PENGEMBANGAN MULTIMEDIA UNTUK PEROLEHAN BELAJAR KETERAMPILAN INTELEKTUAL PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS IV SDN 15 PONTIANAK SELATAN Umi Julianti Prodi Teknologi Pendidikan, FKIP Untan Pontianak Email: [email protected] Abstract: The goal of this research is to increase learning intellectual skill by using multimedia in form of compact disk (CD) that consist of material and using appropriate media for the better and nice atmosphere. This multimedia is designed with systematically program, and it is suitable which showed curriculum and performed with Slide how animation and Camtasia. The result of the research is hoped to give the beneficial theory and practice for appropriate user to increase science learning result in the fourth degree of elementary school. The purpose of this action is to find the learning design, to perform multimedia profile, and descriminative learning result. The intelectual skill risult is showed by the students’ attitude, birth usinglearning multimedia in form of Slide show and Camtasia. The problem solving that of this pros es is, how the teachers give eneough instructions by esing approriate process and madien. To buil the future skill. Keywords: Development, Multimedia, Intellectual Skills, Science Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perolehan belajar keterampilan intelektual dengan menggunakan multimedia yang dikemas dalam bentuk Compack Disk (CD) yang memenuhi kelayakan aspek materi dan aspek media sehingga menjadi baik dan menyenangkan. Multimedia yang dikembangkan ini dirancang secara sistematis dan terprogram sesuai dengan kurikulum yang ditampilkan dalam bentuk animasi Slide Show dan Camtasia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis bagi semua pihak yang berkepentingan dalam upaya meningkatkan hasil belajar pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukandesainpembelajaran, menyajikanprofil multimedia, dan perolehan Belajar Keterampilan intelektual diskriminasi, konsep konkret konsep terdefinisi, aturan, dan pemecahan masalah.Perolehan belajar keterampilan intelektual siswa ditunjukkan dengan perilaku belajar siswa yang menggunakan multimedia pembelajaran yang dibuat dalam bentuk Slide Show dan Camtasia. Pemecahan masalah yang dicapai dilakukannya proses pembelajaran saat ini diharapkan dapat menjadi sebuah kecakapan bagi siswa untuk memecahkan masalah sebagai kebutuhan sehingga dapat membentuk life skill bagi masa depannya. Kata kunci : Pengembangan, Multimedia, Keterampilan Intelektual, IPA. 1 P embelajaran merupakan suatu upaya yang dirancang untuk memperoleh kecakapan baik dalam ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sehari-hari digunakan untuk memecahkan masalah.Upaya untuk menyempurnakan dan meningkatkan kualitas pembelajaran perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Secarateoritis proses pembelajaran dapat di pandang sebagai sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang Salingbersinergis sehingga menghasilkan dampak sinergistik berupa daya/tenaga/kekuatan yang menstimulasi atau memotivasi pebelajar baik secara fisik maupun mental terlibat dalam pengalaman peristiwa belajar. Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan harapan yang ada dan terjadi sebaliknya, di SDN 15 Pontianak Selatan diantaranya adalah kondisi siswa yang mengalam ikesulitan dalam belajarmisalnya siswa belum mengalami pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik yang di dukung oleh media yang relevan, dan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran tersebut, terkesan bosan, akibatnya siswa kurang mendapatkan perolehanbelajar keterampilan intelektual, dan siswa kurang mendapatkan pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan media pembelajaran untukmencapaistandar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana desain pembelajaran untuk perolehan keterampilan intelektual deskriminasi, konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan, dan pemecahan masalah pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dikelas IV Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan? Kemudian (2) Bagaimana profil multimedia untuk perolehan ketrampilan intelektual deskriminasi, konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan, dan pemecahan masalah pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan? Dan (3) Bagaimana perilaku perolehan belajar untuk keterampilan intelektual deskriminasi, konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan, dan pemecahan masalah pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui multimedia di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan? Adapun tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menemukan desain pembelajaran untuk perolehan ketrampilan intelektual perolehan ketrampilan intelektual deskriminasi, konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan, dan pemecahan masalah pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan.(2) Menyajikan profil multimedia untuk perolehan ketrampilan intelektual perolehan ketrampilan intelektual deskriminasi, konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan, dan pemecahan masalah pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan.(3) Mengembangkan perilaku perolehan belajar keterampilan intelektual deskriminasi, konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan, dan pemecahan masalah pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan. Belajar, Pembelajaran dan Desain Pembelajaran Menurut Robert M. Gagne (1985:2) Learning is a change in human disposition or capability that persists over a period of time and is not simply ascribable to processes of growth. Seseorang dikatakan telah belajar bukan 2 karena proses pertumbuhan semata, akan tetapi individu itu mengalami perubahan dan memiliki kapabilitas dari hasil belajar karena proses pembelajarannya telah diatur dalam perlakuan situasi belajar, peneliti dapat mencontohkan pada kondisi pembelajaran yang tidak menggunakan media pembelajaran dan proses pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran, akan tampak perubahan dan kapabilitas yang dimiliki siswa, yang menunjukkan sikap, minat atau nilai, motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media, yang dapat memberikan kapabilitas tidak gagap teknologi terhadap media pembelajaran, dapat membangun kecakapan afektif, kognitif dan psikomotorik dari pengertian belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang menitik beratkan pada pengalaman langsung untuk menghasilkan perubahan perilaku kearah peningkatan kemampuanatau kompetensi diri. Media Pembelajaran Menurut Gagne dalam (Widyasari,2007:195) media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar. Multimedia Reddi and Mishra dalam Rayandra Asyhar, (2011:75) mengatakan “ multimedia is a judicieous mixof various mass media such as print, audio and video...” Vaugan dalamRayandra Asyhar, (2011:75) menjelaskan bahwa multimedia adalah sembarangan kombinasi yang terdiri dari atas teks, seni grafik, bunyi, animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui hardware komputer. Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran diantaranya adalah:1) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio visual. 2) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. 3) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Perolehan Belajar Proses belajar yang dilakukan oleh bermacam-macam stimulus dari sekeliling orang yang belajar. stimulus itu dapat berupa masukan (input) untuk proses belajar, dan hasilnya adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati pada penampilan orang tersebut yang beragam dan kita dapat mengetahui implikasi dari proses belajar tersebut, dan dapat diamati bahwa belajar menimbulkan keadaan yang tetap pada orang yang belajar. keadaan yang tetap itu di sebut “kemampuan/kecakapan” (capabilition), Gagne dalam Reigeluth (1983:81) mengemukakan bahwa perolehan belajar dibedakan menjadi 5 bagian, yaitu intellectual skill, motor skills, verbal information, cognitive strategies, and attitude. Keterampilan Intelektual Tingkatan belajar menurut Gagne dalam (Noehi Nasution, 2007:4.6) menyatakan bahwa didasarkan atas pernyataan bahwa belajar dimulai dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. Keterampilan intelektual adalah individu belajar berinteraksi dengan lingkungannya dengan menggunakan lambang (Gagne, 1989:63). Selanjutnya masih menurut Gagne bahwa belajar disekolah 3 berlanjut terus, lambang digunakan dengan cara yang lebih rumit, untuk membedakan, menggabungkan mentabulasikan, menggolong-golongkan, menganalisa, dan menguantifikasi benda, kejadian, dan bahkan lambang-lambang yang lain. PembelajaranIlmuPengetahuanAlam di SekolahDasar. Pada penelitian pengembangan multimedia untuk perolehan belajar keterampilan intelektual pada pembelajaran Ilmu PengetahuanAlam yang dilakukan di SD Negeri 15 Pontianak Selatan ini maksudkan agar pebelajar mempunyai pengetahuan. Gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman sekitarmelalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan yang menekankan pada keterampilan proses. Menerapkan teori Gagne dalam pembelajaran IPA di SekolahDasar. Meliputi delapan langkah model pembelajaran yang sering di sebut kejadian-kejadian instruksional (instructional events), yaitu: a) Mengaktifkan motivasi (activating motivation).b)Memberitahu pebelajar tentang tujuan-tujuan belajar (instructionalinformation).c). Mengarahkan perhatian (directing motivation).d). Merangsang ingatan (stimulating recall).e). Menyediakan bimbinganbelajar (providing learning guidance).f). Meningkatkan retensi (enhancing retention).g). Membantu transfer belajar (helping transfer of learning). h). Mengeluarkanperbuatan (eliciting performance) dan member umpan balik (providing feedback). Hal ini selaras dengan pandangan Konstruktivis tentang Belajar IPA, keberhasilanbelajar bergantung bukan hanya pada lingkungan ataukondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awa lsiswa. Maka implikasi dari pandangan konstruktivisme di sekolah ialahpengetahuan itu tidak dapa tdipindahkan secara utuhdari pikiran guru kesiswa, namun secara aktif dapat dibangun olehsiswa sendirimelalui pengamatan nyata karena Ilmu Pengetahuan Alam dalam proses konstruktif menghendaki partisipasi aktif dari siswa, sedangkan peran guru sebagai pendiagnosis dan fasilitator belajar siswa. METODE Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Borg & Gall (2003:569) mengemukakan bahwa: “ Educational reseach and development (R&D) is an industry based development model in which the findings of reseach are use to desaign new products and procedures which then are systematically field-tested, evaluated, and refined until they meet specifed criteria of effectives, guality, or similiar standart “. Artinya, penelitian pengembangan merupakan sebuah industri berbasis model pengembangan. Hasil temuan dari penelitian tersebut digunakan untuk merancang produk dan prosedur baru yang selanjutnya secara sistematis diuji dilapangan, dievaluasi dan disempurnakan hingga memenuhi kriteria efektif, bermutu atau memenuhi standart serupa. Berdasarkan hal diatas selaras dengan yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian pengembangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus pada penelitian ini akan dibahas sejumlah pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian. pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan penting ini 4 diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang diungkapkan di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan. (Norman dan Yvonna, 2009:v) Model Pengembangan Pengembangan multimedia dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian Reseach and Development(R&D) Borg and Gall yang dibuat secara lokal. Bertujuan untuk menghasilkan produk berupa CD multimedia Slide Show dan Camtasia untuk mendukung pembelajaran IPA di SD Negeri 15 Pontianak Selatan. Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan merupakan langkah-langkah konkrit, penjabaran dari model pengembangan. Untuk menghasilkan multimedia pembelajaran yang baik perlu dilakukan perancangan dan pengembangan yang cermat prosedur penelitian pengembangan mediaSlide Show dan Camtasia dapat kita lihatpada gambar 1 sebagai berikut : Berdasarkan Prosedur penelitian pengembangan multimedia menggunakan Slide Show ini mencakup: (a) Tahap Awal, yaitu persiapan pembuatan multimedia menggunakan Slide Show dan Camtasia (b) Tahap Pengembangan multimedia menggunakan Slide Show dan Camtasia antara lain: (c). Membuat draft isi Multimedia untuk mata pelajaran IPA (d). Membuat animasi media pembelajaran dengan menggunakan soft ware Slide Show dan Camtasia. (e) Tahap Validasi dan Revisi.Validasi dilakukan 3 tahap yaitu validasi ahli, validasi uji coba dan validasi lapangan. Merumuskan Multimedia Interaktif Draf Awal Validasi Pakar Uji Coba Revisi Analisis Produk Akhir Gambar 1. Prosedur Pengembangan Multimedia Slide Show dan Camtasia Teknik Pengumpulan Data Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Observasi, wawancara, studi dokumentasi dan gabungan ketiganya atau triangulasi. Marshall yang dikutip oleh Sugiyono (2011:310), menyatakan bahwa 5 “through observation, the reseacher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”, Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Pada tahap pengidentifikasian peneliti mengadakan beberapa analisis yang mendukung penelitian dan pengembangan. Analisis-analisis tersebut diantaranya sebagai berikut: a). Analisis awal dilakukan peneliti sebelum menyusun proposal yaitu menganalisis rata-rata nilai mata pelajaran IPA SDN 15 Pontianak Selatan selama 5 tahun terakhir, hasilnya diperoleh bahwa pelajaran nilainya masih rendah. Dengan kondisi tersebut peneliti menyimpulkan perlu adanya penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan media pembelajaran yang relevan dengan karakteristik SDN 15 Pontianak Selatan. Harapannya adalah untuk meningkatkan perlolehan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada tahun berikutnya. b). Analisis Karakteristik Siswa SDN 15 Pontianak Selatan Aspekaspek yang dianalisis adalah pemahaman tentang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, penggunaan multimedia pada proses pembelajaran yang tidak pernah dilakukan. c) Analisis Kebutuhan yaitu (1). sebagian besar siswa menginginkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang dikemas dalam bentuk Compack Disk (CD) dan berisi judul, petunjuk, kerangka isi, materi serta memuat soal latihan dalam bentuk penayangan dengan menggunakan komputer dan LCD proyektor (2) Isi tayangan yang dikehendaki berupa, slide, suara/audio, visual dan gambar diam kurang diminati. Desain Awal Produk Pada awalnya desain produk multimedia ini antara indikator dan materi pembelajaran kurang relevan, sehingga cakupan materi terlalu luas untuk standar pemahaman siswa sekolah dasar, setelah dilakukan validasi terhadap ahli materi dan ahli media maka isi dari multimedia tersebut direvisi. Prosedur Pengembangan Desain Pembelajaran Pengembangan media pembelajaran berbentuk multimedia dilakukan untuk menemukan desain pembelajaran perolehan belajar keterampilan intelektual pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah DasarNegeri 15 Pontianak Selatan, dengan prosedur sebagai berikut : a) Menyusun desain pembelajaran yang berisi : 1). Menyusun materi yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dan tertuang dalam storyboard. 2).Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran yaitu memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya, memahami hubungan antara bunga dan fungsinya, dan menyebutkan bagian-bagian bunga, menjelaskan fungsi bagian-bagian bunga. Dengan kecakapan prasyarat yang telah dimiliki oleh siswa yaitu siswa harus sudah dapat membedakan bentuk tumbuhan bunga dan bukan bunga (daun), dan mengetahui bentuk yang namanya bunga dan bukan bunga (daun). 3). Menetapkan preskrepsi sebagai komponen essensiil sebagai roh/jiwa dari Teknologi Pembelajaran, yaitu agar tercapai tujuan maka lakukan tugas belajar. Dengan menetapkan tujuan, sub 6 tujuan, dan tugas belajar.4). Menganalisis perolehan belajar yang diklasifikasikan oleh Gagne yaitu keterampilan intelektual.5). Isi dan level belajar yang terdiri dari mengingatkan. Fakta dan konsep.6). Menentukan materi pembelajaran, yaitu struktur bunga dan fungsinya.7). Menentukan desain pesan dalam bentuk elaborasi dengan pola konkrit ke abstrak, abstrak ke konkrit, general ke detail, sederhana ke kompleks.8). Menentukan metode pembelajaran deduktif, induktif.9). Teknik yang digunakan berupa tanya jawab, tugas, diskusi, peraga, dan model. 10). Menyusun media yang tertuang dalam storyboard.11). Menentukan evaluasi yaitu menyatukan dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara berulang-ulang. b) Menentukan Model dan Prototype Pembelajaran. Dalam menentukan model dan prototype pembelajaran ada beberapa hal yang harus dirumuskan antara lain sebagai berikut : 1) Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. 2) Kompetensi Dasar: Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya. 3) Indikator: Menyebutkan bagian-bagian bunga, menjelaskan hubungan antara struktur bunga dengan fungsinya, kecakapan prasyarat, tujuan pembelajaran, preskripsi belajar terdiri dari agar sub tujuan tercapai maka lakukan tugas belajar, perolehan belajar yang mengacu pada klasifikasi Gagne, keterampilan intelektual, isi dan level belajar, menentukan materi, menentukan elaborasi dengan merencanakan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. c) Menyusun Desain Pesan Menyusun desain pesan dengan cara menjabarkan keseluruhan dari analisis content, perolehan belajar, isi dan level belajar, materi pembelajaran, model desain pesan elaborasi dengan pola konkrit ke abstrak dan sebaliknya, strategi, metode pembelajaran, teknik dan media, dapat dijabarkan: Model Pembelajaran Konstruktivistik yang mengutamakan urutan tugas belajar (leraning to learn) dengan desain pesan dengan rumusan kompetensi; standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kecakapan prasyarat dan preskrepsi sebagai komponen esensiil sebagai roh/jiwa dari teknologi pembelajaran yang meliputi: tujuan, sub tujuan, tugas belajar (learning Task), menganalisis perolehan belajar, isi belajar yang terdiri dari level dan jenis pengetahuan, kemudian model desain pesan yang terdiri dari elaborasi dengan pola konkrit ke abstrak, abstrak ke ke konkrit, general ke detail, sederhana ke kompleks dengan melakukan kegiatan evaluasi yaitu dengan menyatukan kegiatan belajar secara terus-menerus berulang-ulang sampai tuntas. Profil Multimedia a. Penyajian Profil Padabagianpenelitian ini menyajikan profil multimedia perolehanbelajar keterampilan intelektual padapembelajaranIlmuPengetahuanAlam di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan, yang dilaksanakandenganlangkahlangkah sebagai berikut: 1) Pengumpulan bahan/materi yang akan ditampilkanpada CD multimedia. 2) Pembuatan animasi pembelajaran IPA dengan materi struktur bunga dan fungsinya dengan Slide Show. 3) Pembuatan narasi yang akanditampilkan pada CD multimedia tersebut. 4) Pengeditan audio video tutorial disajikan dengan softwareCamtasia. 5) Pengeditan tahap akhir 7 dengan menggunakan Slide Show dan Camtasia. MenentukanFlocwchart Multimedia, Pola Rancangan Pembelajaran, Prototype Desain Pembelajaran dan Storyboard. Pada multimedia yang dikembangkan ini menggunakan model drill dan practice dengan tujuan memberikan pengalaman belajar yang konkrit melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya. Data Validasi, Uji Coba dan Revisi Produk. a. Data Validasi Ahli Materi Tindak lanjut dari validasi komentar, saran dari ahli materi adalah dilakukan revisi multimedia dan saran tahap ahli materi sebagai berikut : Data tanggapan dari ahli materi pada tabel 1 dan tabel 2 yang menggambarkan tanggapan ahli materi terhadap multimedia hasil pengembangan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV Sekolah Dasar Saran dan Komentar : Saran dari ahli materi halaman judul untuk mencantumkan identitas materi yang akan dibahas dan contoh soal dalam bentuk menjodohkan.Saran untuk menambahkan contoh soal dalam bentuk menjodohkan menurut peneliti sangat perlu karena untuk ketercapaian pada tingkat pemahaman siswa dengan bervariasi bentuk soal untuk mengatahui tingkat ketercapaian siswa terhadap materi yang telah diberikan, selain itu juga sesuai dengan tingkat keterampilan intelektual siswa yaitu mendeskriminasikan konsep dapat dilihat pada gambar 2 sebelum revisi sebagai berikut : Penilaian yang dilakukan pada tahap I dari segi aspek ahli materi dengan hasil deskripsi penilaian “ Layak uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran”. Setelah melakukan penilaian pada aspek materi selanjutnya penilaian validasi tahap II pada aspek pembelajaran data penilaian tahap II untuk aspek pembelajaran oleh ahli materi.Komentar / Saran ahli materi adalah :Sesuaikan antara cakupan materi dengan latihan serta perhatikan slide yang berisi tantangan awal. Tambahkan latihan pad slide yang berisi tantangan awal dan tambahkan pula soal pada akhir pembelajaran.Menurut peneliti perlu untuk direvisi pada cakupan antara materi dengan latihan harus di sesuaikan agar peserta didik lebih mudah untuk memahami dan mendapatkan variasi soal sehingga akan membuat mereka belajar lebih bermakna dan menyenangkan.Berikut hasil revisi yang dilakukan oleh peneliti dengan menambahkan soal latihan pada media. Penilaian tahap II oleh ahli materi tentang aspek isi/materi dengan hasil diperoleh “Layak uji coba lapangan tanpa revisi“. Sedangkan penilaian ahli materi untuk aspek pembelajaran juga memperoleh deskripsi penilaian yang sama yaitu “Layak uji coba lapangan tanpa revisi“. Maka berdasarkan penilaian tersebut media yang dikembangkan ini layak untuk digunakan. b. Data Validasi Ahli Media Berkaitan dengan media, ahli media memberikan saran tahap pertama kemudian peneliti memperbaiki, setelah diperbaiki maka dikonfirmasikan kembali pada ahli media dan ahli media memberi saran tahap ke dua. Saran dari ahli media pebelajar diperintahkan untuk mengelompokkan benda tersebut agar sesuai dengan urutan belajar (lerning to learn).Saran tentang pola rancangan memang harus sesuai agar saling bersinergis, karena multimedia yang akan di 8 tampilkan juga akan menggali dan mengetahui kecakapan prasyarat pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa dengan mengelompokkan dan membedakan gambar, agar dapat tercapainya tujuan perolehan keterampilan intelektual. Penilaian tahap I untuk aspek tampilan oleh ahli media dengan hasil deskripsi penilaian “Layak uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran “. Selanjutnya dilakukan validasi tahap II aspek media, nilai rata-rata hasil penilaian tahap kedua oleh ahli media pada aspek pemograman adalah hasil deskripsi penilaian “ Layak uji coba lapangan tanpa revisi “. Ahli media menyatakan secara keseluruhan produk software multimedia pembelajaran IPA ini sudah baik, menarik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran IPA di sekolah dasar kelas IV (empat). c.Tanggapan siswa dalam uji coba perorangan. Uji coba satu-satu termasuk dalam kriteria sangat baik. Melalui pengamatan langsung selama uji coba menunjukkan hal-hal berikut ini: (1) Siswa menjadi lebih konsentrasi dalam belajar dengan menggunakan multimedia pembelajaran dalam bentuk compack disk (CD), terutama pada bagian sub materi yang belum mereka pahami, mereka dapat mengulang kembali. (2) Siswa terlihat sangat antusia dalam mengisi soal-soal latihan yang disajikan dalam media pembelajaran. (3) Siswa sangat bersemangat dalam membuktikan dan mencocokan antara bunga konkrit dengan gambar yang terdapat pada media. d. Tanggapan siswa dalam uji coba kelompok kecil Responden uji coba kelompok kecil memberikan masukan diantaranya adalah (1). Secara umum siswa memberikan masukan agar pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru hendaknya menggunakan media agar lebih mudah untuk dipahami oleh siswa dan tidak membosankan. (2) Beberapa siswa mengatakan bahwa belajar menggunakan media membuat mereka tidak mengantuk, tetapi lebih menarik, menyenangkan, membangkitkan semangat dalam belajar sehingga terasa waktu sudah pelajaran sudah habis. (3) Materi yang tertuang dalam CD pembelajaran memudahkan siswa untuk memahami struktur bunga dan fungsinya. e. Tanggapan siswa dalam uji coba kelompok kecil Melalui pengamatan langsung selama uji coba perilaku siswa tidak jauh berbeda dengan uji coba sebelumnya, menunjukkan hal-hal berikut: (1) Siswa menjadi lebih konsentrasi dalam belajar dengan menggunakan media pembelajaran. Pada bagian sub materi yang mereka tidak pahami dapat diulangi kembali. (2) Siswa terlihat sangat bersemangat dan saling bekerja sama untuk memecahkan soal yang terdapat pada media. (3) Siswa pada kesehariannya terlihat pasif di dalam menerima pelajaran terutama pelajaran IPA, terlihat memberikan respon yang baik serta menunjukkan ide dan keinginan yang besar untuk belajar. Perolehan Belajar Keterampilan Intelektual Proses pembelajaran yang telah dilakukan uji dengan multimedia dapat dilihat pada tabel 5 bukti bahwa seorang siswa telah memiliki keterampilan intelektual adalah sebagai berikut :Tabel Bukti bahwa seorang siswa SDN 15 Pontianak Selatantelah memiliki keterampilan intelektual. 9 Keterampilan Intelektual Keterampilan yang ditunjukkan Diskriminasi : membedakan antara bunga lengkap dan tidak lengkap dengan percobaan. Konsep Konkret: menunjukkan bahwa bunga lengkap memiliki bagian-bagian sebagai berikut, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan serbuk sari sebagai alat kelamin jantan, putik sebagai alat kelamin betina, dasar dan tangkai bunga sebagai tempat kedudukan bunga. Konsep terdefinisi: memberikan definisi tentang pengertian bunga, fungsinya serta proses penyerbukan. Aturan : merumuskan proses pembentukan bunga, Jaringan yang mencapai tahap kematangan sering kali ditandai dengan nisbah karbon-nitrogen (nisbah C-N) yang tinggi. Pemecahan masalah : proses pembelajaran yang dilakukan ini akan dapat menjadi sebuah kecakapan bagi siswa untuk memecahkan masalah sebagai kebutuhan sehingga dapat membentuk life skill. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Secara umum dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar siswa yang menggunakan multimedia pembelajaran yang di buat dalam bentuk Slide Show dan Camtasia dalam mencapai keterampilan intelektual diskriminasi, konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan, dan pemecahan masalah dapat mengarahkan aktivitas belajar siswa. Profil belajar keterampilan intelektual preskreptif kegiatan pembelajaran yang dirancang secara berkualitas untuk mencapai tujuan, proses pembelajaran tersebut dapat membangkitkan daya tarik atau motivasi belajar siswa lebih aktif dalam belajar ilmu pengetahuan alam (IPA) agar bermakna, dan hasil belajar pun semakin meningkatkan sehingga peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi pola dasar desain pembelajaran adalah relevan untuk perolehan belajar keterampilan intelektual diskriminasi, konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan, dan pemecahan masalah. Hal ini diperoleh hasil produk pola dasar desain pembelajaran yang dibuat dalam bentuk Compack Disk (CD). 1). Desain Pembelajaran yang ditemukan. Pada multimedia pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang kembangkan untuk perolehan belajar keterampilan intelektual diskriminasi, konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan, dan pemecahan masalah pada siswa kelas IV SD Negeri 15 Pontianak Selatan dengan prosedur meliputi: (a) Menyusun materi yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dan tertuang dalam storyboard. (b). Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran (c).Menetapkan preskrepsi sebagai komponen essensiil sebagai roh/jiwa dari Teknologi Pembelajaran, yaitu agar tercapai tujuan maka lakukan tugas belajar. Dengan menetapkan tujuan, sub tujuan, dan tugas belajar. (d). Menganalisis perolehan belajar yang diklasifikasikan oleh Gagne yaitu ketrampilan intelektual. (e). Isi dan level belajar yang terdiri dari mengingatkan. Fakta dan konsep. (f). Menentukan materi pembelajaran (g). Menentukan desain pesan dalam bentuk elaborasi dengan pola konkrit ke abstrak, abstrak ke konkrit, general ke detail, sederhana ke kompleks. (h). Menentukan metode pembelajaran deduktif, induktif. (i). Teknik yang digunakan berupa tanya jawab, tugas, 10 diskusi, peraga, dan model. (j). Menyusun media yang tertuang dalam storyboard. (k). Menentukan evaluasi yaitu menyatukan dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara berulang-ulang.2). Sedangkan untuk Profil multimedia yang dikembangkan untuk perolehan belajar keterampilan intelektual diskriminasi, konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan, dan pemecahan masalah pada pembelajaran IPA disajikan dalam bentuk: a. Penyajian Multimedia meliputi: (a) Pengumpulan bahan materi yang akan ditampilkan pada Compack Disk (CD) multimedia. (b) Pembuatan animasi dengan menggunakan software Slide. (c) Pembuatan narasi. (d) Pembuatan video tutorial petunjuk penggunaan tombol navigasi menggunakan Camtasia. (e) Pengeditan tahap akhir. (f) Penggunaan flowchart dengan model Drill and Practice. (g) Menyajikan pola dasar rancangan pembelajaran. (h) Menyajikan prototype pembelajaran. (i) Menyajikan storyboard pembelajaran IPA. Perolehan belajar keterampilan intelektual siswa ditunjukkan dengan perilaku belajar siswa yang menggunakan multimedia pembelajaran yang dibuat dalam bentuk Slide Show dan Camtasia. Dalam mencapai keterampilan intelektual berupa diskriminasi, konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan dan Pemecahan masalah dengan dilakukannya roses pembelajaran saat ini diharapkan dapat menjadi sebuah kecakapan bagi siswa untuk memecahkan masalah sebagai kebutuhan sehingga dapat membentuk life skill bagi kehidupannya kelak dimasa depan. Saran Berdasarkan pengalaman dalam perjalanan melakukan penelitian dan pengembangan multimedia pembelajaran ilmu pengetahuan alam, peneliti menyarankan. Untuk prosedur pengembangan minimal seperti peneliti gunakan saat sekarang dengan mendesain pola rancangan pembelajaran dan desain pesan dengan rumusan kompetensi; standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kecakapan prasyarat dan preskrepsi sebagai komponen esensiil sebagai roh/jiwa dari teknologi pembelajaran yang meliputi : tujuan, sub tujua, tugas belajar (learning Task), menganalisis perolehan belajar, isi belajar yang teridiri dari level dan jenis pengetahuan, kemudian model desain pesan yang terdiri dari elaborasi dengan pola konkrit ke abstrak, abstrak ke ke konkrit, general ke detail, sederhana ke kompleks dengan melakukan kegiatan evaluasi yaitu dengan menyatukan kegiatan belajar secara terus-menerus berulang-ulang sampai tuntas. Penggunaan CD Multimedia pembelajaran IPA ini dapat dijadikan sebagai alternatif proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV sekolah dasar. DAFTAR RUJUKAN Atwi Suparman, 2012, Desain Instruksi Modern: Jakarta, Erlangga. Azhar Arsyad, 2012, Media Pembelajaran: Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. Benny A. Pribadi dan Hanafi, 2007, Aplikasi Konstruktivistik pada Bahan ajar Sistem Pendidikan Jarak Jauh, Jakarta, Jurnal Teknologi Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan PPs UNJ. 11 Barbara B. Seeland Rita Richie, 1994, Teknologi Pembelajaran Definisi dan Kawasannya, Universita Negeri Jakarta. Charles M. Reigeluth, 1983, Instructional Design Theories And Models: London, Lawlrence Erlbaum Associates Publishers. Daryanto, 2010, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran, Yogyakarta, Gava Media. Fatah Syukur, 2008, Teknologi Pendidikan, Semarang, RaSAIL Media Group. Martinis Yamin, 2012, Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik: Jakarta, Referensi. Noehi Nasution, 2007, Pendidikan IPA DI SD, Jakarta, Universitas Terbuka. Norman K.Denzin and Yvonna S.Lincoln, 2009, Handbook Qualitative Reseach, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Rayandra Asyhar, 2011, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada (GP) Press Jakarta. Richard E. Mayer, 2009, Multi Media Learning, Jakarta: Pustaka Pelajar. Rusman dkk, 2012, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. Robert M. Gagne, 1985, The Conditions of Learning and Theory of Instruction, New York, Robert Woodbury. Sutini Ibrahim, 2011, Belajar Pengajaran dan Pembelajaran (konsep dan Implementasi), Pontianak, Fahruna Bahagia Press. Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif R&D, Bandung: Alfabeta. Sharon E.Smaldino dkk, 2011, Instructional Technology & Media For Learningteknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar, Jakarta, Kencana Prenada Media Group. Sukiman, 2012, Pengembangan Media Pembelajaran: SlemanYogyakarta, PT. Pustaka Insani Madani Suratina Cunong, 2011, Southeast Asia Journal On Open and Distance Learning Blog As The Media in Teaching Learning Proccess, Jakarta, SEAMEO SEAMOLEC. Walter R. Borg, Meredith D.Gall, Joyce P.Gall, 2003, Educational Reseach An Introduction, America, Pearson Education. Winarno dkk, 2009, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, Genius Prima Media. Wina Sanjaya, 2012, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran: Jakarta, Kencana Predana Media Group. Yusufhadi Miarso, 2011, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta, Prenada Media Group. 12