1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Eksistensi lembaga keuangan khususnya sektor perbankan menempati
posisi sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi
di sektor riil dengan pemilik dana. Dengan demikian, fungsi utama sektor
perbankan dalam infrastruktur makro ekonomi memang diarahkan dalam konteks
bagaimana menjadikan uang efektif untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi
(how to make money effective and efficient to increase economic value).
tersedianya sumber dana untuk dunia usaha dan didukung oleh kemudahan
investasi mendorong ekspansi usaha khususnya oleh kelompok-kelompok
berskala besar. Dampaknya permintaan kredit/pembiayaan terus meningkat
khususnya untuk sektor perindustrian, perdagangan, dan jasa-jasa.(Muhammad,
2002:2)
Berkembangnya bank-bank syariah di Negara Islam berpengaruh ke
Indonesia. Pada awal periode 1980-an,diskusi mengenai bank syariah sebagai
pilar ekonomi mulai dilakukan. Para tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut
adalah Karnaen A. Perwataatmaja, M.Dawam Raharjo, A.M.Saefudin, M.Amien
Aziz, dan lain-lain. Beberapa uji coba pada skala yang relatif terbatas telah
diwujudkan. Diantaranya adalah Baitut Tanwil-Salman, Bandung, yang sempat
Faktor Yang Mempengaruhi …, Slamet Suwaryo, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
2
tumbuh mengesankan. Akan tetapi, prakarsa lebih khusus untuk mendirikan bank
Islam di Indonesia baru dilakukan pada tahun 1990. Majelis Ulama Indonesia
(MUI) pada tanggal 18-20 menyelenggarakan lokakarya bunga bank dan
perbankan di Cisarua,Bogor,Jawa barat. Hasil lokakarya tersebut dibahas pada
musyawarah nasional IV MUI yang berlangsung di hotel sahid jaya Jakarta, 2225 agustus 1990. Berdasarkan amanat munas IV MUI, dibentuk kelompok kerja
untuk mendirikan Bank Islam di Indonesia.(Syafi‟i, 2011:25)
Setelah keluarnya undang-undang perbankan yakni UU No. 7 tahun 1992
(diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998) tentang perbankan, bahwa perbankan di
indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu bank umum dan Bank Pengkreditan Rakyat.
kedua bank tersebut melaksanakan kegiatannya secara konvensional atau syariah.
Hal ini berarti Indonesia menganut sistem perbankan ganda (dual banking
system). Sejak saat itu bank syariah mulai tumbuh pesat di Indonesia dalam
bentuk bank umum atau unit usaha syariah.
Perkembangan Bank syariah di Indonesia di awali dengan di dirikannya
Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991 dan baru beroperasi pada
tahun 1992, kemudian setelah itu terutama di awal tahun 2010-an bermunculan
bank-bank syariah di indonesia. hal ini dapat di lihat dari jumlah Bank Umum
Syariah (BUS) yang awalnya pada tahun 1992 hanya Bank Muamalat Indonesia
sekarang pada awal tahun 2010 jumlah BUS di Indonesia ada 8 BUS dan
berkembang pesat pula Unit Usaha Syariah (UUS).(Syafi‟i, 2011:29)
Faktor Yang Mempengaruhi …, Slamet Suwaryo, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
3
Saat ini masih jelas bahwa banyak masyarakat indonesia yang hanya
mengetahui bahwa jenis kehalalan saja yang mengisyaratkan untuk beralih ke
dalam perbankan syariah adanya fenomena ini jelas direspon oleh praktisi
perbankan syariah yang tidak hanya mementingkan kehalalan tetapi juga
kemaslahatan bagi seluruh umat manusia.
Pada dasarnya aktivitas bank Syariah tidaklah jauh berbeda dengan bank
konvensional. Dalam beberapa hal, bank konvensional dan bank Syariah
memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme
transfer, teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh
pembiayaan seperti KTP,NPWP, proposal,laporan keuangan,dan sebagainya.
Akan tetapi, terdapat banyak perbedaan yang mendasar diantara keduanya.
Perbedaan itu menyangkut aspek legal,struktur organisasi,usaha yang dibiayai,
dan lingkungan kerja. Perbedaannya selain terletak pada orientasi konsep juga
terletak pada konsep dasar operasionalnya yang berdasarkan pada ketentuanketentuan dalam Islam. Sebagaimana bank konvensional bank syariah juga
mempunyai fungsi perantara intermediary, yaitu menjembatanikepentingan orang
yang membutuhkan dana dengan yang memiliki kelebihan dana. Selain itu, bank
Islam juga mempunyai fungsi amanah sehingga berkewajiban menjaga dan
bertanggung jawab atas keamanan dana yang disimpan dan siap apabila dana
tersebut ditarik kembali oleh nasabah sesuai perjanjian.
Ciri khas sistem produk tabungan yang penting di perbankan syariah saat
ini adalah harus tidak adanya unsur riba baik dalam bentuk berwujud maupun
Faktor Yang Mempengaruhi …, Slamet Suwaryo, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
4
tidak terwujud agar ciri khas informasi yang diberikan kepada konsumen tetap
terjaga. Untuk itu, menciptakan dan mempertahankan kesetian sudah menjadi
kewajiban dan tugas bagi strategi pelayanan jasa pada setiap perusahaan.
Konsumen yang loyal terhadap perusahaan dapat memberikan keuntungan yang
berarti bagi masa depan perusahaan. Setiap konsumen memiliki pandangan yang
berbeda pada setiap perusahaan. berdasarkan hal ini, kewajiban bagi perusahaan
penyedia jasa menjadi bertambah untuk memahami konsumen dasar mereka.
Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum mengetahui bagaimana
konsep cara kerja produk bank syariah khususnya pada produk tabungan saat ini
maka dari itu, hal dasar bagi bank tersebut terlebih dahulu harus bisa
memasarkan nama merek (brand) produk tabungannya yaitu wadiahagar
masyarakat
dapat
mengenalnya.
Hal
itu
dikerenakan
merek
(brand)
mempresentasikan keseluruhan presepsi terhadap merek dan dibentuk dari
informasi dan pengalaman masa lau terhadap merek itu. Kotler mendefinisikan
citra sebagai jumlah dari gambaran-gambaran, kesan-kesan dan keyakinankeyakinan yang di miliki seseorang terhadap suatu objek. Citra (objek) terhadap
merek berhubungan dengan berupa keyakinan dan prevensi terhadap suatu
merek, hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mempertahankan dan
meningkatkan citradan merek (brand image) yang sudah positif. Merek juga
melaksanakan fungsi
yang berharga bagi perusahaan. Pertama merek
menyederhanakan penanganan atau pnelusuran produk. Merek membantu
mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi. Merek juga menawarkan
Faktor Yang Mempengaruhi …, Slamet Suwaryo, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
5
perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unik produk.
Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga konsumen yang puas dapat
dengan mudah memilih produk kembali. (Kotler dan Keller:2009:259)
Di dalam produk salah satu pada tabungan bank Syariah tersebut, merek
(brand) dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, dan simbol-simbol yang
membedakan sebuah produk atau jasa dari produk pesaing. Namun sebenarnya
merek memiliki cakupan yang lebih luas, karena berbagai karakter yang
ditampilkannya akan mengarah pada sebuah identitas. Oleh karena itu, merek
dapat dikatakan sebagai sekelompok keyakinan yang disodorkan oleh pemasar
sebagai sebuah identitas merek (brandidentity) dan yang diterima oleh konsumen
adalah citra merek(brand image). Untuk itulah bagi suatu perusahaanseperti
Bank syariah hendaknya menyusun konsep yang strategis yang dapat
menyelaraskan turbulensi/keresahan lingkungan bisnis yang sarat akan
persaingan dengan sasaran, strategi, dan program pemasaran. Semua itu dapat
dilakukan oleh suatu bank syariah dengan resegmentation, retargeting, dan
repositioning
memperbaharui
mengacu
pada
pembidikan
pengelompokan
pasar
sasaran
ulang
(target
pasar,
retargeting
market)
sedangkan
repositionng berusaha membentuk citra (image) baru yang jelas, berbeda dan
unggul secara relatif dibanding merek produk tabungan lainnya di dalam
perbankan syariah.
Semakin tinggi tingkat persaingan di dalam produk perbankan, tentu
konsumen semakin di untungkan karena banyaknya pilihan produk atau jasa
Faktor Yang Mempengaruhi …, Slamet Suwaryo, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
6
yang ada. Oleh karena itu konsumen semakin kritis terhadap kualitas dari produk
dan jasa yang ditawarkan perusahaan dan semakin banyak punya pilihan untuk
memilih salah satu produk yang ditawarkan. Tidak hanya kualitas yang
dipentingkan oleh konsumen yang srmakin kritis pada saat ini, melainkan juga
kecepatan respon dan layanan yang diberikan oleh produsen sehingga dapat
menjadi daya tarik bagi konsumen dalam memilih produk yang ditawarkan.
Dari tingkat persaingan produk didalam perbankan, maka akan
teridentifikasi oleh pihak perbankan produk manakah yang lebih diminati oleh
nasabah, dari identifikasi ini maka akan ditemukan kekurangan dan kelebihan
suatu produk yang ditawarkan, selain itu juga akan ditemukan hal-hal lain yang
menyebabkan suatu produk lebih dominan dari pada produk lain.
Pada kesempatan ini penulis melakukan penelitian di Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) Khasanah Ummat Purwokerto. lokasi ini peneliti pilih
karena di dalam BPRS Khasanah Ummat terdapat produk tabungan wadiah dan
produk tabungan tersebut lebih dominan dibandingkan dengan produk tabungan
lainnya. hal ini diketahi peneliti dari hasil wawancara pribadi dengan Direktur
BPRS Khasanah Ummat yang menyatakan bahwa jumlah nasabah penabung
pengguna produk tabungan wadiah
di BPRS khasanah ummat lebih
banyak/dominan dari pada produk tabungan lainnya. (Dedi Purwinto, Direktur
BPRS khasanah ummat, 5-12-2015)
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
mengadakan
penelitian
yang
berjudul
“Faktor
yang
mempengaruhi
Faktor Yang Mempengaruhi …, Slamet Suwaryo, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
7
keputusannasabah dalam menggunakan produk tabungan Wadiah di Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Khasanah Ummat Purwokerto”.
B.
Perumusan Masalah
1. Bagaimana mekanisme produk tabungan wadiah di Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) Khasanah Ummat.
2. Apa kekurangan dan kelebihan produk tabungan wadiah di Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Khasanah Ummat.
3. Faktor yang mempengaruhikeputusan nasabah dalam menggunakan produk
tabungan wadiahdi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Khasanah
Ummat.
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang menjadi fokus untuk diteliti pada faktor yang
mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan
wadiahdi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Khasanah Ummat adalah
faktor pengalaman belajar, faktor sikap dan keyakinan, faktor produk, faktor
harga dan faktor promosi.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui bagaimana mekanisme produk tabungan wadiah di
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Khasanah Ummat.
2) Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan produk tabungan wadiahdi
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Khasanah Ummat.
Faktor Yang Mempengaruhi …, Slamet Suwaryo, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
8
3) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam
menggunakan produk tabungan wadiah.
E. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan praktis
a. Untuk memberikan penjelasan secara rinci kepada seluruh masyarakat agar
lebih mengetahui bagaimana mekanisme produk tabungan wadiah yad
dhamanah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Khasanah Ummat.
b. Agar masyarakat mengetahui kekurangan dan kelebihan produk tabungan
wadiah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Khasanah Ummat.
c. Memberikan
informasi
tambahan
pada
masyarakat
dalam
mempertimbangkan produk tabungan yang ada pada pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah Khasanah Ummat
2. Kegunaan bagi perusahaan
Penulis ingin memberikan sumbangan pemikiran dari hasil penelitian
menegenai faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih
produk tabungan Wadiah. sehinggadapat membantu Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) Khasanah Ummatuntuk memaksimalkan kinerjanya khususnya
dalam bidang pelayanan dan pemasaran.
3. Manfaat akademis
Adapaun kegunaan akademis dari penelitian ini yaitu satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada universitas muhammadiyah purwokerto.
Faktor Yang Mempengaruhi …, Slamet Suwaryo, Fakultas Agama Islam UMP, 2015
Download