PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA– TAHUN 2015 TEKNOLOGI PEMIJAHAN UDANG WINDU TERDOMESTIKASI MELALUI MANIPULASI HORMONAL Latar Belakang : PL-25/ F2 (induk 18 bulan) yang ditebar dengan kepadatan 25 ekor/m2 di tambak beton berukuran 1000 m2 telah disampling berat dan panjangnya sebanyak 3 kali. Hasil sampling tersebut ditampilkan pada Grafik 1. Salah satu dugaan masih rendahnya kualitas induk tambak khususnya induk jantan adalah pakan yang diberikan pada fase prematurasi (calon induk) belum sesuai dengan spesifikasi nutrisinya. Informasi mengenai spesifikasi nutrien pada fase ini penting diketahui karena pada fase ini perkembangan organ reproduksi udang windu mulai terbentuk. Induksi pematangan gonad induk betina udang windu alam melalui injeksi hormon reproduksi (kombinasi PMSG dan AD) dapat menjadi pengganti teknik ablasi mata (Laining et al., 2015), tetapi hasil yang diperoleh pada induk betina udang windu tambak belum sebaik yang diperoleh pada induk betina alam (hasil penelitian Tahun 2014). Untuk kegiatan tahun 2015 manipulasi hormonal difokuskan pada induk jantan tambak untuk meningkatkan pemijahan spermatofornya tanpa melalui aplikasi teknik ablasi mata. Peningkatan kualitas spermatofor ini diharapkan dapat meningkatkan produksi larva udang windu melalui tekni inseminasi pada induk betina. Tujuan : 1. Mengetahui pengaruh penggunaan karotenoid dalam pakan prematurasi terhadap pertumbuhan, fekunidtas dan daya tetas telur udang windu tambak.. 2. Mengetahui pengaruh hormon Salmon Gonadotrophin Releasing Hormone Analog (SGRH-a) terhadap peningkatan pemijahan spermatofor udang windu jantan tambak untuk mendukung inseminasi buatan pada induk betina Metode : PL-22/F2 (induk 11 bulan) yang ditebar dengan kepadatan 23 ekor/m2 telah di sampling berat dan panjangnya sebanyak 2 kali seperti yang disajikan pada Grafik 2. 1) Pemeliharaan udang windu G1 hasil inseminasi hingga fase maturasi di tambak (lanjutan kegiatan Tahun 2014). 2) Aplikasi pakan dengan kandungan karotenoid yang berbeda pada udang windu fase prematurasi (calon induk). Pakan uji adalah 2 pakan buatan dengan kandungan karotenoid yang berbeda yaitu pakan tanpa karotenoid dan pakan berkarotenoid. Karotenoid yang digunakan adalah astaxanthin, cantaxanthin dan spirulina sebagai sumber karotenoid lainnya. 3) Induksi pematangan gonad induk udang windu jantan tambak melalui injeksi Salmon Gonadotrophin Releasing Hormone Analog (SGRH-a). Perlakuan yang dicobakan adalah tiga dosis hormon Ovaprim yaitu 0.01; 0.02 dan 0.03 mL/kg udang dan kontrol berupa induk yang diablasi. Hasil : Induk jantan udang windu yang diinjeksi SGRH-a dengan dosis 0.01 mL/kg (OV1) menghasilkan 80.8% induk jantan yang memijahkan spermatofornya melalui shok elektrik lebih tinggi dibandingkan pada kontrol ablasi (AB) yaitu 46.1%. Pada rematurasi juga diperoleh bahwa perlakuan OV1 menghasilkan induk yang memijahkan spermatofornya lebih banyak yaitu 23.1% dibandingkan yang diablasi sebesar 11.5%. Total amino acid pada OV2 juga tertinggi 71.27% dibandingkan AB yang sebesar 61.23% yang menunjukkan bahwa teknik ablasi mata dapat menurunkan kemampuan udang untuk mensitesis asam amino sehingga kandungan protein dalam ubuhnya lebih rendah. Induksi pematangan gonad (spermatofor) induk udang windu jantan dengan SGRH-a cenderung meningkatkan kandungan protein (86.6%) dalam daging hingga dosis 0.02 mL/kg dibandingkan induk yang diablasi (72.1%) seperti yang tercantum pada Tabel 1. Satuan Kerja Alamat Lokasi Kegiatan : : : Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Jl. Makmur Daeng Sitakka 129, Maros, Sulsel, 90512; Telp: (0411) 371 544; Fax: (0411) 371 545; E-mail : [email protected] Instalasi Tambak Penelitian Takalar, Funaga, Kab Takalar dan Pusat Induk Udang Windu, Kab. Barru (Sulawesi Selatan) Penganggung Jawab : Dr. Asda Laining, M.Sc. Program Renstra : Penelitian dan Pengembangan Iptek KP Mitra Kerjasama : Peneliti Utama : Dr. Asda Laining, M.Sc. Program APBN : Penelitian dan Pengembangan Iptek KP Dana Pendamping : Anggota Peneliti : Dr. Ir Usman, MSi, Ir. Neltje N Palinggi, MSi, Ir. Samuel Lante, MSi, Kamaruddin, S.Pi, MS Anggaran Realisasi Pengguna : RM PHLN PNBP RM PHLN PNBP : Rp. 293.205.000,: : : Rp 293.133.100,: : Pengusaha hatchery dan pabrik pakan