5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kecamatan Baturiti

advertisement
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Kecamatan Baturiti
Kecamatan Baturiti merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Tabanan. Pusat kota kecamatan berjarak kurang lebih 40 km
sebelah utara kota Tabanan dengan luas 99,17 km2 serta ketinggian mulai dari
500-1000 meter dari permukaan air laut (Anon,2013b). Kedudukannya sangat
strategis, karena merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Tabanan yang
masyarakatnya bergerak pada bidang pertanian. Hasil pertanian di wilayah
Kecamatan Baturiti sangat beragam, mulai dari padi, buah-buahan, dan sayursayuran seperti kembang kol, kubis, kentang, bawang daun, wortel, lobak,
kacang panjang, cabai besar, cabai rawit, paprika, tomat, buncis, ketimun,
bayam, strawberry dan selada.
Terdapat 17 subak yang tersebar di Kecamatan Baturiti, dengan luas areal
total 1808 hektar dari 17 subak yang ada terdapat 3 subak yang secara rutin
menanam strawberry yaitu Subak Kanti Wesesa, Taman Amerta Sari dan
Merta Buana (Anon, 2013b).Luas areal total ke 3 subak yang secara rutin
menanam strawberry adalah 515 are. Luas area ke 3 subak yang ditanami
secara rutin adalah 105 are dengan jumlah petani sebanyak 20 orang serta
produksi yang dihasilkan per tahun 144,34 kwintal.
5
6
2.2 Tinjauan umum Strawberry
Tanaman Strawberry banyak mengandung zat gizi seperti protein, vitamin
A, vitamin B dan C (Haryanto et al, 2007). Strawberry merupakan komoditi
yang cukup potensial mulai dari kandungan zat buah, daun strawberry, dan
akar. Pada Tabel 1 berikut diuraikan gizi pada buah strawberry.
Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Strawberry Per 100 g bahan
No.
Kandungan Gizi
Satuan
Proporsi
(Jumlah)
37,00*)
37,00**)
0,80
0,80
0,50
0,50
8,30
8,30
28,00
28,00
27,00
27,00
0,80
0,80
60,00
60,00
0,30
0,30
0,07
0,03
60,00
60,00
89,90
-
1
Kalori
Kal
2
Protein
g
3
Lemak
g
4
Karbohidrat
g
5
Kalsium
mg
6
Fosfor
mg
7
Zat Besi
mg
8
Vitamin A
SI
9
Vitamin B1
mg
10
Vitamin B2
mg
11
Niasin
mg
12
Vitamin C
mg
13
Air
g
Keterangan:
*) Direktorat Gizi Depkes RI, (1981)
**) Encyclopedia of Fruits,and Seed dalam Fendy RP (1996)
(Rukmana,1998)
Strawberry juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan untuk
mengobati beberapa penyakit.Tanaman stroberi berbatang pendek sekali,
seolah-olah tidak berbatang, bersifat merayap dan dapat hidup sampai
bertahun-tahun namun kadang-kadang hanya ditumbuhkan sebagai tanaman
semusim. Beberapa jenis selalu berdaun, namun ada juga yang meranggas,
tergantung pada lingkungan tempat tanaman itu dibudidayakan. Daunnya
trifoliata, tumbuh dekat tanah dan sebagai pelindung buah. Dari batangnya
tumbuh sulur. Sulur itu berakar dan berbunga pada dasar daun. Buahnya
7
berukuran 2,5-5 cm berwarna agak merah hingga merah gelap. Buah
tersebut merupakan buah agregat yang terdiri dari beberapa achene. Masingmasing achene berisi satu biji. Apabila achene tersebut tidak terserbuki,
buah tidak akan terbentuk. Ukuran dan berat buahnya berkorelasi dengan
banyaknya achene yang terserbuki (Ashari, 1995). Dari segi ciri khusus
lahiriahnya, stroberi adalah tumbuhan keluarga rumput yang memiliki dahan
dua jenis, jenis rebah dan tegak. Ketinggian jenis tegak mencapai 8 sampai
15 centimeter dan ujungnya berakhir dengan bunga. Daunnya terdiri dari
tiga daun kecil bergerigi dengan ekor panjang dan berwarna hijau cerah.
Bunga-bunganya teratur, berwarna putih, dan berkumpul dalam jumlah dua
sampai lima atau bahkan lebih (Anonim, 2010).
Menurut Kurnia (2005), tanaman strawberry alam dunia tumbuhtumbuhan diklasifikasikan seperti berikut ini :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Famili
: Rosaceae
Ordo
: Rosales
Genus
: Fragaria
Species
: Fragaria sp.
Tanaman strawberryberakar tunggang yang terus tumbuh memanjang dan
berukuran besar. Struktur akar tanaman strawberryterdiri atas pangkal akar,
8
batang akar, ujung akar, bulu akar serta tudung akar. Panjang akar mencapai 100
cm, akan tetapi biasanya akar tanaman strawberrytersebut hanya menembus
lapisan tanah sedalam 15-45 cm (Rukmana, 1998).
Tanaman strawberrydewasa umumnya mempunyai 20-35 akar primer dengan
panjang akar sekitar 40 cm. Namun, ada juga jenis strawberryyang mempunyai
100 akar primer. Akar primer dapat bertahan lebih dari satu tahun. Sekitar 90%
dari total akar berkumpul pada lapisan atas media tanam dengan kedalaman
sekitar 15 cm (Budiman dan Saraswati, 2006).
Batang tanaman strawberryberuas-ruas pendek dan berbuku-buku. Batang
tanaman banyak mengandung air dan tertutupi oleh pelepah daun sehingga seolaholah tampak seperti rumpun tanpa batang Buku-buku batang yang tertutup oleh
sisi daun mempunyai kuncup (gemma). Kuncup ketiak daun dapat tumbuh
menjadi anakan atau stolon. Stolon biasanya tumbuh memanjang dan
menghasilkan beberapa calon tanaman baru. Stolon adalah cabang kecil yang
tumbuh mendatar atau menjalar di permukaan tanah. Penampakan stolon secara
visual mirip dengan sulur. Tunas dan akar stolon tumbuh membentuk generasi
(tanaman) baru. Stolon yang tumbuh mandiri dapat segera dipotong atau
dipisahkan dari rumpun induk sebagai bahan tanaman (bibit). Bibit yang berasal
dari stolon disebut geragih atau runners (Rukmana, 1998).
Daun strawberryberupa daun majemuk trifoliate atau terdiri dari satu daun
dan tiga anak daun dengan tepi bergerigi. Permukaan atas berbulu halus berwarna
hijau atau hijau tua. Permukaan bawah berwarna hijau keabu-abuandan memiliki
9
300-400 stomata per mm2. artinya, tanaman ini sangat mudah kekurangan air
karena tingginya laju transpirasi pada saat udara panas(Kurnia,2005).
Daun tanaman strawberrytersusun pada tangkai yang berukuran agak
panjang. Tangkai daun bentuknya bulat dan terdapat bulu-bulu halus pada seluruh
permukaan. Daun dapat bertahan hidup selama 1-3 bulan dan kemudian daun akan
kering dan mati (Gunawan,1996).
Bunga tanaman strawberrymempunyai 5 sepal (kelopak bunga), 5 petal (daun
mahkota), 20-35 stamen (benang sari) dan ratusan putik yang menempel pada
dasar bunga (reseptakel) dengan pola melingkar. Bunga tersusun dalam malai
yang terletak di ujung tanaman (Sunarjono, 2006).
Setiap malai bercabang dan mempunyai empat macam bunga yaitu, bunga
primer, bunga sekunder, bunga tersier dan bunga kuartener. Bunga yang terletak
di ujung tangkai utama malai disebut bunga primer. Bunga di tangkai cabang
disebut dengan bunga sekunder dan letaknya di bawah bunga primer. Bunga
tersier dan seterusnya terletak di percabangan malai (Rukmana, 1998).
Buah strawberry yang populer sebenarnya adalah buah semu (pseudocarp),
bukan buah dalam arti sebenarnya. Buah strawberry berwarna merah yang sudah
dikenal luas oleh masyarakat sebenarnya adalah reseptakel atau jaringan dasar
bunga yang membesar. Buah sebenarnya adalah biji-biji kecil yang berwarna
putih yang disebut dengan achene. Achene berasal dari ovul (sel kemain betina)
yang
diserbuki
dan
kemudian
berkembang
menjadi
buah
kerdil.
Struktur achene kerdil dan keras. Achene menempel di permukaan reseptakel yang
10
membesar dan umumnya letaknya di permukaan buah tidak menonjol (Kurnia,
2005).
Biji strawberry berukuran kecil, pada setiap buah menghasilkan banyak biji.
Biji berukuran kecil terletak pada daging buah. Potensi biji pada setiap buah
strawberry dapat menghasilkan sekitar 200-300 butir biji (Rukmana, 1998). Untuk
Tanaman Strawberry dapat dilihat ada gambar 1.
Gambar 1. Tanaman dan Buah Strawberry.
2.3 Kegunaan Strawberry
Strawberry sebagai buah multiguna. Bagian utama dari strawberry yang
berguna untuk bahan angan yaitu buahnya. Adapun kegunaan strawberry
adalah sebagai berikut:
1) Sebagai bahan pangan
Bagian yang dapat di konsumsi dari tanaman ini yaitu buah, daun, dan
akarnya. Buah strawberry dapat dimanfaatkan sebagai makanan dalam keadaan
segar atau olahannya. Produk makanan yang terbuat dari strawberry telah
banyak dikenal, misalnya, sirop, selai, dodol, dan jus strawberry.
2) Sebagai bahan pengobatan
11
Strawberry memiliki aktivitas antioksidan tinggi karena mengandung
quercetin, ellagic acid, antosianin, dan kaemprefol. Antioksidan berperan
sebagai pelindung tubuh dari radikal bebas, termasuk diantaranya sel kanker.
Zat tersebut mencegah terbentuknya senyawa karsinogen, menghambat proses
karsinogenesis, dan menekan pertumbuhan tumor. Buah strawberry dapat
dimanfaatkan untuk kecantikan diantaranya obat jerawat, mempercantik kulit,
menjadikan gigi putih, serta meningkatkan kekuatan otak dan penglihatan.
Daun strawberry juga bisa dimanfaatkan. Daunnya berperan sebagai
diuretik dan antirematik. Menurut Botanical Online, daun stroberi (Fragraria
vesca L.) mempunyai khasiat medis. Selain mengandung ellagic acid, daun
strawberry juga memiliki zat antringent. Selain itu akar strawberry
mengandung zat antiradang. Dengan meminum air rebusan akar tersebut bisa
memulihkan pembengkakan akibat nyeri sendi dan asam urat.
3) Sebagai tanaman yang menjaga lingkungan
Tanaman buah strawberry dapat meningkatkan kesuburan tanah, karena
akar-akarnya bersimbiosis dengan bakteri Rhizobiumyang mampu mengikat
nitrogen (N2) dari udara. Nitrogen tersebut berfungsi untuk memperbaiki
kesuburan tanah sehingga tanah yang sudah berkurang kesuburannya dapat
diperbaiki dan ditanami kembali (Haryanto et al, 2007).
2.4 Jalur Distribusi
Masalah pemilihan jalur distribusi merupakan masalah yang sangat penting
sebab dalam pemilihan ini dapat memperlambat bahkan memacetkan usaha
12
penyaluran barang maupun jasa dari produsen kepada konsumen. Menurut
Nitisemito (1984), jalur distribusi pemasaran adalah lembaga-lembaga
distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk
menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa ke konsumen.
Penetapan tingkat jalur distribusi ini sangat penting sebab dapat mempengaruhi
kelancaran penjualan, tingkat keuntungan modal, resiko, dan lain sebagainya.
Menurut Swastha (1998), ada lima macam saluran distribusi untuk barang
konsumsi yaitu:
1) Produsen ---- Konsumen
Saluran
distribusi
ini
merupakan
saluran
paling
pendek
dan
palingsederhana untuk barang-barang konsumsi, sering juga disebut
saluran langsung karena tidak melibatkan pedagang besar.Produsen dapat
menjual barangnya melalui pos atau mendatangi rumah konsumen.
2) Produsen ---- Pengecer ---- Konsumen
Pada saluran distribusi ini biasanya pengecer besar membeli secara
langsung dari produsen. Ada juga beberapa produsen yang mendirikan
toko pengecer untuk melayani penjualan langsung pada konsumennya,
tetapi kondisi saluran semacam ini tidak umum dipakai.
3) Produsen ---- Pedagang Besar ---- Pengecer ---- Konsumen
Pada saluran ini produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
kepada pedagang besar.
4) Produsen ---- Agen ---- pengecer ---- Konsumen
13
Selain menggunakan pedagang besar , produsen dapat menggunakan agen
(agen penjualan) untuk mencapai pengecer terutama pengecer besar.
5) Produsen ---- Agen ---- Pedagang Besar ---- Pengecer ---- Konsumen
Pada saluran ini produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk
menyalurkan barang kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya
ke pengecer.
Menurut Swasta (1998),Jenis saluran distribusi barang konsumsi
dapat di gambarkan dalam berikut ini:
Produsen
Agen
Pedagang Besar
Pengecer
Pengecer
Agen
Pedagang Besar
Pengecer
Pengecer
Konsumen
Gambar1: Bagan Jalur-jalur Distribusi.
2.5 Margin Pemasaran
Menurut Ibrahim (1998) Margin pemasaran adalah selisih antara harga jual
pada tingkat pengecer dengan harga jual pada tingkat produsen , selisih
tersebut dihitung dalam persentase. Besar dari margin pemasaran tidak lain
dari semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan barang beserta
14
keuntungan yang diterima oleh setiap mata rantai pemasaran. Dengan
demikian, margin pemasaran adalah
hasil penjumlahan antara persentase
keuntungan dengan persentase keuntungan dengan persentase biaya
pemasaran yang terjadi pada setiap mata rantai pemasaran.
Margin pemasaran adalah perbedaan antara jumlah yang dibayar oleh
konsumen untuk produksi akhir dengan jumlah yang diterima oleh produsen
(Khol and Uhl,1990).Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti
biaya dan jarak.
Jadi dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa margin
pemasaran adalah banyaknya uang yang tertinggal dalam suatu saluran
distribusi suatu barang dimana hal ini terjadi akibat adanya biaya pemasaran
dari setiap lembaga pemasaran yang dilalui oleh bidang tersebut.
Menurut pendapat Ibrahim margin pemasaran dapat dirumuskan sebagai
berikut:
% MP =
HJK - 1 x 100%
HJP
MP
=
MK + BP
Keterangan:
MP
= Margin Pemasaran
HJK = Harga Jual Pengecer
HJP
= Harga Jual Produsen
MK
= Margin Keuntungan
BP
= Biaya Pemasaran
15
Margin pemasaran sangat erat hubungannya dengan saluran distribusi
sebab pada umumnya semakin panjang saluran distribusi semakin besar
margin pemasaran sehingga semakin tidak efisien saluran tersebut.Begitu juga
sebaliknya semakin pendek saluran distribusi maka semakin kecil margin
pemasarannya maka semakin efisien saluran distribusi tersebut.
2.6 Margin Keuntungan
Margin keuntungan merupakan selisih antara persentase margin pemasaran
dengan persentase biaya pemasaran (Ibrahim,1998). Menurut Ibrahim (1998)
Margin keuntungan adalah perubahan laba yang disebabkan oleh satu unit
produksi.Jadi menurut pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa margin laba
adalah banyaknya perubahan laba yang diinginkan dalam suatu pemasaran
produk akhir dalam setiap unit. Sehingga margin keuntungan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
MK = MP - BP
Keterangan:
MK
= Margin Keuntungan
MP
= Margin Pemasaran
BP
= Biaya Pemasaan
Hubungan margin keuntungan dengan saluran pemasaran adalah semakin
panjang saluran pemasaran dari suatu produk yang dihasilkan, cenderung
semakin kecil margin keuntungan yang diterima produsen dan sebaliknya
16
semakin pendek saluran pemasaran semakin besar margin yang diterima dari
setiap unit produksi, namun semakin sempit pemasaran dari produk yang
dihasilkan.
2.7 Penanganan Pascapanen Buah-buahan
Penanganan
pascapanen
adalah
untuk
mempertahankan
dan
meminimalkan kerusakan bahan-bahan hasil pertanian atau mempertahankan
mutunya sebelum diolah menjadi produk olahan. Mutu yang dimaksud dapat
berupa umur simpan yang lebih lama hingga saat konsumen membeli buah
masih dalam keadaan bermutu baik dan tidak mengalami kerusakan baik secara
fisik maupun fisiologis. Disamping itu kandungan nutrisi dan kesegarannya
mampu dipertahankan sampai ke tangan konsumen. Menurut Haryanto et al,
(2007), Penanganan pascapanen bertujuan agar buah yang telah dipanen
terlindungi dari kerusakan fisik dan kebusukan. Dengan demikian, mutu buah
yang akan dipasarkan tetap baik.
2.7.1 Sortasi
Sortasi
adalah
usaha
memilah-milah
produk
hasil
pertanian,
produkpertanian yang dipanen perlu dilakukan sortasi untuk mendapatkan
produk dengan mutu yang seragam. Sortasi dilakukan dengan tujuan
memisahkan hasil panen yang baik dan yang cacat. Pengertian hasil panen
yang baik disini adalah hasil yang tidak mengalami kerusakan fisik dan
penampilan fisiknya terlihat menarik,selain itu juga membersihkan dari kotoran
seperti sampah-sampah, pasir yang tidak sengaja terbawa selama proses
17
penjemuran. Sedangkan hasil yang cacat adalah hasil panen yang telah
mengalami kerusakan fisik akibat penyakit (Setowati,1992). Sortasi dilakukan
untuk membersihkan serangga, penyakit, atau kotoran lainnya (Suyasa,2011).
Menurut Haryanto et al, (2007) , tidak smua buah yang dipanen layak
dipasarkan. Oleh karena itu, perlu mengadakan sortasi atau pemilahan
berdasarkan kualitas dan keseragaman. Buah strawberry dipilah antara yang
baik dan yang cacat. Buah yang cacat, berbintik hitam, lubang, atau busuk
disisihkan. Menurut Samad (2006), nilai ekonomi berbagai jenis holtikultura
tergantung pada mutu komoditasnya. Oleh karena itu proses pemisahan antar
komoditas (sortasi) yang mutunya rendah dengan yang mutunya tinggi perlu
dilakukan.
2.7.2 Grading
Grading adalah usaha menggolonng-golongkan barang kedalam golongan
standar kualitas yang telah mendapatkan pengakuan dunia perdagangan.
Menurut Satuhu (1994), menyatakan grading adalah klasifikasi komoditi
kedalam kelompok menurut standar yang secara komersial dapat diterima.
Misalnya memeriksa dengan panca indera, dengan alat, atau melalui contoh.
Dengan mengetahui tingkatan mutu produk akan dapat diketahui pula harga
jual yang tinggi pula. Grading dilakukan berdasarkan bentuk dan ukuran.
Grading merupakan salah satu cara menentukan kecocokan harga antara
penjual dan pembeli mengenai harga suatu produk (Setyowati,1992). Menurut
Samad, (2006) grading hampir sama dengan sortasi. Kalau sortasi adalah
18
pemisahan/pengelompokan berdasarkan mutu yang erat kaitannya dengan
kondisi fisik(busuk, lecet, memar) bahan sedangkan grading adalah untuk
mmberikan nilai lebih (harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang lebih baik
(Mutiarawati,2007).
2.7.3 Pencucian
Pencucian dilakukan untuk membersihkan kotoran yang menempel dan
member kesegaran. Selain itu dengan pencucian juga dapat mengurangi residu
pestisida dan hama penyakit yang terbawa. Menurut Samad (2006) hampir
semua komoditas buah yang telah dipanen mengalami kontaminasi fisik
terutama debu atau tanah sehingga perlu dilakukan pencucian. Pencucian
dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran serta residu pestisida
(insektisida atau fungisida). Namun demikian, pencucian tidak dilakukan
terhadap buah yang teksturnya lunak dan mudah lecet/rusak. Secara tradisional
pencucian menggunakan air namun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
disarankan menambahkan klorin ke dalam air pencucian agar mikroba dapat
dihilangkan dengan lebih efektif. Setelah pencucian bahan dapat dikeringkan
dengan cara meniriskan di alam terbuka.
2.7.4 Pengemasan
Pengemasan adalah suatu kegiatan membungkus produk dengan tujuan
untuk mempertahankan produk agar tetap bersih dan member perlindungan
pangan terhadap kerusakan yang terjadi. Pengemasan juga merupakan salah
19
satu cara dalam memberikan kondisi yang tepat bagi bahan pangan agar mudah
dibawa (Buckle et al, 1987). Tujuan pengemasan yang paling utama adalah
untuk menjaga mutu bahan pangan selama masa tenggang penggunaan produk.
(Winarno, 1990) menyatakan pengemasan ada dua macam yaitu pengemas
primer dan pengemas sekunder. Pengemas primer adalah pengemas yang
langsung berhubungan dengan bahan yang dikemas, sedangkan pengemasan
sekunder adalah pengemas yang tidak langsung berhubungan dengan bahan
pangan yang dikemas.
Menurut Wills et al, (1981) syarat-syarat kemasan adalah: (1) harus cukup
kuat melindungi produk selama penyimpanan, transportasi, dan penumpukan,
(2) tidak bereaksi dengan bahan yang dikemas, (3) sifat-sifat permebilitas
kemasan film plastik dan laju kegiatan pernafasan bahan yang dikemas
diketahui dan (4) biaya kemasan disesuaikan dengan bahan yang dikemas.
Memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan sangat penting agar
memenuhi syarat sehingga dapat berfungsi dengan baik (Susanto dan Sucipta,
1994). Menurut Haryanto et al, (2007) Pengemasan bertujuan untuk
memudahkan pengangkutan.
2.7.5 Penyimpanan
Tujuan penyimpanan adalah untuk menekan laju proses kehidupan sampai
sekecil-kecilnya (Pantastico, 1993). Tujuan utama penyimpanan adalah
pengendalian laju transpirasi, respirasi, infeksi penyakit dan mempertahankan
produk yang paling berguna untuk konsumen. Penyimpanan selama proses
20
pendistribusian dilakukan untuk menjaga kondisi buah sebagai usaha
mempertahankan kesegarannya. Salah satu tahapan dalam penanganan
pascapanen buah, penyimpanan biasanya dilakukan ketika buah mengalami
waktu pendistribusian yang lama. Menurut Kotler (2002), penyimpanan
merupakan suatu proses penempatan produk secara tepat agar terhindar dari
kerusakan yang akan mengakibatkan produk tersebut tidak disukai konsumen.
Penyimanan suatu produk harus disesuaikan dengan standar karena akan
mempengaruhi nilai jual.
Berdasarkan hasil penelitian Tallip (2010) tentang penanganan pascapanen
wortel dari Kecamatan Baturiti ke Kota Denpasar, menyatakan bahwa
penanganan
pascapanen
di
tingkat
petani
mencangkup
pemanenan,
pembersihan, pengemasan, penimbangan dan pengangkutan. Pada tingkat
pengepul
meliputi
pengangkutan,
pembongkaran,
pencucian,
sortasi,
pengemasan, penimbangan dan pemasaran. Pada tingkat pengecer mencangkup
pemajangan,,penjualan dan pengemasan.
2.8 Farm Gate Price
Farm Gate Price adalah harga yang diterima oleh petani. Semakin besar
persentase harga yang diterima produsen menunjukan bahwa semakin efisien
jalur yang dilalui oleh penduduk. Sebaliknya semakin kecil persentase harga
yang diterima produsen menunjukan bahwa semakin tidak efisien jalur yang
dilalui oleh prduk. Persentase Farm Gate Price digunakan untuk mengetahui
efisiensi jalur yang dilalui oleh produk. Farm Gate Price dicari dengan
21
menghitung persentase harga yang diterima petani dengan menggunakan
rumus berikut:
FGP%
=
HJP
HJK
Keterangan:
FGP% = Farm Gate Price
HJP
= Harga Jual Produsen
HJK
= Harga Jual Konsumen
x 100%
Download