BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari pembahasan diatas penulis mengambil kesimpulan yaitu Self efficacy mahasiswa program kelas karyawan dalam menghadapi skripsi adalah cukup baik. Jawaban atas wawancara dengan ke tiga orang subyek cukup mewakili pertanyaan tentang gambaran self efficacy mahasiswa program kelas karyawan kantoran fulltime yang kuliah lagi dan sedang proses pengerjaan tugas akhir/skripsi. Ke tiga subyek dalam penelitian ini juga memiliki Self efficacy yang berbeda-beda. a. Subyek A, memiliki kesiapan untuk menyelesaikan tugas akhir/skripsi, padahal tidak memiliki pengalaman khusus dalam menyelesaikan tugas akhir/skripsi. Ini adalah kali pertama untuk A harus mengerjakan dan menyelesaikan tugas akhir/skripsi. Dalam hal kebiasaan sehari-hari, tidak ada perubahan baik dari perubahan waktu, sikap dan adat. Hanya sedikit yang harus diperhatikan baginya adalah kelemahannya yaitu kesulitan dalam mencari buku sebagai bahan referensi karena waktu yang tidak memadai. A menjadikan pengalaman senior yang sudah selesai skripsi sebagai semangat dan bisa dikatakan pengalaman orang lain hanya sedikit yang mempengaruhi dirinya. Dalam hal memilih topiknya, A merasa puas karena tidak ada penolakan dari dosen yang membimbingnya, topik dipilihnya sendiri. Karena menurutnya tugas akhir/skripsi sudah cukup memusingkannya. Dalam menyelesaikan tugas akhir/skripsi ini tidak juga 1 2 mempengaruhi kesehatannya terutama kesibukannya sebagai karyawan kantoran, walaupun perusahaan tempatnya bekerja sama sekali tidak mendukungnya. Sedangkan jika dilihat dari Proses Kognitif, A merasa tidak nyaman akibat respon dari dosen pembimbing. Faktor kesibukan dosen pembimbing yang kadang lama merespon, atau materi kurang sesuai, revisi demi revisi dilakukan dibarengi dengan pengaturan pekerjaan yang harus baik agar keduanya berjalan baik, deadline pekerjaan dan tugas akhir/skripsi diusahakan sekali untuk tidak membuatnya stres atau tertekan apalagi beban atau putus asa. Agar yang diinginkan skripsi selesai dan tidak mendapat teguran dari atasan harus diusahakan maksimal. A semua aktifitas sehari-hari termasuk kegiatan bersosialisasi dengan temantemannya tidak banyak mengalami perubahan. Hanya saja lebih terarah, tidak sekedar nongkrong bersama teman, tapi sembari berpikir dan mencari ide atas kejenuhannya sesaat. b. Subyek B, Kesiapan untuk menyelesaikan tugas akhir/skripsi sudah baik karena memang kewajiban yang sangat disadarinya sebagai seorang mahasiswi tingkat akhir. Tapi menurutnya dengan adanya wawancara dengan orang lain sebagai subyeknya adalah suatu pengalaman menarik. Tidak ada juga kesulitan besar yang ditemuinya malah dengan pengalaman orang lain memberikan semangat juga dan optimis mampu menyelesaikan tugas akhir/skripsi ini dalam satu semester. Keluarga B juga memberikan andil dalam support. Hal itu yang membuatnya selalu sehat apalagi 3 perusahaan tempat B bekerja sedikit memberikan keleluasaan untuknya menyelesaikan tugas akhir/skripsi, fasilitas kantor boleh ia manfaatkan termasuk mendapatkan subyek dari rekan-rekan kerjanya, karena topik yang diambilnya tidak jauh dari lingkungan pekerjaannya. Sedangkan bila dilihat dari Proses Kognitif, tugas akhir/skripsi dianggapnya tugas biasa yang tidak perlu menjadi hal yang menakutkan, terlebih bila menginginkan agar skripsi cepat selesai. B memiliki harapan agar bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan pengerjaan tugas akhir/skripsi ini dijadikan pengalaman tersendiri. Menurutnya nilai kuliah tidak membuat optimis dalam mengerjakan tugas akhir/skripsi, karena nilai yang didapat selama perkuliahan didapatnya bersama teman-teman sekelasnya, bukan hasil murni diri sendiri, yang sangat berbeda jauh dengan pengerjaan tugas akhir/skripsi saat ini. Tapi tetap skripsi bukan merupakan beban sehingga tidak ada putus asa dalam pengerjannya, walaupun lebih konsentrasi untuk bekerja lebih mendahulukan pekerjaa. c. Subyek C sudah siap untuk menyelesaikan tugas akhir/skripsi, memiliki pengalaman karena tugas akhir/skripsi mirip dengan project-project yang dikerjakan di kantor tempat bekerja, hanya berbeda dengan adanya dosen pembimbing yang harus selalu mereview tulisannya. Baginya yang tersulit adalah masalah waktu sehingga kesulitan dalam mengumpulkan referensi, pengalaman orang lain membuat termotivasi, dan mampu menyelesaikan tugas akhir/skripsi ini. C terbiasa berbagi cerita tentang keadaannya bila ia merasa mulai tertekan dengan penerjaan tugas akhir/skripsi ini, walaupun 4 keluarga lebih perduli dibandingkan teman-teman. C juga pernah jatuh sakit karena kelelahan antara pekerjaan dan kuliah tapi tetap menurutnya tugas kantor bukanlah penghalang untuk tidak mengerjakan tugas akhir/skripsi dan tidak membuatnya putus asa. Perusahaan mendukung subjek baik dari memberikan menggunakan fasilitas kantor yang dapat menunjang penyelesian skripsi ataupun dari buku perusahaan sebagai tambahan materinya. Sedangkan bila dilihat dari Proses Kognitif , subjek tertekan, fokus terbagi 2 dengan konsentrasi yang sama, pekerjaan dan skripsi, C menginginkan agar skripsi cepat selesai, diayurnya dengan membuat pembagian waktu yang dilakukan dirasakan sudah cukup baik. Perubahan dalam diri C adalah adanya kepercayaan diri yan lebih karena adanya apresiasi yang diberikan dari tempat kerja. Kondisi ketika pekerjaan dan tugas akhir/skripsi saling memiliki deadline membuatnya tertekan dan dalam mengerjakan skripsi hubungan dengan teman selama mengerjakan skripsi, tidak terganggu dan tetap berjalan, memberikan waktu luang untuk mencari sumber materi dalam menyelesaikan tugas akhir/skripsi dan memiliki kesamaan dalam menghindari kejenuhan seperti berjalan-jalan ke mall atau café atau berkumpul bersama teman. Dari ketiga gambaran atas masing-masing jawaban subyek diatas dapat diketahui subyek yang memiliki Self efficacy yang tinggi dalam menghadapi tugas akhir/skripsi adalah subyek C, kemudian subyek B dan terakhir subjek A. Hal 5 tersebut terlihat dari gambaran jawaban subyek C selama proses pengerjaan tugas akhir/skripsi. Subyek yang berada pada usia dewasa muda akan belajar untuk menghadapi dan menanggulangi tuntutan yang muncul dari hubungan pernikahan, orang tua dan karier. Yang disesuaikan dengan cara berpikir kognitif dari pengalaman orang lain, caranya mengatasi masalah di kehidupannya, yang tentunya didalamnya ada kesanggupan dirinya untuk mengelola tekanan atau stres. Dalam hal ini keyakinan diri mampu atau self efficacy sangat penting untuk mendukung dan meningkatkan kompetensinya dalam menyelesaikan dan menguasai suatu tugas, baik tugas dipekerjaannya, proses penyusunan tugas akhir/skripsi atau di kehidupan sosialnya. Maka dengan tingkat keyakinan diri mampu atau self efficacy yang tinggi maka akan mendukungnya dalam menghadapi permasalahan yang baru ditemuinya, baik dalam perkejaan, dan hubungan dalam berumah tangga. Motivasi individu berdasarkan pada penetapan tujuan hidupnya yang melibatkan dan ditimbulkan melalui proses kognitif, individu berperilaku untuk bertahan dalam usaha mereka sampai tujuan mereka tercapai. Subyek memotivasi dirinya sendiri dan mengarahkan tindakannya dengan melalui berbagai latihan dari cara mereka mengatasi masalah bahwa apa yang subyek lakukan akan mengantisipasi adanya hasil tindakan yang prospektif. 6 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: 1. Dalam melakukan wawancara hendaknya lebih memperhatikan kondisi keluarga yang diwawancarai. 2. Hendaknya perusahaan dapat memberikan kemudahan bila ada karyawan yang sedang menyelesaikan tugas akhir/skripsi, sehingga kualitas Sumber Daya Manusia perusahaan tersebut ikut terangkat.