BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti saat ini, kompetisi dalam dunia bisnis semakin ketat.
Kompetisi yang terjadi tidak hanya pada satu sektor industri saja, namun pada semua
sektor industri. Perkembangan dalam dunia bisnis yang semakin ketat dan situasi
ekonomi yang tidak menentu pada saat ini membuat perusahaan harus memiliki
kemampuan untuk tetap bertahan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menerapkan berbagai kebijakan strategis yang menghasilkan efisiensi dan efektivitas bagi
perusahaan. (Anzlina dan Rustam, 2013). Sejumlah bidang keputusan kunci yang bersifat
strategis bagi perusahaan, di antaranya meliputi pemilihan produk dan pasar perusahaan,
strategi untuk penelitian, investasi, produksi, dan pemasaran, pemilihan, pelatihan,
pengorganisasian, serta memotivasi eksekutif dan karyawan lainnya, memperoleh dana
dengan biaya yang seefisien mungkin, serta melakukan penyesuaian terhadap keputusankeputusan tersebut dengan perubahan lingkungan (Sudana, 2015:3). Tentu saja hal
tersebut memerlukan modal yang cukup besar bagi perusahaan yang meliputi usaha untuk
memperoleh dana tersebut dan mengalokasikannya dengan optimal (Anzlina dan Rustam,
2013).
Sumber pembiayaan secara umum terdapat dua bentuk sumber yaitu sumber
pembiayaan internal perusahaan dan sumber pembiayaan eksternal. Sumber intern yaitu
dana yang berasal dari dalam perusahaan, dimana pemenuhan kebutuhan modal berasal
dari dana yang dihasilkan oleh perusahaan sendiri. Dalam hal ini sumber intern sering
disebut sebagai sumber utama untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan. Namun,
seiring dengan perkembangan ekonomi serta tuntutan perkembangan usaha, dana yang
berasal dari dalam perusahaan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh
karena itu, perusahaan berusaha mencari tambahan dana yang berasal dari sumber ekstern
yaitu dana yang berasal dari luar perusahaan dengan cara meminjam kepada kreditur atau
melalui penerbitan saham (Anzlina dan Rustam, 2013).
Pihak perusahaan, yakni manajer keuangan terlibat dan berinteraksi dengan
keputusan-keputusan strategis yang dibuat oleh perusahaan. Tugas yang berkaitan dengan
keputusan-keputusan tersebut adalah menganalisis aspek financial dari semua keputusan,
menentukan jumlah investasi yang dibutuhkan untuk mencapai penjualan yang
diharapkan, menentukan bagaimana memeroleh dana yang diperlukan guna membelanjai
investasi yang direncanakan, mengelola operasional perusahaan sehari-hari yang
berkaitan dengan manajemen modal kerja perusahaan, serta menganalisis laporan
keuangan perusahaan (Sudana, 2015:3).
Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai
perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula
pemiliknya (Yuliani dan Bakar, 2013). Dalam ekonomi mikro, memaksimalisasi laba
atau keuntungan sering disebut sebagai tujuan perusahaan. Memaksimalisasi laba
menekankan pada pemanfaatan barang modal secara efisien, namun hal ini sama sekali
tidak mengaitkan secara khusus besarnya keuntungan yang dihasilkan terhadap nilai
waktu perolehannya (Keown, Martin, Petty, dan Scott, 2011:4).
Bagi perusahaan yang akan go public nilai perusahaan dapat dilihat dari jumlah
variabel yang melekat pada perusahaan tersebut. Misalnya jumlah aset yang dimiliki oleh
perusahaan, keahlian manajemen dalam mengelola perusahaan. Nilai perusahaan ini
merupakan suatu hal yang penting bagi seorang manajer maupun bagi seorang investor.
Bagi seorang manajer nilai perusahaan merupakan suatu tolak ukur atas prestasi kerja
yang telah dicapainya. Jika seorang manajer mampu untuk meningkatkan nilai
perusahaan maka manajer tersebut telah menunjukkan kinerja baik bagi perusahaan.
Selain itu, secara tidak langsung manajer ini telah mampu untuk meningkatkan
kemakmuran bagi pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan. Sedangkan bagi
investor peningkatan nilai perusahaan merupakan suatu persepsi yang baik terhadap
perusahaan (Setiani, 2013).
Kesejahteraan pemegang saham yang maksimal tersebut dapat terwujud apabila
nilai perusahaan dimaksimalkan. Harga saham merupakan pencerminan dari nilai
perusahaan. Dengan demikian pemegang saham menginginkan manajer membuat
keputusan yang dapat meningkatkan harga saham. Untuk memaksimalkan nilai
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu
kebijakan atau keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan
keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Sukirni, 2012). Kebijakan
keuangan itu yakni kebijakan investasi, kebijakan hutang atau keputusan pendanaan dan
kebijakan dividen. Keputusan-keputusan yang ada dalam sudut pandang manajemen
keuangan menguraikan bahwa setiap manajer harus mampu membuat keputusan yang
efektif dengan tujuan akhir jangka panjang adalah peningkatan nilai perusahaan (Yuliani
dan Bakar, 2010).
Harga saham sebagai representasi dari nilai perusahaan ditentukan oleh tiga faktor
utama, yaitu faktor internal perusahaan, eksternal perusahaan, dan teknikal. Faktor
internal dan eksternal perusahaan merupakan faktor fundamental yang digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan oleh para investor di pasar modal. Sedangkan faktor teknis
dan psikologis, seperti volume perdagangan saham, nilai transaksi perdagangan saham,
dan kecenderungan naik turunnya harga saham (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010)
Implementasi keputusan
investasi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dana
perusahaan yang berasal dari sumber pendanaan internal (internal financing) dan sumber
pendanaan eksternal (external financing). Keputusan pendanaan berkaitan dengan
penentuan struktur modal yang tepat bagi perusahaan. Dalam perspektif manajerial, inti
dari fungsi pendanaan adalah bagaimana perusahaan menentukan sumber dana yang
optimal untuk mendanai berbagai alternatif investasi, sehingga dapat memaksimalkan
nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Sedangkan kebijakan dividen
berkaitan dengan kebijakan mengenai seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan
akan didistribusikan kepada pemegang saham (Sofyaningsih dan Hardiningsih, 2011).
Menurut
Meythi
(2012),
setiap
perusahaan
akan
berusaha
untuk
memaksimumkan nilai perusahaan agar dapat memakmurkan investornya. Investor
menginvestasikan dana bertujuan memaksimumkan kekayaan yang didapat dari dividen
atau capital gain, sedangkan manajemen berusaha memaksimumkan kesejahteraan
investor dengan membuat keputusan yang baik berupa kebijakan dividen dan pendanaan.
Dalam membuat keputusan sumber pendanaan yang tepat, manajemen harus
memperhatikan manfaat dan biaya yang ditimbulkan, apakah menggunakan pendanaan
internal (retained earnings atau depresiasi) atau eksternal (utang dan ekuitas) atau kedua-
duanya. Karena setiap sumber dana mempunyai konsekuensi dan karakteristik finansial
yang berbeda.
Kebijakan dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan
pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen (dividend-payout ratio) menentukan
jumlah saldo laba dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Aspek utama dari
kebijakan dividen perusahaan adalah menentukan alokasi laba yang tepat antara
pembayaran dividen dengan penambahan saldo laba perusahaan (Horne dan Wachowicz,
2013:201).
Kebijakan hutang adalah kebijakan yang dilakukan perusahaan untuk mendanai
operasinya dengan menggunakan hutang keuangan atau yang biasa disebut dengan
financial leverage atau leverage keuangan. Leverage keuangan adalah praktik pendanaan
sebagian aktiva perusahaan dengan sekuritas yang menanggung beban pengembalian
tetap dengan harapan bisa meningkatkan pengembalian akhir bagi pemegang saham
(Keown, Martin, Petty, dan Scott, 2011:121).
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan tidak hanya berasal dari
internal perusahaan, tetapi juga dari eksternal perusahaan. Beberapa faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan dari eksternal adalah tingkat suku bunga, tingkat inflasi,
kurs mata uang, dan situasi sosial politik.
Salah satu variabel makro yang perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan adalah tingkat suku bunga. Dampak dari tingkat suku bunga bank yang tinggi
juga berdampak pada bunga pinjaman modal kerja perusahaan. Ini artinya penambahan
pengeluaran perusahaan jika ini terjadi maka kondisi fundamental perusahaan akan
terganggu. Salah satu sifat tingkat bunga adalah mudah berubah-ubah; yang terjadi dalam
kurun waktu yang relatif singkat berjangka waktu pendek. Tingkat bunga jangka panjang
relatif kurang berfluktuatif (Permana, 2009). Penelitian yang telah dilakukan oleh Setiani
(2013) menunjukkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan.
Penelitian mengenai nilai perusahaan telah beberapa kali dilakukan. Variabel
independen yang digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya sangat beragam,
akan tetapi dari hasil penelitian dengan variabel kebijakan dividen, kebijakan hutang,
masih terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian.
Kebijakan dividen dinyatakan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan oleh
Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011), Nainggolan dan Listiadi (2014), dan Mursalim,
Hendragunawan, Alamzah, N. & Sanusi (2015). Berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010), Herawati (2010), dan Sukirni (2012) yang
menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Rakhimsyah dan Gunawan (2011) memiliki hasil yang
berbeda lagi, bahwa kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011)
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh dari kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Herawati (2010) dan Sukirni (2012)
menunjukkan bahwa kebijakan hutang memiliki pengaruh positif terdahap nilai
perusahaan. Berbeda dengan hasil yang didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh
Nainggolan dan Listiadi (2014), dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa kebijakan
hutang berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Peneliti termotivasi melakukan penelitian ini untuk menguji konsistensi hasil dari
penelitian terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis pengaruh kebijakan
dividen, kebijakan hutang, dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan karena
terdapat sejumlah perbedaan hasil dari variabel-variabel dalam penelitian-penelitian
tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan penelitian yang akan
diteliti adalah: “ Nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur menunjukkan kondisi
yang berfluktuasi selama periode 2010-2014 dan terdapat pengaruh yang tidak konsisten
antara variabel kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan tingkat suku bunga terhadap
nilai perusahaan serta adanya ketidakkonsistenan dari hasil penelitian terdahulu sehingga
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut ”. Berdasarkan masalah penelitian tersebut maka
dapat dirumuskan pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan?
3. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan
penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan dan
kontribusi sebagai berikut :
1. Bagi calon investor
Sebagai bahan pertimbangan pada saat melakukuan investasi.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menerapkan variabel-variabel
penelitian ini untuk membantu meningkatkan nilai perusahaan, serta sebagai bahan
pertimbangan perusahaan untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan
kinerja manajemen dimasa yang akan datang.
3. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori
mengenai kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan tingkat suku bunga yang
diterapkan pada suatu perusahaan, serta pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
4. Bagi penelitian yang akan datang
Penelitian ini dapat diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan wacana di bidang
keuangan sehingga dapat bermanfaat penelitian selanjutnya mengenai nilai
perusahaan pada masa yang akan datang.
Download