DELTA Fenomena geomorfologi fluvial, berupa: pengendapan material sedimen darat yang diangkut oleh aliran sungai dan diendapkan pada mulut lembah atau muara bagian hilir yang masuk ke danau atau laut. Syarat terbentuknya DELTA: Kecepatan aliran di muara minimum (Stokes Law); Jumlah bahan yang terangkut cukup banyak, dan tidak terganggu oleh aktivitas laut; Air pada muara tenang, dan dasar sungai relatif landai; Tidak ada gangguan tektonik. BENTUK DELTA Tergantung pada: Kondisi sungai (bentuk, gradien) dan jumlah beban terlarut (sedimen) Kondisi sumber air tempat pembentukan delta (arah dan kuat arus, air pasang dan surut, dll) BENTUK DELTA (Lobeck, 1939) ESTUARINE FILLING (Delta Corong) Penimbunan beban sungai pada muara yang sempit dan memanjang; Daerah tidak begitu luas; Pengaruh air laut relatif besar, dan air laut dapat masuk ke arah daratan. BENTUK DELTA (Lobeck, 1939) BIRD’s Foot DELTA (Delta Kaki Burung) Terbentuk karena sungai utama bercabang banyak melebar ke arah laut, akibat penyumbatan pada sumbu arus sungai; Daerah antara dua cabang sungai berupa rawarawa. Akibat arus angin dan iklim yang cukup kuat, maka terbentuk delta seperti cakar burung. Daerah meluas, sungai yang berkembang membentuk pola dendritik. BENTUK DELTA (Lobeck, 1939) ARCUATE DELTA (Delta Kipas) Bentuk cembung seperti kipas ke arah laut; Batas delta yang berhubungan dengan laut relatif melingkar, menyerupai tameng; Daerah luas, relatif landai, perkembangan tidak teratur (kontur renggang); Beban sungai terdiri atas fraksi kasar, dengan sedikit bahan terlarut bersifat porous; Sungai cenderung mempunyai alur saling menyilang (tidak teratur) dan dangkal.