I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam model dinamik, pembahasan seringkali hanya berkisar pada masalah titik tetap, kestabilan dan analisanya dengan menggunakan parameter-parameter yang sudah diberikan atau diketahui. (Gao 1995, Ackerman 1986). Pada kenyataanya, nilainilai parameter tersebut sulit diperoleh pada dunia nyata. Di sisi lain apabila terdapat sejumlah data pengamatan, belum tentu model yang dipunyai cocok dengan data tersebut. Tulisan ini membahas tentang teknik pendugaan parameter model dinamik berdasarkan segugus data pengamatan untuk suatu model yang sudah diketahui. Pendugaan parameter dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung jika segugus data diberikan beserta representasi model dinamiknya. Pendugaan parameter model dinamik secara tidak langsung dimulai dengan mencari solusi analitik dari model dinamik kemudian dilanjutkan dengan melakukan regresi. Namun tidak semua model dinamik dapat ditentukan solusi analitiknya. Oleh karena itu, diperkenalkan pendugaan secara langsung yakni dengan menggunakan metode pendugaan parameter model dinamik. Metode yang sering digunakan adalah metode kuadrat terkecil. Pendugaan parameter model dinamik dengan menggunakan metode kuadrat terkecil telah diaplikasikan pada beberapa model dinamik. Model yang digunakan dalam tulisan ini adalah model dinamik epidemik HIV/AIDS (De Arazoza 1999). Model dinamik epidemik HIV tersebut berupa model nonlinear, selanjutnya model dinamik HIV/AIDS akan diduga parameternya berdasarkan segugus data pengamatan dengan metode kuadrat terkecil. 1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah: 1. Mengkaji metode pendugaan parameter suatu model dinamik. 2. Mengimplementasikan metode pendugaan parameter kuadrat terkecil pada model dinamik epidemik HIV ke dalam program Mathematica. II LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Diferensial Biasa Persamaan diferensial biasa diartikan sebagai suatu persamaan yang melibatkan turunan pertama atau lebih dari fungsi sebarang y, terhadap peubah x, yang dinyatakan sebagai : F ( x, y , y ', y '', ..., y (n) )=0 (1) (Rice 1993) 2.2 Persaman Diferensial Mandiri Persamaan diferensial mandiri didefinisikan sebagai persamaan diferensial yang secara eksplisit tidak menyertakan variabel waktu t . Misalkan diberikan persaman diferensial orde 1. dx (2) = F ( x) dt Persamaan diferensial (2) adalah mandiri karena tidak menyertakan t pada ruas sebelah kanan. (Lomen 1988) 2.3 Sistem Persaman Diferensial Mandiri Bila persamaan diferensial F ( x ) pada persamaan (2) adalah suatu matriks berukuran m x m, maka diperoleh sistem persamaan diferensial mandiri berikut: dxi = Fi ( x1 , x2 ,..., xm ) untuk i =1,2,..., m dt atau dx1 = F1 ( x1 , x2 , ..., xm ) dt (3) dx2 = F2 ( x1 , x2 , ..., xm ) dt # dxm dt ## # # = Fi ( x1 , x2 ,..., xm ) Jika pada persamaan (3) x1 , x2 ,..., xm dinyatakan sebagai vektor x, maka diperoleh bentuk sistem persamaan mandiri sebagai berikut: