5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1

advertisement
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
2.1.1 Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa Perangkat Lunak adalah pembuatan dan penggunaan
prinsip–prinsip keahlian teknik untuk mendapatkan perangkat lunak yang
ekonomis yang handal dan bekerja secara efisien pada mesin yang
sesungguhnya. Rekayasa Perangkat Lunak mendirikan suatu pondasi
untuk
suatu
proses
perangkat
lunak
yang
lengkap
dengan
mengindentifikasi sejumlah aktivitas kerangka kerja yang berlaku untuk
semua proyek perangkat lunak, terlepas dari hal ukuran dan
kompleksitas. (Pressman, 2010, p13)
2.1.2 Jaringan Komputer
Menurut Lutfi Kurniawan (2012) Jaringan komputer adalah sebuah
sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya seperti:
kabel, switch, HUB, router, dll yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan yang sama.
Tujuan dari jaringan komputer adalah:
1.
Membagi fungsi sumber daya seperti berbagi pemakaian
printer, CPU, RAM, harddisk.
2.
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging,
chatting.
3.
Akses informasi: contohnya web browsing.
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan
komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang
meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan
disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem clientserver, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
5
6
2.1.2.1 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Cakupan
Berdasarkan luas cakupannya, jaringan komputer pada
umumnya dikategorikan menjadi empat ukuran yaitu Personal
Area Network (PAN), Local Area Network (LAN), Metropolitan
Area Network (MAN), & Wide Area Network (WAN). (Bogdan
Ciubotaru, 2013, p13-22)
1.
Personal Area Network (PAN)
Personal Area Netowork (PAN) menggunakan teknologi
transmisi jarak pendek (1 m) dan biasanya dimaksudkan
untuk melayani satu orang. Dalam hal ini, teknologi
komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan berbagai
periferal, seperti printer, scanner, serta keyboard dan mouse
dengan komputer.
2.
Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) biasanya terdapat dalam sebuah
gedung, kampus atau wilayah geografis, hingga beberapa
kilometer dalam ukuran. LAN biasanya dimiliki pribadi dan
tujuan utama mereka adalah untuk menghubungkan komputer
dan sumber daya seperti printer dan unit penyimpanan data
milik unit fungsional tunggal seperti kantor bangunan,
pabrik, sekolah atau universitas.
Tipikal kecepatan transmisi data berkisar antara 10 dan
100 Mbps dengan teknologi terbaru bisa mencapai kecepatan
transmisi hingga 10 Gbps.
Teknologi yang paling terkenal untuk LAN adalah Ethernet,
Distandarisasi sebagai IEEE 802.3.
3.
Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) biasanya meliputi area
ukuran kota. Awalnya, MAN telah dikembangkan untuk
mendistribusikan layanan televisi melalui jaringan TV kabel.
Pengembangan dan peningkatan popularitas internet telah
ditentukan operator untuk menyesuaikan jaringan TV kabel
untuk pengiriman layanan Internet.
7
Beberapa teknologi telah digunakan untuk melaksanakan
MAN. Teknologi ini termasuk Asynchronous Transfer Mode
(ATM), Fiber Distributed Data Interface (FDDI), dan
Switched Multimegabit Data Service (SMDS). Wide Area
Network (WAN).
4.
Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) biasanya mencakup wilayah
geografis yang lebih besar seperti seluruh negeri atau bahkan
benua. WAN terbesar yang dikenal saat ini adalah Internet,
mencakup seluruh dunia. Namun, WAN biasanya dapat
menghubungkan beberapa LAN, MAN, atau bahkan WAN
lainnya,
menyediakan
infrastruktur
backbone
untuk
mengangkut data antara jaringan saling berhubungan.
Secara umum, WAN terdiri dari dua elemen dasar: jalur
komunikasi (yaitu, kabel tembaga, serat optik, radio link) dan
elemen switching (yaitu, router).
Elemen switching menghubungkan dua atau lebih saluran
komunikasi. kapan saja data yang diterima oleh elemen
switching pada jalur komunikasi, itu memutuskan yang
melapisi data harus diteruskan dan mengirimkan pesan pada
baris tertentu.
2.1.2.2 Arsitektur Jaringan
Berdasarkan arsitekturnya jaringan terbagi menjadi 3 yaitu
(Lutfi Kurniawan (2012)) :
1.
Client-server
Yaitu
jaringan
komputer
dengan
komputer
yang
didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan
bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya
adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani
oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak
service/layanan yang diberikan oleh satu komputer.
8
2.
Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi
server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya
dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows
Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama
A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang
dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B
bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file
soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A
berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada
C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu
dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini
dinamakan peer to peer.
Perbandingan kelebihan dan kekurangan dari arsitektur
jaringan client server dan peer to peer menurut R. Khaerul
Huda (2010) :
Kelebihan dan Kekurangan Client Server
Kelebihan Client Server
Kekurangan Client Server
Memberikan keamanan lebih baik.
Membutuhkan software NOS yang
mahal contoh : NT atau server
Windows 2000, XP,Novell, UNIX.
Lebih
mudah
networknya
pengaturannya
besar
administrasinya disentralkan.
bila Membutuhkan hardware yang lebih
karena tinggi dan mahal untuk mesin
server.
Semua data dapat dibackup pada satu Membutuhkan administrator yang
lokasi sentral.
profesional.
Mempunyai satu titik lemah jika
menggunakan satu server, data user
menjadi tak ada jika server mati.
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Client Server
9
Kelebihan dan Kekurangan Peer to Peer
Kelebihan Peer to Peer
Kekurangan Peer to Peer
Pelaksanaan
tidak
terlalu
mahal, Tidak cocok untuk network skala
relatif murah.
besar, administrasi menjadi tidak
terkontrol.
Tidak membutuhkan software server Tiap
NOS ( Network Operating System ).
user harus
dilatih
untuk
menjalankan tugas administrative.
Tidak membutuhkan administrator Keamanan kurang.
network yang handal.
Semua
resource
mesin
yang
tidak
sharing
mempengaruhi
performa.
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Peer to Peer
2.1.2.3 Media Transmisi Jaringan
Adapun media transmisi yang digunakan dalam jaringan
komputer, sebagai berikut (Adethia Pusparini (2009)) :
-
Media Transmisi Nirkabel
Jaringan nirkabel adalah komunikasi antar sistem komputer
dan beberapa macam peralatan telekomunikasi tanpa
menggunakan kabel.
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem
komputer dengan sistem telekomunikasi yang lain dengan
menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel,
seperti : gelombang elektromagnetik, gelombang radio,
gelombang mikro, gelombang satelit, maupun gelombang
inframerah.
Media transmisi dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan ruang
lingkup, sebagai berikut :
•
Nirkabel jarak jauh
Nirkabel jarak jauh biasa disebut dengan komunikasi
dua arah, berikut contohnya :
-
1G (Generasi pertama) : ponsel analog.
10
-
2G (Generasi kedua) : ponsel Digital & PDA.
-
2,5G.
-
GPRS (General Packet Service).
-
Nirkabel 3G (Generasi ketiga).
-
HIGH SPEED DOWNLINK PACKET ACCESSS.
(HSDPA) disebut juga dengan teknologi 3,5G.
-
WiMax : sejauh 6 hingga 10 mil (maksimum 20
sampai 30 mil).
•
Nirkabel jarak dekat
Contoh nirkabel jarak dekat yaitu :
-
Local Area Network (LAN) : Wi-Fi, W-LAN.
-
Personal Area Network (PAN) : Bluetooh, infra
merah, USB Nirkabel.
2.1.2.4 Model Open System Interconnection (OSI)
OSI (Open System Interconnecting) mempunyai tujuh lapisan yaitu
:
1.
Physical Layer
Lapisan fisik disini bertujuan untuk mentransmisikan bit-bit
melewati saluran komunikasi dan memastikan bahwa ketika
satu sisi mengirimkan bit 1 maka sisi penerima harus
mendapatkan bit 1 juga bukan 0. Protokol yang berlaku pada
layer ini adalah DSL, ISDN, Ethernet, Optical transport
network (OTN). Dan perangkat yang digunakan pada layer ini
adalah network adapter, modem, fiber Media Converter.
2.
Data Link Layer
Tugas utama dari lapisan koneksi data adalah untuk
mengubah fasilitas transmisi dasar ke sebuah jalur yang
tampak terlihat bebas dari transmisi yang error tanpa
terdeteksi. Protokol yang berlaku pada layer ini adalah MAC
Address (Media Access Control). Perangkat yang berada pada
layer ini adalah hub, bridge, dan switch layer 2.
3.
Network layer
11
Tugas utama dari lapisan jaringan adalah untuk mengontrol
subnet dan menentukan paket tersebut di arahkan dari sumber
ke tujuan. Protokol yang bekerja pada layer ini adalah IP dan
ARP (Address Resolution Protocol). Perangkat yang bekerja
pada layer ini adalah router dan switch layer 3.
4.
Transport layer
Fungsi dasasr dari lapisan pengirim adalah menerima data
dari lapisan atas
kemudian memecahkannya
menjadi
beberapa bagian kecil jika dibutuhkan, melewatkannya
melewati lapisan jaringan, dan memastikan bagian-bagian
tersebut sampai tujuan dengan tepat. Protokol yang bekerja
pada layer ini adalah TCP dan UDP.
5.
Session layer
Lapisan sesi mengizinkan pengguna di hardware atau mesin
yang berbeda untuk mengaktifkan sesi diantara mereka.
Lapisan ini menawarkan berbagai macam servis. Contohnya
adalah TCP.
6.
Presentation Layer
Tidak seperti lapisan yang berada dibawahnya yang
kebanyakan
melakukan
perpindahan
bit-bit,
lapisan
presentasi menekankan tentang sintag dan semantic dari
informasi yang dikirim. Protokol yang berada dalam level ini
contohnya adalah layanan Workstation (dalam windows NT)
dan juga Network Shell (semacam virtual network computing
(VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
7.
Application layer
Lapisan ini berisi oleh berbagai protokol yang umumnya
digunakan oleh user, contohnya HTTP (Hyper text Transfer
Protocol), FTP (File Transfer Protocol), SMTP (Simple mail
transfer protocol), NFS (network file system). (Tanenbaum,
2011, p43 - 45)
12
2.1.2.5 Model TCP/IP
Model TCP/IP mempunyai 4 lapisan yaitu :
1.
Link layer
Lapisan ini mendeskripsikan koneksi seperti serial dan
Ethernet klasik harus mampu memenuhi kebutuhan dari
lapisan internet yang bersifat connectionless.
2.
Internet layer
Fungsi dari lapisan ini adalah untuk mengizinkan user untuk
menyuntik paket ke berbagai network dan membiarkan paket
tersebut berjalan secara independen ke tujuannya. Protokol di
layer ini sebagai contoh adalah IP ditambah dengan protokol
pendukung yang disebut ICMP (internet control message
protocol).
3.
Transport layer
Lapisan ini di desain untuk mengizinkan entitas sejawat di
sumber dan tujuan untuk membawa percakapan, sama halnya
lapisan di OSI. Dua protokol end-to-end di definisikan di
lapisan ini.pertama adalah TCP (Transmission control
protocol) yang handal dan berorientasi koneksi. TCP
melakukan komunikasi dari sumber ke tujuan untuk
melakukan koneksi. Jadi ada sesi komunikasi sebelum paket
di kirimkan. Kedua adalah UDP (User datagram protocol )
yang tidak handal dan kurang terhadap orientasi koneksi.
UDP tidak melakukan komunikasi terlebih dahulu untuk
mengirim paket dari sumber ke tujuan.
4.
Application layer
Sama seperti lapisan aplikasi di model OSI, di model TCP/IP
lapisan ini juga merupakan kumpulan-kumpulan protokolprotokol yang digunakan untuk berbagai macam tipe aplikasi
seperti HTTP, FTP (File Transfer Protocol), dan masih
banyak lagi. (Tanenbaum, 2011, p46-48)
13
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Smartphone
Smartphone adalah telepon seluler yang menawarkan kemampuan
konektivitas dan komputasi yang lebih canggih melebihi fitur dasar dari
sebuah telepon seluler. Smartphone dianggap sebagai komputer yang
terintegrasi dalam telepon seluler yang dapat menjalankan aplikasi pada
sebuah platform tertentu seperti Java ME. (Jeon, et.al. (2011))
2.2.2 Android
2.2.2.1 Pengertian Android
Android merupakan sebuah sistem operasi mobile yang
didasari versi modifikasi dari Linux. Awalnya dikembangkan oleh
sebuah startup dengan nama yang sama yaitu Android.Inc. pada
tahun 2005, dan Android dibeli oleh Google dan pengembangannya
diambil alih oleh Google.
Google ingin Android untuk menjadi suatu sistem operasi
yang terbuka dan bebas, maka keseluruhan kode Android dapat
diliris dibawah lisensi Apache open source, yang berarti pengguna
Android dapat mengunduh source code secara leluasa. Selain itu
produsen hardware dapat menyesuaikan eksitensi Android mereka
dengan produk lain.
Keuntungan utama dari mengadopsi Android adalah sistem
operasi
yang
menawarkan
pendekatan
seragam
dalam
pengembangan aplikasi. Pengembang hanya perlu mengembangkan
aplikasi Android dan aplikasi yang mereka buat harus dijalankan
pada perangkat Android yang berbeda-beda, selama perangkat yang
didukung menggunakan Android. (Wei-Meng Lee, 2011, p3)
2.2.2.2 Sistem Arsitektur Android
“Android combines the ubiquity of cell phones, the excitement
of open source software. The result is a mobile platform you can’t
afford not to learn. Getting started developing with Android is
easy.” - L.Ashwin Kumar, 2012.
14
Sistem Operasi Android dibagi menjadi lima bagian dalam
empat lapisan utama, yaitu : (Wei-Meng Lee, 2011, p3-p4)
a)
Linux Kernel
Lapisan paling bawah pada arsitektur Android ini adalah
kernel. Lapisan yang berisi semua low–level dalam perangkat
driver untuk komponen hardware dari sistem operasi
Android. Arsitektur Android didasari Linux 2.6 kernel yang
dapat digunakan untuk mengatur keamanan, manajeman
memori, manajemen proses, network stack dan driver model.
b)
Libraries
Android
memiliki
sekumpulan
library
C/C++
yang
digunakan oleh berbagai komponen dalam sistem Android.
Kemampuan – kemampuan ini dilihat oleh para pengembang
melalui kerangka kerja aplikasi. Library memiliki semua
kode
yang menyediakan
fitur utama
pada
Android.
Contohnya, library SQLite menyediakan dukungan database
sehingga aplikasi dapat menggunakannya untuk penyimpanan
data. Library menyediakan fungsionalitas Web-kit untuk
browsing web.
c)
Android Runtime
Runtime Android menyediakan satu set library yang
memungkinkan pengembang untuk menulis aplikasi android
dengan mengunakan bahasa pemograman Java. Runtime
Android
mencakup
memungkinkan
setiap
Dalvic
aplikasi
Virtual
untuk
Machine,
yang
berjalan
dalam
prosesnya sendiri. Dalvik Virtual Machine dirancang khusus
untuk Android dan dioptimalkan untuk perangkat bertenaga
baterai ponsel dengan memori terbatas dan CPU.
d)
Application framework
Kerangka kerja aplikasi yang ditulis dengan pemrograman
java merupakan perangkat yang digunakan oleh semua
aplikasi, baik aplikasi bawaan dari ponsel seperti daftar
kontak dan kotak SMS, maupun aplikasi yang ditulis oleh
15
Google
ataupun
pengembangan
Android.
Android
menawarkan para pengembang yang mempunyai kemampuan
untuk membangun aplikasi yang inovatif. Pengembang bebas
mengambil
keuntungan
dari
hardware,
akses
lokasi
informasi, menjalankan background service, mengatur alarm,
menambahkan peringkat ke status bar, dan masih banyak
lagi.
e)
Application
Pada lapisan ini berisi sekumpulan aplikasi utama seperti :
email client, program Short Message Service (SMS),
kalender, peta, browser daftar kontak dan lain–lain. Semua
aplikasi ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman
Java.
Gambar 2.1 Komponen Utama Sistem Operasi Android
http://www.orangkomputer.com/?m=201006
16
2.2.3 Java
Java adalah sebuah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang
berfungsi penuh. Pada awalnya dikembangkan sebagai solusi untuk
peralatan rumah tangga. Java dapat diintegrasikan langsung ke halaman
web sebagai applet, sehingga membuat internet menjadi jauh lebih
dinamis dan sebagai tempat yang menarik untuk mengumpulkan
informasi. (Russell, 2001, p3-p4)
Java berawal dari sebuah proyek pada tahun 1991 yang diberi kode
sandi green. Tujuan dari proyek ini adalah merancang bahasa komputer
untuk perangkat consumer seperti cable TV box. Karena perangkat
tersebut tidak mempunyai banyak memori dan dikembangkan oleh
banyak perusahaan yang berbeda–beda, maka bahasa yang akan
digunakan harus kecil dan multiplatform. (Charibaldi, 2010, p1)
2.2.4 PHP
2.2.4.1 Pengertian PHP
PHP adalah bahasa scripting pada bagian server yang
dirancang spesifik untuk web. PHP dapat ditambahkan didalam
halaman HTML sehingga perintah PHP yang kita berikan dapat
dieksekusi dan dijalankan setiap kali seseorang mengunjungi
halaman. PHP bersifat open source yang berarti setiap orang
mempunyai akses kedalam source codenya dan dapat mengunakan,
mengubah dan menyebarluaskannya tanpa biaya. (Welling &
Thomson, 2009, p4)
PHP banyak dipakai untuk pemograman situs web secara
dinamis. Ini tersedia untuk sebagian besar system operasi dan
server web, dan dapat mengakases database yang paling umum
termasuk MySQL. (Oracle,2014).
PHP dapat berjalan pada semua jenis system operasi, antara
lain pada Linux dan varian Unix (HP-UX, Solaris dan OpenBSD),
Ms Windows, Mac dan masih banyak lagi. Selain itu PHP juga
dapat berjalan pada beberapa jenis web-server antara lain Apache,
Microsoft IIS, personal web-server, Netscape dan Iplanet Server,
Caudium, Xitami, Omnihttpd, dan masih banyak lagi.
17
PHP juga banyak mendukung database populer yang sering
digunakan dalam beberapa web-server, namun MySQL menjadi
pilihan utama. MySQL adalah sistem database yang paling populer
karena bersifat Open Source. MySQL memiliki sistem Database
yang cepat, handal dan mudah digunakan.
2.2.4.2 Kelebihan dan Kekurangan PHP
Banyak sekali kelebihan yang dimiliki PHP dibandingkan
dengan
bahasa
pemrograman
yang
lain,
Diantaranya
:
(Oracle,2014)
1.
Bisa membuat web menjadi Dinamis.
2.
PHP bersifat Open-source yang berarti dapat digunakan oleh
siapa saja secara gratis.
3.
Program yang dibuat dengan PHP bisa dijalankan oleh semua
sistem operasi karena PHP berjalan secara web base yang
artinya semua sistem operasi bahkan telepon selular yang
mempunyai web browser dapat menggunakan program PHP.
4.
Aplikasi PHP lebih cepat dibandingkan dengan ASP maupun
Java.
5.
Mendukung banyak paket database seperti MySQL, Oracle,
PostgrSQL.
6.
Bahasa pemrograman PHP tidak memerlukan kompilasi
dalam penggunaannya.
7.
Banyak web-server yang mendukung PHP seperti Apache,
Lighttpd, dan IIS.
8.
Pengembangan
Aplikasi
PHP
mudah
karena
banyak
dokumentasi, referensi & developer yang membantu dalam
pengembangannya.
9.
Banyak Aplikasi & Program PHP yang gratis & siap pakai
seperti WordPress, PrestaShop, dan lain-lain.
18
Selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan,
diantaranya :
1.
Jika tidak di encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua
orang & untuk mengencodingnya dibutuhkan tool dari Zend
yang mahal sekali biayanya.
2.
PHP memiliki kelemahan dalam keamanan. Jadi Programmer
harus jeli & berhati-hati dalam melakukan pemrograman &
Konfigurasi PHP.
2.2.5 MySQL
2.2.5.1 Pengertian MySQL
MySQL adalah sebuah Relational Database Management
System (RDBMS) yang cepat dan kuat, yang memungkinkan untuk
menyimpan, mencari, mengurutkan dan mengambil data. Server
MySQL mengontrol akses kedalam data, dan memungkinkan
beberapa pengembang untuk mengerjakannya secara bersamasama, memberikan hak akses yang cepat dan memastikan hanya
orang-orang yang mempunyai wewenang yang mempunyai akses
kedalam database. (Welling & Thomson, 2009, p3)
Keunggulan dari MySQL dibandingkan database yang lain
adalah (STROE, 2011) :
1.
Tidak ada biaya lisensi.
2.
Produk ini open-source, sehingga keterlibatan masyarakat
membuat kemajuan perkembangan menjadi stabil.
3.
Fungsionalitas mirip dengan sistem database lain.
4.
Perusahaan spesialiasi memberikan dukungan default untuk
sistem database.
Server database seperti Oracle, MySQL Oracle, SQL Server,
PostgreSQL atau IBM DB2. Server ini menangani penyimpanan
dan managemen data, dengan penanganan yang lebih baik. Sistem
database harus merespon lebih cepat kepada permintaan,
mengelola dan menyimpan data dengan cara yang lebih efisien, hal
ini dapat berarti pemeriksaan data harus selesai dalam kurung
waktu yang dapat diterima.
19
Bahasa pemrograman seperti PHP (Hypertext Prepocessor),
Java, asp.NET, C#, dan lain-lain. Bahasa pemrograman yang
didukung di server sudah diimplementasi secara langsung pada
produk software yang lain, dengan hubungan pekerjaan, baik yang
berkomitmen maupun tidak. Seperti C#, seperti komponen
Microsoft.Net dioptimalisasi untuk bekerja dengan server Microsoft
Web Internet Information Services (IIS), sama efektifnya dengan
Hypertext Preprocessor (PHP) yang bekerja dengan web server
Apache. MySQL dapat bekerja pada lebih dari 20 sistem operasi
seperti Windows atau Linux. Kinerja, skalabilitas dan sistem
keamanan telah membuat situs terbesar, pada kondisi popularitas
dan lalu lintas penyimpanan di database, yang menggunakan solusi
ini. Diantara para pelanggan yang menggunakan MySQL sebagai
sistem
database
termasuk
platform
individual
seperti
FaceBook.com, NetLog.com atau Big Fish Games
2.2.5.2 MySQL Based Solution
Perbedaan antara MySQL dengan sistem database yang lain
adalah minimal, yang artinya fungsi dan kinerja sama dengan
beberapa pengecualian. Keuntungan utama adalah tentang biaya;
MySQL didistribusikan dengan GNU General Public License
(GPL), yang artinya tidak memerlukan biaya. Dengan memilih
platform berdasarkan sistem operasi Linux dan menggunakan
database MySQL, tingkat keuntungan akan meningkat.
2.2.6 CSS
2.2.6.1 Pengertian CSS
CSS (Cascading Style Sheet) digunakan web desainer untuk
memisahkan model tampilan suatu halaman web dari informasi
pada halaman web tersebut. CSS dapat juga digunakan untuk
mengubah warna dari gambar pada halaman, memberikan warna
latar dan garis tepi, mengubah tampilan visual dari elemen, serta
mengatur seluruh posisi dari halaman. Sebagai tambahan, CSS
membuat HTML terlihat lebih simpel karena seluruh format desain
disimpan pada CSS. (Harris, 2011, p159)
20
2.2.7 User Interface
2.2.7.1 Eight Golden Rules
Dalam pembuatan web harus selalu memperhatikan User
Interface. Ada 8 peraturan dalam merancang User Interface yang
dikenal dengan nama 8 Golden Rules, yaitu : (Shneiderman &
Plaisant, 2010)
1.
Mempertahankan konsistensi : konsistensi pada setiap
komponen yang dibuat harus selalu diterapkan pada setiap
situasi.
2.
Dapat digunakan secara universal : menambahkan fitur
yang dapat digunakan bahkan oleh orang awam.
3.
Memberikan informasi timbal balik : setiap tindakan yang
dilakukan oleh user harus ada respon balik dari sistem.
4.
Merancang sistem pemberitahuan : setiap urutan dari
sebuah tindakan baik dari awal, pertengahan dan akhir harus
mendapat informasi atau pemberitahuan yang jelas.
5.
Mencegah error : sistem akan mengeluarkan petunjuk untuk
user apabila user melakukan kesalahan.
6.
Memudahkan kembali ke tindakan sebelumnya : interface
harus menyediakan tombol untuk kembali ke langkah
sebelumnya.
7.
Mendukung
pengendali
internal
:
sistem
harus
menunjukkan bahwa user yang memegang kendali atas
sistem, bukan sebaliknya.
8.
Mengurangi penggunaan memori jangka pendek : sistem
tidak bole meminta user untuk mengingat kode yang akan
digunakan pada interface berikutnya.
21
2.3 Jurnal / State Of The Art
2.3.1 Pengembangan Sistem Bagi Pembimbing Akademik Untuk
Memantau Perkembangan Mahasiswa
Dosen Pembimbing Akademis (PA) merupakan dosen yang
ditugaskan untuk membimbing
mahasiswa agar dapat berkuliah dengan baik. Banyak diantara para
dosen PA belum melakukan
perannya secara ideal. Pada umumnya mereka hanya memberikan
pengesahan Kartu Rencana Studi, hanya sekedar mengesahkan beberapa
jumlah Satuan Kredit Semester yang boleh diambil dan mata kuliah mana
yang boleh diambil atas dasar Indeks Prestasi yang dicapai sebelumnya,
mengesahkan beberapa jumlah SKS yang telah dicapai guna persyaratan
akademis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan merancang
sistem informasi yang dapat memudahkan dosen PA dalam melayani dan
memantau perkembangan akademik dan kepribadian dari mahasiswa
bimbingannya sehingga rekam jejak mahasiswa dapat dengan cepat
ditelusuri. Sistem dibuat dengan menggunakan Visual Basic dengan
access sebagai basis datanya. Dalam sistem ini sudah terdapat fasilitas
pengambilan mata kuliah dengan validasi mata kuliah prasyarat. Dosen
PA dapat langsung mengetahui total sks yang telah ditempuh dan indeks
prestasi komulatif mahasiswa. Selain mencatat data bimbingan akademik,
sistem ini juga mencatat pengambilan mata kuliah akhir berupa Kerja
Praktek dan skripsi atau Tugas Akhir. Laporan yang dihasilkan dari
sistem ini antara lain Kartu Rencana Studi, transkrip nilai, rekaman
akademik, laporan bimbingan dan daftar dosen PA maupun mahasiswa.
(Setyadi, 2014)
2.3.2 Rancang Bangun Sistem Monitoring Perkuliahan Dengan Metode
Pembelajaran Sstudent Centered Learning (SCL) Di Jurusan Sistem
Informasi ITS
Informasi merupakan faktor penting yang menentukan kesuksesan
sebuah organisasi. Ketepatan dan ketersediaan informasi dibutuhkan
organisasi untuk mendukung proses bisnis utama maupun proses bisnis
pendukung. Maka dari itu, informasi perlu dikelola dengan baik agar
22
dapat menyediakan informasi yang tepat di saat yang dibutuhkan untuk
menjamin keberlangsungan kehidupan sebuah organisasi.
Dewasa ini, pengelolaan informasi organisasi banyak dilakukan
melalui sebuah sistem informasi. Sistem informasi dapat memberikan
informasi masa lalu, sekarang dan gambaran masa depan baik dari dalam
maupun luar organisasi. Informasi yang dihasilkan sebuah sistem
informasi lebih cepat dan tepat, sehingga organisasi dapat memanfaatkan
pada saat membutuhkan.
Jurusan Sistem Informasi (JSI) yang
merupakan salah satu organisasi jurusan yang terdapat di Institut
Teknologi
Sepuluh
Nopember
(ITS)
memiliki
fokus
untuk
mengembangkan kemampuan siswa dengan metode pembelajaran
Student
Centered
Learning
(SCL).
SCL
merupakan
metode
pengembangan kemampuan siswa yang berorientasi pada kebutuhan
siswa dan potensi yang harus siswa miliki. Proses bisnis utama JSI
merupakan Proses bisnis perkuliahan. Proses ini perlu dimonitoring agar
pelaksanaan perkuliahan berjalan dengan baik dan sesuai dengan metode
pembelajaran SCL. Hal yang dicatat pada monitoring perkuliahan antara
lain : kesesuaian perkulihaan dengan rencana, kehadiran dosen maupun
mahasiswa, keaktifan mahasiswa, penilaian tugas mahasiswa dan
lainnya. Dari hasil monitoring tersebut dapat digunakan sebagai bahan
evaluasi baik bagi mahasiswa ataupun dosen sebagai bahan perbaikan
kedepannya. Agar dapat melaksanaakan proses monitoring perkuliahan
dengan
baik,
dibutuhkan
sebuah
sistem
informasi
monitoring
perkuliahan. Saat ini, Jurusan Sistem Informasi sudah memiliki sistem
informasi yang ditujukan untuk membantu proses bisnis monitoring
perkuliahan, namun sistem informasi tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhan bisnis organisasi saat ini yang berubah. Berubahnya sistem
pembelajaran JSI dari metode pembelajaran TCL (Teacher Centered
Learning) ke metode pembelajaran SCL berdampak pada berubahnya
prosedur perkuliahan JSI, sehingga sistem informasi monitoring
perkuliahan yang telah dimiliki tidak dapat mendukung proses dengan
optimal. Sistem monitoring perkuliahan yang ada masih belum mengacu
pada sistem pembelajaran SCL dan masih belum sepenuhnya mendukung
monitoring perkuliahan karena masih terdapat beberapa error secara
23
teknis. Dibutuhkan aplikasi sebuah sistem informasi baru yang dapat
memenuhi kebutuhan monitoring perkuliahan yang dibutuhkan JSI saat
ini. Dengan sistem informasi monitoring perkuliahan yang baru,
kekurangan yang terdapat pada sistem monitoring perkuliahan yang ada
diharapkan dapat diperbaiki dan dapat mendukung pemenuhan kebutuhan
bisnis JSI. (Wibowo, 2010)
2.3.3 GISMO: a Graphical Interactive Student Monitoring Tool for
Course Management Systems
Course Management System (CMS) adalah sebuah tipe aplikasi
perangkat lunak yang memungkinkan instruktur untuk mengirimkan
informasi ke murid, membuat materi pelajaran, mempersiapkan tugas dan
ujian, melakukan diskusi dan mengatur kelas jarak jauh melalui internet.
CMS telah mencapai popularitas yang tinggi di universitas di berbagai
belahan dunia untuk kelebihan menyediakan edukasi jarak jauh berbasis
web dengan fleksibilitas dan kenyamanan dari komunikasi client – server
di web. Penelitian edukasi menunjukan sejumlah masalah mengunakan
CMS di pembelajaran jarak jauh, seperti murid akan merasa terisolasi
karena kurangnya kontak dengan guru dan teman sekelas, kehilangan
motivasi dan merasa sulit untuk berhasil dalam pelajaran tanpa bantuan
institusional. Literatur penelitian edukasi juga menunjukan bahwa
memantau pembelajaran murid juga sebuah komponen penting untuk
pendidikan yang mempunyai kualitas. Kami mempertimbangkan Moodle
Software untuk digunakan dalam masalah ini, database internal Moodle
menyimpan log data dari aktifitas di sebuah pelajrana dan mempunyai
fitur monitor yang bernama activity report, yang memungkinkan
instruktur untuk melihat beberapa data statistik, seperti jumlah akses
murid kepada setiap sumber, atau jumlah murid yang ikut dalam
pelajaran. Instruktur dapat mengunakan informasi ini untuk memonitor
aktifitas murid dan mengidentifikasi potensi masalah. Tetapi, informasi
ini biasa disediakan dalam format tabel, dan sering sulit dimengerti.
Dalam projek ini, kami mengunakan Information Visualisation (IV),
teknik untuk menampilkan secara grafis data multidimensional berjumlah
besar yang dikumpulkan oleh Moodle’s activity report tool. Kami
mengimplementasikan sebuah monitoring tool grafis berdasarkan
24
pengalaman kami dengan penelitian CourseVis. Tool yang mengunakan
teknik IV (Information Visualisation) untuk membuat representasi grafik
yang dapat digunakan oleh instruktur, yang dapat membantu mereka
untuk mendapatkan sebuah pengertian tentang murid mereka dan
menjadi sadar tentang apa yang terjadi di kelas jarang jauh. (Mazza,
2004)
Download