Edi Prasetyo / Pembuatan dan Pengujian Spektrometer Cahaya Dengan Metode Celah Banyak Berbasis Komputer Pembuatan dan Pengujian Spektrometer Cahaya Dengan Metode Celah Banyak Berbasis Komputer Edi Prasetyo, Ika Dedy Setiyadi, Ahmad Marzuki*, Ary Setyawan Laboratorium Optik dan Photonik Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No 36A Surakarta *[email protected] Abstrak – Spektrometer adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur spektrum cahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun spektrometer digital yang terkontrol oleh komputer untuk mengukur spektrum cahaya dari sebuah sumber. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Mikrokontroler Atmega8535, program LabVIEW 2013 dan celah banyak yang mempunyai 200 celah/mm. Cahaya sumber yang digunakan dalam pengujian alat ini adalah Laser HeNe dan Ligth Emitting Diode (LED) warna putih. Teknik pengukuran intensitas cahaya yang keluar dari celah banyak dilakukan dengan menggerakkan sensor cahaya Light Dependent Resistor (LDR) tipe low resitifitif dari sudut 0o hingga 180o. Data pengukuran setiap sudut kemudian diolah sehingga dapat menghasilkan grafik spektrum cahaya. Hasil analisis terhadap pengukuran cahaya yang keluar dari Laser HeNe dapat diperoleh nilai puncak λ = (631,17±2,00) nm. Sedangkan untuk LED diperoleh dua puncak yaitu λ1 = (460,62±2,00) nm dan λ2 = (566,57±3,00) nm. Hasil ini bersesuian dengan hasil dari literatur. Kata kunci: Spektrometer digital, celah banyak, LABVIEW, Laser He-Ne, LED putih. Abstract – Spectrometer is one of the tools used to measure the light spectrum. The purpose of this research is to build a controlled digital spectrometer by computer to measure the light spectrum from a source . This research used Microcontroller ATmega8535, LABVIEW 2013 program and uses a multislit which has 200 slit/mm. The light source used in the experimentl is HeNe laser and white Ligth Emitting Diode (LED). The technique measurements of the emitted light intensity from multislit by moving the light sensor Light Dependent Resistor (LDR) low type resitifitif from 00 untill 1800. Measurement data each angle processed and the result show by graph of light’s spectrum. The result of analysis of the measurements of emitted light from HeNe laser can be obtained peak value λ = ( 631.17 ± 2.00 ) nm . Then, for LED obtained two peaks, that is λ1 = ( 460.62 ± 2.00 ) nm and λ2 = ( 566.57 ± 3.00 ) nm . These results compatible with results from the literature. Key words: Digital spectrometer, multislit, LabVIEW, He-Ne laser, white LED . I. PENDAHULUAN Spektrometer cahaya adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang maupun spektrum panjang gelombang cahaya. Spektrometer cahaya banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang, khususnya bidang fisika seperti digunakan untuk mengukur panjang gelombang cahaya emisi dari suatu atom. Selain itu, Spektrometer merupakan salah satu peralatan standart laboratorium optik. Melihat begitu luasnya pemanfaatan spektrometer, maka penelitian ini mulai membangun dari awal spektrometer digital yang dapat digunakan untuk mengukur spektrum panjang gelombang suatu sumber. Pengukuran spektrum cahaya tampak dapat dilakukan dengan berbagai metode, misalnya metode Interferometer Michelson untuk menentukan panjang gelombang laser HeNe, metode interferensi pada lapisan tipis dengan cara memadukan gelombang pantul dari permukaan tipis, dan Interferometer Young menggunakan cermin Lioyd untuk mengukur panjang gelombang laser dioda. Namun, pola interferensi yang dihasilkan dengan metode ini terutama pada sumber polikromatis masih belum optimal. Efek interferensi pada gelombang cahaya tampak tidak mudah diamati karena panjang gelombang cahaya tampak sekitar 400 nm sampai 700 nm. Untuk dapat mengamati interferensi cahaya dengan metode tersebut kondisi dari gelombang cahaya harus koheren dan monokromatis [3]. Celah banyak dapat digunakan untuk mengukur panjang gelombang suatu sumber cahaya. Interferensi cahaya celah banyak ditandai dengan munculnya pola gelap terang yang melewati celah karena terjadinya proses difraksi cahaya. Pola gelap terang yang terbentuk dapat menunjukkan spektrum cahaya yang melewati celah banyak. Dengan metode ini, dapat diperoleh pola interferensi cahaya polikromatis sehingga dapat mengukur panjang gelombang cahaya tampak. Komputer digunakan sebagai pengontrol sistem dan penampil data hasil pengukuran dari program yang dibuat dengan software LabVIEW. LabVIEW merupakan software yang khusus digunakan untuk memproses data, visualisasi data dalam bidang kendali dan instrumentasi, serta otomatisasi [2]. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat spektrometer digital dengan pengujian sumber cahaya monokromatis laser HeNe dan cahaya polikromatis dari Ligth Emitting Diode (LED) putih. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 ISSN : 0853-0823 Edi Prasetyo / Pembuatan dan Pengujian Spektrometer Cahaya Dengan Metode Celah Banyak Berbasis Komputer II. METODE PENELITIAN Rancang bangun spektrometer dibagi dalam dua bagian utama yaitu pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri dari celah banyak, sistem sensor cahaya, sistem penggerak, dan sistem kontrol. Celah banyak yang dipakai adalah tipe 200 celah/mm dan disusun dengan lensa cembung yang berguna untuk memfokuskan cahaya. Alat ini dirancang untuk megukur spektrum cahaya menggunakan fiber optik, sehingga diberi tambahan micropositioner sebagai tempat fiber optik (gambar.1). Gambar 3. Sistem minimum Atmega8535 Gambar 1. Skema spektrometer dengan menggunakan fiber optic Sensor cahaya yang digunakan adalah Light Dependent Resistor (LDR) tipe low resistivity. Sensor dirangkai mengikuti Hukum Kirchoff tentang pembagi tengangan (Gambar 2). vcc Perangkat lunak dibuat dengan menggunakan software LabVIEW 2013. Data pengukuran panjang gelombang diambil dengan sudut pergeseran 0,20 yang bergerak mulai sudut 00 hingga sudut 1800. LDR mengukur intensitas cahaya dalam bentuk tegangan dan diperoleh data pola gelap interferensi. Untuk menentukan panjang gelombang digunakan persamaan (1). M λ = d sin θ, (1) Dimana: M = terang ke (....-2, -1, 0, 1, 2,...) λ = panjang gelombang (nm) d = lebar celah (m) θ = sudut pola interferensi terhadap terang pusat (o) Persamaan di atas dimasukkan ke dalam perangkat lunak sebagai algoritma pemrograman, sehingga dapat menampilkan grafik spektrum panjang gelombang secara langsung. Nilai terang (M) yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang secara langsung adalah M ± 2, karena pada M ± 2 spektrum cahaya lebih terurai dibandingkan M ± 1. Skema pemrograman dan tampilan program ditunjukkan pada Gambar 4 dan 5. Pin ADC Gambar 2. Rangkaian detektor cahaya. Sistem penggerak digunakan untuk menggerakkan sensor cahaya yang berfungsi untuk mendeteksi sudut dan intensitas pola interferensi yang dihasilkan celah banyak. Motor penggerak yang diggunakan adalah motor servo HS 311. Pada penelitian ini motor digerakkan menggunakan sistem kontrol dengan sudut pergeseran 0,2o. Sistem kontrol berfungsi untuk mengendalikan motor servo dan komunikasi dengan komputer. Sistem kontrol yang digunakan adalah Atmega8535 yang dirangkai dalam sistem minimum (Gambar 3). Gambar 4. Diagram pemrograman dengan LabVIEW. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 ISSN : 0853-0823 Edi Prasetyo / Pembuatan dan Pengujian Spektrometer Cahaya Dengan Metode Celah Banyak Berbasis Komputer Dilihat dari lebar spektrum, laser HeNe mempunyai lebar spektrum yang lebih sempit. Pengukuran menggunakan alat ini menghasilkan spektrum yang sangat lebar, sehingga belum memiliki resolusi tinggi untuk mengukur spektrum laser HeNe atau cahaya dengan spektrum yang sempit. Hasil Pengujian Cahaya Polikromatis Pengujian kedua menggunakan cahaya polikromatis dari LED warna putih. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan fiber optik berjenis Plastic Optical Fiber (POF). Fiber optik digunakan untuk menghindari pendaran cahaya LED terhadap sensor LDR yang akan mengganggu proses pengukuran. Sumber cahaya diletakkan di dalam kotak hitam dan cahaya LED disalurkan melalui fiber optik. Hasil pengukuran spektrum LED putih diperlihatkan pada Gambar 8. Gambar 5. Tampilan hasil pemrograman labview III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Cahaya Monokromatis Gambar 6 merupakan hasil pengukuran spektrum panjang gelombang laser HeNe dengan menggunakan spektrometer digital. Pengukuran dilakukan sebanyak enam kali. Gambar 8. Hasil pengukuran spektrum panjang gelombang cahaya LED putih Gambar 6. Spektrum panjang gelombang laser HeNe dengan menggunakan spektrometer Dari data tersebut didapatkan puncak panjang gelombang Laser HeNe rata rata adalah 631,17 nm dengan nilai ketidakpastian sebesar 2,00 nm. Nilai panjang gelombang laser HeNe berdasarkan literatur adalah 632,8 nm, sehingga pengukuran dengan alat ini mempunyai selisih panjang gelombang 1,63 nm. Gambar 7 menunjukkan spektrum laser HeNe dari literatur Gambar 8 menunjukkan spektrum panjang gelombang cahaya LED putih pada enam kali pengukuran. Dari hasil pengukuran, spektrum LED warna putih mempunyai panjang gelombang dari 420 nm sampai 750 nm dan mempunyai dua puncak utama. Puncak pertama terdapat pada spektrum warna biru yang mempunyai panjang gelombang rata-rata 460,62 nm dengan ketidakpastian sebesar 2,00 nm. Puncak kedua terdapat pada spektrum warna kuning yang mempunyai panjang gelombang rata-rata 566,57 nm dengan ketidakpastian sebesar 3,00 nm Led putih terbentuk dari struktur bahan InGaN-GaN dan phosphor yang berwarna kekuning-kuningan dengan spektrum panjang gelombang antara 420-700 nm. Material InGaN-GaN akan memancarkan warna biru dengan panjang gelombang antara 450 nm – 470 nm. Disini GaN sebagai dasar substrat, InGaN sebagai layer aktif, kemudian kedua meterial ini diberi penutup (cover) dengan coating phosphor kekuning-kuningan. Pada saat chip led memancarkan warna biru, kristal pada cover led akan terstimulasi sehingga membentuk perpaduan warna biru dan kuning. Hasil dari perpaduan ini akan tampak sebagai warna putih. Spektrum LED putih berdasarkan literatur ditunjukkan pada gambar 9. Gambar 7. Spektrum panjang gelombang Laser HeNe [9] Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 ISSN : 0853-0823 Edi Prasetyo / Pembuatan dan Pengujian Spektrometer Cahaya Dengan Metode Celah Banyak Berbasis Komputer putih didapatkan dua puncak panjang gelombang, yaitu panjang gelombang λ1 = (460,62±2,00) nm dan λ2 = (566,57±3,00) nm. PUSTAKA [1] Gambar 9. Spektrum panjang gelombang LED putih [10] Apabila dibandingkan dengan literatur, pengukuran LED putih dengan spektrometer ini sudah mendekati hasil yang sebenarnya dilihat dari lebar spektrum dan nilai puncak panjang gelombang. IV. KESIMPULAN Penelitian ini telah berhasil membangun sebuah prototype spektrometer digital berbasis komputer menggunakan celah banyak. Performance alat diuji dengan cara membandingkan antara hasil pengukuran oleh alat yang didesain di labolatorium dengan hasil pengukuran dari literatur untuk sumber cahaya laser HeNe dan LED warna putih. Hasil pengujian Laser HeNe diperoleh panjang gelombang sebesar λ = (631,17±2,00) nm dan pengujian cahaya LED warna Agfianto.E,Teknik Antar Muka Komputer,yogyakarta:Graha ilmu,2002. [2] Artanto.Dian,Interaksi Arduino dan Labview, PT Elex Media Komputindo,2012. [3] Beiser.A, Concepts of Modern Physics (3 ed),new york: McGraw-Hill International Book,1981 [4] Idjermanov. S, Iordanova, Koleva, Spectrograph coupled with CCD module for high resolution spectroscopy measurement, journal of physics 63, IOP phublishing. [5] Griffis. T. Baker. J, Sargent. S, Tanner. B, Zhang. J, Measuring field-scale isotopic CO2 fluxes with tunable diode laser absorption spectroscopy and micrometeorological techniques, Elsevier Agricultural and Forest Meteorology 124, 2004, pp.15-29. [6] Sugito. H,Wahyu. S, Sofjan. K, Siti. M, Pengukuran panjang gelombang sumber cahaya berdasarkan pola interferensi celah banyak,Berkala fisika. vol.8. 2005, pp. 37-44. [7] Fakhri, M Yusuf.(2012). Sistem Pengukur Pergeseran Cermin Pada Interferometer Michelson Berbasis Mikrokontroler. skripsi. Departemen Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia [8] Pedrotti.F.L,Introduction To Optics,New Jersey: PrenticeHall,1993 [9] Willet C. S, An Introduction to Gas Lasers, Pergamon Press 1974 [10] Fred Schubert E. Light-emitting diodes, Cambridge University Press, 2006 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 ISSN : 0853-0823