Modul 5 - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul V.
Studi Kasus Metoda Transportasi dan
Persoalan Penugasan [Assignment Problem]
5.1 Studi Kasus Metoda Transportasi
A. Pendahuluan
Fasilitas
produksi
adalah
sesuatu
yang
dibangun,
diadakan
atau
diinvestasikan guna melaksanakan aktivitas produksi dalam suatu lokasi pabrik.
Selanjutnya dengan lokasi pabrik dimaksudkan sebagai lokasi dimana fasilitasfasilitas produksi tersebut diletakkan. Lokasi pabrik (plant location) harus dibedakan
dengan tata letak pabrik (plan layout), yang mana istilah terakhir ini akan lebih
menunjukkan kondisi pengaturan fasilitas-fasilitas produksi tersebut dalam sebuah
pabrik agar proses produksi bisa berlangsung secara lancar terutama sekali dengan
meninjaunya dari aspek-aspek aliran material dari satu proses menuju proses
berikutnya.
Penetapan lokasi pabrik merupakan phase yang sangat penting dalam proses
perancangan pabrik (plant design) dengan alasan-alasan sebagai berikut :

Fasilitas
produksi
membutuhkan
sejumlah
besar
modal/kapital
diinvestasikan dalam jangka panjang serta kondisi yang penuh dengan resiko.

Fasilitas produksi memberi batasan dan kerangka kerja dari sistem produksi.

Pada saat beroperasi batasan yang sangat sulit dan mahal bilamana lokasi
pabrik harus dirubah atau dipindahkan bilamana lokasi yang ditetapkan
dianggap tidak cocok/layak.

Lokasi pabrik akan memiliki unsur strategis guna memperkuat posisi untuk
bersaing terutama di dalam rangka penguasaan wilayah pemasaran.
B. Dasar-Dasar Pemilihan Lokasi Pabrik
Ada dua langkah utama yang seharusnya diambil dalam proses penentuan
lokasi suatu pabrik, yaitu pemilihan daerah atau teritorial secara umum dan
pemilihan berdasarkan size dari jumlah penduduk (community) dan lahan secara
luas. Selanjutnya beberapa kondisi umum seperti tersebut di bawah ini akan ikut
mengambil peranan di dalam proses penentuan lokasi pabrik, yaitu :
a. Lokasi di kota besar (city location)
 Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar
~ 1 ~ http://www.mercubuana.ac.id
harus
2.
Faktor-Faktor
Yang
Berkaitan
Dengan
Proses
Produksi
(Process
Technology)
Selain faktor yang berkaitan dengan suplai material dan distribusi wilayah
pemasaran,
maka
ada
beberapa
faktor
proses
(teknologi)
yang
harus
dipertimbangkan didalam pemilihan lokasi pabrik yaitu yang menyangkut dengan
suplai energi dan tenaga kerja. Energi merupakan faktor production input yang
memegang peranan kuat untuk kelangsungan industri.
Tingkat upah yang harus diberikan menjadi daya tarik untuk meletakkan lokasi
industri pada wilayah tertentu. Industri yang cenderung berpola labor intensive akan
memilih lokasi berdekatan dengan suplai tenaga kerja, sedangkan untuk pola capital
intensive, faktor tenaga kerja bukanlah sesuatu yang terlalu penting
dipertimbangkan secara detail.
3. Faktor-Faktor Yang Berkaitan Dengan Kondisi Lingkungan Luar
Penetapan lokasi pabrik juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor luar
(environmental factors) yang memiliki hubungan dengan proses produksi maupun
sumber-sumber input. Faktor-faktor ini juga bersifat kendala-kendala yang harus
diperhitungkan pada saat analisa dan evaluasi terhadap pemilihan alternatif lokasi
dilaksanakan. Faktor-faktor luar yang menunjang kelancaran proses produksi, suplai
material maupun distribusi output hasil proses produksi seperti sarana dan
prasarana komunikasi atau transportasi merupakan faktor-faktor penting untuk
dipertimbangkan pula.
Biaya-biaya yang perlu dipertimbangkan yang pada akhirnya memberikan
total biaya yang serendah-rendahnya adalah :

Biaya untuk memenuhi kebutuhan input
produksi (Ci) seperti biaya bahan
baku, biaya energi, dan sebagainya. Kesemua biaya tersebut akan sangat
dipengaruhi oleh faktor pengiriman (transportasi) dan diklasifikasikan sebagai
biaya variabel.

Biaya-biaya produksi yang dalam hal ini besarnya akan dipengaruhi oleh tingkat
teknologi yang bisa diklasifikasikan dalam proses produksinya. Sistem
lingkungan industri dalam hal ini memberi pengaruh kuat terhadap penerapan
suatu tingkat teknologi pada suatu wilayah/lokasi tertentu pula. Biaya produksi
dalam hal ini bisa diklasifikasikan sebagai overhead cost atau fixed cost
(besarnya tetap tidak peduli jumlah output produksi yang dihasilkan).
~ 3 ~ http://www.mercubuana.ac.id
untuk
l, L
Mjik
=
=
Indeks daerah permintaan, himpunan indeks-indeks daerah permintaan
Banyaknya mesin jenis j untuk produk i yang digunakan di lokasi k
Ujik
=
Maksimum jumlah mesin jenis j untuk produk i yang dapat digunakan di
lokasi k
Kji
=
Kapasitas produksi mesin j untuk produk i (unit)
Xijk
=
Jumlah produksi produk i oleh mesin jenis j di lokasi k
dil
=
Permintaan akan produk i dari daerah permintaan l
Yikl
=
Jumlah produk i yang didistribusikan dari pabrik di lokasi k ke daerah
permintaan l
Pijk
=
Biaya produksi satu unit produk i dengan menggunakan mesin jenis j di
pabrik lokasi k
Qikl
=
Biaya distribusi satu unit produk i dari pabrik di lokasi k ke daerah
permintaan l
Rjik
=
Biaya pengadaan dan instalasi mesin baru jenis j untuk produk i di lokasi k
Asumsi yang digunakan dalam model ini adalah :
-
Biaya pembukaan lokasi industri dianggap sama
-
Setiap produk diproduksi oleh setiap mesin
-
Total biaya yang diperhitungkan hanya biaya produksi, biaya distribusi dan biaya
pengadaan serta instalasi mesin.
-
Kendala yang dipertimbangkan hanya kendala kapasitas produksi, pemenuhan
permintaan, jumlah produk yang diproduksi = jumlah produk yang didistribusikan
dan jumlah maksimum mesin yang diperkenankan.
Model programa linier bulat dari permasalahan tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Fungsi tujuan :
Minimisasi total biaya yang meliputi :
Biaya produksi
=
  
P
ijk
X ijk
i I j J k K
Biaya distribusi
=
  
QiklYikl
i I k K l L
Biaya pengadaan dan instalasi mesin
=
  
R
jik
M jik
j J i I k K
Kendala-kendala yang harus dipenuhi adalah :
1. Kapasitas produksi : Xjik < Kji Mjik , j, i, k
~ 5 ~ http://www.mercubuana.ac.id
Download