BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring kemajuan industrialisasi keterampilan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas merupakan suatu kebutuhan utama dalam sebuah
organisasi, baik organisasi pemerintahan maupun swasta. Sumber daya manusia
dalam organisasi sering disebut dengan tenaga kerja. Dibandingkan dengan faktor
produksi lainnya, faktor tenaga kerja adalah yang paling unik dan spesifik, karena
manusia pada dasarnya memiliki perilaku, perasaan, akal budi dan tujuan. Oleh
karena itu sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi organisasi. Sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan
yang dikenal dengan manajemen sumber daya manusia.
Karyawan merupakan sumber daya yang paling penting dalam
perusahaan karena memiliki akal, bakat, tenaga, keinginan, pengetahuan, dan
kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai visi dan misi
perusahaan. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih serta
munculnya inovasi-inovasi baru dibidang teknik produksi, telah mendorong
perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya
manusianya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Salah satu
parameter yang dapat digunakan untuk menilai kualitas sumber daya manusia
adalah produktivitas kerja.
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Perusahaan dagang maupun perusahaan jasa pada umumnya mempunyai
tujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, namun pada kenyataannya
produktivitas kerja karyawan di Indonesia tahun demi tahun relatif rendah bila
dibandingkan dengan beberapa negara lain.
Menurut Ishak dan Tanjung (dalam Afandi, 2016), manfaat lingkungan
kerja adalah menciptakan gairah kerja sehingga produktivitas kerja meningkat.
Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang yang
termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat, artinya pekerjaan
diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang ditentukan.
Lingkungan kerja yang baik bagi karyawan suatu perusahaan akan
berdampak pada kepada keamanan dan kesehatan kerja karyawan. Terjadinya
kecelakaan atau penyakit kerja dapat berakibat kematian, atau karyawan bisa
mengalami cacat atau sakit sementara dan tidak bisa bekerja, maka karyawan
yang bersangkutan tidak mampu lagi bekerja dengan baik atau tingkat
produktivitas kerjanya akan mengalami penurunan dibanding waktu sehat.
Lingkungan kerja yang baik akan menunjang pada keselamatan dan
kesehatan kerja pegawai. Unsur keselamatan dan kesehatan karyawan memegang
peranan penting dalam peningkatan mutu kerja karyawan. Semakin cukup
kuantitas dan kualitas fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja, maka semakin
tinggi pula mutu kerja karyawannya. Dengan demikian perusahaan akan semakin
diuntungkan dalam upaya pencapaian tujuannya (Mangkuprawira dan Hubeis,
2007).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Keselamatan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang penting bagi
perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan
karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Keselamatan kerja berarti proses merencanakan dan mengendalikan situasi yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja melalui persiapan prosedur operasi
standar yang menjadi acuan dalam bekerja (Hadiguna, 2009). (Mangkunegara,
2007) mendefinisikan kesehatan kerja adalah kondisi bebas dari gangguan fisik,
mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan lingkungan kerja.
PT. Wahanabhara Bhakti merupakan salah satu perusahaan swasta yang
bergerak dibidang jasa transportasi khusus bahan peledak yang direkomendasikan
oleh Mabes Polri untuk melaksanakan pendistribusian bahan peledak dan sudah
cukup
lama
beroperasi
dan
mengalami
suatu
pasang
surut
dalam
pengoperasiannya. PT. Wahanabhara Bhakti sekarang ini cukup bersaing ketat
dengan perusahan-perusahaan dibidang yang sama. Oleh karena itu mutu dan
kualitas jasa yang diberikan harus tetap dijaga dan ditingkatkan untuk mencapai
hasil yang memuaskan.
PT. Wahanabhara Bhakti dalam struktur oganisasinya memiliki teridiri
dari beberapa bagian yang salah satunya bagian operasional. Bagian operasional
memiliki tugas pokonya yaitu sebagai pengawas yang berhubungan langsung
dengan instansi yang terkait, perijinan dan mengurus sarana dan prasarana dalam
pengiriman bahan peledak sampai ke customer. Produktivitas kerja karyawan
pada bagian ini sangat penting karena akan mempengaruhi terhadap kualitas jasa
transportasi perusahaan dan pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Produktivitas kerja karyawan kurang maksimal dikarenakan faktor
lingkungan kerja pegawai, keselamatan kesehatan kerja (K3). Lingkungan kerja
adalah tempat dimana karyawan melakukan aktivitas setiap harinya. Lingkungan
kerja yang nyaman memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk
dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi karyawan.
Jika karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan
tersebut akan betah di tempat kerjanya, melakukan aktivitas sehingga waktu kerja
dipergunakan secara efektif. Lingkungan kerja itu mencakup hubungan kerja yang
terbentuk antara sesama karyawan, hubungan kerja antara bawahan dan atasan,
dan lingkungan fisik tempat karyawan bekerja.
Lingkungan kerja yang nyaman akan dapat menimbulkan semangat dan
kegairahan kerja karyawan. Memperhatikan kondisi lingkungan kerja karyawan
berarti berusaha menciptakan kondisi lingkungan kerja yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan para karyawan sebagai pelaksana kerja pada tempat
kerja tersebut. Kerja produktif tidak saja memerlukan keterampilan kerja,
penemuan-penemuan baru untuk memperbaiki cara kerja, namun juga lingkungan
kerja yang nyaman yang mampu menunjang kelancaran penyelesaian pekerjaan.
Berdasarkan pra survey kepada 10 karyawan termasuk manager
mengenai lingkungan kerja berikut ini disajikan tanggapan karyawan tentang
lingkungan kerja di PT. Wahanabhara Bhakti.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Tabel 1.1
Pra Survey Kondisi Lingkungan Kerja
No.
Indikator
Lingkungan
Kerja Baik
40%
Rencana angkutan pengiriman
Rancangan pekerjaan yang harus
2.
30%
dilakukan
3.
30%
Kondisi lingkungan kerja
4.
60%
Keamanan angkutan
5.
50%
Beban kerja yang berlebih
6.
70%
Pengawasan pimpinan
7.
70%
Frustasi dalam melakukan pekerjaan
8.
40%
Perbaikan lingkungan kerja
9.
60%
Kerjasama antar pribadi dan kelompok
Sumber : Bidang Kepegawaian PT. Wahanabhara Bhakti
1.
Lingkungan
kerja kurang
baik
60%
70%
70%
40%
50%
30%
30%
60%
40%
Berdasarkan Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa lingkungan kerja di
PT. Wahanabhara Bhakti masih kurang baik. Lingkungan kerja yang kurang baik
terlihat dari rencana pengiriman ini dikarenakan rencana kerja yang kurang
tersusun dengan rapi dan pembuatan ijin pengiriman bahan peledak di luar
perusahaan mengakibatkan jadwal pengiriman bahan peledak menjadi terganggu.
Lingkungan kerja yang kurang baik terlihat dari beban kerja karyawan
yang berat sehingga mengerjakan pekerjaannya tidak selesai sesuai dengan waktu
yang ditetapkan sehingga banyak pekerjaan yang menumpuk dan tidak mencapai
target yang diharapkan perusahaan mengakibatkan karyawan ada yang mengalami
frustasi atas pekerjaan yang harus dilakukan. Pengawasan oleh pimpinan kepada
karyawan yang kurang mengakibatkan belum optimalnya lingkungan kerja yang
ada sehingga perbaikan lingkungan kerja kurang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan karyawan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Produktivitas kerja karyawan kurang maksimal juga dipengaruhi oleh keselamatan
kesehatan kerja berdasarkan pra survey awal kepada 10 karyawan termasuk
manager mengenai keselamatan kesehatan kerja (K3) berikut ini disajikan
tanggapan karyawan tentang kondisi keselamatan kesehatan kerja (K3) di PT.
Wahanabhara Bhakti
Tabel 1.2
Pra Survey Kondisi Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
Indikator
Baik
Kurang Baik
60%
Penempatan bahan peledak
Perlindungan pada pegawai dalam
40%
melaksanakan pekerjaan
Penyediaan perlengkapan yang
40%
lengkap
Adanya sosialisasi keselamatan
60%
kerja
40%
Penggunaan peralatan angkutan
50%
Kebersihan lingkungan kerja
30%
Suhu udara tempat bekerja
60%
Lingkungan kesehatan pegawai
60%
Pemeliharaan kesehatan pegawai
Sumber : Bidang Kepegawaian PT. Wahanabhara Bhakti
40%
60%
60%
40%
60%
50%
70%
40%
40%
Berdasarkan Tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa Keselamatan
Kesehatan Kerja (K3) di PT. Wahanabhara Bhakti masih belum maksimal. Pihak
perusahaan berusaha meningkatkan standar keselamatan kesehatan kerja dengan
menerbitkan SOP tentang keselamatan kesehatan kerja. Pelaksanaan SOP tentang
keselamatan kesehatan kerja kurang dijalankan dengan baik hal ini terlihat dari
penempatan bahan peledak yang tidak sesuai karena kondisi kendaraan angkutan
yang disewa tidak sesuai spesifikasi kendaraan khusus pengiriman bahan peledak.
Selain itu sosialisasi keselamatan kesehatan kerja kurang disosialisasikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
sehingga banyak pegawai yang kurang memahami tentang pentingnya
menjalankan SOP keselamatan dan kesehatan kerja.
Kondisi keselamatan kesehatan kerja yang masih kurang mengakibatkan
karyawan dalam menjalankan tugasnya sangat hati-hati karena berisiko terhadap
rusaknya kondisi barang dan keselamtan pegawai itu sendiri sehingga waktu
pengiriman menjadi sangat lama.
(Menurut Rivai, 2009) Lingkungan kerja yang aman dan sehat akan
membawa dampak yang positif bagi orang-orang yang berada di dalamnya.
Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat akan meningkatkan produktivitas,
karena menurunnya jumlah hari yang hilang, meningkatkan efisiensi dan kualitas
pekerja yang lebih berkomitmen, menurunkan biaya-biaya kesehatan dan asuransi,
tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena
menurunnya pengajuan klaim, fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar
sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan, serta rasio
seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena naiknya citra perusahaan.
Dari faktor permasalahan lingkungan kerja, keselamatan kesehatan kerja
(K3) diatas akan mempengaruhi produktifitas kerja karyawan bagian operasional
di PT. Wahanabhara Bhakti.
Berikut ini disajikan penilaian produktivitas karyawan bagian operasional
pada tahun 2015.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Tabel 1.3
Pra Survey Pengukuran Produktivas Kerja Pegawai
Tahun 2015
Sasaran
Indikator produktivitas
Target
Meningkatkan Pengurusan ijin angkutan
100%
produktivitas
bahan peledak yang
kerja dalam cepat
rangka
Ketetapan waktu
100%
mencapai
pengiriman
kualitas jasa Peningkatan jumlah
100%
transportasi
pengiriman
yang baik
Keamanan pengiriman
100%
Sumber : Bidang Kepegawaian PT. Wahanabhara Bhakti
Realisasi
75%
75%
85%
75%
Berdasarkan Tabel 1.3 produktivitas kerja pegawai bagian operasional di
PT. Wahanabhara Bhakti terdiri dari pengurusan ijin angkutan bahan peledak,
ketepatan waktu pengiriman, peningkatan volume pengiriman bahan peledak dan
keamanan pengiriman.
Berdasarkan hasil penilaian produktivitas tidak tercapainya sesuai dengan
target yang diharapkan karena pengiriman barang bahan peledak kepada pemesan
sebagian besar menggunakan alat transportasi sewa. Kondisi tersebut memerlukan
waktu untuk mencari sarana dan prasarana yang laik jalan untuk disewa. Sarana
dan prasarana yang disewa terkadang mengalami masalah seperti sarana yang
tidak layak jalan dan sarana dan prasarana yang ada terbatas pada setiap daerah
sehingga menghambat dalam melaksanakan pengiriman bahan peledak.
Adanya komplain dari pelanggan atas pengiriman produk bahan peledak
tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan karena lingkungan kerja dalam hal
pengurusan ijin, pengiriman barang yang melibatkan instansi lain. Selain itu
kondisi diperjalanan yang kurang baik, proses bongkar muat yang banyak kendala
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
mengakibatkan pengiriman tidak berjalan sesuai jadwal. Berikut adalah data tabel
pengukuran produktivitas kerja pegawai :
Tabel 1.4
Data Pengukuran Produktivas Kerja Pegawai Berdasarkan Complain
Customer
No
1
2
3
4
Wilayah
Jumlah Pekerjaan
2015-Jul 2016
Target
Actual
Complain
Customer
260
89
430
49
100%
100%
100%
100%
75%
75%
85%
75%
65
22
65
12
Pulau Jawa
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
Grand Total
828
164
Sumber : Bidang Kepegawaian PT. Wahanabhara Bhakti
Produktivitas karyawan kurang maksimal juga dikarenakan kurang
berhati-hati dalam melakukan pengawasan, pengepakan, tidak melaksanakan
SOP, yang mengakibatkan barang bisa meledak. Selain itu pegawai yang terlibat
dilapangan berhati-hati dalam penanganan atau pengawasan bahan peledak, bila
salah dalam penanganan bisa berakibat fatal bagi karyawan dan perusahaan.
Penelitian
mengenai
pengaruh
lingkungan
kerja
dan
kesehatan
keselamatan kerja (K3) terhadap produktivtias kerja karyawan telah banyak
dilakukan. Beberapa hasil penelitian (Ambasari, 2015) menunjukkan bahwa
kesehatan keselamatan kerja (K3) berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Penelitian lainnya (Wahyuningtyan, 2013) yang menyatakan bahwa Lingkungan
kerja dan Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada
Bank Jateng Cabang Koordintor Semarang.
Dari gambaran di atas peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh
lingkungan kerja dan keselamatan kesehatan kerja (K3) terhadap peningkatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
produktivitas kerja karyawan. Untuk itu peneliti mengambil judul penelitian
“Pengaruh Lingkungan Kerja dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3),
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Wahanabhara Bhakti”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Wahanabhara Bhakti?
2. Apakah keselamatan kesehatan kerja (K3) berpengaruh terhadap
produktivitas Karyawan PT. Wahanabhara Bhakti?
C. Batasan Masalah
Sesungguhnya banyak masalah yang dapat diangkat kepermukaan dalam
penelitian ini, namun penulis perlu membatasi masalah yang lebih terperinci dan
jelas agar pemecahannya terarah dan berhasil. Jadi tulisan ini hanya dibatasi pada
masalah lingkungan kerja dan keselamatan kesehatan kerja (K3) serta
pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan PT.Wahanabhara Bhakti.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan pada PT. Wahanabhara Bhakti
2. Untuk mengetahui pengaruh keselamatan kesehatan kerja karyawan (K3)
terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Wahanabhara Bhakti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
E. Kontribusi Penelitian
1. Kontribusi teoritis.
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap pengembangan
ilmu sumber daya manusia khusunya mengenai lingkungan kerja,
keselamatan kesehatan kerja (K3) dan produktivitas kerja Terapan (Aspek
Guna Laksana)
2. Kontribusi Praktis
Penelitian ini berguna bagi para pimpinan PT. Wahanabhara Bhakti dan
pihal lain yang memiliki permasalahan yang sama sebagai
informasi
untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terutama dalam memberikan
produktivitas
kerja
dari
aspek
lingkungan
kerja
dan
kesehatan
keselamatan kerja (K3) dan sebagai bahan pengkajian terhadap
kelemahan-kelemahan yang dialami kemudian sekaligus melakukan
perbaikan, agar
kelemahan-kelemahan itu tidak terulang kembali dan
dapat menjadikan konsumen puas atas kegitan usaha yang dilakukan PT.
Wahanabhara Bhakti .
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download