Pemerintah Siapkan Prefunding Rp 40 T

advertisement
Biayai APBN 2017,
Pemerintah Siapkan Prefunding Rp 40 T
Jum'at, 11 November 2016 | 14:10 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pencapaian realisasi dan evaluasi program pengampunan
pajak periode pertama di Kementerian Keuangan, Jakarta, 14 Oktober 2016. Periode I program
pengampunan pajak harta terdeklarasi mencapai Rp3.826,81 triliun. ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah
akan melakukan prefunding di kuartal IV 2016. Prefunding dilakukan untuk menggenjot
belanja negara di awal tahun.
Menurut Sri Mulyani belanja yang cepat terealisasi akan membuat penyerapan anggaran
tepat waktu. Namun penerimaan negara di awal tahun masih sedikit sehingga pemerintah
butuh dana talangan.
Dengan prefunding, ia berharap belanja bisa langsung dieksekusi pada kuartal I 2017.
"Langsung bisa diimplementasikan tanpa menunggu proses dari DIPA , procurement, dan
lain-lain,” kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 10 November 2016.
Menkeu menambahkan kebutuhan belanja pada Januari 2017 diperkirakan mencapai
Rp116 triliun. Belanja tersebut mencakup pembayaran gaji pegawai dan pagu dana alokasi
umum (DAU) termasuk yang ditunda pembayarannya.
Baca: Trump Terpilih, Sri Mulyani: Kebijakan di Asia Terpengaruh
1
Sri mengatakan prefunding dilakukan dengan menerbitkan Surat Utang Negara (SBN).
Ia mengaku membuka peluang di pasar domestik dan global. Prefunding di pasar domestik
dapat dilakukan meIaIui IeIang maupun private placement. Dalam rangka pembiayaan
APBN 2017, penerbitan SBN neto ditargetkan sekitar Rp 40 triliun.
Skema prefunding dalam bentuk SBN dipilih karena pasarnya relatif menguat selama
2016 meski ada ketidakpastian pasar keuangan global. Hal ini terlihat dari menurunnya
yield SUN seri benchmark dan meningkatnya minat pembelian SBN oleh investor
domestik maupun investor asing.
Selain prefunding, belanja negara juga akan dipenuhi dengan SILPA. Pemerintah juga
akan menggenjot penerimaan pajak, bea cukai, dan PNBP. "Penerimaan perpajakan kami
usahakan naik pada November dan Desember sehingga bisa memberi tambahan dari sisi
reserve untuk bisa mendanai Januari 2017," kata Sri Mulyani.
Baca: Properti Rasakan Dampak Positif Amnesti Pajak
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan siap merespons rencana
pemerintah melakukan prefunding. "Kami siap menjaga likuiditas dengan berkoordinasi
dengan semua pihak termasuk pemerintah," katanya.
Menurut Agus, angka likuiditas dana bank komersil di Bank Indonesia di akhir tahun lebih
tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dana tersebut meningkat dari tahun
lalu di bawah Rp 200 triliun menjadi sekitar Rp 330-350 triliun tahun ini.
2
Download