BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia saat ini terdapat dua bentuk transmisi listrik, Direct Current (DC) dan Alternating Current (AC), dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Daya DC adalah sebuah penerapan dari rangkaian tegangan tetap yang akan menghasilkan arus yang tetap, battery paling umum digunakan sebagai sumber transmisi DC sebagai pengalir arus listrik dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya. Sebagian besar rangkaian digital saat ini menggunakan sumber DC karena kemampuannya untuk memberikan tegangan yang tetap baik tinggi maupun rendah dan memungkinkan untuk mengeksekusi kode-kode logika digital. Dalam sejarah awal perkembangannya, listrik yang pertama kali ditransmisikan secara komersial oleh Thomas Alfa Edison adalah saluran DC. Namun, listrik ini bertegangan rendah karena pada saat itu belum adanya kemampuan untuk meningkatkan tegangan dan transmisi daya jarak jauh. (Charpentier). V = IR P = IV = I(2)R Seperti dapat dilihat pada persamaan diatas, rugi daya dapat berasal dari arus listrik kuadrat dan tahanan dari saluran transmisi. Ketika tegangan meningkat, arus berkurang dan daya yang hilang akan menurun secara eksponensial; oleh karena itu transmisi tegangan tinggi akan mengurangi kerugian daya. Untuk alasan ini, listrik yang dibangkitkan oleh pusat pembangkit dan dialirkan ke rumah-rumah dan industri adalah melalui daya AC. Alternating Current tidak seperti DC, bergerak diantara dua nilai tegangan pada frekuensi tertentu, selalu berubah arus dan tegangan sehingga memudahkan untuk menaikkan atau menurunkannya. Untuk tegangan tinggi dan transmisi jarak jauh yang dibutuhkan 1 2 untuk menaikkan atau menurunkan tegangan adalah Transformator. Dikembangkan pada tahun 1886 oleh William Stanley Jr., sebuah transformator dibuat untuk memungkinkan transmisi listrik jarak jauh menggunakan daya AC (Bellis). Transmisi listrik dengan menggunakan daya AC kini telah memasok rumah-rumah dan industri di seluruh dunia dengan besar tegangan yang berbedabeda sesuai ketentuan dan kebutuhan disetiap negara. Namun, perlu dicatat pula bahwa sejak tahun 1954 telah banyak diterapkan transmisi listrik tegangan tinggi melalui sistem transmisi daya DC yaitu dengan munculnya sistem DC/DC converter yang memungkinkan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan DC (Charpentier). Seperti daya DC, terdapat banyak perangkat seperti alat-alat listrik, radio dan televisi yang menggunakan daya AC. Oleh karena itu kedua bentuk transmisi listrik tersebut dapat dikatakan penting keberadaannya saat ini; sehingga dibutuhkan cara yang mudah untuk mengubah daya DC ke AC atau sebaliknya secara efisien. Perangkat elektronika yang digunakan tergantung pada sumber listrik yang tersedia. AC/DC converter dan DC/AC inverter memungkinkan orang untuk dapat mengalirkan daya listrik diantara kedua sistem transmisi tersebut. 1.2 Perumusan Masalah Dalam tugas akhir ini masalah yang dirumuskan berfokus pada DC-AC inverter yang bertujuan untuk mengubah sumber DC ke sumber AC secara efisien. Inverter digunakan untuk banyak aplikasi, seperti dalam situasi dimana sumber-sumber tegangan rendah DC seperti battery, solar panel atau fuel cell harus dikonversi sehingga peralatan-peralatan listrik atau elektronik dapat dioperasikan dengan sumber AC. Salah satu contoh situasi seperti ini ketika harus mengkonversikan sumber listrik dari accu mobil untuk mengoperasikan komputer (laptop), TV atau telepon selular. Metode inverter tegangan rendah sumber DC, akan dapat diselesaikan dalam dua langkah. Pertama konversi sumber DC tegangan rendah menjadi sumber DC tegangan tinggi, dan langkah kedua konversi sumber DC tegangan 3 rendah menjadi sebuah gelombang AC menggunakan modulasi pulsa. Metode lain untuk melengkapi hasil yang diinginkan akan terlebih dahulu mengubah ke sumber AC tegangan rendah, dan kemudian dengan menggunakan transformator akan dinaikkan tegangannya sampai dengan nilai yang diinginkan (120V atau 220V). Pada tugas akhir ini fokus masalah yang dikemukakan adalah metode pertama yang akan menjelaskan khususnya proses transformasi dari tegangan tinggi sumber DC menjadi output AC. Perbedaan dari inverter DC-AC yang ada di pasaran saat ini pada dasarnya ada dua bentuk berbeda dari output AC yang dihasilkan yaitu modifikasi gelombang sinus dan gelombang sinus murni (ABS Alaskan). Inverter gelombang sinus murni menghasilkan output gelombang sinus yang identik dengan daya yang dihasilkan oleh stop kontak listrik pada umumnya. Perangkat ini dapat menjalankan lebih banyak peralatan yang bersifat sensitif terhadap kerusakan yang disebabkan oleh modifikasi gelombang sinus seperti: laser printer, laptop komputer, peralatan listrik, jam digital dan peralatan medis. 1.3 Pembatasan Masalah Di pasaran inverter daya saat ini terdapat banyak pilihan mulai dari yang termahal hingga yang termurah, dengan berbagai tingkat kualitas, efisiensi dan kemampuan output daya yang dihasilkan. Kualitas tinggi yang dikombinasikan dengan efisiensi tinggi, secara tidak langsung akan meningkatkan nilai harga yang cukup tinggi pula. Misalnya, Samlex America memproduksi inverter 600 W dengan output gelombang sinus murni dihargai $ 289 (600 Watt Pure Sine Wave Inverter. Donrowe.com), sementara itu GoPower memproduksi inverter 600 W dengan output modifikasi gelombang sinus hanya dihargai $ 69 (GoPower 600 Watt Modified Wave Inverter). Kemampuan yang ditawarkan dari Inverter dengan output gelombang sinus murni cenderung mengabungkan antara biaya produksi yang tinggi, kemampuan daya tinggi serta kemampuan dalam pengolahan komponen-komponen digital. Sedangkan untuk inverter dengan output gelombang modifikasi sinus bisa sangat murah atau efisien karena tidak ada pengolahan yang dilakukan pada gelombang output, tetapi hasil yang diperoleh dari gelombang 4 modifikasi tersebut berupa jumlah harmonisa tinggi yang dapat mempengaruhi peralatan yang bersifat sensitif. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tentang perancangan dengan menggunakan simulasi ini adalah untuk mempelajari dan menganalisa sebuah sistem inverter 3 phasa DC-AC sehingga diharapkan akan diperoleh sebuah rancangan inverter yang cukup murah dan efisien dalam aplikasi hardware. Memanfaatkan komponen digital dan metode Pulse Width Modulation (PWM), output akan berupa gelombang sinus yang baik dengan jumlah spektrum phasa kecil dan dapat diaplikasikan dengan biaya produksi yang murah. 1.5 Metodologi Penelitian Dalam penelitian tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa metodologi yaitu berupa studi perencanaan : 1. Studi pustaka Mempelajari buku-buku dan/ jurnal mengenai konsep dasar inverter. Mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan rangkaian switching, program simulasi dan komponen yang lain untuk perancangan simulasi dalam tugas akhir ini. 2. Studi lapangan Mencari data-data yang diperlukan untuk merencanakan alat yang akan dirancang sehingga diharapkan alat tersebut dapat dimanfaatkan. Mencari data-data tentang komponen-komponen yang ada pada sistem (misalnya data sheet masing-masing komponen). 3. Melakukan perancangan. Perancangan disini dimaksudkan adalah membuat simulasi melalui sebuah program komputer yang akan dipakai sesuai materi atau topik yang hendak dibuat 4. Melakukan simulasi dan pengujian. Simulasi dan pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan Simulasi Proteus. 5 1.6 Sistematika Penulisan Untuk mengetahui gambaran ringkas mengenai isi laporan tugas akhir ini dan mempermudah pemahamannya, maka penulisannya dibagi dalam beberapa bab yang terdiri dari : BAB I : Pendahuluan Menguraikan latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembahasan teori tentang inverter dan aplikasi, Pulse Width Modulation (PWM), Rangkaian Hex-Bridge, Rangkaian pengaman dan snubber, dan filter. BAB III : Metodologi Penelitian Bagian ini membahas blok diagram , switching gelombang, rangkaian SPWM Card, Hex-Bridge dan filter. BAB IV : Analisis Data dan Pembahasan Berisi pembahasan mengenai penerapan rancangan simulasi dan hasil simulasi yang diperoleh baik sebelum dan sesudah filter. BAB V : Kesimpulan dan Saran Sebagai penutup berisi kesimpulan dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.