MASA DEPAN PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING PADA INDUSTRI JASA PERBANKAN Murry Harmawan Saputra [email protected] Universitas Muhammadiyah Purworejo Endah Pri Ariningsih [email protected] Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi adanya gap praktis dan teoritis pada penerapan strategi relationship marketing yang dilakukan oleh banyak perusahaan, khususnya perusahaan perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak strategi relationship marketing pada loyalitas pelanggan dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel pemediasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Subjek penelitian ini adalah nasabah bank umum milik pemerintah, yang terdiri dari nasabah Bank Mandiri, BRI dan BNI yang ada di wilayah Purworejo. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 225 responden, metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik multiple regression analysis dan hierarchical regression analysis untuk mengolah data agar dapat menghasilkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yang diadopsi dari beberapa penelitian sebelumnya. Sebelum digunakan, peneliti terlebih dahulu melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yang akan digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua hipotesis terdukung. Semua variabel relationship marketing yang terdiri dari kepercayaan, komitmen perusahaan, kompetensi, komunikasi dan penanganan konflik berpengaruh positif pada kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif pada loyalitas pelanggan, dan kepuasan pelanggan terbukti memediasi hubungan antara relationship marketing dan loyalitas pelanggan. Strategi relationship marketing dalam menyebabkan pelanggan menjadi loyal harus melalui kepuasan, oleh karena itu kepuasan pelanggan menjadi variabel yang sangat penting untuk dibangun, karena tanpa kepuasan pelanggan relationship marketing akan kehilangan sebagian kekuatan pengaruhnya, sehingga tidak dapat menyumbangkan sepenuhnya potensinya dalam membangun loyalitas pelanggan Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Kata kunci: Relationship marketing, kepercayaan, komitmen perusahaan, kompetensi, komunikasi, penanganan konflik, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan pelanggan terhadap hubungan antara PENDAHULUAN Banyak perusahaan perbankan relationship marketing dengan loyalitas sering kali telah merasa menjalankan pelanggan, sehingga strategi relationship marketing untuk memandang menjalin hubungan dengan nasabah, menguji namun hal itu ternyata tidak serta- pelanggan untuk menentukan posisi merta membuat nasabah menjadi loyal variabel terhadap perusahaan tersebut, hal ini antara merupakan gejala yang perlu menjadi loyalitas pelanggan. penting peran sekali mediasi tersebut dalam relationship peneliti untuk kepuasan hubungan marketing dan perhatian bagi pihak bank. Untuk itu Loyalitas pelanggan merupakan hal diperlukan sebuah studi yang dapat yang sangat penting bagi perusahan di menjelaskan secara era kompetisi bisnis yang semakin mengenai penerapan relationship komprehensif marketing strategi dan ketat seperti saat ini. Namun demikian, membangun loyalitas pelanggan kelanjutannya agar tujuan perusahaan bukanlah sesuatu hal yang mudah, dapat tercapai. apalagi Penelitian ini juga penting untuk berharap dapat dilakukan dengan proses yang instant. Dalam dilakukan untuk menjembatani adanya konteks gap teori hubungan antara relationship perbankan, pertumbuhan pasar yang marketing dan loyalitas pelanggan. lambat dan tekanan persaingan yang Penelitian-penelitian intensif terdahulu pasar retail mengharuskan khususnya perusahaan kebanyakan hanya melihat hubungan mampu mempertahankan pelanggan langsung variabel-variabel yang sudah ada (Sirohi et al., 1998). dalam relationship marketing terhadap Industri perbankan memiliki tantangan loyalitas pelanggan, atau dengan kata persaingan yang ketat dikarenakan lain sejauh ini peneliti belum banyak bank mempunyai fungsi dan regulasi menemukan penelitian yang menguji yang sama, dan umumnya mempunyai peran segmen pasar yang hampir sama, antara mediasi variabel kepuasan Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis sehingga industri perbankan bisa bagi perusahaan yang berkeinginan dikatakan merupakan industri pada untuk tahap (maturity). berkelanjutan perusahaan menguntungkan dewasa Ketidakmampuan menjalin suatu hubungan yang saling antara pihak merespon persaingan, atau kondisi perusahaan dengan pelanggan. Hal-hal pasar secara cepat dan tepat dapat yang menurunkan pelanggan, disebut pelanggan relationship bahkan loyalitas dapat berpindah berakibat merek. Tanpa fundamental the tersebut sering underpinnings marketing of (dasar-dasar adanya relationship marketing). Dasar-dasar loyalitas dari pelanggan, perusahaan relationship marketing yang dimaksud tidak akan berkembang dengan baik, adalah kepercayaan (Morgan dan dan dapat mengalami decline atau Hunt, 1994), komitmen (Grossman, penurunan usaha 1998; mengancam eksistensi yang dapat perusahaan tersebut (Saputra, 2011). Chan dan Ndubisi, 2004), kompetensi (Anderson dan Weitz, 1989), penanganan konflik (Dwyer et Strategi pemasaran yang efektif dan al., 1987; Ndubisi dan Chan, 2005), terus mengalami perkembangan serta dan komunikasi (Crosby et al., 1990; relevan dengan situasi dunia bisnis Morgan dan Hunt, 1994; Ndubisi dan sekarang Chan, 2005). marketing. ini adalah relationship Relationship marketing Masa depan strategi relationship merupakan strategi pemasaran yang marketing penting untuk dikaji secara berfokus pada usaha untuk membina mendalam oleh para marketer, karena hubungan yang lebih dekat dengan mengetahui pelanggan, mengelola suatu hubungan maupun jangka saling pemasaran pihak membangun loyalitas pelanggan, akan panjang menguntungkan perusahaan yang antara dan pengaruh tidak langsung langsung yang digunakan strategi dalam pelanggannya. semakin memperdalam Beberapa teori dan penelitian telah seorang marketer menjelaskan, bahwa dalam relationship memenuhi keinginan dan kebutuhan marketing ada beberapa hal mendasar konsumennya secara lebih tepat. Selain yang merupakan faktor fundamental hal itu penelitian ini juga berusaha Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis pemahaman dalam usaha untuk menyajikan dan menggambarkan Dalam beberapa teori dan penelitian strategi relationship marketing dengan sebelumnya telah menjelaskan bahwa dimensi-dimensinya secara jelas dan dasar-dasar relationship marketing (the lengkap, underpinnings sehingga diharapkan of relationship penelitian ini akan dapat memberikan marketing) merupakan satu kesatuan kontribusi baik secara praktis maupun yang utuh yang membentuk strategi teoritis mengenai strategi relationship relationship marketing secara lebih komprehensif. yaitu: kepercayaan (Morgan dan Hunt, marketing itu sendiri, 1994), komitmen (Grossman, 1998; Chan dan Ndubisi, 2004), kompetensi RELATIONSHIP MARKETING Chan (2003:6) relationship mendefinisikan marketing sebagai (Anderson dan Weitz, komunikasi (Crosby et al, 1989), 1990; pengenalan setiap pelanggan secara Morgan dan Hunt, 1994; Ndubisi dan lebih menciptakan Chan, 2005), dan penanganan konflik komunikasi dua arah dengan mengelola (Dwyer et al, 1987; Ndubisi dan Chan, suatu 2005). dekat dengan hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan. Chan juga menyatakan RELATIONSHIP MARKETING DI bahwa PERBANKAN tujuan utama relationship marketing adalah untuk menemukan Dalam penerapan relationship lifetime value pelanggan. Relationship marketing di dunia perbankan, Gilbert marketing merupakan sebuah konsep dan strategi relationship pemasaran yang berupaya Choi (2003) mendefinisikan marketing merupakan menjalin hubungan jangka panjang hubungan yang saling menguntungkan dengan para pelanggan, yaitu yang dapat dibangun antara pelanggan hubungan yang dan bank. mempertahankan kokoh dan menguntungkan Menurut Barnes dan Howlett (1998) antara penyedia jasa dan pelanggan dan Ennew dan Bink (1996) dalam yang Leverin dan Liljander (2006), program dapat saling membangun transaksi ulangan dan menciptakan loyalitas relationship pelanggan. berorientasi pada nasabah bank dapat Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis marketing yang melancarkan aliran informasi antara menimbulkan pihak kinerja bank dan nasabah dapat ketidakpuasan. dibawah ekspektasi Jika maka meningkatkan perasaan positif nasabah konsumen akan merasa kecewa. Jika terhadap juga kinerja sama dengan ekspektasi maka meningkatkan kepuasan serta kekuatan konsumen akan merasa terpuaskan. Hal hubungan. Agar relationship marketing tersebut sesuai dengan pendapat Kotler dapat dan Keller (2009), yang menyatakan pihak bank dan diimplementasikan, perlu dibentuk customer data base, yaitu bahwa daftar identitas pelanggan, yang oleh perasaan suka atau kecewa sebagai perusahaan akibat dari membandingkan kinerja hubungan dianggap jangka perlu panjang dibina dengan kepuasan merefleksikan atau hasil dengan ekspektasi. mereka. KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN Kepuasan pelanggan oleh beberapa Menurut Oliver (1999), loyalitas ahli pemasaran didefinisikan sebagai adalah tingkat perasaan seseorang setelah untuk membeli kembali atau kembali membandingkan kinerja atau hasil yang menjadi pelanggan produk atau jasa ia yang disukai secara konsisten di masa rasakan dibandingkan dengan komitmen yang harapannya (Oliver, 1980), dengan kata depan, lain pembelian merek yang berulang. hal ini pelanggan merupakan terhadap respon sehingga mendalam menyebabkan evaluasi Loyalitas dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian yang dirasakan antara kesetiaan, yaitu kesetiaan seseorang harapan sebelumnya dan kinerja aktual terhadap produk setelah menggambarkan kesediaan pelanggan pemakaiannya. Kepuasan pelanggan untuk menggunakan barang atau jasa mencakup perbedaan antara harapan secara dan prestasi atau hasil yang dirasakan eksklusif, (Mardalis, 2005). merekomendasikan produk atau jasa yang dirasakan Apabila persepsi terhadap kinerja tidak memenuhi harapan maka akan tersebut suatu objek. berulang-ulang dan kepada Loyalitas dan dengan secara sukarela konsumen lain (Lovelock dan Wright, 2005: 133). Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Definisi loyalitas tersebut berdasarkan perusahaan tersebut. pada dua pendekatan, yaitu sikap dan uraian perilaku. merumuskan hipotesis sebagai berikut: tersebut, Berdasarkan maka peneliti H1a : Kepercayaan berpengaruh positif pada kepuasan pelanggan PENGEMBANGAN HIPOTESIS Hubungan antara kepercayaan dengan kepuasan pelanggan Choi et al. penelitiannya Hubungan antara komitmen perusahaan (2010) dalam menjelaskan dan dengan kepuasan pelanggan Komitmen perusahaan untuk selalu menemukan tentang dampak positif memberikan kepercayaan pelanggan pelanggan terhadap dan niat kepuasan beli. Dalam sangat yang terbaik bagi unsur yang merupakan penting dalam terciptanya penelitian tersebut dikemukakan bahwa hubungan yang berkelanjutan antara membangun kepercayaan dapat terjadi perusahaan dan pelanggan. Hennig- pada fase pra pembelian dan pasca Thurau (2004) menyatakan, adanya pembelian. Singh dan Sirdeshmukh komitmen (2000), bahwa secara emosional akan menimbulkan kepercayaan kepada penyedia jasa akan kepuasan pelanggan dan pada akhirnya mempunyai pengaruh yang signifikan akan pada kepuasan. Hennig-Thurau et al. Komitmen (2002) a menimbulkan keinginan yang kuat bagi consumer believes that the firm is para pelanggan untuk terus melakukan honest in their dealings with them it is kerjasama likely to result in the customer being Perusahaan yang berkomitmen untuk more satisfied with that firm”, dari menepati janji, baik implisit maupun pernyataan tersebut dapat diartikan eksplisit, akan memberikan rasa puas bahwa ketika seorang konsumen yang pada berpendapat bahwa suatu perusahaan memungkinkan adanya keberlanjutan jujur dalam menjalin hubungan dengan dari suatu hubungan antar mitra yang mereka, melakukan pertukaran (Dwyer et al. kepuasan menyatakan menyatakan, maka akan “When meningkatkan konsumen dengan dari perusahaan, berpengaruh maka pada loyalitas. perusahaan akan dengan konsumennya, perusahaan. sehingga 1987). Berdasarkan uraian tersebut, Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis peneliti merumuskan hipotesis sebagai Bukti empiris menunjukkan bahwa berikut: H1b : Komitmen perusahaan komunikasi yang efektif berpengaruh positif pada kepuasan meningkatkan pelanggan hubungan (Anderson dan Narus, 1990; kepuasan akan mitra Anderson dan Weitz, 1989; Morgan Hubungan antara kompetensi dengan dan kepuasan pelanggan mengarah pada kemampuan untuk Kompetensi suatu Hunt, 1994). Komunikasi perusahaan memberikan informasi yang terbaru adalah kemampuan atau kapabilitas dan dapat dipercaya. Komunikasi yang perusahaan pada efektif akan mempengaruhi pelanggan pengetahuan mengenai suatu bidang untuk tetap menggunakan produk atau yang jasa yang berbasis menjadi domain kegiatan yang ditawarkan oleh suatu usahanya. Dalam hal ini, kemampuan perusahaan, adanya komunikasi yang perusahan perbankan dalam mengikuti efektif antara bank dan nasabahnya, tren dan perkembangan jaman serta juga akan meningkatkan kepuasan kemampuan kebutuhan pelanggan dan hubungan yang lebih nasabah yang semakin komplek akan baik (Ndubisi et al., 2009). Ball et al. sangat berpengaruh terhadap kepuasan (2004) juga mengemukakan, bahwa nasabah terhadap suatu perusahaan komunikasi memiliki pengaruh yang perbankan tersebut. cukup Konsumen akan merasa puas ketika kepuasan konsumen. Oleh karena itu, berhubungan dengan perusahaan yang berdasarkan mempunyai kapabilitas dan kompetensi peneliti merumuskan hipotesis sebagai di berikut : bidangnya melayani (Drucker, 2001). besar dalam uraian menciptakan tersebut maka Berdasarkan uraian tersebut, peneliti H1d : Komunikasi berpengaruh positif merumuskan hipotesis sebagai berikut: pada kepuasan pelanggan H1c : Kompetensi berpengaruh positif pada kepuasan pelanggan Hubungan antara penanganan konflik dengan kepuasan pelanggan Hubungan antara komunikasi dengan kepuasan pelanggan Penanganan konflik mengacu pada kemampuan Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis perusahaan untuk meminimalkan dampak negatif dari perilaku adanya konflik nyata dan potensi pelanggan konflik yang mungkin timbul (Dwyer menjadi et al., 1987). Pelanggan akan merasa Kepuasan puas menggunakan fasilitas dan pelayanan dan terhadap memelihara perusahaan kesetiaan dalam yang puas pelanggan hal ini cenderung yang loyal. konsumen dalam dapat yang diberikan oleh penyedia jasa, menangani dengan baik masalah yang menyebabkan konsumen menjadi setia dihadapi oleh pelanggannya (Ndubisi, dan 2007). Menurut Ndubisi et al. (2009), perusahaan lain. kemampuan perusahaan atau penyedia Berdasarkan jasa dalam menangani konflik, secara peneliti merumuskan hipotesis sebagai langsung berikut: akan yang membeli, mempengaruhi kepuasan pelanggan. tidak mudah uraian berpindah tersebut ke maka H2 : Kepuasan pelanggan berpengaruh Kemampuan pihak bank dalam positif pada loyalitas pelanggan mencegah ataupun menangani masalah yang timbul, dan memberikan solusi Mediasi atas masalah tersebut akan berpengaruh hubungan positif pada tingkat kepuasan nasabah marketing dan loyalitas pelanggan bank. Berdasarkan uraian tersebut kepuasan pelanggan pada antara Ndubisi et maka peneliti merumuskan hipotesis menemukakan sebagai berikut: relationship al. (2009), adanya pengaruh mediasi (intervening) kepuasan H1e : Penanganan konflik berpengaruh pelanggan pada positif pada kepuasan pelanggan relationship marketing dan loyalitas hubungan antara pelanggan, artinya ada hubungan tidak Hubungan antara kepuasan pelanggan langsung dengan loyalitas pelanggan relationship Kepuasan yang kuat loyalitas merupakan dalam konsumen prediktor antara loyalitas marketing pelanggan yaitu terhadap melalui mempengaruhi kepuasan pelanggan. Studi empiris (Day, yang dilakukan oleh Omar dan Ali 2000). Fornell (1992), mengatakan bahwa (2010) kepuasan hubungan pelanggan variabel-variabel mempengaruhi juga menunjukkan tidak Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis langsung adanya antara pengaruh relationship marketing pada pemerintah di wilayah kota Purworejo, loyalitas pelanggan yang dimediasi baik nasabah kredit maupun nasabah oleh kepuasan pelanggan. Berdasarkan penabung, yang membuka rekening di uraian bank atas inisiatif sendiri atau bukan tersebut maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: karena penunjukan oleh pihak-pihak H3 : Kepuasan pelanggan memediasi lain, dan nasabah yang masih aktif pengaruh relationship marketing pada sampai loyalitas pelanggan. dilakukan. Sampel yang digunakan pada saat penelitian ini dalam penelitian ini sebanyak 225 responden. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini mengaplikasikan metode survei dengan pengumpulan Variabel Penelitian a. Variabel Independen data yang dilakukan menggunakan Variabel instrumen analisis bebas) dalam penelitian ini adalah dalam penelitian ini adalah individu, relationship marketing yang terdiri sedangkan dimensi waktu riset adalah dari: secara cross sectional Perusahaan, kuesioner. Unit independen Kepercayaan, Komunikasi . (variabel Komitmen Kompetensi, dan Penanganan Konflik Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah b. Variabel Mediasi nasabah bank-bank umum nasional Dalam penelitian ini hanya terdapat milik satu pemerintah (BRI, BNI, MANDIRI) yang ada di wilayah kota Purworejo. Metode pengambilan variabel mediasi yaitu Kepuasan Pelanggan. c. Variabel Dependen sampel menggunakan teknik purposive Dalam penelitian ini hanya terdapat sampling, satu dengan menggunakan kriteria yang berdasarkan pertimbangan variabel dependen Loyalitas Pelanggan tertentu (judgment sampling). Kriteria responden adalah nasabah bank-bank umum nasional Instrumen Penelitian milik Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis yaitu Kuesioner dalam penelitian ini (Neuman, 2006). Reliabilitas instrumen mengacu pada kuesioner yang telah diuji dengan menggunakan Cronbach’s digunakan Alpha oleh peneliti-peneliti sebelumnya. dengan koefisien Cronbach’s Alpha minimal 0,60 (Hair et al, 2006). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen Metode Analisis Data dalam mengukur variabel penelitian. Proses analisis data untuk menguji Pengukuran secara kualitatif dengan hipotesis menggunakan face validity dan content menggunakan validity, sedangkan pengukuran secara analysis dan hierarchical regression kuantitatif analysis, dilakukan dengan dalam penelitian multiple dengan ini regression menggunakan confirmatory factor analysis (CFA) program SPSS for Windows Release 16. dengan batas minimal factor loading Secara adalah 0,5. regresinya adalah sebagai berikut: Uji reliabilitas dilakukan untuk KP matematis = α + β1KEP+ β2KOP+ mengetahui sejauh mana konsistensi β3KOMP+ suatu β5PK+ e alat ukur. Kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabel LP = α + β6KP + e atau tidaknya suatu alat ukur adalah nilai koefisien Cronbach’s persamaan Alpha PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis Pertama Tabel 1 Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis β4KOMU+ Hasil Regresi VariabelRelationship Marketing pada Kepuasan Pelanggan Hipotesis Beta t-value p-value Hasil H1a: KEP KP 0,489 8,866 0,000** Terdukung H1b: KOP KP 0,134 2,488 0,014* Terdukung H1c: KOMP KP 0,117 2,194 0,029* Terdukung H1d: KOMU KP 0,155 2,945 0,004* Terdukung 0,106 1,990 0,048* Terdukung Berdasarkan Tabel H1e: PK KP Sumber : Lampiran Data Primer diolah (2013) ** signifikan pada p < 0,01, * p < 0,05 Berdasarkan Tabel 1 diperoleh 1 juga nilai t-value sebesar 8,866 dan p-value diketahui bahwa hasil perhitungan sebesar 0,000 (signifikan pada p-value regresi diperoleh t-value sebesar 2,194 < 0,05), sehingga H0 ditolak dan dan p-value sebesar 0,029 (signifikan sebaliknya dengan pada p-value < 0,05), sehingga H0 demikian hipotesis 1a terdukung, yang ditolak dan sebaliknya Ha diterima, berarti dengan Ha diterima, bahwa kepercayaan demikian ini berarti 1c berpengaruh positif pada kepuasan terdukung, pelanggan, dengan besar pengaruh kompetensi berpengaruh positif pada sebesar 0,489 (beta). Kemudian dalam kepuasan pelanggan, dengan besar hasil perhitungan regresi juga diperoleh pengaruh sebesar 0,117 (beta). t-value sebesar 2,488 hal hipotesis bahwa dan p-value Berdasarkan tabel tersebut juga sebesar 0,014 ( signifikan pada p-value diketahui bahwa hasil perhitungan < 0,05), sehingga H0 ditolak dan regresi diperoleh t-value sebesar 2,945 sebaliknya dengan dan p-value sebesar 0,004 (signifikan demikian hipotesis 1b terdukung, yang pada p-value < 0,05), sehingga H0 artinya bahwa komitmen perusahaan ditolak dan sebaliknya Ha diterima, berpengaruh positif pada kepuasan dengan pelanggan, dengan besar pengaruh terdukung, yang berarti komunikasi sebesar 0,134 (beta). berpengaruh positif pada kepuasan Ha diterima, demikian Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis hipotesis 1d pelanggan dengan besar pengaruh sebesar 0,155 (beta). ditolak dan sebaliknya Ha diterima, dengan demikian maka hipotesis 1e Berdasarkan tabel di atas juga terdukung, yang berarti penanganan diketahui bahwa hasil perhitungan konflik berpengaruh positif pada regresi diperoleh t-value sebesar 1,990 kepuasan pelanggan dengan besar dan p-value sebesar 0,048 (signifikan pengaruh sebesar 0,106 (beta). pada p-value < 0,05), sehingga H0 Pengujian Hipotesis Kedua Tabel 2 Hasil Regresi Kepuasan Pelanggan pada Loyalitas Pelanggan Variabel H2: KP LP Beta t-value p-value Hasil 0,641 12,461 0,000** Terdukung Sumber : Lampiran Data Primer diolah (2013) ** signifikan pada p < 0,001, * p < 0,05 Berdasarkan Tabel 2 diperoleh nilai t-value sebesar 12,461 1. Tahap pertama, dilakukan untuk dan p- menguji value sebesar 0,000 (signifikan pada p- (variabel value < 0,05), sehingga H0 ditolak dan mempengaruhi loyalitas pelanggan sebaliknya dengan (variabel dependen). demikian hipotesis 2 terdukung, yang Tabel 3 berarti berpengaruh pelanggan Ha diterima, kepuasan positif dengan pelanggan Langkah 1 pada besar loyalitas RM relationship Beta LP marketing independen) t-value 0,464 7,832 p-value Keterangan 0,000 Signifikan pengaruh sebesar 0,641 (beta). Pengujian Hipotesis Ketiga 2. Tahap kedua, Langkah-langkah yang harus dilakukan menguji untuk menguji mediasi adalah: (variabel dilakukan relationship Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis untuk marketing independen) mempengaruhi kepuasan pelanggan (variabel mediasi). Tabel 4 Langkah 2 RM KP Beta t-value p-value Keterangan 0,595 11,054 0,000 Signifikan dengan besar pengaruh sebesar 0,595 3. Tahap ketiga, menguji pengaruh relationship kepuasan marketing pelanggan dan (beta). Sedangkan hasil regresi pada langkah 3, yang meregresikan (variabel relationship marketing dan kepuasan pemediasi) secara bersama-sama pelanggan secara bersama-sama pada pada loyalitas pelanggan . loyalitas Tabel 5 Langkah 3 pelanggan, Beta t-value p-value ditunjukkan Keterangan menunjukkan seperti pada Tabel bahwa yang 5, pengaruh RM LP 0,129 2,029 0,044* Signifikan relationship marketing dan kepuasan KP LP 0,564 8,878 0,000** Signifikan pelanggan pada loyalitas pelanggan Sumber : Lampiran Data Primer diolah masih tetap signifikan ( p-value < 0,05), namun besarnya signifikansi ** signifikan pada p < 0,01, * p < 0,05 Hasil analisis regresi pada langkah 1 diperoleh nilai t-value sebesar 7,832 dan p-value sebesar 0,000 ( p-value < 0,05), yang berarti relationship marketing berpengaruh positif pada loyalitas pelanggan dengan besar pengaruh sebesar 0,464 (beta). Kemudian hasil analisis regresi pada langkah 2 , diperoleh nilai t-value sebesar 11,054 dan p-value sebesar 0,000 ( p-value < 0,05), yang berarti relationship positif pada marketing kepuasan berpengaruh pelanggan pengaruh relationship marketing pada loyalitas pelanggan mengalami penurunan jika dibandingkan ketika relationship marketing diregresikan sendiri pada loyalitas, yaitu dari yang semula nilai p-value 0,000 menjadi 0,044 ketika bersama-sama diregresikan dengan secara kepuasan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepuasan pelanggan merupakan variabel pemediasi pada hubungan pengaruh antara relationship marketing pada loyalitas pelanggan secara parsial Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis (partial mediation). Mediasi sebagian (partial mediation) ini logis, karena sering kali pihak bank kepuasan pelanggan terjadi karena merasa signifikansi relationship relationship marketing dalam menjalin tapi tetap hubungan dengan nasabah, namun signifikan terhadap variabel loyalitas ternyata hal tersebut tidak serta merta pelanggan, pada saat variabel kepuasan menjadikan nasabah menjadi loyal pelanggan pada bank tersebut. Oleh karena itu variabel marketing menurun diregresikan secara bersama-sama. menjalankan strategi penting sekali bagi pihak bank untuk Pengujian hipotesis yang telah dilakukan telah dalam penelitian ini, menerapkan dan menjalankan strategi relationship marketing yang sebaik- menunjukkan bahwa semua hipotesis baiknya, yang diajukan terdukung. Hal ini kepuasan pada nasabahnya sehingga mempertegas pendukung, agar dapat akhirnya akan memberikan bahwa teori-teori pada menyebabkan hasil-hasil penelitian nasabah menjadi loyal pada pihak sebelumnya, dan penjelasan logis yang bank. dijadikan untuk Masa dalam marketing yang dilakukan oleh bank penelitian ini terbukti dapat menangkap tetap memegang peranan yang penting fenomena sebagaimana mestinya. dalam membangun loyalitas pelanggan, landasan mengembangkan hipotesis Pengaruh depan strategi relationship relationship namun begitu masih perlu dipertajam menyebabkan karena dalam penelitian ini ditemukan pelanggan menjadi setia atau loyal peran mediasi dari variabel kepuasan harus melalui kepuasan, oleh karena itu pelanggan. Peran mediasi kepuasan kepuasan pelanggan menjadi variabel penting untuk diketahui oleh pemasar yang sangat penting untuk dibangun (marketer), karena pengaruh marketing dalam tanpa kepuasan pelanggan, karena langsung mengetahui maupun tidak relationship marketing akan kehilangan langsung antara strategi pemasaran sebagian pengaruhnya, yang digunakan dalam membangun sehingga tidak dapat menyumbangkan loyalitas pelanggan, akan semakin sepenuhnya memperdalam kekuatan potensinya dalam membangun loyalitas pelanggan. Hal marketer pemahaman dalam Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis usaha seorang memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumennya Social Psychology, Vol. 51, secara lebih tepat. No. 6, pp. 1173-1182. Bloemer, J., de Ruyter, K. dan Wetzels, DAFTAR PUSTAKA M. (1999), “Linking Perceived Service Quality and Service Aaker, D.A. (1991), “Measuring Brand Loyalty: A Multi-Dimensional Equity Across Product and Markets,” Perspectives,” California (1990), “A Model of Distributor Firm and Working Partnerships,” Journal of Marketing, Vol. 54, No. l, pp. 42-58. Ball, D., Coelho, P.S., dan Machas, A (2004), “The Role of Communication and Trust in Explaining Customer Loyalty: An Extention to the ECSI Model,” European Journal of Marketing, Vol. 38, pp. 12721293. S. (2003), Relationship Marketing, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Choi, J., Sohn, C., dan Lee, H.J. (2010), “The Impact of MultiDimensional Trust for Customer Satisfaction,” International Journal of Management Science, Vol. 16, No. 2, pp. 81-97. Churchill, G.A. dan Surprenant, C. (1982), “An Investigation into the Determinants of Customer Satisfaction,” Journal of Marketing Research, Vol. 19, Baron, R.M. dan Kenny, D.A. (1986), “The 102-106. Chan, Anderson, J. C. dan Narus, J. A. of Marketing, Vol. 33, No. 4, pp. Management Review, Vol. 38, No. 2, pp. 102-120. Journal Moderator-Mediator Variable Distinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Considerations,” Journal of Personality and No. 4, pp. 491-504. Cooper, D.R. dan P.S. Schindler (2006), Business Research Methods, 9th edition, New York: McGraw-Hill. Day, George S. (2000), “Managing Market Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Relationships,” Journal of the Academy of Journal of Bank Marketing, Marketing Science, Vol. 28, Vol. 21, No. 3, pp. 137-146. No. 1, pp. 24 –30. Delgado-Ballester, Elena, Gronroos, C. (2004), “The Relationship Jose L, Marketing Process: Munuera-Aleman dan Maria J, Communication, Yague-Guillent. Dialogue, Value,” Journal of (2003), Interaction, “Development and Validation Business of a Brand Trust Scale,” Marketing, Vol. 19. No. 2, pp. International 99-113. Journal of Market Research, Vol. 45, pp. 35-53. Industrial Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., Anderson, R.E., and Tatham, Dharmmesta, B.S. (1999), “Loyalitas Pelanggan: and Sebuah Kajian R. L (2006), Multivariate Data Analysis, 6th edition, Upper- Konseptual Sebagai Panduan Sadle bagi Peneliti,” Jurnal Ekonomi Pearson Education. dan Bisnis Indonesia, VIII, Vol. 14, No. 3, h. 73-88. River, Jersey: Hennig-Thurau, T. (2004), “Customer Orientation Drucker, P. F. (2001), “The New New of Employees: Its Service Impact on Workforce,” The Economist, Customer November, Vol. 3, pp. 8-12. Commitment, and Retention,” Fornell, C. (1996), “The American Satisfaction, International Journal of Customer Satisfaction Index, Service Industry Management, Nature Purpose, and Finding,” Vol. 15, No. 5, pp. 460-478. Journal of Marketing, Vol. 60, Marketing Management, 13th pp.7-18. Gilbert, D.C. dan Choi, K.C. (2003), “Relationship Kotler, P. dan Keller K.L. (2009), Practice in edition, New Jersey: Pearson Prentice Hall. Relation to Different Bank Lau, G.T. dan Lee, S.H. (1999), Ownerships: A Study Banks in “Customer’s Trust in a Brand Hongkong," and International the Link to Brand Loyalty,” Journal of Market Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Focused Management, No. 4, Quantitative Approaches, 6th pp. 341-370. edition, Boston New York: Lovelock, C.H., Patterson, P.G., dan Pearson education, inc. Walker, R.H. (1998), Services Oliver, R.L. (1980), ”A Cognitive Marketing: Australia and New Model of the Antecendents and Zealand. Sydney, Australia: Consequences of Satisfaction Prentice-Hall. Decisions,” Journal of Mardalis, A. (2005), “Meraih Loyalitas Marketing Research, Vol. 17, Pelanggan,” Benefit, Vol. IX, No. 4, November, pp. 460-469. No. 2, h. 111-119. Oliver, R.L. (1999), “Whence Morgan, R. dan Hunt, S. (1994), “The Consumer Loyalty?,” Journal Commitment-Trust Theory of of Marketing, Vol. 63 (Special Relationship issue), pp. 33-44. Marketing,” Journal of Marketing, Vol. 58, Omar, M.W. dan Ali, M.N.M. (2010), pp. 20-38. “Brand Ndubisi, N.O. (2007), “Relationship Marketing and Loyalty,” Loyalty Relationship and Marketing Consumer Islamic Marketing Canadian Social Science, Vol. Intelligence and Planning , Vol. 25, No. 1, pp. 98-106. Banking System,” 6, No. 1, pp. 25-32. Rusbult, C.E., Farrell, D., Rogers, D. Ndubisi, N.O., Malhotra N.K., Chan, dan Mainous, A.G. (1988), K.W. (2009), “Relationship “Impact Marketing, Variables Customer of Exchange on Exit, Voice, Satisfaction and Loyalty: A Loyalty, and Neglect: Theoretical Integrative Analysis and From Perspective,” International Empirical an Asian Journal of Satisfaction,” Consumer Neuman, W.L. (2006), Social Research Qualitative and Model An of Responses to Declining Job Academy of Management Journal, Vol. 31, Marketing, No. 21, pp. 5-16. Methods: in pp. 599-627. Saputra, M.H. Pengaruh Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis (2011), Analisis Relationship Marketing yang pada Loyalitas Dimediasi oleh Kepuasan Pelanggan, Tesis Magister Science Universitas Gadjah Mada (tidak dipublikasikan). Sekaran, U. (2006), Metodologi Penelitian untuk Bisnis, edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Singh, J. dan Sirdeshmukh, D. (2000), “Agency and Mechanisms in Satisfaction and Trust Consumer Loyalty Judgements,” Journal of the Academy of Marketing Science, Vol. 28, No. 1, pp. 150-167. Widarjono, A. (2005), Ekonometrika: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonisia. Wilkie, W.L. (1990), Consumer Behavior, 2nd edition. New York: John Wiley and Sons, Inc. Murry HS dan Endah Pri A: Masa Depan Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada Industri Jasa Perbankan Volume 10, No 1 Januari 2014 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis