Fund Fact Sheet Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah Indeks

advertisement
Oktober 2016
2,616.45
NAB/Unit : Rp
Rp 9,383,799,539.97
AUM:
Fund Fact Sheet
Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah
Profil Manajer Investasi
Tujuan Investasi
PT BNI Asset Management adalah salah satu perusahaan efek terbesar di Indonesia yang
melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi yang memiliki pengalaman sejak 12 April
1995 dan merupakan anak perusahaan dari PT BNI Securities (99.90%). PT BNI Asset
Management telah mendapat ijin usaha sebagai Manager Investasi dari Bapepam-LK (No. KEP05/BL/MI/2011 tanggal 7 Juli 2011). Saat ini, PT BNI Asset Management mengelola 100
(seratus) produk Reksa Dana.
Memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang stabil dalam jangka panjang
kepada para pemodal yang berpegang pada syariah islam dengan hasil investasi yang
bersih dari unsur riba' dan gharar serta maisyir dengan menempatkan dana pada
obligasi syariah yang diterbitkan perusahaan indonesia.
Profil Risiko Investasi
Kebijakan Investasi
-Tingkat Risiko
-Potensi Imbal Hasil
- Minimum 80% dan maksimum 98% pada efek pendapatan tetap yang bersifat
syariah dan instrumen pasar uang yang bersifat syariah
- Minimum 2% hingga Maksimum 20% di kas dan/ atau setara dengan kas
: Moderat
: Moderat
Alokasi Aset Obligasi Menurut Tenor
BNI-AM Dana Dompet Dhuafa VS Benchmark*
15%
5 - 10 Thn,
6%
10%
5%
> 10 Thn, 0%
0%
-5%
< 5 Thn, 94%
Kinerja Bulanan Reksadana
Kinerja Bulanan Benchmark*
Kinerja Bulanan Reksadana (dengan bagi hasil)
Kinerja Reksadana (tanpa bagi hasil)
Kinerja Benchmark*
Kinerja Reksadana (dengan bagi hasil)
* Benchmark : Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah (Infovesta Utama)
Periode
Nov-15
Tabel Kinerja Bulanan
Reksadana Reksadana
(tanpa bagi (dengan bagi
hasil)
hasil)
0.83%
0.83%
Benchmark
Kinerja Reksa Dana Pada Tanggal
Alokasi Dana
Investasi
Periode
1 Bulan
0.87%
Reksadana
(tanpa bagi
hasil)
0.23%
10/31/2016
Reksadana
(dengan bagi Benchmark*
hasil)
0.67%
-0.62%
3 Bulan
-0.30%
Jan-16
1.48%
1.48%
0.96%
6 Bulan
2.19%
3.74%
3.81%
Feb-16
0.94%
0.94%
1.13%
1 Tahun
8.77%
10.42%
10.24%
Mar-16
1.93%
1.93%
1.40%
Sejak Awal Tahun
7.99%
9.63%
8.99%
Apr-16
1.22%
1.22%
1.42%
May-16
0.04%
0.04%
-0.51%
Jun-16
0.93%
0.93%
1.19%
Jul-16
1.51%
1.51%
2.41%
Kas & Deposito Syariah
0.65%
Obligasi Syariah Negara
Dec-15
-0.11%
-0.11%
0.27%
Aug-16
0.58%
0.58%
Sep-16
-1.11%
-0.04%
0.66%
Oct-16
0.23%
0.67%
-0.62%
96%
4%
0%
1.22%
0.68%
Profil Portofolio Obligasi
Durasi Portofolio
Obligasi Syariah Korporasi
YTM Portfolio
2.24
9.15%
Top 5 Efek Dalam Portofolio
Obligasi Syariah Korporasi
ADHI BKLJ SKK M.2/13
Obligasi Syariah Korporasi
BANK NAGARI SM 2/15
Obligasi Syariah Korporasi
BNI SYARIAH1 SM/15
Obligasi Syariah Korporasi
PLN S.IJARAH 2/2007
Obligasi Syariah Korporasi
SUMARCON SI BK1-2/14
Laporan Manajer Investasi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan Oktober 2016 ditutup pada level 5,423 atau menguat sebesar 1.08% (MoM). Sepanjang bulan
Oktober 2016, investor asing mencatatkan total jual bersih sebesar Rp 2.29 triliun di pasar saham. Di sisi lain, pasar obligasi yang dicerminkan oleh
Indonesia Composite Bond Index (ICBI) ditutup di level 213.26 atau melemah sebesar 0.95% (MoM). Hingga akhir September, kepemilikan asing di
surat berharga negara (SBN) tercatat sebesar Rp 675,6 triliun atau turun Rp 9.35 triliun dari posisi akhir September sebesar Rp 684.98 triliun. Tingkat
imbal hasil pemerintah bertenor 10 tahun di bulan Oktober ditutup di level 7.21% atau naik dari posisi September pada level 7.02%. Sementara itu,
nilai tukar Rupiah terhadap USD terdepresiasi sebesar 0.05% ke level 13,048 per Dollar AS.
Dari domestik, BI kembali menurunkan tingkat suku bunga acuan (7DRR) ke level 4.75% menyusul masih terjaganya stabilitas makro ekonomi terutama
inflasi yang terkendali sesuai target. Inflasi bulan Oktober tercatat sebesar 0.1% (MoM) dan 3.31% (YoY). Sementara terkait perkembangan terkait tax
amnesty, total dana tebusan hingga akhir September 2016 sebesar Rp 98 triliun (59% dari target), dana deklarasi Rp 3.740 triliun (94 % dari target), dan
dana Repatriasi Rp 143 triliun (14% dari target). Dari eksternal, GDP China di 3Q’16 tercatat tumbuh di level 6.7% atau stabil dalam tiga kuartal terakhir.
Sementara itu, GDP AS bertumbuh sebesar 2.9% atau jauh diatas ekspektasi yang hanya sebesar 2.5%. Membaiknya pertumbuhan GDP AS ini kembali
menguatkan spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya di akhir tahun.
Ke depan, Kami memandang kondisi pada semester II-2016 akan relatif lebih baik dengan katalis sbb: (1) Belanja pemerintah yang lebih agresif
khususnya sektor infrastruktur (2) Kebijakan pemerintah yang akomodatif untuk pertumbuhan (pro-growth) seperti paket stimulus ekonomi 1 sd 13, (3)
tren penurunan suku bunga seiring terjaganya stabilitas makroekonomi. Hingga akhir tahun 2016, Kami memprediksi 7DRR akan berada di level 4.75 %,
yield obligasi 10 tahun 7.00%, dan level Rupiah/dolar di Rp 13,200-Rp 13,500,-. Risiko yang patut dicermati tahun 2016 adalah berlanjutnya kenaikan
suku bunga The Fed di tahun ini dan berlanjutnya perlambatan ekonomi China.
Investasi Pada Reksa Dana
Rekening Pembelian
- Tanggal Penawaran : 23 April 2004
- Minimum Investasi Rp 100.000,- Perhitungan NAB/Unit : Harian
- Bank CIMB Niaga
Cabang Graha Niaga, Jakarta
a/c : 064-01-62922-00-3
a/n : BNI-AM DANA DOMPET DHUAFA
- Bank BNI Syariah
Cabang Jakarta Selatan, Capem Jakarta Pusat
a/c : 0091540325
a/n : REKSADANA BNI DANA DOMPET DHUAFA
Biaya Investasi
- Pembelian : Maksimum 1.0% per Transaksi
- Penjualan kembali : Nihil
- Pengalihan : 0.5%
Biaya Pengelolaan
Bank Kustodi
- Manajer Investasi : Maksimum 1,50% per Tahun
- Bank Kustodian : Maksimum 0,25% per Tahun
- PT BANK CIMB NIAGA TBK
PT BNI Asset Management
Chase Plaza Lantai 6
Jl. Jend. Sudirman Kav.21, Jakarta - 12920
Telp : (021) 2996 9646
Fax : (021) 2996 9647
Email : [email protected]
www.bni-am.co.id
Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Investasi melalui reksa dana mengandung resiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja serupa dimasa yang akan datang.
Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana dapat naik atau turun sesuai dengan pergerakan harga pasar portofolio reksa dana yang bersangkutan.
Sumber Data : Bloomberg & BNI Asset Management
Download