Bisakah……… (next)

advertisement
Bisakah……… (next)
Ukuran kacamata telah stabil dalam satu tahun
terakhir
Tidak memiliki riwayat penyakit lain
(infeksi mata; glaukoma; penyakit kolagen;
autoimun atau immunodeficiency; diabetes)
Tidak hamil atau menyusui
Memahami tujuan LASIK
Pemeriksaan Pra LASIK  penting.
Apakah layak dan aman untuk LASIK
KELAINAN REFRAKSI
•
EMMETROP ( E )
SUATU KEADAAN MATA, DIMANA SINAR2
ATAU GARIS PANDANG YG MASUK PUPIL,
TANPA AKOMODASI, DIBIAS PADA
BERCAK KUNING.
TAJAM PENGLIHATAN 6 / 6 ATAU > BAIK.
• AMETROP
1. HIPERMETROP
2. MIOP
3. ASTIGMAT
4. (PRESBIOP)
REFRAKSI
• PENGERTIAN
JIKA SUATU BERKAS SINAR BERJALAN
DARI SATU MEDIUM MELALUI MEDIUM
LAIN YG BERBEDA KEPADATANNYA,
MAKA SINAR TSB AKAN BERUBAH
ARAHNYA.
PERUBAHAN ARAH INI  REFRAKSI.
• MELAKUKAN REFRAKSI / KOREKSI =
USAHA MEMPERBAIKI VISUS DGN
LENSA.
ANISOMETROP
• ANISOMETROP YAITU :
- SATU MATA HP, YG LAIN MIOP
(ANTIMETROPI).
- SATU MATA HP/MP YG LAIN E DGN
SELISIH > 3D.
- SATU MATA HP/MP RINGAN, YG LAIN
HP/MP TINGGI DGN SELISIH > 3D.
MIOP
•
ADL SUATU KELAINAN REFRAKSI, DIMANA
SINAR2 SEJAJAR GARIS PANDANG, O/ MATA
TANPA AKOMODASI, DIBIAS DIDEPAN RETINA.
• PENYEBAB :
1. SUMBU MATA TLL PANJANG (MIOP AXIAL).
2. DAYA PEMBIASAN MATA TLL KUAT (MIOP
REFRAKTIF).
- KORNEA TLL LENGKUNG : KERATOKONUS
- LENSA TLL CEMBUNG : KATARAK IMATUR
- CORPUS VITREOUS : DIABETES MELLITUS
CARA PEMERIKSAAN PENDERITA
ASTIGMATISME
BEBERAPA CARA PEMERIKSAAN
PENDERITA ASTIGMATISME
MENGGUNAKAN ALAT-ALAT ANTARA
LAIN:
1. KARTU DARI SNELLEN
PENDERITA ASTIGMATISME AKAN
MEMBUAT KESALAHAN-KESALAHAN
KHAS/KARAKTERISTIK PADA SAAT
MEMBACA HURUF-HURUF PADA KARTU
SNELLENS
GANGGUAN PERGERAKAN
•
BILA TERDPT SATU / LEBIH OTOT MATA YG
TDK DPT MENGIMBANGI GERAK OTOT2
LAINNYA MAKA AKAN TJD GANGGUAN
KESEIMBANGAN GERAK KEDUA MATA,
SUMBU PENGLIHATAN AKAN MENYILANG,
MATA MJD STRABISMUS & PENGLIHATAN
MJD GANDA (DIPLOPIA)
• GANGGUAN GERAKAN MATA :
1. TONUS YG BERLEBIHAN.
2. PARETIK / PARALYTIK.
3. HAMBATAN MEKANIK.
• CONTOH : PARESE / PARALYSE RECTUS
LATERALIS MATA KANAN, MAKA AKAN TJD
ESOTROPI MATA KANAN.
TEKNIK REFRAKSI
• SUBYEKTIF
1. TRIAL AND ERROR
2. FOGGING TECHNIQUE
(PENGKABURAN)
3. CROSS CYLINDER TECHNIQUE
HASIL PEMERIKSAAN TERGANTUNG
KERJA SAMA PEMERIKSA
-PENDERITA.
PENATALAKSANAAN AMETROP
1. KACA MATA
PALING AMAN
KERUGIAN --- TERUTAMA UKURAN TINGGI
KACA MATA BERAT
KOSMETIK KURANG MEMUASKAN
LAPANG PANDANG TERBATAS
2. LENSA KONTAK
DUA MACAM:
A. LENSA KONTAK KERAS/RIGID/HARD L.
B. LENSA KONTAK LEMBUT/SOFT L.
LKL (LENSA KONTAK LUNAK)
- HEMA : HYDROXYL METHYL
METHACRYLATE/
- LENSA HIDROGEL
- KEUNTUNGAN : PEMAKAIAN LEBIH ENAK
DP LKK ADAPTASI > CEPAT, DAPAT DIPAKAI
UNTUK TIDUR (OVERNIGHT)
- KERUGIAN : PERAWATAN > RUMIT,
MENGIKUTI KONTUR KORNEA SEHINGGA
HANYA MENGKOREKSI ASTIGMAT
SEBAGIAN SAJA.
VISUAL HYGIENE :
1.BERHENTI BACA/BEK. DEKAT TIAP 30’ SELAMA
BREAK --- BERJALAN SEKELILING RUANGAN
/ MELIHAT KELUAR MELALUI JENDELA (JAUH)
2. WAKTU MEMBACA --- POSISI DUDUK TEGAK
3. GUNAKAN PENERANGAN CUKUP WAKTU
BACA
4. PERHATIKAN JARAK BACA, LETAK BUKU TAK
BOLEH < PANJANG SIKU
5. DUDUK PALING SEDIKIT 6 FEET DR. TV
6. MEMBATASI MELIHAT TV/MAIN VIDEO GAME
7. OLAH RAGA SETIAP HARI
AKOMODASI
• AKOMODASI
KEMAMPUAN LENSA U/ MENCEMBUNG 
TJD O/K KONTRAKSI MM. CILIARIS.
• PUNCTUM REMOTUM = P.R
TITIK TERJAUH UG TANPA AKOMODASI
DIBIAS DI RETINA PD E : PUNCTUM
REMOTUM.
• PUNCTUM PROXIMUM = P.P
TITIK TERDEKAT YG DGN AKOMODASI
MAXIMUM MSH DIBIAS DI RETINA.
PADA ORG MUDA : P.P SANGAT DEKAT
PADA ORG TUA : P.P MAKIN MENJAUH O/K
SKLEROSE (KEKAKUAN) LENSA
Resiko dan Komplikasi
Under Correction – Over Correction (2 -3
%).
Disebabkan penyerapan energi yang
tidak sempurna
Dapat diatasi dengan “enhancement”
Regresi
Penurunan tajam penglihatan
Flap yang tidak sempurna
Kekeruhan kornea
Infeksi
KEUNTUNGAN PHACO
• LUKA INSISI KECIL (2,2-3,5MM), LUKA
KORNEA SEMBUH DALAM 1X24 JAM
• REHABILITASI VISUS CEPAT
• MOBILISASI PASIEN TINGGI
• MANIPULASI LEBIH SEDIKIT
• TINGKAT KEAMANAN TINGGI
• BAIK PADA SEMUA TINGKATAN
KATARAK, BAHKAN LENSA JERNIHPUN
TIDAK MENJADI MASALAH (MIOPIA
TINGGI)
Diagnosa banding papil edema adalah :
• Neuritis Optik
• Papilitis
• Pseudo papil edema
• Ischemic optic neuropati
ABLATIO RETINA
Lepasnya lap. Saraf retina dari pigment
epitelium
2 Type :
NON REGMATOGENUS
( Tak ada robekan )
- Malignant hipertensi
- Choroidal tumor
- Choroiditis
- CSCR
Pernyataan yang benar mengenai khiasma optika
:
• Penggabungan kedua N. Optikus
• Terletak dibawah sella tursika
• Sisi nasal akan menyilang
HIPERTENSIVE RETINOPATHY
Akibat hipertensi yang sudah lama
hipertensi maligna
KLASIFIKASI KEITH & WAGENER
I.
Pembuluh darah sklerosis & menyempit
ringan
II. A – V crosing & eksudat kecil
III. Gejala diatas ditambah perdarahan, soft
eksudat edema retina
IV. Gejala diatas ditambah papil edema
DIABETIC RETINOPATHY
Merupakan komplikasi cukup berat ok DM setelah 5 th
DM > 20 th  Diabetic Retinopathy ( 90 – 95% )
KLASIFIKASI
-
-
NON PROLIFERATIVE DIABETIC RETINOPATHY
Eksudat, microaneurysma, perdarahan, daerah
hipoxia
PROLIFERATIVE DIABETIC RETINOPATHY
* neovaskularisasi di papil n.II & retina
* perdarahan vitreus
* ablatio retina  karena jaringan fibroglia di
vitreous  terjadi tarikan retina
PRESBIOP
• ADL JARAK BACA > DEKAT DARIPADA P.P
• PRESBIOPI MEMERLUKAN S+
• PEMERIKSAAN
1. KARTU SNELLEN
2. KARTU JAEGER ( J1, J2, J3, DST )
• PEDOMAN
40 TAHUN : TAMBAHAN / ADD S+ 1.00.
SETIAP 5 THN DIATASNYA : S+ 0.50
Yang termasuk lintasan penglihatan posterior
adalah sebagai berikut :
• Traktus optikus
• Radiation optikus
• Genikulus lateralis
MENENTUKAN ADANYA &
BESARNYA DEVIASI
1. SECARA KUALITATIF DGN :
- COVER – TEST : MENENTUKAN ADANYA
HETEROTROPIA
- COVER – UNCOVERTEST : MENENTUKAN
ADANYA HETEROPHORIA.
2. SECARA KUANTITATIF DGN :
A. HIRSCHBERG TEST
B. KRIMSKY TEST
C. PRISMA + COVER TEST
D. SYNOPTOPHORE ( AMBLYOSCOPE )
KOMPLIKASI PRK
•
•
•
•
•
•
•
SERING TERJADI KEKERUHAN KORNEA
INFEKSI KORNEA
EPITHELIAL INGROWTH
ASTIGMATISMA PASCA OPERASI
HASIL TIDAK SESUAI PREDIKSI
KEBERHASILAN 60-90%
DISARANKAN UNTUK MEREKA YANG
KORNEANYA TIPIS, TIDAK BISA LASIK
• HETEROFORIA : SRABISMUS LATEN.
• HETEROTROPIA : STRABISMUS MANIFES.
- EXOTROPIA : STRBISMUS DIVERGEN
(JULING).
- ESOTROPIA : STRABISMUS
CONVERGEN (JULING KE DLM).
- HYPOTROPIA : JULING KE BAWAH.
- HYPERTROPI : JULING KE ATAS.
• ORTHOPHORIA : POSISI KEDUA MATA
LURUS, TDK ADA PHORIA MAUPUN
TROPIA (NORMAL).
LKK (LENSA KONTAK KERAS)
PMMA (POLYMETHYL METACRYLATE)
KEDAP O2
KEUNTUNGAN : PERAWATAN MUDAH, MURAH
DAN VISUS LEBIH BAIK, EFISIEN PADA
ASTIGMATISMUS TINGGI
- KERUGIAN : ADAPTASI LAMA, TIDAK BISA
OVERNIGHT, HYPOXIA (EDEMA KORNEA)
- RIGID GAS PERMEABLE LENSES
PERMEABILITAS O2 >
Lasik
Laser Assisted In Situ Keratomileusis
 Perpaduan bedah konvensional dan bedah
laser.
 Mulai 1989 – sekarang, terus berkembang.
 US. Food and Drug Administration (FDA)
menyetujui sebagai metode yang aman dan
efektif untuk memperbaiki beberapa kondisi
mata (myopia, hipermetropia, astigmatism)
KARSINOMA SEL BASAL
• ULKUS DENGAN TEPI LUKA
BERNODUL/BERBENTUK POLIPOID
• BERPIGMEN
• BERKERATINISASI FIBROTIK
• HISTOPATOLOGI : SEL TUMOR PADA
BASAL EPITEL
• TUMBUH LAMBAT
TERAPI KARSINOMA SEL
BASAL
• OPERASI LUAS MINIMAL 2 MM DARI
TEPI LESI
• DILAKUKAN VRIES COUP UNTUK
MENENTUKAN TEPI SAYATAN BEBAS
TUMOR
GEJALA RETINOBLASTOMA
• MATA KUCING/AMAROUTIC CAT`S
EYE
• MATA MERAH BERULANG
• STRABISMUS
• EXOPHTHALMUS
• LEUCOCORIA
DD LEUCOCORIA
•
•
•
•
•
KATARAK KONGENITAL
ABLATIO RETINA
RETROLENTAL FIBROPLASIA
ENDOFTALMITIS
RETINOBLASTOMA
OPERASI PENGAMBILAN BOLA
MATA
• EVISCERASI
• ENUKLEASI
• EXENTERASI
RETINITIS PIGMENTOSA
Penyakit Heriditary
Autosomal Recesive
X linked
Terjadi kerusakan ROD
Atrophy jaringan retina & pigmen epitelium
Terjadi penumpukan pigmen di p.d  BONE
CORPUSCULAR APPEARANCE
Gejala  night blindnes  dini
pandangan menyempit  buta
KOMPLIKASI TRAUMA FISIK
•
•
•
•
•
•
•
DEEP RUPTUR
KORNEA RUPTUR
HIFEMA
IRIDODIALISIS
ABLATIO RETINA
EDEMA MAKULA
PAPIL ATROFI
KOMPLIKASI TRAUMA PADA
LENSA
•
•
•
•
RUPTUR
DISLOKASI
SUBLUKSASI
KATARAK
TERAPI TRAUMA KIMIA
IRIGASI DENGAN AIR BERSIH
TUJUANNYA :
• MENGENCERKAN BAHAN KIMIA
• MENGGELONTOR BAHAN KIMIA
TERAPI RETINOBLASTOMA
• INTRAOKULER : ENUKLEASI
• EKSTRAOKULER INTRA ORBITAL :
EXENTERASI
• EKSTRA ORBITAL : CHEMOTHERAPY
DAN PALIATIF
Bisakah saya menjalani
Lasik ?
Usia telah mencapai ≥ 19 Tahun
Ukuran kacamata masih dalam
jangkauan kemampuan mesin
Myopia (minus) : Sph. -0,50 s/d -14,00
D dengan/ tanpa Cyl -0,50 s/d -5,00 D
Hypermetropia (plus) : Sph +0,50 s/d
+5,00 D dengan/ tanpa Cyl +0,50 s/d
+3,00 D
KERUGIAN ELEK
• LUKA INSISI LEBAR (1,2 CM), PROSES
PENYEMBUHAN LUKA LAMA DAN
RESIKO LEPASNYA JAHITAN BESAR
AKIBAT TEKANAN BOLA MATA YANG
MENDADAK TINGGI (MENGEJAN DLL)
• JAHITAN BANYAK, APOSISI LUKA
BELUM TENTU BAIK, ASTIGMAT PASCA
OPERASI BESAR KARENA TARIKAN
JAHITAN KORNEA
• MOBILISASI PASIEN LEBIH LAMA
Manfaat Lasik
Lasik aman, efisien, tanpa nyeri yang berarti
Rawat Jalan  10 -20 menit saja
Pemulihan penglihatan cepat, 99%
mengalami pemulihan dalam waktu 12 jam
(memulai kembali aktifitas rutin tanpa
bantuan kacamata)
Kedua mata dapat diobati pada hari yang
sama
Hasil yang stabil biasanya tercapai hingga tiga bulan,
Perubahan
bersifat
permanen
kecuali pasien
yang menjalani
koreksi:dalam skala
besar, mungkin memerlukan waktu lebih lama
Dapat dilakukan “enhancement” bila hasil
kurang memuaskan
KELAINAN SENSORIS
( SENSORIS ANATOMICAL DEFECT )
•
1.
2.
3.
4.
ADL SUATU DEFECT YG MENCEGAH
PEMBENTUKAN BAYANGAN DI RETINA DGN
BAIK ANTARA LAIN :
KEKERUHAN MEDIA SPT KATARAK
KONGENITAL, SIKATRIK CORNEA, DSB.
LESI DI RETINA SPT : TOXOPLASMOSIS,
RETINOBLASMA, RETINOPATHY, DSB.
PTOSIS BERAT.
ANOMALI REFRAKSI, TERUTAMA YG TDK
DIKOREKSI.
Mengenai lesi retrokhiasma, yang benar adalah :
• Defeknya binocular
• Refleks pupil bervariasi
2. ON SET
- PADA UMUR BEBERAPA ANAK MULAI
TAMPAK JULING. HAL INI PENTING U/
MENENTUKAN PROGNOSANYA.
- MAKIN MUDA TERJADINYA, MKN
RENDAH DERAJAT PERKEMBANGAN
VISUS & PENGLIHATAN BINOKULER,
SHG MKN BURUK PROGNOSANYA.
3. TYPE TERJADINYA
APAKAH PERLAHAN2, TIBA2, ATAU ADA
HUBUNGAN DGN PENYAKIT SISTEMIK.
PERGERAKAN DUA MATA ( BINOKULER )
• HUKUM HERRING
PD SETIAP ARAH GERAKAN MATA SADAR, TERDAPAT
RANGSANGAN YG SIMULTAN (BERSAMA2) PD SETIAP
OTOT LUAR KEDUA BOLA MATA YG SEIMBANG, SHG
GERAKANNYA LANCAR & TEPAT.
• YOKE MUSCLES.
PD SETIAP GERAKAN MATA YG TERKOORDINIR, OTOT
DR SATU MATA AKAN BERPASANGAN DGN OTOT PD
MATA YG LAIN, U/ MENGHASILKAN GERAKAN MATA
DLM 6 ARAH KARDINAL.
OTOT2 YG BERPASANGAN INI DISEBUT YOKE MUSCLES
& DLM GERAKAN BERPASANGAN INI YOKE MUSCLES
MENDPT INERVASI SAMA KUAT (HUKUM HERRING)
EVOLUSI DARI GERAKAN BINOKULER
• PD SAAT LAHIR GERAKAN MATA ADL
IREGULAR & TAK TERKOORDINASI.
• PD UMUR 5-6 MINGGU MULAI BERKEMBANG
REFLEKSI FIKSASI SHG MATA BAYI AKAN
MENGIKUTI SINAR YG BERGERAK LAMBAT.
• UMUR 3 BLN ANAK DPT MENGIKUTI BENDA
BERGERAK DISEKITARNYA TETAPI
“WONDERING EYE MOVEMENT” MSH
TAMPAK SAMPAI USIA 6 BLN.
• BILA PENYIMPANGAN MATA MSH ADA
SETELAH 6 BLN, BERARTI ANAK MENDERITA
STRABISMUS & HRS MENDPTKAN
PEMERIKSAAN YG LBH MENDALAM DARI
AHLI MATA.
BEBERAPA MANFAAT DARI INTRA
OKULAR LENS :
A. LETAKNYA PERMANEN & TDK
MEMBUTUHKAN PERAWATAN.
B. DISTORSI & PEMBESARAN
BAYANGAN DIPERKECIL.
C. SANGAT MEMBANTU PD
PENDERITA YG SCR FISIK &
MENTAL TDK DPT MEMAKAI
KONTAK LENSA / KACAMATA
3 TAHAP PENGOBATAN
STRABISMUS
1.
MEMPERBAIKI VISUS MASING2 MATA :
- DGN MENUTUP MATA YG BAIK
- PEMBERIAN KACA MATA
- LATIHAN ( O/ ORTHOPTIST )
2. MEMPERBAIKI KOSMETIK :
- MATA DILURUSKAN DGN JALAN OPERASI
- PEMBERIAN KACA MATA
- KOMBINASI KEDUANYA
3. PENGLIHATAN BINOKULER :
- LATIHAN ORTHOPTIC
- OPERASI & ORTHOPTIC
- KACA MATA & ORTHOPTIC
BEDAH REFRAKSI
1. MERUBAH BENTUK
KORNEA
2. MERUBAH KEKUATAN
KORNEA
3. OPERASI INTRA OKULER
PHOTOREFTRAKTIF
KERATEKTOMI (PRK)
• = EXCIMER LASER
• EPITEL KORNEA DIKEROK (DIBUANG
SEBAGIAN), KEMUDIAN STROMA
KORNEA DIABLASI DENGAN ARGON
FLUORIDE (AF) DAN KRYPTON
FLUORIDE (KrF), SEHINGGA
KEKUATAN REFRAKSI KORNEA
SESUAI YANG DIINGINKAN
KOMPLIKASI RK
• KEKERUHAN KORNEA
• INFEKSI (ULKUS KORNEA, ABSES
KORNEA)
• ANGKA REKURENSI TINGGI
• ASTIGMATISME IREGULER BERAT
• ENDOFTALMITIS
• ROBEKAN TEMBUS BOLA MATA
• KATARAK
KERATOPLASTI
( PENCANGKOKAN KORNEA ).
• ISTILAH
- DONOR = KORNEA DIAMBIL DARI
ORANG YG TELAH MENINGGAL
KEMUDIAN DIGUNAKAN LANGSUNG /
DIPINDAHKAN PD RESIPIEN /
DIAWETKAN DULU DGN ES / MEDIUM
TERTENTU.
- RESIPIEN = PENDERITA2 DENGAN
KELAINAN KORNEA TERTENTU.
Download