PSIKODRAMA UNTUK MENINGKATKAN ADVERSITY INTELLIGENCE PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 JURNAL OLEH ANNISA FADLIA ZAEN K3110008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 PSIKODRAMA UNTUK MENINGKATKAN ADVERSITY INTELLIGENCE PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 Annisa Fadlia Zaen, Salmah Lilik, dan Sri Wiyanti Program Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Unversitas Sebelas Maret ABSTRAK Annisa Fadlia Zaen. PSYCHODRAMA TO IMPROVE ADVERSITY INTELLIGENCE OF THE ELEVENTH GRADERS OF MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGANYAR OF THE ACADEMIC YEAR 2014/2015. Skripsi, Surakarta. The Faculty Of Teacher Training And Education, Sebelas Maret University Surakarta.January. 2015. Adversity intelligence is an ability of dealing with life difficulties, new challenges, and problems encountered so that an individual can achieve success. For the students having low adversity intelligence, an attempt was taken to improve it using group guiding with psychodrama technique. This research aimed to study the effectiveness of psychodrama in improving adversity intelligence in the eleventh graders of Madrasah Aliyah Negeri (Public Islam Senior High School) Karanganyar. This research was an experimental research with quasi-experiment and non-equivalent pretest-posttest control group designs. The subject of research was the students of Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar. They included 30 students: 15 in experiment and 15 in control groups. The technique of selecting subject used was adversity intelligence questionnaire organized referring to the aspects suggested by Stoltz (2003) encompassing control, ownership, reach, and endurance. The training to improve adversity intelligence employed psychodrama in three repetitions. The data analysis was conducted using non-parametric statistic technique with Wilcoxon and U Man Whitney tests with SPSS 16 help. From the result of research, it could be found that Z statistic value was 4.184 higher than Ztable of 1.96 at significance value of 0.000. It indicated that psychodrama was effective to improve adversity intelligence in the eleventh graders of Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar. Keywords: Adversity Intelligence, Psychodrama, Madrasah Aliyah. 2 mampu bertahan menghadapi serta PENDAHULUAN kemampuan Madrasah merupakan formal lembaga setara Menegah beberapa adalah yang pendidikan Sekolah (SMA) mata (MA) pendidikan dengan Atas membedakan berbeda Aliyah yang terdapat pelajaran yang termasuk dalam agama islam yaitu, Alquran dan Hadits, Islam, dan Bahasa Arab. Hal tersebut mengakibatkan tingkat kesulitan yang dialami peserta didik dibidang akademik meningkat sehingga beban tugas yang lebih banyak dan tanggung jawab terhadap akademik direspon peserta didik sebagai kesulitan yang dapat meluruhkan ketangguhannya dalam mengatasi kesulitan”. “Adveristy intelligence adalah variable yang menentukan seseorang tetap menaruh harapan dan terus memegang kendali dalam situasi yang sulit” (Stolzt, 2000:39). Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa adversity merupakan intelligence kecerdasan seseorang untuk mengambil keputusan dalam Aqidah dan Akhlaq, Fiqih, Sejarah Kebudayaan untuk menghadapi tantangan. Menghadapi kesulitan dan tantangan dalam pembelajaran, peserta didik perlu mempunyai sebuah keyakinan yang membuatnya selalu optimis dan tangguh dalam menghadapi kesulitan yang menimpanya yaitu adversity intelligence. Stoltz (2000:8) mengartikan adversity intelligence sebagai “… bertindak, sehingga mampu bertahan dan berusaha mengatasi kesulitan, kemudian akan mendorongnya untuk berusaha mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Stolzt (2000) menjelaskan bahwa adversity intelligence merupakan faktor yang menentukan sikap, kemampuan dan kinerja dalam menghadapi kesulitan sebagai upaya keberhasilan. memperoleh Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa keyakinan individu mampu menghadapi rintangan dan kesulitan dalam hidup dan merupakan faktor yang akan menentukan sukses atau gagal seorang individu dalam menjalani kehidupan. Kesuksesan dipengaruhi oleh cara individu merepon dan 3 menjelaskan (2000:1) adversity kesulitan. Stoltz menyebutkan “Your intelligence determines Fenomena yang ada dilapangan sebagian dari peserta didik di MAN Karanganyar how you respond to difficulties in the mempunyai tingkat adversity deepest and most automatic recesses intelligence rendah. Informasi of your brain and every cell of your tersebut diperoleh dari wawancara body”. salah satu guru yang mengajar di Pendapat diartikan tersebut bahwa dapat adversity sekolah tersebut. Data yang peserta didik MAN intelligence secara otomatis akan diperoleh, mempengaruhi fungsi otak dan sel Karanganyar sebagian mempunyai tubuh dalam merespon kesulitan. sikap Adversity diberikan intelligence dapat menolak tantangan oleh guru, mudah menentukan cara-cara yang perlu menyerah, dikembangkan peserta didik dalam berprestasi merespon kesulitan. Semakin tinggi mengerjakan tingkat adversity intelligence peserta kesulitannya tinggi, mengeluh setiap didik akan semakin berfariasi cara- diberikan pekerjaan rumah, dan lebih cara dalam memilih mengkopi hasil pekerjaan menghadapi kesulitan-kesulitan yang teman dibanding harus mengerjakan dihadapi baik dalam karir, pribadi, sendiri. Untuk tugas yang diberikan akademik, sosial. di sekolah pada umumnya berupa yang tugas dari LKS dan penugasan intelligence kelompok, namun antusias peserta yang Sebaliknya memiliki digunakan maupun peserta adversity didik memiliki yang rendah, tugas tidak yang mau kadar rendah, maka dengan mudah akan didik menyerah, berhenti tergolong rendah. Menurut penuturan pada kesulitan sebelum melakukan dari salah satu guru yang mengajar upaya-upaya yang berarti. Dapat disekolah tersebut, peserta didik diambil kesimpulan bahwa adversity menyepelekan tugas yang diberikan intelligence berperan banyak pada guru, tidak jarang ketika diberikan kesuksesan tugas untuk mengarang peserta didik menghindari, peserta didik dalam mencapai keberhasilan studi nya. tidak dalam motivasi mengerjakannya mengumpulkan atau 4 mengumpulkan hasil menyontek dari Nindya Damayanti internet. Kenyataan tersebut akan (2012:45) merugikan peserta didik apabila di psikodrama adalah upaya pemecahan biarkan terlalu lama, antara lain masalah melalui drama, Pendapat semakin tersebut apatis terhadap menyebutkan dapat dimaknai peserta kelas, masalah dan mengalami kesulitan mencari pelarian yang bahwa pembelajaran, akhirnya tidak naik bahkan didik bahwa mempunyai dengan meminum-minuman memerankan beralkohol, merokok, peran agar peserta didik mampu dan sebuah permainan mengkonsumsi narkoba untuk itu di mengeksplorasi perlukan motivasi yang mendorong berguna peserta didik meningkatkan adversity masalahnya. Yustinus intelligence. Oleh karena itu, sekolah (2006:564) berpendapat sebagai lembaga pendidikan formal dengan mendramatisasikan konflik- harus mampu membantu mengatasi konflik batinnya, peserta didik yang permasalahan dan hambatan yang mempunyai masalah dapat merasa peserta didik alami. sedikit Bimbingan dan konseling perilaku untuk lega yang menyelesaikan dan Semium bahwa memperoleh pemahaman baru yang memberinya merupakan program yang disediakan kesanggupan sekolah membantu peranannya dalam kehidupan nyata. permasalahan yang dialami peserta Teknik psikodrama dapat digunakan didik. Bimbingan dan konseling untuk merubah keyakinan dan dapat memiliki digunakan seluruhnya membantu untuk tujuh layanan ditujukan peserta didik, yang untuk sebagai mengubah pelatihan untuk psikologis bagi peserta didik melalui salah dramatisasi konflik-konflik batin satunya adalah layanan bimbingan melalui peran aktif dalam drama baik kelompok. Salah satu teknik yang sebagai pelaku utama atau sebagai dapat digunakan yang sesuai dengan pemberi masukan sehingga peserta tujuan dan kebutuhan penelitian ini didik adalah dengan teknik psikodrama. pemecahan dapat menemukan masalah yang upaya tepat dalam membentuk perilaku baru 5 yang lebih positif dikehidupan nyata. remaja dalam menghadapi kesulitan Pengungkapan atau perasaan yang masalah yang dihadapi menjadi ganjalan peserta didik akan dikehidupannya. menjadikan didik berkembangnya sikap konformitas membangun kembali perasaan dan pada remaja, pendapat, dan masukan pemikiran yang lebih positif. yang diberikan oleh teman sebaya peserta Psikodrama cocok Sesuai dengan dalam kelompok psikodrama akan digunakan untuk peserta didik usia diterima remaja yang cenderung mengikuti sukarela sehingga peserta didik dapat keinginan, mengubah perilakunya menjadi lebih kebiasaan opini, dan pendapat, keinginan teman peserta didik secara baik. sebaya. Moreno (dalam Cossa, Mario Psikodrama diharapkan A dalam Gershoni, Jacob 2003:136) tepat untuk meningkatkan adversity menyebutkan intelligence karena dengan bermain Adolescence is a time of experimentation with many behaviors and psychodrama provides the opportunity to experiment safely, the group nature of psychodrama provides an important peer element, and the specialized form of psychodramatic enactment known as role training especially important for teens in practicing needed social skill. Pendapat tersebut dapat dimaknai peran dalam psikodrama peserta bahwa menyediakan penelitian eksperimen dengan judul kesempatan kepada remaja dalam “Psikodrama untuk Meningkatkan sebuah kelompok teman sebaya yang Adversity Intelligence pada Peserta merupakan pelatihan peran yang Didik Kelas XI MAN Karanganyar”. aman psikodrama bagi mengekspresikan dan remaja untuk emosi, perilaku mempraktikan didik selain perasaaan mengekspresikan dan mengganjal, fikiran tetapi yang juga merencanakan dan berlatih untuk menghadapi situasi buruk atau kesulitan yang akan terjadi. Berdasarkan tersebut maka perlu fenomena di adakan ketrampilan- ketrampilan sosial yang dibutuhkan 6 kelas XI MAN Karanganyar tahun METODE PENELITIAN Penelitian psikodrama dengan untuk judul meningkatkan pelajaran 2014/2015. pengumpulan data yang digunakan adversity intelligence dilaksanakan adalah di intelligence. Madrasah Karanganyar Aliyah Negeri dengan waktu Teknik angket tentang adversity PEMBAHASAN penelitian pada semester ganjil tahun Hasil ajaran 2014/2015. dari penghitungan data dengan analisis nonparametrik Metode digunakan penelitian adalah yang penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimental menggunakan desain eksperimen semu (quasi-eksperimen desing) dengan equivalen rancangan pretest-posttest noncontrol group design. dengan bantuan SPSS.16 diketahui bahwa𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu-4.184 >1.96 dengan signifikansi sebesar 0.000. Hal tersebut menunjukkan bahwa psikodrama efektif untuk meningkatkan adversity intelligence pada peserta didik Madrasah Subjek dalam penelitian kelas Aliyah Karanganyar.Hasil XI Negeri penghitungan eksperimen ini adalah peserta didik mean kelas XI MAN Karanganyar yang kelompok memiliki adversity intelligence yang memperlihatkan peningkatan pada rendah hasil kelompok mengenai diberikan berdasarkan pengisian angket pada pretest dengan posttest eksperimen eksperimen treatment yang psikodrama adversity intelligence yang dianalisis sebesar 21.33 atau 19.9%. Hasil menggunakan teknik statistik berada tersebut juga didukung oleh hasil pada Quartil-1. analisis klinis yang menunjukkan Data yang diungkap dalam bahwa treatment psikodrama mampu penelitian ini adalah data tentang meningkatkan adversity intelligence adversity intelligence yang dimiliki yang peserta didik. Sumber data dalam diberikan penelitian ini adalah peserta didik menunjukkan perilaku yang suka diketahui bahwa treatment sebelum subjek 7 beralasan, merendahkan diri, mudah mengeluh, pasif dan pendiam. Sesudah diberikan treatment peserta 2. Kepada Guru Bimbingan dan Konseling didik mulai berubah perilakunya yang ditunjukkan dengan menghadapi tantangan bermain psikodrama, berani menjadi pemimpin dalam kelompok, berani mengusulkan ide atau gagasan dalam diskusi, dan termotivasi Guru mau untuk BK diharapkan dapat menggunakan pedoman eksperimen permainan peran psikodrama untuk meningkatkan adversity intelligence peserta didik. 3. Kepada Guru Mata Pelajaran menghadapi tantangan. Guru SIMPULAN DAN SARAN mata pelajaran diharapkan lebih meningkatkan Berdasarkan pembahasan adversity intelligence peserta tersebut dapat disimpulkan bahwa didik dengan cara memberikan psikodrama tugas individu yang efektif untuk bersifat meningkatkan adversity intelligence menantang, memberikan pujian peserta didik kels XI Madrasah ketika berani tampil didepan Aliyah Negeri Karanganyar tahun kelas, ajaran 2014/2025. yang Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, maka dapat diajukan mendidik hukuman ketika tidak mengerjakan tugas. 4. Kepada Peserta Didik beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada Kepala Sekolah memberikan Peserta didik diharapkan lebih meningkatkan adversity sekolah intelligence dengan berani tampil diharapkan dapat memberikan didepan kelas, bersedia menjadi dukungan kepada pelaksanaan pengurus organisasi, aktif dalam bimbingan diskusi, dan mandiri melakukan Kepala disekolah. dan konseling tugas pribadi ketika berada dirumah sehingga peserta didik 8 siap menghadapi tantangan kehidupan dimasa depan. yang berbeda sehingga dapat diketahui bahwa banyak cara yang dapat diterapkan untuk 5. Kepada Peneliti Lain meningkatkan Peneliti lain adversity intelligence. diharapkan dapat meneliti atau meningkatkan adversity intelligence menggunakan cara 9 DAFTAR PUSTAKA Cossa, Mario A. 2003. Taming Puberty: Using Psychodrama, Sociodrama, And Sociometry With Adolescent Group. Dalam Gershini, Jacob (eds), Psychodram In The 21st Century Clinical And Educational Application. (hlm 135-150). New York: Springer publishing Company. Johana E. Prawitasari. 2011. Psikologi Klinis Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta : Erlangga Johnson, David W & Johnson, Frank P. 2012. Dinamika Kelompok, Teori dan Ketrampilan. Jakarta : PT Indeks. Ninda Damayanti. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska Stoltz, Paul G. (2000a). Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Terj. T. Hermaya. Jakarta: Grasindo. Stoltz, Paul G. (2000b). Adversity Quotient @ Work : Make Everyday Challenges the Key to Your Success. e-summaries of books for business people oleh William Morrow. Di unduh 25 Februari 2014 dari, http://capacitaciontoyota.com/ftp/Backup_Holding/Backup_Execubooks/ moddata/data/5/54/113/Adversity_Quotient_Work.pdf. Yustinus Semium. 2006. Kesehatan Mental. Yogyakarta : Kanisius. Weka Gunawan. 2006. Keren Tanpa Narkoba. Jakarta : Grasindo. 10