Penulis : Darus Altin Dosen FE UBB PERKEMBANGAN IKAN LELE DI INDONESIA Di Indonesia ikan lele secara alami berada di perairan umum, tetapi ada juga yang sudah dibudidayakan di kolam. Penyebaran lele di Indonesia berada Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Ikan lele yang banyak dibudidayakan dan dijumpai di pasaran saat ini adalah lele dumbo (Clarias goriepinus). Lele dumbo pertama kali didatangkan ke Indonesia tahun 1986. Perkembangan lele dumbo sekarang ini telah berkembang pesat dan menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan ikan lele dumbo merupakan salah satu komoditas unggulan, sangat populer, serta mempunyai pasar yang baik. Beberapa kelebihan atau keunggulan lele dumbo dibandingkan lele lokal, yaitu pertumbuhannya lebih cepat, dapat mencapai ukuran lebih besar, lebih banyak kandungan telurnya, serta pemeliharaan dan pemberian pakan lebih mudah. Kandungan telur lele dumbo bisa mencapai 30.000-40.000 butir per kg induk betina, sedangkan lele lokal hanya 1.000-4.000 butir per kg induk betina. Selain pelet, lele dumbo juga dapat diberi pakan tambahan berupa limbah peternakan ayam/puyuh, keong mas, ikan rucah, limbah pemindangan ikan, dan lain-lain. Oleh karena itu, para pembudidaya ikan banyak yang cenderung memilih membudidayakan lele dumbo dibandingkan lele lokal. 18,3% per tahun dari 24.991 ton pada tahun 1999 menjadi sebesar 57.740 ton pada tahun 2003. Berdasarkan data terbaru (2005), produksi ikan lele nasional, yaitu 60.000 ton tahun 2004, menjadi 79.000 ton pada tahun 2005. Data kebutuhan benih juga mengalami peningkatan pesat dari 156 juta ekor pada tahun 1999 meningkat pesat mencapai 360 juta ekor pada tahun 2003 atau meningkat rata-rata sebesar 469/0 per tahun. Revitalisasi lele sampai dengan akhir tahun 2009 ditargetkan mencapai produksi 175.000 ton atau meningkat rata-rata 21,64910 per tahun. Sementara itu, kebutuhan benih lele ditargetkan sampai dengan akhir tahun 2009 mencapai 1,95 miliar ekor. Berdasarkan data Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) tahun 2003, Jawa Timur merupakan daerah pada tingkat pertama yang menyumbang produksi total ikan lele secara nasional, yaitu sekitar 44,5%, kemudian disusul Jawa Tengah sebesar 16,3% dan Jawa barat sebesar 14,5%. Selanjutnya, Yogyakarta dan Sumatera Utara merupakan penyumbang produksi lele nasional dengan masing-masing sebesar 4,4%, sedangkan daerah lainnya 13,2%. Adapun sentra budi daya lele di di Jawa Timur berada di Tulungagung, Jombang, Kediri, Nganjuk, dan Ngawi. Di Jawa Tengah, sentra budi daya lele berada di Boyolali; sedangkan di Jawa Barat, sentra lele berada di Parung (Bogor) dan Losarang (Indramayu). Di Sumatera, sentra produksi lele berada di daerah Perbaungan; sedangkan di Yogyakarta, sentra budi daya lele ada di Sleman dan Kulonprogo. Budi daya ikan lele ternyata mampu menggerakkan roda ekonomi rakyat. Ribuan masyarakat terlibat dalam kegiatan tersebut, mulai dari pembenihan, pembesaran, pabrik pakan, sektor transportasi, hingga pedagang, semua terlibat dalam kontinuitas sistem tersendiri.