BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan
dituntut
untuk
mengembangkan
keunggulan
kompetitif
berkelanjutan (sustainable competitive advantage) agar dapat berkompetisi dalam
kondisi persaingan bisnis yang semakin dinamis. Sebagai upaya meningkatkan
keunggulan kompetitif berkelanjutan, perusahaan harus memiliki kemampuan
dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya stratejik (Amit dan Shoemaker,
1993; Barney, 1991). Sumber daya stratejik merupakan sumber daya yang
memiliki kekuatan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan
dalam jangka panjang. Menurut Barney dan Wright (1997), sumber daya manusia
sebagai sumber daya stratejik memiliki fungsi penting bagi performa perusahaan.
Sumber daya manusia sebagai sumber daya stratejik meliputi keahlian,
kemampuan dalam membuat keputusan, serta kecerdasan yang dimiliki oleh
setiap karyawan. Hal ini didukung oleh penelitian Wright et al. (1994) yang
menyatakan bahwa untuk dapat dikatakan sebagai modal manusia perusahaan
harus fokus pada karakteristik sumber daya manusia termasuk semua
pengetahuan, pengalaman, keterampilan, komitmen, serta hubungan karyawan
satu sama lain dan hubungan karyawan dengan seluruh stakeholder.
Karyawan sebagai modal manusia dengan seluruh karakteristik yang
melekat pada setiap karyawan merupakan faktor kritikal kesuksesan suatu
1
organisasi dalam pencapaian keunggulan kompetitif berkelanjutan serta target
performa yang telah ditetapkan. Pengetahuan sebagai salah satu aspek penting
yang dapat mendukung perkembangan perusahaan haruslah dikelola dengan baik
sehingga pengetahuan mudah dijangkau dan dimengerti oleh seluruh karyawan
(Kogut dan Zander, 1992; Choi et al., 2008). Jenis pengetahuan yang berbeda
akan mempengaruhi strategi manajemen pengetahuan dan praktik sistem
pengendalian yang berbeda pula.
Strategi manajemen pengetahuan ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu
strategi
kodifikasi
(codification
strategy)
dan
strategi
personalisasi
(personalization strategy). Strategi kodifikasi akan membantu perusahaan dalam
mengelola pengetahuan eksplisit dengan cara mengkodifikasi dan menyimpannya
ke dalam bentuk dokumen. Strategi ini lebih berfokus pada pendekatan people to
document sehingga lebih jelas dan mudah diakses oleh karyawan. Strategi
personalisasi lebih berfokus pada pengelolaan pengetahuan yang bersifat personal
dengan pendekatan person to person sehingga pertukaran pengetahuan terjadi
melalui proses interaksi dan komunikasi secara langsung dan terbuka. Apabila
proses manajemen atau pengelolaan pengetahuan telah berjalan efektif, karyawan
dapat memanfaatkan lingkungan perusahaan sebagai media untuk melakukan
knowledge sharing. Melalui proses knowledge sharing diharapkan setiap
karyawan akan lebih mudah dalam mengakses pengetahuan sehingga karyawan
sebagai modal manusia yang dimiliki perusahaan mampu meningkatkan kapasitas
dirinya dan dapat memberikan performa terbaik (Srivastava et al., 2006; Quigley
et al., 2007).
2
Demi memberikan performa terbaik, sebuah perusahaan membutuhkan
suatu sistem sebagai salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengelola
terlaksananya strategi yang telah diterapkan (Henri, 2006). Sistem pengendalian
manajemen mampu menjamin bahwa sumber daya stratejik yang ada di dalam
perusahaan telah digunakan secara efektif dan efisien dalam upaya untuk
mewujudkan tujuan perusahaan (Anthony dan Govindarajan, 2007). Sistem
pengendalian manajemen khususnya pada sumber daya manusia (human resource
management control system) dapat membantu perusahaan dalam mengelola modal
manusia
termasuk
pengetahuan,
kecerdasan,
pengalaman,
kemampuan
memutuskan sesuatu, cara mereka berinteraksi, serta insight (Noe et al., 2014).
Melalui sistem pengendalian manajemen sumber daya manusia tersebut,
perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan memiliki motivasi kerja yang
tinggi sehingga memberikan performa terbaiknya. Liao (2011) menjabarkan
sistem pengendalian manajemen sumber daya manusia menjadi tiga aspek yaitu
pengendalian perilaku (behavior control), pengendalian keluaran (output control),
dan pengendalian masukan (input control).
Oleh karena itu, perusahaan harus berkomitmen tinggi pada penerapan
strategi manajemen pengetahuan serta sistem pengendalian manajemen sumber
daya manusia sehingga mampu mendukung terciptanya keunggulan kompetitif
berkelanjutan serta tercapainya target performa yang telah ditetapkan (Choi et al.,
2008; Tacoronte dan Gonzalez, 2008). Hal tersebut memperjelas fokus dari
penelitian ini yaitu menguji pengaruh interaksi antara strategi manajemen
pengetahuan dengan sistem pengendalian manajemen sumber daya manusia.
3
Dengan
lebih
memahami
bagaimana
perusahaan
menggunakan
sistem
pengendalian untuk mendukung strategi manajemen pengetahuan yang diterapkan
akan membantu perusahaan menciptakan performa perusahaan yang optimal serta
mempertahankan dan meneruskan keunggulan kompetitif
yang dimiliki
perusahaan (Liao, 2011).
Berdasarkan pada uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Sumber Daya Manusia
terhadap Hubungan antara Strategi Manajemen Pengetahuan dan Performa
Perusahaan (Firm Performance) guna membuktikan pengaruh adanya interaksi
antara sistem pengendalian manajemen sumber daya manusia dan strategi
manajemen pengetahuan terhadap performa perusahaan. Penelitian ini dilakukan
dalam konteks kondisi di Indonesia dengan subjek penelitian yaitu manajer
tingkat menengah yang diproxykan dengan mahasiswa MM UGM kelas eksekutif.
1.2. Rumusan Masalah
Peran sistem pengendalian merupakan hal penting demi terlaksananya strategi
yang telah ditetapkan dalam suatu perusahaan secara efektif dan efisien. Apabila
strategi yang dilaksanakan didukung dengan penerapan sistem pengendalian yang
tepat, maka akan mendukung tercapainya performa perusahaan yang lebih baik.
1.3. Pertanyaan Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini diwujudkan dalam bentuk pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Apakah pengendalian perilaku berpengaruh terhadap hubungan antara strategi
personalisasi atau strategi kodifikasi dan performa perusahaan?
4
2. Apakah pengendalian keluaran berpengaruh terhadap hubungan antara strategi
personalisasi atau strategi kodifikasi dan performa perusahaan?
3. Apakah pengendalian masukan berpengaruh terhadap hubungan antara strategi
personalisasi atau strategi kodifikasi dan performa perusahaan?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
memperoleh bukti empiris dengan melakukan:
1. Menguji pengaruh pengendalian perilaku terhadap hubungan antara strategi
personalisasi atau strategi kodifikasi dan performa perusahaan.
2. Menguji pengaruh pengendalian keluaran terhadap hubungan antara strategi
personalisasi atau strategi kodifikasi dan performa perusahaan.
3. Menguji pengaruh pengendalian masukan terhadap hubungan antara strategi
personalisasi atau strategi kodifikasi dan performa perusahaan.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis, maupun praktis untuk berbagai pihak yang memiliki kaitan dengan
penelitian ini. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan sumbangan
konseptual bagi peneliti sejenis maupun civitas akademika lainnya dalam
rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan
dunia pendidikan.
5
2. Secara praktis, hasil penelitian ini juga dapat digunakan perusahaan untuk lebih
memahami tentang pentingnya peran sistem pengendalian manajemen sumber
daya manusia dan strategi pengelolaan pengetahuan dalam meningkatkan
performa perushaan.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini adalah
BAB I Pendahuluan
Berisi latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Berisi konsep strategi manajemen pengetahuan yang meliputi konsep strategi,
konsep
manajemen
pengetahuan,
hubungan
antara
strategi
manajemen
pengetahuan dan performa perusahaan, konsep teori kontingensi, konsep sistem
pengendalian manajemen sumber daya manusia yang meliputi konsep sistem
pengendalian manajemen, konsep manajemen sumber daya manusia, hubungan
antara sistem pengendalian manajemen sumber daya manusia dan performa
perusahaan, konsep performa perusahaan, pengembangan hipotesis, serta
kerangka hipotesis.
BAB III Metoda Penelitian
Berisi tentang desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur
pengumpulan data, definisi operasional variabel penelitian dan pengukuran
variabel, instrumen penelitian, serta metoda analisis data.
6
BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian
Berisi tentang analisis proses pengumpuan data, pemetaan responden, analisis uji
instrumen, analisis uji regresi dan pembahasan hipotesis, serta implikasi
penelitian.
BAB V Penutup
Berisi tentang kesimpulan dari penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk
penelitian selanjutnya.
7
Download