BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Setelah dilakukan perancangan dan pembuatan alat, maka perlu dilakukan pengujian terhadap alat yang sudah dibuat serta melakukan analisa secara menyeluruh terhadap hasil pengujian tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui performansi alat secara keseluruhan. Pengujian alat secara keseluruhan dilakukan pada perangkat keras (hardware). Berikut ini adalah foto tampak atas dari hasil penerapan sistem IOT untuk monitoring dan control pemakaian air PDAM terlihat pada gambar 4.1. A. Pompa air E D E B. Flow meter C. Solenoid Valve D. Power Supply E. Microcontroller A B C B Gambar 4.1 Rangkaian alat untuk Monitoring Pemakaian Air 41 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4.1 Pengujian Alat Pengujian alat adalah pembahasan terakir pada karya ilmiah ini, dengan tujuan bahwa alat dan program yang sudah di rancang bisa beroperasi secara normal. Sebelum melaksanakan pendataan pada rangkaian, terlebih dahulu memeriksa hubungan-hubugan pada rangkaian. Langkah selanjutnya adalah menentukan test point untuk pengujian pada rangkaian yang akan di data. Adapun proses pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 4.1.1 Pengujian Power Supply 12V DC Pemilihan power supply 12V DC dikarenakan tegangan masukkan yang dibutuhkan komponen perangkat keras, maksimal 12V DC. Dikarenakan sumber tegangan PLN di Indonesia adalah 220V AC, maka diperlukan power supply yang dapat mengubah tegangan 220V AC menjadi 12V DC dengan tujuan agar tidak merusak komponen. Pengujian power supply dilakukan pengukuran dengan menggunakan multimeter. Gambar 4.2 menunjukkan hasil pengujian power supply 12V DC. Adapun prosedur untuk pengujian ini adalah sebagai berikut : 1. Menghubungkan kabel listrik dari sumber tegangan 12V DC ke steker dengan simbol L (line) terhubung pada arus positif berada di sebelah kanan steker, simbol N (neutral) pada arus negatif berada di sebelah kiri steker dan E (earth) pada jalur arde pada steker 2. Setelah kabel sumber tegangan 12V DC terhubung dengan steker, maka langkah selanjutnya menghubungkan pada sumber tegangan 220V AC dari jaringan PLN. 3. Menghubungkan Probe warna merah dari Multimeter dengan simbol V+ 42 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pada power supply 12V DC. 4. Menghubungkan Probe warna hitam dari Multimeter dengan simbol Vpada power supply 12V DC. 5. Posisi Multimeter selector menunjuk pada pengukuran Voltase DC (arus searah). Gambar 4.2 Hasil pengujian Power Supply 12V DC Pada pengujian power supply 12V DC dari PLN bahwa tegangan masukan yang terukur pada multimeter menunjukkan 10.8V DC. Angka tersebut tidak selalu sama jika dibandingkan dari sumber tegangan dari tempat yang berbeda, dikarenakan di beberapa rumah ada tegangan yang turun. Sehingga menyebabkan power supply tidak bisa memberikan tegangan maksimal 12V DC. 4.1.2 Pengujian Water Flow Meter Pengujian ini untuk mengetahui kinerja sensor. Pengujian dilakukan dengan 2 tahapan. Pertama pengujian program Wemos dan kedua adalah pengujian keakuratan bacaan dari sensor Water Flow Meter. 1. Pengujian program 43 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Bila program pengendalian sensor water flow meter dapat di compile dan perintah kerja sesuai maka program tersebut dapat diterima. Setelah itu perintah yang dibuat adalah sensor akan mengirim sinyal pulsa pada microcontroller yang nantinya sinyal tersebut akan dikonversi menjadi satuan liter. 2. Pengambilan data pengukuran Pengambilan data dilakukan untuk mengetahui akurasi kinerja sensor, pengukuran dilakukan dengan cara melakukan pengujian alat berulang kali hingga menemukan nilai keseksamaan antara bacaan sensor dan perhitungan debit air secara manual. Tabel 4.1 : Tabel Percobaan tanpa pompa air No Posisi Valve 1 2 3 4 5 Dibuka Penuh Dibuka Penuh Dibuka Penuh Dibuka Penuh Dibuka Penuh Rata-rata Durasi (t) (detik) 54.35 s 53.47 s 53.87 s 54.10 s 53.98 s 54 s Volume air (Mili liter) 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter Tabel 4.2 : Tabel Percobaan dengan pompa air No Posisi Valve 1 2 3 4 5 Dibuka Penuh Dibuka Penuh Dibuka Penuh Dibuka Penuh Dibuka Penuh Rata-rata Durasi (t) (detik) 20.61 s 19.13 s 18.43 s 18.82 s 18.17 s 19 s Volume air (liter) 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter Dari tabel 4.1 dan table 4.2, pengujian dilakukan secara manual dengan menggunakan gelas ukur sebagai kalibrator. Pengujian manual ini dilakukan 44 http://digilib.mercubuana.ac.id/ untuk mencari nilai Q (quantity), yang nantinya digunakan sebagai faktor untuk menentukan nilai flow rate. Pada tabel 4.1 nilai Q atau flow ratenya adalah 0.03 liter/detik, sedangkan pada tabel 4.2 nilai Q atau flow ratenya adalah 0.08 liter/detik. Dengan hasil tersebut, bahwa adanya pompa sangat mempengaruhi kecepatan laju air sehingga dalam pengujian berikutnya akan menggunakan pompa air. Berikut adalah perhitungan untuk mendapatkan akurasi dalam menentukan flow rate. Untuk perhitungan dapat kita rumuskan sebagai berikut : Keterangan : Q : Quantity atau flow rate (liter/detik) CF : Calibration factor Nilai calibration factor ditentukan dengan tujuan untuk mencapai nilai akurasi atau pendekatan. Pada penelitian ini, calibration factor yang digunakan adalah 11 (sebelas). Setelah menentukan faktor keakuratan sensor water flow meter, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian tingkat lanjutan dengan mengaplikasikan hasil perhitungan tersebut dengan menggunakan pompa air. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat pengambilan data pengukuran : 1. Pastikan wiring sudah terkoneksi. 2. Mengaktifkan stop kontak ke PLN. 3. Nyalakan pompa air dengan tujuan untuk meningkatkan tekanan air. 4. Air mengalir melalui pipa dan menggerakkan impeller pada flow meter sehingga menghasilkan medan magnet. Pada saat posisi magnet pada 45 http://digilib.mercubuana.ac.id/ impeller tegak lurus dengan sensor hall effect, sensor akan mengirimkan sinyal pulsa ke mikrokontroller untuk diolah menjadi frekuensi dan debit air. Tabel 4.3 : Tabel Percobaan berdasarkan rumus No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Flow rate (liter/detik) 0.08 l/s 0.07 l/s 0.09 l/s 0.09 l/s 0.08 l/s 0.09 l/s 0.1 l/s 0.1 l/s 0.09 l/s 0.09 l/s Rata-rata Total debit air pada gelas ukur (Mili liter) 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter 1.5 liter Durasi (t) (detik) 19 s 19 s 19 s 19 s 19 s 19 s 19 s 19 s 19 s 19 s Total debit air pada blynk (Mili liter) 1.35 liter 1.41 liter 1.37 liter 1.38 liter 1.35 liter 1.36 liter 1.36 liter 1.37 liter 1.37 liter 1.36 liter 1.37 liter Hasil pengukuran pada table diatas merupakan hasil perbandingan gelas ukur dan hasil monitor pada aplikasi blynk. Hasil menunjukkan bahwa akurasi pembacaan sensor flow meter dengan 5 kali percobaan total rata-rata 91,00%. Sedangkan untuk tingkat error bacaan sensor flow meter adalah 9%. Dengan hasil tersebut bahwa sensor flow meter bekerja dengan baik. Untuk presentase akurasi dapat kita rumuskan sebagai berikut : Persentase akurasi = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 ( 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑚𝑜𝑛𝑖𝑡𝑜𝑟 ) 𝑥 100 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑎𝑙 (𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑔𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟) Persentase error = 100 − Persentase akurasi 46 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4.1.3 Pengujian Solenoid Valve Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja solenoid valve. Adapun prosedur untuk pengujian ini adalah sebagai berikut : 1. Pastikan wiring sudah terkoneksi. 2. Mengaktifkan stop kontak ke PLN. 3. Pada saat solenoid energized maka solenoid akan terbuka dan air bisa mengalir 4. Solenoid akan close pada saat tidak ada sumber tegangan dan kondisi ini terjadi pada saat jumlah debit air mencapai nilai maksimal. Tabel 4.4 : Tabel Percobaan solenoid valve No 1 2 Diameter kabel (mm²) 1.5 0.14 Katup Terbuka Laju air Penuh Setengah Optimum Minimum Hasil percobaan pada tabel diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa kinerja solenoid valve tergantung pada diameter kabel yang digunakan. Untuk mendapatkan hasil yang optimum diameter kabel yang digunakan adalah 1.5 mm². 4.2 Pengujian Program Arduino IDE Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi program Arduino IDE (Integrated Development Environment) yang akan di upload ke papan Arduino sudah benar atau perlu adanya perbaikan. Pengujian ini dilakukan dengan cara Verify/Compile, compile berfungsi untuk memeriksa apakah sketch yang sudah dibuat ada kekeliruan dari segi sintaks atau tidak. Langkah ini dilakukan sebelum program di upload pada papan Arduino. Apabila proses compile berhasil maka akan terlihat seperti gambar 4.1 47 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 4.3 Proses compile selesai Setelah proses compile berjalan dengan baik langkah selanjutnya adalah melakukan upload program dengan cara menghubungkan Arduino Uno ke computer menggunakan kabel USB, lalu klik upload pada program IDE Arduino. Namun sebelum melakukan upload program, kita harus melakukan pengecekan port berapa yang digunakan oleh Arduino Uno dengan cara Start/My Computer/Properties/Hardware/Device/Manager/ports (COM&LPT), kemudian lakukan penyesuaian pada Serial port di IDE Arduino. Setelah itu baru bisa dilakukan proses upload program. Bila proses upload berhasil maka akan terlihat seperti pada gambar 4.2 48 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 4.4 Proses upload selesai 4.3 Analisa Sistem Setelah dilakukannya pengujian pada setiap blok rangkaian maka seluruh modul digabungkan menjadi sebuah sistem. Analisa kemudian dilakukan untuk melihat apakah sistem yang telah dirancang keseluruhan telah berjalan sesuai dengan rancangan awal. Berikut adalah analisa dari sistem-sistem tersebut : • Pada pengujian ini sensor flow meter berjalan dengan baik, namun harus dilakukan kalibrasi terhadap akurasi bacaan sensor tersebut. Dikarenakan tekanan laju air sangat mempengaruhi putaran impeller pada sensor flow meter. • Pada pengujian solenoid valve berjalan kurang baik dikarenakan penggunaan kabel yang terlalu kecil dan turunnya sumber power supply yang seharusnya 12 VDC namun yang terbaca pada multimeter adalah 10.8 VDC. • Sistem IoT digital dengan internet via tethering hotspot pada smartphone berjalan dengan baik pada saat di hubungkan dengan rangkaian. 49 http://digilib.mercubuana.ac.id/