BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termoelektrik merupakan material yang terbuat dari semikonduktor yang salah satu kegunaannya untuk keperluan pembangkit tenaga listrik. Material semikonduktor dapat diklasifikasikan berdasarkan tipenya, yakni material tipe-n dan tipe-p. Material semikonduktor yang digunakan untuk termoelektrik yaitu material yang mampu bekerja pada suhu tinggi. Pada dasarnya prinsip termoelektrik dapat merubah energi kalor menjadi energi listrik (generator termoelektrik) atau sebaliknya dari energi listrik menjadi energi kalor (pendinginan termoelektrik). Pendingin termoelektrik (TEC) merupakan piranti zat padat (solid state device) yang berfungsi untuk mengkonversikan energi listrik menjadi energi kalor untuk pendinginan atau pemanasan yang bekerja menurut efek peltier. Piranti tersebut memiliki keunggulan ukuran yang sederhana dibandingkan dengan mekanisme pendinginan dan pemanasan tradisional (Elsheikh et al., 2013). Prinsip kerja dari efek peltier menyatakan apabila kedua sambungan diberi sumber listrik arus searah (DC) maka kedua sisi TEC akan menghasilkan perbedaan suhu. Penggunaan material TEC sebagai konversi energi memiliki banyak keuntungan diantaranya yaitu tanpa menghasilkan gas beracun karbondioksida maupun polutan, mampu menghasilkan energi dalam skala besar maupun kecil, dan tahan lama dalam penggunaannya. Pada sisi lain, teknologi TEC sudah dan sedang mengalami perkembangan yang signifikan. Aplikasi TEC sebagai pengendalian temperatur sudah banyak digunakan sebagai air conditioner (AC) maupun lemari pendingin untuk makanan dan minuman. Selain itu, aplikasi TEC telah digunakan di berbagai bidang, tidak hanya sebagai pengendalian suhu tetapi juga digunakan pada bidang militer, ruang angkasa, instrumen, dan industri atau produk komersial untuk pendingin suatu piranti tertentu 1 2 (Huang et al., 1999). Kemampuan dari material TEC bergantung pada besarnya nilai parameter yang ada di dalamnya sehingga dapat mempengaruhi besarnya nilai Figure of Merit (Z) material tersebut (Heylen, 1975). Rendahnya nilai Z dapat menyebabkan rendahnya efisiensi konversi energi yang dihasilkan. Idealnya, material termoelektrik memiliki parameter, konduktivitas listrik yang tinggi dan konduktivitas panas yang rendah. Banyak peneliti yang mulai mengarahkan tujuan penelitiannya pada analisis karakteristik dan teknik pembuatan dari modul termoeleketrik. Tujuan sistem analisis tersebut sebagai tambahan untuk meningkatkan parameter material termoelektrik dalam pembuatan material yang memiliki kinerja yang tinggi (Huang et al., 1999). Dalam hal ini sifat atau karakteristik dinamis dan statis dari material termoelektrik dapat diuji dengan metode pengukuran dan pengontrolan secara real time. Metode pengukuran untuk menentukan kemampuan TEC dapat dilakukan dengan memberikan daya listrik pada kedua ujung sambungan termoelektrik. Selama ini pengukuran yang dilakukan masih bersifat konvesional, dimana metode ekperimen yang digunakan, dengan memberikan daya listrik diatur secara manual dari power supply dan masih merupakan sistem yang terpisah dengan sensor yang digunakan untuk mengukur perbedaan suhu termoelektrik. Dengan demikian perlu adanya pengembangan suatu sistem akuisisi data yang bersifat otomatis yang dapat mempermudah para peneliti untuk meneliti dan merekayasa material termoelektrik. Sistem akusisi data merupakan pemroses besaran fisik ke dalam besaran listrik yang diukur dan dikonversikan ke dalam bentuk sinyal digital untuk pemrosesan, analisis, dan penyimpanan ke dalam komputer. Kemajuan teknologi Integrated Circuit (IC) dan elektronika saat ini telah menghasilkan platform baru dalam sistem akusisi data, salah satunya sistem akuisisi data berbasis pada mikrokontroler yang sebelumnya sangat populer dan masih digunakan karena harganya yang murah. Salah satu keuntungan dari penggunaan piranti mikrokontroler dapat mempermudah untuk perancangan suatu sistem yang interaktif karena piranti tersebut sudah dilengkapi 3 dengan beberapa modul yang ada didalamnya seperti Pulse Width Modulation (PWM), Analog to Digital Converter (ADC), komunikasi serial, I2C, dan lain sebagainya. Mikrokontroler juga dapat dikombinasikan dengan piranti lain seperti modul termolektrik yang dimana pengontrolan daya listrik dikendalikan oleh sinyal PWM sehingga pada sisi panas dan sisi dingin TEC terjadi perbedaan suhu. Perbedaan suhu tersebut dapat diukur menggunakan sensor suhu analog yang nantinya akan dikonversikan ke dalam sinyal digital oleh ADC mikrokontroler. Tersedianya platform mikrokontroler saat ini memungkinkan perlu adanya pengembangan sistem akusisi data dan kontrol yang mampu menganalisis kemampuan modul TEC yang murah dan mudah diperoleh oleh penggunanya. Salah satu aplikasi pengembangan dari sistem termoelektrik dapat digunakan pada sistem pemanas Electronic Nose agar pembacaan data sensor gas menjadi lebih stabil. Namun mengingat saat ini, instrumen pengujian dan pengukuran TEC yang dikomersialkan memiliki harga dan biaya perawatan yang tinggi sehingga penulis mengambil tema penelitian, implementasi sistem akuisisi data dan kontrol yang sederhana dan murah berbasis pada open source arduino untuk analisis kemampuan modul TEC. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan yang penulis paparkan sebelumnya, maka yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana cara merancang dan mengimplementasikan sistem akusisi data dan kontrol berbasis mikrokontroler arduino untuk menganalisis kemampuan modul TEC? 2. Apakah pengaruh pada variasi nilai PWM (Pulse Width Modulation) dapat mengendalikan daya listrik pada beban modul TEC? 3. Bagaimana cara menentukan karakteristik dinamis dan statis pada modul TEC? 4 1.3 Batasan Masalah Sesuai dengan latar belakang permasalahan di atas, maka penelitian tugas akhir ini penulis menitik beratkan pada aspek-aspek: 1. Pengukuran suhu pada termoelektrik dengan menggunakan dua sensor suhu LM35DZ dan kalibrasi sensor suhu dapat dilakukan dengan menyesuaikan persamaan matematis yang ada pada datasheetnya. 2. Pemasangan heatsink dan kipas yang diletakan pada sisi bagian panas modul termoelektrik untuk mempercepat pembuangan panas. 3. Pengujian sistem menggunakan prinsip pendinginan termoelektik (thermoelectric cooling) pada modul termoelektrik. 4. Pengontrolan TEC pada pendekatan kontrol open loop. 1.4 Tujuan Penelitian Dalam tinjauan non-teknis, pembuatan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Jurusan Fisika, Universitas Gadjah Mada. Sementara dalam aspek teknis, untuk menjawab rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini yaitu: 1. Merancang dan mengimplementasikan sistem akusisi data dan kontrol berbasis mikrokontroler arduino untuk analisis kemampuan modul TEC. 2. Mengatur sinyal PWM pada mikrokontroler arduino sehingga dapat mengendalikan daya listrik DC pada beban modul TEC. 3. Dapat menentukan karakterstik dinamis dan statis modul TEC. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah dapat mengimplementasikan suatu perangkat mikrokontroler arduino untuk analisis kemampuan modul TEC. 5 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari 6 BAB, pembahasan masing-masing bab adalah: BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang penelitian sebelumnya, yang berhubungan dengan penelitian ini. BAB III DASAR TEORI Membahas tentang peralatan dan konsep dasar yang dibutuhkan untuk membangun alat pengukuran seperti termoelektrik, mikrokontroler arduino, sensor suhu LM35, rangkaian pengkondisian sinyal, regulator tegangan, rangkaian driver termoelektrik, sinyal PWM. Tak lepas juga dari teori yang mendukung alat ukur software dan hardware. BAB IV PERANCANGAN SISTEM Menjelaskan proses perancangan dari sistem terkait perancangan sistem akusisi data hardware, software dan antarmuka dengan komputer. BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN PEMBAHASAN Menjelaskan tentang penggunaan alat dan implementasinya pada pengukuran suhu pada modul TEC. BAB VI PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat maupun hasil pengukuran.