SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ADIDAS SISTEM

advertisement
Tugas : Individu
Sistem informasi manajemen adidas
Dosen :
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc(CS)
Oleh :
Galih Arief Saksono
P0560101141.45
Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis
Institut Pertanian Bogor
2011
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Sistem Informasi Manajemen ..................................................... 3
III. PEMBAHASAN
3.1. Profil Perusahaan ...................................................................................... 5
3.2. Produk ....................................................................................................... 5
3.3. Mitra.......................................................................................................... 5
3.4. Pemasok .................................................................................................... 5
3.5. Pelanggan .................................................................................................. 5
3.6. Lingkungan Bisnis ................................................................................... 5
IV. PERENCANAAN SISTEM INFORMASI
4.1. Database Terpadu...................................................................................... 6
4.2. Sistem CRM (Customer Relationship Management)................................ 6
4.3. Sistem SCM (Supply Chain Management) ............................................... 8
4.4. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) ........................................... 9
4.5. Pemanfaatan Internet, Intranet dan Ekstranet .......................................... 10
4.5.1. Internet .............................................................................................. 11
4.5.2. Intranet .............................................................................................. 12
4.5.3. Ekstranet............................................................................................ 12
4.6. Pengamanan Sistem Informasi.................................................................. 13
V. KESIMPULAN ....................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Halaman
Hubungan Faktor-faktor dalam CRM (Customer Relationship
Management).............................................................................. 8
Integrasi Informasi melalui Sistem ERP..................................... 10
Sistem Jaringan Berlapis ............................................................ 11
Titik-Titik Utama Pengamanan Jaringan .................................... 14
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Industri peralatan olah-raga merupakan salah satu industri yang cukup
berkembang pesat dalam beberapa dekade belakangan ini, hal ini dapat terjadi
karena beberapa perhelatan akbar dalam dunia olah-raga hampir setiap tahun
diadakan yang sehingga menarik peminat penonton untuk membeli beberapa
produk yang digunakan atlet yang digemarinya. Sebagai contoh adalah saat
perhelatan kejuaraan sepak bola piala dunia maka akan mengakibatkan
permintaan akan produk peralatan sepak bola menjadi meningkat, baik
diakibatkan permintaan dari atlet peserta kejuaraan maupun para penonton atau
penggemar sepak bola.
Salah satu produsen peralatan olah raga yang cukup menguasai pangsa
pasar dunia adalah Adidas. Perusahaan dari Jerman tersebut menduduki peringkat
ke-2 dalam pangsa pasar industri peralatan olah raga setelah Nike. Dalam
rivalitasnya dengan Nike, Adidas melakukan beberapa strategi promosi yang
cukup berpengaruh terhadap pemasaran produknya yaitu menjadi sponsor utama
kejuaraan sepak bola piala dunia serta piala eropa. Untuk mempertahankan serta
mengembangkan reputasi sebuah perusahaan maka diperlukan sebuah sistem
informasi yang akan memperbaiki kinerja perusahaan tersebut. Pengembangan
industri perlatan olah-raga perlu mendapatkan perhatian yang besar khususnya
dalam penciptaan sebuah sistem informasi manajemen dengan penggunaan sarana
Teknologi Informasi (TI) yang memudahkan. Konsep kemudahan sistem ini
bukan hanya bagi konsumen tetapi juga bagi produsen yang memiliki volume
yang sangat besar serta cakupan pemasaran yang sangat luas.
1.2. Tujuan
Mengidentifikasi sistem informasi manajemen yang digunakan Adidas.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Sistem Informasi Manajemen
Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang
mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan dengan
yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Istilah
sistem informasi manajemen (SIM) atau management information system (MIS)
sebenarnya menunjukkan sistem-sistem informasi fungsional, yaitu sistem-sistem
informasi yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi.
Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi-informasi
(information) dari data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para
pemakainya. Sistem informasi dapat diterapkan secara internal dan eksternal
perusahaan. Secara eksternal, sistem informasi yang ada ditarik keluar
menjangkau ke pelanggan. Secara internal sistem informasi dapat diterapkan di
dalam fungsi-fungsi organisasi atau di tingkatan-tingkatan organisasi. Sistem
informasi secara sederhana dapat dikatakan bahwa kelompok dari sumberdaya
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software, program dan prosedur),
orang (pengelola dan pengguna) untuk melaksanakan pengolahan data untuk
menghasilkan informasi.
Agar dapat berguna informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut:
•
Tepat kepada orangnya atau relevan (relevance)
•
Tepat waktu (timeliness)
•
Tepat nilainya atau akurat (accurate)
Aktivitas utama sistem informasi adalah koleksi dan pemasukan data (data
gathering and data entry), pengolahan, produksi informasi, penyimpanan dan
kontrol. Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi.
Pengolah informasi adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual.
Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, elemen-elemen non
komputer atau kombinasinya.
Konsep sistem akan makin berguna dengan memasukkan dua komponen
tambahan umpan balik dan pengendali. Umpan balik merupakan data mengenai
kinerja sistem dan pengendali melibatkan pengawasan dan pengevaluasian umpan
balik untuk menetapkan apakah sistem bergerak menuju pencapaian tujuan atau
tidak. Sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, akan tetapi sistem ada
dan berfungsi dalam lingkungan yang berisi sistem-sistem lainnya. Apabila sistem
adalah salah satu dari komponen sistem yang lebih besar, maka akan disebut
sebagai subsistem, dan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungan.
Konsep sistem informasi terdiri 6 komponen jika diterapkan ke dalam fungsi
akuntansi akan menjadi Sistem informasi akuntansi (accounting information
system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan. Jika konsep sistem yang
sama diterapkan di fungsi keuangan, maka akan menjadi sistem informasi
keuangan (financial information system). Sistem-sistem lainnya yang diterapkan
di fungsi-fungsi organisasi adalah Sistem informasi pemasaran (marketing
information system), Sistem informasi produksi (production information system)
atau manfacturing information system dan sistem informasi sumberdaya manusia
(human resource information system). Sistem-sistem informasi tersebut dikenal
dengan nama sistem informasi manajemen (management information system).
Di dalam organisasi, arus informasi dalam perusahaan mengalir secara vertikal
dan horisontal. Arus informasi vertikal dibedakan menjadi arus informasi vertikal
ke atas dan vertikal ke bawah. Arus informasi vertikal ke bawah berupa strategi,
sasaran, dan pengarahan. Arus informasi vertikal ke atas berupa ringkasan kinerja
organisasi.
Sistem teknologi informasi dikatakan strategis jika aplikasi dari satu atau lebih
sistem-sistem teknologi informasi tersebut mendukung dan melaksanakan atau
mengimplementasikan satu atau lebih strategi-strategi kompetisi sebagai berikut:
•
Cost leadership (keunggulan biaya)
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat
mencapai posisi sebagai produsen dengan biaya terendah di dalam
industri.
•
Product differentiation
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat
menyediakan produk atau jasa yang berbeda atau unik dengan nilai yang
lebih besar kepada pelanggan dibandingkan dengan pesaing-pesaing
lainnya.
•
Focus strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat
membantu perusahaan memfokuskan pada produk atau jasa khusus di
suatu niche khusus di dalam organisasi.
•
Innovation strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat
menemukan cara khusus dalam berbisnis yaitu dengan menyediakan
produk atau jasa inovasi terbaru yang belum dilakukan oleh pesaingpesaingnya.
•
Alliance Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat
membuat hubungan kerja sama yang menguntungkan dengan pemasok,
perusahaan lain dan bahkan dengan pesaing-pesaingnya.
•
Growth Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika membantu
mengembangkan dan mendiversifikasi pasar.
•
Quality Strategy
Suatu sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika membantu
meningkatkan kualitas dari produk dan jasa.
III. PEMBAHASAN
3.1. Profil Perusahaan
Nama perusahaan : ADIDAS
Alamat
: Herzogenaurach, Jerman
Email
: adidas.com
Web mail
: adidas-group.com
Tagline perusahaan : Impossible is Nothing
3.2. Produk
Produk yang dihasilkan antara lain sepatu, kostum, jaket, serta asesoris
olah-raga dari berbagai bidang seperti atletik, seluncur es, tennis, sepak bola,
renang, bola basket, golf, bela diri, dan lain-lain.
3.3. Mitra
Bekerjasama dengan beberapa desainer terkenal mengeluarkan produk
baru dengan segmen yang berbeda seperti contohnya bekerja sama dengan
perancang Stella Mcartney untuk mrnghasilkan busana casual serta beberapa
diferensiasi berupa parfum dan asesoris casual lainnya.
3.4. Pemasok
Pemasok merupakan pabrik yang menghasilkan bahan baku untuk
produksi berasal dari berbagai penjuru belahan dunia sehingga mampu menguasai
pasar di berbagai benua. Mayoritasnya berada di Asia, misalnya di Cina,
Indoensia, Taiwan, selain itu terdapat juga di Brazil dan Turki.
3.5. Pelanggan
Berasal dari seluruh kalangan masyarakat yang tersebar diseluruh dunia.
3.6. Lingkungan Bisnis
Industri
peralatan
olah-raga
berkembang
cukup
pesat
sehingga
menghasilkan peluang maupun ancaman berupa persaingan yang cukup tinggi.
Tantangan terbesar dalam pengembangan usaha ini adalah kreatifitas baru dan
munculnya competitor.
IV. PERENCANAAN SISTEM INFORMASI DAN
INTERNETWORKING
4.1. Database Terpadu
Sejak
berdirinya,
salah
satu
kunci
keberhasilan
Adidas
adalah
kemampuannya dalam bidang teknologi informasi. Sejak awal Adidas telah
mempunyai suatu sistem database yang teratur dan sangat baik. Database yang
telah ada ini kemudian dimanfaatkan lebih jauh dan diintegrasikan dengan
kebutuhan masa kini. Beberapa sistem yang terjalin adalah sistem CRM
(Customer Relationship Management), sitem SCM (Supply Chain Management)
dan ERP (Enterprise Resource Planning).
Untuk melakukan peralihan dari sistem database konvensional menjadi
sistem baru yang lebih terintegrasi, Adidas melakukan BPR (Business Process
Engineering). Para mitra utama juga dituntut untuk melakukan proses BPR,
walaupun pada tingkat yang berbeda dari yang dilakukan oleh Adidas.
4.2. Sistem CRM (Customer Relationship Management)
Sistem CRM adalah suatu sistem, metodologi, strategi, perangkat lunak
(software) dan aplikasi berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan
untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan. CRM terdiri atas tiga
unsur pokok yaitu manusia, teknologi dan proses (Gambar 1).
Adidas memanfaatkan sistem CRM secara cukup intensif. Antara lain
pemanfaatannya adalah untuk mengelola program membership. Setiap pelanggan
diberikan kartu identitas untuk setiap produk yang telah dibelinya. Dengan adanya
kartu identitas tersebut Adidas dapat diakses langsung oleh pelanggan untuk
memberikan masukan terhadap produk yang dihasilkan sehingga mampu
meningkatkan kepuasan pelanggan. Strategi lain yang dilakukan Adidas adalah
menjaga hubungan dengan ritelnya di setiap wilayah sehingga mampu
mempertahankan pertumbuhan pasar. Rencana yang akan dijalankan adalah untuk
menyediakan agen internal untuk melakukan layanan penjualan yang solid dengan
profil pelanggan kelas atas untuk retailers. Infesisensi juga itu harus dihilangkan
untuk menyediakan agen akses ke terintegrasi dan data pelanggan yang relevan.
Dengan menggunakan CRM untuk fokus pada kelompok konsumen utama, adidas
berusaha untuk memperkuat pangsa pasar dan mendukung perjalanan kembali ke
nomor satu.
Berikut 8 kunci keberhasilan Adidas dengan CRM :
1. Menjaga hubungan baik dengan pihak ke-3, dalam hal ini berupa
pengecer ritel kecil.
2. Membangun
kasus
bisnis.
Sebelum
implementasi,
adidas
mengembangkan kasus bisnis menguraikan lingkup proyek,
anggaran dan target kiriman, dan tujuan kuantitatif dan kualitatif.
3. Saldo efisiensi dan fokus pelanggan. Sejak tahun 2003, teknologi
berbasis efisiensi dipotong € 758.000 dalam biaya dalam kelompok
Layanan Compact sementara profil pelanggan yang lengkap
membantu Adidas menangkap ROI dari keintiman pelanggan yang
lebih erat.
4. Percontohan
pertama.
adidas
mengambil
langkah-langkah
tambahan dalam rencana CRM dalam rangka untuk mengkompilasi
takeaways untuk peluncuran lebih lanjut. Berdasarkan keberhasilan
seorang percontohan awal ini, adidas berencana untuk komponen
CIC peluncuran mySAP CRM di seluruh Eropa dan AS dalam
beberapa bulan ke depan.
5. Fokus pada pelanggan berharga. adidas ritel dipisahkan ke dalam
tiga kelompok sesuai dengan nilai mereka untuk perusahaan. Hal
ini memungkinkan Adidas untuk mengalokasikan sumber daya
yang optimal untuk pengecer yang tepat pada waktu yang tepat,
mengurangi limbah dan pemotongan biaya.
6. Maksimalkan setiap interaksi. Sebelum CRM , Jasa Compact di
agen penjualan tidak memanfaatkan peluang pendapatan sementara
tangkas perintah. Melalui tahun 2003, agen yang digunakan
mySAP CRM CIC untuk membuat rekomendasi yang ditargetkan,
sehingga € 257.000 pendapatan tambahan.
7. Membangun channnel ralationship.CRM strategi telah membantu
Adidas
memupuk
kemitraan
yang
kaya
yang
mampu
mempengaruhi hasil akhirnya adalah hubungan pelangan. Hasilnya
adalah hubungan yang kuat dengan pengecer
dan lebih
memnghasilkan kepuasan pelanggan dan lebih terintegrasi ke
konsumen akhir.
8. Konsultasikan pengguna akhir. Tim adidas proyek CRM termasuk
pengguna akhir dari solusi CRM mySAP CIC. Hal ini terus
pelaksanaan difokuskan pada pemberdayaan pengguna dalam
rangka untuk mendorong kembali untuk mencapai investasi serta
indikator kunci keberhasilan
Gambar 1. Hubungan Faktor-faktor dalam CRM (Customer Relationship
Management)
4.3. Sistem SCM (Supply Chain Management)
Sistem SCM adalah suatu sistem, metodologi, strategi, perangkat lunak
(software) dan aplikasi berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan
untuk mengelola hubungannya dengan para pemasok.
Supply Chain Management (SCM) adalah pengelolaan semua proses untuk
merancang, manufaktur operasi, koordinasi, dan pengendalian, layanan, dan
sistem distribusi. Untuk menggambarkan apa definisi abstrak berarti, kita
berikutnya menjelaskan rantai pasokan untuk sepatu olahraga disesuaikan dan
menggambarkan beberapa aspek khas dari Supply Chain Management. Contoh ini
akan memberi Anda pemahaman yang baik tentang jenis tantangan kita berurusan
dengan dalam Manajemen Supply Chain. Beberapa tahun lalu, Adidas memulai
sebuah konsep baru untuk menyediakan pelanggan dengan produk baru dan
inovatif: sepatu disesuaikan dengan individu pelanggan . Inovasi adalah bahwa
pelanggan dapat memesan sepatu olahraga yang disesuaikan dengan kaki mereka.
Sebagai contoh, panjang dan lebar masing-masing sepatu disesuaikan dengan kaki
pelanggan. Selain itu, pelanggan dapat memilih dari berbagai macam pilihan
desain seperti warna dan bordir. Dan pelanggan dapat memutuskan pada profil
pejantan,
tergantung
pada
penggunaan
yang
dimaksudkan
sepatu.
Ini
menyediakan pelanggan dengan dimensi baru fleksibilitas. Sepatu buatan tangan
selalu dipasang ke kaki pelanggan. Layanan baru Adidas juga sesuai dengan
sepatu untuk kaki pelanggan , serta menghasilkan sepatu di fasilitas produksi
massal. Oleh karena itu, harga sebuah sepatu Adidas secara signifikan lebih
rendah dari sepatu buatan tangan. Adidas berlabel inisiatif baru untuk produk ini
mi adidas
4.4. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)
Sistem informasi ERP (Entreprise Resource Planning) merupakan suatu
sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa
yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang
berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan
bersangkutan (Gambar 2). Dalam Perkembangan ERP tidak terlepas dari
perkembangan rekayasa pabrikasi (manufacturing) itu sendiri. Kebutuhan akan
informasi dari proses pabrikasi juga semakin banyak yang akan berguna bagi
setiap pelaku dari pabrikasi baik pelaksanan maupun pengambil keputusan.
Perkembangan ERP melalui tahapan yang sangat lama dengan mengembangkan
dari sistem yang telah lahir sebelumnya. Adidas memanfaatkan sistem ERP
dengan . Pemanfaatan yang utama adalah perencanaan penggunaan bahan baku,
dengan mempertimbangkan pesanan, estimasi permintaan pasar dan ketersediaan
bahan baku. Dalam upaya untuk menghilangkan waktu respon yang lama, adidas
bekerja sama dengan AT & T untuk mengembangkan dan menerapkan
manajemen pesanan sistem perangkat lunak untuk perwakilan bidang penjualan.
Sehingga Adidas tidak sendirian dalam melakukan usahanya.
Gambar 2. Integrasi Informasi melalui Sistem ERP
4.5 Pemanfaatan Internet, Intranet dan Ekstranet
Salah satu komponen penting dari teknologi informasi adalah tersedianya
jaringan komunikasi yang dapat digunakan oleh berbagai individu atau
perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efiktivitas.
Sistem jaringan komunikasi terdiri atas beberapa lapisan (Gambar 3), yaitu:
•
Internet
•
Intranet
•
Extranet
Tentu saja Adidas tidak akan melewatkan kesempatan untuk memanfaatkan
jaringan ini. Terbentuknya suatu jaringan yang baik dapat mengatasi
permasalahan rintangan geografis, waktu, biaya dan struktur. Adidas Untuk
memiliki kebijakan tersendiri dalam memanfaatkan setiap lapisan jaringan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Adidas adalah sebuah virtual
company, dimana terdapat sistem informasi yang digunakan untuk menjembatani
Adidas, pemasok dan
pelanggannya. Sebagai virtual company Adidas
memanfaatkan penggunaan E-Commerce, Internet, dan World Wide Web.
Gambar 3. Sistem Jaringan Berlapis
4.5.1. Internet
Internet adalah suatu jaringan komputer publik yang luas dan mendunia,
yang dapat menghubungkan jutaan pengguna komputer di seluruh dunia. Di
dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi baik statis, dinamis maupun
interaktif.
Fasilitas yang tersedia di internet antara lain adalah layanan e-mail,
network news, file transfer (FTP), remote login (telnet), pencarian informasi
(Gopher dan WWW), komunikasi audio dan video. Adidas mempergunakan
internet ini untuk menghubungkan seluruh pihak yang berkepentingan, mulai dari
Adidas sendiri, mitra, pemasok, pelanggan, dan instansi lainnya (misalnya
pemerintah dan konsulat di luar negeri).
Penggunaan internet pada Adidas adalah:
•
Sebagai media publikasi informasi dan promosi. Pengguna internet di
seluruh dunia bisa mendapatkan informasi mengenai profil perusahaan dan
mitra-mitra utama, informasi mengenai ukiran jati secara umum, serta
informasi produk-produk ukiran secara spesifik.
•
Sebagai media komunikasi antara Adidas, mitra-mitra utama, pemasok,
pelanggan (dan bahkan calon pelanggan), serta berbagai instansi.
•
Pemanfaatan e-commerce yang memungkinkan terjadinya kontak transaksi
perdagangan.
Dengan penggunaan internet, Adidas mempunyai jangkauan pasar yang sangat
luas yaitu pasar global. Pelanggan dapat berasal dari negara manapun dan dapat
melakukan transaksi atau pemesanan kapanpun.
Untuk menunjang perluasan pasar, Adidas membuat website yang menarik
dengan katalog lengkap dan informatif yang dapat diakses kapan saja dan dari
mana saja.
4.5.2. Intranet
Intranet adalah suatu jaringan internal antara beberapa perusahaan atau
instansi yang berafiliasi. Akses intranet memerlukan identifikasi pengguna dan
password, hingga hanya dapat diakses oleh pengguna tertentu. Pengguna intranet
secara otomatis memiliki akses internet, namun tidak berlaku sebaliknya.
Adidas
memanfaatkan
intranet
sebagai
sarana
untuk
melakukan
komunikasi internal antara Adidas sendiri dengan mitra-mitra utamanya. Seluruh
karyawan Adidas dan mitra-mitra utama memiliki user name dan password
tersendiri.
4.5.3. Ekstranet
Ekstranet adalah jaringan komputer yang digunakan oleh perusahaan
dalam rangka menyediakan informasi nonpublik kepada pihak-pihak tertentu,
seperti rekan bisnis atau konsumen. Ekstranet mungkin terlihat mirip dengan Web
biasa, namun pengguna harus memasukan password atau menggunakan enkripsi
digital untuk menggunakannya. Sebagai contoh, jasa kurir Federal Express
menggunakan ekstranet yang memungkinkan konsumen melacak paket yang
dikirim menggunakan nomor pelacakan paket.
Penggunaan ekstranet pada Adidas antara lain adalah:
•
Sebagai media pertukaran informasi antara Adidas, mitra, pemasok dan
pelanggan yang telah terdaftar. Calon pelanggan yang mendaftarkan diri
otomatis akan dapat mengakses ekstranet.
•
Sebagai sarana pemantauan account secara online dan realtime bagi para
pemasok dan pelanggan yang terdaftar.
4.6 Pengamanan Sistem Informasi
Perkembangan teknologi di bidang informasi yang sangat pesat memiliki
berbagai dampak, baik positif maupun negatif, pada kehidupan manusia. Salah
satu dampak negatif adalah timbulnya kejahatan informasi. Selain itu sistem
informasi juga memiliki berbagai kerawanan yang harus dikenali agar dapat
diantisipasi. Tindakan yang diambil untuk meminimalkan dampak negatif dan
mengelola kerawanan adalah merancang pengamanan sistem informasi.
Beberapa unsur pengamanan sistem informasi:
•
Pengamanan fasilitas dan hardware secara fisik
•
Pengamanan akses dan wewenang
•
Pengamanan data elektronik, mencakup menjamin ketersediaan data,
mencegah kerusakan dan korupsi data, mencegah penggunaan data oleh
pihak yang tidak berhak, menjamin pemuktahiran dan validitas data.
•
Pengamanan komunikasi jaringan dalam pemanfaatan internet, ekstranet
dan intranet.
Dari berbagai metoda yang tersedia untuk melakukan pengamanan sistem
informasi, Adidas memilih untuk menerapkan beberapa cara berikut ini:
•
Pengaturan authentification. Setiap karyawan, baik Adidas maupun mitramitra utama, memiliki username dan password masing-masing.
•
Pengaturan ruangan-ruangan khusus sebagai pusat kegiatan sistem
informasi. Di setiap kantor mitra-mitra utama terdapat ruangan khusus
komputer, yang hanya dipakai selama jam kerja normal. Sedangkan di
kantor Adidas, terdapat ruangan komputer untuk pengguna, dan ruangan
server khusus, keduanya selalu dimonitor selama 24 jam sehari. Hal ini
diperlukan, karena intranet terhubung dengan seluruh dunia, dan kadang
membutuhkan respon yang cepat pada jam berapapun.
•
Pengaturan akses penggunaan komputer. Setiap karyawan, baik Adidas
maupun mitra-mitra utama, memiliki pengaturan akses masing-masing,
sesuai dengan jenis pekerjaan dan tanggung jawabnya. Sebagai contoh,
bagian penjualan mempunyai akses terhadap data pelanggan dan transaksi
penjualan, dan bagian pembelian mempunyai akses terhadap data pemasok
dan transaksi pembelian, sedangkan bagian akunting mempunyai akses
terhadap segala jenis data transaksi, baik penjualan maupun pembelian.
Sistem komputer dan internetworking dapat mengenali tingkat akses
seseorang berdasarkan username orang tersebut.
•
Penggunaan anti virus secara intensif.
•
Penggunaan beberapa metoda pengamanan jaringan, misalnya firewall dan
network scanner (Gambar 4).
•
Pelaksanaan backup data secara periodik di media penyimpanan hard disk
eksternal dan DVD.
•
Adanya tim khusus di Adidas yang bertugas untuk mengawasi penggunaan
sistem informasi baik internal maupun eksternal. Tim ini juga siap sedia
setiap saat untuk menangani masalah-masalah normal maupun tidak
normal seputar sistem informasi dan internetworking, baik masalah Adidas
sendiri maupun masalah mitra, pemsok ataupun pelanggan-pelanggan
utama.
•
Pengamanan transaksi e-commerce.
Gambar 4. Titik-Titik Utama Pengamanan Jaringan
V. KESIMPULAN
Kesimpulan dari paper ini adalah:
1. Perencanaan sistem informasi dan internetworking pada Adidas bersifat
menyeluruh, dengan mempertimbankan semua pihak yang berkepentingan,
terutama mitra, pemasok dan pelanggan.
2. Sistem informasi dan internetworking yang dirancang Adidas mampu
meningkatkan daya saing secara global.
3. Dalam pengembangannya Adidas bekerjasama dengan AT&T untuk
memudahkan pelaksanaaan sistem ERP.
DAFTAR PUSTAKA
Hartoyo, jogiyanto. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi
http://www.adidasgroup.com/en/investorrelations/assets/pdf/annual_reports/2010/
GB_2010_En.pdf.
http://www.adidas.com/campaigns/stella/fw11/content/default.asp?strCountry_adi
dascom=com.
http://www.adidasgroup.com/en/sustainability/suppliers_and_workers/default.aspx.
Inside-adidas-Inventory-Management-Initiative-0001.htm.
www1.sap.com/uk/.../pdf/CCS_Adidas_exec_summary.pdf
O’brien, James A. 2005. Introduction to Information System-USA. Mc Grow Hill
Download