II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kecamatan Baturiti Kecamatan Baturiti merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. Pusat kota kecamatan berjarak kurang lebih 40 km sebelah utara kota Tabanan dengan luas 99,17 km2 serta ketinggian mulai dari 500-1000 meter dari permukaan air laut (Anon,2013b). Kedudukannya sangat strategis, karena merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Tabanan yang masyarakatnya bergerak pada bidang pertanian. Hasil pertanian di wilayah Kecamatan Baturiti sangat beragam, mulai dari padi, buah-buahan, dan sayursayuran seperti kembang kol, kubis, kentang, bawang daun, wortel, lobak, kacang panjang, cabai besar, cabai rawit, paprika, tomat, buncis, ketimun, bayam, strawberry dan selada. Terdapat 17 subak yang tersebar di Kecamatan Baturiti, dengan luas areal total 1808 hektar dari 17 subak yang ada terdapat 3 subak yang secara rutin menanam strawberry yaitu Subak Kanti Wesesa, Taman Amerta Sari dan Merta Buana (Anon, 2013b).Luas areal total ke 3 subak yang secara rutin menanam strawberry adalah 515 are. Luas area ke 3 subak yang ditanami secara rutin adalah 105 are dengan jumlah petani sebanyak 20 orang serta produksi yang dihasilkan per tahun 144,34 kwintal. 5 6 2.2 Tinjauan umum Strawberry Tanaman Strawberry banyak mengandung zat gizi seperti protein, vitamin A, vitamin B dan C (Haryanto et al, 2007). Strawberry merupakan komoditi yang cukup potensial mulai dari kandungan zat buah, daun strawberry, dan akar. Pada Tabel 1 berikut diuraikan gizi pada buah strawberry. Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Strawberry Per 100 g bahan No. Kandungan Gizi Satuan Proporsi (Jumlah) 37,00*) 37,00**) 0,80 0,80 0,50 0,50 8,30 8,30 28,00 28,00 27,00 27,00 0,80 0,80 60,00 60,00 0,30 0,30 0,07 0,03 60,00 60,00 89,90 - 1 Kalori Kal 2 Protein g 3 Lemak g 4 Karbohidrat g 5 Kalsium mg 6 Fosfor mg 7 Zat Besi mg 8 Vitamin A SI 9 Vitamin B1 mg 10 Vitamin B2 mg 11 Niasin mg 12 Vitamin C mg 13 Air g Keterangan: *) Direktorat Gizi Depkes RI, (1981) **) Encyclopedia of Fruits,and Seed dalam Fendy RP (1996) (Rukmana,1998) Strawberry juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan untuk mengobati beberapa penyakit.Tanaman stroberi berbatang pendek sekali, seolah-olah tidak berbatang, bersifat merayap dan dapat hidup sampai bertahun-tahun namun kadang-kadang hanya ditumbuhkan sebagai tanaman semusim. Beberapa jenis selalu berdaun, namun ada juga yang meranggas, tergantung pada lingkungan tempat tanaman itu dibudidayakan. Daunnya trifoliata, tumbuh dekat tanah dan sebagai pelindung buah. Dari batangnya tumbuh sulur. Sulur itu berakar dan berbunga pada dasar daun. Buahnya 7 berukuran 2,5-5 cm berwarna agak merah hingga merah gelap. Buah tersebut merupakan buah agregat yang terdiri dari beberapa achene. Masingmasing achene berisi satu biji. Apabila achene tersebut tidak terserbuki, buah tidak akan terbentuk. Ukuran dan berat buahnya berkorelasi dengan banyaknya achene yang terserbuki (Ashari, 1995). Dari segi ciri khusus lahiriahnya, stroberi adalah tumbuhan keluarga rumput yang memiliki dahan dua jenis, jenis rebah dan tegak. Ketinggian jenis tegak mencapai 8 sampai 15 centimeter dan ujungnya berakhir dengan bunga. Daunnya terdiri dari tiga daun kecil bergerigi dengan ekor panjang dan berwarna hijau cerah. Bunga-bunganya teratur, berwarna putih, dan berkumpul dalam jumlah dua sampai lima atau bahkan lebih (Anonim, 2010). Menurut Kurnia (2005), tanaman strawberry alam dunia tumbuhtumbuhan diklasifikasikan seperti berikut ini : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Famili : Rosaceae Ordo : Rosales Genus : Fragaria Species : Fragaria sp. Tanaman strawberryberakar tunggang yang terus tumbuh memanjang dan berukuran besar. Struktur akar tanaman strawberryterdiri atas pangkal akar, 8 batang akar, ujung akar, bulu akar serta tudung akar. Panjang akar mencapai 100 cm, akan tetapi biasanya akar tanaman strawberrytersebut hanya menembus lapisan tanah sedalam 15-45 cm (Rukmana, 1998). Tanaman strawberrydewasa umumnya mempunyai 20-35 akar primer dengan panjang akar sekitar 40 cm. Namun, ada juga jenis strawberryyang mempunyai 100 akar primer. Akar primer dapat bertahan lebih dari satu tahun. Sekitar 90% dari total akar berkumpul pada lapisan atas media tanam dengan kedalaman sekitar 15 cm (Budiman dan Saraswati, 2006). Batang tanaman strawberryberuas-ruas pendek dan berbuku-buku. Batang tanaman banyak mengandung air dan tertutupi oleh pelepah daun sehingga seolaholah tampak seperti rumpun tanpa batang Buku-buku batang yang tertutup oleh sisi daun mempunyai kuncup (gemma). Kuncup ketiak daun dapat tumbuh menjadi anakan atau stolon. Stolon biasanya tumbuh memanjang dan menghasilkan beberapa calon tanaman baru. Stolon adalah cabang kecil yang tumbuh mendatar atau menjalar di permukaan tanah. Penampakan stolon secara visual mirip dengan sulur. Tunas dan akar stolon tumbuh membentuk generasi (tanaman) baru. Stolon yang tumbuh mandiri dapat segera dipotong atau dipisahkan dari rumpun induk sebagai bahan tanaman (bibit). Bibit yang berasal dari stolon disebut geragih atau runners (Rukmana, 1998). Daun strawberryberupa daun majemuk trifoliate atau terdiri dari satu daun dan tiga anak daun dengan tepi bergerigi. Permukaan atas berbulu halus berwarna hijau atau hijau tua. Permukaan bawah berwarna hijau keabu-abuandan memiliki 9 300-400 stomata per mm2. artinya, tanaman ini sangat mudah kekurangan air karena tingginya laju transpirasi pada saat udara panas(Kurnia,2005). Daun tanaman strawberrytersusun pada tangkai yang berukuran agak panjang. Tangkai daun bentuknya bulat dan terdapat bulu-bulu halus pada seluruh permukaan. Daun dapat bertahan hidup selama 1-3 bulan dan kemudian daun akan kering dan mati (Gunawan,1996). Bunga tanaman strawberrymempunyai 5 sepal (kelopak bunga), 5 petal (daun mahkota), 20-35 stamen (benang sari) dan ratusan putik yang menempel pada dasar bunga (reseptakel) dengan pola melingkar. Bunga tersusun dalam malai yang terletak di ujung tanaman (Sunarjono, 2006). Setiap malai bercabang dan mempunyai empat macam bunga yaitu, bunga primer, bunga sekunder, bunga tersier dan bunga kuartener. Bunga yang terletak di ujung tangkai utama malai disebut bunga primer. Bunga di tangkai cabang disebut dengan bunga sekunder dan letaknya di bawah bunga primer. Bunga tersier dan seterusnya terletak di percabangan malai (Rukmana, 1998). Buah strawberry yang populer sebenarnya adalah buah semu (pseudocarp), bukan buah dalam arti sebenarnya. Buah strawberry berwarna merah yang sudah dikenal luas oleh masyarakat sebenarnya adalah reseptakel atau jaringan dasar bunga yang membesar. Buah sebenarnya adalah biji-biji kecil yang berwarna putih yang disebut dengan achene. Achene berasal dari ovul (sel kemain betina) yang diserbuki dan kemudian berkembang menjadi buah kerdil. Struktur achene kerdil dan keras. Achene menempel di permukaan reseptakel yang 10 membesar dan umumnya letaknya di permukaan buah tidak menonjol (Kurnia, 2005). Biji strawberry berukuran kecil, pada setiap buah menghasilkan banyak biji. Biji berukuran kecil terletak pada daging buah. Potensi biji pada setiap buah strawberry dapat menghasilkan sekitar 200-300 butir biji (Rukmana, 1998). Untuk Tanaman Strawberry dapat dilihat ada gambar 1. Gambar 1. Tanaman dan Buah Strawberry. 2.3 Kegunaan Strawberry Strawberry sebagai buah multiguna. Bagian utama dari strawberry yang berguna untuk bahan angan yaitu buahnya. Adapun kegunaan strawberry adalah sebagai berikut: 1) Sebagai bahan pangan Bagian yang dapat di konsumsi dari tanaman ini yaitu buah, daun, dan akarnya. Buah strawberry dapat dimanfaatkan sebagai makanan dalam keadaan segar atau olahannya. Produk makanan yang terbuat dari strawberry telah banyak dikenal, misalnya, sirop, selai, dodol, dan jus strawberry. 2) Sebagai bahan pengobatan 11 Strawberry memiliki aktivitas antioksidan tinggi karena mengandung quercetin, ellagic acid, antosianin, dan kaemprefol. Antioksidan berperan sebagai pelindung tubuh dari radikal bebas, termasuk diantaranya sel kanker. Zat tersebut mencegah terbentuknya senyawa karsinogen, menghambat proses karsinogenesis, dan menekan pertumbuhan tumor. Buah strawberry dapat dimanfaatkan untuk kecantikan diantaranya obat jerawat, mempercantik kulit, menjadikan gigi putih, serta meningkatkan kekuatan otak dan penglihatan. Daun strawberry juga bisa dimanfaatkan. Daunnya berperan sebagai diuretik dan antirematik. Menurut Botanical Online, daun stroberi (Fragraria vesca L.) mempunyai khasiat medis. Selain mengandung ellagic acid, daun strawberry juga memiliki zat antringent. Selain itu akar strawberry mengandung zat antiradang. Dengan meminum air rebusan akar tersebut bisa memulihkan pembengkakan akibat nyeri sendi dan asam urat. 3) Sebagai tanaman yang menjaga lingkungan Tanaman buah strawberry dapat meningkatkan kesuburan tanah, karena akar-akarnya bersimbiosis dengan bakteri Rhizobiumyang mampu mengikat nitrogen (N2) dari udara. Nitrogen tersebut berfungsi untuk memperbaiki kesuburan tanah sehingga tanah yang sudah berkurang kesuburannya dapat diperbaiki dan ditanami kembali (Haryanto et al, 2007). 2.4 Jalur Distribusi Masalah pemilihan jalur distribusi merupakan masalah yang sangat penting sebab dalam pemilihan ini dapat memperlambat bahkan memacetkan usaha 12 penyaluran barang maupun jasa dari produsen kepada konsumen. Menurut Nitisemito (1984), jalur distribusi pemasaran adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa ke konsumen. Penetapan tingkat jalur distribusi ini sangat penting sebab dapat mempengaruhi kelancaran penjualan, tingkat keuntungan modal, resiko, dan lain sebagainya. Menurut Swastha (1998), ada lima macam saluran distribusi untuk barang konsumsi yaitu: 1) Produsen ---- Konsumen Saluran distribusi ini merupakan saluran paling pendek dan palingsederhana untuk barang-barang konsumsi, sering juga disebut saluran langsung karena tidak melibatkan pedagang besar.Produsen dapat menjual barangnya melalui pos atau mendatangi rumah konsumen. 2) Produsen ---- Pengecer ---- Konsumen Pada saluran distribusi ini biasanya pengecer besar membeli secara langsung dari produsen. Ada juga beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer untuk melayani penjualan langsung pada konsumennya, tetapi kondisi saluran semacam ini tidak umum dipakai. 3) Produsen ---- Pedagang Besar ---- Pengecer ---- Konsumen Pada saluran ini produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar. 4) Produsen ---- Agen ---- pengecer ---- Konsumen 13 Selain menggunakan pedagang besar , produsen dapat menggunakan agen (agen penjualan) untuk mencapai pengecer terutama pengecer besar. 5) Produsen ---- Agen ---- Pedagang Besar ---- Pengecer ---- Konsumen Pada saluran ini produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barang kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya ke pengecer. Menurut Swasta (1998),Jenis saluran distribusi barang konsumsi dapat di gambarkan dalam berikut ini: Produsen Agen Pedagang Besar Pengecer Pengecer Agen Pedagang Besar Pengecer Pengecer Konsumen Gambar1: Bagan Jalur-jalur Distribusi. 2.5 Margin Pemasaran Menurut Ibrahim (1998) Margin pemasaran adalah selisih antara harga jual pada tingkat pengecer dengan harga jual pada tingkat produsen , selisih tersebut dihitung dalam persentase. Besar dari margin pemasaran tidak lain dari semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan barang beserta 14 keuntungan yang diterima oleh setiap mata rantai pemasaran. Dengan demikian, margin pemasaran adalah hasil penjumlahan antara persentase keuntungan dengan persentase keuntungan dengan persentase biaya pemasaran yang terjadi pada setiap mata rantai pemasaran. Margin pemasaran adalah perbedaan antara jumlah yang dibayar oleh konsumen untuk produksi akhir dengan jumlah yang diterima oleh produsen (Khol and Uhl,1990).Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti biaya dan jarak. Jadi dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa margin pemasaran adalah banyaknya uang yang tertinggal dalam suatu saluran distribusi suatu barang dimana hal ini terjadi akibat adanya biaya pemasaran dari setiap lembaga pemasaran yang dilalui oleh bidang tersebut. Menurut pendapat Ibrahim margin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut: % MP = HJK - 1 x 100% HJP MP = MK + BP Keterangan: MP = Margin Pemasaran HJK = Harga Jual Pengecer HJP = Harga Jual Produsen MK = Margin Keuntungan BP = Biaya Pemasaran 15 Margin pemasaran sangat erat hubungannya dengan saluran distribusi sebab pada umumnya semakin panjang saluran distribusi semakin besar margin pemasaran sehingga semakin tidak efisien saluran tersebut.Begitu juga sebaliknya semakin pendek saluran distribusi maka semakin kecil margin pemasarannya maka semakin efisien saluran distribusi tersebut. 2.6 Margin Keuntungan Margin keuntungan merupakan selisih antara persentase margin pemasaran dengan persentase biaya pemasaran (Ibrahim,1998). Menurut Ibrahim (1998) Margin keuntungan adalah perubahan laba yang disebabkan oleh satu unit produksi.Jadi menurut pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa margin laba adalah banyaknya perubahan laba yang diinginkan dalam suatu pemasaran produk akhir dalam setiap unit. Sehingga margin keuntungan dapat dirumuskan sebagai berikut: MK = MP - BP Keterangan: MK = Margin Keuntungan MP = Margin Pemasaran BP = Biaya Pemasaan Hubungan margin keuntungan dengan saluran pemasaran adalah semakin panjang saluran pemasaran dari suatu produk yang dihasilkan, cenderung semakin kecil margin keuntungan yang diterima produsen dan sebaliknya 16 semakin pendek saluran pemasaran semakin besar margin yang diterima dari setiap unit produksi, namun semakin sempit pemasaran dari produk yang dihasilkan. 2.7 Penanganan Pascapanen Buah-buahan Penanganan pascapanen adalah untuk mempertahankan dan meminimalkan kerusakan bahan-bahan hasil pertanian atau mempertahankan mutunya sebelum diolah menjadi produk olahan. Mutu yang dimaksud dapat berupa umur simpan yang lebih lama hingga saat konsumen membeli buah masih dalam keadaan bermutu baik dan tidak mengalami kerusakan baik secara fisik maupun fisiologis. Disamping itu kandungan nutrisi dan kesegarannya mampu dipertahankan sampai ke tangan konsumen. Menurut Haryanto et al, (2007), Penanganan pascapanen bertujuan agar buah yang telah dipanen terlindungi dari kerusakan fisik dan kebusukan. Dengan demikian, mutu buah yang akan dipasarkan tetap baik. 2.7.1 Sortasi Sortasi adalah usaha memilah-milah produk hasil pertanian, produkpertanian yang dipanen perlu dilakukan sortasi untuk mendapatkan produk dengan mutu yang seragam. Sortasi dilakukan dengan tujuan memisahkan hasil panen yang baik dan yang cacat. Pengertian hasil panen yang baik disini adalah hasil yang tidak mengalami kerusakan fisik dan penampilan fisiknya terlihat menarik,selain itu juga membersihkan dari kotoran seperti sampah-sampah, pasir yang tidak sengaja terbawa selama proses 17 penjemuran. Sedangkan hasil yang cacat adalah hasil panen yang telah mengalami kerusakan fisik akibat penyakit (Setowati,1992). Sortasi dilakukan untuk membersihkan serangga, penyakit, atau kotoran lainnya (Suyasa,2011). Menurut Haryanto et al, (2007) , tidak smua buah yang dipanen layak dipasarkan. Oleh karena itu, perlu mengadakan sortasi atau pemilahan berdasarkan kualitas dan keseragaman. Buah strawberry dipilah antara yang baik dan yang cacat. Buah yang cacat, berbintik hitam, lubang, atau busuk disisihkan. Menurut Samad (2006), nilai ekonomi berbagai jenis holtikultura tergantung pada mutu komoditasnya. Oleh karena itu proses pemisahan antar komoditas (sortasi) yang mutunya rendah dengan yang mutunya tinggi perlu dilakukan. 2.7.2 Grading Grading adalah usaha menggolonng-golongkan barang kedalam golongan standar kualitas yang telah mendapatkan pengakuan dunia perdagangan. Menurut Satuhu (1994), menyatakan grading adalah klasifikasi komoditi kedalam kelompok menurut standar yang secara komersial dapat diterima. Misalnya memeriksa dengan panca indera, dengan alat, atau melalui contoh. Dengan mengetahui tingkatan mutu produk akan dapat diketahui pula harga jual yang tinggi pula. Grading dilakukan berdasarkan bentuk dan ukuran. Grading merupakan salah satu cara menentukan kecocokan harga antara penjual dan pembeli mengenai harga suatu produk (Setyowati,1992). Menurut Samad, (2006) grading hampir sama dengan sortasi. Kalau sortasi adalah 18 pemisahan/pengelompokan berdasarkan mutu yang erat kaitannya dengan kondisi fisik(busuk, lecet, memar) bahan sedangkan grading adalah untuk mmberikan nilai lebih (harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang lebih baik (Mutiarawati,2007). 2.7.3 Pencucian Pencucian dilakukan untuk membersihkan kotoran yang menempel dan member kesegaran. Selain itu dengan pencucian juga dapat mengurangi residu pestisida dan hama penyakit yang terbawa. Menurut Samad (2006) hampir semua komoditas buah yang telah dipanen mengalami kontaminasi fisik terutama debu atau tanah sehingga perlu dilakukan pencucian. Pencucian dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran serta residu pestisida (insektisida atau fungisida). Namun demikian, pencucian tidak dilakukan terhadap buah yang teksturnya lunak dan mudah lecet/rusak. Secara tradisional pencucian menggunakan air namun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik disarankan menambahkan klorin ke dalam air pencucian agar mikroba dapat dihilangkan dengan lebih efektif. Setelah pencucian bahan dapat dikeringkan dengan cara meniriskan di alam terbuka. 2.7.4 Pengemasan Pengemasan adalah suatu kegiatan membungkus produk dengan tujuan untuk mempertahankan produk agar tetap bersih dan member perlindungan pangan terhadap kerusakan yang terjadi. Pengemasan juga merupakan salah 19 satu cara dalam memberikan kondisi yang tepat bagi bahan pangan agar mudah dibawa (Buckle et al, 1987). Tujuan pengemasan yang paling utama adalah untuk menjaga mutu bahan pangan selama masa tenggang penggunaan produk. (Winarno, 1990) menyatakan pengemasan ada dua macam yaitu pengemas primer dan pengemas sekunder. Pengemas primer adalah pengemas yang langsung berhubungan dengan bahan yang dikemas, sedangkan pengemasan sekunder adalah pengemas yang tidak langsung berhubungan dengan bahan pangan yang dikemas. Menurut Wills et al, (1981) syarat-syarat kemasan adalah: (1) harus cukup kuat melindungi produk selama penyimpanan, transportasi, dan penumpukan, (2) tidak bereaksi dengan bahan yang dikemas, (3) sifat-sifat permebilitas kemasan film plastik dan laju kegiatan pernafasan bahan yang dikemas diketahui dan (4) biaya kemasan disesuaikan dengan bahan yang dikemas. Memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan sangat penting agar memenuhi syarat sehingga dapat berfungsi dengan baik (Susanto dan Sucipta, 1994). Menurut Haryanto et al, (2007) Pengemasan bertujuan untuk memudahkan pengangkutan. 2.7.5 Penyimpanan Tujuan penyimpanan adalah untuk menekan laju proses kehidupan sampai sekecil-kecilnya (Pantastico, 1993). Tujuan utama penyimpanan adalah pengendalian laju transpirasi, respirasi, infeksi penyakit dan mempertahankan produk yang paling berguna untuk konsumen. Penyimpanan selama proses 20 pendistribusian dilakukan untuk menjaga kondisi buah sebagai usaha mempertahankan kesegarannya. Salah satu tahapan dalam penanganan pascapanen buah, penyimpanan biasanya dilakukan ketika buah mengalami waktu pendistribusian yang lama. Menurut Kotler (2002), penyimpanan merupakan suatu proses penempatan produk secara tepat agar terhindar dari kerusakan yang akan mengakibatkan produk tersebut tidak disukai konsumen. Penyimanan suatu produk harus disesuaikan dengan standar karena akan mempengaruhi nilai jual. Berdasarkan hasil penelitian Tallip (2010) tentang penanganan pascapanen wortel dari Kecamatan Baturiti ke Kota Denpasar, menyatakan bahwa penanganan pascapanen di tingkat petani mencangkup pemanenan, pembersihan, pengemasan, penimbangan dan pengangkutan. Pada tingkat pengepul meliputi pengangkutan, pembongkaran, pencucian, sortasi, pengemasan, penimbangan dan pemasaran. Pada tingkat pengecer mencangkup pemajangan,,penjualan dan pengemasan. 2.8 Farm Gate Price Farm Gate Price adalah harga yang diterima oleh petani. Semakin besar persentase harga yang diterima produsen menunjukan bahwa semakin efisien jalur yang dilalui oleh penduduk. Sebaliknya semakin kecil persentase harga yang diterima produsen menunjukan bahwa semakin tidak efisien jalur yang dilalui oleh prduk. Persentase Farm Gate Price digunakan untuk mengetahui efisiensi jalur yang dilalui oleh produk. Farm Gate Price dicari dengan 21 menghitung persentase harga yang diterima petani dengan menggunakan rumus berikut: FGP% = HJP HJK Keterangan: FGP% = Farm Gate Price HJP = Harga Jual Produsen HJK = Harga Jual Konsumen x 100%