BENTUK – BENTUK PENDEKATAN DAN PARTISIPASI / PERAN

advertisement
B
BEEN
TIIS
NT
SIIPPA
TU
UKK –– B
AS
SII //
BEEN
NT
TU
UKK PPEEN
ND
DEEKKA
AT
TA
AN
ND
DA
AN
N PPA
AR
RT
PPEER
SEER
RT
TA
A PPEEN
NG
GO
OR
RG
GA
RA
AN
AN
NIIS
NS
SA
SEER
AS
SIIA
RT
TA
AN
AM
N
MA
AS
SY
YA
AR
RA
AKKA
AT
TS
D
BA
AN
NG
GA
AN
NM
MA
AS
SY
YA
AR
RA
AKKA
AT
T
DA
AN
N PPEEN
NG
GEEM
MB
Dalam Pokok bahasan ini akan diuraikan secara ringkas berbagai pendekatan dan bentuk –
bentuk partisipasi / peran serta masyarakat yang secara garis besar meliputi ; Primary Health Care
(PHC), Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) dan Posyandu sebagai bentuk
pelayanan kesehatan yang melibatkan secara langsung peran aktif dari masyarakat. Disamping itu
juga akan dibahas tentang Metode Pendekatan Edukatif dalam mengajak masyarakat untuk berperan
aktif dalam pembangunan kesehatan serta Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat
(PPM).
PRIM
IMARY HEALTH CARE ( PHC )
A. LATAR BELAKANG
World Health Essembly tahun 1977 telah menghasilkan kesepakatan global untuk
mencapai “Kesehatan Bagi Semua atau Health For All” Pada Tahun 2000 ( KBS 2000 / HFA
by The Year 2000 ), yaitu Tercapainya suatu derajat kesehatan yang optimal yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara social maupun ekonomi.
Selanjutnya pada tahun 1978, Konferensi di Alma Ata, menetapkan Primary Health Care
(PHC) sebagai Pendekatan atau Strategi Global untuk mencapai Kesehatan Bagi Semua (KBS)
atau Health For All by The Year 2000 ( HFA 2000 ). Dalam konferensi tersebut Indonesia juga
ikut menandatangani dan telah mengambil kesepakatan global pula dengan menyatakan bahwa
untuk mencapai Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000 ( HFA’200 ) kuncinya adalah PHC
( Primary Health Care ) dan Bentuk Opersional dari PHC tersebut di Indonesia adalah PKMD
( Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa ).
1
Hand Out IKM – PHC at all /Semester IV - 2008
Pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan,SKM.
Catatan
:
B. PERKEMBANGAN KONSEP
PHC
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman dalam pembangunan kesehatan di
banyak Negara yang diawali dengan kampanye masal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan
penyakit menular, karena pada waktu itu banyak Negara tidak mampu mengatasi dan
menaggulangi wabah penyakit TBC, Campak, Diare dsb.
Pada tahun 1960 teknologi Kuratif dan Preventif dalam struktur pelayanan kesehatan telah
mengalami kemajuan. Sehingga timbulah pemikiran untuk mengembangkan konsep ”Upaya
Dasar Kesehatan ”.
Pada tahun 1972/1973, WHO mengadakan studi dan mengungkapkan bahwa banyak negara
tidak puas atas sistem kesehatan yang dijalankan dan banyak issue tentang kurangnya
pemerataan pelayanan kesehatan di daerah – daerah pedesaan. Akhirnya pada tahun 1977
dalam Sidang Kesehatan Sedunia ( World Health Essembly ) dihasilkan kesepakatan ”Health
For All by The Year 2000 atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000 dengan Sasaran Semesta
Utamanya adalah : ”Tercapainya Derajat Kesehatan yang Memungkinkan Setiap Orang Hidup
Produktif Baik Secara Soial Maupun Ekonomi”. Oleh karena itu untuk mewujudkan hal tersebut
diperlukan perubahan orientasi dalam pembangunan kesehatan yang meliputi perubahan –
perubahan dari :
•
Pelayanan Kuratif
ke
Promotif dan Preventif
•
Daerah Perkotaan
ke
Pedesaan
•
Golongan Mampu
ke
Golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah
•
Kampanya Massal
ke
Upaya Kesehatan terpadu.
Sebagai tindak lanjut, pada Tahun 1978 Konferensi Alma Ata menetapkan ”Primary Health Care” (
PHC ) sebagai Strategi Global atau Pendekatan untuk mencapai ”Health For All by The Year 2000” (
HFA 2000 ) atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000 ( KBS 2000 ).
C. DEFINISI PHC
Primary Health Care ( PHC ) adalah : Pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan
sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu
maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka
sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh
masyarakat
2
dan
negara
untuk
memelihara
setiap
tingkat
perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri ( self
Hand Out IKM – PHC at all /Semester IV - 2008
Pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan,SKM.
Catatan
:
reliance
)
dan
menentukan
nasib
sendiri
(
self
determination ).
D. TUJUAN PHC
Tujuan Umum
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan,
sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan.
Tujuan Khusus :
1.
Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayanai
2.
Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3.
Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
4.
Pelayanan harus secara maksimum menggunkan tenaga dan sumber – sumber daya lain
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
E. FUNGSI PHC
PHC hendaknya memenuhi fungsi – fungsi sebagai berikut :
1. Pemeliharaan Kesehatan
2. Pencegahan Penyakit
3. Diagnosis dan Pengobatan
4. Pelayanan Tindak Lanjut
5. Pemberian Sertifikat
F. UNSUR
UTAMA
PHC
Tiga ( 3 ) Unsur Utama yang terkandung dalam PHC adalah :
1. Mencakup Upaya – upaya Dasar Kesehatan
2. Melibatkan Peran Serta Masyarakat
3. Melibatkan Kerja Sama Lintas Sektoral
G. PRINSIP DASAR PHC
Lima ( 5 ) Prinsip Dasar PHC adalah :
1. Pemerataan Upaya Kesehatan
2. Penekanan Pada Upaya Preventif
3. Menggunakan Teknologi Tepat Guna
4. Melibatkan Peran Serta Masyarakat
3
Hand Out IKM – PHC at all /Semester IV - 2008
Pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan,SKM.
Catatan
:
5. Melibatkan Kerjasama Lintas Sektoral
H. ELEMEN – ELEMEN
PHC
Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki 8 elemen essensial yaitu :
1. Pendidikan
mengenai
masalah
kesehatan
dan
cara
pencegahan
panyakit
serta
pengendaliannya.
2. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
3. Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Dasar
4. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
5. Imunisasi terhadap Penyakit – penyakit Infeksi Utama
6. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Endemik Setempat
7. Pengobatan Penyakit Umum dan Ruda Paksa
8. Penyediaan Obat – obat Esensial
I. CIRI – CIRI PHC
1. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
2. Pelayanan yang menyeluruh
3. Pelayanan yang terorganisasi
4. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
5. Pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
J. TANGGUNG JAWAB TENAGA KESEHATAN DALAM
PHC
Tanggung jawab tenaga kesehatan dalam PHC lebih dititik beratkan kepada hal – hal sebagai
berikut :
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan implementasi pelayanan
kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat
4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan dan kepada
masyarakat
5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat
4
Hand Out IKM – PHC at all /Semester IV - 2008
Pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan,SKM.
Catatan
:
P
T
AT
KA
AK
RA
AR
YA
ASSY
MA
NM
AN
TA
AT
HA
EH
ESSE
KE
NK
AN
NA
UN
GU
NG
AN
BA
MB
EM
PE
D
DE
D))
MD
KM
PK
A ((P
ESSA
A. DEFINISI
PKMD
adalah
:
Rangkaian
kegiatan
masyarakat
yang
dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya
dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan
masalah
untuk
kesehatan
dan
memenuhi
dibidang
kebutuhannya
lain
yang
dibidang
berkaitan
agar
mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam
rangka meningkatkan mutu hidup.
Tujuan Khusus
1.
Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri
mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka
2.
Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan
berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
3.
Menghasilkan lebih banyak tenaga – tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil
serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa
4.
Meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
a. Angka kesakitan menurun
b. Angka kematian menurun ; terutama Angka Kematian Bayi & Anak
c. Angka kelahiran menurun
d. Menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita.
5
Hand Out IKM – PHC at all /Semester IV - 2008
Pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan,SKM.
Catatan
:
C. CIRI – CIRI PKMD
1.
Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa masyarakat sendiri :
dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan
yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai kebutuhan.
2.
Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan mufakat.
3.
Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta aktif dan swadaya masyarakat dalam
arti : memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumber daya yang dimiliki masyarakat.
4.
Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang ; tidak
mengakibatkan ketergantungan.
5.
Kegiatan dilakukan oleh tenaga – tenaga masyarakat setempat
6.
Memanfaatkan teknologi tepat guna
7.
Kegiatan yang dilakukan sekurang – kurangnya mencakup salah satu dari 8 unsur PHC.
D. PRINSIP – PRINSIP PKMD
1.
Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat walaupun kegiatan tersebut bukan merupakan kegiatan kesehatan
secara langsung. Ini berarti bahwa : Kegiatan tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan
saja, melainkan juga mencakup aspek – aspek kehidupan lainnya yang secara tidak
langsung menunjang peningkatan taraf kesehatan.
2.
Dalam membina kegiatan masyarakat diperlukan kerja sama yang baik antara :
a. Dinas – dinas, Instansi – instansi, Lembaga – lembaga lainnya yang bersangkutan
b. Dinas – dinas, Instansi – instansi, Lembaga – lembaga tersebut dgn. Masyarakat.
3.
Dalam keadaan dimana masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau kebutuhannya
sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh sektor yang bersangkutan.
E. WADAH KEGIATAN PKMD
Karena kegiatan PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa, sedangkann wadah
partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa adalah LKMD, maka Wadah Kegiatan PKMD
adalah LKMD.
Pembangunan PKMD yang bersifat lintas sektoral dengan sendirinya merupakan bagian dari
tugas Tim Pembina LKMD.
6
Hand Out IKM – PHC at all /Semester IV - 2008
Pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan,SKM.
Catatan
:
F. STRATEGI PEMBINAAN
1.
Tim pembina PKMD di masing – masing tingkat sekaligus dijadikan sebagai forum
koordinasi dimasing – masing tingkat
2.
Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh salah satu sektor,
terlebih dahulu dibahas dalam forum koordinasi untuk memungkinkan bantuan dari sektor –
sektor lain untuk menghindari tumpang tindih.
3.
Jenis bantuan apapun yang akan dijalankan harus selalu berdasarkan pada proporsi
kebutuhan masyarakat setempat.
4.
Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan, penilaian,
pembinaan sampai pada perluasan dilakukan oleh masyarakat sendiri dan di mana perlu
dibantu oleh Pemerintah secara lintas program dan lintas sektoral.
5.
Wadah kegiatan PKMD adalah LKMD sesuai Surat Keputusan Presiden No. 28 tantang
Penyempurnaan dan Penempatan Fungsi Lembaga Swadaya Desa menjadi LKMD. Maka
pada dasarnya LKMD merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
6.
PKMD adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk
masyarakat. Pengembangan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah adalah suatu
pendekatan bukan program yang berdiri sendiri.
G. PENGEMBANGAN
DAN
PEMBINAAN
1.
Pengembangan dan pembinaan PKMD berpedoman kepada GBHN
2.
Pengembangan dan pembinaan PKMD dilaksanakan dengan kerja sama lintas program dan
lintas sektoral melalui pendekatan edukatif
3.
Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap kegiatan ; tingkat propinsi oleh
gubernur, tingkat kabupaten oleh bupati, tingkat kecamatan oleh camat.
4.
PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara keseluruhan
5.
Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk mekanisme kerja yang efektif antara instansi
yang berkepentingan dalam pembinaan masyarakat desa.
6.
Puskesmas sebagai pusat pengembangan dan pembangunan kesehatan berfungsi sebagai
dinamisator.
7
Hand Out IKM – PHC at all /Semester IV - 2008
Pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan,SKM.
Catatan
:
H. HAL – HAL YG.
1.
DIPERLUKAN DLM.
PELAKSANAAN KEGIATAN PKMD
Masyarakat perlu dikembangkan pengertiannya yang benar tentang kesehatan dan tentang
program – program yang dilaksanakan pemerintah.
2.
Masyarakat perlu dikembangkan keadarannya akan potensi dan sumber daya yang dimiliki
serta harus dikembangkan dan dibina kemampuan dan keberaniannya, untuk berperan
secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka.
3.
Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat
menyadari bahwa masyarakat mempunyai hak dan potensi untuk menolong diri mereka
sendiri dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka.
4.
Harus ada kepekaan dari para pembina untuk memahami aspirasi yang tumbuh
dimasyarakat dan dapat berperan secara wajar dan tepat.
5.
Harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan berkesinambungan baik antara para
pembina maupun antara pembina dengan asyarakat, sehingga muncul arus pemikiran yang
mendukung kegiatan PKMD.
I. PERSIAPAN BAGI PELAKSANA
Persiapan bagi pelaksana dari masyarakat sangat penting artinya. Persiapan yang dimaksud
dapat dilakukan melalui :
1.
Pelatihan Kader
2.
Kunjungan Kerja
3.
Studi Perbandingan
J. PENGADAAN
FASILITAS
Kelestarian PKMD akan lebih terjamin bila fasilitas yang disediakan dari swadaya masyarakat
melalui potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat yang dapat digali dan dimanfaatkan.
Bila masyarakat tidak memilikinya barulah para penyelenggara pembinaan PKMD berusaha
untuk memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan ketentuan tidak
menimbulkan ketergantungan bagi masyarakat.
8
Hand Out IKM – PHC at all /Semester IV - 2008
Pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan,SKM.
Catatan
:
P
PE
EN
NG
GG
GE
ER
RA
AK
KA
AN
NP
PE
ER
RA
AN
NS
SE
ER
RT
TA
AM
MA
AS
SY
YA
AR
RA
AK
KA
AT
T
((P
PS
SM
M))
PENGERTIAN
PERAN
SERTA
individu,
MASYARAKAT
keluarga
(PSM)
dan
adalah
lembaga
Proses
masyarakat
dimana
t e r m a su k
swasta :
a). Mengambil
tanggung
jawab
atas
kesehatan
diri,
menyehatkan
diri,
keluarga dan masyarakat.
b). Mengembangkan
kemampuan
untuk
keluarga dan masyarakat.
c). Menjadi
pelaku
menggerakkan
perintis
kegiatan
kesehatan
masyarakat
di
dan
pemimpin
bidang
yang
kesehatan
berdasarkan atas kemandirian dan kebersamaan.
TUJUAN
Tujuan umum
Untuk
meningkatkan
jumlah
dan
mutu
upaya
masyarakat
di
bidang kesehatan.
Tujuan Khusus
a). Meningkatkan
kemampuan
pemimpin
/
pemuka
masyarakat
dalam menggerakkan upaya kesehatan.
b). Meningkatkan
kemampuan
organisasi
masyarakat
d a l am
menyelenggarakan upaya kesehatan
c). Meningkatkan
menghimpun
kemampuan
dan
mengelola
masyarakat
dana
/
dalam
sarana
menggali,
masyarakat
untuk kesehatan.
9
Hand Out IKM – PHC at all /Semester IV - 2008
Pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan,SKM.
Catatan
:
BENTUK PSM
1. Ikut dalam menelaah situasi masalah
2. Ikut terlibat dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan,
termasuk penentuan prioritas.
3. Menjalankan
serta
kebiasaan
secara
aktif
hidup
dalam
sehat
dan
atau
mengembangkan
berperan
ketenagaan,
dana dan sarana.
SASARAN PSM :
1. Tokoh Masyarakat ( To-Ga )
2. Organisasi Masyarakat dan Organisasi Profesi
3. Keluarga dan Dasa Wisma
4. Kelompok Masyarakat dengan Kebutuhan Khusus
5. Masyarakat Umum di Desa, Kota dan Pemukiman Khusus.
FAKTOR – FAKTOR YG. MEMPENGARUHI PSM
1. Faktor Masyarakat pada Umumnya :
a. Manfaat kegiatan yang dilakukan
b. Adanya kesempatan berperan serta
c. Keterampilan tertentu yang dapat disumbangkan
d. Rasa memiliki
2. Faktor Tokoh Masyarakat dan Pimpinan Kader
3. Faktor Petugas
4. Faktor Cara Kerja yang Digunakan
5. Faktor lain :
a. Perilaku
Individu
:
sikap,
mental
&
kebutuhan
individu.
b. Perilaku
Masyarakat
:
Keadaan
ekonomi,
politik,
sosbud, pendidikan, agama.
10
Hand Out IKM – PHC at all /Semester IV - 2008
Pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan,SKM.
Catatan
:
TOLOK UKUR KEBERHASILAN PSM
1. Meningkatnya kemampuan kepemimpinan masyarakat
2. Meningkatnya
pengorganisasian
kesehatan
oleh
masyarakat
3. Meningkatnya
peran
serta
masyarakat
dalam
mengelola
dana untuk kesehatan
4. Meningkatnya
penerimaan
masyarakat
terhadap
program
kesehatan.
TEKNIK PENGGERAKAN PSM
1. Menggunakan Ancaman
2. Pemberian Imbalan
3. Menimbulkan Kesadaran
4. Teknik Kombinasi
TINGKAT PSM
1. PSM karena Imbalan
2. PSM karena Paksaan / Perintah
3. PSM karena Identifikasi
4. PSM karena Tuntutan Hak Asasi & Tanggung Jawab
5. PSM yang Disertai Kreasi dan daya Cipta.
ARTI PENTING PSM
1. Dalam Pembangunan Kesehatan :
a. Merupakan unsur mutlak dalam pembinaan kesehatan
b. Kemampuan
hidup
sehat
hanya
dapat
dicapai
melalui peran individu atau masyarakat
c. Kemandirian
masyarakat
untuk
mengatasi
masalah
11
Hand Out IKM – PHC at all /Semester IV - 2008
Pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan,SKM.
Catatan
:
kesehatan
sebagai
kunci
keberhasilan
pembinaan
kesehatan.
2. Dapat
Dikaji
dari
Tercantumnya
dalam
Dokumen
R e s m i,
seperti :
a. GBHN 1993
b. UU No. 23 Tahun 1992
c. SKN.
LANGKAH PEMBINAAN PSM
1. Pertemuan / Pendekatan Tingkat Desa
2. Survey Mawas Diri ( Community Self Survey / CSS )
3. Musyawarah Masyarakat Desa
4. Pelatihan Kader
5. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Oleh Masyarakat
6. Pembinaan Pelestarian Kegiatan
7. Pengenalan Sosio – Budaya Masyarakat Setempat
12
Hand Out IKM – PHC at all /Semester IV - 2008
Pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan,SKM.
Catatan
:
Download