BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan disusunnya laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang memadai kepada seluruh pengguna yang berkepentingan. Sehingga penyusunan laporan keuangan harus mencerminkan kondisi yang sebenarnya agar tidak menimbulkan bias. Dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) no 2 disebutkan bahwa laporan keuangan harus dapat menyediakan informasi untuk membantu investor sekarang, investor potensial, kreditur, dan pengguna lain dalam menilai jumlah, waktu, ketidakpastian prospek dari penerimaan kas dari deviden atau bunga, pendapatan dari penjualan, dan pelunasan dari sekuritas atau utang. Pertumbuhan perusahaan menjadi harapan yang diinginkan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Investor menginvestasikan dana dengan harapan memaksimalkan kekayaannya. Sedangkan perusahaan, melalui manajemen, memaksimalkan kesejahteraan investor melalui kebijakan-kebijakan dan metode yang digunakan. Pilihan metode akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu dikenal dengan sebutan manajemen laba atau earning management. Manajemen laba umumnya dilakukan dengan dua cara yaitu manipulasi akrual dan manipulasi aktivitas riil. Manajer menyukai teknik manipulasi aktivitas riil dibanding manajemen laba melalui akrual (Graham et al. 2005, dalam Murhadi, 2009). Terdapat dua alasan yang mendasari dipilihnya manajemen laba melalui 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ manipulasi aktivitas riil yaitu, (1) manipulasi akrual lebih sering dijadikan pusat pengamatan atau inspeksi oleh auditor dan regulator, (2) hanya menitik beratkan perhatian pada manipulasi akrual merupakan tindakan yang berisiko. Hal ini mempengaruhi manajer untuk menggeser dari akrual ke manipulasi aktivitas riil. Perusahaan yang diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi memiliki kinerja pasar yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang diduga cenderung tidak melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi (Oktorina dan Hutagaol, 2008, dalam Agmarina, 2011). Teknik yang dapat dilakukan dalam manipulasi aktivitas riil antara lain manajemen penjualan, overproduction, dan pengurangan biaya diskresi (Roychowdhury, 2003). Manajemen penjualan mencoba menaikkan penjualan selama periode akuntansi dengan tujuan meningkatkan laba agar target laba terpenuhi. Pengurangan biaya diskresi (discretionary expenditures) mencoba menurunkan biaya diskresi, seperti beban penelitian dan pengembangan, iklan dan penjualan, administrasi dan umum dengan tujuan meningkatkan. Produksi besarbesaran (overproduction) mencoba memproduksi barang lebih besar dari yang dibutuhkan bertujuan untuk mencapai permintaan yang diharapkan sehingga laba meningkat. Secara teoritis, perusahaan yang memperoleh laba tinggi akan mampu membagikan deviden yang semakin besar dan berpengaruh positif terhadap return saham . Di mata investor dan calon investor hal ini merupakan daya tarik untuk menanamkan modalnya dengan membeli saham perusahaan tersebut sehingga mengakibatkan permintaan saham meningkat. Jika permintaan saham meningkat menunjukkan kinerja pasar yang semakin baik, karena tingkat pengembalian 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ investasi (return) jangka panjang perusahaan atau return saham merupakan suatu ukuran kinerja pasar perusahaan. Untuk meminimumkan terjadinya tindakan manajemen laba, maka perusahaan perlu menerapkan good corporate governance. Struktur corporate governance yang baik dapat mengurangi manajemen laba. Penerapan GCG memungkinkan keputusan-keputusan operasional yang relatif baik. Beberapa penelitian sebelumnya tentang manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil memiliki keterbatasan dalam sampel yang digunakan, sebagian besar peneliti cenderung hanya menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel, sedangkan kegiatan operasi tidak hanya terjadi pada perusahaan manufaktur. Adanya keterbatasan pada penelitian terdahulu, maka penulis tertarik untuk menambahkan beberapa jenis perusahaan pada sampel penelitian ini. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka penelitian ini diberi judul “PENGARUH MANAJEMEN LABA DAN PENGUNGKAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP RETURN SAHAM”. B. Perumusan Masalah 1. Apakah manajemen laba berpengaruh terhadap return saham? 2. Apakah pengungkapan good corporate governance (GCG) berpengaruh terhadap return saham? 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran dari penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai : 1. Menguji pengaruh manajemen laba,khususnya manajemen laba riil terhadap return saham. 2. Menguji pengungkapan good corporate governance (GCG) terhadap return saham. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini : 1. Bagi para investor, dapat berguna sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi di pasar modal. 2. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan-perusahaan yang go public di BEJ (Bursa Efek Jakarta) dalam pemilihan KAP untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan manufaktur yang go public di BEJ (Bursa Efek Jakarta). 3. Bagi penulis, dapat menjadi tambahan wawasan pengetahuan mengenai pengaruh manajemen laba dan pengungkapan good corporate governance (GCG) terhadap return saham. 4. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan ini. 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/