BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Setiap

advertisement
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Setiap organisasi atau perusahaan, pastilah memiliki peraturan dan
kebijakan-kebijakan yang tentunya berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Dimana kebijakan tersebut diambil dan ditetapkan sesuai dengan kebutuhan
serta kemampuan perusahaan, dengan menilik faktor internal dan eksternal
masing-masing. Begitupun kebijakan yang ada pada PT Rahardja Abadi
Mulia, dimana kebijakan tersebut meliputi kebijakan operasional, kebijakan
finasial dan kebijakan sumber daya manusia (SDM). Dalam penelitian ini,
kebijakan yang akan dianalisa adalah merupakan kebijakan sumber daya
manusia dan kebijakan finasial yaitu kompensasi.
Kompensasi yang difokuskan dalam penelitian ini adalah jenis-jenis
kompensasi yang diberikan perusahaan serta cara pemberian kompensasi
tersebut oleh perusahaan kepada karyawannya. Jenis kompensasi yang akan
menjadi pembahasan adalah merupakan jenis kompensasi finansial, baik
langsung maupun tidak langsung dan kompensasi non-finansial. Pemberian
27
kompensasi ini diharapkan mampu untuk memenuhi akan tuntutan dan
kebutuhan para karyawan, sehingga akan dapat membantu perusahaan dalam
mencapai tujuan serta dapat memperoleh dan memelihara karyawan dengan
baik dan benar.
Pemberian kompensasi haruslah ditetapkan berdasarkan asas keadilan
dan kelayakan, dimana juga harus menilik dan menimbang akan undangundang ketenaga-kerjaan yang berlaku. Prinsip adil dan layak tersebut
hendaklah mendapat perhatian yang seksama dan sebaik-bainya, supaya
nantinya dapat merangsang serta memberikan gairah sehingga tercipta
kepuasan kerja para kayawan secara keseluruhan. Kompensasi yang adil dan
dapat memberikan kepuasan kepada karyawan, akan dapat meningkatkan
efektivitas daripada sistem kompensasi itu sendiri. Kompensasi yang efektif
adalah kompensasi yang sistem penerapannya dapat membantu pencapaian
akan tujuan-tujuan daripada perusahaan.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Pengumpulan Data
Dalam
penelitian
ini,
metode
pengumpulan
data
yang
dipergunakan meliputi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah merupakan data asli yang dikumpulkan oleh peneliti
guna mengkonsep, meneliti serta menjawab permasalahan seputar data
penelitian.
Data primer tersebut diambil secara langsung dari perusahaan
melalui:
28
1.
Data Kualitatif
Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab kepada beberapa orang
bagian personalia, yang mengerti tentang sistem kompensasi di PT
Rahardja Abadi Mulia.
2.
Data Kuantitatif
Survei, yaitu dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan
pertanyaan-pertanyaan seputar kompensasi, kepada beberapa
responden
(karyawan)
langsung
dilapangan.
Survei
ini
dimaksudkan untuk mengamati sikap, preferensi serta pengetahuan
responden, mengenai kompensasi yang berlaku diperusahaan.
Sedangkan untuk data sekunder, peneliti dapatkan dari data
internal perusahaan, buku-buku, hasil penelitian terdahulu serta
literatur-literatur yang berkaitan dengan materi penelitian.
3.2.2 Pengolahan dan Analisis Data
1. Penarikan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi dalam penelitian
(Arikunto, 2006:131). Mardalis (2009:55) menyatakan sampel
adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi
objek penelitian. Jadi sampel adalah contoh yang diambil dari
sebagian populasi penelitian yang dapat mewakili populasi.
Walaupun yang diteliti adalah sampel, tetapi hasil penelitian atau
kesimpulan penelitian berlaku untuk Seluruh populasi. Untuk
29
penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus
Slovin (Karnadi, 2008) sebagai berikut:
n=
N
… … … … … … … . … … … … … … … … … … … … … (1)
1 + N(e)²
n
= Jumlah Sampel
e
= Prosentase kelonggaran penelitian karena kesalahan
Dimana:
N = Jumlah Populasi
pengambilan sampel.
Prosentase kelonggaran yang diinginkan atau masih dapat ditolerir
(e) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 10% (0,1)
dengan tingkat kepercayaan 90%.
Dengan menggunakan rumus Slovin diatas, maka perhitungan
pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
n=
102
1 + 102 . (0,1)²
n = 50
Jadi, ideal jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini
adalah berjumlah 50 orang karyawan.
Setelah jumlah sampel yang akan diambil dari populasi telah
ditentukan, langkah selanjutnya adalah pengambilan sampel dengan
menggunakan metode sampling. Teknik sampling yang akan
digunakan dalam penelitian adalah teknik Stratified Sampling,
dimana termasuk didalam Probability Sampling. Teknik ini dimulai
dengan membagi karyawan (populasi) menjadi beberapa kelompok
(karakteristik), yaitu Usia, Jenis kelamin, Tingkat pendidikan dan
30
Lama bekerja. Kemudian, pengolahan data dilakukan dengan metode
Skala kepuasan atau lebih dikenal dengan Skala likert.
2. Skala Likert
Skala pengukuran adalah penerapan kesepakatan yang
digunakan
sebagai
acuan
untuk
menentukan
panjang
serta
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur
tersebut yang digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif. Dengan skala pengukuran, maka nilai variabel yang
diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk
angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik
oleh peniliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dajabarkan
menjai indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
berupa pertayaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata sebagai
berikut: Sangat Setuju, Setuju, Biasa/Netral, Tidak Setuju, Sangat
Tidak Setuju. Untuk kepentingan analisis kuantitatif, maka jawaban
ini dapat diberi skor yaitu: Sangat Setuju (5), Setuju (4), Biasa Saja
31
(3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1). Instrumen penelitian
yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk cheklist
ataupun pilihan ganda.
3. Pengujian Validitas Data
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
suatu alat ukur/instrumen. Validitas dalam penelitian juga dijelaskan
sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian, tentang isi atau
arti sebenarnya yang diukur. Suatu instrumen yang valid atau sahih,
mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang
valid biasanya memiliki validitas yang sangat rendah. Dalam
statistik, salah satu ukuran validitas untuk sebuah kuisioner adalah
apa yang disebut sebagai validitas konstruk (construct validity).
Dalam pemahaman ini, sebuah kuisioner dinyatakan valid jika setiap
butir pertanyaan yang menyusun kuisioner tersebut memiliki
keterkaitan yang tinggi terhadap tema kuisioner yang diangkat.
Tahap pertama dari penelitian ini ialah dengan menyebarkan
kuesisoner kepada karyawan, guna dilakukan pengujian terhadap
pertanyaan-pertanyan yang terdapat pada kuesioner tersebut. Jumlah
pertanyaan yang diajukan dalam kuesinoner awal berjumlah 15 butir
pertanyaan. Dengan menggunakan metode nilai r hasil Corrected
Item Total Correlation, dimana metode ini dapat membadingkan
antara nilai r pada tabel dengan nilai r hasil perhitungan dengan
SPSS.
32
4. Pengujian Reliabilitas Data
Suatu instrumen pengukuran (semisal kuesioner) dikatakan
reliabel, bila mendapatkan hasil nilai yang konsisten pada setiap
pengukuran (Uyanto, 2006). Dengan metode reliabilitas tersebut,
peneliti dapat:
1) Mengetahui bagaimana butir-butir pertanyaan dalam kuesioner
saling berhubungan,
2) Mendapat bilai Alpha Cronbach yang merupakan indeks internal
consistency dari skala pengukuran secara keseluruhan,
Mengidentifikasi butir-butir pertanyaan dalam kuesioner yang
bermasalah, dan harus direvisi atau dihilangkan. Uji reliabilitas dapat
diukur dengan rumus Koefisien Alpha Cronbach:
r=
−1
1−
∑
… . . . … … … … … … … . … … … … … … … (2)
Dimana:
r
= Nilai Reliabilitas
k
= Jumlah Butir Angket
(∑
(
)
) = Jumlah Varian Item
= Varian Total
Setelah tahap pengujian validitas, selanjutnya dilakukan
pengujian reliabilitas terhadap kuesioner yang akan digunakan.
Tujuan utama pengujian adalah untuk mengetahui konsistensi atau
keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen, apabila instrumen
tersebut nantinya dipergunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek
33
atau responden. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan
metode Alpha-Cronbach, dimana metode ini menggunakan
perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf
kepercayaan 90% atau tingkat signifikasi 10% (0,1). Menurut
Santoso (2006), apabila alpha dihitung lebih besar daripada r tabel
dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian
dapat dikatakan reliabel. Tingkat reabilitas dengan metode AlphaCronbach diukur berdasarkan aplha nol (0) sampai dengan satu (1).
Apabila skala tersebut dikelompokkan kedalam lima kelas dengan
range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat
diinterpresentasikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2.1
Tingkat reliabilitas berdasarkan nilai Alpha
Alpha
Tingkat Reliabilitas
0,00 s/d 0,20
Kurang reliabel
>0,20 s/d 0,40
Mendekati reliabel
>0,40 s/d 0,60
Cukup reliabel
>0,60 s/d 0,80
Reliabel
>0,80 s/d 1,00
Sangat reliabel
Hasil dari perhitungan dengan menggunakan SPSS 16 didapat nilai
Alpha sebesar 0,643. Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dikatakan
bahwa instrumen yang digunakan sudah reliabel.
34
5. Analisa Data
a. Mean
Adalah merupakan rata-rata dari observasi suatu variabel, dimana
jumlah total observasi dibagi banyaknya observasi.
Mean dapat dirumuskan:
=
Ʃ
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … (3)
n
Dimana:
= Mean atau rata-rata
Ʃ
n
= Jumlah data responden
= Jumlah responden
b. Median
Adalah merupakan metode yang dipergunakan untuk mengukur
nilai tengah dari data yang telah diurutkan nilainya dari kecil ke
besar, kemudian membaginya secara seimbang ditengah. Median
juga merupakan cara lain mencari nilai yang dapat mewakili
sejumlah data yang terkumpul
c. Modus
Modus menggambarkan nilai yang paling sering muncul atau
memiliki frekuensi terbanyak.
d. Persentase
Persentase memberikan gambaran mudah guna membandingkan
atau mengetahui data terbanyak dalam satuan per seratus (%).
35
3.3 Diagram Alir Penelitian
MULAI
IDENTIFIKASI MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
TINJAUAN LAPANGAN
TINJAUAN PUSTAKA
PENGUMPULAN DATA
PENYUSUNAN
KUESINONER
DARI
PERUSAHAAN
PENYEBARAN
KUESINONER
PENGOLAHAN
KUESINONER
PENGOLAHAN DATA
UJI VALIDITAS
UJI RELIABILITAS
HASIL DAN ANALISA
KESIMPULAN DAN SARAN
SELESAI
Gambar 3.3.1 Diagram Alir Penelitian
Download