bab vi kesimpulan dan rekomendasi

advertisement
BAB VI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan di lapangan dan pembahasan pada bab
sebelumnya,
dapat
ditarik
kesimpulan
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kepuasan kerja pegawai DJCK. Selanjutnya dari kesimpulan yang
ada disusun rekomendasi dalam menentukan arah perubahan atau perbaikan di
bidang SDM serta menentukan program peningkatan kepuasan kerja pegawai.
Peningkatan kepuasan kerja pegawai diharapkan dapat meningkatkan kinerja
organisasi DJCK.
1. Faktor internal yang meliputi; keterampilan khusus, umur, jenis kelamin,
kondisi
fisik,
tingkat
pendidikan,
pengalaman
dan
masa
kerja,
pangkat/golongan/jabatan, pola pikir, persepsi dan etika kerja, prestasi,
tanggung jawab, komunikasi, cukup memberikan pengaruh pada kepuasan
kerja pegawai, karena pada dasarnya faktor internal pegawai DJCK telah sesuai
dengan standar kebutuhan pegawai di DJCK. Disamping itu, latar belakang
pendidikan pegawai sesuai dengan lingkup kerja di unit-unit kerja DJCK.
2. Faktor eksternal yang meliputi; pekerjaan itu sendiri, kompensasi/gaji/upah,
karakter organisasi, interaksi sosial dengan rekan kerja, kesempatan promosi,
pengawasan, sangat rendah pengaruhnya terhadap kepuasan kerja pegawai,
bahkan memberikan pengaruh secara negatif adalah penghasilan atau
51
kompensasi. Faktor ini dianggap tidak memenuhi unsur keadilan dan tidak
sesuai dengan beban kerja pegawai.
3. Faktor eksternal yang memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan kerja
pegawai DJCK adalah adanya kesempatan pegawai untuk maju melalui
pemberian tugas-tugas baru, pengembangan kemampuan, pengembangan karir,
dan menyampaikan pendapat. Hal ini dianggap oleh pegawai sebagai salah satu
penghargaan dalam bentuk mengekspresikan diri.
4. Hubungan antar pegawai yang baik dan konstruktif dalam hal pelaksanaan
pekerjaan cukup memberikan pengaruh pada kepuasan kerja pegawai DJCK.
Hubungan antar pegawai yang baik dapat mewujudkan suasana kerja yang
nyaman sehingga mendukung kelancaran dalam bekerja.
5. Pimpinan dalam unit kerja memiliki peran terhadap kepuasan kerja pegawai.
Pimpinan yang memberikan penghargaan kepada pegawainya dalam bentuk
apapun dapat memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai.
Menjalin hubungan yang baik dengan pegawai juga memberikan pengaruh
yang besar terhadap kepuasan kerja pegawai. Hubungan yang baik akan
mewujudkan komunikasi yang baik sehingga dapat meningkatkan kualitas
kinerja.
6. Organisasi yang diatur oleh manajemen yang bijak akan menerapkan kebijakan
yang sesuai dengan kebutuhan pegawai. Organisasi di DJCK telah mendekati
kriteria organisasi yang bijak, sehingga pegawainya merasa mendapat
kesempatan terlibat dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan
organisasi.
52
7. Kepuasan kerja pegawai DJCK sangat tergantung pada kondisi dan suasana
kerja. Suasana kerja yang mendukung akan memberikan dampak terhadap
kelancaran kerja sehingga kepuasan kerja pegawai meningkat.
8. Kepuasan kerja tidak dapat diseragamkan, karena setiap variabel memiliki
tingkat dan pengaruh yang berbeda-beda terhadap kepuasan kerja pegawai.
6.2 Rekomendasi
1. Proses rekrutmen pegawai DJCK perlu semakin ditingkatkan sehingga
didapatkan pegawai dengan latar belakang pendidikan pegawai yang sesuai
dengan lingkup kerja di unit-unit kerja DJCK. Kesesuaian latar belakang
pendidikan, minat dan harapan akan memberikan kepuasan kerja pegawai. Hal
itu sangat ditentukan oleh manajemen SDM dan proses rekrutmen pegawai,
sebagai fungsi yang dilakukan suatu organisasi yang memudahkan penggunaan
tenaga kerja secara lebih efektif untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan
individu (Ivancevich, 2001), melalui kegiatan antara lain analisis jabatan,
perencanaan tenaga kerja, rekrutmen dan seleksi karyawan serta orientasi kerja.
2. Perlu ditingkatkan lagi keterlibatan pegawai dalam tugas-tugas baru,
pengembangan kemampuan, pengembangan karir, dan
menyampaikan
pendapat secara lebih luas. Organisasi DJCK perlu mengembangkan program
peningkatan kapasitas pegawai secara rutin dan berkelanjutan sesuai dengan
arah dan tujuan kebijakan organisasi. Hal itu sesuai dengan teori mengenai
faktor-faktor kepuasan yang bersifat intrinsik atau faktor motivator (Herzberg,
1968), antara lain adalah dengan memberikan tanggungjawab. Kapasitas
53
pegawai dapat ditingkatkan dengan memberikan tanggung jawab yang lebih
besar dalam suatu pekerjaan. Hal itu merupakan dasar dari proses
pemberdayaan manusia. Pegawai yang diberikan tanggungjawab dalam
melaksanakan pekerjaannya akan merasa memiliki pekerjaan itu karena telah
membuat keputusan sendiri atas pekerjaannya.
3. Pimpinan dan manajemen organisasi mempunyai peran penting dalam
mewujudkan kepuasan pegawai. Pimpinan dapat memberikan contoh yang baik
dalam hal hubungan antar pegawai, memberikan penghargaan kepada pegawai
dan antar pegawai atas kinerja yang baik, serta tidak berhenti untuk berusaha
menjalin hubungan yang baik dengan pegawai. Seperti yang disebutkan dalam
(Walker, 1992), bahwa strategi sumber daya manusia sangat penting karena
memungkinkan manajemen untuk mendifinisikan dan mengarahkan sumber
day manusia pada bisnis (people related business). Pimpinan organisasi harus
mampu memberikan perhatian terhadap pengembangan sumber daya manusia.
Strategi pengembangan sumber daya manusia harus disesuaikan dengan
kebutuhan, visi dan misi organisasi. Ada banyak cara dan alat yang dapat
digunakan oleh pimpinan dan manajemen organisasi untuk mewujudkan
kepuasan kerja pegawai.
54
Download