BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan

advertisement
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
V.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan atas fungsi sumber daya manusia pada PT
Linda Gallery Sejahtera yang telah dikemukakan dimana terdapat beberapa kelemahankelemahan yang terjadi sehingga mengakibatkan fungsi atas sumber daya manusia
menjadi kurang efisien dan efektif didalam pelaksanaannya, maka dalam bagian terakhir
ini merupakan simpulan dari hasil penelitian sebagai berikut:
1. Penerimaan dan penyeleksian karyawan baru perusahaan lebih mementingkan
sumber dari internal dibandingkan sumber eksternal perusahaan. Hal ini disebabkan
karena perusahaan merasa lebih nyaman jika merekrut karyawan yang sudah terlebih
dahulu memiliki hubungan dengan pihak intern perusahaan. Sehingga mengakibatkan
terjadinya kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu kurang serta kurang juga
membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan
2. Tidak adanya job description secara tertulis, disebabkan karena perusahaan telah
terbiasa dengan memberikan pekerjaan kepada setiap karyawan hanya secara lisan
saja , dan akibat yang ditimbulkan dari hal seperti itu maka hubungan tugas dan
tanggung jawab, standar wewenang dan pekerjaan, ringkasan pekerjaan atau jabatan
serta syarat kerja menjadi tidak jelas diketahui
3. Tidak adanya pengawasan yang ketat dalam hal absen karyawan, hal ini disebabkan
karena tidak adanya pengawasan yang ketat terhadap absen karyawan dimana
petugas yang berjaga tidak terlalu memperhatikan pada setiap karyawan yang sedang
memasukkan kartu absen ke dalam clock card machine tersebut,
akibatnya
mengurangi tingkat kedisiplinan bagi karyawan dalam hal jam kerja karena dengan
adanya pemikiran bahwa dapat menitipkan absen kepada karyawan yang lainnya
maka karyawan dapat lebih sering untuk datang tidak tepat waktu.
4. Pelaksanaan promosi dan mutasi belum sesuai dengan kebijakan perusahaan,
disebabkan karena perusahaan beranggapan bahwa setiap karyawan yang telah
ditempatkan pada suatu posisi atau jabatan tertentu, berarti karyawan tersebut telah
cocok pada posisi tersebut. Akibatnya, karyawan yang telah lama bekerja di
perusahaan pada tempat kerja yang sama, jenis pekerjaan yang sama, dan lingkungan
kerja yang tidak berubah akan dapat menimbulkan rasa kejenuhan bagi karyawan itu
sendiri sehingga karyawan pun menjadi kurang bersemangat dan tidak dapat
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreativitas dan
inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan.
5. Penilaian terhadap prestasi karyawan tidak dilakukan secara maksimal, hal ini
disebabkan karena penilaian prestasi kerja karyawan masih dipengaruhi oleh rasa
suka atau tidak suka dari atasan. Hal tersebut dapat berdampak pada frustasinya
karyawan yang mengakibatkan rendahnya kinerja sehingga terjadinya penurunan
terhadap produktivitas perusahaan.
6. Tunjangan yang diberikan oleh perusahaan belum menjamin sepenuhnya bahwa
dalam sistem upah atau gaji, perusahaan telah melaksanakan azas keadilan Hal ini
terjadi karena pihak manajemen perusahaan kurang memperhatikan tingkat kinerja
dan kedisiplinan kerja antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain,
94
akibatnya karyawan tidak maksimal dalam melaksanakan tugasnya dan motivasi
serta prestasi kerja karyawan pun menurun drastis.
7. Sanksi atas pelanggaran yang terjadi tidak dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
perusahaan, hal ini disebabkan karena tidak tegas dan beraninya pimpinan dalam
bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang melakukan pelanggaran.
Akibatnya adalah sulit bagi pimpinan untuk memelihara tingkat kedisiplinan
karyawan perusahaan sehingga sikap indisipliner karyawan semakin banyak karena
mereka beranggapan bahwa peraturan dan sanksi hukumannya tidak berlaku lagi.
8. Dalam kaitannya dengan pemutusan hubungan kerja, perusahaan telah melaksanakan
dengan baik. Oleh karenanya tidak terjadi adanya keluhan pada saat karyawan
diberhentikan atau memasuki masa pensiun.
V.2. Saran
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada fungsi sumber daya manusia
pada perusahaan, maka dilakukan audit operasional terhadap fungsi manajemen sumber
daya manusia
pada PT Linda Gallery Sejahtera. Hasil dari audit operasional ini
dimanfaatkan oleh manajemen untuk perbaikan atas kelemahan-kelemahan dan untuk
meminimalisasi terjadinya kelemahan tersebut di masa yang akan datang.
Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada pelaksanaan audit
operasional, penulis memberikan rekomendasi atau saran untuk memperbaiki kelemahan
tersebut. Saran ini dapat dipertimbangkan oleh manajemen untuk melakukan perbaikan
agar tujuan perusahaan tercapai.
95
Adapun saran-saran tersebut yaitu:
1. Sebaiknya agar proses penerimaan dan penyeleksian karyawan baru dapat dikatakan
berhasil atau efektif, maka sebaiknya perusahaan tidak hanya mengutamakan pada
pelamar yang memiliki referensi dari pihak intern perusahaan saja tetapi juga bagi
pelamar yang tidak memiliki referensi dari pihak intern. Perusahaan dituntut untuk
lebih berani dalam menerima para pelamar yang bersumber dari luar perusahaan
untuk melakukan proses perekrutan karyawan yang selama ini jarang sekali dilakukan
oleh perusahaan. Dengan diterapkannya proses penerimaan dan penyeleksian
karyawan baru yang berasal dari luar perusahaan, maka kesempatan perusahaan untuk
mendapatkan karyawab yang qualified dan handal akan semakin besar serta agar
mendapatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat (the right man in the right place
and the right man in the right job).
2. Sebaiknya perusahaan membuat job description secara tertulis dimana memuat secara
jelas dan terperinci mengenai identifikasi pekerjaan atau jabatan, hubungan tugas dan
tanggung jawab, standar wewenang dan pekerjaan serta syarat kerja yang ada di
dalam perusahaan. Sehingga kinerja karyawan dapat berjalan lebih efektif dan efisien
serta hasil yang akan diberikan oleh setiap karyawan dari pekerjaan yang
dilakukannya dapat lebih maksimal.
3. Untuk memperbaiki kondisi seperti ini, penulis menyarankan sebaiknya perusahaan
menggunakan kartu identitas dari masing-masing karyawan yang disesuaikan dengan
barcode atau juga dapat menggunakan jari dari setiap karyawan yang dikatakan finger
screen, baik pada saat karyawan datang maupun pulang, sehingga sehingga karyawan
96
dapat lebih berdisiplin dalam hal jam kerja karyawan dan tidak dapat lagi untuk
berkesempatan menitipkan absen lagi pada karyawan yang lain.
4. Sebaiknya melaksanakan perputaran jabatan secara rutin atau berkala dengan cara
menetapkan kualifikasi minimum untuk suatu jabatan, menetapkan jenjang promosi
dan ketentuan-ketentuannya seperti masa jabatan, latihan dan ketentuan spesifik
lainnya, menetapkan program latihan dan pendidikan yang harus dilewati, baik untuk
kenaikan pangkat maupun jika gagal, serta menetapkan kedudukan tertinggi karyawan
sesuai dengan kemampuannya.
5. Pada saat penilaian setiap atasan dituntut untuk tidak melibatkan sisi emosi dalam
menilai bawahannya tetapi lebih melihat kepada kemampuan dari tiap karyawan
tersebut. Dengan terciptanya penilaian yang objektif terhadap prestasi karyawan,
diharapkan
dapat
meningkatkan
kinerja
karyawan
sehingga
meningkatkan
produktivitas perusahaan.
6. Sebaiknya perusahaan harus memperhatikan kompensasi yang diberikan terhadap
karyawan yang bekerja lebih giat, rajin, dan disiplin dengan karyawan yang kurang
disiplin dalam bekerja. Sebab pada dasarnya karyawan akan memandang tingkat
keadilan kompensasi dengan membandingkan kompensasi yang mereka terima
dengan yang diterima karyawan lain.
7. Sebaiknya pihak manajemen perusahaan dapat lebih dapat bersikap tegas dan berani
dalam bertindak sesuai dengan kebijakan yang telah ada di dalam perusahaan baik
dalam hal peraturan perusahaan ataupun pemberian sanksi bagi setiap karyawan yang
indisipliner, sehingga hubungan antar karyawan pun dapat terjalin baik dan tidak
saling iri satu dengan yang lainnya.
97
8. Diharapkan perusahaan mempertahankan cara kerja pemutusan hubungan kerja yang
telah baik dan selalu memberikan “golden shakehand” pada saat adanya pemutusan
hubungan kerja.
98
Download