PELUANG BUDIDAYA LADA DALAM MENINGKATKAN PENGHASILAN MASYARAKAT SULAWESI TENGGARA DENGAN TEKNOLOGI “OCTABACTER” Distributor: Emir Dyfan T. Petrab, SH., MH. HP/. 085241807777 A. PENDAHULUAN Tanaman lada merupakan salah satu komoditas ekspor tradisional andalan yang diperoleh dari buah lada. Meskipun tanaman ini bukan berasal dari Indonesia, namun keberadaannya sangat penting dalam menunjang perdagangan luar negeri. Tentu kita masih ingat apa motivasi para penjajah dari negara Eropa yang malakukan perjalanan jauh guna mencari bahan rempah-rempah tersebut. Hal itu telah membuktikan betapa pentingnya peran lada dalam perekonomian. Lada sangat dibutuhkan terutama sebagai produk rempah-rempah, maupun bahan baku industri produk lain. Saat ini negara pengekspor terbesar biji lada adalah negara Vietnam. Sementara Indonesia berada di urutan kedua dan urutan ke tiga Kamboja. Kenapa kita tidak bisa menjadi yang nomor satu? Karena jumlah produksi kita juga masih terbatas. Kebutuhan lada dunia yang mencapai 70 ribu ton per tahun, belum bisa terpenuhi karena aneka faktor. Oleh sebab itu, diperlukan komitmen pemerintah daerah dan kelompok tani agar bisa menyuplai lada dalam jumlah besar. Pemerintah diharapkan memprioritaskan pengembangan lada ketimbang kelapa sawit. Ketersediaan bibit unggul dan pelatihan teknis penanaman dibutuhkan masyarakat petani. B. TEKNIK BUDIDAYA LADA (Panen 3-4 kg)/ Pohon 1. Syarat Pertumbuhan 1.1. Iklim - Curah hujan 2.000-3.000 mm/th. - Cukup sinar matahari (8 - 10 jam sehari). - Suhu udara 20ºC – 34º C - Kelembaban udara 50% – 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% – 80% RH. Page1of15 - Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang. 1.2. Media Tanam - Tingkat kesuburan minimal 4,0 - Kaya dengan bahan organik - Tidak tergenang atau terlalu kering - PH 5,5 – 7,0 - Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol. - Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m. - Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300 dari permukaan laut - Ketinggian tempat 300-1.100 m dari permukaan laut. Page2of15 C. PETUNJUK BUDIDAYA LADA RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS PUPUK ORGANIK HAYATI CAIR OCTABACTER 1. Pembibitan Pembibitan terjamin kemurnian jenis bibitnya berasal dari pohon induk yang sehat bebas dari hama dan penyakit. Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan 3 tahun. Adapun kebutuhan bibit perhektar kurang lebih membutuhkan sekitar 1.600 bibit, (Jarak tanam 2,5 mete) dengan tiang tajar (Panjat) dengan menggunakan Gamal, jati, atau kapuk. Dapat juga menggunakan tiang tajar (Mati). - CARA PEMBIBITAN LADA STEK PENDEK (1 buku/ruas berdaun tunggal). Sebagai bahan tanam/bibit merica, adalah menggunakan. Bahan stek satu ruas diambil dari sulur panjat yang berakar lekat sudah berkayu dari tanaman induk yang sehat ( bebas hama dan penyakit). Gambar: Sungkup dengan ketinggian kurang lebih 1 meter Page3of15 Bibit siap tanam Urutan Cara Pembuatan bibit lada berkuualitas tinggi. - Siapkan polibag/kantong plastik berisi ,tanah: pupuk kandang/bokashi: pasir dengan perbandingan, 2:1:1, dibiarkan sampai tumbuh rumput hlus (tanda siap ditanammi). - Ambil stek dari pohon induk yang sehat (tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda), stek yang diambil dari sulur panjat produktif sebamuak 5 s/d 7 ruas. - Bibit/Sulur panjat (5 s/d 7 ruas) dipotong-potong 1 (satu) buku/ruas berdaun tunggal, dan potongan stek direndam dalam air gula (1-2%) atau 1 sendok makan gula pasir untuk 5 lter air, selama 1 jam. - Bersihkan rumput polibag lalu disiram untuk mempermuda penancapan stek - Tanam stek satu ruas pada polibag dengan daun satu arah. - Sungkup dengan plastik sampai bertunas. - Jika bibit lada dalam sungkup sudah bertunas, maka sungkup sudah bisa dibuka setiap pagi kurang lebih 1 jam. - Apabila stek pendek sudah tumbuh 2-3 daun, ditancapkan bambu/lidi, dan hasil stek diikatkan pada tongkat bambu tesebut. - Hasil stek pendek siap tanam apabila telah tumbuh menjadi 5-7 buku/ruas (Umur 3 s/d 4 bulan). Page4of15 2. Penanaman - Siapkan tang tajar (Kayu mati atau kayu hidup) - Buat lubang 30 x 30 cm dengan kedalaman 25 cm - Lakukan penanaman dengan cara: a. Buka polibag terlebih dahulu dari biibit lada yang telah siap tanam b. Berikan pupuk kompos secukupnya c. Masukkan di lubang dengan cara miring ke arah tiang tajar d. Ikat sulur pada kayu (tiang) tajar e. Beri pupuk kandang secukupnya f. Siram secukupnya g. Berikan Mosa (daun) alang-alang sebagai pelindung 3. Pengendalian Hama Pengendalian Hama dan Penyakit. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis) Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. Page5of15 a. Pengendalian: memotong cabang batang; penyemprotan dengan OCTABACTER PANIK OCTABACTER BEAUVERIA. Hama bunga Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendalian: penyemprotan OCTABACTER PANIK OCTABACTER BEAUVERIA, serta dapat juga dilakukan pemotongan pada tandan bunga. Hama buah Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan buah. Gunakan OCTABACTER PANIK dan OCTABACTER BEAUVERIA. b. Penyakit Penyakit busuk pangkal batang (BPP) Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan : penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian OCTABACTER PANIK, OCTABACTER POC dan OCTABACTER DECOMPOSER sebelum dan sesudah tanam. c. Penyakit kuning Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis. Gejala: Menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian, cara mengatasinya dengan menggunakan OCTABACTER PANIK (11 Tutup Btol) + OCTABACTER TRICODERMA (9 tutup botol) + campur air bersih 16 liter ( satu tangki 16), lalu diamkan selama 3-5 menit, semprotkan batang dan sekeliling sekitar batang (30 cm). 4. Pembersihan dan Pemangkasan Pemeliharaan Bersihkan kebun dari rumput-rumput yang mengganggu. Pangkaslah pohonpohon yang menjalar keatas, pada saat musim hujan dengan pemangkasan berat dan pada Page6of15 musim kering dengan pemangkasan ringan. Ikat tanaman pada tiang-tiang pemanjat agar tanaman melekat pada tiang sebelum akar perekat menjadi kuat. Yang diikat hanya pada cabang yang tumbuh keatas sedangkan cabang-cabang samping tidak perlu. Buanglah tangkai-tangkai pada pangkal pohon yang menutup tanah. a. Pemangkasan. Tujuan : Untuk memperoleh cabang samping (cabang buah) yang lebih banyak. Dan Untuk mendapatkan pohon yang lebih rimbun. Cara pemangkasan : a. Penyiangan Penyiangan gulma/rumput dilakukan secara terbatas. Penyiangan hanya dilakukan di sekeliling tanaman lada (radius ± 60 cm) pemberian mulsa daun atau rumput dapat dilakukan di sekeliling tanaman lada dengan tujuan menekan pertumbuhan gulma/rumput. b. Pemangkasan Tajar Pemangkasan Tajar dilakukan setidaknya 3-5 kali per tahun, minima 2 kali setahun (Akhir musim hujan pangkas ringan dan awal musim hujan pangkas berat), dengan tujuan: Memberikan ruang pada tanaman lada mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Cara Pemangkasan Tian Tajar: Lakukan pemangkasan dengan menggunakan gergaji agar ujung yang dipangkas tidak pecah. Jika pecah memungkinkan akan terjadi tumbuhnya jamur yang berakibat pada pertumbuhan tanaman lada. c. Pemangkasan Salur Pemangkasan dlaksanakan pada ruas-ruas yang tidak terdapat tangkai-tangkai samping. Apabila tanaman sudah mempunyai 8 atau 9 ruas maka wajib dipotong pada ketinggian 25 hingga 30 cm dari tanah. Tunas yang tumbuh dari batang stek utama harus dipangkas pula dan pangkasannya bisa dijadikan sebagai bahan stek. Sulur-sulur yang kemudian tumbuh diikatkan ketiang pemanjat dan bila sudah lebih dari 10 ruas dipangkas tinggal 3 hingga 4 ruas dari pangkasan pertama. Pemangkasan dilakukan terus hingga sulur mencapai hingga ujung tiang pemanjat. Selain itu juga pemangkasan sulur juga meliputi sulur gantung dan sulur tanah/cacing. Kedua sulur tersebut merupakan sulur panjat tapi karena tidak melekat pada tajar maka berubah menjadi sulur gantung atau sulur cacing yang tidak dapat menghasilkan buah. Jadi kedua sulur tersebut hanya dibuang/diapngkas secara rutin. Page7of15 5. Pemupukan Pupuk Organik Cair: - PUPUK COR OCTABACTER Inin merupakan pupuk dasar yang membantu perbaikan kualitas lahan, dan membantu pertumbuhan lada. Cara aplikasinya: Campurkan 1 ltr PUPUK COR OCTABACTER dengan 30 ltr air dan menambahkan Pupuk Mutiara sebanyak 5 – 10 sendok makan, hasil campuran, diamkan selama 5 menit, lalu disiramkan kengelilingi batang lada sebanyak 1-2 ltr/pohon. Untuk aplikasi awal lakukan satu kali dalam 7-10 hari (3 kali sebulan), untuk selanjutnya sesuai dengan kebutuhan (1 kali/bulan atau 2 kali/3 bulan) - PUPUK OKTABAKTER (semprotan kabut) CARA APLIKASI PRODUK OCTABACTER PADA TANAMAN LADA a. OCTABACTER DECOMPOSER Pupuk pembenah tanah untuk, Penggemburan tanah, Menyuburkan tanah, Mengefektifkan pupuk lainnya, Aktivator pembuatan kompos padat Cara aplikasi: Campurkan 10 ml (1 tutup)/1 ltr air (10 tutup botol) sesuai kebutuhan Semprot kocor pada lahan Atau gunakan pupuk Octabacter COR. Kebutuhan 3 ltr / ha b. OCTABACTER POC Pupuk organik cair untuk Pemacu pertumbuhan daun, batang dan buah, Meningkatkan produktifitas tanaman Cara aplikasi: Campurkan 10 ml/1 ltr air sesuai kebutuhan, Semprot kabut pada daun dan batang lakukan 1 kali sebulan. Kebutuhan 4 ltr/ha c. OCTABACTER PANIK Page8of15 Penghalau hama organik , Mengusir hama, Menekan bacteri patogen pada tanah Semprotkan pada seluruh tanaman daun dan batang, Semprot lahan Semprot kabut pada daun dan batang lakukan 1 kali sebulan. Cara Aplikasi: Campurkan 8 ml/1 ltr air sesuai kebutuhan Dapat dilakukan bersamaan dengan OCTABACTER POC, Semprot kabut pada daun dan batang. Kebutuhan dalam 3 liter/ha d. OCTABACTERTRICHODERMA Mengendalikan penyakit tular tanah, busuk akar, busuk daun, busuk batang, layu fusarium, Cara aplikasi: Campurkan 10 ml/1 ltr air sesuai kebutuhan, Semprot kocor pada tanah/lahan. Kebutuhan 2 ltr/ ha e. OCTABACTER BEAUVERIA Mengendalikan hama serangga, Membunuh serangga melalui spora pada lada, sayuran, pangan, kakao dan tanaman lainnya. Cara Aplikasinya: Campurkan 10 ml/1 ltr air sesuai kebutuhan, Semprotkan kabut pada tanaman yang kena hama serangga. f. OCTABACTER CORYNE Mengendalikan penyakit , Tanaman pangan : Krsek, Blas, BRS, Hortikultura : lada, layu pada sayuran, akar ganda, layu pada pisang Cara Aplikasinya: Campurkan 10 ml/1 ltr air sesuai kebutuhan, Semprotkan pada lahan Page9of15 PUPUK ORGANIK HAYATI CAIR “OCTABACTER” D. PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS Gali (30 x 30 x 20) cm3 , isi pupuk kompos sebanyak 5 – 10 Kg, setiap pohon, lalu tutup dengan tanah. Daun/Jerami dicincang Page10of15 Kotran Ternak (Kambing/Sapi) BAHAN UNTUK PEMBUATAN PUPUK KOMPOS: 1. Siapkan terpal ukuran (6 x 8) meter 2. Siapkan pupuk kandang (Kotoran sapi, kotoran ayam, atau kotoran kambing) 3. Siapkan jerami (dicincang), atau daun kering lainnya seperti ampas daun nilam 4. Abu sekam (sekam padi) dan Dedak 5. Kapur pertanian 6. OCTABACTER DECOMPOSER, PANIK, DAN TRICODERMA Cara Pembuatannya: a. Buka lebar terpal di tempat yg tidak terkena matahari langsung dan terhindar dari hujan. b. Tebar jerami (sudah dicincang) atau ampas daun nilam seluas (2 x 4) meter dengan ketebalan 5-10 cm, c. Taburkan kotoran kambing, atau kotoran sapi, atau kotoran ayam dengan ketebalan 10 cm, d. Taburkan abu sekam dan dedak dengan ketebalan 5 cm, e. Taburkan kotoran ternak dengan ketebalan 5 cm f. Taburkan kapur pertanian secukupnya g. Semprotkan Larutan OCTABACTER: DECOMPOCER (10 tutup botol) + PANIK (5 tutup botol) + TRICODERMA (5 tutup botol), semprotkan secara merata sampai semuanya basah. h. Buat susunan bahan seperti langkah a s/d g sebanyak mungki hingga susunan tersebut mencapai ketinggian 1 mete. i. Tutup rapat terpal hingga udara tdk masuk. Page11of15 j. Biarkan sampai 2 minggu ( 15 – 20 hari) k. Setelah 15 – 20 hari, buka terpal dan lakukan pengadukan hingga betul-betu rata dari semua bahan. Gambar pembuatan pupuk kompos 6. PENGOLAHAN HASIL TANAMAN LADA. Ada dua cara dalam pengolahan hasil lada yaitu berupa lada putih dan lada hitam. Cara mendapatkan lada putih buah lada diperlakukan sebagai berikut: Buah lada yang baru dipanen dimasukkan dalam karung dan kemudian direndam dalam air yang mengalir. Setelah direndam selama 7 hari s/d 10 hari kemudian dibersihka, bijinya dipisahkan dari kulit dan ranting, dengan cara dipijak-pijak, kemudian disaring. Setelah dipisahkan kemudian buah lada direndam kembali dalam air mengalir 1 hingga 2 hari sehingga biji menjadi putih dan bersih. Setelah buah lada bersih kemudian biji lada dijemur hingga kering Page12of15 Cara mendapatkan lada hitam, buah lada diperlakukan sebagai berikut: Buah lada setelah dipanen Iangsung dijemur dipanas matahari selama kira-kira 2 hingga 3 hari.Sambil menjemur buah lada dipisahkan dari ranting-rantingya. Kemudian diayak hingga bersih. PEDOMAN SINGKAT PENGAPLIKASIAN PUPUK ORGANIK HAYATI OCTABATER UNTUK TANAMAN LADA 1. Untuk Memacu Pertumbuhan gunakan pupuk COR DENGAN KOMPOSISI: - 1 Liter Pupuk Cor + 30 Liter air + 5 – 10 sendok Pupuk Mutiara - Lakukan penyiraman di sekitar pohon sebanyak 1 – 2 liter per pohon - Ulangi perlakuannya setiap7- 10 hari sebanyak 3 kali dalam sebulan - Untuk perlakuan selanjutnya cukup 1 kali satu bulan atau 2 kali dalam tiga bulan (sesuai kebutuhan) Cara Aplikasi Pupuk COROCTABACTER 2. Untuk merangsang keluarnya bunga/buah gunakan pupuk OCTABATER dengan komposisi: - Decomposer 5 tutup botol + POC 11 tutup botol + Air 16 liter - Aduk secara merata dan diamkan selama 5 menit - Semprot kabut ke seluruh tanaman (dari batang sampai ke ujung daun) - Semprot basah sekitar tanaman (Tanah sekitar tanaman) 3. Untuk menjaga agar bunga dan buah tidak rontok gunakan Pupuk OCTABAKTER dengan kmpsisi sebagai berikut: - POC 4 tutup botol + PANIK 4 tutup botol + TRICHODERMA 9 tutup botol + Air 16 liter - Semprot kabut keseluruh tanaman Page13of15 - Lakukan sore hari (jam 3 sore) PEDOMAN SINGKAT PEMUPUKAN TANAMAN LADA (APLIKASI) 1. PENGGUNAAN PUPUK COR a. 1 liter Pupuk COR + 30 Liter Air + 5-10 sendok makan pupuk NPK Mutiara b. Dicampur dan diaduk merata c. Biarkan 3-4 menit lalu siramkan di keliling pohon d. Lakukan sekali 10 hari untuk bulan pertama 2. PENYEMPROTAN UNTUK PEMELIHARAA DAN PERBAIKAN KESEHATAN TANAMAN LADA a. POC (2 tutup botol) + Decompocer (2 tutup boto) + Panik, Trico, dan Coryne masing-masing (5 tutup botol). b. Campurkan semua dengan air 16 Liter c. Diamkan 3-5 menit, lalu semprotkan kabut di seluruh tanaman mulai dari batang sampai pucuk daun d. Cara penyemprotan dengan kabut. e. Lakukan sekali 15 hari untuk bulan pertama f. Penyemprotan dilakukan 3 hari sebelum guna kanpupuk COR OCTABACTER 3. PENYEMPROTAN UNTUK PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KUALITAS BUAH, DAUN DAN BATANG TANAMAN LADA g. POC (5 tutup botol) + Decompocer (5 tutup boto) + Panik, Trico, dan Coryne masing-masing (2 tutup botol). h. Campurkan semua dengan air 16 Liter i. Diamkan 3-5 menit, lalu semprotkan kabut di seluruh tanaman mulai dari batang sampai pucuk daun j. Cara penyemprotan dengan kabut. k. Lakukan sekali 15 hari untuk bulan pertama l. Penyemprotan dilakukan 3 hari sebelum guna kanpupuk COR OCTABACTER Page14of15 7. Pengawasan Tanaman Lada Secara Berkala Monitoring kebun harus dilakukan secara berkala apabila terlihat ada gejala serangan hama atau penyakit maka segara lakukan pengendalian misalnya membuang atau memusnahkan bagian tanaman yang terserang dan alat pertanian yang dipakai harus dibersihkan dulu apabila akan dipakai untuk tanaman lada yang lain. Page15of15