17 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir menyelenggarakan pelayanan serta sarana kedokteran, kedokteran asuhan yang permanen keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Pelayanan rawat jalan (ambulatory service) adalah bentuk dari pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization) dalam hal ini pelayanan rawat jalan tidak hanya diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal seperti rumah sakit atau klinik, tetapi juga diselenggarakan di rumah pasien (home care) serta di rumah perawatan (nursing home). Banyak faktor yang berperan sebagai penyebab makin berkembangnya pelayanan dan juga sarana pelayanan berobat jalan ini. Jika disederhanakan paling tidak dapat dibedakan atas 5 (lima) macam : 1. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan rawat jalan relatif lebih sederhana dan murah, dan karena itu lebih banyak didirikan. 2. Kebijakan pemerintah yang untuk mengendalikan biaya kesehatan mendorong dikembangkannya sebagai sarana pelayanan rawat jalan. commit to user 18 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 3. Tingkat kesadaran kesehatan penduduk yang makin menigkat, yang tidak lagi membutuhkan pelayanan untuk mengobati penyakit saja, tetapi juga untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang umumnya dapat dilayani oleh sarana pelayanan rawat jalan saja. 4. Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang dulunya memerlukan pelayanan rawat inap, tetapi saat ini cukup dilayani dengan pelayanan rawat jalan saja. 5. Utilisasi rumah sakit yang makin terbatas, dan karenanya untuk meningkatkan pendapatan, kecuali lebih mengembangkan pelayanan rawat jalan yang ada di rumah sakit juga terpaksa mendirikan berbagai sarana pelayanan rawat jalan diluar rumah sakit. Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan adalah yang diselenggarakan oleh klinik yang ada kaitannya dengan rumah sakit, yang secara umum dapat dibedakan atas empat macam : 1. Pelayanan Gawat Darurat (emergency services) yakni untuk menangani pasien yang membutuhkan pertolongan segera dan mendadak. 2. Pelayanan Rawat Jalan Paripurna (comprehensive hospital outpatient Services) yakni yang memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan kebutuhan pasien. 3. Pelayanan Rujukan (referral service) melayani pasien yang dirujuk oleh sarana kesehatan lain. Biasanya untuk diagnosis atau terapi, sedangkan perawatan selanjutnya tetap ditangani oleh sarana kesehatan yang merujuk. 4. Pelayanan bedah jalan (ambulatory surgery service) memberikan commit to user pelayanan pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari yang sama. 19 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Pelayanan rawat jalan memberikan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lebih tinggi dari pesaing secara konsisten, sehingga kunci utama memenuhi atau melebihi harapan pasien tentang mutu pelayanan yang diterimanya sehingga setelah menerima jasa pelayanan kesehatan, diharapkan pasien dapat membandingkan jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan. Jika jasa yang dirasakan tidak sesuai dengan jasa yang diharapkan maka pasien merasa tidak puas dan akhirnya tingkat loyalitas kepada rumah sakit menurun. Namun jika jasa yang dirasakan memenuhi atau bahkan melebihi harapan pasien maka pasien akan puas dan tetap bersedia menjalin hubungan jangka panjang dengan rumah sakit serta menjadi pasien yang loyal kepada rumah sakit. Salah satu cara utama mendeferensikan pelayanan jasa kesehatantermasuk pelayanan rawat jalan adalah memberikan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas, lebih tinggi dari pesaing secara konsisten. Kuncinya adalah memenuhi atau melebihi harapan pasien tentang mutu pelayanan yang diterimanya. Setelah menerima jasa pelayanan kesehatan, pasien akan membandingkan jasa yang dialami dengan dengan jasa yang diharapkan. Jika jasa yang dirasakan tidak sesuai dengan jasa yang diharapkan, maka pasien tidak puas dan akhirnya tidak akan loyal kepada rumah sakit. Namun jika jasa yang dirasakan memenuhi atau bahkan melebihi harapan pasien maka pasien akan puas dan tetap bersedia menjalin hubungan jangka panjang dengan rumah sakit serta menjadi pasien yang loyal kepada rumah sakit. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 20 digilib.uns.ac.id 2. Bauran Pemasaran Perusahaan perlu mendesain program agar produk mendapat respon dari pasar sasaran. Karena itu perlu alat supaya program tersebut mencapai sasaran. Yaitu pemasaran. Bauran Pemasaran adalah kombinasi dari 4 (empat) atau lebih variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan. Kegiatan-kegiatan ini perlu dikombinasi dan dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasarannya seefektif mungkin. Jadi perusahaan atau organisasi tidak hanya sekedar memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi jaga harus mengkoordinir barbagai macam elemen dari Bauran Pemasaran tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan adalah marketing mix strategy yang didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong (1997:52) yang menyatakan bahwa : “Marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it wants in the target market”. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan variable-variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasar sasaran, dalam usaha jasa terdapat 7 unsur marketing mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Proses, dan Physical Evidence. Produk (Product) adalah jenis pelayanan yang diberikan, baik dalam bentuk preventif, diagnostik, terapeutik dan lain-lain. Pelayanan ini harus dilihat dari kacamata konsumen, artinya apa yang dapat diberikan untuk menghilangkan commit to user rasa nyeri, menyembuhkan penyakit, memperpanjang masa hidup, mengurangi kecacatan. 21 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Pengertian Harga (Price) tidak hanya berupa tarif untuk satu jenis pemeriksan / tindakan, tetapi keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan pasien untuk mendapat pelayanan di rumah sakit. Penetapan harga yang berorientasi pada pelanggan dimaksudkan adalah nilai produk yang dipersepsikan (perceived value) oleh pelanggan baik manfaat ekonomis dan fungsional Produk Industri (industry product) maupun manfaat psikologis produk konsumen (consumer product). Pengertian Lokasi (place) di rumah sakit meliputi tempat pelayanan, waktu yang dihabiskan, konsep rujukan, dan lain-lain. Lokasi fasilitas seringkali menentukan kesuksesan suatu jasa, karena lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial suatu perusahaan. Misalnya rumah sakit umumnya menempati daerah yang cukup luas dan berlokasi dekat daerah yang padat penduduknya, karena rumah sakit bertujuan untuk melayani masyarakat umum secara luas maka pemilihan tempat (Place) memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut : 1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum 2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan 3. Tempat parkir yang aman dan luas 4. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian hari. 5. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. 6. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. 7. Peraturan pemerintah commit to user perpustakaan.uns.ac.id 22 digilib.uns.ac.id Desain dan tata letak fasilitas jasa, keadaan (setting) dan lingkungan tempat penyampaian jasa merupakan aspek yang tidak kalah pentingnya dan tidak boleh dilupakan dalam desain jasa. Persepsi pelanggan terhadap suatu jasa dapat dipengaruhi oleh atsmosfir suasana (situation) yang dibentuk oleh eksterior dan interior fasilitas tempat tersebut. Adapun unsur-unsur yang perlu diperhatikan adalah perencanaan ruangan, perlengkapan/perabotan, tata cahaya dan warna. Sementara itu konsep Promosi (promotion) di rumah sakit adalah bagaimana pasien tahu tentang jenis pelayanan yang ada di rumah sakit, bagaimana mereka termotivasi untuk menggunakan, lalu menggunakan secara berkesinambungan dan menyebarkan informasi itu kepada rekan-rekannya. Promosi merupakan proses mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Inti dari kegiatan promosi adalah suatu bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, mengingatkan pasar sasaran agar bersedia menerima, membeli, dan loyal produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Promosi atau pemasaran di rumah sakit masih dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Tetapi dalam pelaksanaan, ada hal-hal yang harus diperhatikan : 1. Tidak boleh meremehkan atau menjelek-jelekkan rumah sakit lain. 2. Memberikan informasi yang jujur dan tidak berlebih-lebihan. 3. Tidak menjanjikan sesuatu yang tidak mungkin diberikan. 4. Memberikan kesempatan kepada pasien atau calon pasien untuk bertanya dan dijawab dengan sejujur-jujurnya. commit to user 5. Menghormati hak pasien untuk memilih rumah sakit manapun juga. perpustakaan.uns.ac.id 23 digilib.uns.ac.id Perbedaan antara pemasaran sektor komersial dan promosi dalam pemasaran marketing menjadi sangat jelas ketika kita mempertimbangkan promosi dari produk atau pelayanan. Sebagai contoh, pengetahuan tentang perilaku dibatasi aturan oleh etik profesional untuk mempromosikan program mereka dengan cara sejelas mungkin. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan Kegiatan-kegiatan ini perlu di kombinasi dan dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasarannya seefektif mungkin. Jadi perusahaan tidak hanya sekedar memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi juga harus mengkoordinasi berbagai macam elemen dari Bauran Pemasaran (Marketing Mix) tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Personel (People) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa, sehingga dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Semua sikap dan tindakan petugas, bahkan cara berpakaian petugas dan penampilan petugas mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service encounter). Proses (Process) adalah semua prosedur, mekanisme rutin dimana pelayanan diselenggarakan bagi pelanggan. Pelayanan Pelanggan (Customer Service) dimasukan kedalam elemen pelayanan dengan beberapa alasan, diantaranya adalah banyak tuntutan pelanggan ke tingkat yang lebih tinggi dalam pelayanan. Pentingnya peningkatan pelayanan pelanggan berhubungan dengan pesaing dengan memandang pelayanan sebagai alat kompetisi dan kebutuhan untuk membangun persahabatan dan lebih mendorong hubungan dengan commit to user pelanggan. perpustakaan.uns.ac.id 24 digilib.uns.ac.id Menurut Tjipto (2009), Lingkungan Fisik (Physical Evidence) merupakan tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan pelanggan (Costumer) sehingga menyebabkan pelanggan potensial tidak dapat menilai suatu jasa sebelum menikmatinya. Hal ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pelayanan semakin besar. Salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya untuk mengurangi resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. 3. Loyalitas Pasien Dharmmesta (2000) mendefinisikan loyalitas konsumen sebagai konsep yang menekankan pada runtutan pembelian yang dilakukan oleh seorang individu terhadap suatu produk/merek atau organisasi/ perusahaan tertentu. Hawkins et al, (1992) seperti dikutip Tjiptono (2008:68) mendefinisikan loyalitas konsumen sebagai suatu tanggapan perilaku yang cenderung untuk dinyatakan setiap waktu oleh beberapa unit pembuat keputusan dengan memperhatikan pada satu atau lebih alternatif merek di luar merek-merek tertentu yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis. Keuntungan yang dapat diperoleh suatu perusahaan apabila memiliki konsumen yang loyal antara lain : 1. Mengurangi biaya pemasaran 2. Mengurangi biaya transaksi 3. Mengurangi biaya turn-over konsumen 4. Meningkatkan penjualan silang, yang akan memperbesar pangsa pasar commit to user perusahaan. 25 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 5. Word of mouth yang lebih positif, dengan asumsi bahwa konsumen yang loyal juga berarti merasakan kepuasan. 6. Mengurangi biaya kegagalan (subtitution cost) Konsumen yang loyal merupakan aset tidak ternilai bagi perusahaan, karena karakteristik dari konsumen yang loyal menurut Griffin, antara lain : 1. Melakukan pembelian berulang (makes regular report purchase) 2. Membeli di luar lini produk atau jasa (purchase across product and service lies) 3. Merekomendasikan produk lain (refers other) 4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing (demonstrantes animmunity to the full of the competition) Lingkungan Fisik & Pengalaman Pasien Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai orang yang membeli, khususnya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang. Pelanggan (Costumer) merupakan merupakan seseorang yang secara terus menerus dan berulang-kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan membeli suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut. Loyalitas pelanggan (costumer loyalty) tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi mempunyai komitmen dan sikap positif terhadap perusahaan jasa, misalnya dengan merekomendasikan orang lain untuk membeli. Kepercayaan (trust), komitmen afektif (commitment afective), kepuasan dan Pembayaran Ekuitas (payment equity) dengan (customer referrals) merupakan tingkat dimana seorang konsumen lain seperti teman, keluarga, dan kolega. Hasil penelitian menunjukkan bahwa commit to user Kepercayaan (trust), Komitmen Afektif (commitment afective), Kepuasan perpustakaan.uns.ac.id 26 digilib.uns.ac.id (satisfaction) dan payment equity mempunyai hubungan positif dengan customer referrals. Model dari hubungan antara corporate image dengan loyalitas konsumen (consumer loyalty) dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Perceived quality adalah penilaian konsumen terhadap keunggulan suatu produk b. Perceiveid value adalah pengukuran yang dilakukan konsumen terhadap utilitas produk berdasarkan persepsi tentang apa yang diperoleh dan pengorbanan yang dilakukan konsumen c. Customer Satisfaction adalah akumulasi pengalaman dari pembelanjaan konsumen dan perilaku komsumsi d. Corporate Image adalah filter yang mempengaruhi persepsi dari operasional perusahaan e. Customer Loyality merupakan perilaku konsumen sebagai akibat dari layanan yang diberikan perusahaan. Dalam Maria Ulfah (2011) Pasien yang loyal terhadap rumah sakit karena mempunyai pengalaman dan merasakan pelayanan di rumah sakit yang berkualitas. Karakteristik dari loyalitas pasien meliputi : 1. Melaraskan kepuasan 2. Melakukan pembelian secara teratur 3. Memanfaatkan pelayanan lain di rumah sakit 4. Memberi rekomendasi pada pihak lain commit to user 5. Menunjukkan resistensi atau daya tolak terhadap produk pesaing. 27 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 4. Kaitan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dengan Loyalitas pasien Konsep antara Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap loyalitas dapat dilihat memalui beberapa kajian-kajian empiris yang bila dijelaskan sebagai berikut, Produk yang mampu membuat para konsumennya menjadi puas serta memberikan dampak terhadap rasa loyal disebabkan karena adanya pengembangan-pengembangan yang dilakukan oleh para pemasar seperti, menyediakan variasi produk beragam yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda, merancang produk agar memiliki citra atau nama yang cukup dapat dibanggakan oleh para konsumen dalam menggunakannya, serta penyediaan atau penyampaian fungsi dan manfaat produk dengan diiringi kualitas pelayanan yang memuaskan ditujukan ke para konsumennya juga sangat dapat mempengaruhi tingkat kepuasan para konsumen. Dari penelitian yang dilakukan oleh Putri Asmita W (2008), Maria Ulfah (2011), Decky Ardian Pasha (2011), Anantha Raj A. Arokiasamy (2012) dapat memperkuat konsep adanya pengaruh yang kuat baik itu positif maupun negatif dari bauran pemasaran terhadap loyalitas pasien. B. Kajian Penelitian Terdahulu 1. Maria Ulfah (2011) meneliti pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan menggunakan jasa rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember. Jenis penelitian ini survei analitik (non eksperimental) dengan pendekatan cross sectional pada 80 pasien di Poliklinik rawat jalan rumah sakit bina commit to user sehat jember. Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan perpustakaan.uns.ac.id 28 digilib.uns.ac.id menggunakan metode statistik korelasi pearson yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan apapun antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis Regresi dilakukan untuk memeriksa yang antara tujuh tingkat variabel bebas adalah yang paling penting untuk menjelaskan loyalitas. Bagian ini juga akan menggambarkan uji reliabilitas dilakukan terhadap instrumen yang digunakan menggunakan cronbach alpha. Data penelitian diolah secara kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini berarti menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel produk, harga, tempat, promosi, petugas, proses dan sarana terhadap keputusan menggunakan jasa rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember. 2. Putri Asmita W (2008) meneliti pengaruh persepsi pasien tentang mutu pelayanan dokter terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Jenis penelitian ini adalah obsevasional dengan metode survey dan pendekatan cross sectional. Sample sebanyak 10 orang dengan metode pengambilan sample adalah concecutive sampling. Data penelitian diolah secara kuantitatif dengan menggunakan metode univariat, bivariat dan multivariat dengan uji analisa regresi logistik program SPSS 11.5. Hasil penelitian ini menunjukkan persepsi pasien tentang dokter kurang baik, dan loyalitas pasien kurang dan hasil analisis pengaruh bersama-sama didapatkan bahwa persepsi tentang ketrampilan commit to user perpustakaan.uns.ac.id 29 digilib.uns.ac.id teknik medis, sikap, penyampaian informasi, ketepatan waktu pelayanan dan ketersediaan waktu konsultasi dokter berpengaruh terhadap loyalitas pasien. 3. Anantha Raj A. Arokiasamy (2012) meneliti pengaruh bauran pemasaran dan persepsi pelanggan dalam loyalitas merek di Hypermarket Malaysia. Jenis penelitian adalah obsevasional dengan metode survey dan pendekatan cross sectional. Sample sebanyak 300 kuesioner survei telah didistribusikan ke pelanggan di 3 hypermarket sekitar Klang Valley di Malaysia. Metode statistik Korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui adanya hubungan apapun antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis Regresi dilakukan untuk memeriksa yang antara lima tingkat variabel bebas adalah yang paling penting untuk menjelaskan loyalitas merek. Bagian ini juga akan menggambarkan uji reliabilitas dilakukan terhadap instrumen yang digunakan menggunakan Cronbach Alpha. Data penelitian diolah dengan menggunakan deskriptif dan Jenis penelitian dengan cara analisis deskriptif dan inferensia dengan program SPSS 17. Hasil penelitian ini menunjukkan harga, citra toko, intensitas distribusi dan promosi harga ditemukan memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap loyalitas merek hypermarket di Malaysia. 4. Decky Ardian Pasha (2012) meneliti Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran jasa terhadap peningkatan loyalitas di bengkel jaguar. Jenis penelitian ini adalah obsevasional dengan metode survey dan pendekatan cross sectional. commit to user Sample sebanyak 85 orang. Data penelitian diolah secara kuantitatif dengan perpustakaan.uns.ac.id 30 digilib.uns.ac.id menggunakan metode jalur path dengan uji analisa regresi program SPSS 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bauran pemasaran jasa yaitu Produk (product), Harga (price), Tempat (place), Promosi (promotion), Orang (people), Proses (process) dan Fasilitas Fisik (physical evidence) berpengaruh positif loyalitas pelanggan di bengkel mobil jaguar. 5. Dewi Ika Sari Hari Poernomo (2009) meneliti Analisis Pengaruh Persepsi Pasien Tentang Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien Di Poliklinik Rawat Jalan RS Baptis Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi pasien tentang bauran pemasaran terhadap loyalitas pasien. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode survey dan pendekatan crossectional. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner kepada 150 orang pasien lama yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di poliklinik RS Baptis Kediri. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif dengan metode univariat, bivariat dan multivariat dengan uji analisa regresi logistik program SSPS. Hasil penelitian diketahui persepsi pasien tentang product baik sebesar (56%) ,persepsi pasien tentang price baik sebesar (58,7%), persepsi pasien tentang place baik sebesar (52,7%), persepsi pasien tentang promotion kurang baik sebesar (52%), persepsi pasien tentang people baik sebesar (58,7%), persepsi pasien tentang process baik sebesar (56,7%) dan pasien yang loyal sebesar (60,7%). Hasi penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara persepsi pasien tentang product (p=0,604), place (p=0,062), promotion (p=0,201), people (p=0,291) dengan commit to user loyalitas pasien dan ada hubungan antara price (p=0,016), process 31 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id (p=0,019) dengan loyalitas pasien. Hasil penelitan juga menunjukkan adanya pengaruh bersama-sama antara persepsi tentang price dan process terhadap loyalitas pasien. C. Kerangka Pemikiran Untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan manajemen Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita menjalankan program bauran pemasaran yang terdiri atas : Produk, Harga, Tempat, Promosi, Orang, Proses dan Fasilitas Fisik. Loyalitas pelanggan perlu diperoleh karena pelanggan yang setia akan aktif berpromosi, memberikan rekomendasi kepada keluarga dan sahabatnya. Menjadikan produk pelayanan sebagai pilihan utama dan tidak mudah pindah. Kepuasan pelanggan dapat dilihat dari kebanggaan terhadap institusi tersebut, terpenuhi keinginan pelanggan, institusi sudah ideal bagi pelanggan dan rasa puas pelanggan terhadap institusi penyedia produk. Model merupakan replikasi dari studi dari kajian literature studi terdahulu yang dilakukan oleh Dewi Ika Sari (2009) yang meneliiti bauran pemasaran dengan menerapkan 6 variabel yaitu : Produk (product), Harga / Tarif (price), Tempat (place), Promosi (promotion), Karyawan / Orang (People), Proses (Process). Dalam penelitian Decky Ardian Pasha (2012) yang meneliti bauran pemasaran, menambahkan 1 variabel fasilitas fisik (Physical evidence) sebagai variabel pelengkap, hal tersebut sesuai dengan pendapat Booms, B. & Bitner, M. dengan menambahkan fasilitas fisik (Physical evidence) sebagai pelengkap akan menambah akurasi bauran pemasaran. Fasilitas fisik (Physical Evidence) commit to user khususnya disarankan bagi suatu perusahaan ataupun instansi yang menawarkan 32 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id produk jenis Jasa (Service hal itu didukung oleh Putri Anggreni (2011) yang meneliti 7 variabel bauran pemasaran. Berdasar tersebut maka peneliti bermaksud menerapkan konsep Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dengan 7 variabel yaitu : Produk (Product), Harga (Price), Tempat (Place), Promosi (Promotion), Orang (People), Proses (Process) dan Fasilitas Fisik (Physical Evidence) terhadap loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat. Sebagai dasar perumusan hipotesis berikut disajikan kerangka pemikiran yang dituangkan dalam model penelitian pada gambar berikut : Kerangka pemikiran Teoritis H1(+) Product di Poliklinik Rawat Jalan (H1) Price di Poliklinik Rawat Jalan (H2) Place di Poliklinik Rawat Jalan (H3) Promotion di Poliklinik Rawat Jalan (H4) People di Poliklinik Rawat Jalan (H5) Process di Poliklinik Rawat Jalan (H6) Physical Evidence di Poliklinik Rawat Jalan (H7) H2(+) H3(+) H4(+) Loyalitas Pasien di Poliklinik Rawat Jalan RSJPDHK H5 (+) H6(+) H7 (+) Sumber: Maria Ulfah (2011), Decky Ardian Pasha (2012), Anantha Raj A. commit Hossain to user Sarker (2012) dan Dewi Ika Sari Arokiasamy (2012), Mohammad Amzad (2009) 33 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Model dalam penelitian ini terdiri dari 7 variabel amatan yang digunakan untuk menjelaskan proses terbentuknya loyalitas pasien dengan implementasi sebagai berikut : - Produk (Product), Pemilihan barang atau jasa yang ditawarkan di pasar untuk dikomsumsi oleh konsumen merupakan kemampuan dari suatu perusahaan sebagai nilai menawarkan keunggulan dan perbedaan dari pesaing. Hasil temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfah (2011), Anantha Raj A. Arokiasamy (2012), Mohammad A. Hossain Sarker (2012), Decky Ardian Pasha (2012) dan Asmita W (2008). Sehingga dapat memperkuat konsep adanya pengaruh dari produk terhadap loyalitas. - Harga (Price) Penetapan kebijakan harga yang terjangkau dari kemampuan yang dimiliki konsumen serta tingkat harga yang sesuai dengan kualitas dan manfaat barang atau jasa yang ditawarkan diharapkan mampu memberikan orientasi yang baik ke para konsumen sehingga dapat menimbulkan rasa puas dan loyal. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfah (2011), Anantha Raj A. Arokiasamy (2012), Decky Ardian Pasha (2012), Mohammad A. Hossain Sarker (2012) dan Asmita W (2008) mampu mendukung konsep tentang hubungan harga terhadap kepuasan, hasil dari penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh variabel harga terhadap kepuasan dan loyalitas. - Tempat (Place),) kepuasan konsumen juga terletak pada penyedian commit to user tempat operasi perusahaan yang mudah terjangkau, dan dapat tersedia perpustakaan.uns.ac.id 34 digilib.uns.ac.id dimana saja dibutuhkan konsumen, karena jasa tidak diantarkan dan agar jasa mudah dicapai oleh pelanggan maka faktor tempat pengadaan jasa/penjualan harus mudah dicapai pelanggan. Dalam Penelitian Maria Ulfah (2011), Anantha Raj A. Arokiasamy (2012), Mohammad A. Hossain Sarker (2012), Decky Ardian Pasha (2012) dan Asmita W (2008) menyatakan bahwa tempat (Place) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan dan loyalitas, sehingga hal ini dapat menjelaskan tentang konsep pengaruh tempat terhadap kepuasan dan loyalitas. - Promosi (Promotion), Promosi yang dilakukan dengan berbagai kegiatan promosi seperti mengadakan periklanan, kegiatan promosi penjualan, pemasaran pribadi, serta menjalin hubungan dengan masyarakat / pelanggan secara aktif merupakan promosi yang mampu memberikan peluang para pemasar / perusahaan dalam menarik minat konsumen untuk mencari tahu keberadaan produk atau jasa yang ditawarkan hal tersebut juga mampu untuk menciptakan kepuasan dan loyalitas konsumen. Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfah (2011), Anantha Raj A. Arokiasamy (2012), Mohammad A. Hossain Sarker (2012), Decky Ardian Pasha (2012) dan Asmita W (2008) dapat mendukung konsep pengaruh promosi terhadap kepuasan yang menyatakan bahwa kegiatan promosi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan dan loyalitas. - Orang (People), Bagi sebagaian besar jasa, orang / pegawai merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Kepuasan dan rasa loyal yang commit to user dirasakan oleh konsumen didasari pada penampilan dan kerapian perpustakaan.uns.ac.id 35 digilib.uns.ac.id pribadi petugas/karyawan yang melayaninya, memiliki keramahan dalam melayani serta memiliki daya tanggap yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan para konsumennya. Penelitian Maria Ulfah (2011), Anantha Raj A. Arokiasamy (2012), Mohammad A. Hossain Sarker (2012), Decky Ardian Pasha (2012) dan Asmita W (2008). dapat dipakai sebagai konsep pengaruh kinerja orang terhadap kepuasan dan loyalitas karena penelitian tersebut menyatakan bahwa kinerja orang / pegawai / karyawan memiliki hubungan positif terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen. - Proses (Process), Pelanggan sering dilibatkan dalam produksi jasa, pemasar sangat perlu memahami sifat dasar proses yang dihadapkan pada pelanggannya (Lovelock, 2007:31). Apabila proses yang dilalui konsumen dalam bertransaksi cukup sederhana dan tidak merugikan pikiran, waktu dan tenaga maka konsumen akan merasa puas serta loyal. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfah (2011), Anantha Raj A. Arokiasamy (2012), Mohammad A. Hossain Sarker (2012), Decky Ardian Pasha (2012) dan Asmita W (2008) dikatakan bahwa variabel proses memiliki hubungan positif terhadap kepuasan dan rasa loyal. - Fasilitas Fisik (Physical Evidence), Bukti fisik seperti lingkungan sekitar tempat perusahaan atau penyedia produk atau jasa yang sangat tertata rapi dan kondisi bangunan yang kokoh serta ukuran bangunan yang memadai akan berpengaruh terhadap presepsi konsumen untuk commit to user merasakan puas dan loyal, semakin baik bukti fisik yang mampu perpustakaan.uns.ac.id 36 digilib.uns.ac.id diciptakan maka semakin meningkat pula tingkat kepuasan dalam loyal konsumen yang merasakannya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfah (2011),Anantha Raj A. Arokiasamy (2012), Mohammad A. Hossain Sarker (2012), Decky Ardian Pasha (2012) dan Asmita W (2008) menyatakan bahwa Bukti fisik memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. D. Perumusan Hipotesis 1. Pengaruh Produk (product) terhadap loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat. Produk (product) adalah penilaian pasien tentang kualitas pelayanan yang diberikan di Poliklinik Rawat Jalan yang dapat menjadi solusi bagi masalah pasien meliputi pelayanan medis, pelayanan administrasi, pelayanan penunjang. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfah (2011) meneliti pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan menggunakan jasa rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember menjelaskan bahwa Produk (product) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien di rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember. Penelitian yang dilakukan oleh Anantha Raj A. Arokiasamy (2012) yang meneliti pengaruh bauran pemasaran dan persepsi pelanggan dalam loyalitas merek di Hypermarket Malaysia menjelaskan bahwa Produk (product) berpengaruh positif terhadap loyalitas merk di Hypermarket Malaysia. Penelitian yang dilakukan oleh Decky Ardian Pasha (2012) meneliti Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran jasa terhadap peningkatan loyalitas di bengkel jaguar jakarta commit to user yang menjelaskan Produk (product) berpengaruh positif terhadap loyalitas di perpustakaan.uns.ac.id 37 digilib.uns.ac.id bengkel jaguar jakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Asmita W (2008) meneliti pengaruh persepsi pasien tentang mutu pelayanan dokter terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang menjelaskan bahwa Produk (product) berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Berdasarakan hal tersebut, maka dapat memperkuat konsep adanya pengaruh yang positif dari produk terhadap loyalitas.Hipotesa pertama dalam penelitian ini adalah : H1 = Variabel Produk (product) berpengaruh signifikan dan positifterhadap peningkatan loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat 2. Pengaruh Harga / Tarif (price) terhadap loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat Harga / Tarif (price) adalah penilaian pasien tentang tarif yang harus dikeluarkan oleh pasien untuk mendapatkan pelayanan yang meliputi besarnya tarif, kesesuaian tarif dan cara pembayaran. Penetapan kebijakan harga yang terjangkau dari kemampuan yang dimiliki konsumen serta tingkat harga yang sesuai dengan kualitas dan manfaat barang atau jasa yang ditawarkan diharapkan mampu memberikan orientasi yang baik konsumen sehingga dapat menimbulkan rasa puas dan loyal. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfah (2011) meneliti pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan menggunakan jasa rawat jalan di commit to user rumah sakit bina sehat jember menjelaskan bahwa Harga (price) berpengaruh perpustakaan.uns.ac.id 38 digilib.uns.ac.id positif terhadap loyalitas pasien di rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember. Penelitian yang dilakukan oleh Anantha Raj A. Arokiasamy (2012) meneliti pengaruh bauran pemasaran dan persepsi pelanggan dalam loyalitas merek di Hypermarket Malaysia menjelaskan bahwa Harga (price) berpengaruh positif terhadap loyalitas merk di Hypermarket Malaysia. Penelitian yang dilakukan oleh Decky Ardian Pasha (2012) meneliti Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran jasa terhadap peningkatan loyalitas di bengkel jaguar jakarta yang menjelaskan Harga (price) berpengaruh positif terhadap loyalitas di bengkel jaguar jakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Asmita W (2008) meneliti pengaruh persepsi pasien tentang mutu pelayanan dokter terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang menjelaskan bahwa Haga (price) berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Berdasarakan hal tersebut, maka dapat memperkuat konsep adanya pengaruh yang positif dari produk terhadap loyalitas. Hipotesa kedua dalam penelitian ini adalah : H2 = Variabel Harga (price) berpengaruh signifikan dan positif terhadap peningkatan loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat. 3. Pengaruh Tempat (place) terhadap loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat Dalam pemilihan tempat dan lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap prinsip-prinsip place yaitu availability atau ketersediaan jenis atau variasi jasa secara lengkap, keterjangkauan tempat pelayanan kesehatan, commit to user equity atau keadilan dan pemerataan bagi yang membutuhkan dan tempat perpustakaan.uns.ac.id yang 39 digilib.uns.ac.id nyaman (confort convenience) digunakan sebagai tempat pelayanan kesehatan. Tempat (place) adalah penilaian pasien tentang kenyamanan atau kemudahan untuk memperoleh pelayanan yang meliputi lokasi, kemudahan akses/transportasi, fasilitas / sarana di Poliklinik, kebersihan tempat pelayanan. Tempat (place) dalam bauran pemasaran rumah sakit adalah bagaimana agar jasa yang disediakan dapat dijangkau oleh pasien. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfah (2011) meneliti pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan menggunakan jasa rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember menjelaskan bahwa Tempat (place) berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien di rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember. Penelitian yang dilakukan oleh Anantha Raj A. Arokiasamy (2012) meneliti pengaruh bauran pemasaran dan persepsi pelanggan dalam loyalitas merek di Hypermarket Malaysia menjelaskan bahwa Tempat (place) berpengaruh positif terhadap loyalitas merk di Hypermarket Malaysia. Penelitian yang dilakukan oleh Decky Ardian Pasha (2012) meneliti Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran jasa terhadap peningkatan loyalitas di bengkel jaguar jakarta yang menjelaskan Tempat (place) berpengaruh positif terhadap loyalitas di bengkel jaguar jakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Asmita W (2008) meneliti pengaruh persepsi pasien tentang mutu pelayanan dokter terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang menjelaskan bahwa Tempat (place) berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat memperkuat konsep adanya pengaruh yang commit to user positif dari produk terhadap loyalitas. Hipotesa ketiga dalam penelitian ini adalah: 40 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id H3 = Variabel Tempat (place) berpengaruh signifikan dan positif terhadap peningkatan loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat 4. Pengaruh Promosi (promotion) terhadap loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat Promosi (promotion) adalah penilaian pasien tentang komunikasi antara rumah sakit dengan pasien atau pelanggan meliputi cara pemberian promosi, kejelasan pesan promosi, dan kemudahan pasien menerima pesan promosi. Promosi di rumah sakit merupakan bagaimana pasien tahu tentang jenis pelayanan yang terdapat di rumah sakit, bagaimana mereka termotivasi untuk menggunakannya, bagaimana mereka kemudian benar-benar menggunakannya. Suatu organisasi khususnya manajemen rumah sakit perlu mengetahui halhal yang perlu diperhatikan dalam bauran promosi yaitu Periklanan (Advertising), Penjualan Personal (Personel selling), Promosi Penjualan (Sales Promotion), Hubungan Masyarakat (Public Relation), Word of mouth, dan Pemasaran Langsung (Direct marketing). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfah (2011) meneliti pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan menggunakan jasa rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember menjelaskan bahwa Promosi (promotion)berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien di rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember. Penelitian yang dilakukan oleh Anantha Raj A. Arokiasamy (2012) meneliti pengaruh bauran pemasaran dan persepsi pelanggan dalam loyalitas merek di Hypermarket Malaysia menjelaskan bahwa Promosi commit to user (promotion) berpengaruh positif terhadap loyalitas merk di Hypermarket perpustakaan.uns.ac.id 41 digilib.uns.ac.id Malaysia. Penelitian yang dilakukan oleh Decky Ardian Pasha (2012) meneliti Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran jasa terhadap peningkatan loyalitas di bengkel jaguar jakarta yang menjelaskan Promosi (promotion) berpengaruh positif terhadap loyalitas di bengkel jaguar jakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Asmita W (2008) meneliti pengaruh persepsi pasien tentang mutu pelayanan dokter terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang menjelaskan bahwa Promosi (promotion) berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat memperkuat konsep adanya pengaruh yang positif dari produk terhadap loyalitas. Hipotesa keempat dalam penelitian ini: H4 = Variabel Promosi (promotion) berpengaruh signifikan dan positif terhadap peningkatan loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat 5. Pekerja /Karyawan (people) terhadap loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat Orang / Pekerja / Karyawan (people) adalah penilaian pasien tentang kemampuan dan kompetensi SDM dalam memberikan pelayanan meliputi penampilan fisik, pengetahun, sikap, ketrampilan dan kecepatan dalam memberikan pelayanan (Respon)Orang / Pekerja / Karyawan (people) adalah semua pelaku yang memainkan Peranan dalam penyajian jasa, sehingga dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Semua sikap dan tindakan petugas, bahkan cara berpakaian petugas dan penampilan petugas mempunyai pengaruh commit to user perpustakaan.uns.ac.id 42 digilib.uns.ac.id terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (Service Encounter). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfah (2011) meneliti pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan menggunakan jasa rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember menjelaskan bahwa Orang/ Pekerja/ Karyawan (people) berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien di rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember. Penelitian yang dilakukan oleh Anantha Raj A. Arokiasamy (2012) meneliti pengaruh bauran pemasaran dan persepsi pelanggan dalam loyalitas merek di Hypermarket Malaysia menjelaskan bahwa Orang/ Pekerja/ Karyawan (people) berpengaruh positif terhadap loyalitas merk di Hypermarket Malaysia. Penelitian yang dilakukan oleh Decky Ardian Pasha (2012) meneliti Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran jasa terhadap peningkatan loyalitas di bengkel jaguar jakarta yang menjelaskan Orang/ Pekerja/ Karyawan (people) berpengaruh positif terhadap loyalitas di bengkel jaguar jakarta. Hal itu berbeda dengan Penelitian yang dilakukan oleh Putri Asmita W (2008) meneliti pengaruh persepsi pasien tentang mutu pelayanan dokter terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang menjelaskan bahwa Orang/ Pekerja/ Karyawan (people) berpengaruh negatif terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat memperkuat konsep adanya pengaruh yang positif dari produk terhadap loyalitas. Hipotesa kelima dalam penelitian ini adalah : H5 = Variabel Orang (people) berpengaruh signifikan dan positif commit to user Terhadap peningkatan loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan perpustakaan.uns.ac.id 43 digilib.uns.ac.id RSJPDHK Jakarta Barat 6. Pengaruh Proses (process) terhadap loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat Proses (Process) adalah penilaian pasien tentang prosedur, mekanisme rutin pelayanan di Poliklinik Rawat Jalan, meliputi ketepatan pemberian prosedur pelayanan, kecepatan dalam memberikan pelayanan, ketepatan SDM melakukan jadwal pelayanan, dan ketelitian. Proses mencakup semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa kepada konsumen. Kecepatan dan ketepatan proses pelayanan di rumah sakit menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam Maria Ulfah (2011). Dalam penelitian yang dilakukaifn oleh Maria Ulfah (2011) meneliti pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan menggunakan jasa rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember menjelaskan bahwa Proses (process) berpengaruh nega terhadap loyalitas pasien di rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember. Penelitian yang dilakukan oleh Anantha Raj A. Arokiasamy (2012) meneliti pengaruh bauran pemasaran dan persepsi pelanggan dalam loyalitas merek di Hypermarket Malaysia menjelaskan bahwa Proses (process) berpengaruh positif terhadap loyalitas merk di Hypermarket Malaysia. Penelitian yang dilakukan oleh Decky Ardian Pasha (2012) meneliti Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran jasa terhadap peningkatan loyalitas di bengkel jaguar yang menjelaskan Proses (process) berpengaruh positif terhadap loyalitas di bengkel jaguar. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Asmita W (2008) meneliti pengaruh persepsi pasien tentang commit to user mutu pelayanan dokter terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi perpustakaan.uns.ac.id 44 digilib.uns.ac.id Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang menjelaskan bahwa Proses (process) berpengaruh negatif terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat memperkuat konsep adanya pengaruh yang positif dari produk terhadap loyalitas. Hipotesa keenam dalam penelitian ini adalah : H6 = Variabel Proses (process) berpengaruh signifikan dan positif terhadap peningkatan loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat 7. Pengaruh Lingkungan Fisik / Sarana (physical evidence) terhadap loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat Lingkungan Fisik (Physical Evidence) adalah fasilitas fisik yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan pasien untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk di dalam fasilitas fisik antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, peralatan penanganan pasien. Lingkungan Fisik (physical evidence) merupakan lingkungan dimana fasilitas fisik tempat jasa yang diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen (Tjiptono,2009). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Maria Ulfah (2011) meneliti pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan menggunakan jasa rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember menjelaskan bahwa Lingkungan Fisik (Physical Evidence) berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien di rawat jalan di rumah sakit bina sehat jember. Penelitian yang dilakukan oleh Anantha Raj A. commit to user Arokiasamy (2012) meneliti pengaruh bauran pemasaran dan persepsi pelanggan 45 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dalam loyalitas merek di Hypermarket Malaysia menjelaskan bahwa Lingkungan Fisik (Physical Evidence) berpengaruh positif terhadap loyalitas merk di Hypermarket Malaysia. Penelitian yang dilakukan oleh Decky Ardian Pasha (2012) meneliti Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran jasa terhadap peningkatan loyalitas di bengkel jaguar jakarta yang menjelaskan Lingkungan Fisik (physical evidence) berpengaruh positif terhadap loyalitas di bengkel jaguar jakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Asmita W (2008) meneliti pengaruh persepsi pasien tentang mutu pelayanan dokter terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang menjelaskan bahwa Lingkungan Fisik (Physical Evidence) berpengaruh negatif terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat memperkuat konsep adanya pengaruh yang positif dari produk terhadap loyalitas. Hipotesa ketujuh dalam penelitian ini adalah : H7 = Variabel fasilitas fisik (physical evidence) yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan loyalitas pasien di poliklinik rawat jalan RSJPDHK Jakarta Barat commit to user