analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu

advertisement
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP
MUTU PRODUK DAN PELAYANAN RESTORAN
VEGETARIAN KARUNIA BARU, BOGOR
SKRIPSI
ANANG WAHYUDI
A14105651
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
RINGKASAN
ANANG WAHYUDI. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumenterhadap Mutu
Produk Dan Pelayanan Restoran Vegetarian Karunia Baru, Bogor. Skripsi.
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor ( Di Bawah Bimbingan RAHMAT
YANUAR).
Kebutuhan hidup manusia tidak lepas dari dua kebutuhan utama, yaitu
kebutuhan primer atau pokok dan kebutuhan sekunder atau penunjang. Makanan
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, karena makanan tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari sebagai elemen pokok untuk
mempertahankan hidupnya. Kebutuhan akan meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk.
Di Indonesia jumlah penduduk yang padat cenderung terkonsentrasi di
wilayah perkotaan. Salah satu kota dengan pertumbuhan penduduk yang terus
meningkat setiap tahunnya adalah Kota Bogor. Kota Bogor merupakan salah satu
Kota yang berdampingan dengan Jakarta, kota tersebut menjadi alternatif tempat
tinggal bagi warga yang bekerja di Jakarta. Pada tahun 2004 jumlah penduduk Kota
Bogor berjumlah 820.020 jiwa kemudian pada tahun 2005 jumlah penduduk Kota
Bogor berjumlah 836.970 jiwa, terjadi peningkatan pertumbuhan penduduk sebesar
2,07 persen pertahun. Pada tahun 2006 jumlah penduduk Kota Bogor sebesar
854.150 jiwa dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 879.138 jiwa dengan
pertumbuhan sebesar 2,93 persen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen
Restoran Vegetarian Karunia Baru, menganalisis kesesuaian antara tingkat
kepentingan pada atribut mutu produk dan pelayanan menurut konsumen dengan
kinerja di Restoran Vegetarian Karunia Baru dan memberikan rekomendasi alternatif
untuk meningkatkan kepuasan konsumen di Restoran Vegetarian Karunia Baru.
Penelitian ini dilaksanakan di Restoran Vegetarian Karunia Baru Jl. Raya Pajajaran
No. 50, Bogor, Jawa Barat selama dua bulan, yaitu bulan Agustus- September 2008.
Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
Pengumpulan sampling data yang dilakukan untuk menunjang penelitian tersebut
menggunakan teknik convenience sampling kepada 50 orang responden yang
bersedia untuk diwawancarai dan mengisi kuisioner. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif, Importance and Performance Analysis (IPA)
dan Customer Satisfaction Index (CSI).
Karakteristik umum pengunjung Restoran Vegetarian Karunia Baru yang
menjadi responden secara keseluruhan paling banyak berasal dari luar Kota Bogor
(44 persen), berjenis kelamin pria (60 persen) dan berusia 21-30 tahun (40 persen).
Pengunjung Restoran Vegetarian Karunia Baru adalah golongan menengah keatas
dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan yang baik. Pendidikan sebagian besar
adalah lulusan perguruan tinggi yaitu Sarjana (60 persen). Pekerjaan paling banyak
adalah bekerja sebagai pegawai swasta (42 persen) dengan pendapatan rata-rata Rp
5.000.001,- – Rp.8.000.000,- (36 oersen).
Hasil perhitungan indeks kepuasan konsumen (CSI) Restoran Vegetarian
Karunia Baru, secara keseluruhan responden menyatakan puas dengan nilai
Customer Satisfaction Index (CSI) 68, 64 %. Berdasarkan hasil Importance
Performance Analysis, atribut yang perlu perbaikan karena memiliki kinerja yang
rendah antara lain adalah keragaman menu dan harga.
Rekomendasi kebijakan pemasaran yang diberikan untuk bauran produk
adalah mempertahankan dan meningkatkan citasara menu yang dinilai baik oleh
konsumen, dapat membuat menu-menu yang lebih bervariasi yang dapat menjadikan
ciri khas yang berbeda dengan restoran lain tanpa mengurangi kemurnian dan
kualitas vegetarian. Pada bauran harga adalah dengan memberikan potongan khusus
bagi pelanggan tetap (member) dan menyediakan paket-paket ekonomis dengan
harga yang lebih terjangkau. Pada bauran tempat adalah mempertahankan prestasi
dan memperluas pangsa pasar. Sedangkan pada bauran promosi adalah melalui iklan
dan seminar-seminar tentang vegetarian melalui perguruan tinggi dan instansi instansi baik swasta maupun pemerintah.
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMENTERHADAP
MUTU PRODUK DAN PELAYANAN RESTORAN
VEGETARIAN KARUNIA BARU, BOGOR
ANANG WAHYUDI
A14105651
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
Judul Skripsi
: Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Mutu
Produk dan Pelayanan Restoran Vegetarian Karunia Baru,
Bogor
Nama
: Anang Wahyudi
NIM
: A14105651
Disetujui,
Dosen Pembimbing
Rahmat Yanuar, SP. M.Si
NIP. 19760101 200604 1 010
Diketahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr
NIP. 19571222 198203 1 002
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul ”Analisis Tingkat Kepuasan
Konsumen Terhadap Mutu Produk Dan Pelayanan Restoran Vegetarian ”Karunia
Baru” Bogor adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
tulis yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Januari 2010
Anang Wahyudi
A14105651
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Bondowoso pada tanggal 24 November 1982. Penulis adalah
Anak ke dua dari tiga bersaudara pasangan dari Bapak Abdul Djalil dan Ibu Sri
Redjeki.
Pada Tahun 1989 penulis mulai masuk ke SD Negeri Maesan 1 Bondowoso
dan lulus pada Tahun 1995. Pada Tahun yang sama penulis melanjutkan ke SMP
Negeri 1 Bondowoso dan lulus pada Tahun 1998. Kemudian melanjutkan ke SMU
Negeri 1 Tamanan Bondowoso dan lulus pada Tahun 2001.
Tahun 2001 penulis diterima menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor
melalui jalur USMI pada Program Diploma III Manajemen Hutan Poduksi,
Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor dan
lulus pada Tahun 2004. Kemudian pada Tahun 2006 penulis melanjutkan studi ke
Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
Selama menempuh perkuliahan di Program Ekstensi Manajemen Agribisnis,
penulis aktif bekerja pada salah satu perusahaan pembiayaan kendaraan motor roda
dua (PT. Adira Dinamika Multifinance, Tbk) di Bogor sebagai Credit Marketing
Officer (CMO) hingga sekarang.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan anugrah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul
”Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Mutu Produk Dan Pelayanan
Restoran Vegetarian Karunia Baru, Bogor”.
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji karakteristik konsumen dan tingkat
kepuasan konsumen terhadap mutu produk serta strategi pemasaran untuk
meningkatkan kepuasan konsumen di Restoran Vegetarian Karunia Baru.
Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena
keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun ke arah penyempurnaan pada skripsi ini sehingga dapat
bermanfaat bagi semua pihak
Bogor, Januari 2010
Anang Wahyudi
A14105651
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai
bentuk rasa syukur Kehadirat Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih
dan penghargaan kepada :
1. Rahmat Yanuar, SP. MSi selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu, memberikan bimbingan, masukan arahan dan dengan penuh kesabaran
dari awal penulisan skripsi ini sampai selesai.
2. Ir. Netti Tinaprilla, MM selaku dosen penguji utama pada ujian sidang dan
sekaligus sebagai dosen evaluator pada kolokium yang telah memberikan banyak
masukan dan arahan.
3. Dra Yusalina, MS selaku dosen penguji dari Komisi Pendidikan yang telah
memberi banyak masukan mengenai teknik penulisan ilmiah.
4. Istri dan anakku tercinta (Maritza Nathania Nareswari) yang telah memberikan
dukungan, motivasi, kasih sayang serta doa.
5. Orangtua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara
moril dan materi, doa dan kasih sayang.
6. Pihak manjemen Restoran Vegetarian Karunia Baru, Mr. Tung dan Bapak Sigit
yang telah bersedia menjadikan tempat tersebut untuk penelitianSeluruh
responden (konsumen) yang sudi menyediakan waktunya dalam pengisian
kuesioner.
7. Teman-teman seperjuangan Dafy, Kuncoro, Mohammad Haris, Edah, kru
Baristar dan teman-teman yang telah memberikan bantuan selama proses
perkuliahan.
8. Seluruh pegawai Sekretariat Ekstensi Manajemen Agribisnis yang telah
memberikan pelayanan mulai dari awal perkuliahan sampai akhir masa studi
penulis.
Bogor, Januari 2010
Anang Wahyudi
A14105651
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ......................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
BAB I.
BAB II.
ix
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................
1.2 Perumusan Masalah.................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................
1
4
5
6
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Restoran ...................................................................
2.2 Klasifkasi Restoran .................................................................
2.3 Definisi Vegetarian .................................................................
2.4 Kajian Penelitian Terdahulu ...................................................
7
7
8
10
BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................. .
3.1.1 Defenisi Konsumen ................................................... ...
3.1.2 Perilaku Konsumen...................................................... .
3.1.3 Karakteristik Konsumen .............................................. .
3.1.4 Proses Keputusan Konsumen ....................................... .
3.1.5 Kepuasan Konsumen ................................................... .
3.1.6 Pengukuran Kepuasan.................................................. .
3.1.7 Kualitas Produk ........................................................... .
3.1.8 Kualitas Pelayanan....................................................... .
3.1.9 Important and Performance Analiysis.......................... .
3.1.10 Bauran Pemasaran .......................................................
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ........................................... .
BAB IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu ................................................................. .
4.2 Jenis dan Sumber Data ......................................................... .
4.3 Metode Penarikan Sampel .................................................... .
4.4 Metode Pengumpulan Data ................................................... .
4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................... .
4.5.1 Analisis Deskriptif........................................................ .
4.5.2 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja ( Importance
and Performance Analysis)
............................
4.5.3 Customer Stisfaction Index............................................
4.6 Definisi Operasional............................................................... .
13
13
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
26
26
26
27
27
28
28
30
32
iv
BAB V. GAMBARAN UMUM RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ................................ .
Visi, Misi dan Strategi Pemasaran Perusahaan ...................... .
Struktur Organisasi Perusahaan ............................................ .
Operasional Restoran ............................................................ .
Karakteristik Konsumen Restoran Vegetarian Karunia Baru . .
5.5.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............. .
5.5.2 Profil Responden Berdasarkan Usia ........................... .
5.5.3. Profil Responden Berdasarkan Tempat Tinggal .......... .
5.5.4 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..... .
5.5.5 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan ................... .
5.5.6 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan .
5.6 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Restoran
Karunia Baru ......................................................................... .
5.6.1 Pengenalan Kebutuhan................................................ .
5.6.2 Pencarian Informasi ................................................... .
5.6.3 Evaluasi Alternatif ...................................................... .
5.6.4 Keputusan Pembelian ................................................. .
5.6.5 Evaluasi Pasca Pembelian .......................................... .
34
35
36
37
37
37
38
38
39
39
40
40
40
42
43
44
45
BAB VI. TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DAN KINERJA
RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU
6.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Restoran Vegetarian
Karunia Baru ......................................................................... .
6.1.1 Rasa ...... .................................................................... .
6.1.2 Ukuran atau Porsi ...................................................... .
6.1.3 Kemurnian Vegetarian ............................................... .
6.1.4 Keragaman Menu........................................................ .
6.1.5 Kesigapan Pramusaji................................................... .
6.1.6. Kecepatan Merespon Keluhan Pengunjung ................. .
6.1.7 Keramahan dan Kesopnanan Pramusaji....................... .
6.1.8 Harga Produk ............................................................. .
6.1.9 Paket Promosi ............................................................ .
6.1.10 Paket Member............................................................. .
6.1.11 Kemudahan Menjangkau Lokasi ................................ .
6.1.12 Penataan Ruangan ...................................................... .
6.1.13 Kebersihan dan Kerapihan .......................................... .
6.1.14 Pendingin Ruangan ..................................................... .
6.1.15 Keamanan dan Kenyamanan ....................................... .
6.1.16 Areal Parkir ................................................................ .
6.1.17 Penampilan Pramusaji ................................................ .
6.1.18 Kemudahan Pembayaran ............................................ .
6.2 Grafik Kartesius dan Kepentingan Kinerja
Restoran Vegetarian Karunia Baru ......................................... .
6.3 Hasil Analisis Customer Statisfaction Index (CSI) .................. .
.
47
48
48
48
49
49
50
50
50
51
51
51
52
52
53
53
53
54
54
55
58
v
BAB VII. PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGIKATKAN
KEPUASAN KONSUMEN
7.1
7.2
7.3
7.4
Strategi Produk (Product ) ...................................................... .
Strategi Harga (Price) ............................................................ .
Strategi Tempat atau Saluran Ditribusi ................................... .
Strategi Promosi (Promotion) ................................................. .
60
61
62
63
BAB VIII.KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan ............................................................................ . 66
8.2 Saran ....................................................................................... . 77
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 71
LAMPIRAN .............................................................................................. 73
vi
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1
Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun 2004 – 2007....
1
2
Pertumbuhan Jumlah Restoran Di Kota Bogor Tahun 2002-2006 ...
2
3
Jumlah pengunjung Restoran Vegetarian Karunia Baru ..................
4
4
Atribut Restoran dan Produk Andalan Restoran Vegetarian
Karunia Baru Bogor ............................................................... ........
27
5
Sebaran Responden Menurut Jenis Kelamin ...................................
38
6
Sebaran Responden Menurut Usia ..................................................
38
7
Sebaran Responden Menurut Alamat Tempat Tinggal ....................
39
8
Sebaran Responden Menurut Tingkat Pendidikan...........................
39
9
Sebaran Responden Menurut Pekerjaan..........................................
40
10
Sebaran Responden Menurut Pendapatan rata-rata perbulan ...........
40
11
Sebaran Responden Berdasarkan Pertimbangan Datang ke
Restoran Karunia Baru .................................................................
41
12
Sebaran Responden Berdasarkan Tujuan yang ingin dicapai...........
42
13
Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Informasi .......................
42
14
Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Informasi Promosi .........
43
15
Sebaran Responden Berdasarkan Evaluasi Alternatif......................
44
16
Sebaran Responden Berdasarkan Keputusan Pembelian .................
45
17
Sebaran Responden Berdasarkan Pihak yang Mempengaruhi .........
45
18
Sebaran Responden Berdasarkan Evaluasi Pasca Pembelian...........
45
19
Sebaran Responden Berdasarkan Pengaruh Kenaikan Harga ..........
46
20.
Sebaran Responden Berdasarkan Kunjungan Pasca Pembelian .......
46
21
Perhitungan Rata-rata Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja .
55
22
Hasil Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) .....................
59
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya .............................................
14
2. Tahapan-Tahapan Proses Keputusan Pembelian ...............................
16
3. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional ..........................................
25
4. Diagram Kartesius Tingkat Kesesuaian Kepentingan dan Kinerja .....
30
5. Struktur Organisasi Restoran Vegetarian Baru ..................................
37
6. Grafik Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap
Restoran Vegetarian Karunia Baru ...................................................
56
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1
Kuisioner Penelitian.....................................................................
67
2
Hasil Tabulasi Tingkat Kepentingan Dan Kinerja Serta
Hasil Perhitungan CSI....................................................................
72
Daftar menu Restoran Vegetarian Karunia Baru, Bogor .................
78
3
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan hidup manusia tidak lepas dari dua kebutuhan utama, yaitu
kebutuhan primer atau pokok dan kebutuhan sekunder atau penunjang. Makanan
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, karena makanan tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari sebagai elemen pokok untuk
mempertahankan
hidupnya.
Kebutuhan
akan
meningkat
seiring
dengan
bertambahnya jumlah penduduk.
Di Indonesia jumlah penduduk yang padat cenderung terkonsentrasi di
wilayah perkotaan. Salah satu kota dengan pertumbuhan penduduk yang terus
meningkat setiap tahunnya adalah Kota Bogor. Kota Bogor merupakan salah satu
Kota yang berdampingan dengan Jakarta, kota tersebut menjadi alternatif tempat
tinggal bagi warga yang bekerja di Jakarta. Pada tahun 2004 jumlah penduduk
Kota Bogor berjumlah 820.020 jiwa kemudian pada tahun 2005 jumlah penduduk
Kota Bogor berjumlah 836.970 jiwa, terjadi peningkatan pertumbuhan penduduk
sebesar 2,07 persen pertahun. Pada tahun 2006 jumlah penduduk Kota Bogor
sebesar 854.150 jiwa dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 879.138 jiwa
dengan pertumbuhan sebesar 2,93 persen. Perkembangan jumlah penduduk Kota
Bogor dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun 2004 - 2007
Tahun
2004
2005
2006
2007
Jumlah Penduduk (orang)
820.020
836.970
854.150
879.138
Sumber : BPS Kota Bogor, 2007 dalam http://www.kotabogor.go.id.html [4 Januari 2010]
Seiring bertambahnya jumlah penduduk Kota Bogor dan berjalannya era
globalisasi yang dicirikan oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan
pangan, jasa dan informasi menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup dan
pola konsumsi masyarakat. Pola pergerakan tersebut juga akan mempengaruhi
kebiasaan seseorang untuk mengkonsumsi makanan menuju ke arah yang lebih
baik dan praktis dan menginginkan nilai lebih dari sekedar kebutuhan fisiologis
saja. Salah satu jasa penyedia makanan yang cukup berkembang di Kota Bogor
dan terus mengalami peningkatan adalah jenis usaha restoran. Restoran dapat
memberikan kemudahan bagi masyarakat yang tidak mempunyai waktu untuk
menyediakan makanan sendiri. Saat ini restoran bukan hanya dijadikan sebagai
tempat makan dan minum saja, bahkan sering dijadikan sebagai sarana berkumpul
untuk silaturahmi, baik dengan keluarga, saudara, teman bahkan tempat
pertemuan dengan relasi bisnis.
Berdasarkan Tabel 2, pertumbuhan per tahun restoran memiliki nilai yang
positif. Hal ini dapat dilihat dari jumlah unit industri jasa boga yang mengalami
peningkatan pada setiap tahunnya yang semula berjumlah 161 pada tahun 2002
menjadi 178 pada tahun 2003 dengan pertumbuhan 10.56 persen dan pada tahun
2004 juga mengalami peningkatan jumlah restoran menjadi 192, artinya dalam
kurun waktu satu tahun mengalami pertumbuhan sebesar 7.78 persen. Begitu juga
pada tahun 2005 dan 2006 terjadi peningkatan jumlah restoran masing-masing
sebesar 222 dan 248 dengan pertumbuhan sebesar 15.63 persen dan 11.71 persen.
Ini menunjukkan pertumbuhan yang pesat dari bisnis restoran di Kota Bogor.
Tabel 2. Pertumbuhan Jumlah Restoran Kota Bogor Tahun 2002-2006
Tahun
2002
2003
2004
2005
2006
Jumlah Restoran (unit)
161
178
192
222
248
Rata-rata pertumbuhan
Pertumbuhan (%)
10.56
7.87
15.63
11.71
11.44
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bogor, 2007
Keadaan berkembangnya usaha jasa boga di Kota Bogor disatu sisi akan
memberikan keuntungan bagi pengunjung karena banyaknya alternatif pilihan
produk yang bisa dipilih, akan tetapi disisi lain akan menimbulkan persaingan
antar perusahaan jasa boga tersebut dalam hal pelayanan, makanan, tempat,
suasana dan kemudahan untuk menjangkaunya untuk merebut para konsumen,
sehingga konsumen tidak pindah ke perusahaan saingannya. Keadaan inilah yang
mendorong sebuah perusahaan untuk selalu menemukan inovasi baru agar dapat
menarik lebih banyak konsumen.
2
Salah satu inovasi yang memungkinkan dijalankan dalam usaha restoran
sekarang ini adalah restoran vegetarian. Hal itu seiring dengan perubahan gaya
hidup masyarakat yang ’back to nature’. Kesadaran manusia akan pentingnya
kesehatan
menyebabkan
adanya
perubahan
pola
konsumsi
masyarakat.
Kecenderungan tersebut terjadi karena akhir-akhir ini banyak penyakit yang
disebabkan oleh makanan yang banyak mengandung bahan pengawet dan
kolesterol. Oleh karena itu saat ini masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan
lebih memilih hanya mengkonsumsi sayuran, lebih populernya disebut vegetarian.
Perkembangan vegetarianisme dewasa ini tidak hanya didasarkan pada
ajaran agama, tetapi didasari berbagai motivasi yang berbeda. Ada yang memilih
vegetarian karena alasan kesehatan, dimana dipercaya bahwa makanan nabati
lebih menyehatkan dibandingkan makanan hewani. Selain itu ada sebagian orang
yang memilih menjadi vegetarian karena alasan etika, karena memandang bahwa
pembunuhan hewan merupakan perbuatan kejam yang harus dihindari. Motivasi
lain yang mendasari adalah adanya kepercayaan bahwa konsumsi produk hewani
dapat memberikan pengaruh sifat kehewanan kepada yang memakannya.
Di Indonesia, secara tradisional suku Jawa tidak terlalu banyak
mengkonsumsi daging dan gemar mengkonsumsi tahu dan tempe dalam menu
mereka sehingga dapat dikatakan menjalankan diet semi vegetarian. Sementara
orang Yogyakarta memiliki tingkat harapan hidup yang tertinggi di Indonesia
karena banyak mengkonsumsi makanan berbahan dasar keledai. Di Indonesia ada
sebuah wadah bagi kaum vegetarian yakni IVS (Indonesia Vegetarian Society)1).
Vegetarian saat ini menjadi kata yang semakin populer di dunia termasuk
di Indonesia. Di kota-kota besar dunia, restoran vegetarian sudah menjadi pilihan
yang cukup mudah dicari. Di Indonesia pun restoran-restoran vegetarian meski
belum banyak, sudah mulai bermunculan di kota-kota besar. Restoran vegetarian
merupakan salah satu usaha kuliner yang menyediakan masakan yang berupa
sayur-sayuran dan sangat diminati oleh kelompok vegetarianisme.
1
http//:www.google.com/vegetarian html [4 Januari 2010]
3
1.2 Perumusan Masalah
Restoran Karunia Baru merupakan salah satu restoran Vegetarian
menawarkan konsep baru yang masuk ke pasar konsumen masyarakat Kota
Bogor. Restoran Karunia Baru sebagai salah satu restoran yang menyajikan
berbagai macam hidangan dengan spesialisasi vegetarian. Hal tersebut dapat
dijadikan alternatif bagi pecinta vegetarian khususnya dan umumnya bagi
masyarakat yang ingin mencoba, baik yang berada di wilayah Bogor maupun luar
Bogor.
Restoran ini termasuk kedalam jenis spesialis restoran yang hanya
menggunakan bahan baku tumbuh-tumbuhan dalam menu masakannya. Menu
masakan yang disajikan mempunyai cita rasa yang unik, terutama dari bumbu
dengan resep yang berbeda-beda. Keunikan tersebut memberikan ciri tersendiri
bagi Restoran Vegetarian Karunia Baru yang berpotensi untuk berkembang.
Keberhasilan suatu restoran sangat bergantung dari kepuasan konsumen,
karena kepuasan merupakan salah satu syarat penting untuk keberhasilan suatu
usaha, baik dalam bentuk produk maupun jasa. Jenis usaha yang dilakukan
pengusaha dibidang restoran dapat mewujudkan hal tersebut yaitu dengan
melakukan pengembangan terhadap mutu produk dan pelayanan.
Tabel 3. Jumlah pengunjung Restoran Vegetarian Karunia Baru
Semester (orang)
1
2
2007
2182
2678
2008
2331
Sumber : Data statistik pengunjung Restoran Vegetarian Karunia Baru, Bogor.
Tahun
Berdasarkan wawancara dengan pihak manajemen restoran, saat ini
penjualan Restoran Vegetarian Karunia Baru mengalami penurunan penjualan.
Pada tahun 2007 semester pertama jumlah pengunjung yang membeli sebanyak
2182 orang dan pada semester kedua jumlah pengunjung yang membeli sebanyak
2678 orang. Pada tahun 2008 diawal semester pertama jumlah pengunjung yang
datang ke restoran vegetarian Karunia Baru sebanyak 2331 atau turun sebesar 13
persen jika dibandingkan dengan jumlah pengunjung pada akhir semester tahun
4
2007. Hal ini sangat jauh dari target yang ditetapkan pihak manajemen restoran
yaitu sebanyak 1000 orang per bulan.
Berdasarkan statistik tersebut, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
penurunan penjualan yang cukup signifikan di Restoran Karunia Baru. Kondisi
tersebut terjadi karena tidak meratanya jumlah pengunjung restoran Vegetarian
Karunia Baru antara hari libur atau hari pekan dengan hari-hari biasa. Dimana
mayoritas pengunjung yang datang adalah pada hari-hari libur atau akhir pekan.
Sedangkan pada hari-hari biasa pengunjung yang datang relatif sedikit. Hal
tersebut tercermin dari pola gaya hidup konsumen yang pada akhirnya
membentuk suatu karakter konsumen. Kondisi ini diduga salah satu penyebabnya
adalah kepuasan konsumen.
Manajemen Restoran Vegetarian Karunia Baru harus menganalisa kondisi
yang telah dikemukakan di atas agar laba meningkat dan konsumen merasa
nyaman dan puas saat berada di Restoran Karunia Baru. Berdasarkan kondisi
tersebut, perlu dikaji beberapa perumusan masalah diantaranya:
1. Bagaimana karakteristik konsumen Restoran Vegetarian Karunia Baru.
2. Bagaimana kinerja terhadap mutu produk dan pelayanan di Restoran
Vegetarian Karunia Baru.
3. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen di Restoran Vegetarian Karunia Baru
4. Bagaimana alternatif strategi untuk meningkatkan kepuasan konsumen di
Restoran Vegetarian Karunia Baru.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan,
maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen Restoran Vegetarian Karunia Baru
2. Menganalisis kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan kinerja pada
atribut mutu produk dan pelayanan menurut konsumen di Restoran Vegetarian
Karunia Baru
3. Menganalisis tingkat kepuasan konsumen di Restoran Vegetarian Karunia
Baru
4. Memberikan rekomendasi alternatif untuk meningkatkan kepuasan konsumen
di Restoran Vegetarian Karunia Baru.
5
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:
1. Bagi pengusaha restoran, penelitian ini diharapkan dapat membantu
meningkatkan pelayanan, mutu produk serta dapat mengetahui kepuasan
konsumen, karakteristik dan keputusan pembelian terhadap restoran tersebut.
2. Bagi pembaca diharapkan dapat menjadi sumber literatur dan perbandingan
dalam penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.
3. Bagi penulis untuk pengalaman dan wadah pelatihan dalam teori-teori serta
aplikasi konsep-konsep ilmu yang diperoleh dalam bangku perkuliahan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Restoran
Menurut Marsum (2000), restoran adalah suatu tempat atau bangunan
yang diorganisir secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik
kepada semua konsumennya, baik berupa makanan maupun minuman. Tujuan
operasional restoran adalah untuk mencari keuntungan sebagaimana tercantum
dalam definisi Prof. Vanco Christian School Hotel Admnistration di Cornell
University. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, membuat puas
konsumennya pun merupakan tujuan operasional restoran yang utama.
Restoran adalah salah satu jenis usaha pangan yang bertempat di sebagian
atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan untuk proses
pembuatan, penyimpanan, penyajian serta penjualan makanan dan minuman di
tempat usahanya.
2.2 Klasifikasi Restoran
Restoran terdiri dari beberapa klasifikasi. Menurut Marsum (2000), ada
tujuh tipe klasifikasi restoran yaitu:
a. Ala Carte Restaurant adalah restoran yang telah mendapatkan ijin penuh
untuk menjual makanan, lengkap dengan banyak variasi. Dimana
konsumen bebas memilih sendiri makanan yang mereka kehendaki. Tiaptiap makanan yang tersedia di restoran jenis ini memiliki harga tersendiri.
b. Table D’hote Restaurant adalah restoran yang khusus menu yang lengkap
(dari hidangan pembuka sampai penutup) dan tertentu, dengan harga yang
telah ditentukan.
c. Cafetaria atau Cafe adalah restoran kecil yang mengutamakan penjualan
kue, roti isi, kopi dan teh. Pilihan makanan terbatas dan tidak menjual
minuman ber alkohol.
d. Inn Tavern adalah restoran dengan harga yang relatif cukup terjangkau,
yang dikelola oleh perorangan ditepi kota. Suasana dibuat sangat dekat dan
ramah dengan konsumennya serta menyediakan hidangan yang lezat.
e. Snack Bar atau Milk Bar adalah restoran dengan tempat yang tidak terlalu
luas yang sifatnya tidak resmi dengan pelayanan yang cepat, dimana
konsumen mengumpulkan makanan mereka diatas baki yang diambil dari
atas counter (meja panjang yang membatasi dua ruangan) kemudian
membawanya sendiri kemeja makan. Konsumen bebas memilih makanan
yang disukai (fast food). Makanan yang tersedia umumnya hamburger, roti
isi, kentang goreng, ayam goreng, nasi dan mie.
f. Specialty Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya
di sesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya.
Restoran-restoran ini menyediakan makanan Eropa, China, Jepang, India
dan sebagainya. Pelayanan sedikit banyak berdasarkan tata cara negara asal
makanan spesial tersebut.
g. Family Type-Restorant adalah restoran sederhana yang menghidangkan
makanan dan minuman relatif murah dan terjangkau. Terutama disediakan
untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan.
Restoran Vegetarian “Karunia Baru” merupakan perpaduan jenis restoran
Ala Carte Restaurant dan Specialty Restaurant yaitu restoran yang menyediakan
berbagai macam menu vegetarian yang dipadukan dengan tampilan restoran khas
bergaya oriental.
2.3 Definisi Vegetarian
Vegetarian adalah sebutan bagi orang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan
tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari makhluk hidup seperti daging,
unggas, ikan atau hasil olahannya. Istilah vegetarian diciptakan pada tahun 1847.
Pertama kali digunakan secara formal pada tanggal 30 September tahun itu oleh
Joseph Brotherton dan lain-lain, di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah
pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris.
Kata ini berasal dari bahasa Latin vegetus, yang berarti keseluruhan, sehat,
segar, hidup. Sebelum tahun 1847, mereka yang tidak makan daging secara umum
dikenal sebagai 'Pythagorean' atau mengikuti 'Sistem Pythagorean', sesuai dengan
Pythagoras 'vegetarian' dari Yunani kuno.
8
Definisi asli dari vegetarian adalah dengan atau tanpa telur atau produk
dairy dan definisi ini masih digunakan oleh Vegetarian Society hingga sekarang.
Bagaimanapun juga, kebanyakan vegetarian di India tidak memasukkan telur ke
dalam diet mereka, seperti juga mereka dari tanah Mediteranian klasik, sebagai
contoh Pythagoras.
Aliran vegetarian dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
tingkat kekuatannya meninggalkan konsumsi produk hewani. Kelompok yang
paling ekstrim tidak hanya meninggalkan produk hewani, tetapi hanya mau makan
bagian tanaman yang dipanen tanpa merusak tanaman pokoknya, sehingga
menolak makan kentang atau bayam karena cara memanennya harus mencabut
seluruh tanamannya. Bahkan kelompok ini juga tidak mau menggunakan bahan
asal hewan dalam bentuk apapun dalam kehidupan sehari-harinya. Sedangkan
kelompok yang paling longgar, tapi masih dikategorikan vegetarian adalah yang
masih mau mengkonsumsi jenis daging tertentu dan meninggalkan daging merah.
Beberapa contoh kelompok vegetarian yang umum ditemui adalah sebagai
berikut:
1. Pesco/pollo Vegetarian (semi-vegetarian) adalah kelompok yang masih
mengkonsumsi produk daging tertentu misalnya daging ayam dan ikan tapi
meninggalkan kelompok daging merah.
2. Lacto-ovo Vegetarian adalah kelompok yang masih mengkonsumsi telur dan
produk susu dan menghindari segala jenis daging termasuk ikan. Kelompok yang
mengkonsumsi susu tapi tidak mengkonsumsi telur disebut lacto-vegetarian,
sedangkan yang mengkonsumsi telur tapi tidak mengkonsumsi susu disebut ovovegetarian.
3. Vegan adalah kelompok yang meninggalkan sama sekali produk hewani dan
turunannya, termasuk gelatin, keju, yogurt dan juga menghindari madu, royal-jeli
dan produk turunan serangga. Sebagian penganut vegan menghindari penggunaan
produk hewani seperti kulit hewan ataupun kosmetik yang mengandung produk
hewani.
Vegetarian di India sebagian besar terdiri dari kelompok lacto-vegetarian
yang merupakan 70 persen dari populasi vegetarian dunia. Sedangkan di Barat
9
vegetarianisme biasanya merupakan kelompok lacto-ovo vegetarian, meskipun
kelompok vegan pun berkembang dengan cukup pesat2).
2.4 Kajian Penelitian Terdahulu
Penelitian Marini (2003) mengenai analisis perilaku konsumen restoran
Fast Food Hoka-Hoka Bento cabang Bogor bertujuan untuk mengidentifikasi
karakteristik umum konsumen, mengidentifikasi proses keputusan pembelian
produk dan menganalisis kepuasan konsumen terhadap atribut restoran dan
produk. Alat analisis yang digunakan adalah Importance Performance Analysis.
Hasil dari penelitian menunjukkan untuk atribut restoran variabel-variabel
yang tergolong Kuadran I (Prioritas Utama) yaitu kebersihan toilet dan wastafel
restoran, temperatur atau kesejukan restoran, aroma atau keharuman restoran,
harga, tanggapan terhaap keluhan konsumen di dalam restoran, musik dan lokasi
toilet dan wastafel yang strategis. Pada Kuadran II (Pertahankan Prestasi) yaitu
kebersihan di dalam restoran, kecepatan penyajian produk, keramahan atau
kesopanan pelayan, kecepatan transaksi, kebersihan di luar restoran dan akses
transportasi umum. Pada Kuadran III (Prioritas Rendah) yaitu kemudahan parkir,
lay out ruangan,jalan keluar atau masuk menuju lokasi, fasilitas delivery service,
dan kemudahan akses dari daerah perumahan. Pada Kuadran IV (Berlebihan)
yaitu penampilan pelayan, dekorasi, pengetahuan tentang produk yang dijual dan
display produk.
Adapun untuk atribut produk yang tergolong ke dalam kuadran
Pertahankan Prestasi adalah higienis perlengkapan makan, higienis produk, variasi
makanan, variasi minuman, kegurihan, jumlah porsi makanan, kerenyahan,
temperatur produk dan jumlah porsi minuman. Pada kuadran Prioritas Rendah
yaitu label “halal” pada produk, bahan baku kemasan, variasi pencuci mulut dan
ukuran kemasan. Pada kuadran Berlebihan adalah aroma produk.
Berdasarkan penelitian Kurniawan (2006), analisis terhadap tingkat
kepuasan konsumen terhadap mutu pelayanan di restoran Macaroni Panggang
Bogor dengan mengunakan alat analisis Importance and Peformance Analysis
menunjukkan bahwa atribut yang paling penting bagi konsumen adalah
keramahan dan kesopanan karyawan. Hal ini terlihat dari nilai rataan dari atribut
2
http//:www.google.com/vegetarian diakses tanggal 22 Desember 2009
10
ini berada pada urutan tertinggi. Keramahan karyawan dalam menyambut tamu
yang datang bisa menambah selera makan konsumen dan bisa menambah citra
baik bagi konsumen. Sementara itu, atribut delivery atau siap antar merupakan
atribut yang dipandang konsumen tidak penting. Hal ini dapat dilihat dari rataan
sebesar 3,4 yang berada di bawah rataan keseluruhan atribut sebesar 4,3. Fasilitas
delivery sangat jarang sekali digunakan oleh konsumen restoran. Konsumen
menilai bahwa menikmati makanan di restoran bisa mendapatkan kepuasan lain
selain menghilangkan rasa lapar, karena itu konsumen lebih teertarik untuk datang
sendiri ke restoran Macaroni Panggang Bogor.
Hanafy (2007) melakukan penelitian tentang Analisis Keputusan
Pembelian dan Positioning Produk Ayam Panggang dan Steak Di Restoran “MP”
Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan
dalam pembelian ayam panggang dan steak serta menganalisis positioning produk
ayam panggang dan steak di Restoran MP berdasarkan persepsi konsumen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mengkonsumsi
ayam panggang didominasi oleh perempuan, dimana mereka memiliki keinginan
yang tinggi mencoba karena informasi yang diperoleh dari teman atau rekan
mereka. Responden yang mengkonsumsi steak juga didominasi oleh perempuan
dimana mereka menyukai rasa khas yang dimiliki steak MP melalui informasi dari
teman atau rekan mereka. Positioning produk ayam panggang dan steak Restoran
MP memiliki keunggulan pada atribut higienis, aroma, rasa dan variasi menu.
Selain itu, ayam panggang dan steak mempunyai kelemahan yang sama yaitu pada
atribut harga. Strategi bauran produk yang diterapkan Restoran MP sudah cukup
efektif karena cukup bersaing dengan restoran lain. Pihak restoran berorientasi
pada kualitas makanan. Harga merupakan salah satu kelemahan dari ayam
panggang dan steak Restoran MP karena lebih mahal dibandingkan dengan
pesaingnya. Strategi bauran tempat yang dilakukan pihak Restoran MP sudah
cukup efektif tetapi kegiatan promosi selama ini dilakukan masih kurang
dipublikasikan kepada masyarakat.
Manurung (2008) melakukan penelitian tentang Keputusan Pembelian Dan
Penilaian Konsumen Terhadap Restoran Vegetarian “Karunia Baru” Bogor.
11
Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen Restoran Vegetarian “Karunia
Baru”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi
proses keputusan pembelian konsumen ketika mengunjungi Restoran Vegetarian
“Karunia Baru” yaitu keramahan pelayanan, kecepatan penyajian serta citarasa
makanan dan minuman.
Penelitian terdahulu adalah sebagai gambaran untuk mencari pemecahan
dari masalah, analisis yang tepat untuk dikaji serta strategi apa yang paling tepat
untuk direkomendasikan ke pada tempat penelitian, persamaan penelitian
terdahulu (Manurung, 2008) dengan penulis adalah objek penelitian yaitu restoran
“Vegetarian Karunia Baru”. Perbedaannya adalah pada tujuan penelitian,
beberapa atribut yang digunakan, metode pengolahan dan analisis data yaitu
analisis deskreptif, analisis faktor dan analisis tingkat kepentingan dan kinerja.
Sedangkan pada penelitian ini alat analisis yang digunakan yaitu analisis
deskreptif, Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction
Index (CSI)
12
BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku masyarakat khususnya
vegetarianisme yang berada di Kota Bogor dalam pembelian produk yang akan
dikonsumsinya. Perilaku pembelian merupakan gambaran bagi produsen tentang
keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Proses keputusan pembelian
konsumen dilakukan melalui beberapa tahapan. Agar pemasok atau produsen
dapat menjual produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen, maka perlu diketahui atribut-atribut yang dipertimbangkan konsumen
dalam keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen itu sendiri. Pada
bagian ini dipaparkan beberapa teori mengenai hal-hal yang berkaitan dan relevan
dengan penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan teori-teori ini menjadi landasan
pemikiran dalam melakukan penelitian.
3.1.1 Definisi Konsumen
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen, mendefinisikan bahwa konsumen adalah setiap
orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan.
Konsumen adalah seseorang atau sekelompok orang yang membeli suatu
produk untuk dipakai sendiri dan tidak untuk dijual kembali. Jika tujuan
pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut
pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa
sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu sebagai produsen
yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua
yang menjadi hak-hak konsumen.
3.1.2 Perilaku Konsumen
Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen didefinisikan sebagai
tindakan-tindakan yang secara langsung mempengaruhi seseorang dalam usaha
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk
proses keputusan sebelum dan sesudah tindakan itu dilakukan. Selanjutnya Engel
et al. (1994) mengemukakan bahwa perilaku konsumen dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu: (1) pengaruh lingkungan: budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi,
keluarga dan situasi, (2) pengaruh perbedaan individu: motivasi dan keterlibatan,
sumberdaya konsumen, pemahaman, sikap dan kepribadian, nilai dan daya hidup,
dan (3) proses psikologi: proses informasi, pembelanjaan, perubahan sikap dan
perilaku.
Model perilaku keputusan
konsumen dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya serta implikasinya pada strategi pemasaran dapat dilihat pada
Gambar 1.
Perbedaan Individu
Sumberdaya
konsumen
Keterlibatan dan
Motivasi
Pengetahuan
Sikap
Kepribadiaan, Gaya
Hidup dan Demografi
Pengaruh Lingkungan
Budaya
Kelas Sosial
Pengaruh Pribadi
Keluarga dan Rumah
Tangga
Pengaruh Situasi
Proses Keputusan
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Pembelian
Proses Psikologis
Pemrosesan
informasi
Pembelajaran
Perubahan sikap
Strategi Pemasaran
Produk
Harga
Tempat
Promosi
Gambar 1. Model Perilaku Konsumen
Sumber : Engel et al.(1994)
Para pemasar wajib memahami perilaku konsumen agar mereka mampu
memasarkan produknya dengan baik. Para pemasar harus memahami mengapa
dan bagaimana konsumen mengambil keputusan konsumsi sehingga pemasar
dapat merancang strategi pemasaran yang lebih baik. Pemasar yang mengerti
perilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan
konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang diterimanya sehingga pemasar
dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai dengan apa yang diinginkan
14
pemasar. Mempengaruhi perilaku konsumen adalah mempengaruhi pilihan
konsumen agar mereka mau memilih produk tertentu dan merek tertentu yang
ditawarkan pemasar tersebut. Proses untuk mempengaruhi konsumen biasanya
dilakukan melalui strategi pemasaran yang tepat (Sumarwan, 2004).
3.1.3 Karakteristik Konsumen
Menurut Sumarwan (2004), istilah konsumen dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu: 1) konsumen individu, konsumen ini membeli barang dan jasa untuk
digunakan sendiri, dan 2) konsumen organisasi, konsumen ini meliputi konsumen
bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya (sekolah,
perguruan tinggi dan rumah sakit). Semua organisasi membeli produk, peralatan
atau jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya, tetapi
yang paling mempengaruhi kemajuan dan kemunduran perusahaan adalah
konsumen individu karena konsumen individu merupakan tulang punggung
perekonomian nasional, sebagian besar pabrik dan perusahaan pertanian
menghasilkan produk dan jasa untuk digunakan oleh konsumen individu.
Engel et al. (1994) membagi beberapa karakteristik konsumen sebagai
berikut: (1) karakteristik demografi, merupakan karakteristik konsumen
berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, status, pendapatan
per bulan dan tempat tinggal, dan (2) karakteristik psikografi, merupakan
karakteristik konsumen berdasarkan profil gaya hidup sebagian pengunjung
tempat makan. Hal tersebut dilakukan dengan mengadaptasi strategi pemasaran
produk dan jasa rumah makan yang bersangkutan sesuai dengan aktivitas, minat
dan opini konsumen.
Menurut Sumarwan (2004), semua penduduk berapapun usianya adalah
konsumen. Oleh karena itu pemasar harus bisa memilih distribusi usia penduduk
dari suatu wilayah yang akan dijadikan target pasarnya. Perbedaan usia akan
mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap produk. Usia merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi preferensi dan persepsi konsumen dalam
keputusan untuk menerima sesuatu yang baru.
Pendapatan merupakan imbalan yang diterima seseorang dari pekerjaan
yang dilakukannya. Jumlah pendapatan akan menggambarkan besarnya daya beli
15
konsumen. Dengan alasan inilah, para pemasar perlu mengetahui pendapatan
konsumen yang menjadi sasarannya (Sumarwan, 2004).
Besar kecilnya pendapatan yang diterima konsumen dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan dan pekerjaannya. Pekerjaan dan pendidikan merupakan dua
karakteristik konsumen yang saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan
jenis pekerjaan yang akan dilakukan konsumen, selanjutnya pekerjaan akan
berpengaruh terhadap besar kecilnya pendapatan yang diperoleh. Pendidikan
formal sangat penting karena dapat membentuk pribadi dan wawasan berpikir
yang lebih baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan formal maka seseorang akan
lebih banyak mendapatkan pengetahuan gizi. Hal ini berdampak positif terhadap
ragam pangan yang akan dikonsumsi (Sumarwan, 2004).
3.1.4 Proses Keputusan Konsumen
Menurut Engel (1994) terdapat lima tahapan proses keputusan konsumen
yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, pembelian
dan evaluasi hasil pembelian (Gambar 2)
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Membeli
Evaluasi Hasil
Gambar 2. Tahapan-Tahapan Proses Keputusan Pembelian.
Sumber : Engel et al.(1994)
1. Pengenalan kebutuhan, konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan
yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan
mengaktifkan proses keputusan.
2. Pencarian informasi, konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam
ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan
keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal).
16
3. Evaluasi alternatif, konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan
manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang
dipilih.
4. Pembelian, konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang
dapat diterima bila perlu.
5. Hasil, konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi
kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.
3.1.5 Kepuasan Konsumen
Menurut Kotler (2001), kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk
yang dirasakan dan diharapkannya. Memberikan kepuasan konsumen merupakan
salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Pelanggan yang tidak puas akan membuat mereka lari ke pesaing, artinya
perusahaan akan kehilangan konsumen.
Kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atas kinerja harapan. Jika
kinerja berada dibawah harapan, maka konsumen tidak akan merasa puas.
Sebaliknya, jika kinerja memenuhi harapan, maka konsumen akan merasa puas
(Engel et al, 1994).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah mutu
produk dan pelayanannya, kegiatan penjualan, pelayanan setelah penjualan dan
nilai-nilai perusahaan. Kegiatan penjualan terdiri atas variabel-variabel: (1) pesan
(sebagai penghasil serangkaian sikap tertentu mengenai perusahaan, produk dan
tingkat kepuasan yang dapat diharapkan oleh pelanggan), (2) sikap (sebagai
penilai pelanggan atas layanan perusahaan), (3) perantara (sebagai penilaian
pelanggan atas perantara perusahaan seperti dealer dan grosir). Pelayanan setelah
penjualan terdiri atas variabel-variabel pelayanan pendukung tertentu seperti
garansi serta yang bekaitan dengan umpan balik seperti penanganan keluhan dan
pengembalian uang (Umar, 2005).
Kepuasan dibagi dua macam, yaitu kepuasan fungsional dan kepuasan
psikologikal. Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh dari
fungsi suatu produk yang dimanfaatkan, sedangkan kepuasan psikologikal
17
merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud dari
produk (Umar, 2005).
Sumarwan (2004) menyatakan bahwa dalam memenuhi kepuasan
konsumen suatu usaha harus menganalisis dari proses pembelian, yaitu dari tahap
pra pembelian sampai tahap pembelian. Pada tahap ini konsumen mencari
informasi mengenai produk atau jasa dan merek yang akan dibeli. Setelah
konsumen membeli atau memperoleh produk atau jasa biasanya akan diikuti
dengan proses konsumsi atau penggunaan produk atau jasa. Selanjutnya, yang
terakhir adalah proses pasca pembelian, konsumen akan melakukan proses
evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukan apakah konsumen merasa puas
atau tidak dengan produk atau jasa yang dikonsumsinya.
3.1.6 Pengukuran Kepuasan
Untuk perusahaan-perusahaan yang berfokus pada pelanggan, kepuasan
pelanggan adalah sasaran sekaligus kepuasan pelanggan, ada enam konsep yang
dapat dipakai untuk pengukuran kepuasan konsumen (Umar, 2005), yaitu:
1. Kepuasan pelanggan keseluruhan
Dengan menanyakan pelanggan mengenai tingkat kepuasan atas jasa yang
bersangkutan serta menilai dan membandingkan dengan tingkat kepuasan
pelanggan keseluruhan atas jasa yang mereka terima dari para pesaing.
2. Dimensi kepuasan pelanggan
Melalui empat langkah. Pertama, mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci
kepuasan pelanggan. Kedua, meminta pelanggan menilai jasa perusahaan
berdasarkan item-item spesifik seperti kecepatan layanan atau keramahan staf
pelayanan terhadap pelanggan. Ketiga, meminta pelanggan menilai jasa
pesaing berdasarkan item-item spesifik yang sama. Keempat, meminta
pelanggan menentukan dimensi-dimensi menurut mereka ada dikelompok
penting dalam menilai kepuasan pelanggan keseluruhan.
3. Konfirmasi harapan
Kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpulkan berdasarkan kesesuaian
atau ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual jasa yang
dijual perusahaan.
18
4. Minat pembelian ulang
Kepuasan pelanggan diukur berdasarkan apakah mereka akan mengadakan
pembelian ulang atas jasa yang sama yang dia konsumsi.
5. Kesediaan untuk merekomendasi
Cara ini merupakan ukuran yang penting, apalagi bagi jasa yang pembelian
ulangnya relatif lama, seperti jasa pendidikan tinggi.
6. Ketidakpuasan pelanggan
Dapat dikaji misalnya dengan melihat pada hal komplain, biaya garansi, word
of mouth yang negatif, serta defections.
3.1.7 Kualitas Produk
Menurut Griffin (2003) dalam Kurniawan, produk merupakan suatu
barang, jasa atau gagasan yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan seseorang pelanggan. Menurut Kotler (2001), produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
dipergunakan atau dikonsumsi, dan yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan pokok mencakup obyek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi,
dan ide. Sifat-sifat produk yang nilainya rendah bagi pelanggan dalam hubungan
dengan biaya sebaiknya dibuang. Sifat-sifat yang nilainya tinggi bagi pelanggan
dalam hubungannya dengan biaya harus ditambahkan.
Menurut Irawan (2007), kualitas produk adalah driver kepuasan pelanggan
yang multidimensi. Bagi konsumen, kualitas produk mempunyai beberapa
dimensi. Paling tidak terdapat enam dimensi dari kualitas produk yang perlu
diperhatikan oleh setiap produsen yang ingin mengejar kepuasan pelanggan
terhadap kualitas produk.
Dimensi pertama adalah performance. Dimensi ini adalah basic dan
berhubungan dengan fungsi utama dari suatu produk. Konsumen akan sangat
kecewa apabila harapan mereka terhadap dimensi ini tidak terpenuhi. Bagi setiap
produk/jasa, dimensi performance bisa berlainan, tergantung pada functional
value yang dijanjikan oleh perusahaan.
Dimensi kualitas produk yang kedua adalah reliability. Reliability lebih
menunjukkan probabilitas produk gagal menjalankan fungsinya. Dimensi yang
ketiga adalah feature atau fitur. Dimensi ini dapat dikatakan sebagai aspek
19
sekunder. Apabila ditanyakan fitur kepada konsumen, perbedaan jawaban mulai
terlihat signifikan. Hal ini menunjukan, walaupun performance adalah dimensi
kualitas yang utama, tetapi daya bedanya tidak sebesar fitur. Pada titik tertentu,
performance dari setiap merek hampir sama tetapi justru perbedaan terletak pada
fiturnya. Hal tersebut mengakibatkan harapan pelanggan terhadap dimensi
performance relatif homogen dan harapan pelanggan terhadap fitur relatif
heterogen. Bagi pelaku bisnis, sesuatu yang heterogen ini biasanya memberikan
peluang yang lebih besar dalam menciptakan keunggulan bersaing.
Dimensi yang keempat adalah keawetan (durability). Menunjukkan suatu
pengukuran terhadap siklus produk baik secara teknis maupun waktu. Dimensi
kualitas produk yang kelima adalah conformance. Dimensi ini menunjukkan
seberapa jauh suatu produk dapat menyamai standar atau spesifikasi tertentu.
Produk yang mempunyai conformance yang tinggi berarti produknya sesuai
dengan standar yang telah ditentukan. Salah satu aspek dari conformance adalah
konsistensi. Dimensi kualitas produk yang keenam, desain adalah dimensi yang
banyak menawarkan aspek emosional dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan.
3.1.8 Kualitas Pelayanan
Dalam pengukuran kepuasan pelanggan perlu diketahui mengenai konsep
dasar atau pengertian dari pelayanan. Menurut Sugiarto (2002), pelayanan adalah
suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain (pelanggan,
tamu, klien, pasien atau penumpang) yang tingkat pemuasannya hanya dapat
dirasakan oleh orang yang melayani dan dilayani. Menurut Rangkuti (2002),
kualitas pelayanan merupakan kualitas cara penyampaian jasa.
Menurut Tjiptono (2004), kualitas jasa merupakan tingkatan persepsi
terhadap pelaksanaan suatu jasa. Selanjutnya Rangkuti (2002) menjelaskan bahwa
terdapat 10 kriteria umum atau standar yang menentukan kualitas suatu jasa,
yaitu:
keandalan
(reliability),
ketanggapan
(responsiveness), kemampuan
(competence), mudah diperoleh (acces), keramahan (courtesy), komunikasi
(communication), dapat dipercaya (credibility), keamanan (security), memahami
pelanggan (understanding/ knowing the customer), bukti nyata (tangibles).
20
3.1.9 Importance and Performance Analysis
Restoran vegetarian Karunia Baru memiliki potensi besar untuk lebih
berkembang, dikarenakan masih jarang ada restoran yang khusus menyediakan
menu hanya yang berasal dari tumbuhan dan restoran tersebut memiliki letak yang
strategis. Pada saat ini usaha kuliner semakin banyak jumlahnya. Agar dapat tetap
mempertahankan bahkan menambah jumlah konsumen yang datang, pihak
restoran vegetarian Karunia Baru harus memprioritaskan usaha-usaha untuk
menciptakan kepuasan yang maksimal dari konsumen mereka. Kepuasan
konsumen merupakan kunci sukses dalam meraih atau mempertahankan
konsumen restoran. Kinerja yang baik dan sesuai dengan keinginan konsumen
merupakan hal yang dapat menciptakan kepuasan mereka, oleh karena itu
diperlukan sebuah analisis yang mempelajari karakteristik, kepentingan dan
penilaian kepuasan konsumen atas kinerja yang telah dilakukan pengelola produk
dan jasa restoran.
Usaha pengembangan suatu usaha dapat dilakukan yaitu menerapkan
strategi pemasaran yang baik. Penentuan strategi ini harus diawali dengan
mengetahui visi dan misi serta tujuan dari restoran vegetarian Karunia Baru.
Selanjutnya adalah melihat karakteristik dan perilaku konsumen restoran
vegetarian dengan menggunakan analisis deskriptif. Atribut kinerja restoran juga
perlu dianalisis untuk melihat tanggapan konsumen melalui tingkat kepentingan
dan kepuasannya, dengan menggunakan metode Importance and Performance
Analysis (IPA).
Metode IPA digunakan untuk menggambarkan kinerja yang dihasilkan
dari sebuah produk dengan kondisi yang diharapkan konsumen. Sebelum menguji
kepuasan konsumen dengan metode IPA, diperlukan identifikasi atribut-atribut
yang ada
pada
mengidentifikasi
obyek
yang akan
tanggapan
konsumen
diteliti.
Tahap
terhadap
selanjutnya
atribut-atribut
adalah
tersebut.
Tanggapan itu berupa tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan dari konsumen,
selanjutnya dapat dilakukan penentuan skor dan ditabulasikan ke dalam diagram
kartesius, yang dapat menggambarkan tingkat kepuasan konsumen. Pada gambar
4 disajikan bagan kerangka pemikiran yang berkaitan dengan peubah yang diteliti.
21
3.1.10 Bauran Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2001). Konsep pemasaran berawal dari strategi
pasar yang ditetapkan dengan baik, fokus kepada kebutuhan pelanggan, membuat
kordinasi kegiatan pemasaran yang dapat mempengaruhi pelanggan dan
menghasilkan keuntungan dengan menciptakan kepuasan bagi pelanggan.
Berdasarkan konsep pemasaran, perusahaan harus dapat memproduksi
sesuatu yang diinginkan pelanggan sehingga dapat tercapai suatu kepuasan bagi
pelanggan dan menghasilkan keuntungan. Bauran pemasaran (Marketing Mix)
merupakan suatu perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan secara
terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2001).
Komponen bauran pemasaran (Marketing Mix) terdiri dari produk (Product),
Harga (Price), tempat/ saluran distribusi (Place), dan promosi (Promotion).
Produk adalah suatu tawaran yang dapat memberikan kepuasan terhadap
kebutuhan dan keinginan konsumen dalam bentuk fisik. Indikator pada produk
terdiri dari rasa/kelezatan, kesesuaian porsi, daya tahan dan kualitas penyajian.
Harga merupakan suatu nilai yang harus dibayarkan konsumen yang sesuai
dengan kualitas dari produk tersebut. Sehingga konsumen menjadi puas dengan
harga yang telah dibayarkan terhadap produk yang dikonsumsi.
Tempat/saluran distribusi, menurut Engel (1994), pemilihan tempat juga
merupakan fungsi dari empat variabel, yaitu kriteria evaluasi, karakteristik toko
yang dirasakan, proses perbandingan dan toko-toko yang dapat diterima dan tidak
dapat diterima. Konsumen akan mengambil keputusan apakah akan membeli
suatu produk dipengaruhi oleh taribut-atribut yang mencolok/unik dari tempat
tersebut, seperti iklan dan promosi yang dilakukan, jumlah marketing, pelayanan
yang diberikan baik pada saat mulai berada di toko sampai pada meninggalkan
toko tersebut.
Promosi adalah suatu strategi dengan tujuan agar produk yang ditawarkan
dapat dengan mudah dikenali dan dapat langsung dibeli kemudian dikonsumsi
oleh konsumen. Menurut Kotler (2001), promosi adalah kumpulan atau kiat-kiat
22
yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong
pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih besar oleh
konsumen dan pedagang.
Pendekatan bauran pemasaran 4P berhasil dengan baik untuk barang,
tetapi elemen – elemen lain perlu diperhatikan dalam bisnis jasa. Elemen-elemen
lain ini terkenal dengan sebutan 3P, antara lain ;
Orang. Semua aktor yang terlibat dalam penyajian jasa menjadi tanda-tanda
tangible bagi konsumen berkenan dengan jasa yang ditawarkan suatu organisasi,
mencakup karyawan perusahaan jasa dan konsumennya dalam suatu lingkungan
jasa tertentu. Bagaimana orang berpakaian, penampilan personil mereka serta
sikap dan perilaku mereka terhadap konsumen akan mempengaruhi terhadap jasa
yang ditawarkan kepadanya.
Bukti fisik. Apabila konsumen mempunyai sedikit bekal untuk menilai kualitas
jasa, mereka akan mengandalkan tanda-tanda dari bukti fisik. Tanda-tanda bagi
bukti fisik memberikan kesempatan yang istimewa kepada perusahaan dalam
mengirimkan pesan-pesan yang kuat dan konsisten berkenaan dengan apa yang
ingin dicapai dan diberikan perusahaan kepada segmen pasar yang dituju, serta
pesan-pesan berkenaan dengan karakteristik tertentu jasa mereka
Proses. Proses atau operasi sejumlah jasa adalah sangat kompleks, sehingga
mengharuskan konsumenuntuk mengikuti serangkaian tindakan yang rumit dan
banyak agar proses untuk jasa yang dipesannya menjadi sempurna. Jasa yang
sangat birokratis sering mengikuti pola tersebut, namun sayangnya logika dari
langkah-langkah yang dilakukan sering tidak dipahami oleh konsumen
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Menjamurnya usaha restoran menimbulkan persaingan baik antar restoran
sejenis maupun asing. Di tengah persaingan yang ketat, restoran vegetarian
Karunia Baru membutuhkan pengetahuan tentang perilaku konsumennya, dalam
hal ini termasuk karakteristik konsumen, keragaan terhadap atribut restoran serta
produk andalan restoran (menu vegetarian) berdasarkan tingkat kepentingan dan
kepuasan konsumen.
Karakteristik konsumen dan proses keputusan pembelian dianalisis secara
deskriptif. Karakteristik konsumen meliputi umur, jenis kelamin, domisili,
23
pekerjaan, status, suku bangsa, pendidikan dan tingkat pengeluaran. Karakteristik
konsumen mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen meliputi
tahapan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
pembelian dan hasil pembelian. Sedangkan pemetaan tingkat kepentingan dan
kepuasan terhadap atribut restoran dan produk andalan dianalisis dengan alat
analisis IPA (Importance and Peformance Analysis).
Jumlah atribut restoran yang dianalisis sebanyak 18 atribut, meliputi rasa,
ukuran atau porsi, kemurnian vegetarian, keragaman menu, kesigapan pramusaji,
kecepatan merespon keluhan pengunjung, keramahan dan kesopanan pramusaji,
harga produk, paket promosi, paket member, kemudahan menjangkau lokasi,
penataan ruangan, kebersihan dan kerapihan, pendingin ruangan (AC),
penampilan pramusaji dan kemudahan pembayaran. Secara skematik, kerangka
pemikiran operasional untuk analisis perilaku konsumen Restoran Vegetarian
Karunia Baru dapat dilihat pada Gambar 3.
24
Restoran Vegetarian Karunia Baru
(Visi dan Misi Restoran)
Karakteristik
Konsumen
Atribut
Tanggapan Konsumen
Proses Keputusan
Konsumen
Analisis Deskriptif
Tingkat
Kepentingan
Tingkat
Kepuasan
Importance and Performance
Analysis (IPA)
Tingkat Kepuasan Konsumen (CSI)
Strategi Pemasaran Restoran
Vegetarian Karunia Baru
Gambar 3. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional
25
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Restoran Vegetarian Karunia Baru Jl. Raya
Pajajaran No. 50, Bogor, Jawa Barat selama dua bulan, yaitu bulan AgustusSeptember 2008. Lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja dengan
pertimbangan bahwa restoran vegetarian Karunia Baru merupakan restoran yang
menawarkan konsep serta menu vegetarian yang berbeda dibandingkan dengan
restoran lainnya.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan pencatatan secara
langsung dilapang, penyebaran kuesioner dan melakukan wawancara dengan
responden. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur, data dari
tempat penelitian serta instansi-instansi yang terkait.
4.3 Metode Penarikan Sampel
Pengumpulan sampling data yang dilakukan untuk menunjang penelitian
tersebut menggunakan teknik convenience sampling kepada 50 orang responden
yang bersedia untuk diwawancarai dan mengisi kuisioner. Jumlah responden
tersebut telah memenuhi kaidah statistik minimal 30 orang responden/sample
dalam suatu penelitian. Pengumpulan data secara langsung dari unit sampel
(konsumen) yang ditemui dan bersedia untuk diwawancarai (Simamora, 2004).
Dalam hal ini konsumen yang dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :
ï‚· Konsumen yang berkunjung ke lokasi penelitian untuk mengkonsumsi produk
dan jasa yang ditawarkan pihak restoran
ï‚· Konsumen yang bersedia untuk diwawancarai .
ï‚· Konsumen yang bersedia mengisi kuesioner yang disediakan
Pada penelitian ini penarikan sampel dilakukan dengan proporsi yang
berbeda, baik dari hari yang disesuaikan dengan pengunjung maupun jam makan
yang dapat berpengaruh terhadap jenis makanan yang dikonsumsi. Jumlah sampel
yang diambil pada hari ramai pengunjung yaitu hari sabtu dan hari minggu.
Sampel yang digunakan sebanyak 50 responden.
Atribut
yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 18 atribut. Atribut
tersebut adalah sebagai tolak ukur untuk menentukan alternatif strategi pemasaran
yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menawarkan produknya agar
konsumen menjadi puas dan loyal, sehingga perusahaan mendapatkan laba.
Tabel 4. Atribut Restoran dan Produk Andalan Restoran Vegetarian Karunia Baru
Bogor
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Atribut
Rasa
Ukuran atau porsi
Kemurnian Vegetarian
Keragaman menu
Kesigapan pramusaji
Kecepatan merespon keluhan pengunjung
Keramahan dan kesopanan pramusaji
Harga produk
Paket promosi
Paket member
Kemudahan menjangkau lokasi
Penataan ruangan
Kebersihan dan kerapihan
Pendingin ruangan (AC)
Keamanan dan kenyamanan
Areal parkir
Penampilan pramusaji
Kemudahan pembayaran
Atribut Berdasarkan Bauran Pemasaran
Atribut Produk
Atribut Produk
Atribut Produk
Atribut Produk
Atribut Orang
Atribut Orang
Atribut Orang
Atribut Harga
Atribut Promosi
Atribut Promosi
Atribut Tempat
Atribut Phisik
Atribut Phisik
Atribut Phisik
Atribut Phisik
Atribut Phisik
Atribut Phisik
Atribut Proses
4.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode
survey. Menurut Simamora (2004), riset survey adalah pengumpulan data primer
dengan melakukan tanya jawab dengan responden. Instrumen utama yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang dibagikan kepada
responden (konsumen). Kuesioner terdiri dari beberapa bagian, diantaranya yaitu
pembagian karakteristik umum konsumen, selanjutnya tingkat kepentingan dan
tingkat pelayanan dan tingkat kepuasan.
4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif,
Importance and Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index
(CSI).
27
4.5.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian pada poin
pertama. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis karakteristik
konsumen. Selain itu, analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi
umum lokasi penelitian, profil responden serta persepsi yang sudah melekat dalam
pikiran responden. Penggunaan alat analisis ini dikarenakan tidak semua data
yang diperoleh dalam penelitian bersifat kuantitatif. Selain itu, penggambaran
secara deskriptif sangat bermanfaat untuk melihat lebih jauh tentang kondisi
lingkungan restoran dan untuk melihat karakteristik konsumen serta mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen untuk
mengkonsumsi produk restoran vegetarian.
4.5.2 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja ( Importance Performance
Analysis)
Importance and Performance Analysis (IPA) menurut Supranto (2001)
adalah suatu metode untuk menganalisis sejauh mana tingkat kepuasan seseorang
terhadap kinerja sebuah perusahaan didasarkan pada hasil penilaian tingkat
kepentingan dan hasil penilaian kerja atau penampilan akan dihasilkan suatu
perhitungan mengenai tingkat pelaksanaannya pada sebuah perusahaan. Dalam
penelitian ini diasumsikan bahwa tingkat kepentingan mewakili harapan
seseorang terhadap kinerja restoran. Penggunaan diagram kartesius sangat
diperlukan untuk menjabarkan unsur-unsur tingkat kesesuaian kepentingan dan
kepuasan, dilakukan melalui suatu bagan yang dibagi menjadi empat bagian dan
dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik ( x , y ).
Jika bobot tingkat pelaksanaan (kinerja) lebih besar atau sama dengan
bobot tingkat kepentingan (harapan), berarti kinerja suatu produk telah memenuhi
harapan pengunjung. Sementara itu, jika bobot pelaksanaan (kinerja) lebih kecil
dari bobot tingkat kepentingan (harapan), berarti kinerja masih di bawah harapan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kepuasan pengunjung belum tercapai. Bobot
penilaian kinerja perusahaan dan bobot penilaian kepentingan pengunjung dirataratakan
dan diformulasikan ke dalam diagram Importance-Performance.
Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja pada penelitian ini menggunakan 5
scala likert. Masing-masing atribut diposisikan dalam sebuah diagram, dimana
28
skor rata-rata penilaian pada tingkat pelaksanaan (kinerja) xi menunjukkan posisi
suatu atribut pada sumbu x sementara posisi atribut pada sumbu y ditunjukkan
oleh skor rata-rata tingkat kepentingan (harapan) pengunjung terhadap sumbu yi.
x
x
n
i
,
y
y
i
n
Keterangan:
x
y
n
= skor rata-rata tingkat kepuasan / kinerja
= skor rata-rata tingkat kepentingan
= jumlah responden
Hubungan antara tingkat kepuasan (kinerja) dan tingkat kepentingan
ditentukan dengan menggunakan diagram kartesius. Diagram kartesius merupakan
suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis
yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik ( x , y ), dimana x adalah rata-rata
dari rata-rata skor tingkat kinerjaatau kepuasan konsumen seluruh faktor atau
atribut dan y merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh
faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
Titik tersebut diperoleh dari
rumus:
n
x
 xi
i 1
k
n
,
y
y
i 1
i
k
Keterangan:
x
y
k
= skor rata-rata dari tingkat kepuasan seluruh atribut komponen mutu pelayanan
dan kinerja
= skor rata-rata dari tingkat kepentingan seluruh atribut komponen mutu
pelayanan dan kinerja
= banyaknya atribut dari komponen mutu pelayanan dan kinerja yang
mempengaruhi kepuasan konsumen
Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi
empat, yaitu kuadran I, II, III dan IV ke dalam diagram kartesisus(Gambar 4).
29
Prioritas Utama
I
Pertahankan Prestasi
II
Prioritas Rendah
III
Berlebihan
IV
Kepentingan
y
Kinerja / Pelaksanaan x
Gambar 4. Diagram Kartesius Tingkat Kesesuaian Kepentingan dan kinerja
Sumber : Supranto (1997)
Keterangan :
Kuadran I : menunjukkan bahwa atribut-atribut yang sangat penting bagi
konsumen, akan tetapi pihak perusahaan belum melaksanakan
sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga menimbulkan rasa
tidak puas.
Kuadran II : menunjukkan bahwa atribut-atribut yang dianggap penting oleh
konsumen telah dilaksanakan dengan baik dan dapat memuaskan
pelanggan.
Kuadran III : menunjukkan bahwa atribut-atribut yang memang dianggap oleh
konsumen kurang penting, dimana sebaiknya perusahaan
menjalankan secara sedang.
Kuadran IV : menunjukkan bahwa atribut-atribut yang dianggap kurang penting,
tetapi dijalankan dengan sangat baik oleh perusahaan atau sangat
memuaskan.
4.5.3 Customer Satisfaction Index
Index kepuasan pelanggan diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan
responden secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari atributatribut produk atau jasa tersebut. Adapun cara untuk mengukur indeks ini
dilakukan dengan melalui empat tahap yaitu, (Stanford, 2007 dalam Maharani) :
30
1) Weighting Factors (WF), adalah fungsi dari Mean Importance Score (MIS-i)
masing-masing atribut dalam bentuk persen dari total Mean Importance Score
(MIS-t) untuk seluruh atribut yang diuji. Mean Importance Score merupakan
nilai rata-rata skor tingkat kepentingan yang didapat dari hasil penilaian
kepentingan dibagi dengan jumlah sampel.
WF = MISi x 100 %
Total MIS
Dimana : I = atribut ke i
2) Weighted Score (WS), adalah fungsi dari Mean Satisfaction Score (MSS)
dikali weighting factors (WF). Mean Satisfaction Score merupakan nilai ratarata skor tingkat kinerja yang didapat dari hasil penilaian kinerja dibagi
dengan jumlah sampel.
Perkalian antara nilai kinerja performance score dengan Importance weighting
factors.
3) Weighted Average Total (WAT), adalah fungsi dari total Weighted Score (WS)
atribut 1 (a-1) hingga atribut 18 (a-18).
WAT = WS1+WS2+…+WS18
4) Customer Satisfaction Index (CSI), adalah fungsi dari weighted Average (WA)
dibagi highest scale (HS atau skala maksimum yang dipakai skala 5 dikalikan
100 persen).
CSI = WAT x 100 %
HS
Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria
tingkat kepuasan konsumen. Kepuasan tertinggi dicapai bila CSI menunjukkan
rentan 100 %. Rentang kepuasan berkisar dari 1-100%. Untuk membuat skala
linear Numerik, pertama harus dicari rentang skala (RS) dengan rumus :
RS = m-n
b
dimana m : skor tertinggi, n : skor terendah dan b : jumlah kelas kategori yang
akan dibuat.
Angka tertinggi dalam pengukuran tingkat kepentingan dan tingkat
kepuasan (kinerja) pada kuesioner (Lampiran 1) adalah 5, sedangkan terendah
31
adalah 1. Dengan menggunakan rumus di atas, maka rentang skala tingkat
kepentingan dan kepuasan (kinerja) dapat dihitung sebagai berikut:
RS 
5 1
 0,8
5
Dengan rentang skala 0,8 maka skala numerik untuk tingkat kepentingan
adalah sebagai berikut:
1 ï‚£ x < 1,7
1,7 ï‚£ x < 2,5
2,5 ï‚£ x < 3,3
3,3 ï‚£ x < 4,2
4,2 ï‚£ x ï‚£ 5
= Sangat tidak penting/ sangat tidak baik
= Tidak penting/ tidak baik
= Cukup
= Penting/ baik
= Sangat penting/ sangat baik
Di dalam penelitian ini rentang skala yang digunakan untuk penilaian
kinerja adalah sebagai berikut:
RS =
100%  0%
= 20%
5
Rentang skala menunjukkan tanggapan konsumen terhadap pilihan –
pilihan yang dibuat berjenjang mulai dari prioritas rendah hingga prioritas tinggi.
Skala tersebut terdiri dari sangat tidak puas, tidak puas, cukup puas, puas dan
sangat puas (Supranto, 1997). Berdasarkan rentang skala di atas diperoleh skala
kepuasan responden sebagai berikut:
0 % < CSI ≤ 20 %
= sangat tidak puas
20 % < CSI ≤ 40 %
= tidak puas
40 % < CSI ≤ 60 %
= cukup puas
60 % < CSI ≤ 80 %
= puas
80 % < CSI ≤ 100 %
= sangat puas
4.6 Definisi Operasional
1. Rasa bumbu menu vegetarian adalah ciri khas rasa yang dimiliki produk.
2. Porsi makanan adalah banyaknya makanan dalam satu porsi.
3. Kemurnian vegetarian adalah bahan dasar yang digunakan untuk menghasilkan
produk vegetarian.
4. Keragaman menu adalah banyaknya menu yang ada pada restoran.
5. Kesigapan pramusaji adalah kecepatan pelayanan baik pada saat mulai
memesan menu sampai dengan keluar dari restoran.
32
6. Kecepatan merespon keluhan pengunjung adalah kesigapan pelayanan untuk
memenuhi keinginan konsumen.
7. Keramahan dan kesopanan pramusaji adalah salah satu bentuk pelayanan yang
dilakukan agar konsumen menjadi nyaman selama berada direstoran.
8. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk membeli
menu vegetarian.
9. Paket promosi adalah salah satu bentuk strategi pemasaran dengan
memberikan potongan harga pada kondisi tertentu sehingga konsumen menjadi
puas.
10.Paket member adalah paket dengan biaya yang lebih murah dengan jangka
waktu tertentu.
11.Kemudahan menjangkau lokasi adalah gampang/mudah akses untuk sampai ke
restoran vegetarian.
12.Penataan ruangan adalah pengaturan ruangan sebaik dan semenarik mungkin
agar konsumen menjadi nyaman dan puas berada di restoran vegetarian.
13. Kebersihan dan kerapihan ruangan restoran adalah suasana yang bersih yang
dirasakan oleh pengunjung ketika sedang makan di meja makan, mengunjungi
toilet dan mushola yang tersedia.
14.Pendingin ruangan (AC) adalah bentuk fasilitas yang diberikan agar konsumen
merasa nyaman berada di restoran.
15.Keamanan dan kenyamanan restoran adalah suasana yang dijanjikan dan
diberikan oleh pengelola kepada setiap pengunjung yang datang makan ke
restoran Vegetarian Karunia Baru, Bogor.
16.Areal parkir adalah tempat parkir yang memadai yang tersedia bagi
pengunjung serta kemudahan pengunjung untuk memarkirkan kendaraannya
dengan leluasa.
17.Penampilan pramusaji adalah pakaian yang dikenakan pramusaji berupa
pakaian berseragam yang rapi dan sopan.
18. Kemudahan bertransaksi adalah kecepatan kasir dalam melayani pembayaran
kepada konsumen dan alternatif pembayaran selain dengan uang tunai.
33
BAB V
GAMBARAN UMUM RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU
5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Restoran Vegetarian Karunia Baru merupakan satu-satunya restoran Vegetarian
yang ada di kota Bogor. Restoran ini berdiri pada awal tahun 2006 dengan status
kepemilikan perseorangan.
Restoran Vegatarian Karunia Baru terletak lokasi yang strategis tepatnya di jalan
Pajajaran no 50 Bogor. Kondisi geografis restoran yang berada di tempat yang tinggi
membuat kondisi di dalam ruangan begitu menarik. Hal ini tak lepas dengan pandangan
yang terbuka luas ke arah dataran yang lebih rendah di sisi selatan. Dengan kata lain
pemandangan sebagian Bogor bisa terlihat dari dalam terutama pada bangku sisi selatan
di dalam restoran. Dekorasi dan tata letak restoran ini di desain dengan menarik
sehingga membuat pengunjung yang sedang bersantap merasa tenang dan nyaman.
Selain pengaturan kursi, dekorasi seperti hiasan dinding dan dekorasi ala China
membuat suasana cukup baik. Secara umum dekorasi pengaturan dan dekorasi ini cukup
baik. Hanya saja kesan sebagai restoran China yang mungkin bisa saja akan membatasi
konsumen yang datang. Berbagai fasilitas lain juga disediakan di restoran ini, seperti
musolla, toilet, wastafel dan tempat parkir. Sejak memulai usahanya, pihak pengelola
restoran sudah melakukan legalitas usaha dengan melakukan izin usaha dari
Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
Saat ini pihak pengelola masih terkonsentrasi dengan satu lokasi saja dan belum
melakukan perluasan usaha, ini dikarenakan
pengelola ingin lebih fokus dalam
meningkatkan jumlah pengunjung dan memberikan kepuasan yang maksimal kepada
setiap pelanggan. Menurut salah satu pengelola Restoran ini, pihak restoran selalu
berusaha memberikan pelayanan dan mutu yang terbaik kepada setiap pelanggannya
sehingga pengunjung tertarik untuk datang kembali. Restoran ini memiliki keunggulan
dan keunikan yang tersendiri. Keunggulan yang dimiliki adalah bahan dasar masakan
vegetarian di restoran ini adalah sayuran organik. Sedangkan keunikan yang dimiliki
restoran ini adalah konsep jenis makanan vegetarian yang dikemas seolah-olah
merupakan makanan pada umumnya, seperti kemasan ayam, rendang, dan sebagainya
yang pada dasarnya berbahan dasar non protein dan menu yang ditawarkan sebanyak
232 menu. Kemasan ini membuat pelanggan seolah-olah tidak sedang makan jenis
makanan yang membosankan, seperti kesan yang muncul dari jenis makanan
Vegetarian.
5.2 Visi, Misi dan Strategi Pemasaran Perusahaan
Visi
Visi adalah tujuan akhir dari suatu perusahaan. Restoran Vegetarian Karunia
Baru Bogor mempunyai visi yaitu menjadikan
Restoran Vegetarian Karunia Baru
sebagai merek dagang (trade mark) Kota Bogor yang bertemakan Vegetarian.
Misi
Misi adalah cara mencapai suatu tujuan. Restoran Vegetarian Karunia Baru Bogor
mempunyai misi yaitu bekerja profesional dengan mengutamakan kualitas dan
pelayanan.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang diterapkan oleh restoran Vegetarian Karunia Baru saat
ini adalah :
ï‚· Produk
Untuk menghadirkan sesuatu yang baru, Restoran Vegetarian Karuni Baru selalu
melakukan promo dengan cara pengembangan produk dalam hal makanan yaitu dengan
mengganti menu setiap tiga bulan sekali. Penggantian menu dilakukan pada menu-menu
yang kurang diminati oleh pengunjung, sehingga pengunjung merasa tidak bosan
dengan hidangan menu yang ditawarkan.
ï‚· Harga
Harga jual produk di Restoran Vegetarian Karuni Baru sudah ditentukan dengan
menambah pajak 15 persen (sepuluh persen merupakan pajak dari makanan dan
minuman dan lima persen merupakan pelayanan yang diberikan pihak pengelola).
ï‚· Promosi
Promosi yang dilakukan oleh Restoran Vegetarian Karuni Baru sejauh ini baru
pada pemasangan baliho dan papan nama yang tertera di depan pintu masuk. Untuk
lebih mengenalkan kepada masyarakat Bogor, pihak Restoran Vegetarian Karuni Baru
baru akan mempromosikan lebih jauh lewat media massa seperti radio surat kabar lokal.
35
ï‚· Tempat
Restoran Vegetarian Karuni Baru berada pada lokasi yang cukup mudah
dijangkau baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Terletak di jalan utama di
Kota Bogor yaitu Jl. Raya Padjajaran nomor 50.
ï‚· Orang
Dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung, Restoran Vegetarian Karuni
Baru selalu mengingatkan pramusaji agar memberikan performance yang terbaik. Hal
ini dapat dilihat dari seragam pramusaji yang rapi dan menarik serta kesigapan dan
keramahan pramusaji dalam melayani pengunjung.
ï‚· Bukti Fisik
Restoran Vegetarian Karuni Baru selalu menjaga kebersihan fasilitas fisik yang
ada, seperti kebersihan tempat parkir, taman, meja makan, ruangan, toilet, dan dapur.
ï‚· Proses
Dalam proses pelayan, pihak restoran mengharuskan pramusaji untuk selalu siap
ketika ada pengunjung, berusaha memberikan kecepatan dalam penyajian makanan dan
minuman serta pada saat melakukan transaksi pembayaran.
5.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Restoran Vegetarian Karunia Baru masih sangat sederhana
dan komunikasi antara pemimpin dan bawahan dapat dilaksanakan secara langsung.
Bentuk struktur organisasi Restoran Vegetarian Karunia Baru menggunakan sistem
garis (lini). Pemilik restoran merupakan pemimpin tertinggi restoran yang dibantu oleh
penanggung jawab restoran yang langsung membawahi beberapa anggota. Saat ini
Restoran Karunia memililki 10 orang karyawan dimana masing-masing memiliki tugas
dan tanggung jawab yang berbeda. Meskipun pembagian tugas pada restoran ini sudah
cukup jelas namun rasa kekeluargaan menjadi prioritas sehingga karyawan dapat saling
membantu satu sama lain. Artinya tidak menutup kemungkinan bagi karyawan untuk
mengerjakan bagian lain seperti bagian keuangan (kasir) membantu menyajikan
makanan ketika pengunjung terlalu banyak dan kasir belum ada pekerjaan. Bagian
manajemen, mereka ikut membantu melayani pengunjung pada waktu banyak
pengunjung Struktur organisasi Restoran Karunia Baru selengkapnya dapat dilihat pada
Gambar 5.
36
Pemilik Restoran
Manager Restoran
Supervisor
Kitchen & waitress
Bag. Keuangan
Purchasing
Gambar 5. Struktur Organisasi Restoran Vegetarian Karunia Baru
5.4 Operasional Restoran
Restoran Vegetarian Karunia Baru
buka setiap hari Senin sampai Minggu.
Untuk hari Senin sampai Jum’at buka mulai pukul 10.00 WIB dan tutup pada pukul
22.00 WIB. Hari sabtu dan minggu buka mulai pukul 10.00 WIB dan tutup pada pukul
23.00 WIB. Jam operasional di bagi menjadi dua shift. Shift pertama mulai bekerja pada
pukul 08.00 WIB - 15.00 WIB dan shift kedua mulai pukul 15.00 WIB-23.00 WIB.
Setiap karyawan diberikan jatah untuk libur sekali dalam seminggu dengan hari yang
tidak bersamaan dengan karyawan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar aktivitas
pelayanan restoran tidak terganggu.
5.5 Karakteristik Konsumen Restoran Vegetarian Karunia Baru
Jumlah responden yang diambil pada penelitian ini adalah 50 orang. Pemilihan
50 orang responden tersebut dilakukan terhadap konsumen yang makan di Restoran
Vegetarian Karunia Baru. Berdasarkan hasil dari pengisian kuisioner, responden
dikelompokan menurut jenis kelamin, usia, alamat tempat tinggal responden, tingkat
pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran rata-rata perbulannya.
5.5.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah responden Restoran Karunia Baru bagian besar berjenis kelamin lakilaki, yaitu sebanyak 60 persen hanya terpaut 40 persen dari responden yang berjenis
kelamin wanita. Hal ini karena sebagian besar pengunjung restoran adalah mereka yang
tengah berjalan-jalan di pusat perbelanjaan dan mempunyai niat tersendiri untuk datang
di Restoran Karunia Baru.
37
Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
Persentase (%)
30
20
50
60
40
100
5.5.2 Profil Responden Berdasarkan Usia
Pembagian usia responden Restoran Karunia Baru digolongkan menjadi lima
kelompok usia yang sebagian besar berusia antara 41 – 50 tahun (40 persen). Responden
ini umumnya memanfaatkan restoran sebagai tempat untuk makan baik sendiri maupun
dengan teman atau relasi bisnisnya, atau yang sengaja menyempatkan waktu untuk
melakukan pembelian di Resto Karunia Baru. Selain itu responden merupakan
kelompok angkatan kerja. Sisanya adalah responden yang berusia kurang dari 20 tahun
(10 persen) usia 31-40 tahun (10 persen), usia 21-30 tahun (10 persen), dan usia lebih
dari 50 tahun (10 persen). Responden didominasi pada usia dibawah 50 tahun.
Tabel 6. Sebaran Responden Berdasarkan Usia
Usia
< 20 Tahun
21 Tahun – 30 Tahun
31 Tahun – 40 Tahun
41 Tahun – 50 Tahun
> 50 Tahun
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
5
20
10
10
5
50
Persentase(%)
10
40
20
20
10
100
5.5.3 Profil Responden Berdasarkan Alamat Tempat Tinggal
Responden paling banyak berdomisili di luar Bogor yaitu sebesar 56 persen. Hal
ini dapat dilihat karena Bogor merupakan tempat tujuan wisata bagi para wisatawan,
selain itu Restoran Vegetarian Karunia Baru sering dijadikan transit oleh masyarakat
luar Bogor yang pulang dari daerah Puncak atau pun setelah mengunjungi sanak
keluarga dan tempat wisata serta pusat pusat perbelanjaan yang ada di Bogor. Secara
lengkap profil responden berdasarkan alamat tempat tinggal dapat dilihat pada Tabel 7.
38
Tabel 7. Sebaran Responden Berdasarkan Alamat Tempat Tinggal
Alamat
Bogor
Luar Bogor
Jumlah
Jumlah Responden (Orang)
Persentase (%)
22
28
50
44
56
100
5.5.4 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sebagian besar responden Restoran Karunia Baru adalah lulusan Sarjana (S1)
dengan persentase 60 persen. Selanjutnya 10 persen responden adalah lulusan Diploma
dan Pasca Sarjana (pada kuisioner tertulis pada pilihan lainnya). Urutan ketiga adalah
lulusan SMA dengan persentase 8 persen. Urutan keempat adalah SMP dengan
persentase sebesarempat persen. Tidak ada responden yang berasal dari lulusan SD. Ini
menunjukkan bahwa Karunia Baru memiliki pengunjung yang berpendidikan tinggi.
Secara lengkap profil responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Sarjana
Lainnya
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
Persentase (%)
0
2
8
30
10
50
0
4
16
60
20
100
5.5.5 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Sebagian besar pekerjaan yang dimiliki oleh responden Restoran karunia Baru
adalah pegawai swasta, yaitu sebanyak 42 persen. Pelajar dan mahasiswa sebanyak 14
persen, wiraswasta sebanyak 24 persen, pegawai negeri sebanyak 10 persen dan sisanya
sebanyak 10 persen memiliki profesi selain dari yang tersebut diatas, seperti pensiunan,
TNI dan Polri, ibu rumah tangga serta mereka yang bekerja pada perusahaan milik
negara atau yang lebih dikenal dengan BUMN. Profil responden berdasarkan pekerjaan
dapat dilihat pada Tabel 9.
39
Tabel 9. Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
Pelajar / mahasiswa
Wiraswasta
Pegawai Swasta
Pegawai negeri
Lainnya
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
7
12
21
5
5
50
Persentase (%)
14
24
42
10
10
100
5.5.6 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Rata-Rata Perbulan
Apabila dilihat dari tingkat pendapatan rata-rata perbulan responden Restoran
Karunia Baru, sebanyak 28 persen memiliki pengeluaran rata-rata antara Rp.2.000.001–
Rp.5.000.000, sebanyak 36 persen memiliki pengeluaran rata– rata antara Rp.5.000.001
–Rp.8.000.000, 18 persen memiliki pengeluaran rata-rata antara Rp.8.000.001–
Rp.11.000.000, 12 persen memiliki pengeluaran rata-rata di atas Rp. >11.000.000 dan
hanya enam persen yang memiliki pengeluaran rata-rata kurang dari Rp.<2.000.000.
Secara lengkap profil responden berdasarkan tingkat pengeluaran rata-rata perbulannya
dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Sebaran Responden Menurut Pendapatan Rata-Rata Perbulan
Pendapatan rata-rata
< 2.000.000
2.000.001 – 5.000.000
5.000.001 – 8.000.000
8.000.001 – 11.000.000
> 11.000.000
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
3
14
18
9
6
50
Persentase (%)
6
28
36
18
12
100
5.6 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Restoran Vegetarian Karunia Baru
Proses keputusan pembelian yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evaluasi pasca pembelian (Engel et al,
1994). Berikut ini adalah rincian proses keputusan pembelian responden Restoran
Vegetarian Karunia Baru.
5.6.1 Pengenalan Kebutuhan
Perilaku
keputusan pembelian dimulai dengan
pengenalan kebutuhan.
Responden perlu mengetahui dan mengenali apa kebutuhannya sebelum melakukan
40
pembelian. Setiap responden yang melakukan pembelian sebelumnya memiliki
pertimbangan. Menurut responden, pertimbangan sebelum melakukan kunjungan untuk
pembelian di Restoran Vegetarian Karunia Baru adalah karena suasana atau tempat
yang ditawarkan berbeda dari restoran-restoran lain yang ada di Bogor, yaitu restoran
dengan suasana dan nuansa Chinese. Disamping suasana dan nuansa yang ditawarkan,
citarasa masakan juga merupakan salah satu pertimbangan yang dipilih responden
ketika melakukan kunjungan. pertimbangan lain yang dipilih responden untuk datang ke
Restoran Vegetarian Karunia Baru adalah karena diajak teman atau relasi rekan
kerjanya. Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Sebaran Responden Berdasarkan Pertimbangan Datang Ke Karunia Baru
Pertimbangan Responden
Citarasa
Suasana tempat
Diajak teman/relasi
Lainnya
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
20
10
15
5
50
Persentase (%)
40
20
30
10
100
Pertimbangan yang diperoleh responden selanjutnya menjadi motivasi dalam
melakukan pembelian. Responden memilih cita rasa sebagai alasan utama dalam
melakukan pembelian di Karunia Baru dengan jumlah persentase terbesar yaitu 40
persen, karena suasana tempat yang ditawarkan sebesar 20 persen, diajak teman atau
relasi sebesar 30 persen dan sisanya sebanyak 10 persen dengan alasan lainnya seperti
hanya sekedar duduk santai sambil melepas penat setelah bekerja.
Tujuan yang diperoleh konsumen setelah melakukan pembelian di Restoran
Karunia Baru sudah pasti berbeda-beda. Tujuan yang paling bayak dicapai oleh
responden setelah melakukan pembelian di Karunia Baru adalah sebagai makanan besar
yaitu sebesar 50 persen. Peringkat kedua yaitu sebagai makanan selingan dan simbol
status yaitu masing-masing sebesar 20 persen. Secara lengkap hasil kuesioner dari
konsumen mengenai tujuan yang ingin dicapai setalah melakukan pembelian dapat
dilihat pada Tabel 12.
41
Tabel 12. Sebaran Responden Berdasarkan Tujuan yang Ingin Dicapai
Tujuan responden
Sebagai makanan besar
Sebagai makanan selingan
Simbol status
Lainnya
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
Persentase (%)
25
10
10
5
50
50
20
20
10
100
5.6.2 Pencarian Informasi
Pencarian informasi adalah tahapan selanjutnya dari proses pengambilan
keputusan pembelian konsumen. Setelah responden mengenali kebutuhannya, maka
responden perlu melakukan tahap pencarian informasi untuk memberikan arah tindakan
pembelian yang memuaskan. Pada tahap ini, sumber pribadi banyak dijadikan sebagai
sumber informasi responden mengenai Restoran Vegetarian Karunia Baru. Sumber
pribadi tersebut adalah keluarga, teman maupun diri sendiri. Sumber utama informasi
para responden adalah dari teman dengan persentase sebesar 50 persen. Untuk anggota
keluarga dan diri sendiri memiliki persentase masing-masing sebesar 16 persen dan 20
persen. Sedangkan untuk informasi lainnya seperti papan nama restoran memiliki
persentase dua persen. Dapat terlihat bahwa sumber informasi yang paling efektif
terdapat pada teman. Sebaran responden mengenai pencarian informasi dapat dilihat
pada Tabel 13.
Tabel 13. Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Sumber Informasi
Keluarga
Teman
Diri sendiri
Lainnya
Jumlah
Jumlah Responden(orang)
Persentase (%)
8
25
10
7
50
16
50
20
14
100
Sumber informasi akan sangat mempengaruhi
kondisi psikologi penerima
informasi untuk mencoba. Namun penerima informasi pun perlu mengetahui informasiinformasi yang lebih yang berkaitan dengan tahap pengambilan keputusan nanti ketika
ingin membeli produk atau jasa tersebut.
42
Pencarian informasi kedua yaitu mengenai bentuk promosi penjualan yang
dilakukan pihak manajemen Restoran Vegetarian Karunia Baru dalam bentuk potongan
haraga, paket promosi dan member gratis. Secara lengkap mengenai bentuk promosi
yang ditawarkan oleh Restoran Vegetarian Karunia Baru dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Informasi Dalam Bentuk
Promosi
Bentuk Promosi
Potongan harga
Paket promosi
Member gratis
Lainnya
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
20
15
10
5
50
Persentase (%)
40
30
20
10
100
Pada hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah responden yang tertinggi
yaitu responden yang tertarik dalam bentuk promosi potongan harga, hal tersebut salah
satunya dikarenakan harga menu masakan yang disajikan lebih mahal.
5.6.3 Evaluasi Alternatif
Setelah memiliki informasi yang cukup tentang hal yang berkaitan dengan
produk atau jasa yang akan digunakan, responden akan melakukan evaluasi alternatif.
Pada tahap ini responden akan menentukan faktor-faktor apa saja yang terkait dengan
keinginan untuk membuat keputusan pembelian di Restoran Karunia Baru. Kriteria
umum yang dijadikan dasar dalam pemilihan adalah tempat dan lokasi yang mudah
dijangkau atau dekat dengan tempat tinggal, kampus atau kantor, cita rasa dan harga.
Kriteria ini dapat dijadikan pertimbangan awal dalam melakukan pembelian di Restoran
Vegetarian Karunia Baru.
Rasa merupakan dasar pertimbangan utama responden dalam melakukan
pembelian di Restoran Vegetarian Karunia Baru dengan persentase 50 persen.
Pertimbangan lain yang dipilih oleh responden adalah harga dengan jumlah persentase
sebesar 30 persen. Lokasi atau tempat yang mudah dijangkau atau dekat dengan tempat
tinggal yang memiliki dan pilihan lainnya memiliki persentase masing-masing sebesar
16 prsen dan empat persen. Secara lengkap mengenai evaluasi alternatif yang
ditawarkan oleh Restoran Vegetarian Karunia Baru dapat dilihat pada Tabel 15.
43
Tabel 15. Sebaran Responden Berdasarkan Evaluasi Alternatif yang
Ditawarkan Oleh Restoran Vegetarian Karunia Baru
Atribut Pertimbangan
Harga
Rasa
Lokasi mudah dijangkau
Lainnya
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
Persentase (%)
15
25
8
2
50
30
50
16
4
100
5.6.4 Keputusan Pembelian
Variabel yang dinilai dalam keputusan pembelian dapat memenuhi kebutuhan
atau selera responden merupakan pilihan terbaik dari alternatif yang ada sehingga akan
dibeli oleh responden. Semua atribut yang ada dipertimbangkan dan disesuaikan dengan
keinginan responden sampai pada tahap proses pembelian suatu produk atau jasa yang
akan digunakan. Cara responden memutuskan pembalian di Restoran Vegetarian
Karunia Baru bermacam-macam, yaitu terencana (sudah direncanakan sebelumnya),
mendadak (niat untuk membeli baru dirasakan ketika telah berada di dekat lokasi) dan
tergantung situasi. Dari hasil penyebaran kuisioner terlihat bahwa kelompok responden
yang paling banyak melakukan pembelian dengan perencanaan terlebih dahulu yaitu
sebanyak 50 persen, kemudian responden yang melakukan pembelian tergantung situasi
sebanyak 24 persen. Sedangkan responden yang melakukan pembelian ridak terencana
berjumlah 26 persen.
Keadaan ini menunjukkan bahwa pembelian yang sudah direncanakan
responden sebelumnya akan lebih meluangkan waktu dan energi mereka dalam
melakukan pembelian di Restoran Vegetarian Karunia Baru sehingga pembelian pun
dapat lebih efektif. Di sisi lain responden menganggap ini telah menjadi salah satu gaya
hidup sehingga responden selalu membutuhkannya kapanpun sesuai dengan keinginan
dan kondisi mereka. Secara lengkap mengenai keputusan pembelian yang dipilih oleh
responden untuk datang ke Restoran Vegetarian Karunia Baru dapat dilihat pada Tabel
16.
44
Tabel 16. Sebaran Responden Berdasarkan Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian
Terencana
Tergantung situasi
Tidak terencana
Lainnya
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
Persentase (%)
25
12
13
50
50
24
26
100
Responden sangat dipengaruhi adanya pihak-pihak yang menemani dalam
kunjungannya. Teman merupakan pihak yang sangat berpengaruh besar dalam
menemani melakukan pembelian dengan persentase sebesar 40 persen.
Tabel 17. Sebaran Responden Berdasarkan Pihak yang Mempengaruhi Untuk Datang
Ke Restoran Vegetarian Karunia Baru
Pihak yang Mempengaruhi
Diri sendiri
Keluarga
Teman
Lainnya
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
12
15
20
3
50
Persentase (%)
24
30
40
6
100
5.6.5 Evaluasi Pasca Pembelian
Setelah pembelian terjadi, selanjutnya responden akan mengevaluasi hasil
pembelian yang dilakukannya. Hasil evaluasi pasca pembelian dapat berupa kepuasan
dan ketidakpuasan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh ternyata responden
yang menyatakan puas sebesar 76 persen. Sedangkan responden yang menyatakan tidak
puas sebesar 14 persen. Responden yang merasa puas diharapkan akan melakukan
pembelian berulang dan menjadi informan bagi responden lainnya (calon responden).
Evaluasi pasca pembelian di Restoran Vegetarian Karunia Baru dapat dilihat pada Tabel
18.
Tabel 18. Sebaran Responden Berdasarkan Evaluasi Pasca Pembelian
Evaluasi Pasca Pembelian
Puas
Tidak puas
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
Persentase (%)
38
12
50
76
24
100
45
Harga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Sebanyak 76 persen responden akan tetap melakukan pembelian walaupun harga yang
ditawarkan mengalami peningkatan. Hanya 24 persen responden yang menginginkan
tidak jadi membeli apabila ada kenaikan harga. Mereka yang tidak jadi membeli
mempunyai beberapa alasan, diantaranya adalah mencari alternatif tempat lain yang
dapat menawarkan harga yang lebih murah. Pengaruh kenaikkan harga Restoran
Vegetarian Karunia Baru secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Sebaran Responden Berdasarkan Pengaruh Kenaikan Harga
Pengaruh Kenaikkan Harga
Tetap membeli
Tidak membeli
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
38
12
50
Persentase (%)
76
24
100
Pasca pembelian diharapkan dapat menarik minat pengunjung untuk datang
kembali. Dari hasil penelitian tedapat 76 persen responden yang ingin melakukan
pembelian kembali setelah kunjungan yang dilakukannya. Sedangkan 24 persen
responden yang tidak ingin melakukan pembelian. Restoran Vegetarian Karunia Baru
perlu lebih meningkatkan kualitasnya kembali, sehingga ketika responden yang sama
datang kembali untuk melakukan pembelian yang berulang, responden tersebut tidak
merasa kecewa karena ada beberapa variabel yang mengalami perubahan. Dalam hal ini
kepercayaan pengunjung perlu dijaga untuk meningkatkan kepuasan, selanjutnya
pengunjung akan loyal dari kepuasan yang diberikan.
Tabel 20. Sebaran Responden Berdasarkan Kunjungan Pasca Pembelian
Keinginan Untuk melakukan
Kunjungan Pasca Pembelian
Tetap membeli
Tidak membeli
Jumlah
Jumlah Responden (orang)
Persentase (%)
38
12
50
76
24
100
46
BAB VI
TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU ATRIBUT
DAN PELAYANAN DI RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU
Seorang konsumen akan melihat mutu suatu produk dan pelayanan yang
diberikan guna mencapai kepuasan bagi konsumen. Tingkat kepentingan dan
kinerja yang merupakan bagian dari tingkat kepuasan konsumen yang terdiri dari
beberapa atribut yang digunakan. Hal tersebut merupakan salah satu yang menjadi
perhatian khusus bagi pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya sehingga dapat
diketahui tingkat kepuasan konsumen dalam memutuskan untuk mengkonsumsi
produk. Sehingga manajemen akan mampu untuk merumuskan suatu strategi yang
paling baik untuk digunakan agar mampu bersaing.
Karunia Baru merupakan Restoran Vegetarian yang menggunakan bahan
dasarnya terbuat dari kedelai organik. Restoran tersebut mempunyai menu yang
terdiri dari 232 menu, salah satu menu yaitu sate. Bahan dasar yang digunakan
berasal dari bahan-bahan organik. Selain itu variasi dari menu cukup unik agar
perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasar, menambah pasar baru dan
mampu bersaing. Untuk merencanakan dan mengimplementasikan strategi
tersebut, harus diketahui terlebih dahulu. Tingkat kepentingan dan kinerja yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Restoran Karunia Baru.
6.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Restoran Vegetarian Karunia
Baru
Hasil analisis dalam bab ini akan berusaha untuk menjawab permasalahan
yang ada dalam penelitian ini. Pada analisis tingkat kepentingan dan kinerja
Restoran Vegetarian Karunia Baru terdapat sebanyak 18 atribut. Atribut-atribut
tersebut terdiri atas: Rasa, ukuran atau porsi, kemurnian vegetarian, keragaman
menu, kesigapan pramusaji, kecepatan merespon keluhan pengunjung, keramahan
dan kesopanan pramusaji, harga produk, paket promosi, paket member,
kemudahan menjangkau lokasi, penataan ruangan, kebersihan dan kerapihan,
pendingin ruangan (AC), keamanan dan kenyaman, areal parkir, penampilan
pramusaji, kemudahan pembayaran (mengacu pada data lampiran 2).
6.1.1 Rasa
Sebesar 74 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa penting, 22
persen responden menyatakan sangat penting dan empat persen responden
menyatakan kurang penting. Secara keseluruhan skor rata-rata kepentingan atribut
rasa sebesar 3.18 dinilai cukup penting oleh konsumen karena berada pada
rentang skala 2.50- 3.29. Berdasarkan tingkat kinerja didapatkan bahwa rasa
produk di Restoran Vegetarian Karunia Baru dinilai baik oleh 52 persen
konsumen, sangat baik oleh 42 persen konsumen. Jika dilihat skor rataan tingkat
kinerja adalah sebesar 3.48 yang berada pada kisaran 3.30 – 4.20, secara umum
rasa di Restoran Vegetarian Karunia Baru dinilai baik oleh konsumen. Dapat
disimpulkan bahwa kinerja lebih baik dibandingkan tingkat kepentingan.
6.1.2 Ukuran atau Porsi
Sebesar 76 persen konsumen menyatakan bahwa ukuran atau porsi penting,
10 persen sangat penting, 12 persen yang menyebutkan kurang penting. Skor
rata-rata untuk tingkat kepentingan ukuran atau porsi adalah sebesar 2.94, yang
berarti dinilai konsumen cukup penting karena berada pada interval 2.50-3.29.
Dari penilaian kinerja didapatkan sebanyak 72 persen konsumen menyatakan
bahwa Restoran Vegetarian Karunia Baru dinilai baik dan 24 persen menyatakan
sangat baik, dua persen yang manyatakan kurang baik dan hanya dua persen yang
menyatakan tidak baik. Secara umum nilai skor penilaian ukuran atau porsi
terhadap kinerja adalah sebesar 3.18 yang berada pada selang 2.50 – 3.29 yang
berarti di nilai oleh konsumen cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa kinerja lebih
baik dibandingkan tingkat kepentingan.
6.1.3 Kemurnian Vegetarian
Sebesar 64 konsumen menyatakan bahwa kemurnian vegetarian adalah
sesuatu hal yang penting, 34 persen sangat penting, dan ada dua persen yang
menyatakan kemurnian vegetarian tidak penting. Secara keseluruhan skor ratarata sebesar 3.31 yang berada pada selang 3.30 – 4.20. Hal ini menunjukkan
bahwa atribut ini dinilai responden penting. Dilihat pada penilaian kinerja
diperoleh bahwa 28 persen konsumen menjawab baik, 70 persen sangat baik, dua
48
persen kurang baik dan tidak ada konsumen yang menjawab tidak baik. Skor
rataan sebesar 3.68 dinilai konsumen sebagai sesuatu yang baik karena berada
pada selang 3.30 – 4.20. Dapat disimpulkan bahwa kinerja lebih baik
dibandingkan tingkat kepentingan.
6.1.4 Keragaman Menu
Sebanyak 64 persen konsumen menyatakan bahwa keragaman menu
dinilai penting, 24 persen menilai sangat penting, 12 persen menilai kurang
penting dan tidak ada yang menilai tidak penting. Skor rataan menunjukkan pada
nilai 3.10 yang berarti atribut ini cukup penting karena berada pada selang 2.50 3.29. Dari penilaian terhadap kinerja didapatkan 75 persen konsumen menilai baik,
10 persen menilai sangat baik, dan 15 persen yang menilai tidak baik. Secara
keseluruhan skor rataan sebesar 3.34 yang berada pada selang 3.30 – 4.20. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja keragaman menu dinilai baik oleh konsumen. Dapat
disimpulkan bahwa kinerja lebih baik dibandingkan tingkat kepentingan.
6.1.5 Kesigapan Pramusaji
Sebesar 70 persen konsumen menyatakan bahwa kesigapan pramusaji
dinilai penting, dan 24 persen sangat penting, dan 6 responden yang menjwab
kurang penting. Skor rataan sebesar 3.18 yang berada pada selang 2.50 – 3.29, hal
ini berarti bahwa kesigapan pramusaji secara umum dinilai cukup penting oleh
responden. Pada umumnya kesigapan pramusaji merupakan bentuk kepercayaan
bagi konsumen karena biasanya mereka tidak ingin menunggu atau tidak mau
terjadi hal-hal tidak di inginkan akibat kelalaian atau kecerobohan pelayan.
Berdasarkan tingkat kinerja didapatkan bahwa kesigapan paramusaji di Restoran
Vegetarian Karunia Baru dinilai responden baik sebesar 38 persen, sangat baik 60
persen dan dua persen menyatakan kurang baik. Jika dilihat skor rataan tingkat
kinerja adalah sebesar 3,58 yang berada pada kisaran 3,30 - 4.20 yang berarti
responden menilai baik. Dapat disimpulkan bahwa kinerja lebih baik
dibandingkan tingkat kepentingan.
49
6.1.6 Kecepatan Merespon Keluhan Pengunjung
Jumlah konsumen menyatakan pentingnya kecepatan respon terhadap
keluhan pengunjung sebanyak 70 persen dan 18 persen menyatakan sangat
penting, 12 persen menyatakan kurang penting dan tidak ada yang menyatakan
tidak penting. Skor rata-rata adalah sebesar 3.06 dan berada pada selang 2.50 –
3.29 yang berarti cukup penting. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan respon
keluhan menjadi seuatu hal yang penting bagi konsumen.
Jika dilihat kinerja kecepatan merespon keluhan pada Restoran Vegetarian
Karunia Baru sebanyak 85 persen menyatakan baik, sembilan persen menyatakan
sangat baik, enam persen menyatakan kurang baik dan tidak ada yang meyatakan
tidak baik. Skor rata-rata sebesar 3,56 dan berada pada selang 3.30 – 4.20 yang
berarti pada kriteria kinerja yang baik.
6.1.7 Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Sebesar 74 responden menyatakan bahwa keramahan dan kesopanan
pramusaji bernilai penting, 22 persen menyatakan sangat penting, hanya empat
persen yang menyatakan kurang penting dan tidak ada yang menyatakan tidak
penting. Skor rata-rata untuk nilai keramahan dan kesopanan pramusaji sebesar
3.16 yang berarti bernilai penting karena berada pada selang 2.50 – 3.29. Jika
dilihat pada kinerja terhadap variabel ini, 40 persen responden menyatakan baik,
58 persen menyatakan sangat baik, dan dua persen yang menyatakan tidak baik.
Secara umum rata-rata skor sebesar 3.56, berada pada rentang 3.30 – 4.20 yang
berarti pada variabel ini memiliki kinerja baik. Dapat disimpulkan bahwa kinerja
lebih baik dibandingkan tingkat kepentingan.
6.1.8 Harga Produk
Sebesar 76 persen responden menyatakan bahwa harga produk menjadi
faktor penting, 12 persen sangat penting, delapan persen menyatakan bahwa
kurang penting dan empat persen yang menyatakan tidak penting. Skor rata-rata
variabel harga produk sebesar 3.08 yang berarti penting karena berada pada
rentang 2.50 – 3.29. Jika dilihat dari kinerja pada variabel harga produk 50 persen
responden menyatakan baik, 42 persen menyatakan sangat baik, delapan persen
50
menyatakan kurang baik dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. Skor rata-rata
adalah senilai 3.34 dan berada pada rentang 3.30 – 4.20 yang dapat diartikan
bahwa secara umum memiliki kinerja yang sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa
kinerja lebih baik dibandingkan tingkat kepentingan.
6.1.9 Paket Promosi
Pada paket promosi, sebesar 52 persen konsumen menyatakan penting, 6
persen menyatakan sangat penting, 42 persen menyatakan kurang penting dan
empat persen yang menyatakan tidak penting. Skor rata-rata adalah sebesar 2.55,
berarti penting karena berada pada rentang 2.50 – 3.29. Jika dilihat dari kinerja,
sebesar 54 persen konsumen menyatakan promosi dinilai baik, 32 persen yang
menyatakan sangat baik dan 14 persen yang menyatakan kurang baik. Skor rataratanya adalah sebesar 3.18 yang berarti paket promosi di Restoran Vegetarian
Karunia Baru ini masuk kriteria baik karena berada pada rentang 2.50 – 3.29.
Dapat disimpulkan bahwa kinerja lebih baik dibandingkan tingkat kepentingan.
6.1.10 Paket Member
Sebesar 62 persen konsumen menjawab paket member penting, 10 persen
sangat penting, 26 persen menyatakan kurang penting dan hanya dua persen yang
menyatakan tidak penting. Skor rata-rata sebesar 2.78 dan berada pada rentang
2.50 – 3.29, berarti paket member memiliki nilai yang cukup penting bagi
konsumen. Jika dilihat pada kinerja di Restoran Vegetarian Karunia Baru
terhadap pada paket member, sebanyak 54 persen menjawab baik, 22 persen
menjawab sangat baik, 22 persen menjawab kurang baik, dan dua persen
menjawab tidak baik. Jika dilihat pada skor rata-rata sebesar 2.96, berada pada
rentang 2.50 – 3.29, bahwa paket member Restoran Vegetarian Karunia Baru
dinilai responden baik. Dapat disimpulkan bahwa kinerja lebih baik dibandingkan
tingkat kepentingan.
6.1.11 Kemudahan Menjangkau Lokasi
Sebesar 78 persen konsumen menjawab bahwa kemudahan menjangkau
lokasi menjadi atribut yang penting, 12 persen menjawab sangat penting, dua
persen menjawab kurang penting dan dua persen yang menjawab tidak penting.
51
Skor rata-rata sebesar 3.12, berarti cukup penting karena berada pada rentang 2.50
– 3.29. Dilihat dari kinerja Restoran Vegetarian Karunia Baru terhadap atribut ini,
sebanyak 54 responden menjawab baik, 44 persen menjawab sangat baik dan
empat persen yang menjawab tidak baik. Secara umum skor rata-rata adalah
sebesar 3.42, berada pada rentang 3.30 – 4.20, berarti konsumen menilai
kemudahan menjangkau lokasi baik. Dapat disimpulkan bahwa kinerja lebih baik
dibandingkan tingkat kepentingan.
6.1.12 Penataan Ruangan
Sebesar 70 persen responden menjawab bahwa penataan ruang memiliki
peran penting, 26 persen menjawab sangat penting, empat persen menjawab
kurang penting dan tidak ada yang menjawab tidak penting. Skor rata-rata adalah
sebesar 3.20, berarti penataan ruang memiliki peran cukup penting karena berada
pada rentang 2.50 – 3.29. Jika dilihat dari kinerja Restoran Vegetarian Karunia
Baru pada atribut ini sebesar 46 persen responden menjawab baik, 52 persen
menjawab sangat baik dan dua persen menjawab kurang baik serta tidak ada yang
menjawab tidak baik. Nilai rata-rata sebesar 3.50, berada pda rentang 3.30 – 4.20,
berarti konsumen menilai kinerja penataan ruangan sangat baik.
6.1.13 Kebersihan dan Kerapihan
Sebesar 58 persen responden menyatakan bahwa kebersihan dan kerapihan
bernilai penting, 28 persen menyatakan sangat penting, 14 persen menyatakan
kurang penting dan tidak ada yang mengtakan tidak penting. Skor rata-rata adalah
sebesar 3.12 berada pada rentang 2.50 – 3.29 yang dapat disimpulkan bahwa
kebersihan dan kerapihan adalah faktor yang penting. Pada penilaian kinerja
kebersihan dan kerapihan di Restoran Vegetarian Karunia Baru, sebesar 42 persen
mengatakan baik, 58 persen mengatakan sangat baik, dan tidak ada yang
mengatakan kurang baik dan tidak baik. Skor rata-rata sebesar 3.58 yang berada
pada rentang 3.30 – 4.20, berarti konsumen menilai baik. Dapat disimpulkan
bahwa kinerja lebih baik dibandingkan tingkat kepentingan.
52
6.1.14 Pendingin Ruangan(AC)
Atribut pendingin ruangan dinilai penting oleh 72 persen responden,
sangat penting oleh 14 persen konsumen, kurang penting bagi 14 persen dan tidak
ada yang menilai tidak penting. Skor rata-rata adalah sebesar 3.02 yang berada
pada rentang 2.50-3.29, bahwa pendingin ruangan memiliki nilai penting bagi
konsumen. Dilihat kinerja pendingin ruangan pada Restoran vegetarian Karunia
Baru sebesar 46 persen konsumen menjawab baik, 44 persen menjawab sangat
baik, 10 persen menjawab kurang baik dan tidak ada yang menjawab tidak baik.
Skor rata-rata adalah sebesar 3.34 yang berada pada rentang 3.30 – 4.20. Dari
nilai rata-rata ini dapat disimpulkan bahwa secara umum responden menilai
pendingin ruangan(AC) di Restoran Vegetarian Karunia Baru adalah cukup baik.
6.1.15 Keamanan dan Kenyamanan
Keamanan dan kenyamanan dinilai penting oleh 72 persen konsumen, 22
persen menjawab sangat penting, enam persen menjawab kurang penting dan
tidak ada yang menjawab tidak penting. Skor rata-rata atribut ini adalah sebesar
3.14, berada pada rentang 2.50 – 3.29, atribut ini penting bagi konsumen. Jika
dilihat kinerja keamanan dan kenyamanan di Restoran Vegetarian Karunia Baru,
sebanyak 38 persen menyatakan baik, 62 persen menyatakan sangat baik dan
tidak ada menyatakan kurang baik dan tidak baik. Skor rata-rata kinerja adalah
sebesar 3.62 yang berada pada rentang 3.30 – 4.20. Dapat disimpulkan bahwa
keamanan dan kenyamanan di Restoran Vegetarian Karunia Baru dinilai
responden sangat baik.
6.1.16 Areal Parkir
Sebesar 74 persen konsumen menyatakan bahwa areal parkir menjadi
faktor penting, delapan persen menyatakan sangat penting, dan 16 persen yang
menyatakan kurang penting. T tidak ada yang menyatakan tidak penting. Skor
rata-rata atribut areal parkir tersebut sebesar 2.94, berarti penting karena berada
pada rentang 2.50 – 3.29. Jika dilihat dari kinerja terhadap atribut areal parkir ini,
sebanyak 56 persen menjawab baik, 44 persen menjawab sangat baik, dan tidak
ada yang menjawab kurang baik dan tidak baik. Jika dilihat pada skor keseluruhan
53
rata-rata sebesar 3.44, berada pada rentang 3.30 – 4.20 yang berarti bahwa areal
parkir di Restoran Vegetarian Karunia Baru dinilai responden sangat baik.
6.1.17 Penampilan Pramusaji
Penampilan paramusaji dinilai penting oleh 74 persen konsumen, sangat
penting oleh 24 persen responden, kurang penting bagi dua persen dan tidak ada
yang menilai tidak penting. Skor rata-rata atribut ini adalah sebesar 3.20 yang
berada pada rentang 2.50-3.29, berarti penampilan pramusaji memiliki nilai
penting bagi konsumen. Penilaian kinerja pada Restoran Vegetarian Karunia Baru
adalah sebesar 76 persen responden menjawab baik, 10 persen menjawab sangat
baik, 14 persen menjawab kurang baik dan tidak ada yang menjawab tidak baik.
Skor rata-rata adalah sebesar 3.46 yang berada pada rentang 3.30 – 4.20. Dari
nilai rata-rata ini dapat disimpulkan bahwa secara umum responden menilai
penampilan paramusaji di Restoran Vegetarian Karunia Baru adalah baik.
6.1.18 Kemudahan Pembayaran
Sebesar 70 persen konsumen menjawab bahwa kemudahan pembayaran
memiliki peran penting, 18 persen menjawab sangat penting, 12 persen menjawab
kurang penting dan tidak ada yang menjwab tidak penting. Skor rata-rata adalah
sebesar 3.04, bahwa penataan ruang memiliki peran penting karena berada pada
rentang 2.50 – 3.29. Jika dilihat dari kinerja Restoran Vegetarian Karunia Baru
pada atribut ini, sebesar 46 persen responden menjawab baik, 48 persen menjawab
sangat baik dan enam persen menjawab kurang baik serta tidak ada yang
menjawab tidak baik. Nilai rata-rata atribut ini adalah sebesar 3.42, berada pada
rentang 3.30 – 4.20, berarti responden menilai kinerja kemudahan pembayaran
yang baik. Dapat disimpulkan bahwa kinerja lebih baik dibandingkan tingkat
kepentingan.
54
6.2 Grafik Kartesisus Kepentingan dan Kinerja Restoran Vegetarian
Karunia Baru
Setelah mendapatkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kinerja
dari masing-masing atribut di Restoran Vegetarian Karunia Baru, langkah
selanjutnya adalah memplotkan nilai-nilai tersebut kedalam diagram kartesius.
Tabel 21 menunjukkan skor rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kinerja
secara keseluruhan. Perhitungan x
i
dan y
i
telah dilakukan sebelumnya dan
selanjutnya adalah mencari sumbu pembagian kuadran yaitu x , y .
Tabel 21. Perhitungan Rata-Rata Penilaian Tingkat Kepentingan Dan Tingkat
Kinerja Restoran Vegetarian Karunia Baru
No
Atribut
Penilaian
Kepentingan
Penilaian
Kinerja
Rata-rata Skor
Kepentingan Kinerja
(Y)
(X)
1
Rasa
159
174
3.18
3.48
2
Ukuran/porsi
144
159
2.94
3.18
3
Kemurnian vegetarian
162
184
3.31
3.68
4
Keragaman menu
152
167
3.10
3.34
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kesigapan pramusaji
Kecepatan merespon
Keramahan & kesopanan
Harga produk
Paket promosi
Paket member
Kemudahan menjangkau
Penataan ruangan
Kebersihan & kerapihan
Pendingin ruangan
Keamanan &
kenyamanan
Areal parker
Penampilan pramusaji
Kemudahan pembayaran
Total rata-rata
156
150
155
151
125
136
153
157
153
148
179
178
178
167
159
148
171
175
179
167
3.18
3.06
3.16
3.08
2.55
2.78
3.12
3.20
3.12
3.02
3.58
3.56
3.56
3.34
3.18
2.96
3.42
3.50
3.58
3.34
154
144
164
149
181
172
173
171
3.14
2.94
3.20
3.04
3.06
3.62
3.44
3.46
3.42
3.42
15
16
17
18
Setelah mendapatkan titik sumbu pembagian kuadran di x = 3.42 dan y
= 3.06, selanjutnya adalah memplotkan titik ( x dan y ) tiap atribut kedalam
grafik kartesius. Gambar 4 menunjukkan keberadaan titik-titik atribut dugaan
dalam kuadran yang telah dibagi kedalam empat kuadran.
55
KEPENTINGAN dan KINERJA
3.42
3.4
3
3.3
17 12
1
KEPENTINGAN
3.2
4
8
3.1
14
3.0
11
7
5
13 15
6
18
3.06
16
2
2.9
10
2.8
2.7
2.6
9
2.5
2.9
3.0
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
KINERJA
Gambar 6. Grafik Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja
Terhadap Restoran Vegetarian Karunia Baru
Keterangan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Rasa
Ukuran/porsi
Kemurnian vegetarian
Keragaman menu
Kesigapan pramusaji
Kecepatan merespon
Keramahan & kesopanan
Harga produk
Paket promosi
10. Paket member
11. Kemudahan menjangkau
12. Penataan ruangan
13. Kebersihan & kerapihan
14. Pendingin ruangan
15. Keamanan & kenyamanan
16. Areal parkir
17. Penampilan pramusaji
18. Kemudahan pembayaran
Berdasarkan Gambar enam, terlihat pemetaan beberapa atribut pada
beberapa kuadran. Keberadaan atribut-atribut pada kuadran tersebut memiliki
makna-makna yang berbeda terkait dengan tindakan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan. Penjelasan mengenai kuadran-kuadran tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Kuadran I (Prioritas Utama)
Setiap posisi atribut produk menunjukkan bahwa tingkat kepentingan
konsumen terhadap atribut produk pada tingkat tinggi. Sedangkan pada tingkat
56
pelaksanaannya dinilai masih rendah. atribut yang perlu diprioritaskan untuk
ditingkatkan kinerjanya adalah harga dan keragaman menu.
2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Atribut pada kuadran II harus tetap dipertahankan posisinya oleh
perusahaan karena atribut tersebut yang menjadikan produk jasa menjadi unggul
dimata konsumen. Kesigapan pramusaji, kecepatan merespon, keramahan dan
kesopanan, kebersihan dan kerapihan, penataan ruangan serta keamanan dan
kenyamanan tempat merupakan atribut-atribut yang penting dengan rasa yang ada
di Restoran Vegetarian Karunia Baru. Kebersihan restoran meliputi kebersihan
ruangan tempat makan, tolet atau kamar mandi, wastafel dan mushola. Kebersihan
berbagai tempat ini dianggap penting karena kenyamanan meraka saat berkunjung
ditentukan oleh kebersihannya. Kinerja kebersihan yang diberikan oleh Restoran
Vegetarian Karunia Baru dianggap telah memuaskan sehingga kebersihan berada
pada kuadran II. Selain kebersihan, keramahan dan kesopanan pramusaji juga
berada pada kuadran II. Keramahan dan kesopanan pramusaji merupakan sikap
yang ditampilkan oleh pelayan kepada pengunjung selama proses pembelian.
Keramahan dan kesopanan ini terukur pada saat pelayan berinteraksi dengan
pengunjung dengan bersikap ramah, senyum dan komunikatif. Atribut lain yang
berada pada kuadran II adalah keamanan dan kenyamanan restoran. Keamanan
berhubungan dengan perlindungan dengan menjaga seluruh aset baik yang
dimililki oleh restoran maupun pengunjung saat mengunjungi Restoran
Vegetarian Karunia Baru.
3 Kuadran III (Prioritas Rendah)
Tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari suatu atribut dianggap rendah
oleh pengunjung. Dengan demikian atribut ini harus diperbaiki kinerjanya setelah
pihak manajemen restoran Vegetarian Karunia Baru memperbaiki kinerja atribut
yang terdapat pada kuadran I (prioritas utama). Atribut yang termasuk dalam
kuadran ini adalah ukuran/porsi, paket promosi, paket member, dan pendingin
ruangan. Ukuran/porsi yang ditawarkan pihak manajemen restoran kinerjanya
masih dinilai kurang baik, sebagai contoh banyaknya takaran yang disajikan
57
dalam setiap porsi terkadang tidak sama. Hal ini karena belum adanya takaran
tetap pada setiap porsi menunya. Sedangkan konsumen menilai bahwa
ukuran/porsi tidak terlalu penting karena konsumen beranggapan apabila porsi
yang disajikan terlalu sedikit konsumen bisa menambah dan porsi yang disajikan
berlebih konsumen tidak perlu menghabiskannya. Untuk paket promosi, pihak
manajemen restoran Vegetarian Karunia Baru kinerjanya tergolong masih rendah,
karena promosi yang diberikan sejauh ini hanya pada momen tertentu. Misalnya
pada acara ulang tahun atau momen-momen khusus dan tidak berlaku pada harihari biasa. Paket member yang ditawarkan pihak manajemen restoran kepada
konsumen agar lebih baik lagi, sehingga dapat meningkatkan pelayanan.
4. Kuadran IV (Berlebihan)
Tingkat kepentingan dari suatu variabel dianggap oleh pengunjung rendah,
tetapi kinerja dari variabel ini dianggap tinggi oleh konsumen Restoran
Vegetarian Karunia Baru. Dengan demikian, lebih baik dikurangi kinerjanya dan
dialokasikan ke variabel lain yang berada pada kuadran I (prioritas utama).
Variabel yang termasuk dalam kuadran ini adalah areal parkir dan kemudahan
pembayaran. Kemudahan cara pembayaran merupakan salah satu variabel yang
ada pada kuadran IV. Kemudahan transaksi adalah kecepatan kasir dalam
melayani sehingga memudahkan pengunjung dalam membayar. Pembayaran
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengunjung datang sendiri ke kasir dan
pembayaran dilakukan melalui pramusaji dengan memberi uang tunai. Cara kedua
ini sering dilakukan terutama pengunjung yang berada diruang makan yang
letaknya tidak begitu dekat dengan tempat pembayaran.
6.3 Hasil Analisis Customer Satisfaction Index (CSI)
Customer Satisfaction Index (CSI) atau index kepuasan konsumen
digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan total konsumen dengan
memperhitungkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja atribut Restoran
Vegetarian Karunia Baru. Indek kepuasan konsumen ini diperlukan karena hasil
dari pengukuran dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan sasaran yang
akan datang. Tanpa adanya CSI, pihak Restoran Vegetarian Karunia Baru tidak
58
dapat menentukan langkah yang tepat dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Indeks ini diperlukan karena proses pengukuran kinerja pelanggan bersifat
kontinu. Nilai CSI Restoran Vegetarian Karunia Baru dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Hasil Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) Restoran
Vegetarian Karunia Baru
Atribut
MIS
MSS
WF
WS
1
3.18
3.48
0.058
0.201
2
2.94
3.18
0.053
0.169
3
3.31
3.68
0.060
0.221
4
3.10
3.34
0.056
0.188
5
3.18
3.06
3.16
3.08
2.55
2.78
3.12
3.20
3.12
3.02
3.14
2.94
3.20
3.04
55.143
3.58
3.56
3.56
3.34
3.18
2.96
3.42
3.5
3.58
3.34
3.62
3.44
3.46
3.42
0.058
0.207
0.056
0.057
0.056
0.046
0.050
0.057
0.058
0.057
0.055
0.057
0.053
0.058
0.055
0.198
0.204
0.187
0.147
0.149
0.194
0.203
0.203
0.183
0.206
0.183
0.201
0.189
3.432
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Total
WAT
CSI
68.64%
Berdasarkan Tabel nilai index kepuasan konsumen Restoran Vegetarian
Karunia Baru, dapat diketahui bahwa nilai Customer Satisfaction Index (CSI)
68.64 % berada pada kriteria puas. Sehingga over all satisfaction mengacu pada
evaluasi pasca pembelian (tabel 18) sebesar 76% konsumen menyatakan puas.
Dengan hasil ini, produsen Restoran Vegetarian Karunia Baru dapat menentukan
sasaran yang ingin dicapai agar konsumen dapat lebih puas.
59
BAB VII
PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPUASAN KONSUMEN
Berdasarkan hasil data dan mengenai karakteristik konsumen, analisis tingkat
kepuasan konsumen terhadap mutu atribut dan pelayanan, maka dapat dibuat alternatif
strategi bagi Restoran Karunia Baru. Pada penelitian ini, alternatif strategi yang diambil
mengacu pada bauran pemasaran (Marketing Mix) terdiri dari 7P yaitu produk (Product),
harga (Price), tempat/saluran distribusi (Place), promosi (Promotion), orang (PeopleI),
bikti fisik (Physic) dan proses (Process). Semakin baik strategi bauran pemasaran yang
digunakan, maka Restoran Vegetarian Karunia Baru dapat mempertahankan pasar dan
memperluas pasar.
7.1 Strategi Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan
dan kebutuhan (Kotler, 2001). Strategi dalam bauran produk memerlukan berbagai
keputusan yang terkoordinasi antara bagian produksi dan pemasaran.
Dalam melakukan suatu usaha, produk merupakan salah satu faktor penting
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sehingga produk yang dibuat
dapat ditawarkan dengan ketentuan sesuai dengan harapan konsumen, khususnya selera.
Restoran Vegetarian Karunia Baru adalah restoran yang khusus menyediakan makanan
Vegetarian, produk yang dihasilkan berbeda dengan restoran lainnya sehingga restoran
ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu menu makanan yang disajikan murni berasal
dari bahan dasar tumbuhan, bahkan ada beberapa bahan baku yang sengaja didatangkan
dari luar negeri untuk memenuhi standar kualitas yang diinginkan.
Di Restoran Vegetarian Karunia Baru, sayuran yang disajikan serta steak
merupakan makanan yang menjadi produk unggulan, karena variasi bahan yang terdapat
didalamnya serta didukung dengan rasa yang dapat membangkitkan selera makan.
Selain itu, terdapat juga minuman Gingseng, Lidah Buaya, Chine Tea, Flower Tea serta
juice, seperti Plum, Kiwi, Terong Belanda, Strawberry dan Sunkist yang belum tentu
ada di Restoran-Restoran lain. Minuman tersebut merupakan minuman yang menjadi
menu unggulan, jika dilihat dari manfaat bagi kesehatan sehingga membuat konsumen
tertarik untuk datang berkunjung dan membeli produk tersebut.
Rasa merupakan keunggulan utama yang dimiliki Restoran Vegetarian Karunia
Baru. Berdasarakan hasil yang diperoleh pada penelitian, rasa merupakan suatu
pertimbangan utama konsumen untuk mengunjungi restoran ini. Selain itu, rasa
merupakan atribut yang menunjukkan mutu/kualitas dari restoran Vegetarian Karunia
Baru. Pada tingkat kepuasan terhadap mutu dimana rasa makanan dan minuman
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap
mutu produk serta atribut dengan tingkat kinerja yang dinilai baik sehingga prestasinya
harus dipertahankan dan ditingkatkan.
Selain itu, terdapat atribut lain terkait dengan produk guna memperluas pangsa
pasarnya. Berdasarkan hasil tingkat kepuasan konsumen terdapat atribut kesigapan
pramusaji yang dinilai konsumen baik sesuai dengan harapan konsumen.
Berdasarkan uraian tersebut maka strategi yang tepat untuk dikembangkan
Restoran Vegetarian Karunia Baru terkait dengan bauran produk dilihat dari citasara
makanan dan minuman, kemurnian vegetarian, kesigapan pramusaji dan menu yang
bervariasi. Restoran ini harus mempertahankan dan meningkatkan citasara menu yang
dinilai baik oleh konsumen, dapat membuat menu-menu yang lebih bervariasi yang
dapat menjadikan ciri khas yang berbeda dengan restoran lain tanpa mengurangi
kemurnian dan kualitas vegetarian.
Kesigapan pramusaji dalam memberikan pelayanan kepada konsumen harus
dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi. Selain itu, menu yang disajikan lebih
bervariasi sehingga produk unggulan dapat dengan mudah untuk diketahui dan
dikonsumsi konsumen. Berbagai pilihan baik menu makanan dan minuman yang
disajikan lebih variatif, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen agar tidak
membuat bosan khususnya pecinta vegetaraian.
7.2 Strategi Harga (Price)
Harga merupakan determinan penting bagi konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian terhadap barang yang diinginkan. Harga adalah sejumlah uang
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya (Kotler, 2000). Harga merupakan variabel yang berubah dengan cepat
karena adanya perubahan faktor-faktor penyusunnya. Meskipun demikian, bauran harga
61
merupakan satu-satunya variabel yang menghasilkan pendapatan, sementara variabel
lainnya menimbulkan biaya. Perusahaan harus dapat menentukan strategi harga yang
tepat agar dapat berhasil dalam memasarkan produk yang dihasilkannya.
Berdasarkan data mengenai karakteristik konsumen, sebanyak 88 persen
konsumen dengan penerimaan rata-rata perbulan sebesar Rp.5000.001.-Rp8.000.000.
Menu yang ada di Restoran Vegetarian Karunia Baru yaitu harga termurah Rp.12.000,sedangkan harga termahal Rp.70.000,- per porsi. Pasar (market) dari Restoran
Vegetarian Karunia Baru tegolong menengah atas.
Daya beli konsumen masih tergolong rendah untuk mengkonsumsi makanan dan
minuman yang ada di Restoran Vegetarian Karunia Baru dikarenakan harga yang
ditawarkan masih tergolong mahal. Harga yang ditawarkan saat ini disesuaikan dengan
kualitas bahan baku produk vegetarian itu sendiri. Sebagai informasi, bahan-bahan yang
digunakan oleh Restoran Vegetarian Karunia Baru berasal dari bahan-bahan yang
bersumber dari bahan organik.
Pada analisis tingkat kepentingan dan kinerja, bahwa harga masih tergolong
mahal karena berada pada Kuadaran I yang tergolong prioritas utama. Strategi
pemasaran Restoran Vegetarian Karunia Baru saat ini dilihat dari atribut harga adalah
dengan melakukan potongan harga (discount) yang diberikan melalui jasa home delivery,
yaitu dengan memberikan jasa gratis antar untuk pemesanan minimal Rp.150.000
dengan jarak tempuh kurang dari 10 Km dan berlaku kelipatannya.
Sebagai rekomendasi dalam meningkatkan daya beli konumen, sebaiknya pihak
manajemen Restoran Vegetarian Karunia Baru harus lebih variatif dalam menentukan
harga, yaitu dengan memberikan potongan khusus bagi pelanggan tetap (member) dan
menyediakan paket-paket ekonomis dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan
adanya variasi tersebut diharapkan konsumen yang datang tidak hanya dari kalangan
tertentu saja, tetapi dapat menjangkau semua kalangan. Hal itu dapat meningkatkan
daya saing Restoran Vegetarian Karunia Baru dengan restoran lainnya.
7.3 Strategi Tempat (Place)
Tempat, adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat
produk dan sekaligus memasarkannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan lokasi adalah :
62
Place, hal ini berhubungan dengan letak atau posisi.
1) Parking, apakah tempat parkir merupakan bagian dari properti perusahaan
ataukah tempat parkir umum.
2) Accesbility, hal ini menyangkut ketersediaan jalan yang memudahkan untuk
mencapai perusahaan tersebut.
3) Viability, perusahaan sebaiknya mudah dilihat dan diketahui oleh orang banyak.
Tempat yang strategis dapat mempengaruhi keberlangsungan suatu usaha. Kesesuaian
antara tempat dengan pasar sasaran akan membuat suatu strategi pemasaran menjadi
lebih efektif dan efisien. Restoran Vegetarian Karunia Baru merupakan satu-satunya
Restoran
yang ada di kota Bogor, menjadikan Restoran ini sebagai tujuan utama
khususnya bagi pecinta vegetarian. Restoran ini berada di lokasi yang strategis dan
memiliki kekhasan menu yang terdiri dari 232 menu.
Berdasarkan hasil analisis tingkat kepentingan dan kinerja, lokasi merupakan
atribut yang kinerjanya sudah sangat baik dan penting bagi konsumen sehingga telah
sesuai dengan harapan konsumen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa lokasi merupakan
salah satu atribut yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen dan berada pada
Kuadran II yang berarti pertahankan prestasi. Lokasi Restoran Vegetarian Karunia Baru
sudah strategis dan memiliki akses yang mudah dijangkau konsumen. Sehingga strategi
yang paling baik untuk diterapkan adalah mempertahankan prestasi dan dapat
memperluas pangsa pasar.
Pada strategi pemasaran tidak terfokus pada pembuatan produk dan harga, akan
tetapi lokasi sangat menentukan keberlangsungan suatu usaha. Sehingga produk yang
diproduksi dapat dengan mudah dapat diakses oleh konsumen.
7.4 Strategi Promosi (Promotion)
Promosi merupakan atribut yang sangat penting, karena tanpa adanya promosi
produk tidak dengan mudah dapat diketahui konsumen. Berdasarkan tingkat
kepentingan dan kinerja, promosi yang dilakukan manajemen Restoran Vegetarian
Kaurnia Baru berada pada Kuadran III yang berarti masih tergolong rendah. Hal
tersebut terjadi karena kurang gencarnya pengenalan produk dan hanya diketahui oleh
teman yang mempromosikan kepada teman-temannya. Besarnya biaya yang harus
dikeluarkan pihak manejemen Restoran Vegetarian Karunia Baru membuat terbatasnya
63
informasi yang diterima konsumen. Leaflet dan brosur merupakan media yang
digunakan sampai saat ini oleh manajemen restoran. Manajemen restoran tidak berani
mengambil resiko untuk mengeluarkan anggaran biaya promosi yang cukup besar.
Seperti diketahui bahwa biaya untuk promosi tidak mengenal batas biaya. Sampai saat
ini promosi yang dilakukan masih sederhana. Sebaiknya pihak manajemen restoran
harus mengambil keputusan untuk melakukan terobosan-terobosan baru guna
memperkenalkan produknya agar dapat memperluas pangsa pasar. Salah satu terobosan
yang perlu dilakukan adalah dengan mengikuti event yang terkait dengan restoran ini.
Pihak manajemen harus mampu mengubah image masyarakat, bahwa vegetarian sangat
baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh.
Untuk mendukung strategi ini, rekomendasi yang dapat dilakukan oleh pihak
manajemen restoran Vegetarain Karunia Baru adalah dengan memberikan informasi
promosi secara langsung kepada masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi vegetarian
bagi kesehatan. Promosi ini dapat dilakukan melalui seminar-seminar tentang vegetarian
melalui perguruan tinggi dan instansi - instansi baik swasta maupun pemerintah.
Promosi ini selain dapat memperkenalkan manfaat mengkonsumsi vegetarian kepada
masyarakat luas, juga dapat memberikan informasi akan pentingnya vegetarian bagi
kesehatan.
Selain itu, promosi yang dinilai cukup efektif adalah dengan cara menggunakan
iklan baik cetak maupun media elektronik. Sehingga produk dari Restoran Vegetarian
Karunia Baru dapat diketahui masyarakat secara luas, untuk selanjutnya konsumen akan
berkunjung makan di restoran tersebut. Dengan kata lain pasar dari Restoran Vegetarian
Karunia Baru semakin luas.
Pendekatan bauran pemasaran 4P berhasil dengan baik untuk barang, tetapi
elemen – elemen lain perlu diperhatikan dalam bisnis jasa. Elemen-elemen lain ini
terkenal dengan sebutan 3P, antara lain ;
Orang. Semua aktor yang terlibat dalam penyajian jasa menjadi tanda-tanda
tangible bagi konsumen berkenan dengan jasa yang ditawarkan suatu organisasi,
mencakup karyawan perusahaan jasa dan konsumennya dalam suatu lingkungan jasa
tertentu. Bagaimana orang berpakaian, penampilan personil mereka serta sikap dan
perilaku mereka terhadap konsumen akan mempengaruhi terhadap jasa yang ditawarkan
kepadanya. Rekomendasi yang ditawarkan dalam hal ini adalah dengan memberikan
64
pelatihan terhadap semua karyawan restoran vegetarian karunia baru agar keterampilan
yang mereka miliki semakin bertambah.
Bukti fisik. Apabila konsumen mempunyai sedikit bekal untuk menilai kualitas
jasa, mereka akan mengandalkan tanda-tanda dari bukti fisik. Tanda-tanda bagi bukti
fisik memberikan kesempatan yang istimewa kepada perusahaan dalam mengirimkan
pesan-pesan yang kuat dan konsisten berkenaan dengan apa yang ingin dicapai dan
diberikan perusahaan kepada segmen pasar yang dituju, serta pesan-pesan berkenaan
dengan karakteristik tertentu jasa mereka.
Proses. Proses atau operasi sejumlah jasa adalah sangat kompleks, sehingga
mengharuskan konsumenuntuk mengikuti serangkaian tindakan yang rumit dan banyak
agar proses untuk jasa yang dipesannya menjadi sempurna. Jasa yang sangat birokratis
sering mengikuti pola tersebut, namun sayangnya logika dari langkah-langkah yang
dilakukan sering tidak dipahami oleh konsumen.
Rekomendasi yang dapat ditawarkan dalam hal ini antara lain dengan
memberikan proses layanan yang cepat terkait dengan berbagai proses yang terjadi
seperti saat pembayaran dan lain sebagainya,
65
66
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1) Analisis deskriptif mengenai karakteristik konsumen Restoran Vegetarian Karunia
baru diketahui bahwa pengunjung sebagian besar berjenis kelamin pria, berusia
antara 21 –30 tahun, berdomisili diluar Bogor, memiliki pendidikan terakhir Sarjana
(S1), dan bekerja sebagai pegawai swasta.
2) Berdasarkan hasil Importance Performance Analysis, atribut yang perlu perbaikan
karena memiliki kinerja yang rendah antara lain adalah keragaman menu dan harga.
Pada tingkat kepentingan, atribut yang berada pada kuadran I harus menjadi prioritas
utama Restoran Vegetarian Karunia Baru. Pada atribut tersebut tingkat kepentingan
tinggi tetapi kinerjanya masih rendah. Sedangkan atribut yang perlu dipertahankan
kinerjanya adalah kesigapan pramusaji, kecepatan merespon keluhan pengunjung,
keramahan dan kesopanan, kebersihan dan kerapihan, penataan ruang serta
keamanan dan kenyamanan.
3) Berdasarkan hasil evaluasi pasca pembelian sebesar 76 % konsumen menyatakan
puas terhadap mutu produk dan pelayanan Restoran Vegetarian Karunia Baru. Dari
hasil perhitungan indeks kepuasan konsumen (CSI) Restoran Vegetarian Karunia
Baru, secara keseluruhan responden menyatakan puas dengan nilai Customer
Satisfaction Index (CSI) 68, 64 %.
4) Rekomendasi kebijakan pemasaran yang diberikan untuk bauran produk adalah
mempertahankan dan meningkatkan citasara menu yang dinilai baik oleh konsumen,
dapat membuat menu-menu yang lebih bervariasi yang dapat menjadikan ciri khas
yang berbeda dengan restoran lain tanpa mengurangi kemurnian dan kualitas
vegetarian. Pada bauran harga adalah dengan memberikan potongan khusus bagi
pelanggan tetap (member) dan menyediakan paket-paket ekonomis dengan harga
yang lebih terjangkau. Pada bauran tempat adalah mempertahankan prestasi dan
memperluas pangsa pasar. Sedangkan pada bauran promosi adalah melalui iklan
dan seminar-seminar tentang vegetarian melalui perguruan tinggi dan instansi instansi baik swasta maupun pemerintah.
8.2 Saran
1) Atribut -atribut yang masih rendah kinerjanya, terutama pada kuadran satu agar
lebih ditingkatkan, meliputi harga dan keragaman menu.
2) Memberikan
pelatihan terutama terkait dengan keramahan dalam melayani
konsumen dan bagaimana mempromosikan restoran Vegetarian Karunia Baru
kepada masyarakat Bogor.
3) Atribut-atribut pada kuadran kedua yang tingkat pelaksanaanya sudah sesuai
dengan kepentingan konsumen hendaknya dipertahankan agar kinerja dari atribut
tersebut tidak menjadi turun kesigapan pramusaji, kecepatan merespon, keramahan
dan kesopanan, kebersihan dan kerapihan, penataan ruangan dan keamanan dan
kenyamanan restoran.
4) Jika keuangan memungkinkan, hendaknya beberapa atribut pada kuadran ketiga
dapat tingkatkan seperti ukuran porsi, paket member yang berlaku dapat
ditingkatkan kembali dengan memberikan discount atau potongan langsung kepada
pengunjung dan promosi yang masih sangat terbatas.
67
DAFTAR PUSTAKA
Engel, J. F, R.D. Blackwell dan P. W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Ed ke-6,
Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara.
Hasan, I. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Irawan, H. 2007. Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid 2. (Terjemahan). Jakarta: Prenhalindo.
Manurung, D. 2008. Keputusan Pembelian dan Penilaian Konsumen Terhadap
Restoran Vegetarian “Karunia Baru” [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.
Marini, E. 2003. Analisis Perilaku Konsumen Restoran Fast Food “Hoka-Hoka
Bento” Cabang Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Marsum, W. A. 2000. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi
Offisset.
Pasaribu, A. 1975. Pengantar Statistik. Edisi Revisi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rangkuti, F. 2006. Measuring Customer Statisfaction. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Santoso, S. 2006. Menggunakan SPSS dan Excel Untuk Mengukur Sikap dan
Kepuasan Konsumen. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama.
Sugiarto, H. 2002. Analisis Kinerja Restoran Ayam Goreng Fast Food di Kelapa
Gading Jakarta [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sugiono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Kelima. : CV Alfabeta.
Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen. Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. . Jakarta :Ghalia Indonesia.
Supranto, J. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar. Jakarta.: Rineke Cipta.
Umar, H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama.
68
LAMPIRAN
69
Lampiran 1.Kuesioner Penelitian
No Responden
Hari / Tanggal
No Telp / Hp
:
:
:
Lembaran kuisioner ini digunakan untuk pengumpulan data konsumen guna
menyusun skripsi yang berjudul “ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN
TERHADAP MUTU PRODUK DAN PELAYANAN RESTORAN VEGETARIAN
KARUNIA BARU, BOGOR “Oleh Anang Wahyudi (A14105651). Departeman
Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Atas bantuan dan
kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk : Berilah tanda (x) pada salah satu jawaban anda.
A. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
( ) Laki-Laki
( ) Perempuan
2. Usia
( ) < 20 Tahun
( ) 31-40 Tahun
( ) > 50 Tahun
( ) 21-30 Tahun
( ) 41-50 Tahun
3. Alamat
( ) Bogor
( ) Luar Bogor
4. Tingkat Pendidikan ( ) SD
( ) SMA
( ) Lainnya…
( ) SMP
( ) Sarjana
5. Pekerjaan
( ) Wiraswasta
( ) Pegawai Negeri
( ) Pelajar/Mahasiswa
( ) Pegawai Swasta
( ) Lainnya…
6. Pendapatan rata-rata per bulan
( ) Rp.<2.000.000
( ) Rp. 2.000.001-Rp.5.000.000
( ) Rp. 5.000.001-Rp.8.000.000
( ) >Rp.8.000.001-Rp11.000
( ) Rp.8.000.001-Rp.11.000.000
B. Proses Keputusan Responden
Pengenalan Kebutuhan
1. Apa yang menjadi motivasi anda mengunjungi Restoran Vegetarian Karunia
Baru?
( ) Citarasa
( ) Diajak Teman/Relasi
( ) Suasana
( ) Liannya…
2. Tujuan makan di Restoran Vegetarian Karunian Baru?
( ) Sebagai makanan besar
( ) Sebagai makanan selingan
( ) Simbol status
( ) Liannya…
70
Pencarian Informasi
3. Dari mana anda mendapatkan informasi sebelum berkunjung ke Restoran
Vegetarian Karunian Baru?
( ) Keluarga
( ) Teman
( ) Diri sendiri
( ) Lainnya..
4. Apa yang menjadi dasar pertimbangan melakukan pembelian di Restoran
Vegetarian Karunian Baru dalam hal promosi?
( ) Potongan harga
( ) Paket promosi
( ) Member gratis
( ) Lainnya..
Evaluasi Alternatif
5. Apa yang menjadi dasar pertimbangan anda melakukan pembelian di Restoran
Vegetarian Karunia Baru?
( ) Harga
( ) Rasa
( ) Lokasi mudah dijangkau
( ) Lainnya…
Keputusan Pembelian
6. Kapan anda melakukan pembelian di Restoran Vegetarian Karunia Baru?
( ) Terencana
( ) Mendadak
( ) Tergantung situasi
( ) Lainnya…
7. Siapakah yang dapat mempengaruhi anda untuk melakukan pembelian di Restoran
Vegetarian Karunia Baru?
( ) Diri sendiri
( ) Teman
( ) Keluarga
( ) Lainnya…
Evaluasi Pasca Pembelian
8. Apakah anda merasa puas setelah melakukan pembelian di di Restoran Vegetarian
Karunia Baru?
( ) Puas
( ) Tidak puas
9. Jika terjadi kenaikan harga di Restoran Vegetarian Karunia Baru, apakah anda?
( ) Tetap membeli
( ) Tidak membeli
10. Setelah anda melakukan kunjungan setelah pembelian, apakah anda
berkeinginan untuk ?
( ) Tetap membeli
( ) Tidak membeli
71
Mutu Pelayanan dan Kinerja Restoran Vegetarian Karunia Baru
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tingkat
kepentingan atribut menurut persepsi anda sebagai konsumen. Pada pernyataan
tersebut dimohon anda memberi tanda (x) pada kolom yang menurut anda paling
tepat. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, melainkan melihat
angka-angka terbaik menurut persepsi anda.
Keterangan:
1 = Sangat tidak penting
2 = Tidak penting
3 = Cukup penting
4 = Penting
5 = Sangat penting
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Atribut
1
2
Penilaian
3
4
5
Rasa
Ukuran/porsi
Kemurnian vegetarian
Keragaman menu
Kesigapan pramusaji
Kecepatan merespon
Keramahan & kesopanan
Harga produk
Paket promosi
Paket member
Kemudahan menjangkau
Penataan ruangan
Kebersihan & kerapihan
Pendingin ruangan
Keamanan & kenyamanan
Areal parkir
Penampilan pramusaji
Kemudahan pembayaran
72
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tingkat kinerja
Restoran Vegetarian Krunia Baru menurut persepsi anda sebagai konsumen. Pada
pernyataan tersebut dimohon anda memberi tanda (x) pada kolom yang menurut anda
paling tepat. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, melainkan
melihat angka-angka terbaik menurut persepsi anda.
Keterangan:
1 = Sangat tidak baik
2 = Tidak baik
3 = Cukup baik
4 = baik
5 = Sangat baik
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Atribut
1
2
Penilaian
3
4
5
Rasa
Ukuran/porsi
Kemurnian vegetarian
Keragaman menu
Kesigapan pramusaji
Kecepatan merespon
Keramahan & kesopanan
Harga produk
Paket promosi
Paket member
Kemudahan menjangkau
Penataan ruangan
Kebersihan & kerapihan
Pendingin ruangan
Keamanan & kenyamanan
Areal parkir
Penampilan pramusaji
Kemudahan pembayaran
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
73
Keterangan Atribut :
1. Rasa
STB : rasa makanan sangat tidak enak
TB
: rasa makanan tidak enak
CB
: rasa makanan sedang
B
: rasa makanan enak
SB
: rasa makanan sangat enak
2. Ukuran/porsi
STB : proporsi makanan < ¼ porsi makan
TB
: proporsi makanan ¼ porsi makan
CB
: proporsi makanan ½ porsi makan
B
: proporsi makanan ¾ porsi makan
SB
: proporsi makanan sesuai porsi makan
3. Kemurnian Vegetarian
STB : sayur non organik tidak segar dengan campuran daging
TB
: sayur non organik segar dengan campuran daging
CB
: sayur non organik segar
B
: sayur organik tidak segar
SB
: sayur organik segar
4. Keragaman Menu
STB : 0 -10 Jenis
TB
: 10-25 Jenis
CB
: 25-50 Jenis
B
: 50-75 Jenis
SB
: > dari 75 Jenis
5. Kesigapan Pramusaji
STB : pelayanan lama dan tidak tanggap kemauan konsumen
TB
: tidak tanggap kemauan konsumen
CB
: pelayanan sedang
B
: tanggap kemauan konsumen
SB
: pelayanan cepat dan tanggap kemauan konsumen
6. Kecepatan merespon keluhan
STB : Tidak peduli sama sekali
TB
: Diabaikan
CB
: Lama
B
: Langsung ditanggapi
SB
: Langsung ditanggapi dan cepat
7. Keramahan dan Kesopnan
STB : Tidak sopan dan Acuh
TB
: Kurang menyapa dan ramah
CB
: Menyapa
B
: Ramah dan sopan
SB
: Ramah, sopan dan senyum
8. Harga
STB : Mahal ( > 100 rb/porsi)
TB
: 75 rb – 100 rb
CB
: 50 rb – 75 rb
B
: 25 rb – 50 rb
SB
: Murah (< 25 rb)
74
9. Paket Promosi
STB : tidak ada paket promosi
TB
: paket promosi hanya pada hari besar
CB
: paket promosi ada setiap bulan
B
: paket promosi ada setiap minggu
SB
: paket promosi ada setiap hari
10. Paket member
STB : tidak ada paket member
TB
: paket member berlaku satu minggu
CB
: paket member berlaku satu bulan
B
: paket member berlaku enam bulan
SB
: paket member berlaku satu tahun
11. Kemudahan menjangkau lokasi
STB : Lokasi sangat jauh dan terpencil
TB
: Susah dilalui kendaraan
CB
: Terdapat papan petunjuk
B
: Terdapat papan petunjuk dan Spanduk (nama)
SB
: Lokasi mudah dijangkau dan terdapat petunjuk arah
12. Penataan ruangan
STB : ruangan sempit dan tidak teratur
TB
: ruangan sedang dan tidak teratur
CB
: ruangan sedang dan teratur
B
: ruangan luas dan teratur
SB
: ruangan luas, teratur dan rapi
13. Kebersihan dan Kerapihan
STB : sangat kotor dan banyak sampah
TB
: kotor dan sedikit sampah
CB
: bersih dan sedikit sampah
B
: bersih dan tidak ada sampah
SB
: bersih, tidak ada sampah dan ruangan teratur
14. Pendingin Ruangan (AC)
STB : Panas
TB
: 250 – 280 C
CB
: 230 - 250C
B
: 200 - 230C
SB
: 180 - 200C
15. Keamanan dan Kenyamanan
STB : tidak ada satpam dan banyak pengamen
TB
: tidak ada satpam dan ada pengamen
CB
: tidak ada satpam dan tidak ada pengamen
B
: ada satpam
SB
: ada satpam dan tidak ada pengamen
16. Areal Parkir
STB : Tidak ada sama sekali
TB
: Sempit
CB
: Cukup
B
: Luas
SB
: Luas dan teratur
75
17. Penampilan Pramusaji
STB : Tidak seragam
TB
: Pakaian kusut
CB
: Pakaian seragam pada hari – hari tertentu
B
: Pakaian seragam setiap hari
SB
: Pakaian seragam dan bervariasi
18. Kemudahan pembayaran
STB : Antri pada saat pembayaran
TB
: Pembayaran dengan datang sendiri
CB
: Pembayaran dapat dengan kartu kredit
B
: Pembayaran dapat dilakukan ditempat
SB
: Mendapat souvenir atau tanda mata sebagai ucapan terima kasih
Keterangan
STB
TB
CB
B
SB
: sangat tidak baik
: sangat baik
: cukup baik
: baik
: sangat baik
76
Lampiran 2. . Hasil Tabulasi Tingkat Kepentingan Dan Kinerja Serta Hasil Perhitungan CSI
rasa
Ukuran/porsi
Kehalalan
Keragaman
menu
Kesigapan
pramusaji
Kecepatan
merespon
Keramahan
&
kesopanan
Harga
produk
Paket
promosi
Paket
member
Kemudahan
menjangkau
Penataan
ruangan
Kebersihan
&
kerapihan
Pendingin
ruangan
Keamanan
&
kenyamanan
Areal
parkir
Penampilam
pramusaji
Kemudahan
pembayaran
1
3
3
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4
2
4
2
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
1
4
4
3
4
4
3
4
6
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
7
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
8
3
3
4
3
3
3
3
4
2
2
4
3
3
3
4
3
3
2
9
4
3
4
3
3
4
3
2
2
3
3
4
3
3
3
4
4
4
10
4
4
4
4
4
4
4
3
2
2
3
3
4
3
3
3
4
3
11
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
12
2
2
3
3
3
2
3
2
2
3
4
4
4
2
3
3
3
3
13
4
4
4
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
14
2
1
3
4
3
2
3
1
2
2
5
3
2
2
3
3
3
2
15
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
16
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
17
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
18
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
19
3
4
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
3
2
20
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
21
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
22
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
4
3
3
3
2
3
3
23
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
4
24
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
25
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
26
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
27
3
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
28
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
29
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
4
3
4
3
3
3
30
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
31
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
32
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
No
77
33
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
2
3
3
34
3
2
4
2
2
3
3
1
1
3
4
4
4
3
2
3
3
3
35
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
2
4
3
36
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
37
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
4
3
38
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
5
3
40
3
3
4
4
4
3
4
4
2
2
3
4
4
4
4
3
4
2
41
4
3
3
3
3
3
3
5
2
2
3
4
3
4
4
3
5
2
42
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
43
4
2
4
2
4
3
4
3
1
1
4
3
4
4
4
2
3
2
44
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
45
4
2
3
4
4
3
3
4
3
2
3
4
4
4
3
3
4
4
46
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
47
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
48
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
49
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
50
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
3
2
2
3
3
3
2
3
total
159
144
162
152
156
150
155
151
125
136
153
157
153
148
154
144
164
149
rata2
3.18
2.94
3.31
3.10
3.18
3.06
3.16
3.08
2.55
2.78
3.12
3.20
3.12
3.02
3.14
2.94
3.35
3.04
78
rasa
Ukuran/
porsi
Kehalalan
Keragaman
menu
Kesigapan
pramusaji
Kecepatan
merespon
Keramahan
&
kesopanan
Harga
produk
Paket
promosi
Paket
member
Kemudahan
menjangkau
Penataan
ruangan
Kebersihan
&
kerapihan
Pendingin
ruangan
Keamanan &
kenyamanan
Areal
parkir
Penampilan
pramusaji
Kemudahan
pembayaran
1
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
5
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
6
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
7
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
4
4
4
3
3
4
8
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4
3
2
4
9
4
3
3
2
2
2
3
3
2
2
3
3
3
4
3
3
4
3
10
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
11
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
12
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
13
3
3
4
4
4
4
4
2
3
2
4
3
4
3
4
4
3
4
14
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
15
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
16
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
17
3
3
4
4
4
4
4
3
3
2
4
4
4
3
4
4
4
3
18
3
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
19
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
20
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
21
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
22
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
23
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
24
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
25
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
26
4
4
4
3
4
4
4
4
3
2
3
4
4
4
4
4
3
4
27
3
3
3
4
4
4
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
28
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
29
4
3
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
30
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
31
4
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
32
3
3
4
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
4
3
3
33
3
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
No
79
34
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
3
3
3
3
4
4
3
3
35
3
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
36
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
37
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
38
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
41
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
4
3
3
2
42
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
43
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
44
4
3
3
3
4
4
4
4
2
3
3
4
4
3
4
3
3
4
45
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
46
4
3
2
3
4
4
4
4
4
3
2
2
3
3
4
4
3
3
47
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
48
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
49
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
50
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
2
3
3
4
3
total
174
159
184
167
179
178
178
167
159
148
171
175
179
167
181
172
173
171
rata2
3.48
3.18
3.68
3.34
3.58
3.56
3.56
3.34
3.18
2.96
3.42
3.5
3.58
3.34
3.62
3.44
3.46
3.42
80
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Penilaian
Kepentingan
Atribut
rasa
Ukuran/porsi
Kehalalan
Keragaman menu
Kesigapan pramusaji
Kecepatan merespon
Keramahan & kesopanan
Harga produk
Paket promosi
Paket member
Kemudahan menjangkau
Penataan ruangan
Kebersihan & kerapihan
Pendingin ruangan
Keamanan & kenyamanan
Areal parkir
Penampilan pramusaji
Kemudahan pembayaran
Penilaian
Kinerja
156
144
162
152
156
150
155
145
125
136
153
157
153
148
154
144
157
149
Total rata-rata
174
159
184
167
179
178
178
167
159
148
171
175
179
167
181
172
168
171
Rata-rata Skor
Kepentingan
Kinerja
(Y)
(X)
3.12
3.480
2.88
3.180
3.24
3.680
3.04
3.340
3.12
3.580
3.00
3.560
3.10
3.560
2.90
3.340
2.50
3.180
2.72
2.960
3.06
3.420
3.14
3.500
3.06
3.580
2.96
3.340
3.08
3.620
2.88
3.440
3.14
3.360
2.98
3.420
2.996
3.419
81
Atribut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Total
MIS
MSS
WF
3.120
3.480
0.058
2.880
3.180
0.053
3.240
3.680
0.060
3.040
3.340
0.056
3.120
3.580
0.058
3.000
3.560
0.056
3.100
3.560
0.057
2.900
3.340
0.054
2.500
3.180
0.046
2.720
2.960
0.050
3.060
3.420
0.057
3.140
3.500
0.058
3.060
3.580
0.057
2.960
3.340
0.055
3.080
3.620
0.057
2.880
3.440
0.053
3.140
3.360
0.058
2.980
3.420
0.055
53.920
WAT
CSI
WS
0.201
0.170
0.221
0.188
0.207
0.198
0.205
0.180
0.147
0.149
0.194
0.204
0.203
0.183
0.207
0.184
0.196
0.189
3.427
68.53%
No
1
2
3
4
5
Nilai Index
(100%)
81 – 100
66 - 80.99
51 - 65.99
35 - 50.99
0 - 34.99
Kriteria
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas
Tidak Puas
82
Lampiran 3. Daftar menu Restoran Vegetarian Karunia Baru, Bogor
83
84
85
86
87
88
Download