desember 2014 Mata uang Rp'000 61.894.029 242.799 154.608 12.519 62.888 Jumlah 3.176.785 2.189.988 119.030 6.851 67.386.683 70.006.989 505.723 7.666 10.806 62.887 3.065 6.291.191 116.009 101.817 6.556 31.319 76.553.881 16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Kompensasi karyawan Utilitas Bunga Pajak bumi dan bangunan Perbaikan dan pemeliharaan Penjualan dan pemasaran Jasa profesional Parkir Umum dan administrasi Komisi Lain - lain 11.582.668 11.215.315 7.915.504 5.015.850 4.750.183 3.879.086 3.698.126 2.793.996 1.679.773 1.113.852 2.219.697 20.658.856 11.503.163 126.739 7.804.457 3.743.711 7.143.159 3.441.793 3.350.701 862.914 4.539.243 Jumlah 55.864.050 63.174.736 - 38 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 17. JAMINAN 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 a. Berdasarkan jangka waktu Lancar Tamu hotel dan penyewa Jaminan penyewa Pusat perbelanjaan Perkantoran Pusat hiburan Pusat gaya hidup Jaminan pembeli apartemen 11.147.132 9.291.376 81.101.630 17.190.893 5.534.865 8.186.592 7.400.757 130.561.869 76.412.925 13.676.733 5.270.839 3.010.244 2.285.000 109.947.117 251.089.112 43.683.911 23.583.893 318.356.916 234.972.004 41.336.048 26.845.723 303.153.775 448.918.785 413.100.892 Dollar Amerika Serikat Rupiah 361.417.232 87.501.553 322.695.323 90.405.569 Jumlah 448.918.785 413.100.892 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Tidak Lancar Jaminan penyewa Pusat perbelanjaan Perkantoran Pusat gaya hidup Jumlah b. Berdasarkan mata uang 18. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA Pusat perbelanjaan Perkantoran Pusat gaya hidup Hotel Jumlah - 39 - 99.654.394 62.189.804 12.320.039 6.930.772 89.037.211 56.026.412 14.372.425 5.704.732 181.095.009 165.140.780 PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG 31 Maret 2015 Rp'000 Bank sindikasi (US$ 97.500.000 pada 31 Maret 2015 dan US$ 100.000.000 pada 31 Desember 2014) Biaya transaksi yang belum diamortisasi Bersih Jadwal pembayaran Dalam satu tahun Tahun kedua Tahun ketiga Tahun keempat Tahun kelima Jumlah Biaya transaksi yang belum diamortisasi Dalam satu tahun Tahun kedua Tahun ketiga Tahun keempat Tahun kelima Bersih Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang 31 Desember 2014 Rp'000 1.275.690.000 (11.853.727) 1.263.836.273 1.244.000.000 (12.868.248) 1.231.131.752 147.195.000 228.970.000 327.100.000 327.100.000 245.325.000 1.275.690.000 124.400.000 186.600.000 311.000.000 311.000.000 311.000.000 1.244.000.000 (3.399.952) (3.629.160) (2.730.030) (1.613.719) (480.866) 1.263.836.273 143.795.048 1.120.041.225 (3.448.906) (3.770.760) (3.003.534) (1.899.843) (745.205) 1.231.131.752 120.951.094 1.110.180.658 Pada tanggal 27 Oktober 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman bank sindikasi sebesar US$ 100.000.000 yang digunakan untuk pembayaran kembali semua pinjaman dari fasilitas pinjaman tertanggal 13 Desember 2010 (diubah pada tanggal 16 Agustus 2012), untuk pengeluaran modal dan investasi. Jangka waktu pinjaman 5 tahun yang dibayarkan dengan cicilan setiap kuartal sebesar persentase tertentu dari total fasilitas mulai kuartal pertama tahun 2015. Pinjaman ini telah dicairkan seluruhnya pada tanggal 31 Oktober 2014. Perjanjian terkait fasilitas pinjaman bank telah diperbarui di tanggal 29 Desember 2014 menyatakan perubahan pemberi pinjaman. Berdasarkan perubahan perjanjian tersebut, efektif per tanggal 2 Januari 2015, pemberi pinjaman terdiri dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, Qatar National Bank SAQ, Cabang Singapura, dan Woori Bank, Cabang Singapura. Berdasarkan perjanjian pinjaman, suku bunga pinjaman untuk setiap periode bunga yang dikenakan adalah 4%-5% untuk pemberi pinjaman dalam negeri dan 3,3% per tahun di tambah LIBOR untuk pemberi pinjaman luar negeri. Fasilitas pinjaman ini dijamin secara gadai dengan rekening giro dan deposito digunakan untuk pembayaran cicilan utang bank yang jatuh tempo setiap triwulan, termasuk beberapa aset tetap Perseroan, serta seluruh piutang dan pendapatan yang ada dan yang akan diterima atas pendapatan dari Hotel, sewa dan penjualan unit Keraton Private Residence serta seluruh penerimaan dan asuransi atas aset dijaminkan. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, besaran deposito yang dijaminkan sebesar US$ 3.400.500 dan US$ 3.661.408 (ekuivalen dengan Rp 44.492.142 ribu dan Rp 45.547.918 ribu) (Catatan 7). Perjanjian pinjaman mencakup persyaratan antara lain membatasi Perseroan untuk : Menjual, menyewakan, mengalihkan aset termasuk aset yang dijaminkan tanpa ijin tertulis dari pihak pemberi pinjaman. Melakukan merger. Mengubah secara substantsial kegiatan usaha Perseroan. Membuat pinjaman lain selain yang diijinkan oleh pemberi pinjaman. - 40 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Memberikan pinjaman atau uang muka kepada siapapun (baik langsung ataupun tidak langsung) kecuali kepada entitas anak atau asosiasi. Memberikan jaminan atau sejenisnya yang mungkin menjadi kewajiban kontinjensi. Melakukan investasi baik membuat perseroan baru ataupun membeli perseroan kecuali yang berhubungan dengan usaha real estate di Jakarta kecuali mendapat ijin tertulis dari pemberi pinjaman. Menurunkan total modal ditempatkan dan disetor. Perjanjian pinjaman juga mengatur Perseroan untuk menjaga rasio keuangan sebagai berikut: Rasio debt service tidak lebih dari 1,25 kali. Rasio security cover tidak kurang dari 2,00 kali. Rasio total debt to EBITDA tidak lebih dari 4,00 kali. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, Perseroan mematuhi seluruh aspek pinjaman termasuk rasiorasio yang dipersyaratkan. Pada tanggal 13 Desember 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$ 105.000.000 yang digunakan untuk pembayaran kembali pinjaman sindikasi yang diperoleh Perseroan pada tanggal 22 September 2006. Jangka waktu pinjaman 5 tahun yang dibayarkan dengan cicilan setiap kuartal sebesar prosentasi tertentu dan total fasilitas mulai kuartal 1 tahun 2011. Fasilitas pinjaman ini telah seluruhnya dicairkan pada tanggal 23 Desember 2010. Pada tanggal 29 Agustus 2012, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman (“Fasilitas B”) sebesar US$ 30.000.000 yang digunakan untuk kegiatan operasional Perseroan. Jangka waktu pinjaman 5 tahun dengan grace period 1 tahun. Pinjaman ini akan dibayarkan dengan cicilan setiap kuartalan sebesar persentase yang meningkat dari total fasilitas mulai kuartal 4 tahun 2013. Fasilitas pinjaman ini telah dicairkan sebesar US$ 15.000.000 pada tanggal yang sama. Pada tanggal 4 Pebruari 2013, Perseroan melakukan pencairan sisa fasilitas pinjaman B sebesar US$ 15.000.000 yang digunakan untuk kegiatan operasional Perseroan. Berdasarkan perjanjian, suku bunga pinjaman untuk setiap periode bunga yang dikenakan adalah tingkat persentase per tahun agregat dari marjin (4% per tahun, atau 5% per tahun jika terjadi pelanggaran atas rasio keuangan yang dipersyaratkan) ditambah SIBOR untuk off-shorelender dan suku bunga diskonto LPS untuk on-shore lender dengan dasar pro-rata yang ditentukan oleh agen. Sedangkan suku bunga pinjaman untuk Fasilitas B untuk setiap periode bunga yang dikenakan adalah tingkat persentase per tahun agregat dari margin yang sama dengan fasilitas pinjaman awal untuk offshore lender dan marjin 5,25% (atau 6,25% per tahun jika terjadi pelanggaran atas rasio keuangan yang dipersyaratkan) atas suku bunga deposito CIMB Niaga untuk on-shore lender dengan dasar yang ditentukan oleh agen. Pada tanggal 31 Desember 2013, fasilitas pinjaman dijamin secara fiducia dengan deposito secara gadai senilai US$ 8.900.000 (ekuivalen dengan Rp 108.482.100 ribu). Rekening giro dan deposito digunakan untuk pembayaran cicilan utang bank yang jatuh tempo setiap triwulan. Rekening giro dan deposito yang dibatasi penggunaannya tersebut diklasifikasikan sebagai aset keuangan lainnya pada kategori aset lancar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 7). Penjamin utang untuk fasilitas ini termasuk properti investasi dan aset tetap Perseroan yang terdiri dari Plaza Indonesia, Hotel Grand Hyatt, The Plaza dan Keraton, seluruh piutang dan pendapatan yang ada dan yang akan diterima atas pendapatan dari Hotel, sewa dan penjualan Keraton Private Residence serta seluruh penerimaan dari asuransi atas aset dijaminkan. Fasilitas pinjaman ini telah seluruhnya di lunasi pada Oktober 2014. - 41 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 20. IMBALAN PASCA KERJA Grup membukukan liabilitas imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada karyawan yang berhak sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) antara Perseroan dan karyawan yang mengacu kepada undang-undang yang berlaku (karyawan Perseroan, PLP dan Hotel). Liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 *) Rp'000 Imbalan pasca kerja imbalan pasti Imbalan kerja jangka panjang lainnya 112.593.186 5.313.570 112.116.296 4.860.827 Jumlah 117.906.756 116.977.123 Beban yang termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Rp'000 31 Maret 2014 *) Rp'000 Imbalan pasca kerja imbalan pasti Imbalan kerja jangka panjang lainnya 5.449.716 452.743 5.347.950 493.551 Jumlah 5.902.459 5.841.501 Imbalan pasca kerja Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah: 31 Maret 2015 Rp'000 31 Maret 2014 *) Rp'000 Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuarial yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain 2.956.514 2.493.202 4.150.151 779.062 - 418.737 Jumlah 5.449.716 5.347.950 *) Disajikan kembali - 42 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Imbalan kerja jangka panjang lainnya Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Rp'000 Biaya jasa kini Beban bunga Keuntungan aktuarial 354.003 98.740 Jumlah 452.743 31 Maret 2014 Rp'000 478.339 138.468 (123.256) - 493.551 Deposito yang ditempatkan di Bank Internasional Indonesia dan Bank Mandiri dibatasi penggunaannya untuk imbalan pasca kerja karyawan Hotel, yaitu sebesar Rp 64.341.770 ribu dan Rp 63.081.060 ribu masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 yang disajikan pada deposito dibatasi penggunaannya sebagai aset tidak lancar. Jumlah kumulatif kerugian aktuarial yang diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya adalah sebesar Rp 288.934 ribu (setelah pajak). Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan oleh aktuaris independen berdasarkan estimasi aktuaris independen pada tanggal 31 Desember 2014 (2014: Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan oleh aktuaris independen) adalah sebagai berikut: Untuk Perseroan, PLP dan KLC oleh PT Padma Radya Aktuaria Untuk Grand Hyatt oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo Penilaian aktuaria dengan mempergunakan asumsi utama sebagai berikut: Perusahaan Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat Pengunduran diri Tingkat pensiun normal 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 8,00% 6,0% 100% TMI3 5% TMI3 5% per tahun sampai dengan umur 30 kemudian turun menjadi 1% saat umur 55 100% 8,00% 6,0% 100% TMI3 5% TMI3 5% per tahun sampai dengan umur 30 kemudian turun menjadi 1% saat umur 55 100% - 43 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 31 Maret 2015 Rp'000 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat Pengunduran diri Tingkat pensiun normal 8,00% 7,0% 100% TMI3 5% Tabel Mortaliti 10% per tahun sampai dengan umur 30 kemudian turun menjadi 0% saat umur 55 100% 31 Maret 2015 Rp'000 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat Pengunduran diri Tingkat pensiun normal PLP (Entitas anak) 31 Desember 2014 Rp'000 8,00% 7,0% 100% TMI3 5% Tabel Mortaliti 10% per tahun sampai dengan umur 30 kemudian turun menjadi 0% saat umur 55 100% Grand Hyatt (Divisi) 31 Desember 2014 Rp'000 8,00% 11,50% CSO'80 10% of CSO'80 10% per tahun sampai dengan umur 25 (pria) atau 20 (w anita) kemudian turun menjadi 0,5 p.a. sampai dengan umur 45 (pria) dan 40 (w anita) 100% pada usia pensiun normal 8,00% 11,50% CSO'80 10% of CSO'80 10% per tahun sampai dengan umur 25 (pria) atau 20 (w anita) kemudian turun menjadi 0,5 p.a. sampai dengan umur 45 (pria) dan 40 (w anita) 100% pada usia pensiun normal KLC (Divisi) Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat Pengunduran diri Tingkat pensiun normal - 44 - 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 8,5% 8,0% 100% TMI3 8,5% 8,0% 100% TMI3 5% TMI3 2% per tahun sampai dengan umur 37 kemudian turun menjadi 0% sampai dengan umur 55 100% 5% TMI3 2% per tahun sampai dengan umur 37 kemudian turun menjadi 0% sampai dengan umur 55 100% PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 21. MODAL SAHAM Jumlah saham Nama pemegang saham 31 Maret 2015 Persentase kepemilikan % Jumlah modal disetor Rp'000 PT Bumi Serpong Damai Tbk UBS AG Singapore S/A Nexus Solutions PTE PT MNC Land Tbk Lain-lain (masing-masing dibaw ah 5%) 1.267.642.500 1.048.225.500 912.859.800 321.272.200 35,71 29,53 25,71 9,05 253.528.500 209.645.100 182.571.960 64.254.440 Jumlah 3.550.000.000 100,00 710.000.000 Nama pemegang saham Jumlah saham 31 Desember 2014 Persentase kepemilikan % Jumlah modal disetor Rp'000 PT Bumi Serpong Damai Tbk UBS AG Singapore S/A Nexus Solutions PTE PT MNC Land Tbk Lain-lain (masing-masing dibaw ah 5%) 1.214.842.500 1.048.225.500 912.859.800 374.072.200 34,22 29,53 25,71 10,54 242.968.500 209.645.100 182.571.960 74.814.440 Jumlah 3.550.000.000 100,00 710.000.000 Agio saham merupakan kelebihan harga jual saham di atas nilai nominal. 22. DIVIDEN TUNAI Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Perseroan No. 12 tanggal 7 Mei 2014 dari Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk laba bersih tahun buku 2013 dan saldo laba ditahan tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp 150.875.000 ribu atau Rp 42,5 per saham. Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak ada dividen yang belum dibayarkan. - 45 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI a. Kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak: 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 *) Rp'000 Penyertaan langsung PT Plaza Indonesia Jababeka PT Sarana Mitra Investama PT Plaza Indonesia Urban PT Plaza Nusantara Realti PT Jakarta Marcapada Media 44.830.790 12.594.198 9.944 4.617 (808.947) 44.867.839 11.504.783 9.997 4.282 (806.833) (7.456.838) (9.436.335) Penyertaan tidak langsung Melalui SMI: PT Plaza Lifestyle Prima Melalui PNR: PT Bangun Persada Prima Jumlah 1.024 1.132 49.174.788 46.144.865 Mutasi kepentingan nonpengendali adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 *) Rp'000 Saldo awal tahun Bagian laba (rugi) tahun berjalan Kepentingan nonpengendali sehubungan dengan akuisisi entitas baru, PT Plaza Indonesia Urban 46.144.865 3.029.923 42.763.763 3.371.102 - 10.000 Saldo akhir tahun 49.174.788 46.144.865 *) Disajikan kembali - 46 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan b. Kepentingan nonpengendali atas laba/(rugi) bersih entitas asosiasi: 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 *) Rp'000 Penyertaan langsung PT Sarana Mitra Investama PT Plaza Nusantara Realti PT Plaza Indonesia Urban PT Jakarta Marcapada Media PT Plaza Indonesia Jababeka 1.089.415 335 (53) (2.114) (37.049) 1.231.293 1.254 (3) (8.386) (90.726) 1.979.497 2.237.609 Penyertaan tidak langsung Melalui SMI: PT Plaza Lifestyle Prima Melalui PNR: PT Bangun Persada Prima (108) Jumlah 3.029.923 60 3.371.101 *) Disajikan kembali 24. PENDAPATAN 31 Maret 2015 Rp'000 31 Maret 2014 Rp'000 Pusat perbelanjaan dan gaya hidup Hotel Perkantoran 188.668.084 153.668.750 51.680.801 178.076.376 154.551.969 45.444.148 Jumlah 394.017.635 378.072.493 Pendapatan merupakan penghasilan yang diterima dari hotel, penjualan, pendapatan sewa, service charges dari pusat perbelanjaan dan perkantoran serta pendapatan dari parkir dan promosi di pusat perbelanjaan. Pendapatan sewa atas properti investasi di pusat perbelanjaan dan pusat gaya hidup sebesar Rp 130.799.029 ribu dan Rp 116.761.316 ribu serta perkantoran sebesar Rp 40.484.657 ribu dan Rp 33.792.404 ribu untuk periode tiga bulan yang berakhir masing-masing 31 Maret 2015 dan 2014. Tidak terdapat pendapatan dari satu pihak yang melebihi 10% dari total pendapatan. - 47 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 25. BEBAN POKOK PENDAPATAN 31 Maret 2015 Rp'000 Pusat perbelanjaan dan gaya hidup Hotel Perkantoran Jumlah 31 Maret 2014 Rp'000 64.684.661 64.401.661 16.166.356 61.736.318 60.325.190 15.329.767 145.252.678 137.391.275 Beban penyusutan dibebankan pada pusat perbelanjaan dan perkantoran, masing-masing sebesar Rp 27.580.973 ribu dan Rp 28,481,902 ribu untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 (Catatan 14). 26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31 Maret 2015 Rp'000 Gaji, kesejahteraan dan tunjangan Beban penyusutan (Catatan 13) Pemasaran Telepon, air dan listrik Asuransi Jasa manajemen Pajak bumi dan bangunan Perbaikan dan perawatan Sumber daya manusia Jasa profesional Hiburan dan representasi Pajak dan perijinan Biaya perjalanan dinas Peralatan kantor Amortisasi Lain-lain Jumlah 31 Maret 2014 *) Rp'000 23.687.047 22.956.883 14.446.122 9.626.702 8.910.386 6.772.874 5.427.321 5.293.325 2.746.137 1.394.751 1.381.671 643.527 448.743 275.884 267.124 3.563.979 20.258.417 23.184.493 13.024.371 9.754.212 7.848.772 6.964.138 7.414.961 6.091.810 2.543.381 2.314.474 714.459 1.175.006 65.192 219.133 181.435 4.664.440 107.842.476 106.418.694 *) Disajikan kembali 27. PENGHASILAN INVESTASI 31 Maret 2015 Rp'000 31 Maret 2014 Rp'000 Penghasilan bunga Hasil pengembalian investasi sementara 6.206.633 - 6.921.212 7.498 Jumlah 6.206.633 6.928.710 - 48 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 28. BEBAN KEUANGAN 31 Maret 2015 Rp'000 31 Maret 2014 Rp'000 Biaya bunga Amortisasi beban bunga 11.857.253 1.322.090 13.855.874 2.313.109 Jumlah 13.179.343 16.168.983 29. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) LAIN-LAIN - BERSIH 31 Maret 2015 Rp'000 31 Maret 2014 Rp'000 Keuntungan penjualan aset tetap dan properti investasi (Catatan 13) Kerugian selisih kurs - bersih Pendapatan atas penyediaan infrastruktur BTS Lain-lain - bersih 141.570 (54.252.623) 756.000 5.277.433 1.278.073 61.956.184 2.446.312 Jumlah (48.077.620) 65.680.569 30. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka 31 Maret 2015 Rp'000 Perseroan Pajak penghasilan - pasal 28A 2013 Pajak penghasilan 23 31 Desember 2014 Rp'000 6.466.120 719.821 6.466.120 7.185.941 6.466.120 Entitas anak Pajak pertambahan nilai 16.313.100 16.349.143 Jumlah 23.499.041 22.815.263 Subjumlah - 49 - - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan b. Utang pajak 31 Maret 2015 Rp'000 Perseroan Pajak penghasilan: Pasal 4 (2) final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Pajak pembangunan Pajak pertambahan nilai 15.249.110 4.560.271 150.622 104.333 2.015.146 5.681.255 11.446.269 12.503.457 1.245.114 183.078 122.723 2.015.146 4.513.150 11.270.448 Subjumlah 39.207.006 31.853.116 4.511.127 299.454 332.691 545.749 1.159.838 6.848.859 4.541.594 483.623 356.136 38.664 320.511 1.825.594 7.566.122 46.055.865 39.419.238 Entitas anak Pajak penghasilan: Pasal 4 (2) final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai Subjumlah Total c. 31 Desember 2014 Rp'000 Beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Maret 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Rp'000 31 Maret 2014 *) Rp'000 Pajak final Perusahaan Entitas anak 21.423.765 2.413.507 19.417.983 2.680.374 Jumlah 23.837.272 22.098.357 Beban pajak penghasilan Kini Perusahaan Entitas anak (Manfaat)/ beban pajak tangguhan 490.726 (712.440) 6.923.771 212.924 2.699.506 Jumlah (221.714) 9.836.201 *) Disajikan kembali - 50 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Pajak kini Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan Perseroan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Rp'000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak Laba sebelum pajak Perusahaan 31 Maret 2014 *) Rp'000 85.872.152 (5.353.492) 80.518.660 Perbedaan temporer: Imbalan pasca kerja Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Biaya transaksi yang belum diamortisasi Biaya yang ditangguhkan Bonus Perbedaan yang tidak diperhitungkan menurut fiskal: Pendapatan yang telah dikenakan pajak final Beban atas pendapatan tidak kena pajak yang sudah dikenakan pajak final Beban (pendapatan) yang tidak dapat dikurangkan - bersih (Rugi) laba kena pajak sebelum kompensasi kerugian fiskal Kompensasi kerugian fiskal 937.615 (Rugi) laba kena pajak 190.572.674 (4.605.575) 185.967.099 4.627.085 5.402.372 1.014.521 362.160 (4.866.907) 3.820.676 1.668.584 834.091 (4.907.664) (202.967.765) (179.062.170) 110.773.412 47.937.515 (5.634.744) (16.349.337) (14.460.676) - 44.535.879 (16.840.795) (14.460.676) 27.695.084 Beban pajak kini - 6.923.771 Dikurangi pembayaran pajak di muka Pajak penghasilan - pasal 23 - - Utang pajak - pasal 29/ (lebih bayar pajak - pasal 28A) - (6.923.771) Untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 pajak final atas pendapatan sewa dan pendapatan lain masing-masing sebesar Rp 23.837.272 ribu dan Rp 22.098.357 ribu. Rugi fiskal Perseroan tahun 2013 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. - 51 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan d. Pajak tangguhan Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perseroan adalah sebagai berikut: 1 Januari 2014 Rp'000 Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Bonus Liabilitas pajak tangguhan Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Biaya transaksi yang belum diamortisasi Biaya yang ditangguhkan Liabilitas pajak tangguhan - bersih 1 Januari 2014 *) Rp'000 (dibebankan)ke laporan laba rugi Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 (dibebankan)ke laporan laba rugi Rp'000 31 Desember 2014 *) Rp'000 - 31 Maret 2015 Rp'000 4.210.199 4.210.199 (4.210.199) - - - 29.657.581 1.367.181 29.790.633 1.367.181 (1.662.198) (119.457) 28.128.435 1.247.724 28.533.614 1.247.724 234.404 (1.216.727) 28.768.018 30.996 (57.558.160) (57.558.160) 1.940.541 (55.617.619) (55.617.619) 1.350.593 (54.267.026) (2.062.075) (1.454.810) (2.062.075) (1.454.810) (1.154.987) 740.992 (3.217.062) (713.818) (3.217.062) (713.818) 253.630 90.540 (2.963.432) (623.278) (25.840.084) (25.707.032) (4.465.308) (30.172.340) (29.767.161) 712.440 (29.054.722) Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan telah mengkompensasi akumulasi kerugian fiskal sebesar Rp 16.840.795 ribu dan merealisasikan aset pajak tangguhan sebesar Rp 4.210.199 ribu. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Rp'000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak Laba sebelum pajak Perusahaan Pajak penghasilan berdasarkan tarif yang berlaku Perbedaan tetap Bersih Penyesuaian : Aset pajak tangguhan dari estimasi rugi fiskal periode berjalan yang tidak diakui Pajak nonfinal entitas anak Beban pajak penghasilan 31 Maret 2014 *) Rp'000 85.872.152 (5.353.492) 80.518.660 190.572.674 (4.605.575) 185.967.099 20.129.665 (24.457.274) 46.491.775 (36.868.498) (4.327.609) 9.623.277 3.615.169 490.726 (221.714) 212.924 9.836.201 Pada tanggal 26 April 2011, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk tahun 2009 sejumlah Rp 72.816 ribu dan telah diterima seluruhnya di tahun 2011. Atas SKPLB ini, Perseroan mengajukan keberatan pajak atas laba kena pajak menjadi Rp 105.227.882 ribu dari Rp 158.340.970 ribu yang telah ditetapkan dalam SKPLB. - 52 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Perseroan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh 4(2) untuk tahun 2009 sebesar Rp 8.514.431 ribu. Atas SKPKB ini, Perseroan mengajukan keberatan pajak tersebut menjadi sebesar nihil. Perseroan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) PPh 21 untuk tahun 2009. Atas SKPKB ini, Perseroan mengajukan keberatan pajak atas koreksi yang dilakukan oleh fiskus dalam hal pengidentifikasian objek pajak sehingga mengakibatkan perbedaan objek pajak yang diakui oleh Perseroan dan fiskus. Pada tanggal 16 Juli 2012, Perseroan menerima surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak yang menolak semua pengajuan keberatan tersebut diatas. Perseroan telah mengajukan banding untuk penolakan keberatan tersebut pada bulan Oktober 2012. Sampai tanggal penerbitan laporan keuangan, banding Perseroan masih dalam proses di pengadilan pajak. Pada tanggal 23 April 2015, Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas pajak penghasilan tahun 2013 sebesar Rp 6.487.946 ribu. 31. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 31 Maret 2015 Rp'000 Laba untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham untuk perhitungan laba per saham Laba per saham dasar (dalam Rupiah penuh) 31 Maret 2014 *) Rp'000 59.226.670 156.951.026 3.550.000 3.550.000 16,68 44,21 *) Disajikan kembali 32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Hubungan PT Aneka Bina Lestari (ABL) merupakan pemegang saham dari PT Plaza Lifestyle Prima (PLP). PT Aneka Bina Laras (ABLS) merupakan entitas asosiasi dari PT Plaza Nusantara Realti (PNR). Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak – pihak berelasi, antara lain: Piutang usaha kepada pihak berelasi merupakan piutang usaha kepada Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham Grup atas pendapatan dari hotel. Piutang lain-lain dari ABL merupakan piutang atas alokasi biaya listrik dan air yang dibayarkan terlebih dahulu oleh PLP, entitas anak. Piutang tersebut tidak dikenakan bunga dan tidak punya jangka waktu pembayaran (Catatan 9). - 53 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 33. INFORMASI SEGMEN Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan informasi yang diperlukan oleh pengambil keputusan operasional, yang digunakan untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen operasi mereka. Manajemen menyajikan informasi segmen operasi dalam enam kelompok segmen sesuai dengan kegiatan usahanya, yaitu hotel, pusat perbelanjaan, pusat hiburan dan gaya hidup, perkantoran, real estat dan lain-lain. Segmen operasi Grup adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Hotel Rp '000 Pendapatan ekstern Hasil Segmen Pusat Perbelanjaan Rp '000 Pusat hiburan dan gaya hidup Rp '000 Perkantoran Rp '000 153.668.750 163.853.580 24.814.503 51.680.801 20.083.648 110.052.562 11.881.971 35.516.908 Real estat Rp '000 Lain-lain Rp '000 - (2.128.768) Konsolidasi Rp '000 - 394.017.634 (186.498) Beban umum dan administrasi tidak dapat dialokasikan (34.297.341) Penghasilan investasi 6.206.633 Beban keuangan (13.179.343) Keuntungan dari investasi pada entitas asosiasi 1.240.892 Kerugian lain-lain - bersih (49.318.512) Laba sebelum pajak penghasilan Aset Aset Segmen Investasi pada entitas asosiasi Aset tidak dapat dialokasikan Jumlah sebelum eliminasi Eliminasi 85.872.152 941.307.847 1.020.564.574 580.883.627 820.112.759 360.623.838 23.205 3.723.515.850 39.251.640 1.948.942.095 5.711.709.585 (1.026.136.145) Jumlah aset konsolidasian Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas sebelum eliminasi/ 175.219.823 4.685.573.440 166.876.607 588.843.706 326.403.769 131.960.557 11.727.808 453.950 1.226.266.397 1.351.997.937 2.578.264.334 Eliminasi Jumlah liabilitas konsolidasian (320.865.053) 2.257.399.281 INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan Jumlah 15.283.937 17.492.279 1.462.955 Beban depresiasi Beban depresiasi yang tidak dapat dialokasikan 19.983.307 14.338.903 4.434.986 Jumlah 219.617 9.394.476 50.801 - 12.628 - 34.509.589 6.581.061 41.090.650 48.164.300 2.373.556 50.537.856 - 54 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 31 M aret 2014 *) Hotel Rp '000 Pusat Perbelanjaan Rp '000 Pusat hiburan dan gaya hidup Rp '000 Perkantoran Rp '000 Real estat Rp '000 Lain-lain Rp '000 Konsolidasi Rp '000 Pendapatan ekstern 154.551.969 150.658.484 27.417.893 45.444.148 - - 378.072.494 Hasil Segmen 20.728.896 101.677.516 12.939.049 30.080.622 - - 165.426.083 Beban umum dan administrasi tidak dapat dialokasikan (31.293.704) Penghasilan investasi 6.928.710 Beban keuangan (16.168.983) Keuntungan dari investasi pada entitas asosiasi 1.400.931 Keuntungan lain-lain - bersih 64.279.637 Laba sebelum pajak penghasilan 190.572.674 31 Desember 2014 *) A set Aset Segmen Investasi pada entitas asosiasi Aset tidak dapat dialokasikan Jumlah sebelum eliminasi Eliminasi Hotel Rp '000 Pusat Perbelanjaan Rp '000 Pusat hiburan dan gaya hidup Rp '000 Perkantoran Rp '000 Real estat Rp '000 Lain-lain Rp '000 935.531.548 1.379.889.033 575.304.990 827.903.607 232.892.606 24.792 Jumlah aset konsolidasian Liab ilit as Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas sebelum eliminasi/ Konsolidasi Rp '000 3.951.546.576 38.010.748 1.264.033.452 5.253.590.776 (708.658.600) 4 .54 4 .9 3 2 .176 169.787.193 544.245.226 332.387.344 114.784.922 6.946.508 476.664 Eliminasi Jumlah liabilitas konsolidasian 1.168.627.857 1.346.676.203 2.515.304.060 (336.289.450) 2 .179 .0 14 .6 10 INFORM ASI LAINNYA Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan Jumlah 35.090.266 54.857.887 11.755.189 3.247.362 221.988.725 157.686.207 Beban depresiasi 78.845.529 58.220.945 17.572.215 37.211.604 10.897 66.750 484.625.636 5.860.675 4 9 0 .4 8 6 .3 11 191.927.940 34. IKATAN a. Perseroan mengadakan perjanjian pengelolaan Hotel dengan Hyatt International-Asia Pacific, Limited untuk mengelola dan mengusahakan hotel dengan nama Grand Hyatt Jakarta selama 38 tahun sejak tanggal 1 Agustus 1991. Balas jasa terutang (jasa royalti dan jasa pengelolaan) adalah berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan operasi kotor Hotel. Sesuai dengan peraturan baru tentang pendirian perseroan asing di Indonesia, hak dan kewajiban Hyatt International-Asia Pacific, Limited dalam perjanjian tersebut dialihkan kepada PT Hyatt Indonesia sejak Oktober 1997, entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Hyatt International Corporation. b. Pada tanggal 8 Desember 2010, Perseroan dan Group Starwood Asia Pasific Hotels & Resort Pte. Ltd., serta PT Indo Pacific Sheraton, menandatangani perjanjian kerjasama yaitu: i. ii. iii. iv. Perjanjian jasa–jasa operasional Perjanjian jasa-jasa yang disentralisasi Perjanjian jasa-jasa konsultasi pengembangan Perjanjian bantuan teknis dan license system - 55 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Perjanjian-perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani dalam rangka rencana pembangunan dan pengoperasian hotel bintang 5 di kompleks Plaza Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No. 15, Jakarta, yang bernama “Keraton at The Plaza, A Luxury Collection Hotel”. c. Pada tanggal 24 Maret 2010, Perseroan dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) mengadakan perjanjian pembelian gas untuk bahan bakar peralatan operasional yang berlaku hingga 31 Maret 2012. Perjanjian ini telah diperpanjang di tahun 2013 hingga 31 Maret 2018. d. PLP dan PT Aneka Bina Lestari (ABL) pada tanggal 31 Mei 2007 membuat perjanjian penyelesaian dimana PLP akan memberikan kepada ABL penggantian seluruh biaya pembangunan bangunan Pusat Perbelanjaan fX Sudirman Place (dahulu Sudirman Place) dan ABL akan mengalihkan kepada PLP segala hak, manfaat atau kepentingan ABL yang melekat pada fX Sudirman. Sudirman Place dibangun oleh ABL melalui perjanjian Bangun-Kelola-Alih dengan Badan Pengelola Gelora Bung Karno (BPGBK), dimana pada akhir perjanjian ABL hanya menyerahkan hak pengelolaan tanah dan bangunan kepada BPGBK. Berdasarkan addendum perjanjian kerjasama, jangka waktu perjanjian adalah 35 tahun terhitung sejak 12 Juni 2008 sampai 11 Juni 2043. PLP dengan demikian akan membayar ABL untuk seluruh biaya pembangunan Sudirman Place sebesar Rp 227 miliar yang meliputi: i. ii. Outstanding pembayaran tidak termasuk PPN sebesar Rp 107 miliar, dan Sebagian biaya pembangunan Sudirman Place sebesar Rp 120 miliar (Sisa biaya penggantian). Pada tanggal 3 Agustus 2011, seluruh utang kepada ABL telah dilunasi. e. Pada tanggal 10 Juli 2007, PLP dan ABL membuat Perjanjian Kerjasama dimana ABL menunjuk dan memberikan kuasa dengan hak dan wewenang penuh kepada Perseroan sebagai satu-satunya pihak yang berwenang untuk mengelola dan mengembangkan fX Sudirman maupun fasilitas penunjang dari proyek berdasarkan hak dan liabilitas ABL sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerjasama dengan BPGBK. f. Pada 5 Nopember 2010, PNR dan PT China Sonangol Media Investment (CSMI) mengadakan perjanjian jasa pengelolaan manajemen pusat hiburan. Atas jasa pengelolaan tersebut PNR akan menerima jasa manajemen sebesar Rp 800 juta setiap bulannya. Perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali dengan amademen terakhir yang ditandatangani oleh PNR dan CSMI pada tanggal 31 Desember 2013. Dalam amandemen terakhir, periode jasa manajemen berakhir 30 Juni 2014. Jasa manajemen tetap sebesar Rp 900 juta setiap bulan. g. Pada 10 Oktober 2013, PNR mengadakan perjanjian pinjaman dana kepada PT Panorama Makassar Realty senilai Rp 9.543.100 ribu selama 4 tahun dengan bunga 10% per tahun. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 7.978.948 ribu dan saldo piutang bunga masing-masing adalah sebesar Rp 785.601 ribu dan Rp 586.127 ribu. - 56 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Ekuivalen Mata uang Rp '000 Aset Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha Jumlah Aset Liabilitas Utang usaha Jaminan Utang bank Jumlah Liabilitas 31 Desember 2014 Ekuivalen Mata uang Rp '000 US$ EUR US$ US$ 18.806.862 1.638 3.400.500 7.354.022 246.068.993 23.205 44.492.142 96.220.027 386.804.367 39.081.818 1.638 3.661.408 5.583.405 486.177.821 24.792 45.547.918 69.457.563 601.208.094 US$ EUR JPY SGD AUD 242.799 154.608 62.888 12.519 - 3.176.785 2.189.988 6.851 119.030 - 505.723 7.666 62.887 10.806 3.065 6.291.191 116.009 6.556 101.817 31.319 US$ US$ 27.622.839 97.500.000 361.417.232 1.275.690.000 1.642.599.886 25.940.138 100.000.000 322.695.323 1.244.000.000 1.573.242.215 Liabilitas Bersih (1.255.795.519) (972.034.121) Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, kurs konversi yang digunakan adalah sebagai berikut: Mata uang 31 Maret 2015 Rp 1 US$ 1 EUR 1 SGD$ 100 JPY 1 AUD 13.084 14.165 9.508 10.895 10.003 31 Desember 2014 Rp 12.440 15.133 9.422 10.425 10.218 Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2015 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang pada tanggal laporan ini, maka liabilitas bersih dalam mata uang asing Grup akan turun sekitar Rp 14.047.643 ribu. - 57 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 36. PENYAJIAN KEMBALI Dalam periode berjalan, Perseroan telah menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim yang diterbitkan sebelumnya berkaitan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), Imbalan kerja dan PSAK 46 (Revisi 2013), Pajak Penghasilan. Di tahun 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) mengeluarkan revisi terhadap PSAK 24, Imbalan Kerja. Revisi tersebut menghilangkan pilihan penangguhan keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendekatan koridor. Oleh karena hilangnya opsi penangguhan, seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial segera diakui melalui penghasilan komprehensif lain. Revisi tersebut juga mengharuskan beban jasa lalu diakui seluruhnya pada periode perubahan manfaat imbalan pasca kerja. DSAK juga mengeluarkan revisi terhadap PSAK 46, Pajak Penghasilan. Revisi yang relevan terhadap penyajian laporan keuangan Grup adalah dihilangkannya pengaturan tentang pajak final. Standar akuntansi yang dijelaskan di atas berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada dan setelah tanggal 1 Januari 2015 dan mengharuskan entitas menerapkan secara retrospektif. Grup telah mengubah kebijakan akuntansinya sesuai dengan PSAK tersebut diatas sebagaimana dijelaskan dalam catatan 3. Sesuai dengan PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif dan jumlah komparatif telah disajikan kembali. Revisi standar akuntansi tersebut berdampak terhadap beberapa akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi dan komprehensif lain konsolidasian sebagaimana ditunjukkan dalam tabel dibawah ini. Sebelum penyajian kembali Rp'000 Penyesuaian Rp'000 Setelah penyajian kembali Rp'000 Laporan posisi keuangan konsolidasian 1 Januari 2014 Liabilitas Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan 121.278.758 25.840.084 532.210 (133.052) 121.810.968 25.707.032 1.242.612.081 42.483.482 (679.439) 280.281 1.241.932.642 42.763.763 Ekuitas Saldo laba - belum ditentukan penggunannya Kepentingan nonpengendali - 58 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Sebelum penyajian kembali Rp'000 Setelah penyajian kembali Rp'000 Penyesuaian Rp'000 Laporan posisi keuangan konsolidasian 31 Desember 2014 Liabilitas Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan 115.358.954 30.171.703 1.618.169 (404.542) 116.977.123 29.767.161 1.446.594.163 45.880.543 (1.477.949) 264.322 1.445.116.214 46.144.865 (17.101) 22.908.356 (22.904.081) 12.826 106.548.841 22.908.356 9.026.202 158.638.116 Ekuitas Saldo laba - belum ditentukan penggunannya Kepentingan nonpengendali Laporan laba rugi dan komprehensif lain konsolidasian 31 Maret 2014 Beban umum dan administrasi Beban pajak final Beban pajak penghasilan Laba periode berjalan Penghasilan komprehensif lain periode berjalan, setelah pajak Total penghasilan komprehensif periode berjalan 106.565.942 31.930.283 158.625.290 - (314.053) (301.227) 158.625.290 (314.053) 158.324.063 37. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NON KAS YANG SIGNIFIKAN 31 Maret 2015 Rp'000 Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas Perolehan aset tetap melalui uang muka pembelian tanah Kenaikan/(penurunan) utang bank dari selisih kurs belum terealisasi - 59 - 31 Maret 2014 Rp'000 84.890.000 133.507.000 (64.148.630) PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan 38. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Aset keuangan Pinjaman diberikan dan piutang: Jangka pendek Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha Piutang lain-lain Jangka panjang Deposito dibatasi penggunaannya Piutang lain-lain Uang jaminan Tersedia untuk dijual: Investasi pada instrumen ekuitas 569.264.415 44.492.142 157.988.423 64.803.004 720.157.412 45.547.918 132.547.193 71.411.060 64.341.770 7.978.948 3.130.031 63.081.060 7.978.948 3.763.875 10.000.000 10.000.000 67.386.683 43.546.244 3.734.893 55.864.050 448.918.785 1.263.836.273 76.553.881 39.965.181 3.783.866 63.174.736 413.100.892 1.231.131.752 Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi: Utang usaha Utang lain-lain Utang kontraktor Biaya masih harus dibayar Jaminan Utang bank Grup tidak memiliki aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi. 39. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen Risiko Modal Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan usaha, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari pinjaman (Catatan 19) yang saling hapus dengan kas dan setara kas (Catatan 6), aset keuangan lainnya (Catatan 7) dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambah modal saham (Catatan 21), saldo laba dan kepentingan nonpengendali (Catatan 23). Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. - 60 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Gearing ratio pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Rp'000 Utang bank Kas dan setara kas dan aset keuangan lainnya - lancar Pinjaman - bersih Ekuitas 31 Desember 2014 Rp'000 1.263.836.273 1.231.131.752 613.756.557 650.079.716 2.428.174.159 765.705.330 465.426.422 2.365.917.566 Rasio pinjaman - bersih terhadap modal 26,77% 19,67% b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. i. Manajemen risiko mata uang asing Grup terekspos pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama karena transaksi kas dan setara kas, utang bank dan jaminan yang didenominasi dalam mata uang asing. Perseroan mengelola eksposur mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Pada tanggal pelaporan aset dan liabilitas moneter dalam nilai tukar mata uang asing, termasuk instrumen keuangan yang diungkapkan dalam Catatan 35. Analisis sensitivitas mata uang asing Grup terutama terekspos terhadap US$. Tabel berikut merinci sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan 1% dalam Rupiah Indonesia terhadap mata Dollar Amerika Serikat. 1% terhadap Dollar Amerika Serikat adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 1% untuk Dollar Amerika Serikat dalam nilai tukar mata uang asing. Jumlah positif di bawah ini menunjukkan peningkatan laba sebelum pajak dimana Rp menguat 1% terhadap mata uang Dollar Amerika Serikat. Untuk pelemahan 1% dari Rp terhadap mata uang Dollar Amerika Serikat, akan ada dampak yang dapat dibandingkan pada laba atau ekuitas, dan saldo di bawah ini akan menjadi negatif. Mata uang asing 31 Maret 2015 Persentasi kenaikan (penurunan) % USD 1 - 61 - (1) Sensitivitas dari laba rugi Rp'000 Rp'000 12.546.519 (12.546.519) PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Mata uang asing 31 Desember 2014 Persentasi kenaikan (penurunan) % USD 2 (2) Sensitivitas dari laba rugi Rp'000 Rp'000 19.436.064 (19.436.064) Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur terhadap saldo kas dan setara kas, aset keuangan lainnya, piutang usaha, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang bank dan jaminan Grup dalam mata uang US$ pada akhir periode pelaporan. ii. Manajemen risiko tingkat bunga Risiko tingkat suku bunga mengacu pada risiko nilai wajar arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Grup dipengaruhi risiko tingkat suku bunga karena mereka memiliki pinjaman dengan suku bunga fluktuatif dan tetap. Manajemen mereview pengaruh pergerakan tingkat suku bunga pada tingkat profitabilias sehingga tindakan yang tepat diambil untuk mengurangi risiko. Analisis sensitivitas suku bunga Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk utang bank dengan tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas pada akhir periode pelaporan itu ada sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga. Jika suku bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, Grup laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 akan turun/naik masing-masing sebesar Rp 6.378.450 ribu dan Rp 6.220.000 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel. Tidak terdapat perubahan eksposur Grup yang signifikan terhadap risiko suku bunga atau cara di mana risiko tersebut dikelola dan diukur. iii. Manajemen risiko kredit Aset keuangan Grup sebagian besar terdiri dari kas dan setara kas, investasi sementara yang diperdagangkan serta piutang usaha lainnya dan uang jaminan. Risiko kredit pada saldo bank dan investasi sementara yang diperdagangkan adalah minimal karena ditempatkan pada institusi yang dapat dipercaya. Grup mengelola risiko kredit yang timbul dari penyewa properti investasi yang gagal membayar sewa dengan cara penyewa menyerahkan deposit tunai untuk rental minimal selama 3 bulan. Grup juga menetapkan persyaratan tertentu dalam perjanjian sewa yang membuat penyewa tidak dapat menggunakan hak sewanya dan tidak dapat mengalihkan hak sewanya kepada penyewa lain bila tidak melakukan pembayaran. - 62 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan iv. Manajemen risiko likuiditas Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas terletak pada direksi, yang telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen Grup dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memelihara cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan cadangan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau arus kas prakiraan dan aktual, dan dengan cara mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Tabel risiko likuiditas dan suku bunga Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar. 31M aret 2015 Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang % Tanpa bunga Utang usaha Utang lain-lain Utang kontraktor Biaya masih harus dibayar Jaminan Instrumen tingkat bunga variabel Utang Bank Jumlah 31Desember 2014 3,55% - 4,25% Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang % Tanpa bunga Utang usaha Utang lain-lain Utang kontraktor Biaya masih harus dibayar Jaminan Instrumen tingkat bunga variabel Utang Bank Jumlah 3,47%-5,00% Kurang dari Less than satu bulan Rp'000 1-3 bulan Rp'000 3 bulan 1tahun Rp'000 67.386.683 - 43.546.245 3.734.893 55.864.050 - 130.561.869 318.356.916 67.386.683 43.546.245 3.734.893 55.864.050 448.918.785 44.476.049 111.862.732 44.166.416 147.311.604 125.433.233 255.995.102 1.281.763.266 1.600.120.182 1.495.838.964 2.115.289.620 1-3 bulan Rp'000 3 bulan 1tahun Rp'000 Lebih dari 1tahun Rp'000 76.553.881 - 39.965.181 3.783.866 63.174.736 - 109.947.117 303.153.775 76.553.881 39.965.181 3.783.866 63.174.736 413.100.892 43.703.305 120.257.186 43.380.143 150.303.926 85.467.639 195.414.756 1.297.985.234 1.601.139.009 1.470.536.321 2.067.114.877 Kurang dari Less than satu bulan Rp'000 Lebih dari 1tahun Rp'000 Jumlah Rp'000 Jumlah Rp'000 Tabel berikut merinci ekspektasi jatuh tempo untuk aset keuangan Grup. Tabel disusun berdasarkan jatuh tempo kontrak tak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Dicantumkannya informasi aset keuangan diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Grup dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih. - 63 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang % Kurang dari Less than satu bulan Rp'000 1-3 bulan Rp'000 3 bulan 1tahun Rp'000 Tanpa bunga Kas Piutang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan 2.122.014 120.469.769 - 12.225.208 - 7.924.023 64.803.004 - 17.369.423 3.130.031 2.122.014 157.988.423 64.803.004 3.130.031 Instrumen tingkat bunga v ariabel Bank 109.266.561 - - - 109.266.561 66.491 459.332.540 691.257.375 203.996 44.514.388 56.943.592 540.795 73.267.822 9.596.901 66.328.720 96.425.075 10.408.183 459.332.540 110.843.108 917.893.864 Kurang dari Less than satu bulan Rp'000 1-3 bulan Rp'000 3 bulan 1tahun Rp'000 1.769.098 103.475.985 - 3.091.238 - 1.299.198 71.411.060 - 24.680.772 3.763.875 1.769.098 132.547.193 71.411.060 3.763.875 0 - 2% 106.208.118 - - - 106.208.118 10,00% 0,25% - 11% 7,75% - 9,75% 68.708 617.664.442 829.186.351 197.257 45.639.013 48.927.508 543.012 73.253.270 9.798.591 67.496.733 105.739.971 10.607.568 617.664.442 113.135.746 1.057.107.100 31M aret 2015 Instrumen tingkat bunga tetap Piutang lain-lain Deposito berjangka Deposito dibatasi penggunaanny a Jumlah 31Desember 2014 10,00% 0.25%- 9,75% 0,75% - 9,50% Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang % Tanpa bunga Kas Piutang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan Instrumen tingkat bunga v ariabel Bank Instrumen tingkat bunga tetap Piutang lain-lain Deposito berjangka Deposito dibatasi penggunaanny a Jumlah Lebih dari 1tahun Rp'000 Jumlah Rp'000 Lebih dari 1tahun Rp'000 Jumlah Rp'000 Jumlah yang dicakup di atas untuk instrumen suku bunga variabel untuk aset dan liabilitas keuangan harus berubah jika perubahan suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan. Grup menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang dihasilkan dari arus kas operasi dan ketersediaan sumber pendanaan yang cukup dari fasilitas kredit yang diperoleh. ii. Manajemen risiko harga lain Grup memiliki investasi sementara dalam bentuk reksadana dan pengelolaan dana. Investasi ini dikelompokkan sebagai investasi diperdagangkan dan diukur dengan nilai wajar. Kinerja dan nilai aset bersih reksadana atau portofolio investasi awal yang dikelola oleh pengelola dana mempengaruhi laba atau rugi yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Dalam mengelola risiko harga lain, Grup melakukan kerjasama hanya dengan pegelola dana dengan kredibilitas dan kondisi keuangan yang sehat. Grup hanya memilih investasi dengan tingkat risiko rendah. - 64 - PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan c. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar Instrumen Keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen mengganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi diakui laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014. Nilai wajar dari reksadana ditentukan menggunakan tingkat 1 pengukuran nilai wajar dan nilai wajar dari pengelolaan dana ditentukan menggunakan tingkat 2 pengukuran nilai wajar. a. Tingkat 1: nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga pasar aktif (unadjusted) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik; b. Tingkat 2: pengukuran nilai wajar diperoleh dari input selain dari kuotasi harga pasar yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (seperti harga) maupun tidak langsung (diperoleh dari harga); c. Tingkat 3: pengukuran nilai wajar diperoleh dari teknik valuasi yang di dalamnya terdapat input untuk aset dan liabilitas yang tidak didasarkan pada data yang dapat diobservasi di pasar (input yang tidak dapat diobservasi). 40. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 8 April 2015, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk laba bersih tahun buku 2014 sebesar Rp 248.500.000 ribu atau Rp 70 per saham. Dividen akan dibayarkan pada tanggal 7 Mei 2015. 41. TANGGUNG JAWAB KONSOLIDASIAN MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai 65 merupakan tanggung jawab manejemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 30 April 2015. ******** - 65 -