PT Plaza Indonesia Realty Tbk

advertisement
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
UNTUK PERIODE-PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk
DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM - Untuk periode-periode tiga
bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 (Tidak diaudit)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2015 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2014 (DISAJIKAN KEMBALI)
DAN 1 JANUARI 2014 (DISAJIKAN KEMBALI)
31 Maret
2015
Rp'000
Catatan
31 Desember
2014 *)
Rp'000
1 Januari
2014 *)
Rp'000
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Aset keuangan lainnya
Piutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga - bersih
Piutang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Persediaan
Aset real estat
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka dan uang muka
6
7,19
569.264.415
44.492.142
720.157.412
45.547.918
497.850.834
109.071.949
8,32
8
1.947.951
156.040.472
559.566
131.987.627
1.504.801
125.997.654
9,32
9
14.263.896
50.539.108
12.761.757
110.541.142
23.499.041
312.448.827
13.995.862
57.415.198
12.859.039
107.402.189
22.815.263
36.403.082
13.613.095
49.527.107
10.992.493
42.559.457
6.466.120
36.981.170
1.295.798.751
1.149.143.156
894.564.680
64.341.770
39.251.640
7.978.948
10.000.000
976.264.424
2.284.223.712
7.714.195
63.081.060
38.010.748
7.978.948
10.000.000
854.494.720
2.415.730.886
6.492.658
55.943.503
133.507.000
39.262.725
9.543.100
1.000.000
853.241.872
2.132.555.575
7.186.435
Jumlah aset tidak lancar
3.389.774.689
3.395.789.020
3.232.240.210
JUMLAH ASET
4.685.573.440
(0)
4.544.932.176
0
4.126.804.890
0
10
30
11
Jumlah aset lancar
Aset tidak lancar
Deposito dibatasi penggunaannya
Uang muka pembelian tanah
Investasi pada entitas asosiasi
Piutang lain-lain
Aset keuangan lainnya
Aset tetap - bersih
Properti investasi - bersih
Uang jaminan dan aset lain-lain
20
12
34g
7
13
14
*) Disajikan kembali
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian.
-1-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2015 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2014 (DISAJIKAN KEMBALI)
DAN 1 JANUARI 2014 (DISAJIKAN KEMBALI) - LANJUTAN
31 Maret
2015
Rp '000
Catatan
31 Desember
2014 *)
Rp '000
1 Januari
2014 *)
Rp '000
LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang kontraktor
Utang pajak
Biaya masih harus dibayar
Jaminan
Pendapatan diterima dimuka
Liabilitas derivatif
Bagian jangka pendek dari utang bank
jangka panjang
15
67.386.683
43.546.245
3.734.893
46.055.865
55.864.050
130.561.869
181.095.009
30
16
17
18
76.553.881
39.965.181
3.783.866
39.419.238
63.174.736
109.947.117
165.140.780
-
19
-
60.884.000
39.493.155
2.483.311
34.283.961
56.680.280
58.031.612
146.186.498
23.430.787
143.795.048
120.951.094
393.591.566
672.039.662
618.935.893
815.065.170
17
318.356.916
303.153.775
313.636.354
19
20
30
1.120.041.225
117.906.756
29.054.722
1.110.180.658
116.977.123
29.767.161
691.232.474
121.810.968
25.707.032
1.585.359.619
1.560.078.717
1.152.386.828
710.000.000
22.656.487
710.000.000
22.656.487
710.000.000
22.656.487
142.000.000
1.504.342.884
142.000.000
1.445.116.214
142.000.000
1.241.932.642
2.378.999.371
49.174.788
2.319.772.701
46.144.865
2.116.589.129
42.763.763
Jumlah ekuitas
2.428.174.159
2.365.917.566
2.159.352.892
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4.685.573.440
4.544.932.176
4.126.804.890
Jumlah liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Jaminan
Utang bank jangka panjang setelah
dikurangi bagian jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Jumlah liabilitas jangka panjang
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 200 per
saham
Modal dasar - 5.000 juta saham
Modal ditempatkan dan disetor 3.550 juta saham
Tambahan modal disetor
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan pengunaannya
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
21
21
23
*) Disajikan kembali
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian
-2-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)
Catatan
Pendapatan
Beban pokok pendapatan
24
25
LABA BRUTO
Beban umum dan administrasi
Penghasilan investasi
Beban keuangan
Kerugian lain-lain - bersih
26
27
28
29
LABA SEBELUM PAJAK
Beban pajak final
Beban pajak penghasilan
30
30
LABA PERIODE BERJALAN
31 Maret
2015
Rp '000
31 Maret
2014 *)
Rp '000
394.017.635
(145.252.678)
378.072.494
(137.391.275)
248.764.957
240.681.219
(107.842.476)
6.206.633
(13.179.343)
(48.077.620)
(106.548.841)
6.928.710
(16.168.983)
65.680.569
85.872.151
190.572.674
(23.837.272)
221.714
(22.098.357)
(9.836.201)
62.256.593
158.638.116
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA
Pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi
Kerugian aktuarial dari program pensiun manfaat pasti
Pajak penghasilan terkait
-
(418.737)
104.684
Penghasilan komprehensif lain periode berjalan, setelah pajak
-
(314.053)
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
62.256.593
158.324.063
59.226.670
3.029.923
156.951.026
1.687.090
62.256.593
158.638.116
59.226.670
3.029.923
156.640.963
1.683.100
62.256.593
158.324.063
16,68
44,21
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
23
Penghasilan komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
23
LABA PER SAHAM DASAR
(dinyatakan dalam Rupiah penuh)
31
* Disajikan kembali
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian.
-3-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE-PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)
Catatan
Saldo per 1 Januari 2014
Perubahan kebijakan akuntansi
Saldo yang disajikan kembali
CONTROL
Laba periode berjalan
Penghasilan komprehensif lain periode berjalan,
setelah pajak
38
Saldo per 31 Maret 2014
Saldo per 31 Desember 2014
Perubahan kebijakan akuntansi
Saldo yang disajikan kembali
CONTROL
Laba periode berjalan
Penghasilan komprehensif lain periode berjalan,
setelah pajak
Saldo per 31 Maret 2015
38
Tambahan
modal
disetor
Rp'000
Modal disetor
Rp'000
Saldo laba
Ditentukan
Belum ditentukan
penggunaannya
penggunaannya
Rp'000
Rp'000
Jumlah ekuitas yang
dapat diatribusikan
kepada pemilik
entitas induk
Rp'000
Kepentingan
nonpengendali
Rp'000
42.483.482
280.281
42.763.763
0
-
Jumlah
ekuitas
Rp'000
710.000.000
710.000.000
0
-
22.656.487
22.656.487
0
-
142.000.000
142.000.000
0
-
1.242.612.081
(679.439)
1.241.932.642
0
156.951.026
2.117.268.568
(679.439)
2.116.589.129
0
156.951.026
-
-
-
(310.063)
(310.063)
710.000.000
22.656.487
142.000.000
1.398.573.605
2.273.230.092
42.759.773
2.315.989.865
710.000.000
710.000.000
0
22.656.487
22.656.487
0
142.000.000
142.000.000
0
1.446.594.163
(1.477.949)
1.445.116.214
0
2.321.250.650
(1.477.949)
2.319.772.701
0
45.880.543
264.322
46.144.865
(0)
2.367.131.193
(1.213.627)
2.365.917.566
(0)
-
-
-
59.226.670
-
59.226.670
-
3.029.923
-
62.256.593
-
710.000.000
22.656.487
142.000.000
1.504.342.884
2.378.999.371
49.174.788
2.428.174.159
0
0
0
0
0
0
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-4-
(3.990)
2.159.752.050
(399.158)
2.159.352.892
0
156.951.026
(314.053)
(0)
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015
DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
31 Maret
2015
Rp '000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
31 Maret
2014
Rp '000
416.536.646
(194.463.204)
353.960.015
(197.744.821)
Kas dihasilkan dari operasi
Pembayaran beban keuangan
Pembayaran pajak penghasilan
222.073.442
(4.103.050)
(21.493.638)
156.215.194
(14.936.418)
(22.155.993)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
196.476.753
119.122.783
(204.934)
5.492.953
(277.410.000)
200.910
(23.415.927)
(3.138.953)
(17.443.799)
108.482.100
6.922.682
(60.000.000)
2.747.800
214.124
(13.035.524)
(5.684.110)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perubahan deposito yang dibatasi penggunaannya
Penerimaan bunga
Pembayaran uang muka investasi
Hasil penjualan aset tetap dan properti investasi
Hasil penjualan aset keuangan lainnya
Perolehan aset tetap
Perolehan aset real estat
Perolehan properti investasi
Penempatan investasi pada aset keuangan
tersedia untuk dijual
-
Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Investasi
(9.000.000)
(315.919.750)
30.647.072
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN
Pembayaran utang bank
Pembayaran liabilitas derivatif
(31.450.000)
-
(90.378.750)
(6.265.875)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(31.450.000)
(96.644.625)
(150.892.997)
53.125.230
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
720.157.412
497.850.834
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
569.264.415
550.976.064
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-5-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Plaza Indonesia Realty Tbk (Perseroan) adalah perseroan terbuka yang berstatus Perusahaan
Penanaman Modal Dalam Negeri yang didirikan berdasarkan Akta No. 40 tanggal 5 Nopember 1983
dari Winanto Wiryomartani, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6944.HT.01.01.Th.84 tanggal
8 Desember 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1466/1986.
Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris
No. 44 tanggal 8 Agustus 2008 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, dalam
rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas.
Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
dengan Surat Keputusan No. AHU-77866.AH.01.02 tanggal 24 Oktober 2008, serta telah
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 463/2009.
Perseroan berdomisili di Jakarta dengan alamat The Plaza Office Tower Lt. 10, Jl. MH. Thamrin
Kav. 28-30, Jakarta Pusat. Perseroan memulai aktivitas operasinya pada bulan Maret 1990.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama
meliputi bidang perhotelan, pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen. Perseroan adalah
pemilik hotel Grand Hyatt Jakarta (Hotel), Plaza Indonesia Shopping Center, The Plaza (gedung
perkantoran) dan Keraton at The Plaza a Luxury Collection Hotel. Perseroan melalui entitas anak,
PT Sarana Mitra Investama, secara tidak langsung memiliki PT Plaza Lifestyle Prima, perusahaan
pemilik fX (pusat gaya hidup). Jumlah karyawan Perseroan dan entitas anak (Grup) rata-rata 1.632
untuk 31 Maret 2015 dan 1.622 karyawan untuk 31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, susunan pengurus Perseroan adalah sebagai
berikut:
31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Franky Oesman Widjaja
M. Tachril Sapi-ie
Sintong Panjaitan
Direksi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Rosano Barack
Boyke Gozali
Lucy Suyanto
Maria Rosario B. Egron
J. Arnes Lukman
Jacop Makmur
Direktur Independen
Komite Audit
Ketua
Anggota
Sintong Panjaitan
Hadi Priatna
Tatang Sayuti
Personil manajemen kunci
Personil manajemen kunci Grup adalah anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan
entitas anak.
-6-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
b. Entitas Anak
Perseroan memiliki penyertaan langsung dan tidak langsung saham entitas anak berikut:
Persent ase Pemilikan
Ent it as Anak
Domisili
Jenis Usaha
Mulai
Jumlah Aset
31Maret
31Desember
Operasi
31Maret
2015
2014
Komersial
2015
31Desember
2014
Rp '000
Rp '000
Penyert aan langsung
Plaza Indonesia Finance B.V. (PIFBV)
Belanda
Jasa keuangan
100,00%
100,00%
1996
23.205
24.792
PT Plaza Nusant ara Realt i (PNR)
Jakart a
Propert i
99,99%
99,99%
2004
205.236.486
201.477.847
PT Sarana Mit ra Invest ama (SMI)
Jakart a
Propert i
80,57%
80,57%
2007
376.020.317
374.471.487
PT Jakart a Marcapada Media (JMM)
Jakart a
Media dan penyiaran
75,00%
75,00%
-
228.024
236.481
PT Plaza Indonesia Jababeka (PIJ)
Jakart a
Propert i
70,00%
70,00%
-
181.483.758
179.228.312
PT Plaza Indonesia Urban (PIU)
Jakart a
Propert i
99,99%
99,99%
-
306.356.289
303.168.235
Jakart a
Propert i
59,55%
59,55%
2007
376.010.919
374.461.270
Jakart a
Propert i
99,96%
99,96%
-
24.593.487
24.859.878
Penyert aan t idak langsung:
Melalui SMI:
PT Plaza Lif est yle Prima (PLP)
Melalui PNR:
PT Bangun Persada Prima (BPP)
PIFBV didirikan pada tanggal 23 Oktober 1996 dan bergerak dalam bidang jasa keuangan.
Pada bulan Nopember 2006, Perseroan mengakuisisi 75% kepemilikan atau 20 ribu saham JMM
dari PT Global Mega Wisata Mandiri Internasional. Pada tahun 2006, kegiatan utama JMM meliputi
perolehan ijin prinsip untuk televisi lokal dan ijin saluran frekuensi. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2014, JMM belum memulai kegiatan usahanya.
Pada bulan Oktober 2009, Perseroan mengakuisisi 80,57% kepemilikan atau total 141 ribu saham
SMI dari PT Spektrum Duta Corporasi. SMI memiliki 73,91% kepemilikan di PLP, pemilik pusat gaya
hidup.
Pada tanggal 24 Mei 2010, Perseroan mengakuisisi 16,89% kepemilikan atau 20.342 saham PNR
dari PT Azbindo Nusantara dan 1,37% kepemilikan atau 1.667 saham PNR dari PT Persada Giri
Abadi sehingga meningkatkan kepemilikan Perseroan terhadap PNR menjadi sebesar 99,99% atau
120.466 saham.
Pada tahun 2011, PNR mendirikan BPP dengan jumlah kepemilikan sebesar 99,96%. BPP bergerak
dibidang pembangunan properti. BPP belum beroperasional secara komersil.
Pada tanggal 25 Juni 2013, Perseroan dan PT Grahabuana Cikarang mendirikan suatu perseroan
yang bernama PT Plaza Indonesia Jababeka (“PIJ”) berdasarkan Akta Notaris No. 6 tanggal 25 Juni
2013 dari Uus Sumirat, S.H., notaris di Jakarta. Penyertaan saham Perseroan dalam PIJ adalah
70% dan tujuan dari pendirian PIJ adalah untuk pembangunan mixed use development di kawasan
Jababeka dengan luas tanah sekitar 12 hektar. PIJ bergerak dibidang pembangunan properti. PIJ
belum beroperasional secara komersil.
Pada tanggal 3 November 2014, Perseroan mengakuisisi 99,99% saham PT Duta Karya Cipta atas
PT Citra Asri Property dengan nilai akuisisi sebesar Rp 9.990.000 ribu (Catatan 5). PT Citra Asri
Property kemudian berubah nama menjadi PT Plaza Indonesia Urban (PIU). Pada tanggal
10 Nopember 2014, PIU meningkatkan modal dasar menjadi 300.000.000 saham atau setara
Rp 300 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2014, modal disetor PIU sebanyak 300.000.000 saham
atau setara Rp 300 miliar. Perseroan memiliki 299.990.000 saham (99,99%) atau setara
Rp 299.990.000 ribu.
-7-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
c.
Penawaran Umum Efek Perseroan
Sebelum dilakukannya penawaran umum perdana atas saham Perseroan, para pendiri Perseroan
memiliki 80.000.000 saham Perseroan. Pada tanggal 2 Mei 1992, Perseroan memperoleh
pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No. S840/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 35.000.000 saham Perseroan kepada
masyarakat. Pada tanggal 15 Juni 1992, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
Pada tanggal 15 Nopember 1993, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal disetor
Perseroan dari 115.000.000 saham menjadi 230.000.000 saham yang berasal dari kapitalisasi agio
saham.
Pada tanggal 4 Mei 1994, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan
surat No. S-796/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum terbatas sebanyak 115.000.000
saham.
Pada tanggal 27 Agustus 2003, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal disetor
Perseroan dari 345.000.000 saham menjadi 355.000.000 saham yang berasal dari penambahan
modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Peningkatan modal tersebut dilakukan oleh
PT Bimantara Citra Tbk dan PT Paraga Artamida, pemegang saham pendiri.
Pada tanggal 14 Nopember 2006, pemegang saham menyetujui untuk membagikan saham bonus
sejumlah 355.000.000 saham yang berasal dari selisih penilaian kembali aset tetap dan agio
saham. Setiap pemegang saham menerima satu lembar tambahan saham untuk setiap saham yang
dimiliki per tanggal 22 Desember 2006.
Sesuai dengan pengumuman tentang pemecahan saham (stock split) No. Peng-457/BEJDAG/U/12-2006 tanggal 22 Desember 2006 yang dikeluarkan oleh BEJ, ditetapkan tanggal
perdagangan saham dengan nilai nominal Rp 200 per saham dimulai sejak tanggal 2 Januari 2007.
BES dan BEJ bergabung/merger pada tanggal 30 Nopember 2007 dan BEJ berganti nama menjadi
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tanggal 31 Desember 2014, saham Perseroan sebanyak 3.550.000.000 saham telah tercatat
di BEI.
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI
STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
a. Standar yang Berlaku Efektif 1 Januari 2015
Grup melakukan penerapan standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi yang berlaku efektif 1
Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan sesuai
dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
Penerapan standar dan interpretasi baru/revisi berikut, yang relevan dengan operasi Grup dan
menimbulkan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian terdiri dari:



PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
PSAK 46 (revisi 2013), Pajak Penghasilan
-8-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Standar dan interpretasi baru/revisi berikut relevan tetapi tidak menimbulkan dampak terhadap
laporan keuangan konsolidasian:







PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 48 (revisi 2013), Penurunan Nilai Aset
PSAK 50 (revisi 2013), Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 55 (revisi 2013), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 60 (revisi 2013), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
Standar dan interpretasi baru/revisi berikut tidak relevan terhadap operasional Grup:



PSAK 66, Pengaturan Bersama
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
ISAK 26 (revisi 2013), Penilaian Kembali Derivatif Melekat
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian tidak ditujukan untuk menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik pelaporan yang
berlaku di negara lain.
b. Dasar Penyusunan
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan
dasar accrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan
konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun
berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c.
Dasar Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perseroan dan entitas yang
dikendalikan oleh Perseroan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perseroan
mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk
memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
Pendapatan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai
dengan tanggal efektif penjualan.
-9-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar
kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.
Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat
konsolidasian.
Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam
ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham mungkin awalnya diukur pada nilai wajar
atau pada bagian pemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset bersih yang dapat
diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar
akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepemilikan
pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya
dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik
Perseroan dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan
nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan
nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas
anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar
imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada
pemilik entitas induk.
Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui di dalam
laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai
wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan
liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak
dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang
telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang
sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolaholah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau
ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar
setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap
sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi
2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat
pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
d. Kombinasi Bisnis
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu
kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar
pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup
kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh
Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di
dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada
nilai wajar.
Kepentingan nonpengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan
kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
- 10 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas
yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen, imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar
pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu
kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat
sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian
terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari
informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun
sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat
sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut
diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada
tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan
kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai
dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam
laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain.
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak
terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya,
jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi
yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi
dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat
kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya
belum selesai dalam laporan keuangannya.
Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi
menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang
diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan
berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
e. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup diselenggarakan dalam mata uang
Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama masing-masing entitas dalam Grup (mata uang
fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan
kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal
tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
f.
Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii.
memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas
pelapor.
b. Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
- 11 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang
mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor
adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang material dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, diungkapkan pada laporan
keuangan konsolidasian.
g. Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana
pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset
keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya
diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung,
kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya
diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut



Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual
terkini; atau
- 12 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui
dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen
atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti
dijelaskan pada Catatan 7.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
nvestasi jangka panjang dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai
kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diklasifikasikan
sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Dividen atas aset keuangan tersedia untuk dijual, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Grup
untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Pinjaman diberikan dan piutang
Aset keuangan setara kas, piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman diberikan
dan piutang, yang pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Bunga diakui dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana
pengakuan bunga tidak material.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau
biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi penerimaan atau pengeluaran kas di masa datang (mencakup seluruh
komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan
diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan
periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat
pengakuan awal.
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Untuk aset ekuangan tersedia untuk dijual dalam bentuk investasi ekuitas yang tercatat dan tidak
tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen
ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
- 13 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan
secara individual, akan dinilai penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio
piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan
keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan
atas perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan kemungkinan gagal bayar atas piutang.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur
berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa
depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang
serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan
akun cadangan. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan.
Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun
cadangan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan cadangan diakui dalam laporan laba rugi.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan
nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik
melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak
melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai
dilakukan.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak
mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan
serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan
atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika
Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang
ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar
pinjaman yang diterima.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara
jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau
kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam
ekuitas diakui dalam laba rugi.
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih
memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah
tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan
keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari
kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada
bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang
tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang
tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui
- 14 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan
pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasikan sesuai dengan
substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau biaya perolehan diamortisasi.
Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, utang bank dan pinjaman lainnya, pada
awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah
dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang
dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Grup setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar
hasil penerimaan bersih, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Pembelian kembali instrumen ekuitas Perseroan (saham treasuri) diakui dan dikurangkan secara
langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan
atau pembatalan instrumen ekuitas Perseroan tersebut tidak diakui dalam laba rugi.
i.
Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan jika dan hanya jika:
 saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut; dan
 berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
j.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga
bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.
k.
Investasi pada Entitas Asosiasi
- 15 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan
merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan
adalah kekuasaan untuk berpartipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional
investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan
konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (penyesuaian 2014), Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan
posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk
perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah
perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu.
Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang
mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Grup dan
nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Grup telah
mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas
kewajiban entitas asosiasi.
Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang
teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen darI entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi,
diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan
nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih
dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi,
sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi.
Persyaratan dalam PSAK 55 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan
dengan investasi pada entitas asosiasi Grup. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa
(termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2014) Penurunan Nilai
Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang
lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah
tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap
aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan
dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi
tersebut kemudian meningkat.
Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Grup kehilangan pengaruh
signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut
dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset
keuangan sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi
diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau
kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Grup memperhitungkan seluruh jumlah yang
sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi
tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah
melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau
kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi
akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Grup
mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian
reklasifikasi) sejak Grup kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi.
- 16 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian terealisasi
yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian
Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Grup.
l.
Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih
rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih
merupakan estimasi harga jual dari persediaan dikurangi seluruh biaya penyelesaian dan estimasi
biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
m. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
n. Aset Real Estat
Aset real estat terdiri dari unit apartemen yang tersedia untuk dijual dan tanah yang sedang
dikembangkan, dimana dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto.
o. Properti Investasi
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau
kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Properti
investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan setiap
akumulasi kerugian penurunan nilai.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis dari properti investasi berikut ini:
Tahun
Bangunan
Mesin dan peralatan
Peralatan operasi
Prasarana gedung
32,5 – 40
12
4–8
4 – 10
Tanah yang belum atau dikembangkan dalam satu tahun kedepan diklasifikasikan sebagai properti
investasi. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan yang akan digunakan
sebagai properti investasi setelah selesai. Akumulasi biaya perolehan dan biaya pembangunan
(termasuk biaya pinjaman yang terjadi) didepresiasi pada saat selesai dan siap untuk digunakan.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika properti investasi tidak
digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang
diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau
pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat
aset dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan.
- 17 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
p. Aset Tetap – Pemilikan Langsung
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau
untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Peralatan kantor
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasional
Perabot dan perlengkapan
Prasarana gedung
Kendaraan
40
4–8
12
4–5
4
5 – 10
4–5
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat
terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau
memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar
kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke
entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari
kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam
laba rugi.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk
biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan
untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing
aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan siap digunakan.
q. Goodwill
Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya
pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah
setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas
yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih
bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.
Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Grup pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi
dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan
nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya
dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba
atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.
- 18 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup
yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas
yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika
terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit
penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama untuk
mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya
ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut.
Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Pada pelepasan unit penghasil kas yang relevan, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill
termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan.
Kebijakan grup untuk goodwill yang berasal dari akuisisi dari entitas asosiasi tercermin pada
Catatan 3k.
r.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Kecuali Goodwill
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan
tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh
kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan
didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan
penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas
masa depan belum disesuaikan.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari
nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
s.
Sewa
Sewa diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak
memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai lessor
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama
masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa
operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus
selama masa sewa.
Sebagai lessee
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola
waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam
periode terjadinya.
- 19 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
t.
Aset Tak Berwujud - Hak Atas Tanah
Biaya legal pengurusan hak atas tanah pada saat perolehan tanah tersebut diakui sebagai bagian
dari biaya perolehan aset tanah aset tetap dan properti investasi.
Biaya pembaruan atau pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud
dan diamortisasi selama periode hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam kontrak atau umur
ekonomis aset, mana yang lebih pendek.
u. Beban Tangguhan Perangkat Lunak
Beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan dan ijin pemakaian software dicatat berdasarkan
biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaat ekonomis antara tiga hingga lima tahun.
v.
Provisi
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai
akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan
estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan
risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan
arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai
kini dari arus kas.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat
dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa
penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
w. Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau
pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar
siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan
saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.
Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum
digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.
x.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan hotel
Pendapatan hotel diakui pada saat jasa diberikan atau pada saat hotel telah memindahkan risiko
dan manfaat kepemilikan barang kepada pelanggan.
Pendapatan penjualan apartemen
Pendapatan dari penjualan apartemen diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method)
apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
- 20 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan

proses penjualan telah selesai;

harga jual akan tertagih;

tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman
lain yang akan diperoleh pembeli; dan

penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli
melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi
berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari
pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh
persyaratan tersebut dipenuhi.
Pendapatan jasa
Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa dengan acuan pada tingkat penyelesaian
berdasarkan kontrak.
Beban
Beban diakui pada saat terjadinya.
y.
Imbalan Pasca kerja
Grup membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan seusuai dengan Undang
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2013.
Sebagai dampak atas penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja yang berlaku efektif untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015, mulai tahun buku 2015,
liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan
pasti pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai dengan UU 13/2003, dikurangi
dengan nilai wajar aset program pensiun , jika ada. Sebelum tahun buku 2015, liabilitas yang
disebutkan di atas mencakup penyesuaian terhadap keuntungan atau kerugian aktuarial yang
belum diakui dan penyesuaian atas biaya jasa lalu yang belum diakui.
Sebagai dampak dari perubahan kebijakan akuntansi ini, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui
dalam pendapatan komprehensif lainnya dan penyesuaian atas biaya jasa lalu diakui dalam laba
rugi dengan ketentuan transisi yang berlaku.
Liabilitas imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected
Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas
keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dengan
pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk Obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata
uang Rupiah, sama dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan, dan yang
memiliki jangka waktu yang mendekati jangka waktu liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.
Mulai tahun buku 2015, sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (revisi 2013) yang telah
disebutkan di atas, Grup mengubah kebijakan akuntansi terkait pengakuan keuntungan atau
kerugian aktuarial dan penyesuain jasa lalu
- 21 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Keuntungan atau kerugian actuarial
Grup mengakui seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendapatan komprehensif
lainnya. Sebelum tahun buku 2015, keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari
penyesuaian, perubahan dalam asumsi – asumsi aktuarial, dan perubahan dalam program pensiun
pasti yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini imbalan pasti atau
10% dari nilai wajar aset program, jika didanai, dikreditkan atau dibebankan ke laporan laba konsolidasian
selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan.
Penyesuaian biaya jasa lalu
Grup mengakui seluruh penyesuaian jasa lalu melalui laba rugi. Sebelum tahun buku 2015, dalam
hal biaya jasa lalu terkait atas perubahan terhadap program pensiun yang mengharuskan karyawan
tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting),
maka biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Lihat catatan 36 sebagai dampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi yang dijelaskan diatas.
z.
Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak
penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak
dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode
pelaporan.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai
dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau
menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi
jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk
memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali
sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi
(baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut
pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam
kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
- 22 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Untuk pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui secara proporsional
dengan jumlah pendapatan yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak
penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan diakui sebagai pajak dibayar di
muka atau utang pajak.
aa. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang
bersangkutan.
Grup tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat efek berpotensi saham biasa
yang bersifat dilutif.
bb. Informasi Segmen
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang
secara regular di review oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan
sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);
b)
yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
c)
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya
dan penillaian kinerja terfokus pada kategori dari setiap bisnis.
4. PERTIMBANGAN AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk
membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia
dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui
dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada
periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa
depan.
Pertimbangan Penting dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan
kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
Selain dari penyajian perkiraan yang didiskusikan dibawah ini.
- 23 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir
periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan periode depan dijelaskan dibawah ini:
a. Rugi Penurunan Nilai Pinjaman Diberikan dan Piutang
Grup menilai penurunan nilai pinjaman diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam
menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat
penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat
penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa
depan yang di review secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan
kerugian aktualnya.
b. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Properti Investasi
Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang
diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan
pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan
apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan
komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan
bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas
jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan
di atas.
Perubahan masa manfaat aset tetap dan properti investasi dapat mempengaruhi jumlah biaya
penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.
c.
Manfaat Karyawan
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh
aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat
diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan
diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya
serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar,
namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup.
d. Realisasi Aset Pajak Tangguhan
Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan direview pada akhir periode pelaporan dan diturunkan
apabila tidak ada lagi kemungkinan jumlah laba fiskal yang cukup tersedia untuk
mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan yang akan dimanfaatkan.
5. KOMBINASI BISNIS
Pada tanggal 3 Nopember 2014, Perseroan membeli kepemilikan 99,99% saham PT Citra Asri Property
dari PT Duta Karya Cipta dengan nilai akuisisi sebesar Rp 9.990.000 ribu. Di tanggal yang sama, PT
Citra Asri Property berganti nama menjadi PT Plaza Indonesia Urban (“PIU”).
Tujuan akuisisi adalah untuk perluasan bisnis Perseroan.
- 24 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Tabel berikut ini merupakan rekonsiliasi arus kas yang dibayarkan dan diperoleh dalam kombinasi
bisnis.
3 Nopember 2014
Rp'000
Imbalan kas yang dibayar
Dikurangi: Kas dan setara kas yang diperoleh
9.990.000
(744.446)
Arus kas keluar bersih atas akuisisi
9.245.554
Tabel berikut ini merangkum imbalan yang dibayar, jumlah aset yang diperoleh dan liabilitas yang
diasumsikan, diakui pada tanggal perolehan.
3 Nopember 2014
Rp'000
Harga perolehan
Ditambah kepentingan nonpengendali
9.990.000
10.000
Alokasi harga perolehan:
Kas dan setara kas
Aset real estat
Aset tetap
Uang muka
Aset lain-lain - lancar
Liabilitas lain-lain
744.446
60.575.597
4.500
6.000.000
10.743.673
(68.036.581)
Nilai wajar dari aset bersih diperoleh
10.031.635
Keuntungan pembelian
(31.635)
Translasi kombinasi bisnis tersebut sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
Biaya akuisisi dan kontribusi PIU terhadap laba bersih Grup sejak tanggal akuisisi sampai dengan
tanggal 31 Desember 2014 adalah tidak signifikan.
Kepentingan nonpengendali telah diakui sesuai dengan proporsi nilai wajar aset yang diakuisisi.
Jika PIU dikonsolidasikan sejak 1 Januari 2014, maka pengaruh terhadap laba rugi komprehensif
konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah tidak signifikan.
- 25 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
6. KAS DAN SETARA KAS
31 Maret 2015
Rp'000
Kas
Bank - pihak ketiga
Rupiah
Bank Negara Indonesia
Bank Internasional Indonesia
Bank Mandiri
Bank Central Asia
Bank CIMB Niaga
Bank Danamon
Bank Citibank
Bank Rakyat Indonesia
Bank Sinarmas
Bank Mega
Bank Permata
31 Desember 2014
Rp'000
2.122.014
1.769.098
21.680.412
15.807.999
12.260.976
11.771.969
6.146.447
2.697.637
50.998
15.163
9.664
12.021.122
12.824.973
11.816.557
8.384.892
11.222.550
7.176.543
-
-
Dollar Amerika Serikat
Bank CIMB Niaga
(US$ 1.038.708 tahun 2015 dan
US$ 1.571.060 tahun 2014
Bank Negara Indonesia
(US$ 805.131 tahun 2015 dan
US$ 1.032.568 tahun 2014)
Bank Danamon
(US$ 566.506 tahun 2015 dan
US$ 15.186 tahun 2014)
Bank Internasional Indonesia
(US$ 403.318 tahun 2015 dan
US$ 445.365 tahun 2014)
Bank Mandiri
(US$ 99.896 tahun 2015 dan
US$ 144.359 tahun 2014)
Sumitomo Mitsui Banking
(US$ 51.090 tahun 2015
dan 2014)
Bank Sinarmas
(US$ 964 tahun 2015 dan
US$ 965 tahun 2014)
Euro
Ing Bank
(EUR 1.638 tahun 2015 dan
2014)
Jumlah kas dan bank
- 26 -
14.912
9.775
67.723
-
70.441.265
63.539.047
13.590.453
19.543.992
10.534.336
12.845.145
7.412.160
188.908
5.277.018
5.540.341
1.307.046
1.795.821
668.460
635.558
12.618
12.002
23.205
38.825.296
24.792
40.586.559
111.388.575
105.894.704
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
31 Maret 2015
Rp'000
Deposito berjangka - pihak ketiga
Rupiah
Bank Danamon
Bank Mandiri
Bank Negara Indonesia
Bank Central Asia
Bank Internasional Indonesia
Bank CIMB Niaga
31 Desember 2014
Rp'000
143.000.000
66.000.000
39.024.338
2.500.000
84.600
55.000.000
95.150.000
7.496.654
6.000.000
5.000.000
-
Dollar Amerika Serikat
Bank Mandiri
(US$ 15.046.249 tahun 2015 dan
US$ 35.246.226 tahun 2014)
Bank Internasional Indonesia
(US$ 415.000 tahun 2015 dan
US$ 195.000 tahun 2014)
Bank CIMB Niaga
(US$ 380.000 tahun 2015 dan
dan 2014)
Jumlah deposito berjangka
Jumah
Tingkat bunga per tahun deposito berjangka
Rupiah
USD
-
250.608.938
168.646.654
196.865.122
438.463.054
5.429.860
2.425.800
4.971.920
207.266.902
4.727.200
445.616.054
457.875.840
614.262.708
569.264.415
720.157.412
5% - 9,75%
0,25% - 3%
5% - 11%
0,25% - 3%
Deposito berjangka yang dimiliki oleh Grup pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
memiliki jangka waktu jatuh tempo berkisar antara 1-3 bulan sejak ditempatkan.
7. ASET KEUANGAN LAINNYA
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014
Rp'000
Aset lancar
Deposito yang dibatasi penggunaannya
(Catatan 19)
44.492.142
45.547.918
Aset tidak lancar
Tersedia untuk dijual
10.000.000
10.000.000
- 27 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Tersedia untuk dijual
Perusahaan
PT Pembangunan Kota Tua
Tempat
kedudukan
Aktivitas
Jakarta
Kontraktor
Persentasi kepemilikan
31M aret
31Desember
2015
2014
%
%
11,11
11,11
31M aret
2015
Rp'000
31Desember
2014
Rp'000
10.000.000
10.000.000
Pada tanggal 17 Desember 2013, Perseroan dan beberapa entitas lainnya mendirikan suatu
perseroan yang bernama PT Pembangunan Kota Tua Jakarta (“PKTJ”) berdasarkan Akta Notaris
no. 108 tanggal 17 Desember 2013 dari Yualita Widyadhari, S.H., Mkn., notaris di Jakarta.
Penyertaan saham Perseroan dalam PKTJ adalah 11,11% dan tujuan dari pendirian PKTJ adalah
untuk berusaha dalam bidang jasa, pembangunan, perdagangan dan percetakan khususnya yang
berhubungan dengan bangunan tua, seni, dan atau bersejarah yang berada di kawasan kota tua
Jakarta. Pada bulan Maret 2014, Perseroan menambahkan penyertaan di PKTJ sebesar
Rp 9 miliar.
8. PIUTANG USAHA
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014
Rp'000
a. Berdasarkan pelanggan
Pihak berelasi (Catatan 32)
1.947.951
559.566
Pihak ketiga:
Sewa kantor dan ruangan
City ledger
Kartu kredit
Agen perjalanan
In house guests
144.527.392
4.461.561
2.417.642
1.811.999
4.463.777
122.514.225
6.160.025
1.260.844
1.890.778
1.803.654
Cadangan kerugian penurunan nilai
157.682.371
(1.641.899)
133.629.526
(1.641.899)
156.040.472
131.987.627
157.988.423
132.547.193
110.129.126
91.451.643
Cadangan kerugian penurunan nilai
10.340.643
12.225.208
7.924.023
19.011.322
159.630.322
(1.641.899)
11.811.780
3.091.238
1.299.198
26.535.233
134.189.092
(1.641.899)
Jumlah
157.988.423
132.547.193
Jumlah
b. Berdasarkan umur
Belum jatuh tempo
Sudah jatuh tempo:
Kurang dari 30 hari
31-60 hari
61-90 hari
Lebih dari 90 hari
- 28 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
c. Berdasarkan mata uang
31 Maret 2015
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
31 Desember 2014
Rp'000
Cadangan kerugian penurunan nilai
63.410.295
96.220.027
159.630.322
(1.641.899)
64.731.529
69.457.563
134.189.092
(1.641.899)
Jumlah
157.988.423
132.547.193
Piutang usaha yang belum tertagih sampai 30 hari dianggap telah jatuh tempo. Tidak ada bunga yang
dikenakan terhadap piutang usaha. Grup mengakui cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan
penelahaan atas piutang masing-masing dan kolektif pelanggan, kecuali untuk Hotel, berdasarkan
analisa umur piutang.
Piutang usaha yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan dimana Grup tidak mengakui
cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena belum ada perubahan signifikan dalam kualitas
kredit dan jumlah piutang tercatat masih dapat dipulihkan. Grup memiliki jaminan dalam bentuk kas dari
pelanggan sewa dan hotel.
Umur piutang yang telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya:
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Kurang dari 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
10.340.643
12.225.208
7.924.023
17.369.423
11.811.780
3.091.238
1.299.198
24.893.334
Jumlah
47.859.297
41.095.550
Umur piutang usaha yang diturunkan nilainya
31 Maret
2015
Rp'000
Lebih dari 90 hari
1.641.899
- 29 -
31 Desember
2014
Rp'000
1.641.899
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Mutasi cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Saldo awal
Jumlah yang dihapuskan selama tahun berjalan
Pemulihan kerugian penurunan nilai
1.641.899
-
2.196.169
(340.541)
(213.729)
Saldo akhir
1.641.899
1.641.899
Berdasarkan hasil review akan status dan kualitas kredit dari piutang, manajemen berpendapat bahwa
cadangan penurunan nilai memadai untuk menutup kerugian atas piutang usaha tidak tertagih.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang tersebut di atas.
Beberapa piutang perseroan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang (Catatan 19).
9. PIUTANG LAIN-LAIN
31 Maret
2015
Rp'000
Pihak Berelasi (Catatan 32)
PT Aneka Bina Laras (Catatan 12)
PT Aneka Bina Lestari
31 Desember
2014
Rp'000
11.270.000
2.993.896
11.270.000
2.725.862
14.263.896
13.995.862
Pihak Ketiga
50.539.108
57.415.198
Jumlah
64.803.004
71.411.060
Sub jumlah
10. ASET REAL ESTAT
31 Maret
2015
Rp'000
Tanah sedang dikembangkan
Apartemen siap dijual
Jumlah
31 Desember
2014
Rp'000
67.981.685
42.559.457
64.842.732
42.559.457
110.541.142
107.402.189
a. Tanah sedang dikembangkan
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tanah milik PIU, entitas anak, sedang
dikembangkan untuk pembangunan apartemen.
- 30 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
b. Apartemen siap dijual
Apartemen Perseroan dengan nama Keraton Private Residence telah selesai dibangun pada akhir
bulan April 2012 dan terjual sekitar 88,89% sampai tanggal 1 Januari 2014. Tidak ada penjualan
apartemen pada tahun 2014 dan 2015.
Aset real estat telah diasuransikan oleh Perseroan dimana nilai pertanggungannya termasuk di
dalam nilai pertanggungan aset tetap yang diungkapkan di Catatan 13.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada
penurunan potensial atas nilai aset real estat, oleh karena itu tidak diperlukan cadangan penurunan
nilai.
11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA
31 Maret 2015
Rp'000
Biaya dibayar dimuka
Asuransi
Asuransi kesehatan
Komisi
Lain - lain
Uang muka
Uang muka investasi
Uang muka pembayaran
Jumlah
31 Desember 2014
Rp'000
9.536.358
4.376.395
3.682.309
12.656.007
17.837.880
4.899.907
3.284.714
4.542.755
30.251.069
30.565.256
277.410.000
4.787.758
5.837.826
282.197.758
5.837.826
312.448.827
36.403.082
-
Pada tanggal 13 Maret 2015, Perseroan melakukan pembayaran uang muka investasi sebesar
Rp 277.410.000 ribu kepada Star East Development Corp (“SEDC”) atas rencana investasi saham yang
dimiliki oleh SEDC dimana Perseroan perlu terlebih dahulu melakukan due diligence. Apabila
berdasarkan hasil due diligence, Perseroan memutuskan untuk tidak membeli investasi tersebut, maka
uang muka investasi yang telah dibayarkan akan ditarik kembali oleh Perseroan pada saat jangka waktu
MOU berakhir yaitu tanggal 13 Juli 2015 atau pada saat diakhiri secara sepihak oleh Perseroan beserta
keuntungan sebesar 10% per annum dari uang muka investasi. Apabila berdasarkan due diligence
Perseroan memutuskan untuk membeli investasi tersebut, maka uang muka investasi akan dihitung
sebagai bagian dari pembayaran atas pembelian investasi.
- 31 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Tempat
kedudukan
M etode ekuitas
PT Aneka Bina Laras
PT Jababeka Plaza Indonesia
Jakarta
Jakarta
Aktivitas
M anajemen hotel
Kontraktor
Persentase kepemilikan
31 M aret
31 Desember
2015
2014
48,99%
30,00%
31 M aret
2015
Rp ' 000
48,99%
30,00%
Jumlah
31 Desember
2014
Rp ' 000
24.151.651
15.099.989
22.930.684
15.080.064
39.251.640
38.010.748
Mutasi investasi dengan metode ekuitas:
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014
Rp'000
PT Aneka Bina Laras ("ABLS")
Saldo awal
Penerimaan dividen
Bagian laba bersih entitas asosiasi
Saldo akhir
22.930.684
1.220.967
24.151.651
24.262.362
(1.960.000)
628.322
22.930.684
PT Jababeka Plaza Indonesia ("JPI")
Saldo awal
Penambahan investasi
Bagian laba bersih entitas asosiasi
Saldo akhir
15.080.064
19.925
15.099.989
15.000.363
79.701
15.080.064
Entitas asosiasi berkedudukan di Indonesia.
Jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan laba bersih dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut.
31 Maret 2015
Rp'000
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Aset bersih
138.455.217
(15.918.500)
122.536.717
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014
Rp'000
136.230.957
(16.157.142)
120.073.815
31 Maret 2014
Rp'000
Pendapatan usaha
9.074.812
5.604.291
Jumlah laba bersih tahun berjalan
2.558.695
1.914.240
Investasi pada entitas tersebut di atas diperoleh terutama untuk tujuan memberikan imbal hasil kepada
pemegang saham.
Pada tanggal 23 September 2013, Perseroan dan PT Grahabuana Cikarang mendirikan suatu
perseroan yang bernama JPI berdasarkan Akta Notaris no. 5 tanggal 23 September 2013 dari Uus
Sumirat, S.H., notaris di Jakarta. Penyertaan saham Perseroan dalam JPI adalah 30% dan tujuan dari
pendirian JPI adalah untuk pembangunan mixed use development di kawasan Jababeka dengan luas
tanah sekitar 4 hektar.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham dan Pengalihan Piutang antara PNR dan PT Sinar Monexindo
(SM) pada tanggal 7 Desember 2012, pemegang saham menyetujui pembelian saham milik ABLS
- 32 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
sebanyak 39.993.800 saham dengan persentase kepemilikan sebesar 48,99% dengan nilai
Rp 22.196.900 ribu. PNR juga membayar kepada SM sebesar Rp 11.270.000 ribu atas piutang lain-lain
SM ke ABLS (Catatan 9).
13. ASET TETAP
1 Januari
2015
Rp'000
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasional
Perabot dan perlengkapan
Prasarana gedung
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Peralatan kantor
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasional
Perabot dan perlengkapan
Prasarana gedung
Kendaraan
Jumlah
Nilai buku bersih
Penambahan
Rp'000
Pengurangan
Rp'000
24.415.717
713.376.683
34.068.929
147.395.878
200.995.388
48.431.027
348.199.767
26.503.348
92.353.605
417.866
7.778.906
989.511
582.033
1.295.000
12.583.535
26.325
662.350
128.022
196.638
813.023
-
1.635.740.342
23.646.851
1.826.358
253.532.658
30.387.869
79.002.658
145.303.646
30.037.107
222.164.822
20.816.863
4.458.604
424.637
2.632.160
6.119.853
2.009.491
6.439.165
872.973
26.325
661.960
128.022
196.638
523.150
781.245.623
22.956.883
1.536.095
854.494.720
Reklasifikasi
Rp'000
121.370.000
51.295
1.006.815
504.825
(1.562.935)
121.370.000
-
31 Maret
2015
Rp'000
145.785.717
713.376.683
34.460.470
147.395.878
208.163.239
50.299.331
349.089.987
26.985.325
103.374.205
1.778.930.835
257.991.262
30.786.181
81.634.818
150.761.539
31.918.576
228.407.349
21.166.686
-
802.666.411
976.264.424
- 33 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
1 Januari
2014
Rp'000
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasional
Perabot dan perlengkapan
Prasarana gedung
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Peralatan kantor
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasional
Perabot dan perlengkapan
Prasarana gedung
Kendaraan
Jumlah
Nilai buku bersih
Pengurangan
Rp'000
24.415.717
713.376.683
32.518.983
145.206.218
198.269.922
41.510.343
341.145.365
29.553.997
26.892.401
2.230.003
2.197.565
7.546.293
6.616.881
2.095.544
2.525.624
71.405.156
680.057
7.905
5.006.699
262.880
232.538
5.576.273
-
1.552.889.629
94.617.066
11.766.352
-
1.635.740.342
235.698.241
28.875.143
68.605.178
127.189.182
23.329.397
195.290.572
20.660.044
17.834.417
1.950.432
10.405.385
23.048.302
6.970.590
26.938.122
3.932.023
437.706
7.905
4.933.838
262.880
63.872
3.775.204
-
253.532.658
30.387.869
79.002.658
145.303.646
30.037.107
222.164.822
20.816.863
699.647.757
91.079.272
9.481.406
-
781.245.623
853.241.872
Reklasifikasi
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Penambahan
Rp'000
185.872
566.683
5.191.396
(5.943.952)
24.415.717
713.376.683
34.068.929
147.395.878
200.995.388
48.431.027
348.199.767
26.503.348
92.353.605
854.494.720
Reklasifikasi tanah merupakan tanah milik entitas anak ,PIJ, yang direklasifikasi dari Properti Investasi
karena tanah tersebut akan mulai dikembangkan menjadi kawasan mixed used di tahun 2015.
Penyusutan yang dibebankan pada beban umum dan administrasi adalah sebesar Rp 22.956.883 ribu
dan Rp 23.184.493 ribu masing-masing untuk periode 31 Maret 2015 dan 2014.
Aset dalam penyelesaian terutama renovasi Hotel Grand Hyatt dan Plaza Indonesia yang diperkirakan
akan selesai pada tahun 2015.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, nilai perolehan aset tetap yang telah habis
disusutkan tetapi masih digunakan masing-masing sebesar Rp 534.155.767 ribu, Rp 517.279.875 ribu.
Sebagian dari aset tetap Perseroan digunakan sebagai agunan atas utang bank jangka panjang
(Catatan 19).
Grup mengasuransikan aset real estat, aset tetap dan properti investasinya, kecuali tanah, terhadap
risiko kebakaran dan risiko lainnya pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 yang diselenggarakan
oleh PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Asoka Mas dan PT Asuransi Rama Satria Wibawa dengan
nilai pertanggungan sebesar US$ 859.914 ribu dan Rp 15.254.560 ribu. Manajemen berpendapat
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.
Nilai wajar aset tetap sebesar Rp 4.075.791.000 ribu pada tahun 2014, dihitung oleh KJPP Rengganis,
Hamid & Rekan, penilai independen yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penilaian
dilakukan berdasarkan pendekatan harga pasar.
- 34 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Grup memiliki beberapa tanah dan bangunan yang terletak di Jakarta dan Tangerang dengan hak legal
berupa Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo antara tahun 2017 - 2044. Menajemen
berpendapat tidak terdapat masalah perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh
secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
14. PROPERTI INVESTASI
1 Januari
2015
Rp'000
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasi
Prasarana gedung
Aset dalam penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasi
Prasarana gedung
Jumlah
Nilai buku bersih
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasi
Prasarana gedung
Aset dalam penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasi
Prasarana gedung
Jumlah
Nilai buku bersih
Reklasifikasi
Rp'000
31 Maret
2015
Rp'000
144.410
420.558
-
(121.370.000)
58.574
514.288
(572.862)
356.705.066
1.975.383.371
324.330.790
67.093.427
339.510.672
35.601.036
17.443.799
564.968
(121.370.000)
3.098.624.362
358.526.066
148.958.963
54.088.449
225.811.167
12.993.791
6.697.529
1.110.128
6.779.525
144.410
420.558
-
371.519.857
155.656.492
55.054.167
232.170.134
787.384.645
27.580.973
564.968
-
814.400.650
Penambahan
Rp'000
Pengurangan
Rp'000
478.075.066
1.975.383.371
323.163.100
66.504.361
339.090.127
20.899.506
1.167.690
674.902
326.815
15.274.392
3.203.115.531
2.415.730.886
2.284.223.712
1 Januari
2014
Rp'000
Penambahan
Rp'000
Pengurangan
Rp'000
Reklasifikasi
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
134.901.451
1.975.383.371
317.983.881
61.323.989
316.496.027
3.969.847
221.803.615
4.890.037
5.925.516
22.567.312
19.312.765
1.412.931
1.399.348
-
121.370.000
289.182
667.787
1.426.136
(2.383.106)
478.075.066
1.975.383.371
323.163.100
66.504.361
339.090.127
20.899.506
2.810.058.566
274.499.245
2.812.279
121.369.999
3.203.115.531
306.357.914
122.523.101
50.466.928
198.155.048
52.168.152
26.435.862
4.380.853
28.708.094
759.332
1.051.975
-
358.526.066
148.958.963
54.088.449
225.811.167
677.502.991
111.692.961
1.811.307
-
787.384.645
2.132.555.575
2.415.730.886
Beban penyusutan yang dibebankan pada beban pokok pendapatan sejumlah Rp 27.580.973 ribu dan
Rp 28.481.902 ribu masing-masing untuk periode 31 Maret 2015 dan 2014 (Catatan 25).
Pada tahun 2014 terdapat penambahan tanah di entitas anak, PIU, senilai Rp 221.803.615 ribu.
- 35 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Properti investasi termasuk aset dalam rangka Bangun-Kelola-Alih (BOT) PLP, entitas anak tidak
langsung (Catatan 34d).
Nilai buku aset BOT ini pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
1 Januari
2015
Rp'000
Biaya perolehan:
Bangunan
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasional
Prasarana gedung
Aset dalam penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasional
Prasarana gedung
Jumlah
Nilai Buku Bersih
Penambahan
Rp'000
439.852.947
15.396.277
23.300.566
8.003.537
10.709.826
94.207
1.153.897
-
439.852.947
15.396.277
23.394.773
8.003.537
11.863.723
497.263.153
1.248.104
-
498.511.257
87.994.589
10.811.751
18.133.374
5.107.019
3.396.726
489.021
203.814
193.791
-
91.391.315
11.300.772
18.337.188
5.300.810
122.046.733
4.283.352
-
126.330.085
375.216.420
1 Januari
2014
Rp'000
Biaya perolehan:
Bangunan
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasional
Prasarana gedung
Aset dalam penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Mesin dan perlengkapan
Peralatan operasional
Prasarana gedung
Jumlah
Nilai Buku Bersih
31 Maret
2015
Rp'000
Reklasifikasi
Rp'000
372.181.172
Penambahan
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Reklasifikasi
Rp'000
439.852.947
15.396.277
22.908.003
6.459.928
1.466.227
392.563
1.543.609
9.243.599
-
439.852.947
15.396.277
23.300.566
8.003.537
10.709.826
486.083.382
11.179.771
-
497.263.153
74.407.686
10.311.273
17.824.438
4.971.421
13.586.903
500.478
308.936
135.598
-
87.994.589
10.811.751
18.133.374
5.107.019
107.514.818
14.531.915
-
122.046.733
378.568.564
- 36 -
375.216.420
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Nilai wajar properti investasi sebesar Rp 8.921.483.000 ribu pada tahun 2014, dihitung oleh KJPP
Rengganis, Hamid & Rekan, penilai independen yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penilaian dilakukan berdasarkan harga pasar.
Manajemen berkeyakinan bahwa penambahan tanah di PIU sebesar Rp 221.803.615 ribu masih dalam
kisaran dengan harga pasarnya karena pembeliannya terjadi di bulan Nopember dan Desember 2014.
Properti investasi Perseroan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang
(Catatan 19).
Keuntungan atas penjualan aset tetap dan properti investasi adalah sebagai berikut:
31 Maret
2015
Rp'000
Harga jual
Nilai buku tercatat:
Aset tetap
Properti investasi
Keuntungan penjualan aset tetap dan properti
investasi (Catatan 31)
- 37 -
31 Desember
2014
Rp'000
431.833
4.981.594
(290.263)
-
(2.284.946)
(1.000.972)
141.570
1.695.676
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
15. UTANG USAHA
Utang usaha merupakan utang kepada pemasok pihak ketiga atas pembelian barang dan jasa. Tidak
ada bunga yang dikenakan pada utang usaha.
a. Berdasarkan segmen usaha
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Pusat perbelanjaan
Hotel
Perkantoran
Apartemen
31.291.022
34.144.948
1.178.628
772.085
30.705.720
42.208.923
3.204.390
434.848
Jumlah
67.386.683
76.553.881
Berdasarkan mata uang
31 Maret 2015
Mata uang
Rp'000
Mata uang fungsional
Rupiah
Mata uang asing
USD
EUR
SGD
JPY
AUD
31 Desember 2014
Mata uang
Rp'000
61.894.029
242.799
154.608
12.519
62.888
Jumlah
3.176.785
2.189.988
119.030
6.851
67.386.683
70.006.989
505.723
7.666
10.806
62.887
3.065
6.291.191
116.009
101.817
6.556
31.319
76.553.881
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014
Rp'000
Kompensasi karyawan
Utilitas
Bunga
Pajak bumi dan bangunan
Perbaikan dan pemeliharaan
Penjualan dan pemasaran
Jasa profesional
Parkir
Umum dan administrasi
Komisi
Lain - lain
11.582.668
11.215.315
7.915.504
5.015.850
4.750.183
3.879.086
3.698.126
2.793.996
1.679.773
1.113.852
2.219.697
20.658.856
11.503.163
126.739
7.804.457
3.743.711
7.143.159
3.441.793
3.350.701
862.914
4.539.243
Jumlah
55.864.050
63.174.736
- 38 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
17. JAMINAN
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014
Rp'000
a. Berdasarkan jangka waktu
Lancar
Tamu hotel dan penyewa
Jaminan penyewa
Pusat perbelanjaan
Perkantoran
Pusat hiburan
Pusat gaya hidup
Jaminan pembeli apartemen
11.147.132
9.291.376
81.101.630
17.190.893
5.534.865
8.186.592
7.400.757
130.561.869
76.412.925
13.676.733
5.270.839
3.010.244
2.285.000
109.947.117
251.089.112
43.683.911
23.583.893
318.356.916
234.972.004
41.336.048
26.845.723
303.153.775
448.918.785
413.100.892
Dollar Amerika Serikat
Rupiah
361.417.232
87.501.553
322.695.323
90.405.569
Jumlah
448.918.785
413.100.892
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Tidak Lancar
Jaminan penyewa
Pusat perbelanjaan
Perkantoran
Pusat gaya hidup
Jumlah
b. Berdasarkan mata uang
18. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Pusat perbelanjaan
Perkantoran
Pusat gaya hidup
Hotel
Jumlah
- 39 -
99.654.394
62.189.804
12.320.039
6.930.772
89.037.211
56.026.412
14.372.425
5.704.732
181.095.009
165.140.780
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG
31 Maret 2015
Rp'000
Bank sindikasi (US$ 97.500.000 pada
31 Maret 2015 dan US$ 100.000.000
pada 31 Desember 2014)
Biaya transaksi yang belum diamortisasi
Bersih
Jadwal pembayaran
Dalam satu tahun
Tahun kedua
Tahun ketiga
Tahun keempat
Tahun kelima
Jumlah
Biaya transaksi yang belum diamortisasi
Dalam satu tahun
Tahun kedua
Tahun ketiga
Tahun keempat
Tahun kelima
Bersih
Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang
31 Desember 2014
Rp'000
1.275.690.000
(11.853.727)
1.263.836.273
1.244.000.000
(12.868.248)
1.231.131.752
147.195.000
228.970.000
327.100.000
327.100.000
245.325.000
1.275.690.000
124.400.000
186.600.000
311.000.000
311.000.000
311.000.000
1.244.000.000
(3.399.952)
(3.629.160)
(2.730.030)
(1.613.719)
(480.866)
1.263.836.273
143.795.048
1.120.041.225
(3.448.906)
(3.770.760)
(3.003.534)
(1.899.843)
(745.205)
1.231.131.752
120.951.094
1.110.180.658
Pada tanggal 27 Oktober 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman bank sindikasi sebesar
US$ 100.000.000 yang digunakan untuk pembayaran kembali semua pinjaman dari fasilitas pinjaman
tertanggal 13 Desember 2010 (diubah pada tanggal 16 Agustus 2012), untuk pengeluaran modal dan
investasi. Jangka waktu pinjaman 5 tahun yang dibayarkan dengan cicilan setiap kuartal sebesar
persentase tertentu dari total fasilitas mulai kuartal pertama tahun 2015. Pinjaman ini telah dicairkan
seluruhnya pada tanggal 31 Oktober 2014. Perjanjian terkait fasilitas pinjaman bank telah diperbarui di
tanggal 29 Desember 2014 menyatakan perubahan pemberi pinjaman. Berdasarkan perubahan
perjanjian tersebut, efektif per tanggal 2 Januari 2015, pemberi pinjaman terdiri dari PT Bank CIMB
Niaga Tbk, Qatar National Bank SAQ, Cabang Singapura, dan Woori Bank, Cabang Singapura.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, suku bunga pinjaman untuk setiap periode bunga yang dikenakan
adalah 4%-5% untuk pemberi pinjaman dalam negeri dan 3,3% per tahun di tambah LIBOR untuk
pemberi pinjaman luar negeri. Fasilitas pinjaman ini dijamin secara gadai dengan rekening giro dan
deposito digunakan untuk pembayaran cicilan utang bank yang jatuh tempo setiap triwulan, termasuk
beberapa aset tetap Perseroan, serta seluruh piutang dan pendapatan yang ada dan yang akan
diterima atas pendapatan dari Hotel, sewa dan penjualan unit Keraton Private Residence serta seluruh
penerimaan dan asuransi atas aset dijaminkan. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014,
besaran deposito yang dijaminkan sebesar US$ 3.400.500 dan US$ 3.661.408 (ekuivalen dengan
Rp 44.492.142 ribu dan Rp 45.547.918 ribu) (Catatan 7).
Perjanjian pinjaman mencakup persyaratan antara lain membatasi Perseroan untuk :




Menjual, menyewakan, mengalihkan aset termasuk aset yang dijaminkan tanpa ijin tertulis dari
pihak pemberi pinjaman.
Melakukan merger.
Mengubah secara substantsial kegiatan usaha Perseroan.
Membuat pinjaman lain selain yang diijinkan oleh pemberi pinjaman.
- 40 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan




Memberikan pinjaman atau uang muka kepada siapapun (baik langsung ataupun tidak langsung)
kecuali kepada entitas anak atau asosiasi.
Memberikan jaminan atau sejenisnya yang mungkin menjadi kewajiban kontinjensi.
Melakukan investasi baik membuat perseroan baru ataupun membeli perseroan kecuali yang
berhubungan dengan usaha real estate di Jakarta kecuali mendapat ijin tertulis dari pemberi
pinjaman.
Menurunkan total modal ditempatkan dan disetor.
Perjanjian pinjaman juga mengatur Perseroan untuk menjaga rasio keuangan sebagai berikut:



Rasio debt service tidak lebih dari 1,25 kali.
Rasio security cover tidak kurang dari 2,00 kali.
Rasio total debt to EBITDA tidak lebih dari 4,00 kali.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, Perseroan mematuhi seluruh aspek pinjaman termasuk rasiorasio yang dipersyaratkan.
Pada tanggal 13 Desember 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$ 105.000.000
yang digunakan untuk pembayaran kembali pinjaman sindikasi yang diperoleh Perseroan pada tanggal
22 September 2006. Jangka waktu pinjaman 5 tahun yang dibayarkan dengan cicilan setiap kuartal
sebesar prosentasi tertentu dan total fasilitas mulai kuartal 1 tahun 2011. Fasilitas pinjaman ini telah
seluruhnya dicairkan pada tanggal 23 Desember 2010.
Pada tanggal 29 Agustus 2012, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman (“Fasilitas B”)
sebesar US$ 30.000.000 yang digunakan untuk kegiatan operasional Perseroan. Jangka waktu
pinjaman 5 tahun dengan grace period 1 tahun. Pinjaman ini akan dibayarkan dengan cicilan setiap
kuartalan sebesar persentase yang meningkat dari total fasilitas mulai kuartal 4 tahun 2013. Fasilitas
pinjaman ini telah dicairkan sebesar US$ 15.000.000 pada tanggal yang sama.
Pada tanggal 4 Pebruari 2013, Perseroan melakukan pencairan sisa fasilitas pinjaman B sebesar
US$ 15.000.000 yang digunakan untuk kegiatan operasional Perseroan.
Berdasarkan perjanjian, suku bunga pinjaman untuk setiap periode bunga yang dikenakan adalah
tingkat persentase per tahun agregat dari marjin (4% per tahun, atau 5% per tahun jika terjadi
pelanggaran atas rasio keuangan yang dipersyaratkan) ditambah SIBOR untuk off-shorelender dan
suku bunga diskonto LPS untuk on-shore lender dengan dasar pro-rata yang ditentukan oleh agen.
Sedangkan suku bunga pinjaman untuk Fasilitas B untuk setiap periode bunga yang dikenakan adalah
tingkat persentase per tahun agregat dari margin yang sama dengan fasilitas pinjaman awal untuk
offshore lender dan marjin 5,25% (atau 6,25% per tahun jika terjadi pelanggaran atas rasio keuangan
yang dipersyaratkan) atas suku bunga deposito CIMB Niaga untuk on-shore lender dengan dasar yang
ditentukan oleh agen.
Pada tanggal 31 Desember 2013, fasilitas pinjaman dijamin secara fiducia dengan deposito secara
gadai senilai US$ 8.900.000 (ekuivalen dengan Rp 108.482.100 ribu). Rekening giro dan deposito
digunakan untuk pembayaran cicilan utang bank yang jatuh tempo setiap triwulan. Rekening giro dan
deposito yang dibatasi penggunaannya tersebut diklasifikasikan sebagai aset keuangan lainnya pada
kategori aset lancar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 7). Penjamin utang untuk
fasilitas ini termasuk properti investasi dan aset tetap Perseroan yang terdiri dari Plaza Indonesia, Hotel
Grand Hyatt, The Plaza dan Keraton, seluruh piutang dan pendapatan yang ada dan yang akan diterima
atas pendapatan dari Hotel, sewa dan penjualan Keraton Private Residence serta seluruh penerimaan
dari asuransi atas aset dijaminkan. Fasilitas pinjaman ini telah seluruhnya di lunasi pada Oktober 2014.
- 41 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
20. IMBALAN PASCA KERJA
Grup membukukan liabilitas imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada
karyawan yang berhak sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) antara Perseroan dan
karyawan yang mengacu kepada undang-undang yang berlaku (karyawan Perseroan, PLP dan Hotel).
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014 *)
Rp'000
Imbalan pasca kerja imbalan pasti
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
112.593.186
5.313.570
112.116.296
4.860.827
Jumlah
117.906.756
116.977.123
Beban yang termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah
sebagai berikut:
31 Maret 2015
Rp'000
31 Maret 2014 *)
Rp'000
Imbalan pasca kerja imbalan pasti
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
5.449.716
452.743
5.347.950
493.551
Jumlah
5.902.459
5.841.501
Imbalan pasca kerja
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:
31 Maret 2015
Rp'000
31 Maret 2014 *)
Rp'000
Beban jasa kini
Beban bunga
Kerugian aktuarial yang diakui dalam pendapatan
komprehensif lain
2.956.514
2.493.202
4.150.151
779.062
-
418.737
Jumlah
5.449.716
5.347.950
*) Disajikan kembali
- 42 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
Rp'000
Biaya jasa kini
Beban bunga
Keuntungan aktuarial
354.003
98.740
Jumlah
452.743
31 Maret 2014
Rp'000
478.339
138.468
(123.256)
-
493.551
Deposito yang ditempatkan di Bank Internasional Indonesia dan Bank Mandiri dibatasi penggunaannya
untuk imbalan pasca kerja karyawan Hotel, yaitu sebesar Rp 64.341.770 ribu dan Rp 63.081.060 ribu
masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 yang disajikan pada deposito
dibatasi penggunaannya sebagai aset tidak lancar.
Jumlah kumulatif kerugian aktuarial yang diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya adalah
sebesar Rp 288.934 ribu (setelah pajak).
Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan oleh aktuaris independen berdasarkan estimasi aktuaris
independen pada tanggal 31 Desember 2014 (2014: Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan oleh
aktuaris independen) adalah sebagai berikut:

Untuk Perseroan, PLP dan KLC oleh PT Padma Radya Aktuaria

Untuk Grand Hyatt oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo
Penilaian aktuaria dengan mempergunakan asumsi utama sebagai berikut:
Perusahaan
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat cacat
Tingkat Pengunduran diri
Tingkat pensiun normal
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014
Rp'000
8,00%
6,0%
100% TMI3
5% TMI3
5% per tahun sampai
dengan umur 30 kemudian
turun menjadi 1% saat
umur 55
100%
8,00%
6,0%
100% TMI3
5% TMI3
5% per tahun sampai
dengan umur 30 kemudian
turun menjadi 1% saat
umur 55
100%
- 43 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
31 Maret 2015
Rp'000
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat cacat
Tingkat Pengunduran diri
Tingkat pensiun normal
8,00%
7,0%
100% TMI3
5% Tabel Mortaliti
10% per tahun sampai
dengan umur 30 kemudian
turun menjadi 0% saat
umur 55
100%
31 Maret 2015
Rp'000
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat cacat
Tingkat Pengunduran diri
Tingkat pensiun normal
PLP (Entitas anak)
31 Desember 2014
Rp'000
8,00%
7,0%
100% TMI3
5% Tabel Mortaliti
10% per tahun sampai
dengan umur 30 kemudian
turun menjadi 0% saat
umur 55
100%
Grand Hyatt (Divisi)
31 Desember 2014
Rp'000
8,00%
11,50%
CSO'80
10% of CSO'80
10% per tahun sampai
dengan umur 25 (pria)
atau 20 (w anita) kemudian
turun menjadi 0,5 p.a.
sampai dengan umur 45 (pria)
dan 40 (w anita)
100% pada usia pensiun normal
8,00%
11,50%
CSO'80
10% of CSO'80
10% per tahun sampai
dengan umur 25 (pria)
atau 20 (w anita) kemudian
turun menjadi 0,5 p.a.
sampai dengan umur 45 (pria)
dan 40 (w anita)
100% pada usia pensiun normal
KLC (Divisi)
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat cacat
Tingkat Pengunduran diri
Tingkat pensiun normal
- 44 -
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014
Rp'000
8,5%
8,0%
100% TMI3
8,5%
8,0%
100% TMI3
5% TMI3
2% per tahun sampai dengan
umur 37 kemudian turun
menjadi 0% sampai dengan
umur 55
100%
5% TMI3
2% per tahun sampai dengan
umur 37 kemudian turun
menjadi 0% sampai dengan
umur 55
100%
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
21. MODAL SAHAM
Jumlah
saham
Nama pemegang saham
31 Maret 2015
Persentase
kepemilikan
%
Jumlah modal
disetor
Rp'000
PT Bumi Serpong Damai Tbk
UBS AG Singapore S/A Nexus Solutions PTE
PT MNC Land Tbk
Lain-lain (masing-masing dibaw ah 5%)
1.267.642.500
1.048.225.500
912.859.800
321.272.200
35,71
29,53
25,71
9,05
253.528.500
209.645.100
182.571.960
64.254.440
Jumlah
3.550.000.000
100,00
710.000.000
Nama pemegang saham
Jumlah
saham
31 Desember 2014
Persentase
kepemilikan
%
Jumlah modal
disetor
Rp'000
PT Bumi Serpong Damai Tbk
UBS AG Singapore S/A Nexus Solutions PTE
PT MNC Land Tbk
Lain-lain (masing-masing dibaw ah 5%)
1.214.842.500
1.048.225.500
912.859.800
374.072.200
34,22
29,53
25,71
10,54
242.968.500
209.645.100
182.571.960
74.814.440
Jumlah
3.550.000.000
100,00
710.000.000
Agio saham merupakan kelebihan harga jual saham di atas nilai nominal.
22. DIVIDEN TUNAI
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah
Perseroan No. 12 tanggal 7 Mei 2014 dari Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., notaris di
Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk laba bersih tahun buku 2013
dan saldo laba ditahan tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp 150.875.000 ribu atau Rp 42,5 per saham.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak ada dividen yang belum dibayarkan.
- 45 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
a.
Kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak:
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014 *)
Rp'000
Penyertaan langsung
PT Plaza Indonesia Jababeka
PT Sarana Mitra Investama
PT Plaza Indonesia Urban
PT Plaza Nusantara Realti
PT Jakarta Marcapada Media
44.830.790
12.594.198
9.944
4.617
(808.947)
44.867.839
11.504.783
9.997
4.282
(806.833)
(7.456.838)
(9.436.335)
Penyertaan tidak langsung
Melalui SMI:
PT Plaza Lifestyle Prima
Melalui PNR:
PT Bangun Persada Prima
Jumlah
1.024
1.132
49.174.788
46.144.865
Mutasi kepentingan nonpengendali adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014 *)
Rp'000
Saldo awal tahun
Bagian laba (rugi) tahun berjalan
Kepentingan nonpengendali sehubungan
dengan akuisisi entitas baru, PT Plaza
Indonesia Urban
46.144.865
3.029.923
42.763.763
3.371.102
-
10.000
Saldo akhir tahun
49.174.788
46.144.865
*) Disajikan kembali
- 46 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
b.
Kepentingan nonpengendali atas laba/(rugi) bersih entitas asosiasi:
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014 *)
Rp'000
Penyertaan langsung
PT Sarana Mitra Investama
PT Plaza Nusantara Realti
PT Plaza Indonesia Urban
PT Jakarta Marcapada Media
PT Plaza Indonesia Jababeka
1.089.415
335
(53)
(2.114)
(37.049)
1.231.293
1.254
(3)
(8.386)
(90.726)
1.979.497
2.237.609
Penyertaan tidak langsung
Melalui SMI:
PT Plaza Lifestyle Prima
Melalui PNR:
PT Bangun Persada Prima
(108)
Jumlah
3.029.923
60
3.371.101
*) Disajikan kembali
24. PENDAPATAN
31 Maret
2015
Rp'000
31 Maret
2014
Rp'000
Pusat perbelanjaan dan gaya hidup
Hotel
Perkantoran
188.668.084
153.668.750
51.680.801
178.076.376
154.551.969
45.444.148
Jumlah
394.017.635
378.072.493
Pendapatan merupakan penghasilan yang diterima dari hotel, penjualan, pendapatan sewa, service
charges dari pusat perbelanjaan dan perkantoran serta pendapatan dari parkir dan promosi di pusat
perbelanjaan.
Pendapatan sewa atas properti investasi di pusat perbelanjaan dan pusat gaya hidup sebesar
Rp 130.799.029 ribu dan Rp 116.761.316 ribu serta perkantoran sebesar Rp 40.484.657 ribu dan
Rp 33.792.404 ribu untuk periode tiga bulan yang berakhir masing-masing 31 Maret 2015 dan 2014.
Tidak terdapat pendapatan dari satu pihak yang melebihi 10% dari total pendapatan.
- 47 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
25. BEBAN POKOK PENDAPATAN
31 Maret
2015
Rp'000
Pusat perbelanjaan dan gaya hidup
Hotel
Perkantoran
Jumlah
31 Maret
2014
Rp'000
64.684.661
64.401.661
16.166.356
61.736.318
60.325.190
15.329.767
145.252.678
137.391.275
Beban penyusutan dibebankan pada pusat perbelanjaan dan perkantoran, masing-masing sebesar
Rp 27.580.973 ribu dan Rp 28,481,902 ribu untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan
2014 (Catatan 14).
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
31 Maret
2015
Rp'000
Gaji, kesejahteraan dan tunjangan
Beban penyusutan (Catatan 13)
Pemasaran
Telepon, air dan listrik
Asuransi
Jasa manajemen
Pajak bumi dan bangunan
Perbaikan dan perawatan
Sumber daya manusia
Jasa profesional
Hiburan dan representasi
Pajak dan perijinan
Biaya perjalanan dinas
Peralatan kantor
Amortisasi
Lain-lain
Jumlah
31 Maret
2014 *)
Rp'000
23.687.047
22.956.883
14.446.122
9.626.702
8.910.386
6.772.874
5.427.321
5.293.325
2.746.137
1.394.751
1.381.671
643.527
448.743
275.884
267.124
3.563.979
20.258.417
23.184.493
13.024.371
9.754.212
7.848.772
6.964.138
7.414.961
6.091.810
2.543.381
2.314.474
714.459
1.175.006
65.192
219.133
181.435
4.664.440
107.842.476
106.418.694
*) Disajikan kembali
27. PENGHASILAN INVESTASI
31 Maret
2015
Rp'000
31 Maret
2014
Rp'000
Penghasilan bunga
Hasil pengembalian investasi sementara
6.206.633
-
6.921.212
7.498
Jumlah
6.206.633
6.928.710
- 48 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
28. BEBAN KEUANGAN
31 Maret
2015
Rp'000
31 Maret
2014
Rp'000
Biaya bunga
Amortisasi beban bunga
11.857.253
1.322.090
13.855.874
2.313.109
Jumlah
13.179.343
16.168.983
29. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) LAIN-LAIN - BERSIH
31 Maret
2015
Rp'000
31 Maret
2014
Rp'000
Keuntungan penjualan aset tetap dan properti
investasi (Catatan 13)
Kerugian selisih kurs - bersih
Pendapatan atas penyediaan infrastruktur BTS
Lain-lain - bersih
141.570
(54.252.623)
756.000
5.277.433
1.278.073
61.956.184
2.446.312
Jumlah
(48.077.620)
65.680.569
30. PERPAJAKAN
a.
Pajak dibayar dimuka
31 Maret 2015
Rp'000
Perseroan
Pajak penghasilan - pasal 28A
2013
Pajak penghasilan 23
31 Desember 2014
Rp'000
6.466.120
719.821
6.466.120
7.185.941
6.466.120
Entitas anak
Pajak pertambahan nilai
16.313.100
16.349.143
Jumlah
23.499.041
22.815.263
Subjumlah
- 49 -
-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
b.
Utang pajak
31 Maret 2015
Rp'000
Perseroan
Pajak penghasilan:
Pasal 4 (2) final
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 29
Pajak pembangunan
Pajak pertambahan nilai
15.249.110
4.560.271
150.622
104.333
2.015.146
5.681.255
11.446.269
12.503.457
1.245.114
183.078
122.723
2.015.146
4.513.150
11.270.448
Subjumlah
39.207.006
31.853.116
4.511.127
299.454
332.691
545.749
1.159.838
6.848.859
4.541.594
483.623
356.136
38.664
320.511
1.825.594
7.566.122
46.055.865
39.419.238
Entitas anak
Pajak penghasilan:
Pasal 4 (2) final
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 29
Pajak pertambahan nilai
Subjumlah
Total
c.
31 Desember 2014
Rp'000
Beban pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Maret 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
31 Maret 2015
Rp'000
31 Maret 2014 *)
Rp'000
Pajak final
Perusahaan
Entitas anak
21.423.765
2.413.507
19.417.983
2.680.374
Jumlah
23.837.272
22.098.357
Beban pajak penghasilan
Kini
Perusahaan
Entitas anak
(Manfaat)/ beban pajak tangguhan
490.726
(712.440)
6.923.771
212.924
2.699.506
Jumlah
(221.714)
9.836.201
*) Disajikan kembali
- 50 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Pajak kini
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian dengan hasil perkalian laba akuntansi
sebelum pajak penghasilan Perseroan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
Rp'000
Laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian
Laba sebelum pajak entitas anak
Laba sebelum pajak Perusahaan
31 Maret 2014 *)
Rp'000
85.872.152
(5.353.492)
80.518.660
Perbedaan temporer:
Imbalan pasca kerja
Perbedaan penyusutan komersial dan
fiskal
Biaya transaksi yang belum diamortisasi
Biaya yang ditangguhkan
Bonus
Perbedaan yang tidak diperhitungkan
menurut fiskal:
Pendapatan yang telah dikenakan pajak
final
Beban atas pendapatan tidak kena pajak
yang sudah dikenakan pajak final
Beban (pendapatan) yang tidak dapat
dikurangkan - bersih
(Rugi) laba kena pajak sebelum kompensasi
kerugian fiskal
Kompensasi kerugian fiskal
937.615
(Rugi) laba kena pajak
190.572.674
(4.605.575)
185.967.099
4.627.085
5.402.372
1.014.521
362.160
(4.866.907)
3.820.676
1.668.584
834.091
(4.907.664)
(202.967.765)
(179.062.170)
110.773.412
47.937.515
(5.634.744)
(16.349.337)
(14.460.676)
-
44.535.879
(16.840.795)
(14.460.676)
27.695.084
Beban pajak kini
-
6.923.771
Dikurangi pembayaran pajak di muka
Pajak penghasilan - pasal 23
-
-
Utang pajak - pasal 29/
(lebih bayar pajak - pasal 28A)
-
(6.923.771)
Untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 pajak final atas pendapatan sewa
dan pendapatan lain masing-masing sebesar Rp 23.837.272 ribu dan Rp 22.098.357 ribu.
Rugi fiskal Perseroan tahun 2013 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang
disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
- 51 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
d.
Pajak tangguhan
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perseroan adalah sebagai berikut:
1 Januari
2014
Rp'000
Aset pajak tangguhan
Rugi fiskal
Kewajiban imbalan
pasca kerja
Bonus
Liabilitas pajak tangguhan
Perbedaan penyusutan
komersial dan fiskal
Biaya transaksi yang
belum diamortisasi
Biaya yang ditangguhkan
Liabilitas pajak
tangguhan - bersih
1 Januari
2014 *)
Rp'000
(dibebankan)ke
laporan laba
rugi
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
(dibebankan)ke
laporan laba
rugi
Rp'000
31 Desember
2014 *)
Rp'000
-
31 Maret
2015
Rp'000
4.210.199
4.210.199
(4.210.199)
-
-
-
29.657.581
1.367.181
29.790.633
1.367.181
(1.662.198)
(119.457)
28.128.435
1.247.724
28.533.614
1.247.724
234.404
(1.216.727)
28.768.018
30.996
(57.558.160)
(57.558.160)
1.940.541
(55.617.619)
(55.617.619)
1.350.593
(54.267.026)
(2.062.075)
(1.454.810)
(2.062.075)
(1.454.810)
(1.154.987)
740.992
(3.217.062)
(713.818)
(3.217.062)
(713.818)
253.630
90.540
(2.963.432)
(623.278)
(25.840.084)
(25.707.032)
(4.465.308)
(30.172.340)
(29.767.161)
712.440
(29.054.722)
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan telah mengkompensasi akumulasi kerugian fiskal
sebesar Rp 16.840.795 ribu dan merealisasikan aset pajak tangguhan sebesar Rp 4.210.199 ribu.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif
pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
Rp'000
Laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian
Laba sebelum pajak entitas anak
Laba sebelum pajak Perusahaan
Pajak penghasilan berdasarkan tarif
yang berlaku
Perbedaan tetap
Bersih
Penyesuaian :
Aset pajak tangguhan dari estimasi rugi fiskal
periode berjalan yang tidak diakui
Pajak nonfinal entitas anak
Beban pajak penghasilan
31 Maret 2014 *)
Rp'000
85.872.152
(5.353.492)
80.518.660
190.572.674
(4.605.575)
185.967.099
20.129.665
(24.457.274)
46.491.775
(36.868.498)
(4.327.609)
9.623.277
3.615.169
490.726
(221.714)
212.924
9.836.201
Pada tanggal 26 April 2011, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
pajak penghasilan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk tahun 2009 sejumlah Rp 72.816 ribu dan
telah diterima seluruhnya di tahun 2011. Atas SKPLB ini, Perseroan mengajukan keberatan pajak
atas laba kena pajak menjadi Rp 105.227.882 ribu dari Rp 158.340.970 ribu yang telah ditetapkan
dalam SKPLB.
- 52 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Perseroan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh 4(2) untuk tahun
2009 sebesar Rp 8.514.431 ribu. Atas SKPKB ini, Perseroan mengajukan keberatan pajak tersebut
menjadi sebesar nihil.
Perseroan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) PPh 21 untuk tahun 2009. Atas
SKPKB ini, Perseroan mengajukan keberatan pajak atas koreksi yang dilakukan oleh fiskus dalam
hal pengidentifikasian objek pajak sehingga mengakibatkan perbedaan objek pajak yang diakui oleh
Perseroan dan fiskus.
Pada tanggal 16 Juli 2012, Perseroan menerima surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak yang
menolak semua pengajuan keberatan tersebut diatas. Perseroan telah mengajukan banding untuk
penolakan keberatan tersebut pada bulan Oktober 2012.
Sampai tanggal penerbitan laporan keuangan, banding Perseroan masih dalam proses di
pengadilan pajak.
Pada tanggal 23 April 2015, Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih
Bayar atas pajak penghasilan tahun 2013 sebesar Rp 6.487.946 ribu.
31. LABA PER SAHAM
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
31 Maret 2015
Rp'000
Laba untuk perhitungan laba per saham dasar
Jumlah saham untuk perhitungan laba per saham
Laba per saham dasar (dalam Rupiah penuh)
31 Maret 2014 *)
Rp'000
59.226.670
156.951.026
3.550.000
3.550.000
16,68
44,21
*) Disajikan kembali
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Sifat Hubungan

PT Aneka Bina Lestari (ABL) merupakan pemegang saham dari PT Plaza Lifestyle Prima (PLP).

PT Aneka Bina Laras (ABLS) merupakan entitas asosiasi dari PT Plaza Nusantara Realti (PNR).
Transaksi Pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak – pihak berelasi, antara
lain:

Piutang usaha kepada pihak berelasi merupakan piutang usaha kepada Direksi, Komisaris dan
Pemegang Saham Grup atas pendapatan dari hotel.

Piutang lain-lain dari ABL merupakan piutang atas alokasi biaya listrik dan air yang dibayarkan
terlebih dahulu oleh PLP, entitas anak. Piutang tersebut tidak dikenakan bunga dan tidak punya
jangka waktu pembayaran (Catatan 9).
- 53 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
33. INFORMASI SEGMEN
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan informasi yang diperlukan oleh pengambil keputusan
operasional, yang digunakan untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen operasi
mereka.
Manajemen menyajikan informasi segmen operasi dalam enam kelompok segmen sesuai dengan
kegiatan usahanya, yaitu hotel, pusat perbelanjaan, pusat hiburan dan gaya hidup, perkantoran, real
estat dan lain-lain.
Segmen operasi Grup adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
Hotel
Rp '000
Pendapatan ekstern
Hasil Segmen
Pusat
Perbelanjaan
Rp '000
Pusat hiburan
dan gaya hidup
Rp '000
Perkantoran
Rp '000
153.668.750
163.853.580
24.814.503
51.680.801
20.083.648
110.052.562
11.881.971
35.516.908
Real estat
Rp '000
Lain-lain
Rp '000
-
(2.128.768)
Konsolidasi
Rp '000
-
394.017.634
(186.498)
Beban umum dan administrasi tidak dapat
dialokasikan
(34.297.341)
Penghasilan investasi
6.206.633
Beban keuangan
(13.179.343)
Keuntungan dari investasi pada entitas asosiasi
1.240.892
Kerugian lain-lain - bersih
(49.318.512)
Laba sebelum pajak penghasilan
Aset
Aset Segmen
Investasi pada entitas asosiasi
Aset tidak dapat dialokasikan
Jumlah sebelum eliminasi
Eliminasi
85.872.152
941.307.847
1.020.564.574
580.883.627
820.112.759
360.623.838
23.205
3.723.515.850
39.251.640
1.948.942.095
5.711.709.585
(1.026.136.145)
Jumlah aset konsolidasian
Liabilitas
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
Jumlah liabilitas sebelum eliminasi/
175.219.823
4.685.573.440
166.876.607
588.843.706
326.403.769
131.960.557
11.727.808
453.950
1.226.266.397
1.351.997.937
2.578.264.334
Eliminasi
Jumlah liabilitas konsolidasian
(320.865.053)
2.257.399.281
INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal
Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan
Jumlah
15.283.937
17.492.279
1.462.955
Beban depresiasi
Beban depresiasi yang tidak dapat dialokasikan
19.983.307
14.338.903
4.434.986
Jumlah
219.617
9.394.476
50.801
-
12.628
-
34.509.589
6.581.061
41.090.650
48.164.300
2.373.556
50.537.856
- 54 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
31 M aret 2014 *)
Hotel
Rp '000
Pusat
Perbelanjaan
Rp '000
Pusat hiburan
dan gaya hidup
Rp '000
Perkantoran
Rp '000
Real estat
Rp '000
Lain-lain
Rp '000
Konsolidasi
Rp '000
Pendapatan ekstern
154.551.969
150.658.484
27.417.893
45.444.148
-
-
378.072.494
Hasil Segmen
20.728.896
101.677.516
12.939.049
30.080.622
-
-
165.426.083
Beban umum dan administrasi tidak dapat
dialokasikan
(31.293.704)
Penghasilan investasi
6.928.710
Beban keuangan
(16.168.983)
Keuntungan dari investasi pada entitas asosiasi
1.400.931
Keuntungan lain-lain - bersih
64.279.637
Laba sebelum pajak penghasilan
190.572.674
31 Desember 2014 *)
A set
Aset Segmen
Investasi pada entitas asosiasi
Aset tidak dapat dialokasikan
Jumlah sebelum eliminasi
Eliminasi
Hotel
Rp '000
Pusat
Perbelanjaan
Rp '000
Pusat hiburan
dan gaya hidup
Rp '000
Perkantoran
Rp '000
Real estat
Rp '000
Lain-lain
Rp '000
935.531.548
1.379.889.033
575.304.990
827.903.607
232.892.606
24.792
Jumlah aset konsolidasian
Liab ilit as
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
Jumlah liabilitas sebelum eliminasi/
Konsolidasi
Rp '000
3.951.546.576
38.010.748
1.264.033.452
5.253.590.776
(708.658.600)
4 .54 4 .9 3 2 .176
169.787.193
544.245.226
332.387.344
114.784.922
6.946.508
476.664
Eliminasi
Jumlah liabilitas konsolidasian
1.168.627.857
1.346.676.203
2.515.304.060
(336.289.450)
2 .179 .0 14 .6 10
INFORM ASI LAINNYA
Pengeluaran modal
Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan
Jumlah
35.090.266
54.857.887
11.755.189
3.247.362
221.988.725
157.686.207
Beban depresiasi
78.845.529
58.220.945
17.572.215
37.211.604
10.897
66.750
484.625.636
5.860.675
4 9 0 .4 8 6 .3 11
191.927.940
34. IKATAN
a.
Perseroan mengadakan perjanjian pengelolaan Hotel dengan Hyatt International-Asia Pacific,
Limited untuk mengelola dan mengusahakan hotel dengan nama Grand Hyatt Jakarta selama 38
tahun sejak tanggal 1 Agustus 1991. Balas jasa terutang (jasa royalti dan jasa pengelolaan) adalah
berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan operasi kotor Hotel. Sesuai dengan peraturan
baru tentang pendirian perseroan asing di Indonesia, hak dan kewajiban Hyatt International-Asia
Pacific, Limited dalam perjanjian tersebut dialihkan kepada PT Hyatt Indonesia sejak Oktober 1997,
entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Hyatt International Corporation.
b.
Pada tanggal 8 Desember 2010, Perseroan dan Group Starwood Asia Pasific Hotels & Resort Pte.
Ltd., serta PT Indo Pacific Sheraton, menandatangani perjanjian kerjasama yaitu:
i.
ii.
iii.
iv.
Perjanjian jasa–jasa operasional
Perjanjian jasa-jasa yang disentralisasi
Perjanjian jasa-jasa konsultasi pengembangan
Perjanjian bantuan teknis dan license system
- 55 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Perjanjian-perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani dalam rangka rencana pembangunan dan
pengoperasian hotel bintang 5 di kompleks Plaza Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No. 15, Jakarta, yang
bernama “Keraton at The Plaza, A Luxury Collection Hotel”.
c.
Pada tanggal 24 Maret 2010, Perseroan dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN)
mengadakan perjanjian pembelian gas untuk bahan bakar peralatan operasional yang berlaku
hingga 31 Maret 2012. Perjanjian ini telah diperpanjang di tahun 2013 hingga 31 Maret 2018.
d.
PLP dan PT Aneka Bina Lestari (ABL) pada tanggal 31 Mei 2007 membuat perjanjian penyelesaian
dimana PLP akan memberikan kepada ABL penggantian seluruh biaya pembangunan bangunan
Pusat Perbelanjaan fX Sudirman Place (dahulu Sudirman Place) dan ABL akan mengalihkan
kepada PLP segala hak, manfaat atau kepentingan ABL yang melekat pada fX Sudirman.
Sudirman Place dibangun oleh ABL melalui perjanjian Bangun-Kelola-Alih dengan Badan Pengelola
Gelora Bung Karno (BPGBK), dimana pada akhir perjanjian ABL hanya menyerahkan hak
pengelolaan tanah dan bangunan kepada BPGBK. Berdasarkan addendum perjanjian kerjasama,
jangka waktu perjanjian adalah 35 tahun terhitung sejak 12 Juni 2008 sampai 11 Juni 2043.
PLP dengan demikian akan membayar ABL untuk seluruh biaya pembangunan Sudirman Place
sebesar Rp 227 miliar yang meliputi:
i.
ii.
Outstanding pembayaran tidak termasuk PPN sebesar Rp 107 miliar, dan
Sebagian biaya pembangunan Sudirman Place sebesar Rp 120 miliar (Sisa biaya penggantian).
Pada tanggal 3 Agustus 2011, seluruh utang kepada ABL telah dilunasi.
e.
Pada tanggal 10 Juli 2007, PLP dan ABL membuat Perjanjian Kerjasama dimana ABL menunjuk
dan memberikan kuasa dengan hak dan wewenang penuh kepada Perseroan sebagai satu-satunya
pihak yang berwenang untuk mengelola dan mengembangkan fX Sudirman maupun fasilitas
penunjang dari proyek berdasarkan hak dan liabilitas ABL sebagaimana diatur dalam Perjanjian
Kerjasama dengan BPGBK.
f.
Pada 5 Nopember 2010, PNR dan PT China Sonangol Media Investment (CSMI) mengadakan
perjanjian jasa pengelolaan manajemen pusat hiburan. Atas jasa pengelolaan tersebut PNR akan
menerima jasa manajemen sebesar Rp 800 juta setiap bulannya.
Perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali dengan amademen terakhir yang ditandatangani
oleh PNR dan CSMI pada tanggal 31 Desember 2013. Dalam amandemen terakhir, periode jasa
manajemen berakhir 30 Juni 2014. Jasa manajemen tetap sebesar Rp 900 juta setiap bulan.
g.
Pada 10 Oktober 2013, PNR mengadakan perjanjian pinjaman dana kepada PT Panorama
Makassar Realty senilai Rp 9.543.100 ribu selama 4 tahun dengan bunga 10% per tahun. Pada
tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar
Rp 7.978.948 ribu dan saldo piutang bunga masing-masing adalah sebesar Rp 785.601 ribu dan
Rp 586.127 ribu.
- 56 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
Ekuivalen
Mata uang
Rp '000
Aset
Kas dan setara kas
Aset keuangan lainnya
Piutang usaha
Jumlah Aset
Liabilitas
Utang usaha
Jaminan
Utang bank
Jumlah Liabilitas
31 Desember 2014
Ekuivalen
Mata uang
Rp '000
US$
EUR
US$
US$
18.806.862
1.638
3.400.500
7.354.022
246.068.993
23.205
44.492.142
96.220.027
386.804.367
39.081.818
1.638
3.661.408
5.583.405
486.177.821
24.792
45.547.918
69.457.563
601.208.094
US$
EUR
JPY
SGD
AUD
242.799
154.608
62.888
12.519
-
3.176.785
2.189.988
6.851
119.030
-
505.723
7.666
62.887
10.806
3.065
6.291.191
116.009
6.556
101.817
31.319
US$
US$
27.622.839
97.500.000
361.417.232
1.275.690.000
1.642.599.886
25.940.138
100.000.000
322.695.323
1.244.000.000
1.573.242.215
Liabilitas Bersih
(1.255.795.519)
(972.034.121)
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, kurs konversi yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Mata uang
31 Maret 2015
Rp
1 US$
1 EUR
1 SGD$
100 JPY
1 AUD
13.084
14.165
9.508
10.895
10.003
31 Desember 2014
Rp
12.440
15.133
9.422
10.425
10.218
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2015 dijabarkan dengan
menggunakan kurs tengah mata uang pada tanggal laporan ini, maka liabilitas bersih dalam mata uang
asing Grup akan turun sekitar Rp 14.047.643 ribu.
- 57 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
36. PENYAJIAN KEMBALI
Dalam periode berjalan, Perseroan telah menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian
dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim yang diterbitkan
sebelumnya berkaitan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), Imbalan kerja dan PSAK 46 (Revisi
2013), Pajak Penghasilan.
Di tahun 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) mengeluarkan revisi terhadap PSAK 24,
Imbalan Kerja. Revisi tersebut menghilangkan pilihan penangguhan keuntungan atau kerugian aktuarial
melalui pendekatan koridor. Oleh karena hilangnya opsi penangguhan, seluruh keuntungan atau
kerugian aktuarial segera diakui melalui penghasilan komprehensif lain. Revisi tersebut juga
mengharuskan beban jasa lalu diakui seluruhnya pada periode perubahan manfaat imbalan pasca kerja.
DSAK juga mengeluarkan revisi terhadap PSAK 46, Pajak Penghasilan. Revisi yang relevan terhadap
penyajian laporan keuangan Grup adalah dihilangkannya pengaturan tentang pajak final.
Standar akuntansi yang dijelaskan di atas berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada
dan setelah tanggal 1 Januari 2015 dan mengharuskan entitas menerapkan secara retrospektif.
Grup telah mengubah kebijakan akuntansinya sesuai dengan PSAK tersebut diatas sebagaimana
dijelaskan dalam catatan 3.
Sesuai dengan PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif dan jumlah komparatif telah
disajikan kembali.
Revisi standar akuntansi tersebut berdampak terhadap beberapa akun dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian dan laporan laba rugi dan komprehensif lain konsolidasian sebagaimana ditunjukkan
dalam tabel dibawah ini.
Sebelum
penyajian kembali
Rp'000
Penyesuaian
Rp'000
Setelah penyajian
kembali
Rp'000
Laporan posisi keuangan konsolidasian
1 Januari 2014
Liabilitas
Liabilitas imbalan kerja
Liabilitas pajak tangguhan
121.278.758
25.840.084
532.210
(133.052)
121.810.968
25.707.032
1.242.612.081
42.483.482
(679.439)
280.281
1.241.932.642
42.763.763
Ekuitas
Saldo laba - belum ditentukan
penggunannya
Kepentingan nonpengendali
- 58 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Sebelum
penyajian kembali
Rp'000
Setelah penyajian
kembali
Rp'000
Penyesuaian
Rp'000
Laporan posisi keuangan konsolidasian
31 Desember 2014
Liabilitas
Liabilitas imbalan kerja
Liabilitas pajak tangguhan
115.358.954
30.171.703
1.618.169
(404.542)
116.977.123
29.767.161
1.446.594.163
45.880.543
(1.477.949)
264.322
1.445.116.214
46.144.865
(17.101)
22.908.356
(22.904.081)
12.826
106.548.841
22.908.356
9.026.202
158.638.116
Ekuitas
Saldo laba - belum ditentukan
penggunannya
Kepentingan nonpengendali
Laporan laba rugi dan komprehensif lain
konsolidasian
31 Maret 2014
Beban umum dan administrasi
Beban pajak final
Beban pajak penghasilan
Laba periode berjalan
Penghasilan komprehensif lain periode berjalan,
setelah pajak
Total penghasilan komprehensif periode berjalan
106.565.942
31.930.283
158.625.290
-
(314.053)
(301.227)
158.625.290
(314.053)
158.324.063
37. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NON KAS YANG
SIGNIFIKAN
31 Maret 2015
Rp'000
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak
mempengaruhi kas
Perolehan aset tetap melalui uang muka
pembelian tanah
Kenaikan/(penurunan) utang bank dari selisih kurs belum
terealisasi
- 59 -
31 Maret 2014
Rp'000
84.890.000
133.507.000
(64.148.630)
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
38. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014
Rp'000
Aset keuangan
Pinjaman diberikan dan piutang:
Jangka pendek
Kas dan setara kas
Aset keuangan lainnya
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Jangka panjang
Deposito dibatasi penggunaannya
Piutang lain-lain
Uang jaminan
Tersedia untuk dijual:
Investasi pada instrumen ekuitas
569.264.415
44.492.142
157.988.423
64.803.004
720.157.412
45.547.918
132.547.193
71.411.060
64.341.770
7.978.948
3.130.031
63.081.060
7.978.948
3.763.875
10.000.000
10.000.000
67.386.683
43.546.244
3.734.893
55.864.050
448.918.785
1.263.836.273
76.553.881
39.965.181
3.783.866
63.174.736
413.100.892
1.231.131.752
Liabilitas keuangan
Biaya perolehan diamortisasi:
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang kontraktor
Biaya masih harus dibayar
Jaminan
Utang bank
Grup tidak memiliki aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan yang diukur
dengan nilai wajar melalui laba rugi.
39. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
a. Manajemen Risiko Modal
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan
keberlangsungan usaha, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui
optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari pinjaman (Catatan 19) yang
saling hapus dengan kas dan setara kas (Catatan 6), aset keuangan lainnya
(Catatan 7) dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan
tambah modal saham (Catatan 21), saldo laba dan kepentingan nonpengendali (Catatan 23).
Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari
review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
- 60 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Gearing ratio pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
Rp'000
Utang bank
Kas dan setara kas dan aset keuangan
lainnya - lancar
Pinjaman - bersih
Ekuitas
31 Desember 2014
Rp'000
1.263.836.273
1.231.131.752
613.756.557
650.079.716
2.428.174.159
765.705.330
465.426.422
2.365.917.566
Rasio pinjaman - bersih terhadap modal
26,77%
19,67%
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber
daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk
mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi
dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
i.
Manajemen risiko mata uang asing
Grup terekspos pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama karena transaksi kas
dan setara kas, utang bank dan jaminan yang didenominasi dalam mata uang asing.
Perseroan mengelola eksposur mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin,
penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang.
Pada tanggal pelaporan aset dan liabilitas moneter dalam nilai tukar mata uang asing, termasuk
instrumen keuangan yang diungkapkan dalam Catatan 35.
Analisis sensitivitas mata uang asing
Grup terutama terekspos terhadap US$. Tabel berikut merinci sensitivitas Grup terhadap
peningkatan dan penurunan 1% dalam Rupiah Indonesia terhadap mata Dollar Amerika Serikat.
1% terhadap Dollar Amerika Serikat adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika
melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan
merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar
valuta asing.
Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan
menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 1% untuk Dollar Amerika
Serikat dalam nilai tukar mata uang asing. Jumlah positif di bawah ini menunjukkan peningkatan
laba sebelum pajak dimana Rp menguat 1% terhadap mata uang Dollar Amerika Serikat. Untuk
pelemahan 1% dari Rp terhadap mata uang Dollar Amerika Serikat, akan ada dampak yang
dapat dibandingkan pada laba atau ekuitas, dan saldo di bawah ini akan menjadi negatif.
Mata uang asing
31 Maret 2015
Persentasi kenaikan
(penurunan)
%
USD
1
- 61 -
(1)
Sensitivitas dari laba rugi
Rp'000
Rp'000
12.546.519
(12.546.519)
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Mata uang asing
31 Desember 2014
Persentasi kenaikan
(penurunan)
%
USD
2
(2)
Sensitivitas dari laba rugi
Rp'000
Rp'000
19.436.064
(19.436.064)
Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur terhadap saldo kas dan setara kas, aset keuangan
lainnya, piutang usaha, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang bank dan jaminan
Grup dalam mata uang US$ pada akhir periode pelaporan.
ii.
Manajemen risiko tingkat bunga
Risiko tingkat suku bunga mengacu pada risiko nilai wajar arus kas masa depan dari instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar.
Grup dipengaruhi risiko tingkat suku bunga karena mereka memiliki pinjaman dengan suku
bunga fluktuatif dan tetap. Manajemen mereview pengaruh pergerakan tingkat suku bunga pada
tingkat profitabilias sehingga tindakan yang tepat diambil untuk mengurangi risiko.
Analisis sensitivitas suku bunga
Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk
utang bank dengan tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi
jumlah liabilitas pada akhir periode pelaporan itu ada sepanjang tahun. Kenaikan atau
penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal
kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang
mungkin terjadi pada suku bunga.
Jika suku bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan,
Grup laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
akan turun/naik masing-masing sebesar Rp 6.378.450 ribu dan Rp 6.220.000 ribu. Hal ini
terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku
bunga variabel.
Tidak terdapat perubahan eksposur Grup yang signifikan terhadap risiko suku bunga atau cara
di mana risiko tersebut dikelola dan diukur.
iii. Manajemen risiko kredit
Aset keuangan Grup sebagian besar terdiri dari kas dan setara kas, investasi sementara yang
diperdagangkan serta piutang usaha lainnya dan uang jaminan.
Risiko kredit pada saldo bank dan investasi sementara yang diperdagangkan adalah minimal
karena ditempatkan pada institusi yang dapat dipercaya.
Grup mengelola risiko kredit yang timbul dari penyewa properti investasi yang gagal membayar
sewa dengan cara penyewa menyerahkan deposit tunai untuk rental minimal selama 3 bulan.
Grup juga menetapkan persyaratan tertentu dalam perjanjian sewa yang membuat penyewa
tidak dapat menggunakan hak sewanya dan tidak dapat mengalihkan hak sewanya kepada
penyewa lain bila tidak melakukan pembayaran.
- 62 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
iv. Manajemen risiko likuiditas
Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas terletak pada direksi, yang telah
membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen Grup dan
pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen
likuiditas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memelihara cadangan yang memadai,
fasilitas perbankan dan cadangan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau arus kas
prakiraan dan aktual, dan dengan cara mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan.
Tabel risiko likuiditas dan suku bunga
Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan
periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tak
terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta
untuk membayar.
31M aret 2015
Tingkat bunga
efektif
rata-rata
tertimbang
%
Tanpa bunga
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang kontraktor
Biaya masih harus dibayar
Jaminan
Instrumen tingkat bunga
variabel
Utang Bank
Jumlah
31Desember 2014
3,55% - 4,25%
Tingkat bunga
efektif
rata-rata
tertimbang
%
Tanpa bunga
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang kontraktor
Biaya masih harus dibayar
Jaminan
Instrumen tingkat bunga
variabel
Utang Bank
Jumlah
3,47%-5,00%
Kurang dari
Less than
satu bulan
Rp'000
1-3 bulan
Rp'000
3 bulan 1tahun
Rp'000
67.386.683
-
43.546.245
3.734.893
55.864.050
-
130.561.869
318.356.916
67.386.683
43.546.245
3.734.893
55.864.050
448.918.785
44.476.049
111.862.732
44.166.416
147.311.604
125.433.233
255.995.102
1.281.763.266
1.600.120.182
1.495.838.964
2.115.289.620
1-3 bulan
Rp'000
3 bulan 1tahun
Rp'000
Lebih dari
1tahun
Rp'000
76.553.881
-
39.965.181
3.783.866
63.174.736
-
109.947.117
303.153.775
76.553.881
39.965.181
3.783.866
63.174.736
413.100.892
43.703.305
120.257.186
43.380.143
150.303.926
85.467.639
195.414.756
1.297.985.234
1.601.139.009
1.470.536.321
2.067.114.877
Kurang dari
Less than
satu bulan
Rp'000
Lebih dari
1tahun
Rp'000
Jumlah
Rp'000
Jumlah
Rp'000
Tabel berikut merinci ekspektasi jatuh tempo untuk aset keuangan Grup. Tabel disusun
berdasarkan jatuh tempo kontrak tak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan
diperoleh dari aset tersebut. Dicantumkannya informasi aset keuangan diperlukan dalam rangka
untuk memahami manajemen risiko likuiditas Grup dimana likuiditas dikelola atas dasar aset
dan liabilitas bersih.
- 63 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
Tingkat bunga
efektif
rata-rata
tertimbang
%
Kurang dari
Less than
satu bulan
Rp'000
1-3 bulan
Rp'000
3 bulan 1tahun
Rp'000
Tanpa bunga
Kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Uang jaminan
2.122.014
120.469.769
-
12.225.208
-
7.924.023
64.803.004
-
17.369.423
3.130.031
2.122.014
157.988.423
64.803.004
3.130.031
Instrumen tingkat bunga v ariabel
Bank
109.266.561
-
-
-
109.266.561
66.491
459.332.540
691.257.375
203.996
44.514.388
56.943.592
540.795
73.267.822
9.596.901
66.328.720
96.425.075
10.408.183
459.332.540
110.843.108
917.893.864
Kurang dari
Less than
satu bulan
Rp'000
1-3 bulan
Rp'000
3 bulan 1tahun
Rp'000
1.769.098
103.475.985
-
3.091.238
-
1.299.198
71.411.060
-
24.680.772
3.763.875
1.769.098
132.547.193
71.411.060
3.763.875
0 - 2%
106.208.118
-
-
-
106.208.118
10,00%
0,25% - 11%
7,75% - 9,75%
68.708
617.664.442
829.186.351
197.257
45.639.013
48.927.508
543.012
73.253.270
9.798.591
67.496.733
105.739.971
10.607.568
617.664.442
113.135.746
1.057.107.100
31M aret 2015
Instrumen tingkat bunga tetap
Piutang lain-lain
Deposito berjangka
Deposito dibatasi penggunaanny a
Jumlah
31Desember 2014
10,00%
0.25%- 9,75%
0,75% - 9,50%
Tingkat bunga
efektif
rata-rata
tertimbang
%
Tanpa bunga
Kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Uang jaminan
Instrumen tingkat bunga v ariabel
Bank
Instrumen tingkat bunga tetap
Piutang lain-lain
Deposito berjangka
Deposito dibatasi penggunaanny a
Jumlah
Lebih dari
1tahun
Rp'000
Jumlah
Rp'000
Lebih dari
1tahun
Rp'000
Jumlah
Rp'000
Jumlah yang dicakup di atas untuk instrumen suku bunga variabel untuk aset dan liabilitas
keuangan harus berubah jika perubahan suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku
bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.
Grup menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo
kas yang cukup yang dihasilkan dari arus kas operasi dan ketersediaan sumber pendanaan
yang cukup dari fasilitas kredit yang diperoleh.
ii.
Manajemen risiko harga lain
Grup memiliki investasi sementara dalam bentuk reksadana dan pengelolaan dana. Investasi ini
dikelompokkan sebagai investasi diperdagangkan dan diukur dengan nilai wajar. Kinerja dan
nilai aset bersih reksadana atau portofolio investasi awal yang dikelola oleh pengelola dana
mempengaruhi laba atau rugi yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Dalam mengelola risiko harga lain, Grup melakukan kerjasama hanya dengan pegelola dana
dengan kredibilitas dan kondisi keuangan yang sehat. Grup hanya memilih investasi dengan
tingkat risiko rendah.
- 64 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) - Lanjutan
c.
Nilai wajar instrumen keuangan
Nilai wajar Instrumen Keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Manajemen mengganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan pada biaya
perolehan diamortisasi diakui laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya pada laporan
keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.
Nilai wajar dari reksadana ditentukan menggunakan tingkat 1 pengukuran nilai wajar dan nilai wajar
dari pengelolaan dana ditentukan menggunakan tingkat 2 pengukuran nilai wajar.
a. Tingkat 1: nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga pasar aktif (unadjusted) di pasar aktif untuk
aset atau liabilitas keuangan yang identik;
b. Tingkat 2: pengukuran nilai wajar diperoleh dari input selain dari kuotasi harga pasar yang
termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara
langsung (seperti harga) maupun tidak langsung (diperoleh dari harga);
c.
Tingkat 3: pengukuran nilai wajar diperoleh dari teknik valuasi yang di dalamnya terdapat input
untuk aset dan liabilitas yang tidak didasarkan pada data yang dapat diobservasi di pasar (input
yang tidak dapat diobservasi).
40. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 8 April 2015, para pemegang saham
menyetujui pembagian dividen tunai untuk laba bersih tahun buku 2014 sebesar Rp 248.500.000 ribu
atau Rp 70 per saham. Dividen akan dibayarkan pada tanggal 7 Mei 2015.
41. TANGGUNG JAWAB
KONSOLIDASIAN
MANAJEMEN
DAN
PERSETUJUAN
ATAS
LAPORAN
KEUANGAN
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai 65
merupakan tanggung jawab manejemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada
tanggal 30 April 2015.
********
- 65 -
Download