Tes Mantoux mempredisi tanggapan terhadap

advertisement
Tes Mantoux mempredisi tanggapan terhadap HPV pada
perempuan HIV-positif
Oleh: Adam Legge, aidsmap.com, 14 September 2007
Tes dengan tusukan pada kulit mungkin lebih baik dibandingkan jumlah CD4 sebagai cara untuk
mengukur kemampuan sistem kekebalan perempuan HIV-positif untuk menangani infeksi virus human
papilloma (HPV). Hal ini berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal AIDS edisi September
2007.
Infeksi HPV umum pada perempuan HIV-positif, dan infeksi HIV meningkatkan risiko perempuan
mengembangkan perubahan sel kanker atau prakanker rahim.
Tes kutaneous anergi – atau tes tusukan pada kulit – menilai kemampuan tubuh untuk meningkatkan
tanggapan kekebalan tipe tertentu dan mencerminkan jumlah dan kemampuan sel kekebalan tertentu di
seluruh tubuh, tidak hanya di kulit.
Kata anergi berarti ketiadaan reaksi dari mekanisme pertahanan tubuh ketika terpajan dengan unsur asing
(antigen).
Tes yang paling umum termasuk teknik Mantoux, yaitu sejumlah kecil antigen yang disuntikan di bawah
kulit. Tanggapannya dinilai dengan seberapa besar kulit membengkak – reaksi hiperpeka adalah hasil
dari sistem kekebalan yang menyerang antigen.
Tes Mantoux biasa dipakai secara rutin untuk skrining anak terhadap kekebalan tuberculosis (TB)
dengan menyuntikan antigen TB dalam jumlah yang sangat kecil dan mengamati apakah mereka
menanggapinya.
Para peneliti dalam penelitian ini memakai teknik Mantoux untuk menilai tanggapan kekebalan
hiperpeka tipe tertunda (delayed-type hypersensitivity/DTH) pada 1.029 perempuan HIV-negatif dan 272
perempuan HIV-positif.
Mereka menyuntikan tiga antigen di bawah kulit – ragi yang disebut kandida albikan, tetanus toksin dan
gondong – dan menilai tanggapannya.
Perempuan tersebut juga diperiksa terhadap keberadaan HPV dan neoplasia rahim serta jumlah CD4 dan
viral load HIV.
Perempuan yang memiliki anergi – tidak ada reaksi DTH pada tes kulit – adalah 70% lebih mungkin
mengalami neoplasia rahim (rasio odds 1,70, 95% CI 1,16 hingga 2,48) dan 24% lebih mungkin
terinfeksi HPV yang diketahui meningkatkan risiko pengembangan kanker (rasio odds 1,24, 95% CI 0,99
hingga 1,56). Angka ini tidak tergantung pada jumlah CD4 atau keberadaan HIV.
Penulis mengatakan, hasil ini memberi kesan bahwa status anergi menyediakan informasi sehubungan
dengan pengendalian kekebalan terhadap HPV dan neoplasia rahim, dalam hal ini tidak tergantung pada
jumlah CD4 dan viral load.
Tes anergi kutaneous berpotensi dipakai untuk menentukan perempuan mana yang lebih berisiko
terhadap infeksi HPV dan neoplasia rahim serta juga kanker.
Tetapi tes anergi untuk HPV harus lebih diperbaiki, mungkin dengan meninjau kembali penggunaan
virus itu sendiri sebagai antigen pemicu pada tes Mantoux, mereka menambahkan.
Mereka menyimpulkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami kekurangan fungsi sel
kekebalan terkait DTH yang saling terkait dengan infeksi HPV.
Ringkasan: Mantoux test good predictor of HIV-positive women’s response to HPV
Sumber: Harris TG et al. Association of cutaneous anergy with human papillomavirus and cervical neoplasia on HIV-seropositive and
seronegative women. AIDS 21: 1933-1941, 2007.
Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/
Download